DOI:
PERSPEKTIF
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/perspektif
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pemerintah desa dalam meningkatkan kualitas pelayanan
administrasi kepada masyarakat di Kantor Kepala Desa Aek Korsik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif bersifat kualitatif yang berfokus kepada peranan pemerintah desa dalam meningkatkan
kualitas pelayanan administrasi kepada masyarakat di Kantor Kepala Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo
Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan administrasi di Kantor
Kepala Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo Kabupaten Labuhanbatu Utara sudah menerapkan dimensi Tangible,
Reliability, Responsiviness, Assurance, dan Emphaty beserta indikatornya. Namun masih ada beberapa indikator
yang belum berjalan sesuai dengan harapan masyarakat, antara lain ketidaknyamanan tempat pelayanan
termasuk sarana dan perasarana yang belum lengkap, pegawai belum efektif menggunakan SOP (Standart
Operasional Prosedure) dalam proses pelayanan, dan masih ada pegawai yang tidak ramah dalam proses
pelayanan.
Abstract
Role is a set of expectations imposed on an individual who occupies a certain social position. This study aims to
determine the role of village government in improving the quality of administrative services to the community in
the Office of Village Head Aek Korsik. The method of research used is a descriptive qualitative method approach
that focuses on the role of village government in improving the quality of administrative services to the community
at the Head Office of Aek Korsik Village Aek Kuo Sub-district, North Labuhanbatu Regency. The results showed that
the quality of administrative services in the Head Office of Aek Korsik Village Aek Kuo Sub-district, North Labuhanbatu
Regency has applied Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Emphaty dimensions and their
indicators. However, there are still some indicators that have not run in accordance with the expectations of the
community, including the inconvenience of service places including facilities and infrastructure that have not been
complete, the employee has not effectively used SOP (Standard Operating Procedure) in the service process, and there
are still employees who are not friendly in the service process.
How to Cite: Panjaitan, E. Dewi, R. & Angelia, N. (2019). Peranan Pemerintah Desa dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Administrasi kepada Masyarakat. PERSPEKTIF, 8 (1): 32-38.
32
PERSPEKTIF, 8 (1) (2019): 32-38
34
PERSPEKTIF, 8 (1) (2019): 32-38
35
Erdipa Panjaitan, Rosmala Dewi & Nina Angelia, Peranan Pemerintah Desa
layanan tidak sesuai dengan apa yang Emphaty (Empati) dalam upaya mengetahui
diberikan oleh pegawai layanan. Berdasarkan kualitas pelayanan publik di Kantor Kepala
penelitian penulis terkait keluhan masyarakat Desa Aek Korsik dapat diukur melalui
sebagai pengguna layanan dalam proses indikator sebagai berikut:
pelayanan ssemua keluhan dapat langsung Mendahulukan kepentingan pengguna
disampaikan kepada pegawai. Keluhan layanan. Pengguna layanan dalam proses
pengguna layanan dalam proses pelayanan pelayanan merupakan prioritas dalam
merupakan salah satu bentuk pelayanan yang pelayanan. Apapun keperluan pengguna
buruk dalam proses pelayanan. Apabila layanan terkait pelayanan di Kantor Krpala
masyarakat menyampaikan semua keluhan Desa harus mendapat prioritas utama dan
maka pegawai harus merespon keluhan harus sesuai dengan apa yang diperlukan
tersebut. oleh pengguna layanan. Terlihat ketika
penulis melakukan penelitian masih ada
4. Assurance (Jaminan) pengguna layanan yang menunggu karena
Dimensi Assurance (Jaminan) adalah pegawai yang terkait dengan pengurusan yang
cakupan pengetahuan, kemampuan, diperlukan pegawai sedang tidak berada di
kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang Kantor Kepala Desa Aek Korsik.
dimiliki pegawai, bebas dari bahaya, resiko, Pegawai layanan melayani dengan
dan keraguan. Jaminan adalah upaya ramah dan sopan satun. Keramahan pegawai
perlindungan yang disajikan untuk masyarakat pelayanan sangat diperlukan dalam proses
bagi masyarakatnya terhadap resiko yang pelayanan. Jika pegawai pelayanan ramah
apabila resiko tersebut dapat mengakibatkan maka akan memberikan penilaian yang baik
gangguan dalam stuktur kehidupan yang dari pengguna Layanan. Sikap sopan santun
normal. Untuk mengukur dimensi ini untuk juga sangat diperlukan oleh pegawai layanan
mengetahui kualitas pelayanan publik di untuk melayani pengguna layanan.
Kantor Kepala Desa Aek Korsik dapat diukur Keramahan dan sikap sopan santun pegawai
melalui indikator sebagai berikut: pelayanan sangat diperlukan dalam proses
Pegawai memberikan jaminan tepat pelayanan. Jika pegawai pelayanan ramah dan
waktu dalam pelayanan. Pegawai di Kantor sopan santun maka akan memberikan
Kepala Desa memberikan jaminan tepat waktu penilaian yang baik dari pengguna layanan,
dalam pelayanan saat itu juga apabila karena pada dasarnya semua orang akan
diselesaikan pegawai mengusahakan tepat menyukai tempat pelayanan yang
waktu. Jika tidak bisa di hari itu juga didalamnya banyak terdapat orang yang
diselesaikan contoh seperti KTP dan KK yang ramah dan sopan santun.
tidak biasa langsung selesai satu hari.
Pegawai memberikan jaminan biaya SIMPULAN
dalam pelayanan. Dalam mengurus semua Kualitas pelayanan di kantor Kepala
keperluan tidak semua yang mengeluarkan Desa Aek Korsik Kecamatan Aek Kuo
biaya untuk mengurusnya. Tergantung jenis Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat dinilai
surat apa yang akan diperlukan oleh dari lima dimensi yaitu Tangible, Reliability,
penggguna layanan. Dengan adanya jaminan Responsiviness, Assurance, dan Emphaty,
biaya dari pegawai pelayanan, maka pengguna Dimensi Tangible (berwujud) yang
layanan tidak perlu mengeluarkan uang untuk mempunyai indikator penampilan,
mengurus keperluannya. kenyamanan, kemudahan, dan penggunaan
alat bantu. Di kantor Kepala Desa Aek
5. Dimensi Emphaty (Empati) Korsik belum seluruhnya dikatakan baik.
Dimensi Emphaty (Empati) meliputi Masih ada dalam pelayanan yang belum baik
kemudahan dalam melakukan hubungan, seperti kenyamanan tempat yang harus
komunikasi, yang baik dan memahami diperbaiki dan penggunaan alat bantu
kebutuhan pengguna layanan. Empati adalah seperti menggunakan komputer yang harus
perhatian yang dilaksanakan secara pribadi dapat dikuasai oleh pegawai layanan dalam
atau individu terhadap pengguna dengan proses pelayanan. Dimensi Reliability
menempatkan dirinya pada situasi sebagai (Kehandalan) yang mempunyai indikator
pengguna layanan. Untuk mengukur dimensi standar pelayanan yang jelas dan
36
PERSPEKTIF, 8 (1) (2019): 32-38
37
Erdipa Panjaitan, Rosmala Dewi & Nina Angelia, Peranan Pemerintah Desa
Soekanto, S. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Syafiie, I.K. (2003). Sistem Administrasi Negara
Jakarta: Rajawali. Republik Indonesia. Bandung: PT Bumi
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitaf Aksara.
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tahir, A. (2015). Kebijakan Publik dan Transparansi
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Penyelenggraan Pemerintah Daerah.
(Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Bandung. Alfabeta. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pelayanan Publik
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Bandung: Alfabeta. Desa
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Undang-Undang U Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
(Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, Dan R&D). Pemerintah Dearah
Bandung. Alfabeta. Widjaja, H.A.W. (2003). Otonomi Desa. Jakarta: PT
Raja Grafindo.
38