Anda di halaman 1dari 7

PERSPEKTIF, 8 (1) (2019): 32-38

DOI:

PERSPEKTIF
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/perspektif

Peranan Pemerintah Desa dalam Meningkatkan Kualitas


Pelayanan Administrasi kepada Masyarakat
The Role of the Village Government in Improving the Quality
of Administrative Services to the Community
Erdipa Panjaitan *, Rosmala Dewi &Nina Angelia
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik
Universitas Medan Area, Indonesia
Diterima: Mei 2019; Disetujui: Mei 2019; Diterbitkan: Juni 2019.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pemerintah desa dalam meningkatkan kualitas pelayanan
administrasi kepada masyarakat di Kantor Kepala Desa Aek Korsik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif bersifat kualitatif yang berfokus kepada peranan pemerintah desa dalam meningkatkan
kualitas pelayanan administrasi kepada masyarakat di Kantor Kepala Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo
Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan administrasi di Kantor
Kepala Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhanbatu Utara sudah menerapkan dimensi Tangible,
Reliability, Responsiviness, Assurance, dan Emphaty beserta indikatornya. Namun masih ada beberapa indikator
yang belum berjalan sesuai dengan harapan masyarakat, antara lain ketidaknyamanan tempat pelayanan
termasuk sarana dan perasarana yang belum lengkap, pegawai belum efektif menggunakan SOP (Standart
Operasional Prosedure) dalam proses pelayanan, dan masih ada pegawai yang tidak ramah dalam proses
pelayanan.

Kata Kunci : Peranan, Kualitas Pelayanan, Kepuasan masyarakat

Abstract
Role is a set of expectations imposed on an individual who occupies a certain social position. This study aims to
determine the role of village government in improving the quality of administrative services to the community in
the Office of Village Head Aek Korsik. The method of research used is a descriptive qualitative method approach
that focuses on the role of village government in improving the quality of administrative services to the community
at the Head Office of Aek Korsik Village Aek Kuo Sub-district, North Labuhanbatu Regency. The results showed that
the quality of administrative services in the Head Office of Aek Korsik Village Aek Kuo Sub-district, North Labuhanbatu
Regency has applied Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Emphaty dimensions and their
indicators. However, there are still some indicators that have not run in accordance with the expectations of the
community, including the inconvenience of service places including facilities and infrastructure that have not been
complete, the employee has not effectively used SOP (Standard Operating Procedure) in the service process, and there
are still employees who are not friendly in the service process.

Keywords: Role, Service Quality, Community Satisfaction.

How to Cite: Panjaitan, E. Dewi, R. & Angelia, N. (2019). Peranan Pemerintah Desa dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Administrasi kepada Masyarakat. PERSPEKTIF, 8 (1): 32-38.

*Corresponding author: ISSN 2085-0328 (Print)


E-mail: erdipa18@gmail.com

32
PERSPEKTIF, 8 (1) (2019): 32-38

PENDAHULUAN Demos (ssrakyat atau distrik) yaitu suatu


Pada tingkat desa peran pemerintah organisasi yang di kendalikan oleh wakil-
desa menjadi sangat penting untuk kemajuan wakil rakyat terpilih dalam suatu wilayah.
suatu desa. Kelahiran Undang- undang Nomor (Kusmanto, 2015).
6 Tahun 2014 tentang Desa disahkan pada Kepemimpinan seorang Kepala Desa di
tanggal 15 Januari 2014. Undang-undang setiap desa mesti mampu menjadi contoh atau
tentang desa ini menggantikan peraturan teladan yang baik bagi masyarakatnya. Bila di
tentang desa yang tertuang UU No. 32 Tahun desa mampu melahirkan pemimpin yang
2004 tentang Pemerintah Daerah dan PP No. bagus dalam melangsungkan pembangunan,
72 Tahun 2005 tentang Pemerintah Desa. Desa maka desa itu akan berubah ke arah yang lebih
merupakan kesatuan wilayah yang dih uni oleh baik. (Oktavia & Prayetno, 2018). Memutar
sejumlah keluarga yang mempunyai sistem terus roda perjalanan bangsa ini dalam rangka
pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang me-reform Indonesia yang memerlukan
kepala desa). kualitas prima dari gebrakan ide dan semangat
Dengan demikian pemerintah desa dari seorang peimimpin yang energik bagi
merupakan instansi pemerintah yang terendah sebuah kepemimpinan (Suharyanto, 2016).
dan memiliki cakupan wilayah yang kecil Desa yang disebut dengan nama lain
sehingga diharapkan pemerintah desa dapat (udik) menurut definisi “universal”, adalah
menyerap segala aspirasi dari masyarakat. sebuah aglomerasi pemukiman di area
Desa Aek Korsik adalah satu dari delapan desa pedesaan (rural). Di Indonesia istilah desa
yang ada di wilayah Kecamatan Aek Kuo pembagian wilayah administratif dibawah
Kabupaten Labuhanbatu Utara Provinsi kecamatan, yang dipimpin oleh kepala desa.
Sumatra Utara. Pemerintah beserta aparatnya Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72
adalah sebagai administrator penyelenggara tahun 2005 tentang desa, disebut bahwa desa
utama aktivitas pemerintah, pembangunan adalah kesatuan masyarakat hukum yang
dan kemasyarakatan serta sebagai pembina memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
ketentraman dan ketertiban di wilayahnya. untuk mengatur dan mengurus kepentingan
Peranan mereka demikian penting dalam masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul
menentukan maju mundurnya suatu dan adat-istiadat setempat yang diakui dan
pemerintahan. dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Menurut pengamatan awal peneliti, Kesatuan Republik Indonesia. Desa memiliki
menunjukkan bahwa kemampuan pemerintah pemerintahan sendiri, pemerintahan desa
desa dalam melaksanakan tugas masih belum terdiri atas pemerintah desa (yang meliputi
efektif. Hal ini dapat lihat dari belum efektifnya Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan Badan
dalam pelayanan administrasi, kurangnya Permusyawaratan Desa (BPD). Kepala desa
kualitas sumber daya apatur, dan etika dalam merupakan pimpinan penyelenggaraan
pelayanan administrasi. Hal itu terjadi karena pemerintahan desa berdasarkan kebijakan
adanya pengaruh berbagai faktor, antara lain yang ditetapkan bersama Badan
terutama faktor kemampuan sumber daya Permusyawaratan Desa (BPD), dan masa
aparatur desa sebagai penyelenggara yang jabatan Kepala Desa adalah 6 tahun, dan dapat
belum optimal. diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan.
Dengan adanya Undang-undang Nomor 6 Akan tetapi didalam UU Nomor 6 Tahun 2013
Tahun 2014 tentang desa bahwa salah satu masa jabatan Kepala desa adalah 6 tahun dan
tujuan dari pengaturan tentang desa dapat dipilih dalam untuk tiga kali masa
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan jabatan baik berturut-turut maupun tidak
publik bagi masyarakat. Salah satunya dalam berturut-turut. Maka dari itu prestasi kinerja
pelayanan administrasi kewarganegaraan pemerintahan desa haruslah baik dalam
seperti pengantar akta kelahiran, Kartu Tanda bidang mereka masing-masing (Andika &
Penduduk, Kartu Keluarga, Akta Kematian, Tarigan, 2013)
maupun pembuatan akta jual beli tanah.
Menurut Bourjol dan Bodrad (dalam METODE PENELITIAN
Kaloh, 2002) secara historis, asal usul kata Metode yang digunakan dalam penelitian
Kepala kelurahanberasal dari bahasa Junani ini adalah pendekatan kualitatif yang berfokus
dan Latin Konu seperti koinotes (komunist) dan kepada peranan pemerintah desa dalam
33
Erdipa Panjaitan, Rosmala Dewi & Nina Angelia, Peranan Pemerintah Desa

meningkatkan pelayanan administrasi kepada Untuk mengukur dimensi Tangible


masyarakat di Kantor Kepala Desa Aek Korsik dalam upaya mengetahui kualitas pelayanan
Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhanbatu publik di Kantor Kepala Desa Aek Korsik dapat
Utara dan Sifat pada penelitian ini adalah diukur melalui indikator sebagai berikut:
deskriptif. Penampilan pegawai dalam melayani
Metode pengumpulan data yang pengguna layanan, Penampilan pegawai
digunakan dalam peneltian ini adalah pelayanan sangat mempengaruhi kualitas
kepustakaan, observasi, wawancara, layanan yang diberikan. Berkaitan dengan
dokumentasi. Hasil wawancara tersebut diolah penampilan pegawai layanan, di Kantor Kepala
menjadi data. Adapun yang menjadi lokasi Desa Aek Korsik pegawai layanan sudah
penelitian yang dilakukan di Kantor Kepala berpenampilan rapi dan menggunakan
Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo seragam sesuai dengan ketentuan yang sudah
Kabupaten Labuhanbatu Utara. ditetapkan. Penampilan sangat mempengaruhi
Informan dalam penelitian ini adalah dalam proses pelayanan untuk meningkatkan
Kepala Desa Aek Korsik sebagai informan kualitas pelayanan. Pegawai pelayanan akan
kunci, dan Sekretaris Desa Aek Korsik memaksimalkan penampilannya untuk
Kecamatan Aek Kuo sebagai informan melayani pengguna layanan sehingga tujuan
utama dan masyarakat sebagai informan akhir kepuasan dapat tercapai.
tambahan. Kenyamanan tempat melakukan
Metode analisis yang digunakan pada pelayanan, Kenyamanan tempat dalam proses
penelitian ini adalah, Menurut Miles dan pelayanan sangat penting bagi pengguna
Huberman dalam Gunawan (2013) layanan. Tempat pelayanan juga sangat
mengemukakan tiga tahap yang harus mempengaruhi kualitas pelayanan sebagai
dikerjakan dalam menganalisis data penelitian penyedia pelayanan publik harus memberikan
kualitattif, yaitu: Reduksi Data, Penyajian Data, kenyamanan tempat bagi pengguna layanan
Pengambilan Kesimpulan atau Verifikasi. agar pengguna layanan tidak merasa sempit
dalam ruangan. Maka dari itu Pemerintah Desa
HASIL DAN PEMBAHASAN harus memperhatikan kenyamanan tempat
Peranan Pemerintah Desa Dalam untuk pengguna layanan. Apabila tempat yang
Meningkatkan Kualitas Pelayanan disediakan nyaman, maka pengguna layanan
administrasi Kepada Masyarakat akan merasa nyaman dalam proses
Untuk mengetahui bagaimana Peranan pelayanan.
Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Kemudahan dalam proses pelayanan.
Kualitas Pelayanan administrasi Kepada Kemudahan dalam proses pelayanan sangat
Masyarakat di Kantor Kepala Desa Aek Korsik dibutuhkan bagi pengguna layanan agar
Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuahnbatu proses pelayanan lebih cepat. Berdasarkan
Utara saat ini, Peneliti menggunakan lima penelitian yang dilakukan, Kantor Kepala Desa
dimensi kualitas pelayanan publik yang Aek Korsik sudah menerapkan kemudahan
dikemukakan oleh Zeithmal dkk dalam bagi pengguna layanan yang ingin mengurus
Hardinsyah. keperluannya dibagian pelayanan. Kemudahan
1. Dimensi Tangible (berwujud) dalam proses pelayanan sangat diperlukan
Dimensi Tangible (berwujud) agar pengguna layanan tidak merasakan
merupakan penampilan fasilitas fisik, kesulitan dalam mengurus urusannya di
peralatan, personal dan media komunikasi Kantor Kepala Desa Aek Korsik.
dalam pelayanan. Jika dimensi ini dirasakan Kedisiplinan pegawai dalam melakukan
oleh masyarakat sebagai pengguna layanan proses pelayanan. Kedisiplinan sangat
sudah baik maka masyarakat akan menilai dibutuhkan dalam proses pelayanan oleh
baik dan merasakan kepuasan terhadap setiap pegawai. Apalagi dalam proses
pelayanan yang diberikan pegawai pelayanan pelayanan, pegawai harus disiplin dalam segi
Kantor Kepala Desa, namun sebaliknya jika waktu maupun disiplin kerja, khususnya
dimensi ini dirasakan oleh masyarakat dalam mengerjakan keperluan pelayanan.
buruk, maka masyarakat akan menilai buruk Kerana disiplin menjadi syarat bagi
dan tidak akan merasa puas terhadap pembentukan sikap, prilaku, dan tata
pelayanan yang diberikan pegawai pelayanan. kehidupan yang akan membentuk kepribadian

34
PERSPEKTIF, 8 (1) (2019): 32-38

pegawai yang penuh tanggung jawab dalam 3. Dimensi Responsiviness (Ketanggapan)


bekerja. Dimensi Responsiviness (ketanggapan)
Penggunaan alat bantu dalam pelayanan, yaitu sikap tanggap pegawai dalam
Alat bantu dalam proses pelayanan sangat memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan
dibutuhkan untuk kelancaran proses dapat menyelesaikan pelayanan dengan
pelayanan. Alat bantu yang digunakan pegawai cepat sesuai dengan jangka waktu yang
seperti komputer dan perangkat lainnya. telah dijanjikan. Kecepatan pelayanan yang
Adanya alat bantu sangat mendukung proses diberikan merupakan sikap tanggap dari
pelayanan sehingga pelayanan dapat pegawai dalam memberikan pelayanan yang
dilakukan dengan cepat dan tepat. dibutuhkan oleh pengguna layanan. Sikap
tanggap ini berkaitan dengan dua hal yaitu
2. Dimensi Reliability (Kehandalan) akal dan cara berfikir pegawai yang ditunjukan
Dimensi Reliability (Kehandalan) pada pengguna layanan. Untuk mengukur
merupakan kemampuan unit pelayanan dalam dimensi ini untuk mengetahui kualitas
memberikan pelayanan yang dijanjikan pelayanan di Kantor Kepala Desa Aek Korsik
dengan segera dan memuaskan. Keahandalan dapat diukur melalui indikator sebagai
dapat diartikan mengerjakan dengan benar berikut:
sesuai dengan prosedur kerja, standar Merespon setiap pengguna layanan yang
pelayanan dan waktu yang telah dijanjikan. ingin mendapatkan pelayanan, Merespon
Untuk mengukur dimensi Reliability dalam pengguna layanan merupakan suatu kewajiban
upaya mengetahui kualitas pelayanan publik di bagi pegawai. Pengguna layanan akan merasa
Kantor Kepala Desa Aek Korsik dapat diukur dihargai oleh pegawai ketika memberikan
melalui indikator sebagai berikut: respon yang baik. Mersepon yang baik akan
Memiliki Standar Pelayanan yang jelas, menimbulkan suatu yang positif bagi kualitas
Standar pelayanan adalah tolak ukur yang pelayanan publik. Pegawai merespon dan
dipergunakan sebagai pedoman tanggap dengan pengguna layanan dibuktikan
penyelenggaraan pelayanan dan acuan ketika pengguna layanan yang sudah selesai
penilaian kualitas pelayanan sebagai mendapatkan pelayanan, pegawai langsung
kewajiban kepada masyarakat. Standar ini memanggil antrian selanjutnya dan bertanya
meliputi prosedur pelayanan, waktu apa keperluan yang diperlukan. Respon atau
pelayanan, biaya pelayanan, produk tanggapan terhadap semua keluhan dari
pelayanan, sarana prasarana, dan pengguna layanan merupakan penilaian yang
kompetensi pegawai. Namun sebagian baik bagi pegawai dan dapat meningkatkan
masyarakat tidak mengetahui standar kualitas pelayanan publik di Kantor Kepala
pelayanan publik. Memiliki standar pelayanan Desa Aek Korsik.
yang jelas sangat penting untuk pedoman Dimensi Pegawai melakukan pelayanan
pegawai dalam melayani masyarakat karena dengan cepat. Pelayanan yang cepat dan tepat
dengan berpatokan pada standar pelayanan merupakan kesesuaian antara pelayanan yang
maka proses pelayanan berjalan dengan baik diberikan pegawai dengan apa yang
dan akan mencapai tujuan pelayanan. diperlukan pengguna layanan dan
Kemampuan Pegawai dalam menyelesaikan dengan cepat dan baik
menggunakan alat bantu dalam proses sehingga akhirnya kepuasan masyarakat
pelayanan Kemampuan pegawai menggunakan tercapai. Pegawai pelayanan dengan cepat
alat bantu dalam proses pelayanan merupakan melakukan tugas dalam proses pelayanan
modal yang sangat penting dalam menunjang maka pengguna layanan akan merasa puas dan
kualitas pelayanan agar proses pelayanan senang. Keluhan pengguna layanan dalam
dapat berjalan dengan baik. Kemampuan proses pelayanan merupakan salah satu
pegawai menggunakan alat bantu dalam bentuk pelayanan yang buruk dalam proses
proses pelayanan sangat penting agar proses pelayanan. Apabila masyarakat
pelayanan berjalan dengan baik dan tujuan menyampaikan semua keluhan maka pegawai
pelayanan akan mudah tercapai. harus merespon keluhan tersebut.
Semua keluhan pengguna layanan
direspon pegawai. Keluhan dapat terjadi
apabila keperluan yang diinginkan pengguna

35
Erdipa Panjaitan, Rosmala Dewi & Nina Angelia, Peranan Pemerintah Desa

layanan tidak sesuai dengan apa yang Emphaty (Empati) dalam upaya mengetahui
diberikan oleh pegawai layanan. Berdasarkan kualitas pelayanan publik di Kantor Kepala
penelitian penulis terkait keluhan masyarakat Desa Aek Korsik dapat diukur melalui
sebagai pengguna layanan dalam proses indikator sebagai berikut:
pelayanan ssemua keluhan dapat langsung Mendahulukan kepentingan pengguna
disampaikan kepada pegawai. Keluhan layanan. Pengguna layanan dalam proses
pengguna layanan dalam proses pelayanan pelayanan merupakan prioritas dalam
merupakan salah satu bentuk pelayanan yang pelayanan. Apapun keperluan pengguna
buruk dalam proses pelayanan. Apabila layanan terkait pelayanan di Kantor Krpala
masyarakat menyampaikan semua keluhan Desa harus mendapat prioritas utama dan
maka pegawai harus merespon keluhan harus sesuai dengan apa yang diperlukan
tersebut. oleh pengguna layanan. Terlihat ketika
penulis melakukan penelitian masih ada
4. Assurance (Jaminan) pengguna layanan yang menunggu karena
Dimensi Assurance (Jaminan) adalah pegawai yang terkait dengan pengurusan yang
cakupan pengetahuan, kemampuan, diperlukan pegawai sedang tidak berada di
kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang Kantor Kepala Desa Aek Korsik.
dimiliki pegawai, bebas dari bahaya, resiko, Pegawai layanan melayani dengan
dan keraguan. Jaminan adalah upaya ramah dan sopan satun. Keramahan pegawai
perlindungan yang disajikan untuk masyarakat pelayanan sangat diperlukan dalam proses
bagi masyarakatnya terhadap resiko yang pelayanan. Jika pegawai pelayanan ramah
apabila resiko tersebut dapat mengakibatkan maka akan memberikan penilaian yang baik
gangguan dalam stuktur kehidupan yang dari pengguna Layanan. Sikap sopan santun
normal. Untuk mengukur dimensi ini untuk juga sangat diperlukan oleh pegawai layanan
mengetahui kualitas pelayanan publik di untuk melayani pengguna layanan.
Kantor Kepala Desa Aek Korsik dapat diukur Keramahan dan sikap sopan santun pegawai
melalui indikator sebagai berikut: pelayanan sangat diperlukan dalam proses
Pegawai memberikan jaminan tepat pelayanan. Jika pegawai pelayanan ramah dan
waktu dalam pelayanan. Pegawai di Kantor sopan santun maka akan memberikan
Kepala Desa memberikan jaminan tepat waktu penilaian yang baik dari pengguna layanan,
dalam pelayanan saat itu juga apabila karena pada dasarnya semua orang akan
diselesaikan pegawai mengusahakan tepat menyukai tempat pelayanan yang
waktu. Jika tidak bisa di hari itu juga didalamnya banyak terdapat orang yang
diselesaikan contoh seperti KTP dan KK yang ramah dan sopan santun.
tidak biasa langsung selesai satu hari.
Pegawai memberikan jaminan biaya SIMPULAN
dalam pelayanan. Dalam mengurus semua Kualitas pelayanan di kantor Kepala
keperluan tidak semua yang mengeluarkan Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo
biaya untuk mengurusnya. Tergantung jenis Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat dinilai
surat apa yang akan diperlukan oleh dari lima dimensi yaitu Tangible, Reliability,
penggguna layanan. Dengan adanya jaminan Responsiviness, Assurance, dan Emphaty,
biaya dari pegawai pelayanan, maka pengguna Dimensi Tangible (berwujud) yang
layanan tidak perlu mengeluarkan uang untuk mempunyai indikator penampilan,
mengurus keperluannya. kenyamanan, kemudahan, dan penggunaan
alat bantu. Di kantor Kepala Desa Aek
5. Dimensi Emphaty (Empati) Korsik belum seluruhnya dikatakan baik.
Dimensi Emphaty (Empati) meliputi Masih ada dalam pelayanan yang belum baik
kemudahan dalam melakukan hubungan, seperti kenyamanan tempat yang harus
komunikasi, yang baik dan memahami diperbaiki dan penggunaan alat bantu
kebutuhan pengguna layanan. Empati adalah seperti menggunakan komputer yang harus
perhatian yang dilaksanakan secara pribadi dapat dikuasai oleh pegawai layanan dalam
atau individu terhadap pengguna dengan proses pelayanan. Dimensi Reliability
menempatkan dirinya pada situasi sebagai (Kehandalan) yang mempunyai indikator
pengguna layanan. Untuk mengukur dimensi standar pelayanan yang jelas dan

36
PERSPEKTIF, 8 (1) (2019): 32-38

kemampuan menggunakan alat bantu. Ada Masyarakat Di Desa Matalibaq Kecamatan


indikator yang belum berjalan sesuai dengan Long Hubung Kabupaten Mahakam ULU.
harapan masyarakat seperti Pegawai belum Jurnal Ilmu Pemerintahan. Vol. 3, No. 3.
maksimal mengguanakan SOP (Standart Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif
Teori Dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara
Operasional Procedure) dalam proses
Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik.
pelayanan. Tetapi dalam kemampuan Yogyakarta: Gava Media.
menggunakan alat bantu sudah semua Kadir, A. (2015). Studi Pemerintah Daerah Dan
pegawai menguasai alat bantu seperti Pelayanan Publik. Medan: Dharma Parsada
komputer sehingga proses pelayanan berjalan Kaloh, J. (2002). Mencari Bentuk Otonomi Daerah.
dengan lancar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimensi Responsiviness (Ketanggapan) Kardi, K. (2003). Aspek Pengukuran Efektifitas
yang mempunyai indikator merespon Pelayanan. PT. Rajagrafindo Persada: Jakarta
tanggapan, cepat dan tepat dalam pelayanan, Kasmiayah. (2014). Peranan Pemerintah Desa
dan merespon keluhan pengguna layanan Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
dalam Pembangunan. Jurnal Studi Ilmu
sudah menerapkan dimensi ini sesuai dengan
Pemerintahan.
keinginan pengguna layanan terbukti karena Keputusan Menteri Pendayaguna Aparatur Negara
tidak ada keluhan dari pengguna layanan Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman
terkait indikator dimensi ini. Dimensi Umum Penyelenggara Pelayanan Publik
Assurance (Jaminan) yang mempunyai Koentjraningrat. (2009). Pengantar Ilmu
indikator jaminan tepat waktu dan jaminan Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
kepastian biaya. Hal ini dapat dilihat dari Kusmanto, H., (2015). Persepsi Masyarakat
indikator jaminan tepat waktu dalam Terhadap Upaya Kepala Kelurahan Sebagai
pengurusan surat contoh KTP dan KK Salah Satu Unsur Pelaksana Pemerintahan
pegawai memberikan jaminan waktu Kota Medan, Jurnal Ilmu Pemerintahan dan
Sosial Politik UMA, 3 (1): 49-57.
terlebih dahulu pada awal dalam proses
Marpaung, D.K.O. (2017). Implementasi Program
pelayanan kapan surat tersebut dapat Percepatan Pembangunan Infrastuktur Desa
diselesaikan dan jaminan kepastian biaya di Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Kantor Kepala Desa Aek Korsik tidak Masyarakat Di Kecamatan Angkola Selatan
dikenakan biaya kepada pengguna layanan. Kabupaten Tapanuli Selatan. Skripsi Fisip
Dimensi Emphaty (Empati) yang Universitas Medan Area
mempunyai indikator mendahulukan Miles, B.M. & Huberman, M. (1992). Analisis Data
kepentingan pengguna layanan dan ramah Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-
sopan santun. Namun masih ada yang belum Metode Baru. Jakarta: UIP Desa. Jakarta:
berjalan sesuai dengan harapan pen gguna Erlangga.
Moenir, H.A.S. (2010). Manajemen Pelayanan Umum
layanan yaitu ramah dan sopan santun
Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
karena masih ada beberapa pegawai yang Moleong, L.J. (2008). Metodologi Penelitian
tidak ramah dalam proses pelayanan di Kantor Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kepala Desa Aek Korsik. Oktavia. M. & Prayetno (2018). Menguji
Kepemimpinan Kepala Desa dalam
DAFTAR PUSTAKA Pembangunan Infrastruktur Desa Rianiate
Ahmad, J. (2015). Metode Administrasi Publik Teori Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.
dan Aplikasi. Yogyakarta: Gava Media. Journal of Education, Humaniora and Social
Andika, M, dan Tarigan, U. (2013). Evaluasi Kinerja Sciences (JEHSS). 1 (2): 81-92.
Pemerintah Desa Bandar Tengah Kecamatan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Tentang Desa
Bedagai, Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Rivai, V. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia
Politik, 1 (2): 98-111. Untuk Perusahaan, Dari Teori Ke Praktek. PT.
Arianto, B. Warjio, Tarigan, U. (2016), Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Kepemimpinan Lurah dalam Meningkatkan Siagian. P. (2001). Manajemen Sumber Daya
Motivasi Kerja Perangkat Kelurahan, Jurnal Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Administrasi Publik, 6 (2): 107-122. Sinambela, L.P. (2011). Reformasi Pelayanan Publik.
Barata, A.A. (2004). Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Bumi Aksara
Jakarta: PT Alex Media Komputindo Soekanto, S. (2003). Sosiologi Suatu Pengantar.
Clement, C.B.H. (2015). Pelaksanaan Pemerintah Jakarta: Rajawali.
Desa Dalam Meningkatkan Pelayanan

37
Erdipa Panjaitan, Rosmala Dewi & Nina Angelia, Peranan Pemerintah Desa

Soekanto, S. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Syafiie, I.K. (2003). Sistem Administrasi Negara
Jakarta: Rajawali. Republik Indonesia. Bandung: PT Bumi
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitaf Aksara.
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tahir, A. (2015). Kebijakan Publik dan Transparansi
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Penyelenggraan Pemerintah Daerah.
(Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Bandung. Alfabeta. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pelayanan Publik
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Bandung: Alfabeta. Desa
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Undang-Undang U Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
(Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, Dan R&D). Pemerintah Dearah
Bandung. Alfabeta. Widjaja, H.A.W. (2003). Otonomi Desa. Jakarta: PT
Raja Grafindo.

38

Anda mungkin juga menyukai