Anda di halaman 1dari 4

Rekomendasi Solusi Score Good Governance yang rendah

Kelompok 3 – Tangerang Raya


Ketua : Sigit Wicaksono – SMAN 4 Tangerang
Sekretaris : Syawaludin – SMAN 1 Kota Tangerang Selatan
Moderator : Sarudin – SMAN 16 Kab. Tangerang
Anggota : 1. Ahmad Bukhori – SMAN 20 Kab. Tangerang
2. Ahmad Rubiddin - SMAN 20 Kab. Tangerang
3. Inda Helina - SMKN 9 Kab. Tangerang
4. Wulan Pudjiati - SMAN 8 Tangerang
5. Riarwati - SMAN 11 Tangerang
6. Atik Rahmawati - SMKN 8 Tangerang
7. Neni Junaeni – SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
8. Sudarmiasih - SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
9. Irma Sarah Hayati - SMKN 2 Kota Tangerang Selatan
Pendahuluan
Dewasa ini di negara kita, berharap pada pemerintah agar dapat terselenggara
good governance, yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan,
akuntabel, dan bertanggung jawab. Efektif artinya penyelenggaraan tepat sasaran sesuai
dengan perencanaan strategis yang ditetapkan, efisien artinya penyelenggaraan
dilakukan secara hemat berdaya guna dan berhasil guna, transparan artinya segala
kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara secara terbuka, semua orang dapat
melakukan pengawasan secara langsung sehingga mereka dapat memberikan penilaian
kinerjanya. Akuntabel artinya penyelenggara pemerintah dapat dipertanggungjawabkan
terhadap kebijakan yang ditetapkan, serta mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada
seluruh warga Negara.
Permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia sekarang ini semakin kompleks.
Eksistensi pemerintahan yang baik (good governance) yang selama ini dielu-elukan,
faktanya masih menjadi mimpi dan hanyalah sebatas jargon belaka. Revolusi di setiap
bidang harus dilakukan. Transparansi memang bisa menjadi salah satu solusi, tetapi
hal itu tidaklah cukup untuk mencapai good governance.
United Nations (UN) E-Government Survey 2022 telah menempatkan Indonesia
pada peringkat 77 atas kinerjanya dalam pengembangan dan pelaksanaan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Hasil survei tersebut membuat Indonesia naik
11 peringkat dari urutan 88 di tahun 2020 dan urutan 107 di tahun 2018. Walaupun
secara peringkat naik, ada beberapa indikator yang turun, seperti pengendalian korupsi
dan hanya indikator evektifitas pemerintah yang dapat dikatakan baik. Oleh karena itu
diperlukannya solusi solisi yang dapat meningkatkan skor di berbagai indikator.

Konsep Dasar Good Governance


Konsep good governance sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh semua pihak yaitu
pemerintah, swasta, dan masyarakat. Namun demikian, masih banyak yang rancu
memahami konsep governance. Secara sederhana, banyak pihak menerjemahkan
governance sebagai tata pemerintahan. Tata pemerintahan di sini bukan hanya dalam
pengertian struktur dan manajemen lembaga yang disebut eksekutif, karena
pemerintah (government) hanyalah salah satu dari tiga aktor besar yang membentuk
lembaga yang disebut governance. Dua aktor lain adalah private sector (sektor
swasta) dan civil society (masyarakat madani). Karenanya, memahami governance
adalah memahami bagaimana integrasi peran antara pemerintah (birokrasi), sektor
swasta dan civil society dalam suatu aturan main yang disepakati bersama. Lembaga
pemerintah harus mampu menciptakan lingkungan ekonomi, politik, sosial, budaya,
hukum dan keamanan yang kondusif. Sektor swasta berperan aktif dalam
menumbuhkan kegiatan perekonomian yang akan memperluas lapangan pekerjaan
dan meningkatkan pendapatan, sedangkan civil society harus mampu berinteraksi
secara aktif dengan berbagai macam aktivitas perekonomian, sosial dan politik
termasuk bagaimana melakukan kontrol terhadap jalannya aktivitas-aktivitas tersebut.
Berdasarkan pemahaman atas pengertian governance tersebut, maka penambahan
kata sifat good dalam governance bisa diartikan sebagai tata pemerintahan yang baik
atau positif. Letak sifat baik atau positif itu adalah manakala ada pengerahan sumber
daya secara maksimal dari potensi yang dimiliki masing-masing aktor tersebut atas dasar
kesadaran dan kesepakatan bersama terhadap visi yang ingin dicapai. Governance
dikatakan memiliki sifat- sifat yang good, apabila memiliki ciri-ciri atau indikator-
indikator tertentu 2.2. Definisi Good Governance Menurut Sadjijono (2007:203) good
governance mengandung arti: “Kegiatan suatu lembaga pemerintah yang dijalankan
berdasarkan kepentingan rakyat dan norma yang berlaku untuk mewujudkan cita-cita
negara”. Sedangkan menurut IAN & BPKP (2005:5) yang dimaksud dengan good
governance adalah: “Bagaimana pemerintah berinteraksi dengan masyarakat dan
mengelola sumber-sumber daya dalam pembangunan”. Peraturan Pemerintah Nomor
101 Tahun 2000, merumuskan arti good governance sebagai berikut:
“Kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip
profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi,
efektivias, supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat”. Dapat
disimpulkan bahwa good governance mengandung arti kegiatan suatu lembaga
pemerintah yang dijalankan berdasarkan kepentingan rakyat dan norma yang berlaku
untuk mewujudkan cita-cita negara di mana kekuasaan dilakukan oleh masyarakat
yang diatur dalam berbagai

Peningkatan Nilai Good Governance


Untuk meningkatkan nilai pelayanan good governance ketika masih berada di rentang
60-70%, langkah-langkah berikut dapat diambil:
1. Memperkuat Transparansi: Pastikan informasi terkait kebijakan, prosedur, dan
keputusan pemerintah lebih mudah diakses oleh masyarakat. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan publikasi secara terbuka melalui berbagai media.
2. Partisipasi Masyarakat: Libatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan
untuk memastikan representasi kepentingan yang lebih luas. Dengan demikian,
kebijakan yang dihasilkan akan lebih akuntabel dan responsif terhadap kebutuhan
Masyarakat
3. Meningkatkan Akuntabilitas: Pastikan seluruh pelaku bertanggung jawab serta
terbuka terhadap kritik dan saran. Perkuat mekanisme pengawasan dan evaluasi
untuk memastikan kinerja pemerintah lebih terukur dan efektif.
4. Melakukan Reformasi Birokrasi: Perbaiki proses administrasi dan manajemen
organisasi pemerintah untuk meningkatkan efisiensi, keterbukaan, dan kualitas
layanan. Dorong inovasi dalam penyelenggaraan pelayanan agar lebih responsif
terhadap kebutuhan masyarakat.
5. Pendidikan dan Pelatihan: Tingkatkan kapasitas dan keterampilan aparatur
pemerintah dalam menerapkan prinsip good governance. Dukung pengembangan
sumber daya manusia melalui pelatihan, workshop, dan pendidikan formal untuk
meningkatkan kompetensi dalam menjalankan tugasnya.
Dalam penerapan good governance, penting untuk memperhatikan aspek-aspek inti yang
menjadi pondasi sebuah pemerintahan yang baik. Berikut adalah beberapa aspek yang
perlu diperhatikan dalam meningkatkan nilai pelayanan good governance:
1. Etika dan Integritas: Penting untuk memastikan bahwa semua pelaku pemerintahan,
termasuk pejabat publik dan pegawai negeri, bertindak dengan integritas dan etika
yang tinggi. Anti-korupsi dan penegakan hukum terhadap pelanggaran etika harus
diutamakan
2. Responsivitas: Pemerintah harus mampu merespons kebutuhan dan aspirasi
masyarakat dengan cepat dan tepat. Membangun mekanisme komunikasi yang
efektif dan mengadopsi sikap yang responsif akan membantu meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
3. Kesetaraan dan Keadilan: Memastikan bahwa semua kebijakan dan layanan
pemerintah dapat diakses secara adil oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa
diskriminasi. Menekankan kesetaraan dan keadilan dalam setiap keputusan dan
kebijakan dapat membantu menciptakan lingkungan pemerintahan yang inklusif.
4. Keterlibatan dan Partisipasi: Mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan dapat meningkatkan legitimasi
dan akuntabilitas pemerintah. Fasilitasi dialog dan kolaborasi antara pemerintah dan
masyarakat merupakan langkah penting dalam memperkuat good governance.
5. Inovasi dan Pembelajaran: Selalu terbuka terhadap inovasi dan perbaikan
berkelanjutan dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Mendukung budaya
pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan akan membantu pemerintah beradaptasi
dengan perubahan dan menghadapi tantangan yang ada.

Kesimpulan
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut secara komprehensif dan mengambil
langkah konkret dalam menerapkan prinsip-prinsip good governance, diharapkan nilai
pelayanan good governance dapat terus meningkat sehingga dapat mendekati atau
mencapai level 100%. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
dapat diperkuat dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dapat tercapai.

Referensi
Hakim, Andi. "Dinamika Pelaksanaan Good Governance Di Indonesia (Dalam Perspektif
Yuridis dan Implementasi)." Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS 10.1 Juni (2016).
Soewito, Soewito, et al. "Strategi Meningkatkan Kepercayaan Publik di Indonesia: Peran
Good Governance dan E-Government." Jurnal Akuntansi Dan Keuangan 14.1 (2023): 101-
110.
https://databank.worldbank.org/source/worldwide-governance-indicators#
https://menpan.go.id/site/berita-terkini/indonesia-naik-11-peringkat-hasil-survei-e-
government-pbb

Anda mungkin juga menyukai