Anda di halaman 1dari 8

1.1.a.

5
RUANG
KOLABORASI
MODUL 1.1
Kelompok 1
Fasilitator : Fajar Sidiq
Setiawan
Pengajar Praktik : Rezki Intan Permata
Dewi
Anggota :
● Alis Sofaeroh
● Andri Ecu Septriana
● Ina Noviana
● Indri Rosdiana
● Tamam Fuadi
● Tatin Wahyuningsih
1. Kekuatan Konteks sosio-kultural di daerah sekitar kami yang
sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara

“Ing Madyo
“Ing Ngarso Mangun Karso” “Tut Wuri
Sung Tulodo” Handayani”
Menjadi seorang
Menjadi pemimpin harus Bila berada di
seorang belakang dapat
pemimpin bisa berada memberi
harus ditengah-tengah dukungan,
memberikan untuk dorongan dan
suri tauladan mengbangkitkan arahan
semangat

Kegiatan Jumat bersih (Jumsih) di Kp. Cipangeran Desa Cipangeran Kecamatan Saguling
Kab. Bandung Barat ini sudah dilaksanakan bertahun-tahun lamanya, dengan kegiatan
rutin yang dilaksanakan dengan kerjasama yang baik di seluruh kalangan masyarakat
sekitar. Dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, gotong royong kegiatan Jumsih ini
terus berjalan selama bertahun-tahun lamanya secara turun temurun tanpa henti.
2.Bagaimana pemikiran KHD dapat di kontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai
luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter
murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal
sosial budaya di daerah anda?

Dengan adanya kegiatan Jumat bersih (Jumsih) di


daerah Kp. Cipangeran Desa Cipangeran Kec. Saguling
ini terdapat nilai-nilai luhur kearifan budaya seperti rasa
kebersamaan, tanggung jawab, gotong royong dan
peduli terhadap lingkungan sekitar. Nilai-nilai luhur ini
dapat ditanamkan atau diterapkan sebagai penanaman
karakter bagi murid di lingkungan sekolah.
3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di
kelas atau sekolah Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di
daerah Anda yang dapat diterapkan.

Dengan adanya Jumat bersih (Jumsih) di lingkungan


masyarakat sekitar tersebut, maka dapat dibuatkan
program kegiatan Jumat bersih (Jumsih) ini untuk
terapkan di lingkungan sekolah, harapan yang besar
agar seluruh murid mempunyai rasa kebersamaan, rasa
tanggung jawab, gotong royong dan peduli terhadap
lingkungan sekitar sekolah untuk ikut menjaga
kebersihan lingkungan sekitar masyarakat dan sekolah.
Tantangan dan Hambatan

● Bagi orang tua nilai pengetahuan pada murid masih menjadi


tolak ukur sebagai keberhasilan anak, sedangkan penerapan
karakter pada anak masih kurang di perhatikan.
● Tidak mudah menanamkan kesadaran kepedulian terhadap
lingkungan kepada murid di sekolah, diperlukan kerjasama
warga sekolah terutama stake holder untuk melaksanakan
Jumat bersih (Jumsih).
Solusi
● Adanya sosialisasi kepada orang tua untuk menyampaikan
bahwa pendidikan karakter bagi murid adalah satu hal yang
sangat penting, seperti halnya menjadikan pribadi murid yang
berakhlak mulia, mempunyai jiwa sosial yang tinggi,
mempunyai sikap sopan santun, memiliki rasa bertanggung
jawab dan memiliki rasa kebersamaan.
● Harus dibuatkan program kegiatan sekolah terkait menjaga
lingkungan masyarakat atau sekolah ini, misal salah satunya
kegiatan GPBLHS (Gerakan Peduli dan Budaya Lingkungan
Hidup Sekolah) bisa dibuatkan program kegiatan sekolah salah
satunya Jumat bersih (Jumsih).

Anda mungkin juga menyukai