Anda di halaman 1dari 14

Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

PENGARUH NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL TERHADAP KINERJA


PEGAWAI DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN
SIPIL KABUPATEN BULUKUMBA

1
Reski Devi, 2Jaelan Usman, 3 Ihyani Malik
1)
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisip Unismuh
2)
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisip Unismuh
3)
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisip Unismuh

ABSTRACT
This research aimed to determine the influential value to the performance of employees. The type
of research was quantitative descriptive. The population and sample used saturated sample
technique so the sample in this research were 93 people. ((The data and documentation and
developed by interviewing respondents)). The data collection was done by distributing
questionnaires to respondents. The analysis tools used simple regression. The results of the
research showed that the value of local wisdom has a positive and insignificant effect. This is
evidenced by the results of the regression value of positive 0.089 with a significant level of 0.592
greater than 0.05. This results is reinforced by the results of the determination coefficient test of
0.073 or 7.3% of the contribution of the value of local wisdom to the performance of employees
in the population service office and civil enumeration in Bulukumba Regency. While 92.7% was
influenced by other factors that were not examined in this research.
Key word: Nilai-Nilai Kearifan Lokal, Kinerja Pegawai

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Jenis
penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Popolasi dan sampel menggunakan teknik sampel jenuh,
sehingga sampel pada penelitian ini sebanyak 93 orang. Data dan dokumentasi serta
dikembangkan dengan wawancara terhadap responden. Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden. Alat analisis menggunakan Regresi Sedehana. Hasil
penelitian menunjukkan nilai kearifan lokal berpengaruh secara positif dan tidak signifikan”. Hal
ini dibuktikan dengan hasil nilai regresi sebesar positif 0,089 dengan tingkat signifikan 0,592
lebih besar dari 0,05. Hasil ini diperkuat dengan hasil uji kofisien determinasi sebesar 0,073 atau
7,3 % kontribusi nilai kearifan lokal terhadap kinerja pegawai di Kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bulukumba. Sedangkan 92,7 % dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti pada penelitian kali ini.

Kata Kunci: Nilai-Nilai Kearifan Lokal, Kinerja Pegawai

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
339
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

PENDAHULUAN dijalankan oleh pemerintah yang


Setiap organisasi atau instansi dalam mempunyai tugas menyelenggarakan
melaksanakan program selalu diarahkan seluruh proses pelaksanaan pembangunan
untuk mencapai tujuannya. Adapun salah dalam berbagai sektor kehidupan mulai dari
satu faktor yang menjadi patokan untuk tingkat pusat hingga tingkat daerah. Yang
mencapai tujuan suatu organisasi atau paling tepat untuk mengakomodasi segala
instansi yaitu mengenali dan mengukur kebutuhan masyarakat dari bawah, maka
kinerja pegawainya yang dimana pemerintah daerah adalah pihak yang sangat
memasukkan kearifan lokal didalamnya. tepat untuk mempraktekkan kearifan lokal
Organisasi yaitu merupakan beberapa satu dalam pelaksanaan kinerja pemerintahan.
kesatuan yang komplit yang berusaha Pemerintah Kabupaten Bulukumba
mendistribusikan atau mengalokasikan adalah Kabupaten yang melakukan berbagai
beberapa sumber daya manusia secara penuh macam inovasi dalam sistem pelayanan
agar tercapainya suatu tujuan. Apabila suatu administrasinya salah satunya yaitu
organisasi mampu mencapai tujuan yang melakukan pelayanan kartu tanda penduduk
telah ditetapkan, maka dapat dikatakan (KTP), akte kelahiran, dan kartu keluarga
bahwa organisasi tersebut efektif. (KK) gratis, pemerintahan Daerah berharap
Bertepatan dengan perkembangannya, masyarakat harus terdata secara baik dan
semua organisasi agar dituntut untuk bisa tepat, serta adapun program jemput bola
bersaing mempersembahkan pelayanan yang layanan KTP, Akte Lahir, serta KK menjadi
lebih maksimal, tidak terkecuali organisasi bagian dari upaya pemerintahan daerah
pemerintahan. menerapkan pendekatan layanan kepada
Demikian halnya dengan aparat masyarakat. Program ini menggerakkan
pemerintah sebagai abdi masyarakat dan semua operator Kecamatan untuk mendata
abdi pemerintah, dituntut untuk dapat semua warga yang belum memiliki KTP,
memberikan pelayanan yang terbaik kepada Akte lahir, dan KK. Meskipun dianggap
masyarakat karena hal tersebut sudah masih perlu ditingkatkan lagi layanan
merupakan salah satu fungsi yang harus administrasi kependudukan gratis dan

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
340
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

layanan jemput bola kiranya telah sebuah kumpulan ekologis. Semua bentuk
memperbaiki sistem data base kearifan lokal ini di hayati, di pratekkan,
kependudukan Kabupaten Bulukumba. diajarkan dan diwariskan dari generasi
Pentingnya pelayanan publik kegenerasi sekaligus membentuk pola
menjadi sorotan ditingkat daerah namun perilaku manusia terhadap sesama manusia
kinerja pemerintah Kabupaten Bulukumba (Keraf, 2002).
dalam melaksanakan pelayanannya kepada Nilai-nilai kearifan seharusnya
para penduduknya dianggap masih rendah. menjadi salah satu penopang terciptanya
Cara yang berliku-liku dan ketidakpastian sistem administrasi yang baik karena
waktu dalam melakukan pelayanan beberapa pegawai lupa akan apa yang telah
membuat beberapa masyarakat malas untuk diamanatkan untuk menciptakan sebuah
berhubungan langsung dengan instansi- pelayanan yang baik, untuk mencapai
instansi pemerintahan yang bersentuhan sebuah sistem pelayanan yang baik, maka
langsung oleh masyarakat. Hal ini di nilai-nilai kearifan berperan sebagai
sebabkan karena adanya sebuah nilai-nilai landasan selain aturan yang tertulis dalam
kearifan yang hilang dari setiap pegawai. beberapa instansi pemerintah Kabupaten
Oleh karena pemerintah secara Bulukumba salah satunya yaitu di kantor
hakiki berfungsi membuat dan menerapkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
kebijakan-kebijakan untuk mensejahterakan, Kabupaten Bulukumba.
mencerdaskan, memberdayakan, serta Adapun di dalam undang undang
melindungi, seluruh masyarakatnya maka nomor 32 tahun 2009 tentang
sangatlah bijak mengoptimalkan kearifan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
lokal dalam pelaksanaan pemerintahan. Hidup, perlu menetapkan kebijakan dalam
Kearifan lokal adalah semua bentuk implementasi pengakuan hukum adat,
pengetahuan, kayakinan, pemahaman, atau kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum
wawasan serta adat istriadat yang dimana adat yang terkait dengan perlindungan dan
sebuah kebiasaan atau etika masyarakat pengelolaan lingkungan hidup. Betapa
yang menuntun ke perilaku manusia didalam besarnya pengaruh nilai-nilai kearifan lokal

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
341
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

seperti nilai-nilai yang dianut oleh berkembang di kantor Dinas Kependudukan


masyarakat Kabupaten Bulukumba seperti dan Catatan Sipil Kabupaten Bulukumba
siri’ na pacce, sipakainga’, sipakatau hal ini menjadi terkikis.
sangatlah berpengaruh kepada kinerja Kearifan lokal (local wisdom) pada
pegawai di kantor catatan sipil Kabupaten dalam disiplin antropologi di kenal juga
Bulukumba. Sehingga perlunya pemerintah sebagai suatu istilahlocal genius. Local
untuk mananamkan nilai-nilai kearifan lokal genius istilah yang pertama diperkenalkan
sebagai salah satu faktor pendukung oleh Quatrich Wales. (Ayatrohaedi,1986).
meningkatnya kinerja pegawai ataupun Para antropologi telah menjelaskan bahwa
menjadi sebuah norma-norma tidak tertulis pengertian local genius ini. Antara lain
namun menjadi faktor-faktor yang Haryati Soebadio mengatakan bahwa local
mempengaruhi kinerja para pegawai. Salah genius ialah sebuah cultural identy, identitas
satu contoh yaitu: sipangngaliki (saling atau sebuah kepribadian suatu budaya
mengahargai). bangsa yang telah menyebabkan sebuah
Saling menghargai yang bangsa tersebut telah mampu mendalami
mengedepankan nilai budaya yang dan mengelolah suatu kebudayaan asing
mempertimbangkan segi usia, senioritas yang sesuai dengan watak serta kemampuan
dalam bekerja. Sehingga meskipun sendiri (Ayatrohaedi, 1986). Sementara
kedudukannya sebagai atasan tetapi dari segi Moendardjito (Ayatroehaedi, 1986)
usia atau senioritas lebih muda maka tetap mengatakan bahwa unsur budaya daerah
menghargai dan menghormati yang lebih potensial sebagai local genius karena telah
muda. Banyaknya sejumlah nilai budaya teruji kemampuannya untuk bertahan sampai
pada masyarakat yang telah mengalami sekarang. Adapun beberapa Ciri-ciri
sebuah perubahan dengan adanya cara kearifan lokal tersebut adalah sebagai
menerapkan atau menirukan sebuah berikut: 1) Mampu mempertahankan budaya
modernisasi di semua bidang kehidupan adat terhadap budaya luar, 2)
masyarakat, yaitu menyebabkan suatu Memiliki kemampuan membantu bagian
kearifan lokal yang dapat tumbuh dan unsur-unsur budaya luar, 3)

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
342
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

Memiliki kemampuan menyatukan budaya lain ialah dalam bentuk pepatah dan
luar ke dalam budaya asli, 4) Mempunyai pribahasa (Suyastno, 2014).
kemampuan mengendalikan, 5) Mampu Adapun prosesevolusi yang sangat
memberi arah positif majunya panjang dan melekat didalam masyarakat
perkembangan budaya. dapat dijadikan kearifan lokal sebagai
Kearifan lokal juga dapat sumber energi yang berpengaruh dari sebuah
didefinisikan sebagai salah satu kekayaan sistem pengetahuan yang kolektif untuk
budayaan lokal yang dapat mengandung masyarakat yang hidup bersama secara aktif
beberapa kebijakan hidup, pandangan hidup dan damai. Pengertian ini melihat kearifan
(way of life) yang membantu atau lokal tidak hanya sekedar sebagai acuan atau
mengakomodasi suatu kebijakan (wisdom), tingkahlaku seseorang, akan tetapi jauh lebih
dan kearifan hidup. Di Indonesia kearifan mampu yaitu mendinamisasi beberapa
lokal tidak hanya dapat berlaku secara lokal kehidupan masyarakat yang sangat penuh
pada suatu budaya atau hanya etnik tertentu keadaban.
saja, akan tetapi dapat juga dikatan bersifat Di jelaskan lebih jelas bahwa
lintas budaya atau lintas etnik maka kearifan tercermin pada suatu keputusan
membentuk suatu nilai budaya yang sifatnya yang positif dan permutu serta prima,
nasional. Sebagai contoh yaitu hampir dimana tolak ukur satu keputusan yang
disetiap budaya lokal di nusantara dapat bermutu dan prima ialah suatu keputusan
dikenal kearifan lokalnya yang mengajarkan yang dimana dapat diambil oleh seorang
seperti gotong royong, toleransi, semangat atau tokoh sejumlah tokoh yang dengan cara
kerja, dan seterusnya. menelusuri beberapa suatu maslah yang
Pada umunya beberapa etika serta berkembang dan dapat memahami masalah
nilai moral yang terdapat di dalam kearifan tersebut (Ataupah, 2004).
lokal yang telah diajarkan turun menurun, Kearifan lokal tidaklah akan sama pada
diwariskan dari beberapa generasi ke tempat serta waktu yang berbeda dan bahkan
generasi dengan melalui sastra lisan, antara suku adat yang berbeda juga. Perbedaan ini
disebabkan oleh beberapa tantangan alam

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
343
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

serta beberapa kebutuhan hidupnya yang Nuriana (2017:18), kinerja adalah kuantitas
berbeda-beda, maka pengalamannya dalam atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau
memenuhi beberapa kebutuhan hidupnya jasa yang diberikan oleh seseorang yang
memunculkan berbagai sistem pengetahuan melakukan pekerjaan.
yang baik yang berhubungan dengan Kinerja pegawai didalam sebuah
lingkungan maupun sosial. organisasi dapat mengarah kepada sebuah
kemampuan pegawai dalam melaksanakan
Konsep Kinerja Pegawai
semua keseluruhan berbagai tugas-tugas
Akhir-akhir ini kinerja telah menjadi
yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas-
terminology konsep yang sering dipakai
tugas tersebut dapat biasanya berdasarkan
orang dalam berbagai pembahasan dan
sebuah indikator indikator semua
pembicaraan, khususnya dalam kerangka
keberhasilan yang telah ditetapkan. Sebagai
mendorong keberhasilan organisasi atau
hasilnya akan diketahuibahwa dimana
sumber daya manusia. Terlebih saat ini
seseorang pegawai sudah masuk didalam
organisasi dihadapkan pada tantangan
tingkatan kinerja tertentu.
kompetisi yang tinggi, era kompetisi pasar
Bernardin, dalam Nuriana (2017: 19)
global, kemajuan teknologi informasi,
menyampaikan ada 6 kriteria dasar atau
maupun tuntutan pelanggan atau pengguna
dimensi untuk mengukur kinerja, yaitu: a)
jasa layanan yang semakin kritis. Menurut
Quality terkait dengan proses atau hasil
Sudarmanto dalam Nuriana (2017:17).
mendekati sempurna atau ideal dalam
Kinerja pegawai didefinisikan
memenuhi maksud atau tujuan. b) Quantity
sebagai salah satu tingkat sebuah pencapaian
terkait dengan satuan jumlah atau kuantitas
hasil, maka kinerja organisasi ialah tingkat
yang dihasilkan. c) Timeliness terkaait
pencapaian hasil kerja dari sebuah tujuan
dengan waktu yang diperlukan dalam
organisasi. Rue dan Byars (Keban, 1995:67).
menyelesaikan aktivitas atau menghasilkan
Robbins, dalam Nuriana (2017:18),
produk. d) Cost-effectiveness terkait dengan
dikatakan bahwa kinerja merupakan tolak
tingkat pengguna sumber-sumber organisasi
ukur dalam melakukan suatu pekerjaan
(orang, uang, material, teknologi) dalam
sedangkan, menurut Luthans, 2005 dalam

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
344
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

mendapatkan atau memperoleh hasil atau menyampaikan pendapat dan kerjasama


pengurangan pemborosan dalam dalam menyelesaikan pekerjaan.
penggunaan sumber-sumber organisasi. e) Kinerja merupakan sebuah
Need for supervision terkait dengan kemamp penampilan dari hasil karya seseorang dalam
uan individu dapat menyelesaikan pekerjaan bentuk kualitas ataupun kuantitas didalam
atau fungsi-fungsi pekerjaan tanpa asistensi sebuah organisasi. Kinerja dapat merupakan
pimpinan atau intervensi pengawasan sebuah penampilan individu maupun sebuah
pimpinan. f) Interpersonal impact terkait kelompok kerja pegawai. Adapun tiga hal
dengan kemampuan individu dalam mening terpenting dalam sebuah kinerja ialah tujuan,
katkan perasaan harga diri keinginan baik penilaian, serta ukuran. Penentuan suatu
dan kerjasama sesama pekerja dan anak tujuan pasa setiap unit organisasi dapat
buah. merupakan strategi untuk meningkatkan
Mitchell dalam Sedarmayanti (2011) kinerja, dimana tujuan ini akan memberikan
menyatakan bahwa kinerja meliputi 5 aspek beberapa arah dan mempengaruhi
yaitu: a) Kualitas pekerjaan (Quality of bagaimana yang seharusnya prilaku sebuah
work), yang terdiri dari komponen mutu kerja yang diharapkan organisasi dari setiap
hasil pekerjaan dan sikap dalam bekerja. b) personel. akan tetapi ternyata jika hanya
Ketepatan waktu (promptness), yang terdiri tujuan saja itu tidak cukup, sebab itu
dari komponen tingkat kehadiran dan diperlukan ukuran apakah seseorang
pemanfaatan waktu luang. c) Inisiatif personel telah tercapai kinerja yang
(Inisiative), yang terdiri dari komponen diharapkan. Untuk itu penilaian kuantitaf
tingkat inisiatif dan tanggung jawab dan kualitatif standar kinerja atau untuk
terhadap pekerjaan. d) Kecakapan pada setiap tugas dan jabatan personel
(capability), yang terdiri dari komponen memegang peranan yang sangat penting.
kehandalan dalam menyelesaikan tugas dan Akhir dari sebuah proses kinerja
pengetahuan tentang pekerjaan. e) ialah sebuah penilaian itu sendiri yang
Komunikasi (comunication), yang terdiri dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan.
dari komponen kejujuran dalam Jika ukuran pencapaian kinerja telah

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
345
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

ditetapkan, maka sebuah langkah berikutnya populasi digunakan sebagai sampel. Dengan
ialah dalam mengukur sebuah kinerja adalah demikian, maka yang menjadi sampel dalam
mengumpulkan informasi yang telah penelitian ini adalah seluruh pegawai di
berhubungan dengan hal tersebut dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan
dengan standar yang telah dibuat oleh oleh Sipil Kabupaten Bulukumba sebanyak 93
periode waktu yang bersangkutan, akan orang. Teknik pengumpulan data yang
didapatkan beberapa tingkat kinerja dari peneliti gunakan yaitu: Observasi,
seorang pegawai. Secara singkatnya dapat Wawancara dan Dokumentasi. Penulis
dikatakan bahwa pengukuran tentang sebuah menggunakan metode analisis data sebagai
kinerja pegawai tergantung kepada jenis berikut: analisis regresi sederhana, metode
pekerjaannya serta tujuan dari sebuah analisis deskriptif, uji normalitas, uji
organisasi yang bersangkutan. validitas dan uji reliabilitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


METODE PENELITIAN
Dinas Kependudukan dan Catatan
Penelitian ini menggunakan jenis
Sipil merupakan unsur pelaksana otonomi
penelitian kuantitatif, penelitian yang
daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor
manfaatnya dirasakan untuk jangka panjang
29 Tahun 1959 tentang Pembentukan
lamanya karena penelitian ini biasanya
Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi
dilakukan untuk kebutuhan peniliti sendiri.
(Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor
Populasi penelitian ini adalah seluruh
74, Tambahan Lembaran Negara Nomor
pegawai yang ada di Kantor Dinas Dan
1822); Undang-Undang Nomor 8 Tahun
Catatan Sipil Kabupaten Bulukumba yaitu
1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
sebanyak 93 pegawai, yang terdiri dari
(Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor
pegawai negri sipil (PNS), pegawai honorer,
55, Tambahan Lembaran Negara Nomor
dan pegawai operator kecamatan. peneliti
3041), sebagaimana telah diubah dengan
menentukan sampel dengan menggunakan
Undang-ndang Nomor 43 Tahun 1999
teknik sampling jenuh, yaitu teknik
(Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor
penentuan sampel bila semua anggota
169, Tambahan Lembaran Negara Nomor

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
346
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

3890);. Sebelum menjadi dinas Pelayanan Pengambilan sampel yang dilakukan


Kependudukan dan Pencatatan Sipil penulis di Kantor Dinas Kependudukan dan
dilakukan oleh Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bulukumba yaitu
Catatan Sipil. sampel jenuh dimana yang menjadi
Lembaga ini bertugas untuk responden dalam penelitian ini adalah
mencatat dan mendaftarkan setiap peristiwa seluruh Pegawai Kantor Dinas
kependudukan yang dialami oleh warga Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Negara/masyarakat yang dimulai dari Bulukumba sebanyak 93 orang. jumlah
perubahan alamat, pindah datang untuk responden berdasarkan jenis kelamin laki-
menetap, tinggal terbatas, serta perubahan laki sebanyak 49 orang atau 54 % sedangkan
status orang asing tinggal terbatas menjadi yang berjenis kelamin perempuan sebesar 44
tinggal tetap dan peristiwa penting antara orang atau 46 %.
lain kelahiran, perkawinan, perceraian, Pada penelitian ini penulis
kematian, termasuk pengakuan, memberikan batasan umur pada responden
pengangkatan dan pengesahan anak, dari 25 tahun sampai 60 tahun. Penulis
perubahan status kewarganegaraan, ganti memberi batasan umur mulai 25 tahun
nama dan peristiwa kependudukan penting karena pada usia tersebut sudah masuk
lainnya yang dialami oleh seseorang dalam usia produktif dan pada usia 60 tahun
merupakan kejadian yang harus dilaporkan ke atas itu sudah masuk dalam usia tidak
karena mengalami implikasi perubahan data produktif. dimana responden yang berumur
identitas serta surat keterangan 25 – 30 tahun sebanyak 16 orang atau 17,2
kependudukan. %, usia 31 – 40 sebanyak 49 orang atau 52,7
Memperhatikan pertumbuhan %, usia 41 – 50 sebanyak 28 orang atau 30,1
penduduk dan perkembangan %. Dengan hasil ini dapat disimpulkan
ketatanegaraan dan warganya sangat bahwa responden berdasarkan umur
mempengaruhi arti penting dokumen terbanyak pada penelitian ini umur 31 – 40
kependudkan dan catatan sipil bagi setiap sebanyak 49 orang. karakterisrik responden
warga Negara Indonesia. berdasarkan tingkat pendidikan dimana

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
347
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

responden yang tidak tamat SMP sebanyak 1 Bulukumba masuk dalam kategori “sangat
orang atau 1 % sedangkan yang tinggi” berpengaruh terhadap kinerja
berpendidikan SMA sebanyak 24 orang atau pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan
25,8 %, dan S1 sebanyak 65 orang atau 70,2 Catatan Sipil Kabupaten Bulukumba. Hal ini
%. Dengan hasil ini dapat sebabkan oleh, para pegawai di kantor Dinas
disimpulkan bahwa rata-rata responden Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten
berpendidikan S1 Bulukumba masih memegang teguh dan
pada penelitian ini menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal
Nilai-nilai kearifan lokal (X) adalah dalam bekerja ataupun berinteraksi dengan
Siri’ na pacce, Sipakainga’ dan masyarakat.
Sipakatau. Variabel X indikator nilai-nlai
kearifan dapat disimpulkan bahwaindikator Hasil Uji Regresi Sederhana

nilai-nilai kearifan di Kantor Dinas Nilai Kearifan Lokal Terhadap Kinerja


Pegawai

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 58.376 3.497 16.691 .000
Kearifan Lokal .089 .165 .056 .538 .592

Kependudukan dan Catatan Sipil Sumber: SPSS Versi 21

Kabupaten Bulukumba di dapatkan nilai


Kinerja pegawai (Y) antara lain,
rata-rata 70 % nilai tersebut di dapatkan dari
kualitas pekerjaan, ketepatan waktu,
jumlah skor responden di bagi jumlah skor
inisiatif, kecakapan dan komunikatif.
ideal di kali 100. Hasil dari rata-rata tersebut
keseluruhan variabel Y indikator kinerja
yaitu dapat di simpulkan bahwa indikator
pegawai dapat disimpulkan bahwa indikator
pengaruh nilai-nilai kearifan lokal terhadap
kinerja pegawai di Kantor Dinas
kinerja pegawai di kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
348
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

Bulukumba di dapatkan nilai rata-rata 75,% bernilai 58,376. Sedangkan koefisien regresi
nilai tersebut di dapatkan dari jumlah skor kearifan lokal bernilai positif yaitu 0,089.
responden di bagi jumlah skor ideal di kali Hal ini menunjukkan bahwa nilai kearifan
100. Hasil dari rata-rata tersebut yaitu dapat lokal berpengaruh positif terhadap kinerja
di simpulkan bahwa indikator pengaruh pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan
kinerja pegawai di Kantor Dinas Catatan Sipil Kabupaten Bulukumba.
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Artinya jika Variabel nilai kearifan lokal
Bulukumba masuk dalam kategori “sangat ditingkatkan maka kinerja pegawai akan
tinggi” berpengaruh di Kantor Dinas meningkat.
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Berdasarkan hasil uji regresi
Bulukumba. Hal ini di sebabkan oleh kinerja sederhana yang telah dilakukan diatas, maka
pegawai yang begitu maksimal dalam didapatkan hasil penelitian yaitu nilai – nilai
bekerja dan menjalani pekerjaannya dengan kearifan lokal berpengaruh positif tidak
sepenuh hati yang takut melakukan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil
kesalahan dan menganggap kepuasan nilai regresi sebesar positif 0,089 dengan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan tingkat signifikan 0,592 lebih besar dari
adalah landasan bahwa para pegawai sukses 0,05. Hasil ini diperkuat dengan hasil uji
dalam melakukan pekerjaan. kofisien determinasi sebesar 0,073 atau 7,3
Berdasarkan tabel 4.31 maka % kontribusi nilai kearifan lokal terhadap
diperoleh rumus regresi sederhana sebagai kinerja pegawai di
berikut: Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Y = a + bX Sipil Kabupaten Bulukumba.
Y = 58,376 + 0,089X Sedangkan 92,7 % dipengaruhi oleh
Berdasarkan persamaan diatas maka faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian
diperoleh nilai konstan positif sebesar kali ini. Berdasarkan hasil penjumlahan
58,376. Hal ini menunjukkan jika variabel secara keseluruhan variabel X indikator
nilai kearifan lokal konstan atau sama nilai-nlai kearifan dapat disimpulkan bahwa
dengan nol (0), maka nilai kinerja pegawai indikator nilai-nilai kearifan di dapatkan

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
349
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

nilai rata-rata 70,18 % atau termasuk dalam “sangat tinggi” berpengaruh di Kantor Dinas
kategori sangat tinggi. Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten
Berdasarkan nilai kearifan lokal Bulukumba. Hal ini di sebabkan oleh kinerja
skoring di atas, dapat di simpulkan bahwa pegawai yang begitu maksimal dalam
Indikator Pengaruh Nilai-Nilai Di Kantor bekerja dan menjalankan pekerjaan dengan
Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil sepenuh hati yang takut melakukan
Kabupaten Bulukumba mendapatkan skor kesalahan dan menganggap kepuasan
70,18 % atau berada dalam kategori “sangat masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
tinggi” berpengaruh terhadap kinerja adalah landasan bahwa para pegawai sukses
pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan dalam melakukan pekerjaan.
Catatan Sipil kabupaten Bulukumba. Hal ini Berdasarkan hasil observasi yang di
sebabkan oleh, para pegawai di kantor Dinas lakukan oleh peneleiti di dapati beberapa
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten faktor yang sangat berpengaruh satu sama
Bulukumba masih memegang teguh dan lain antara kinerja pegawai dan nilai-nilai
menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal kearifan sebagai penunjang terciptanya
dalam bekerja ataupun berinteraksi dengan kinerja pegawai yang baik di kantor Dinas
masyarakat. Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Berdasarkan hasil penjumlahan Bulukumba “sangat tinggi” Karena nilai-
secara keseluruhan variabel Y indikator nilai kearifan lokal yang masih di pegang
kinerja pegawai dapat disimpulkan bahwa teguh oleh masyarakat Bulukumba dan para
indikator kinerja pegawai mendapatkan nilai pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan
rata-rata 75 % atau berada dalam kategori Catatan Sipil Kabupaten Bulukumba
sangat tinggi. penerapan nilai-nilai kearifan lokal
Berdasarkan tabel di atas, dapat di berpengaruh baik apabila di aplikasikan
simpulkan bahwa indikator kinerja dalam melakukan pekerjaan contohnya yaitu
pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan siri’ na pace pengaplikasian siri’ na pace
Catatan Sipil Kabupaten Bulukumba dalam melakukan pekerjaan sangat baik,
memperoleh skor 75 % atau dalam kategori karena para pegawai takut untuk melakukan

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
350
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

penyimpangan dari apa yang seharusnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
dilakukan oleh para pegawai dalam Kabupaten Bulukumba. Hal ini dibuktikan
menjalankan amanah pekerjaan yang di dengan hasil penjumlahan kuesioner dengan
embannya inilah yang mempengaruhi indikator nilai-nilai kearifan lokal sebesar
“sangat tinggi” kinerja pegawai di Kantor 70,18 % atau termasuk dalam kategori
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sangat tinggi. Kinerja pegawai di Kantor
Kabupaten Bulukumba. Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan
Hasil penelitian ini mendukung Sipil Kabupaten Bulukumba sudah berjalan
penelitian yang di lakukan oleh Wardani dan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil
Mukzam (2016) dengan hasil penelitiann penjumlahan kuesioner dengan indikator
budaya organisasi pengaruh positif dan kinerja pegawai sebesar 75 % atau berada
signifikan terhadap kinerja pegawai PT. dalam kategori sangat tinggi.
Karya Indah Buana Surabaya. Sedangkan Nilai kearifan lokal berpengaruh
penelitian ini bertolak belakang dengan hasil secara positif dan tidak signifikan. Hal ini
penelitian yang dilakukan oleh Hasluna dibuktikan dengan hasil nilai regresi sebesar
(2014) dengan hasil penelitian tidak terdapat positif 0,089 dengan tingkat signifikan 0,592
hubungan yang positif dan signifikan antara lebih besar dari 0,05. Hasil ini diperkuat
budaya organisasi dan kinerja pegawai Balai dengan hasil uji koefisien determinasi
Pelestarian Nilai Budaya Tanjung pinang. sebesar 0,073 atau 7,3 % kontribusi
kontribusi nilai kearifan lokal terhadap
KESIMPULAN kinerja pegawai di Kantor Dinas
Berdasarkan hasil penelitian yang Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dilakukan mengenai pengaruh nilai-nilai Kabupaten Bulukumba. Sedangkan 92,7 %
kearifan lokal terhadap kinerja pegawai di dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan diteliti pada penelitian kali ini. Uji f, dimana
Sipil Kabupaten Bulukumba, maka dapat hasil uji menunjukkan nilai f sebesar 0,290
disimpulkan bahwa: Nilai-nilai kearifan dengan tingkat signifikan 0,592 dan uji t
lokal sudah berjalan dengan baik di Kantor

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
351
Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik, Desember 2018 Volume 4 Nomor 3

sebesar 0,538 dengan tingkat signifikan dan


sebesar 0,592. Implementasinya, Yogyakarta: Gava
Media.
Untuk meningkatkan kinerja pegawai
Keputusan Menteri Pendayagunaan
di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Aparatur Negara Nomor:
Sipil Kabupaten Bulukumba para pegwai KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks
harus lebih mengedepankan aspek nilai nilai
Kepuasan Masyarakat.
kearifan lokal supaya lebih efisien dalam me Keputusan Menteri Pendayagunaan
lakukan pekerjaan. Untuk penelitian selanjut Aparatur Negara Nomor:
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
nya untuk menambah variabel yang dapat
Pedoman Umum Penyelenggaraan
mempengaruhi kinerja karyawan yang tidak Pelayanan Publik
diteliti pada penelitian kali ini. Nasution, Nur. 2002. Manajemen Mutu
Terpadu (TQM), Edisi Kedua,
DAFTAR PUSTAKA Ciawi: Ghalia Indonesia.
Abdullah, Ma’ruf. 2015, Metodologi Rafiq Muhammad, Aswin Jurnal Bisnis
Penelitian Kuantitatif, Aswaja Darmajaya, Vol.01. No.02, Juli 2015
pressindo. Analisis dampak penerapan
Faozan dkk. 2001. Pelayanan publik Dan manajemen mutu ISO 9001: 2008
Customer Satisfaction, Bandung: PT. terhadap kualitas pelayanan
ALUMNI. akademik perguruan tinggi di
Bandar lampung
Gasperz, Vincent. 2002, ISO 9001:2000 And
Continual Quality Improvement, Sugiyono, 2017 Metode Penelitian
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
Utama. cetakan ke-25, Bandung: Alfabeta.

Hardiyansyah. 2011, Kualitas Pelayanan Tjiptono, Fandy. 2005. Prinsip-Prinsip


Publik Konsep, Dimensi, Indikator, Total Quality Service, Yogyakarta:
ANDI

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi

Anda mungkin juga menyukai