PENDAHULUAN
kampung atau desa menarik dilakukan setelah terjadinya pergeseran kedudukan dan
Tahun 2004 dan terakhir dirubah menjadi UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
1
2. Konsekuensi tindak lanjut dari perubahan azas itu adalah untuk pertama kalinya
memperkenakan dua jenis desa, yaitu desa atau dengan nama lain dan desa adat.
adat terbentuk karena desa adat itu memang memiliki sejarah dan hak asal-
usulnya.
dasar bagi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBD Desa).
APBD Desa yang telah disusun kemudian ditetapkan oleh Kepala Desa sebagai
Peraturan Desa setiap tahun berjalan. APBD Desa dan realisasi laporan
4. Terjadinya konsolidasi keuangan dan aset desa yang dapat digunakan dan
Kabupaten/Kota, saat ini desa memiliki kewenangan mengelola Dana Desa (DD)
dan Alokasi Dana Desa (ADD). Dana desa dalam konteks ini berdasarkan
2
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 yakni dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperuntukkan bagi desa
yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk
tersebut juga membawa konsekuensi logis terhadap besarnya mandat dan tanggung
jawab pemerintahan desa atau kampung yang diberikan. Sehingga mau tidak mau,
siap atau tidak siap, peranan kepemimpinan kepala kampung atau kepala desa sangat
modern. Di satu sisi ciri kampung dari sisi masyarakat Kampung Kelubaq masih
pemerintahan desa yang modern yang tunduk dan patuh pada aturan formal peraturan
3
Dilema Kepala kampung Linggang Kelubaq dalam bayang-bayang quasi
dilakukan untuk melihat sejauhmana Kepala Kampung Lingangg Kelubag mau dan
kemampuan Kepala Kampung untuk menjadi lokomotif ke arah mana desa akan
kampung dalam memberikan pengaruh terhadap sumber daya yang ada di desa
meningkatkan suatu kerja sama demi tercapainya visi-misi desanya yang telah
dan perilaku organisasi yang diterapkan dalam perusahaan swasta dan organisasi
publik. Komitmen orgnisasi dalam organisasi lebih banyak berfokus pada relasi
antara pimpinan dan pegawai atau dalam organisasi swasta lebih banyak berfokus
pada relasi antara manajer dan karyawan untuk menunjukkan sikap atau perilakunya
dalam organisasi dengan membuktikan loyalitas untuk mencapai visi, misi, nilai, dan
tujuan organisasi.
4
Pengertian komitmen organisasional tersebut sejalan dengan penjelasan
pendapat Wibowo (2017) Komitmen dalam organisasi bisa diartikan sebagai sikap
loyalitas untuk mencapai visi, misi, nilai, dan tujuan organisasi. Loyalitas tersebut
terbentuk karena adanya kepercayaan satu sama lain, kedekatan emosi, dan
keselarasan harapan antara anggota dengan organisasi. Oleh karena itu, seorang
anggota memiliki keinginan yang kuat agar tetap menjadi bagian penting organisasi.
maupun swasta. Peneltian terbaru dilakukan oleh Leonardo (2020) yang berjudul
terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dari terpenuhinya peran-peran yang
sebagai tokoh, sebagai pemimpin, dan sebagai penghubung, (2). Peran informasional
yang terdiri dari sebagai pemonitor, sebagai pembagi informasi, dan sebagai juru
bicara, (3). Peran pengambil keputusan yang terdiri dari sebagai wirausaha, sebagai
dilaksanakan di Kampung yang melihat relasi antara Kepala Kampung dengan Staf
5
dalam meningkatkan komitmen organisasi di Kampung Lingangg Kelubag untuk
meningkatkan suatu kerja sama, saling percaya, dan loyalitas organisasi di Kampung
Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis yang
6
Organisasional di organisasi tingkat masyarakat tansisi dari tradisional menuju
saran dalam usaha penyelenggaraan pemerintahan kampung atau desa yang lebih baik