Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 4 : Kota Cilegon dan Kota Tangerang Selatan

Nama : 1. Umi Kulsum SMAN 3 Kota Cilegon


2. Eriawan Kamil Sanusi SMAN 4 Kota Cilegon
3. Wahyudin SMKN 2 Kota Cilegon
4. Aam Muzdalifah SMKN 3 Kota Cilegon
5. Neni Junaeni SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
6. Sudarmiasih SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
7. Syawaludin SMAN 1 Kota Tangerang Selatan
8. Irma Sarah Hayati SMKN 2 Kota Tangerang Selatan

Untuk menumbuhkembangkan falsafah Tut Wuri Handayani di sekolah,pada dasarnya dapat


melibatkan berbagai kegiatan yang mengajarkan nilai-nilai kesinambungan, keterhubungan,
dan keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan
sekolah yang dapat dilakukan:

1. Pelajaran tentang Budaya dan Nilai-nilai Lokal: Menyelenggarakan pelajaran khusus


atau kegiatan ekstrakurikuler yang membahas tentang budaya Jawa, termasuk
pemahaman tentang falsafah Tut Wuri Handayani dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.

2. Gotong Royong dan Kerja Bakti: Mengorganisir kegiatan gotong royong dan kerja bakti
secara berkala, di mana siswa, guru, dan staf sekolah bekerja sama untuk
membersihkan lingkungan sekolah atau melakukan perbaikan infrastruktur sekolah. Ini
akan mengajarkan nilai-nilai kerjasama, saling menghargai, dan tanggung jawab sosial.

3. Kegiatan Seni dan Budaya Tradisional: Mendukung dan mempromosikan kegiatan seni
dan budaya tradisional, seperti tarian, musik, dan pementasan drama yang mengangkat
tema-tema yang relevan dengan falsafah Tut Wuri Handayani.

4. Program Pembinaan Karakter: Menerapkan program pembinaan karakter yang


mengintegrasikan nilai-nilai seperti kejujuran, kepedulian, dan kerjasama, yang sejalan
dengan prinsip-prinsip Tut Wuri Handayani.

5. Pertemuan Komunitas: Mengundang tokoh-tokoh masyarakat atau budayawan


setempat untuk berbicara tentang nilai-nilai budaya Jawa dan bagaimana nilai-nilai
tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Kegiatan Pendidikan Lingkungan: Melakukan kegiatan yang menanamkan kesadaran


lingkungan dan keberlanjutan, seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah, atau
kegiatan penghijauan.

7. Proyek Karya Sosial: Mendorong siswa untuk melakukan proyek karya sosial di
masyarakat yang didasarkan pada nilai-nilai solidaritas, kebersamaan, dan empati,
sejalan dengan falsafah Tut Wuri Handayani.

8. Kompetisi atau Lomba: Mengadakan kompetisi atau lomba yang menekankan pada
kerjasama tim, seperti lomba karya seni kolaboratif atau perlombaan dalam
memecahkan masalah sosial.
Dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini secara teratur, sekolah dapat membantu
siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Tut Wuri Handayani dalam kehidupan
mereka sehari-hari, serta menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai