Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN

VISI, MISI DAN MOTTO PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN


PENCATATAN SIPIL KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Fathur Rahman
Dian Agus Ruchliyadi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universtas Lambung Mangkurat
1910112210031@mhs.ulm.ac.id

Informasi Artikel ABSTRAK


Masalah pokok dalam penelitian ini merupakan prinsip good
Diterima: governance yaitu elemen penting dalam menciptakan tata kelola
pemerintah yang baik dalam rangka pemenuhan terhadap hak
warga negara untuk mendapatkan pelayanan publik, dan jika
Disetujui: tidak terlaksana dengan baik maka warga negara akan
kehilangan haknya dalam mendapatkan pelayanan
publik.Tujuaan penelitiaan yaitu untuk mengetahui
Implementasi prinsip good governance dalam aktualisasi visi,
Kata Kunci:
misi, dan motto pelayanan pada Dinas kependudukan dan
Vision, Pencatatan Sipil Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Mission Motto, Penelitiaan ini memakai metode kualitatif, penghimpunan data
Good governance di lakukan pada teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
teknik analisis data dilakukan pada tahap penghimpunan data,
pemilihan data, penyajiaan data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitiaan yang di dapat dari implementasi pelaksanaan
prinsip good governance di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Hulu Sungai Selatan: (1) prinsip
partisipasi telah dilaksanakan dalam forum konsultasi publik
melibatkan mitra kerja dukcapil serta perwakilan tokoh
masyarakat namun masih di rasa kurang efektif karena masih
dilaksanakan 1 kali dalam 1 tahun. (2) prinsip aturan hukum
telah dilaksanakan dengan ditetapkan di dalam SOP yang
mengacu Perbub Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 86
Tahun 2020. (3) prinsip transparansi dilaksanakan dengan
melalui beberapa macam media platform yang bisa di akses
masyarakat. Namun masih banyak masyarakat yang sulit
mengakses di karenakan keterbatasan sarana dan prasarana dan
keadaan geografis. (4) prinsip responsiveness dilaksanakan dari
daya tanggap (respon) yang diberikan pegawai terhadap
masyarakat sudah cepat cermat, dan tepat dalam pelayanannya,
baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Disarankan Dinas Kependudukann dan Pencatatan Sipil dalam
prinsip Transparansi agar dapat membuka akses keterbukaan
informasi dengan membuat penyuluhan dan sosialisasi melalui
media serta Spanduk di Daerah yang sulit diakses, untuk
menjalankan prinsip partisipasi agar program Forum konsultasi
public melibatkan khalayak umum dan dilaksanakan 3 bulan
sekali dengan begitu prinsip good governance dapat berjalan
dengan maksimal.

Article Information ABSTRACT


The main problem of this research is that the principle of good
Received: governance is one of the important components in realizing
good governance in order to fulfill the right of citizens to get
public services, and if it is not carried out properly, citizens will
Accepted: lose their rights in getting public services. The purpose of this
research is to find out the implementation of good governance
principles in the implementation of the Vision, Mission, and
motto of service at the Population and Civil Registration Office
Keywords:
of South Hulu Sungai Regency.
Vision, This research uses qualitative methods, data collection is carried
Mission Motto, out with interview, observation, and documentation techniques.
Good Governance Data analysis techniques are carried out with the stages of data
collection, data selection, data presentation, and conclusions.
The results of the research obtained from the strategy of
implementing the principles of good governance in the
Population and Civil Registration Office of South Hulu Sungai
Regency: (1) The principle of participation has been carried out
in a public consultation forum involving dukcapil partners and
representatives of community leaders but is still considered
ineffective because it is still carried out 1 time in 1 year. (2) The
principle of the rule of law has been carried out as stipulated in
the SOP referring to Perbub of South Hulu Sungai Regency
Number 86 of 2020. (3) The principle of transparency is
implemented through several types of media platforms that can
be accessed by the public. However, there are still many people
who are difficult to access due to limited facilities and
infrastructure and geographical conditions. (4) The principle of
responsiveness is carried out, from the responsiveness
(response) given by employees to the community has been
quickly careful, and precise in its service, both in oral and
written form.
It is recommended that the Population and Civil Registration
Office in the principle of Transparency in order to open access to
information disclosure by conducting counseling and
socialization through the media and banners in areas that are
difficult to access, to carry out the principle of participation so
that the public consultation forum program involves the general
public and is carried out every 3 months so that the principles of
good governance can run optimally.
Pendahuluan
Beberapa tahun yang lalu, terjadi Daerah. Tugas Dinas kependudukan
reformasi di Indonesia yang telah dan pencatatan sipil untuk menye
menciptakan perubahan yang cukup lenggarakan fungsi perumusan kebijakan
signifikan pada sistem pemerintahan di penyelenggaraan urusan pemerintah
Indonesia, salah satunya terkait bidang administrasi kependudukan dan
reformasi pelayanan publik khususnya pencatatan sipil, pelaksana evaluasi dan
pada Dinas Kependudukan dan pelaporan urusan pemerintah bidang
Pencatatan Sipil. Suatu kebutuhan akan administrasi kependudukan dan pencata
demo kritisasi telah menjadi tuntutan tan sipil, serta sebagai pelaksana fungsi
masyarakat dalam sistem tata negara lainnya yang diberikan oleh bupati terkait
kita, sejak saat itu isu transparansi ramai dengan tugas dan fungsinya yang mana
dibicarakan baik dari kalangan para harus menjalankan tata kelola
akademisi maupun masyarakat sipil. Hal pemerintahan sesuai dengan prinsip good
ini menyebabkan gugatan eksistensi governance.
terhadap kepemimpinan yang transparan
juga telah melanda sistem pemerintahan Menurut peneliti solusi
sebagai upaya dalam mewujudkan pemecahan masalah ini dapat dilakukan
pemerintahan yang baik Karena pada dengan cara menganalisis pelaksanaan
prinsip good governance memuat tujuan prinsip-prinsip good governance
bahwa Penyelenggara pemerintah yang melalui 4 prinsip utama good
baik akan memaksimalkan governance yaitu melalui prinsip
tanggungjawab dengan efektif dan partisipasi, aturan hukum, transparansi,
efesien sejalan dengan Menurut dan responsive dalam pelayanan di
Hardiyansah (Heriyanto,2015) tujuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
utama dari good governance merupakan Sipil Kabupaten Hulu Sungai Selatan
tercapainya kondisi pemerintahan yang dalam Upaya pemenuhan hak-hak
dapat menjamin ke pentingan pelayanan warga negara dalam mendapatkan
publik secara se imbang dengan pelayanan publik. Hal ini selaras
melibatkan kerja sama antar semua pihak dengan pendapat Tomuka
atau stakeholder salah satu (Uar,A.2016) ditemukan bahwa faktor
penyelenggara pemerintah yang tentunya yang mendorong terselenggaranya
menerapkan prinsip good governance prinsip prinsip good governance dalam
adalah Dinas Kependudukan dan pelayanan publik adalah
Pencatatan Sipil.
1) prinsip partisipasi,
Menurut Perbub Kabupaten Hulu 2) ketentuan dan aturan-aturan yang
Sungai Selatan Nomor 86 Tahun 2020 berlaku
Pasal 2 ayat (2) tentang Kedudukan dan 3) prinsip transparansi,
Susunan Organisasi. Dinas Kependudu 4) prinsip responsive.
kan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur
pelaksana pemerintah daerah dibidang Banyak penelitian sebelumnya
Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang telah dilakukan untuk mengkaji tentang
dipimpin oleh Kepala Dinas dan good governance Salah satunya adalah
berkedudukan dibawah dan bertanggung penelitian Nubatonis,S.E., Rusmiwari,
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris S., & Suwasono,S.2015 dengan judul
Implementasi prinsip good governance Sipil Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Me
dalam meningkatkan kinerja organisasi tode kualitatif dengan permasalahan yang
pelayanan public Simpulan Penelitiannya holistik, komplek dan mendalam. Metode
bahwa Hasil penelitian dari ketujuh
kualitatif, penelitian dapat memahami
prinsip good governance dapat
diimplementasikan dengan baik yakni bentuk permasalahan secara mendalam.
prinsip Profesionalitas, Tujuan dari penelitian ialah untuk menge
Akuntabilitas,Transparansi,Pelayanan Pri tahui implementasi prinsip good gover
ma,Demokrasi dan Partisipasi, efesiensi nance pada pelayanan Dinas Kependu
dan efektivitas, serta Supermasi Hukum. dukan dan Pen catatan Sipil Kabupaten
Hulu Sungai Selatan Metode kualitatif
Penelitian yang dilakukan
digunakan untuk menggali data Implemen
sekarang yaitu sama-sama melakukan
penelitian mengenai prinsip good tasi dari prinsip good governance pada
governance. Namun terdapat perbedaan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dengan yang diteliti oleh peneliti yaitu Kabupaten hulu Sungai Selatan. Sehingga
perbedaannya terletak pada fokus masalah penelitian dapat dilakukan secara men
yang di teliti . Lokasi dalam melakukan dalam. Data dikumpulkan dengan cara
penelitian ini juga berbeda dari kedua observasi, wawancara dengan informan,
penelitian relevan di atas. Selain itu
dan dokumentasi” lapangan.
pengukuran atau indikator yang di
gunakan juga berbeda yakni menggunakan
teori “Prinsip-prinsip Good Governance
Menurut UNDP (United Nation Hasil Penelitian
Development Program) mengemukakan
bahwa karateristik atau prinsip-prinsip 1. Implementasi prinsip partisipasi
yang dikembangkan dalam pemerintahan dalam pelaksanaan “Visi, Misi dan
yang baik (Good Governance) Nasution, Motto pelayanan Pada Dinas
S. R. (2018)” antara lain : Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Hulu Sungai Selatan”
1) Partisipasi,
Penggunaan prinsip-prinsip good
2) Aturan Hukum,
governance pada pelaksanaan Visi, Misi,
3)Transparansi,
dan Motto pelayanan terkait dengan prin
4) Daya tanggap
sip partisipasi, telah dilakukan oleh kan
5)Berorientasi Konsensus
tor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
6) Berkeadilan
Sipil, hal ini tampak dari upaya pegawai
7) Efektifitas dan Efisiensi,
yang mengikut sertakan masyarakat seba
8) Akuntabilitas,
gai objek dari upaya pelaksanaan Visi,
9) Bervisi Strategis.
Misi, dan Motto pelayanan sekaligus se
bagai stakholders dalam menyukseskan
Metode Penelitian
upaya peningkatan pelayanan, hal ini di
Penelitian ini menggunakan lakukan dengan mengundang 100 ora ng
metode “kualitatif deskriptif diguna kan tokoh-tokoh masyarakat, Kalangan apa
rat kelurahan/desa, Perwakilan puskes
untuk mengkaji mengenai Implementasi mas, Perwakilan KUA, Perwakilan ke
prinsip good governance dalam pelak menag, perwakilan forum anak serta ko
sanaan Visi,Misi, dan Motto Pelaya nan munitas lainnya untuk mengikuti forum
pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan konsultasi publik yang diadakan oleh ka
ntor Dinas Kependudukan dan Pencata Pendapat uraian diatas menjelas
tan Sipil menginformasikan ke masyara kan bahwa partisipasi merupakan keterli
kat sebanding dengan hasil pemba hasan batan masyarakat dalam aspirasi sebuah
pada saat kegiatan tersebut. program, mengikutsertakan mas yarakat
dalam pengambilan kebijakan yang telah
Selain itu “keterlibatan organisasi ditentukan oleh pemerintah dalam mena
masyarakat dalam upaya pelaksanaan Vi ngani berbagai macam permasalahan
si, Misi, dan Motto pelayanan juga ter khususnya pelaksanaan Visi, Misi, dan
lihat dengan adanya partisipasi dari fo Motto pelayanan terhadap implementasi
rum konsultasi anak, Apdesi, unsur aka pelayanan administrasi kependudukan
demis, dan komuntias dalam forum kon pada masyarakat kabupaten Hulu Sungai
sultasi publik yang membantu dinas ke Selatan Sesuai dengan wawancara yang
pendudukan dan pencatatan sipil pada telah dilakukan, berarti hal ini Dinas Ke
upaya meningkatkan kapasitas pelaksa pendudukan dan Pencatatan telah menga
naan Visi, Misi, dan Motto pelayanan jak masyarakat untuk berpartisipasi pada
administrasi kependudukan di dinas ke pelaksanaan Visi, Misi, dan Motto
pendudukan dan pencatatan sipil Kabupa pelayanan.
ten Hulu Sungai Selatan”.
Selaras menurut Isbandi, Devi
Hal ini, sejalan dengan konsep ya yanti, D. 2013 “Partisipasi masyarakat
ng di kemukakan oleh UNDP dalam Rosi merupakan keikutsertaan masyarakat pada
din Safrijal,S.,Basyah,M.N.,&Ali,H. 2016 proses pengidentifikasian masalah dan
berorientasi meliputi partisipasi yang kemampuaan yang ada di masyarakat,
mana menyatakan bahwa “setiap warga pemilihan dan pengambilan keputusan
negara mempunyai suara dalam tentang alternatif solusi guna menangani
pembuatan keputusan, baik secara masalah, pelaksanaan upaya mengatasi
langsung mau pun melalui internediasi masalah, dan keterlibatan masyarakat pada
institusi legistimasi yang mewakii proses mengevaluasi perubahan yang
kepentingan nya. Partisipasi semacam ini terjadi”.
dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi
maupun berbicara dan berpartisipasi Uraian diatas menjelaskan bahwa
secara konstruktif. partisipasi merupakan sebuah kunci keber
hasilan dalam menjalankan sebuah prog
Selaras dengan uraiaan di atas ya ram yang dibentuk oleh pemerintah kabu
ng di kemukakan oleh dwiyanto 2011 Pa paten Hulu Sungai Selatan. Partisipasi pun
rtisipasi (melibatkan masyarakat teruta dibagi menjadi dua yaitu partisipasi verti
ma aspirasinya) “pada pengambilan kebi kal dan partisipasi horizonatal. Dalam hal
jakan maupun formulasi rencana yang penyelesaiaan pelaksanaan Visi, Misi, dan
dibuat pemerintah, hal ini juga dilihat Motto yang dilakukan oleh dinas kepen
keterlibatan masyarakat pada implemen dudukan dan pencatatan sipil kabupaten
tasi berbagai kebijakan dan rencana pe Hulu Sungai Selatan yang bekerjasama
merintah, termasuk pengawasan dan eva dengan beberapa steckholders serta juga
luasi .warga memiliki hak (memperguna mitra kerja sama seperti kepala desa, kem
kannya) untuk menyampaikan pendapat, entrian agama, sarjana pendamping, dan
bersuara dalam proses perumusan kebija forum anak adalah bentuk partisipasi hori
kan publik, baik secara langsung ataupun zontal dengan melakukan usaha bersama
tidak langsung”. dalam upaya pelaksanaan Visi, Misi, dan
Motto pelayanan terhadap masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, dapat 2) Instansi pemerintah menerapkan
ditarik kesimpulan Dinas Kependudukan aturan hukum secara konsisten,
dan Pencatatan Sipil kabupaten Hulu tunduk dan taat ter hadapnya;
Sungai Selatan dalam penggunaan prinsip 3) Masyarakat menyesuaikan
partisipasi bisa dilihat dari parti sipasi perilaku mereka terhadap aturan
masyarakat umum, ,komunitas dan hukum tesebut;
stakeholder yang dilakukan secara horizo 4) Hakim-hakim yang mandiri, tidak
ntal yang ikut serta dalam pelaksanaan berpihak dan harus menerapkan
Visi, Misi, dan Motto pelayanan sebagai aturan hukum secara konsisten
bentuk tanggung jawab masyarakat. serta jeli sewaktu menyele saikan
sengketa hukum;
2. Implementasi prinsip aturan hukum 5) Putusan pengadilan secara konkrit
dalam pelaksanaan “Visi, Misi, dan dilaksanakan Penegakan hukum ya
Motto pelayanan pada Dinas ng konsisten dan nondiskriminatif,
Kependudukan dan Pencatatan Sipil upaya yang mensyaratkan adanya
Kabupaten Hulu Sungai Selatan” sanksi, mekanisme menjalankan
sanksi, serta sumber daya manu
Penggunaan Prinsip-Prinsip Good sia/penegak hukum yang memiliki
Governance dalam Upaya pelaksanaan integritas”.
Visi, Misi, dan Motto pelayanan Pada
Kantor Dinas kependudukan dan Pada Dinas Kependudukan dan
pencatatan sipil terkait dengan prinsip Pencatatan Sipil sudah menerapkan sanksi
aturan hukum aparat birokr asi, telah berupa sanksi dalam bentuk teguran lisan,
dilakukan dengan adanya kepas tiaan sanksi dalam bentuk tertulis, dan yang
hukum pada Visi, Misi, dan Motto terberat berupa pemberhentian kepada
layanan di terapkan pada saat melaksana pegawai Dinas Kependudukan dan
an pelayanan administrasi kependudu kan Pencatatan Sipil termuat pada SOP yang
terhadap masyarakat selain itu, pega wai mengacu dalam Perbub Kabupaten Hulu
kantor Dinas kependudukan dan pencata Sungai Selatan Nomor 86 Tahun 2020
tan sipil disiplin dalam menjalankan setiap Pasal 2 ayat (2) mengenai kedudukan dan
tugasnya, pegawai Dinas kepen dudukan Susunan Organisasi. dan dilaksanakan
dan pencatatan sipil bahkan sangat cekat sesuai prosedur yang ada pada program
an delakukan pendataan, dan melakukan kerja Dinas Kependudukan dan pencatatan
upaya dalam penegakkan hukum sehing sipil.
ga penerapan sanksi kepada pegawai yang Selain itu selaras dengan peraturan
melakukan tindakan tidak disiplin seperti pemerintah nomor 101 tahun 2000 tentang
pungli, sampai pada saat ini sudah prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik,
diterapkan. bahwa “Supermasi hukum dan dapat di
Kepastian hukum di jelaskan terima untuk seluruh masyarakat,
dalam teori Jan Michiel Otto pada mewujudkan adanya penegakan hukum
bukunya Adrian Sutendi, Hadisiswati, I. yang adil bagi semua pihak tanpa
(2014) “bahwa untuk menciptakan pengecualian menjunjung tinggi hak asasi
kepastian hukum harus memenuhi syarat- manusia (HAM) dan memperlihatkan
syarat sebagai berikut: nilai-nilai yang hidup di masyarakat”.

1) Ada aturan hukum yang jelas dan Uraian diatas menjelaskan suatu hukum
konsisten; harus ada jaminan bahwa segala sesuatu
perlu diatur secara jelas dan tegas serta
dapat diterima oleh seluruh masyarakat. teknologi di karenakan kurang nya
Berdasarkan hasil uraian diatas dapat pemahaman masya rakat masyarakat
disimpulkan bahwa Dinas Kependudukan mengenai hal tersebut Sehinggah dapat di
dan Pencatatan Sipil memiliki dasar katakana bahwa keter bukaan infor masi
didalam implementasi Visi, Misi, dan terkait pelaksa naan Visi, Misi, dan Motto
Motto yaitu Perbub Kabupaten Hulu pelayanan masih perlu di maksi malkan”.
Sungai Selatan Nomor 86 Tahun 2020
Pasal 2 ayat (2) tentang Kedudukan dan Sejalan dengan pendapat UNDP (
Susunan Organisasi. dan dilakukan sesuai United Nation Development Program )
program kerja yang telah ditentukan. Mulyawan, Nasution,S.R. 2018. “Trans
paransi harus dibangun pada kerangka
3. Implementasi prinsip transparansi idenpendensi arus informasi berbagai
dalam pelaksanaan Visi, Misi, dan cara, kelembagaan, dan informasi harus
Motto pelaya nan pada Dinas dapat diakses secara bebas oleh orang-
Kependudu kan dan Pencatatan orang yang membutuhkannya, serta
Sipil Kab upaten Hulu Sungai informasi harus dapat disediakan secara
Selatan memadai dan mudah dimengerti sehingga
dapat digunakan sebagai alat monitoring
Prinsip good governance dalam dan evaluasi”.
upaya pelaksanaan Visi, Misi, dan Motto
pelayanan yang dilakukan kantor Dinas Andrianto Rosita,R., & Asrini, A.
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, ter 2022 “transparansi adalah keterbukaan
kait dengan prinsip “tranparansi secara yakin, inklusif, dan memberi ajang
dilakukan, hal ini bisa terlihat dari bagi partisipasi aktif dari seluruh lapisan
transparansi info rmasi pegawai terkait masyarakat dalam proses pengelolaan
adanya Visi, Misi, dan Motto pelayanan sumber daya publik. Sehingga Kantor
yang implementasi nya dilakukan dalam Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
pelayanan adminis trasi kependudukan, Kabupaten Hulu Sungai , selaku salah satu
pengadaan forum kon sultasi publik untuk institusi publik memiliki tugas untuk
program-program hanya diakukan rutin bersifat transparansi dapat dilihat dari
setiap tahun, hal ini sebagai salah satu beberapa aspek yaitu, Adanya saluran
faktor yang mendukung kelancaran informasi yang eksplisit sehingga
“pelaksanaan program pelaksanaan Visi, masyarakat bisa menjangkau setiap segi
Misi, dan Motto pelaya nan selain itu kebijakan yang dikeluarkan oleh Kantor
adanya sinergitas antara pi hak Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta
Kementrian dalam negeri dan pihak Dinas adanya keberlakuan prinsip check and
kependudukan dan pencatatan sipil itu balance antara pegawai dan atasan”.
sendiri namun, disamping itu ada yang
menjadi penghambat dalam keterbukaan Dinas Kependudukan dan Pencata
informasi,sehingga dari segi keterbukaan tan Sipil terpaut dengan transparansi pelak
informasi terkait adanya pelaksanaan Visi, sanaan Visi, Misi, dan Motto membuka in
Misi, dan Motto pelayanan masih dilaku formasi seluas-luasnya supaya masyarakat
kan kurang maksimal, yaitu; kerterjang mampu mengetahui dan mengakses infor
kauaan jaringan ke daerah yang akses nya masi tentang penyelenggaraan Visi, Misi,
sulit di jangkau di karena kan keterbatasan dan Motto pelayanan administrasi kepen
sarana dan prasarana teknologi informasi. dudukan yang bisa didapat melalui span
Kemudian kurang nya kesiapan masyara duk, banner pamphlet yang di pasang di
kat dalam meneri ma layanan dari depan kantor dinas kependudukan dan ke
dukcapil yang mana sudah berbasis pendudukan dan pencatatan sipil Kabupa
ten Hulu sungai selatan, serta media sosial informasi dapat memperbaiki kinerja yang
seperti website, Instagram, facebook serta dilakukan suatu institusi publik, dalam hal
twitter yang dapat di akses dengan mudah. ini adalah upaya aktualisasi Visi, Misi,
dan Motto pelayanan yang dilakukan oleh
Selaras dengan pendapat kumuro kantor kependudukan dan pencatatan sipil,
tomo Subhan, Ahmad 2017 “Transparansi meskipun ada hambatan keterbukaan infor
adalah suatu rancangan yang menekankan masi, namun pada hal ini Dinas Kepen
ke terbukaan negara. menurut rancangan dudukan dan Pencatatan Sipil tidak bisa
ini ,pemerintah selaku organ negara harus dikatakan buruk dalam keterbukaan kare
membuka saluran informasi seluas-luas na yang menjadi hambatan adalah kurang
nya bagi publik agar mereka bisa mengeta siap nya masyarakat dalam menerima la
hui apa yang terjadi selama proses penyele yanan dan keadaan geografis yang mem
nggaraan pemerintah. pengertian transpa buat saluran aliran transparansi dari dinas
ransi dalam ilmu sosial menekankan bah kependudukan dan pencatatan sipil ter
wa semua informasi perihal tindakan serta hambat.
kebijakan pemerintah”.
Berdasarkan uraian pembahasan
Makna rancangan transparansi dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip
sudah di lakukan beberapa ahli dari tranparansi dilakukan, hal ini bisa terlihat
berbagai sudut pandang. menurut dari keterbukaan informasi pegawai terka
Dwiyanto Maani, K. D. 2009. , “ada tiga it akses adanya upaya pelaksanaan Visi,
indikator yang bisa digunakan untuk Misi, dan motto pelayanan ynng cukup
menguji transparansi pelayanan publik. baik. Adanya sinergitas terbuka antara pih
Indikator pertama yaitu mengukur tingkat ak Kementrian dalam negeri, pemerin tah
keterbukaan proses penyelenggaraan daerah dan pihak Dinas Kependudu kan
pelayanan publik. Indikator kedua yaitu dan Pencatatan Sipil. Disamping itu ada
dari transparansi menunjuk pada seberapa penghambat dalam segi keterbukaan info
mudah peraturan dan prosedur pelayanan rmasi terkait adanya upaya pelaksa naan
bisa dipahami oleh pengguna dan Visi, Misi, dan Motto pelayanan ma sih
stakeholders yang lain”. Indikator ketiga dilakukan kurang maksimal, yaitu; kerter
yaitu dari transparansi pelayanan jangkauaan jaringan ke daerah yang akses
merupakan kemudahan untuk memperoleh nya sulit di jangkau di karenakan keterba
informasi mengenai berbagai aspek tasan sarana dan prasarana teknologi info
penyelengga raan pelayanan public rmasi. Kemudian kurangnya kesiapan mas
Menurut Mardias mo, Novatiani, A., yarakat dalam menerima layanan yang
Kusumah, R. W. R., & Vabiani, D. P. berbasis teknologi.
2019 “Transparansi merupakan
keterbukaan (openness) pemerintah dalam 4. Implementasi prinsip responsi vinees
membe rikan informasi yang terpaut dalam pelaksanaan Visi, Mi si, dan
dengan aktivitas pengelolaan sumber daya Motto pelaya nan pada Din as
publik kepada pihak-pihak yang Kependudu kan dan Pencata tan
membutuhkan informasi”. Sipil Kab upaten Hulu Sungai
Uraian diatas menjelaskan bahwa Selatan
transparansi merupakan wujud keterbu Prinsip good governance dalam
kaan informasi yang disediakan oleh insta usaha pelaksanaan Visi, Misi, dan Motto
nsi agar publik dapat mengakses dan me pelayanan yang dilakukan kantor Dinas
nggunakan informasi tersebut untuk hal Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
yang bermanfaat dan juga keterbukaan
terkait dengan prinsip responsiveness pelayanan dengan cepat dan tepat” Mukti,
dilakukan, hal ini bisa terlihat dari daya Mernawati,D.,& Zainafree, I. 2016.
tanggap (respon) yang diberikan pegawai
terhadap masyarakat sudah cepat cermat, Uraian diatas “menjelaskan bahwa
dan tepat dalam pelayanan nya, baik pada responsif merupakan Responsivitas meru
bentuk lisan ataupun tulisan. Selain itu pakan kemampuan pemerintah guna men
daya tanggap pegawai sangat cepat yang genali kebutuhan masyarakat, merumus
mana sebelum jam operasional mulai kan agenda prioritas, dan mengembang
pegawai sudah melakukan hubungan kannya ke dalam program-program yang
komunikasi yang baik dengan masyarakat sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan mas
yang datang sebelum jam operasional yarakat. Oleh karena itu responsivitas me
mulai dengan menanyakan kepada nunjuk pada kesesuaian antara program
masyarakat mengenai berkas administrasi dan kegiatan yang ada dengan aspirasi
dan menjelaskan kepada masyarakat atau kebutuhan masyarakat. Responsivitas
mengenai persyaratan pembuatan juga dapat diukur dari sejauh mana daya
administrasi kependudukan seperti akta tanggap petugas pelayanan dalam meres
kelahiran, e-KTP, dan kartu keluarga pon kebutuhan ataupun keluhan masyara
kepada masyarakat agar masyarakat bisa kat”.
melengkapi nya terlebih dahulu sebelum “Daya tanggap pegawai Dinas Ke
jam operasional di mulai, Hal ini tentunya pen dudu kan dan Pencatatan sipil Kabu
yang membantu dinas kependudukan dan paten Hulu Sungai Selatan terhadap mas
pencatatan sipil dalam upaya pelaksanaan yarakat cu kup baik akan tetapi perlu diti
Visi, Misi, dan Motto pelayanan ngatkan lagi. Petugas sebagai pengenda
administrasi kependudukan di dinas lian dan fasilitator dalam menyediakan
kependudukan dan pencatatan sipil pelayanan administrasi kependudukan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan. diharapkan agar lebih tanggap lagi dalam
Hal ini selaras dengan pendapat mendengarkan dan menanggapi permin
yang dikemukakan United Nations Dev taan maupun keluhan dari masyarakat”.
elopment Programme Mulyawan, Nasu “Dinas Kependudukan dan
tion, S. R. 2018., “daya tanggap memiliki Pencata tan Sipil harus cepat tanggap
arti yaitu bahwa setiap lembaga dalam kepada pe rubahan kondisi
prosesnya harus diarahkan kepada upaya mengakomodasi aspirasi masyarakat, serta
untuk melayani berbagai pihak yang mengambil pra karsa untuk mengatasi
berkepentingan(masyarakat)”.”Responsiv berbagai masalah yang dihadapi
eness adalah suatu kebijakan untuk masyarakat dalam ruang lingkup layanan
membantu dan memberikan pelayanan administrasi kependudu kan. Salah satu
yang tepat (responsif) kepada pelanggan, hal yang di inginkan masyarakat tentunya
dengan penyampaian informasi yang adalah pelayanan yang efektif, efisien
jelas” Lupiyoadi dan A.Hamdani, Merna tidak berbelit-belit dan tidak bersifat
wati,D.,& Zainafree, I. 2016. “Respon birokratis dalam artian masyarakat ingin
siveness berhubungan dengan kesediaan pelayanan yang cepat, cermat dan
dan kemampuan penyedia layanan tanggap. Hal ini sudah diterapkan di Dinas
(layanan publik) untuk memban tu kependudukan dan pencatatan sipil di lihat
pelanggan dan merespon permintaan dari upaya pegawai yang mempermudah
mereka dengan segera”. “Responsiveness birokrasi dari segi urusan pembuatan
menunjukkan adanya keinginan untuk administrasi kependudukan dan
menunjang konsumen dan memberikan pencatatan sipil di mulai dari pelayanan di
berikan kemudahan dengan akses alat yarakat diikut sertakan dalam
canggih, layanan cukup ramah, dan Kalau proses forum konsultasi publik
selama ini tidak lagi mempersyaratkan untuk men yampaikan aspira
kalau membuat adminduk harus si nya dalam upaya mening
keterangan kepala desa itu adalah cara katkan kapasitas pelayanan
Dinas kependudukan dan pencatatan sipil publik.
untuk mencegah jangan sampai berbelit-
2. Implementasi prinsip partisi
belit birokrasi nya”.
pasi dalam pelaksanaan Visi,
Sejalan dengan pendapat Sinuraya, Misi, dan Motto pelayanan
Harahab,R. 2016 “Dalam upaya mewujud telah dilakukan dalam forum
kan azas responsif pemerintah harus mela konsultasi publik meli batkan
kukan upaya-upaya strategis dalam mem perwakilan Tokoh-tokoh mas
berikan perlakuan yang humanis pada ke yarakat serta komunitas lain
lompok-kelompok masyarakat tanpa pan nya menunjukkan bahwa mas
dang bulu”. Selain itu dalam membe rikan yarakat diikut sertakan dalam
responsive kepada masyarakat yang di ba proses forum konsultasi publik
wa instansi publik harus sejalan den gan untuk menyampaikan aspirasi
visi yang di arahkan agar kinerja pelaya nya dalam upaya meningkat
nan public dapat berjalan dengan lancer kan kapasitas pelayanan pub
dan terarah hal ini sejalan dengan penda lik.
pat Edward Sallis (Purnomo, S. 2015)
menjelaskan bahwa “statemen misi sangat 3. Implementasi prinsip transpa
berkaitan dengan visi dan memberi kan ransi dalam upaya pelaksa na
arahan yang jelas baik untuk masa seka an Visi, Misi, dan Motto di lak
rang maupun untuk masa yang akan da sanakan dengan keterbukaan
tang”. arus informasi yang dijalankan
dengan koordinasi bersama
Berdasarkan uraian diatas, dapat
seluruh pegawai serta Adanya
ditarik kesimpulan bahwa Dinas
sinergitas ter buka antara pi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
hak Kementrian dalam negeri,
kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam
pemerin tah daerah dan pihak
penerapan prinsip responsiv bisa dilihat
Dinas Kependudukan dan Pen
dari respon pegawai terhadap masyarakat
catatan Sipil. Strategi yang di
yang di dalam melaksanakan layanan
gunakan dengan banyak ter
administrasi kependudukan dan
pasang banner dan spanduk di
pencatatan sipil sudah cukup baik, dan
depan kantor Dinas Kependu
tentunya perlu ditingkatkan lagi sebagai
dukan dan Pencata tan Sipil
bentuk tanggung jawab masyarakat.
Kabupaten Hulu Sungai Sela
Kesimpulan tan. Selain itu juga melalui
media-media online seperti
1. Implementasi prinsip partisi website, twit ter, Instagram,
pasi dalam pelaksanaan Visi, dan facebook dengan user
Misi, dan Motto pela yanan name dukca pil.hss. Namun
telah dilakukan dalam forum ada beberapa penghambat
konsultasi publik meli batkan dalam menjalankan transpa
perwakilan Tokoh-tokoh mas ransi dalam hal ini Dinas Kepe
yarakat serta komu nitas lain ndudukan dan Pencatatan Sipil
nya menun jukkan bahwa mas tidak dapat dikatakan buruk
dalam keter bukaan karena 1. Dinas Kependudukan dan
yang menjadi kendala adalah Pencatatan Sipil Kabupaten Hulu
kurang siap nya masyarakat Sungai Selatan
dalam menerima layanan ber
a. Disarankan bagi Dinas Kepe
basis teknologi, kendala ker
ndudukann dan Pencatatan
terjangkauaan jaringan ke dae
Sipil dalam prinsip Transpa
rah yang akses nya sulit di ja
ransi agar dapat membuka
ngkau di karenakan keterbata
akses keterbukaan informasi
san sarana dan prasarana tek
dengan membuat penyuluhan
nologi informasi dan keada an
dan sosialisasi melalui media
geografis yang membuat akses
Poster, Pamflet, serta Spanduk
arus transparansi dari dinas
di Daerah yang sulit di akses
kependudukan dan pencatatan
sehingga bentuk transparansi
sipil terhambat.
Dinas Kependu dukan dan
Pencatatan Sipil berjalan
4. Implementasi prinsip responsi lancar selain itu di dalam
veness dalam upaya pelaksa memperbaiki akses jaringan
naan Visi, Misi, dan Motto pe bisa bekerja sama dengan
layanan yang dilakukan kantor Dinas Kominfo dalam
Dinas Kependudukan dan Pen penyediaan layanan akses
catatan Sipil, hal ini bisa terli informasi mengenai Admi
hat dari daya tanggap (respon) nistrasi Kependudukan di
yang diberikan pegawai terha Wilayah-wilayah terpencil
dap masya rakat sudah cepat seperti Loksado.
cermat, dan tepat dalam pela
yanan nya, baik dalam bentuk b. Dinas Kependudukan dan Pen
lisan maupun tulisan. Selain catatan Sipil dalam prinsip Par
itu daya tanggap pegawai san tisipasi diharapkan dapat lebih
gat cepat yang mana sebelum membuka akses kepada masya
jam operasional mulai pega rakat khalayak luas dalam men
wai sudah melakukan hubun jalankan Forum Konsultasi Pu
gan komunikasi yang baik blik karena adanya forum ter
dengan masyarakat yang data sebut sangat bermanfaat untuk
ng sebelum jam operasi onal keberlangan pelayanan adm
mulai dengan menanyakan inistrasi kependudukan dan
kepada masyarakat mengenai pencatatan sipil dengan mem
berkas administrasi dan menje pertimbangkan aspirasi-aspi
laskan kepada masyarakat me rasi masyarakat sebagai indi
ngenai persyaratan pembu kator pengambilan keputu san
atan administrasi kepen dudu dalam menerapkan SOP Pela
kan seperti akta kelahiran, e- yanan di Dinas Kependudu
KTP, dan kartu keluarga ke kan dan Pencatatan Sipil.
pada masyarakat agar mas
yarakat bisa meleng kapi nya 2. Peneliti lainnya
terlebih dahulu sebelum jam Disarankan bagi Bagi peneliti
operasional di mulai. selanjutnya sebaiknya dalam
meneliti pelaksanaan Visi, Mi
Saran si, dan Motto pelayanan harus
menggunakan rujukan yang (Doctoral Dissertation, Program
terbaru dan sudah diperbaha Studi D3 Manajemen, Universitas
rui Widyatama).
Bagi peneliti selanjutnya hen
daknya memperpanjang waktu Anggito, A., & Setiawan, J. 2018. Meto
penelitian sehingga data yang Dologi Penelitian Kualitatif. Cv
diperoleh lebih banyak dan le Jejak.
bih mendalam Cahyono,D.P., & Indartuti, E. 2023. “Pe
Nerapan Prinsip-Prinsip Good
Governance: Suatu Studi Tentang
DAFTAR PUSTAKA Silokdes Di Desa Mancon
Kecamatan Wilangan Ka Bupaten
Abdussalam, M. D. 2018. Pengaruh Nganjuk”. Praja Obser Ver:
Penerapan Good Gover Nmet Jurnal Penelitian Admini Strasi
Governance Terha Dap Kualitas Publik (E-Issn: 2797-0469), 3(01),
Pelayanan Publik (Studi Survei 56-61.
Pada SaTuan Kerja Perangkat Deviyanti, D. 2013. “Studi Tentang Parti
Daerah Kabupaten Garut) Sipasi Masyarakat Dalam Pemban
(Doctoral Dis Sertation, Gunan Di Kelurahan Karang Jati
Universitas Widyatama). Kecamatan Balikpapan Tengah”.
Amini, D. 2017. Pengaruh Penerapan Jurnal Administrasi Negara, 1(2),
Good Government Governance 380-394.
Terhadap Kinerja Instansi Peme Dion,M.2019. “Strategi Bappeda Dalam
Rintah (Survei Pada 29 Skpd Di Melaksanakan Perencanaan
Kota Bandung) (Doctoral Disser Pembang Unan Dengan Anggaran
Tation, Universitas Widyatama). Pendapatan Belanja Dae Rah
Andika, M. A. W., & Sukraaliawan, I. N. (Apbd) 2017 Kota Sama Rinda”
2020. Implementasi Prinsip–Prin Dian Erika Nugraheny 2020, “Lima
Sip Good Governance Dalam Keluhan Masyarakat Soal Layanan
Meni Ngkatkan Kualitas Administrasi Kependudukan, Dari
Pelayanan Pub Lik Pada Kantor Pungli Hingga Lambatnya
Uptd Pelayanan Pajak Dan Pencetakan E-Ktp”
Retribusi Daerah Provi Nsi Bali Di
Kabu Paten Buleleng. Locus, Hadisiswati, I. 2014. Kepastian Hukum
12(2), 102-110. Dan Perlindungan Hukum Hak
Atas Tanah. Ahkam: Jurnal
Arisaputra,M.I. 2013. “Penerapan Prinsip- Hukum Islam, 2(1), 118-146.
Prinsip Good Governance Dalam
Penyelenggaraan Reforma Agraria Harahab, R. 2016. Penerapan Prinsip-Prin
Sip Good Governance Dalam Pela
Di Indonesia”. Yuridika, 28(2),
Yanan Publik Di Kantor Camat Lo
188-216. Ng Mesangat Kabupaten Kutai Ti
Artadila,D. 2020. Tinjauan Kinerja MuR. Ejournal Ilmu
Pelayanan Publik (Pembu Atan Pemerintahan, Vol. 4, No. 4.
Kartu Tanda Pendu Duk Haris, A.,Rosita, R.,& Asrini,A. 2022.
Elektronik Atau E-K Tp) Di “An Alisis Pengaruh
Kecamatan Ujung Berung Akuntabilitas, Tran Sparansi Dan
Sistem Pengen Dalian Intern Nubatonis, S. E., Rusmiwari, S., & Suwa
Terhadap Kinerja Pemeri Ntah Sono, S. 2015. “Implementasi Prin
Daerah (Study Empiris Pada Sip-Prinsip Good Governance
Organisasi Perangkat Daerah (Op Dalam Meningkatkan Kinerja
D) Di Provinsi Jambi)”. Eksis: Jur Organisasi Pelayanan Publik”.
Nal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, Jurnal Ilmu Sosi Al Dan Ilmu
13(2), 34-42. Politik (Jisip), 3(1).
Heriyanto,A. 2015. Penerapan Prinsip- Purnomo, S. 2015. Pengembangan Sasa
Prinsip Good Governance Dalam Ran, Visi Dan Misi Hubungan
Tata Kelola Pemerintahan Desa Mas Yarakat Di Lembaga
Triharjo Kecamatan Sleman Pendidikan Berbasis Kepuasan
Kabupaten Sleman. Universitas Pelanggan. Jurnal Kependidikan,
Pgri Yogyakarta. 3(2), 52-69.
Kamus Umum Buku Bahasa Indonesia, Rohman,A., Hanafi,Y., & Hardianto, W.
Surabaya: Bintang Usaha Jaya, T. 2019. Penerapan Prinsip-Prinsip
1996 Good Governance Dalam Mening
Katkan Kualitas Pelayanan Publik.
Kasmira,K., Alyas,A.,&Sudarmi,S.2020. Reformasi, 9(2), 153-160.
Strategi Pemerintah Dalam Pem
Bangunan Infrastruktur Jalan Di Rosita,R.,&Asrini, A. 2022. “Pengaruh
Kabupaten Gowa. Kajian Ilmiah Akuntabilitas, Transparansi Dan
Mahasiswa Administrasi Publik Komitmen Organisasi Terhadap
(Kimap), 1(3), 818-833. Kinerja Pemerintah Daerah (Studi
Empiris Pada Organisasi
Maani, K. D. 2009. “Transparansi Dan Perangkat Daerah (Opd) Dinas
Akuntabilitas Dalam Pelayananan Provinsi Jambi)”. J-Mas (Jurnal
Publik”. Jurnal Demokrasi, 8(1). Manajemen Dan Sains), 7(1), 133-
Mernawati, D., & Zainafree, I. 2016. 141.
“Analisis Faktor-Faktor Yang Sabrina,N.2018. “Implementasi Prin Sip-
Berhubungan Dengan Tingkat Prinsip Good Governa Nce Dalam
Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Meningkat Kan Kinerja Organisasi
Puskesmas Lamper Tengah Di Bidang Pelayanan Pub Lik
Kecamatan Semarang Selatan Pada Kantor Kecama Tan Parigi
Kota Semarang”. Public Health Kabupaten Pangandaran”.
Perspective Journal, 1(1). Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu
Nasution,S.R. 2018. “Penerapan Prinsip- Administrasi Negara, 5(2), 108-
Prinsip Good Governance Dalam 114.
Pelayanan Publik Di Kantor Camat Safrijal, S., Basyah, M. N., & Ali, H. 20
Sail Kota Pekanbaru”. Jurnal 16. “Penerapan Prinsip-Prinsip
Niara, 10(2), 72-77. Good Governance Oleh Aparatur
Novatiani, A., Kusumah, R. W. R., & Va Pela Yanan Publik Di Kecamatan
Biani, D. P. 2019. “Pengaruh Tran Kluet Utara Kabupaten Aceh
Sparansi Dan Akuntabilitas Selatan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Terhadap Kinerja Instansi Peme Pendi Dikan Kewarganegaraan”,
Rintah”. Jur Nal Ilmu Manajemen 1(1).
Dan Bisnis, 10(1), 51-62.
Soeprapto, R. 2003. “Pengembangan Bang (Doctoral Dissertation,
Kapa Sitas Pemerintah Daerah Unive Rsitas Islam Negeri Kiai
Menuju Good Governance”. Haji Ach Mad Siddiq Jember).
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik
Fia Univer Sitas Brawijaya,
Nomor, 4, 2003.
Subhan,A. 2017. “Penguatan
Kelembagaan Komisi Informasi
Daerah Dalam Mendukung
Transparansi Pemerin Tahan
(Studi Kasus Keterbukaan
Informasi Publik Di Provinsi Jam
Bi)”. Kajian, 21(3), 237-255.

Sulfiani,A.N.2021. “Good Governance


Penerapan Prinsip-Prinsip Good
Governance Dalam Pelayanan
Bpjs Kesehatan Di Kota Palopo”.
Jurnal Administrasi Publik, 17(1),
95-116.
Uar,A.2016. “Pengaruh Pelaksanaan
Prinsip-Prinsip Good Governance
Terhadap Kinerja Pelayanan
Publik Pada Badan Pertahanan
Nasional (Bpn) Kota Ambon”.
Otoritas: Jurnal Ilmu
Pemerintahan, 6(1), 1-11.
Wahyu, Ms. 2012, “Pedoman Penulisan
Ka Rya Ilmiah”, Yogyakarta,
Labora Torium Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan
Widanti, N. P. T. 2022. Konsep Good
Governance Dalam Perspektif
Pelayanan Publik: Sebuah
Tinjauan Literatur. Jurnal
Abdimas Peradaban, 3(1), 73-85.
Yasak, F. M. 2018. Peran Lemaga Pem
Berdayaan Kesejahteraan Kelu
Arga Dalam Meningkatkan Parti
Sipasi Masyarakat Pada Pem Ba
Ngunan Desa Curahmalang Keca
Matan Sumobito Kabupaten Jom

Anda mungkin juga menyukai