4 Contoh Kasus
1
Komunikasi
Pemerintahan dan
Hubungannya dengan
Tata Pemerintahan
Yang Baik
Pola interaksi antara pemerintah dan masyarakat dimaknai
sebagai komunikasi pemerintahan, dapat dipahami sebagai
proses penyampaian ide, program, dan gagasan oleh
pemerintah kepada masyarakat dengan tujuan mencapai
tujuan negara. Fungsi komunikasi pemerintahan terbagi
menjadi dua, yaituto manage staffdan to manage people.
Fungsi to manage staff termasuk fungsi komunikasi internal
organisasi pemerintahan baik dalam bentuk downward
communication maupun upward communication. Selain itu,
fungsi ini merujuk ke konsep komunikasi organisasional
dimana komunikasi terjadi dalam konteks hubungan dan
interaksi di sebuah organisasi.
Mengacu pada Laode Ida (2002), terdapat lima karakteristik pemerintahan
yang baik:
1. Adanya interaksi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat,
dalam kerangka kehidupan sosial politik dan sosio-ekonomi.
2. Komunikasi, adanya hubungan dari ketiga unsur tata kelola
pemerintahan (pemerintah, swasta, dan masyarakat) yang saling
terintegrasi menghasilkan output yang berkualitas.
3. Proses penguatan diri sendiri, peran pemerintah dibutuhkan untuk
mengatasi kekacauan dalam kondisi lingkungan dan dinamika
masyarakat yang tinggi.
4. Keseimbangan kekuatan, ketiga unsur yang ada dapat menciptakan
dinamika, kesatuan dalam kompleksitas, harmoni, dan kerja sama untuk
pembangunan yang berkelanjutan.
5. Independensi, berhubungan dengan keadaan saling ketergantungan
yang dinamis dan terorganisir antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat.
2
Prinsip-prinsip
Pemerintahan yang Baik
(Good Governance)
Melalui prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, adalah hal yang
utama dan tergolong sangat penting fungsinya oleh aparatur
pemerintah untuk memberikan pelayanan publik yang baik kepada
masyarakat seperti yang diharapkan dan ditetapkan. Prinsip-
prinsip good governance nantinya yang dijadikan indikator untuk
mengukur kinerja instansi pemerintah dalam pelayanan publik,
hingga baik atau buruknya. Lebih lanjut lagi terdapat beberapa
prinsip-prinsip good governance menurut Solihin (2007: 216)
sebagai berikut:
1. Transparansi (keterbukaan)
3. Fairness
5. Effectivitas
Kepemerintahan yang
Baik dalam
Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
Penerapan Prinsip Good
Governance dalam
Pelayanan Publik
Contoh Kasus
Setiap tahunnya Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PANRB) melakukan rangkaian kompetisi Inovasi dan
Pelayanan Publik (KIPP). Pada tahun 2022 ini telah diumumkan 45 Top
Inovasi Pelayanan Publik dari kelompok umum dan 5 pemenang
Outstanding Avhivment of Publik Service Inovation dari kelompok khusus.
Besar harapan bahwa keberhasilan Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji
dapat menginspirasi daerah dan instansi lain dengan permasalahan
yang sama untuk menyelesaikan masalah tersebut. KIPP diselenggarakan
sebagai bentuk pembinaan inovasi pelayanan publik dimana berfokus
pada penciptaan, pelembagaan inovasi serta pengembangan inovasi
hingga pada akhirnya bermanfaat bagi suatu lembaga dan publik.
Salah satu provinsi yang berhasil memenangkan penghargaan inovasi
pelayanan publik ini adalah Provinsi DKI Jakarta dengan JAKI: Integrasi
Transformasi Digital Pelayanan Publik Menuju Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan di DKI Jakarta.
Aplikasi yang telah diluncurkan pada tahun 2019 ini disebut mampu
menyajikan berbagai informasi layanan untuk warga yang ada di DKI
Jakarta. Dikembangkan oleh Jakarta Smart City aplikasi ini diklaim
sebagai super apps yang mengintegrasikan informasi dari berbagai
dinas dan pelayanan publik. Idenya muncul dari permasalahan ketika
banyak sekali aplikasi yang harus di unduh masyarakat ketika hendak
mendapatkan pelayanan publik.
Thank You