Anda di halaman 1dari 5

PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI

PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI


PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID
KAB. MAGELANG

S. Martono

FAKULTAS EKONOMI UNNES, email: lp2m@unnes.ac.id

Abstrak
Pengabdian ini bertujuan untuk mengimplementasikan kualitas kerja aparat desa
dalam melayani masyarakat dan mengembangkan budaya kerja aparat desa dalam
organisasi pemerintah yang terpuji. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini,
dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan sosialisasi dengan pemberian materi.
Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah Aparat dan Perangkat Desa Treko
Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Metode kegiatan yang digunakan
adalah metode ceramah dan diskusi. Penyuluhan ini berlangsung sesuai dengan
yang telah direncanakan dan tujuan dari penyuluhan juga dapat dicapai. Peserta
penyuluhan setelah mengikuti penyuluhan dapat memahami pentingnya
pengetahuan kualitas kerja aparat untuk menciptakan kepercayaan publik terkait
dengan tanggung jawab dan tugas dalam memberikan layanan kepada masyarakat
melalui budaya kerja yang positif. Saran dari kegiatan ini adalah (1) Dengan
pengetahuan dan pemahaman yang didapat dari penyuluhan, diharapkan aparat
dan perangkat desa di Desa Treko Kecamatan Mungkid Kabupaten magelang
dapat menjadi dasar dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggungjawab sebagai
abdi masyarakat yang lebih baik dan profesional. (2) Dengan pengetahuan dan
pemahaman yang sudah dimiliki, disarankan untuk lebih meningkatkannya di
bidang pelayanan dalam wujud adanya kepercayaan dan kepuasan masyarakat.
(3) Kepada pihak-pihak yang terkait dengan Aparat dan Perangkat Desa, supaya
memberikan tindak lanjut pembekalan yang lebih kompleks dengan memberikan
pengetahuan dan pemahaman yang berkaitan dengan pelayanan dan etika profesi
dalam Organisasi Pemerintah.

Kata kunci : kualitas kerja, budaya kerja

PENDAHULUAN sektor pertanian dan perdagangan serta sebagai


Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk dapat
Desa Treko adalah salah satu desa yang berada melayani penduduk dengan baik maka
di wilayah Kecamatan Mungkid Kabupaten diperlukan pula sumber daya manusia yang
Magelang terbagi lima (5) dusun yaitu Treko berkualitas terutama aparat atau perangkat
1, Treko 2, Treko 3, Treko 4 dan Treko 5. desa. Aparat atau perangkat desa merupakan
Mayoritas penduduk Desa Treko bekerja di
ujung tombak yang berhubungan langsung berbagai permasalahan menyangkut budaya
dengan rakyat. kerja dalam organisasi pemerintahan desa dari
Kepala Desa merupakan orang aparat desa itu sendiri, terutama dari segi
mempunyai tanggung jawab penuh terhadap profesionalisme, integritas dan loyalitas kerja
jalannya pemerintahan desa, khususnya yang dari sumber daya aparat desa dalam
berkenaan dengan mutu kerja. Dalam meningkatkan mutu kerja. Seperti diketahui
pelaksanaannya Kepala Desa dibantu oleh bahwa tujuan dari budaya kerja adalah
seorang Sekretaris Desa (Sekdes), Kepala merubah sikap dan perilaku SDM untuk
Urusan (Kaur) yang berjumlah lima orang. mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi
Kepala Urusan desa mempunyai lima bidang dalam menghadapi tantangan masa depan dan
kerja, yaitu bidang pemerintahan, bidang kemajuan desa. Akan tetapi sering dijumpai
pembangunan, bidang keuangan, bidang pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
kesejahteraan rakyat dan bidang umum selain aparatur desa belum seimbang.
itu Kepala Desa dibantu pula oleh Kepala Bertolak dari kondisi tersebut, tim dosen
Dusun, Ketua RT dan Ketua RW. Sumber Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
daya manusia aparat desa di Desa Rambeanak Semarang yang tergabung dalam tim
ditinjau dari tingkat pendidikannya secara pelaksana pengabdian masyarakat tergerak
umum pendidikan SD. untuk memberikan penyuluhan tentang
Sarana dan prasarana untuk mendukung “Budaya kerja dalam Organisasi Pemerintah
keberhasilan kerja di Desa Treko dapat Desa”. Berdasar hasil pembicaraan antara
dikatakan cukup baik. Hal tersebut tampak dari Kepala Desa dan aparaturnya dengan tim
tersedianya fasilitas-fasilitas yang terdapat di pelaksana pengabdian masyarakat UNNES,
Balai Desa. Fasilitas tersebut berupa perabot ternyata pihak desa atau kelurahan terutama
kantor yang lengkap (meja, kursi kerja perangkat desa sangat antusias untuk
perangkat desa), aula, meja kursi tamu di ruang diadakannya kegiatan ini.
tamu, papan-papan informasi desa
(monografi), serta dokumen-dokumen atau METODE
formulir-formulir untuk kelancaran Pola Penyelesaian Masalah
administrasi desa.
Keberhasilan kerja pemerintahan desa Untuk memecahkan permasalahan di atas
berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan maka perangkat desa di Desa Treko
perilaku yang menjadi kebiasaannya. Nilai- Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang
nilai tersebut bermula dari adat kebiasaan, perlu mendapatkan pola penyelesaiannya
agama, norma dan kaidah yang menjadi melalui :
keyakinannya menjadi kebiasaan dalam 1. Sosialisasi Peningkatan Kualitas Kerja
perilaku kerja atau organisasi pemerintahan Dalam menciptakan keberhasilan kerja
desa. organisasi pemerintah desa maka sangatlah
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah penting bagi pengembangan SDM agar
nomor 45 tahun 1992 yang menyatakan bahwa mampu memberikan sumbangan kerja yang
untuk melaksanakan otonomi daerah secara terbaik dan optimal bagi manajemen.
berdaya guna dan berhasil guna dalam upaya Adapun dimensi kualitas kerja terdiri dari
meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, beberapa aspek antara lain :Kesesuaian
pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kualitas yang diminta, Setiap aparatur desa
kepada masyarakat maka titik berat mempunyai sifat peran sebagai pelayan
pelaksanaannya di tingkat desa/kelurahan yang baik secara internal maupun eksternal,
kedudukannya langsung berhubungan dengan Orientasi pada pencegahan lebih baik dari
masyarakat. pada memperbaiki kesalahan, Mencegah
Namun kenyataaannya masih ditemukan pemborosan, Kerjasama melalui kelompok
dan Perbaikan yang berkesinambungan perwujudan dari moralitas yang tinggi
2. Sosialisasi Penerapan Budaya Kerja seperti kejujuran, tanggung jawab, ramah,
Sebagai Wujud Profesionalisme, integritas memiliki dedikasi yang tinggi artinya
dan Loyalitas Kerja memiliki keahlian dan disiplin. Selain itu
Aparatur Negara adalah abdi negara budaya kerja dapat terwujud melalui :
dan abdi masyarakat oleh karenanya dalam a. Organisasi budaya kerja
penyelenggaraan pemerintah negara sebagai b. Komitmen pimpinan puncak
abdi negara seorang PNS terikat dengan c. Komunikasi
segala aturan hukum dan perundang- d. Motivasi
undangan yang berlaku. e. Lingkungan kerja
Nilai-nilai etika yang harus ditaati oleh f. Perubahan
seorang pegawai tercermin dalam g. Kerjasama melalui kelompok
kewajibannya sebagai PNS. Adapun h. Disiplin (Gering Supriyadi, 2003:36-
profesionalisme yang terbentuk adalah 55)

Input Proses
Identifikasi masalah Sosialisasi dan Penyuluhan
Kendala yang dihadapai aparat Teori dan Penguatan Budaya Kerja
kelurahan desa treko sebagai abdi yang positiv
masyarakat

Output
Implementasi Budaya kerja yang
positif bagi aparat desa treko

Gambar 3.1. Pola Penyelesaian Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan. Mereka dengan sungguh dan


penuh perhatian memperhatikan materi
Hasil Kegiatan yang disampaikan penyaji. Pada saat
Hasil-hasil kegiatan pengabdian kepada diskusi antusiasme peserta juga cukup
masyarakat ini adalah sebagai berikut: besar, apabila ada kejanggalan antara
1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat materi yang disampaikan penyaji dengan
dilaksanakan pada hari Selasa 11 Agustus fakta di lapangan, mereka langsung
2009 di Desa Treko Kecamatan Mungkid mengungkapkannya kepada penyaji.
Kabupaten Magelang. 4. Peserta penyuluhan menyambut dengan
2. Peserta penyuluhan berjumlah 18 orang. antusias dan semangat kegiatan
Peserta penyuluhan adalah para kadus, penyuluhan ini dan mereka mengharapkan
perwakilan ibu PKK dan perwakilan RT. penyuluhan ini dilakukan tidak hanya di
Frekuensi kehadiran peserta penyuluhan tingkat desa tapi juga di tingkat yang lebih
pada saat penyuluhan berdasarkan daftar tinggi. Sehingga profesionalisme SDM
absensi adalah 18 orang dari 25 orang . yang menyangkut budaya kerja seperti
3. Selama dilaksanakan penyuluhan peserta semangat kerja, kedisiplinan,
amat responsive dan aktif mengikuti tanggungjawab, mensikapi pekerjaan
dengan positif tidak hanya di kesadaran, pemahaman dan motivasi kerja
implementasikan secara parsial melainkan aparat desa di Desa Treko Kecamatan
universal. Mungkid Kabupaten magelang akan
5. Setelah diberikan penyuluhan melalui tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai
pengabdian ini, para peserta mengakui abdi masyarakat.
bahwa mereka semakin memahami dan 2. Penyuluhan dan sosialisasi tentang budaya
meningkatkan kembali budaya kerja yang kerja dalam Organisasi Pemerintah” oleh
positif untuk terus di terapkan dalam Tim Pengabdian Kepada Masyarakat,
organisasi pemerintahan desa, karena dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
berdampak pada kualitas kerja yang yaitu meningkatnya kesadaran,
dihasilkan sebagai abdi masyarakat yang pengetahuan, pemahaman dan motivasi
profesional. kerja aparatur dan perangkat desa di Desa
treko Kecamatan Mungkid Kabupaten
Pembahasan magelang akan tugas, fungsi dan tanggung
jawab sebagai abdi masyarakat.
Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan Saran
oleh tim pengabdian kepada masyarakat dari
FE UNNES cukup berhasil. Hal ini dapat kita Dengan meningkatnya motivasi,
lihat dari jumlah peserta yang hadir. Para pemahaman dan kesadaran bekerja,
peserta dapat memahami materi yang diharapkan Aparat dan Perangkat Desa di Desa
diberikan penyaji dan dapat menjadi bekal bagi Treko Kecamatan Mungkid Kabupaten
mereka untuk terjun langsung ke lapangan. magelang dalam menjalankan tugas sebagai
Keberhasilan kegiatan pengabdian ini abdi masyarakat, aparatur/perangkat desa
didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut : mempunyai fungsi dan tanggungjawab yang
1. Adanya kesempatan dan dukungan dari besar untuk melayani masyarakat menjadi
Universitas Negeri Semarang. lebih baik dan profesional. Namun untuk
2. Adanya dukungan dari Kepala Desa dan menciptakan SDM aparat/perangkat desa yang
masayarakat Treko Kecamatan Mungkid professional tidak hanya dari aspek budaya
Kabupaten Magelang. kerja saja melainkan perlu juga dilakukan
3. Semua peserta penyuluhan menyadari sosialisasi tentang etika profesi dan pelatihan
sepenuhnya kepentingan dan manfaat pelayanan prima sehingga profesionalisme
penyuluhan ini dalam rangka memberikan akan semakin lebih unggul.
bekal bagi mereka untuk melayani Dengan pengetahuan dan pemahaman
masyakarat secara maksimal dan yang sudah dimiliki, disarankan untuk lebih
sosialisasi sebagai pemotivasian kembali meningkatkan profesionalitas bekerja di
akan fungsi dan tugas pokok abdi bidang pelayanan sehingga akan menciptakan
masyarakat sehingga budaya-budaya yang kepercayaan dan kepuasan yang tinggi dari
kurang signifikan sebagai abdi masyakarat masyarakat.
dapat diminimalisir dengan diawali dari Kepada pihak-pihak yang terkait seperti
diri sendiri. LPM UNNES kepada Aparat dan Perangkat
Desa, supaya memberikan tindak lanjut
SIMPULAN DAN SARAN pembekalan yang lebih kompleks dengan
Simpulan memberikan pengetahuan dan pemahaman
yang berkaitan dengan pelayanan prima dan
1. Model pemecahan masalah dengan model etika profesi dalam Organisasi Pemerintah
seminar/penyuluhan/sekaligus sosialisasi sehingga lebih memperkuat budaya kerja yang
mengenai profesionalisme sumber daya positif.
aparat desa dalam melayani masyarakat,
sangat efektif untuk meningkatkan
Garing Supriyadi, (2003), Prinsip Budaya
DAFTAR PUSTAKA Kerja Organisasi Pemerintahan,
Jakarta
Demink Sanjay, (1986), TQM and Tuchman Grant, (1980), Principles of Quality
Organizational, Prentice hall, Control, Inc New York
Englewood clift New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai