BAB I
Pendahuluan
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah.
2. Untuk mengetahui kerangka good governance.
BAB II
Kerangka Dasar Teori
Partisipasi
Partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pemerintah diperlukan agar
penyelenggara pemerintahan dapat lebih mengenal warganya berikut cara pikir
dan kebiasaan hidupnya, masalah yang dihadapinya, cara atau jalan keluar
yang disarankannya, apa yang dapat disumbangkan dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya dan sebagainya.
Dalam hal ini banyaknya kritik dan saran yang masuk mempengaruhi
proses penyusunan dan pengambilan keputuan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemerintahan. Hal tersebut sangat penting mengingat
masyarakat merupakan objek dari penyelenggaraan layanan publik. Oleh
karena itu sudah seharusnya masyarakat yang menilai secara langsung dari
kualitas layanan tersebut. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat berarti
kebijakan yang dihasilkan murni keinginan dan kebutuhan masyarakat
sehingga akan terbina hubungan yang harmonis diantara keduanya.
Penerapan prinsip partisipasi dalam pelayanan publik di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda bisa dilihat dari
peranan masyarakat yang ikut serta dalam proses penyelenggaraan pelayanan
publik. Seperti keterlibatan masyarakat dalam menilai dan mengevaluasi
kualitas pelayanan publik.
Dengan penyediaan saluran komunikasi masyarakat seperti kotak kritik
dan saran, website resmi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota
Samarinda, Indeks Kepuasan Masyarakat, serta penyediaan saluran
komunikasi masyarakat agar dapar mengutarakan pendapatnya, secara tidak
langsung partisipasi di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kota
Samarinda telah terlaksana.
Penegakan Hukum
Adanya jaminan hukum bagi masyarakat, yaitu usaha untuk
memberikan rasa aman dan bebas dari adanya bahaya, resiko dan keragu-
raguan. Jaminan kepercayaan yang perlu kita berikan berupa keamanan fisik,
financial dan kepercayaan pada diri sendiri.
Rule of law atau aturan hukum dapat dinilai berdasarkan : yang
pertama, adanya penegakan hukum secara utuh dalam berbagai aspek
pemerintahan daerah, kedua, adanya peraturan hukum serta perundang-
undangan yang jelas dan tegas serta yang mengikat seluruh aparat
pemerintahan daerah tanpa terkecuali, dan terakhir adanya lembaga peradilan
dan hukum yang kredibel dan bebas KKN.
Dapat dikemukakan bahwa penerapan prinsip rule of law atau aturan
hukum di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kota Samarinda
telah mencapai tingkat rata-rata atau cukup baik. Realitas ini sesuai dengan
hasil wawancara terhadap staff yang menyatakan bahwa penerapan prinsip
aturan hukum telah diupayakan dengan dilakukannya penegakan hukum yang
dilakukan oleh oknum tertentu dan pelayanan kepada masyarakat selalu
dilaksanakan berdasarkan aturan hukum yang berlaku.
Faktor-faktor yang mendukung antara lain adanya dukungan dari
pemerintah penyelenggara serta adanya koordinasi terkait meliputi lembaga
hukum dan peradilan serta unsur masyarakat lainnya dan adanya peraturan
hukum serta sanksi yang diterapkan secara tegas dan tidak memihak.
Transparansi
Segala aspek proses penyelenggaraan pelayanan seperti persyaratan,
biaya dan waktu yang diperlukan, cara pelayanan serta hak dan kewajiban
penyelenggaraan dan penggunaan layanan dipublikasikan secara terbuka
sehingga mudah dipahami oleh masyarakat. Untuk mengukur tingkat
transparansi pelayanan publik dapat dilihat dari tiga aspek.
Pertama adalah mengukur tingkat keterbukaan proses penyelenggaran
pelayanan publik. Kedua yaitu menunjuk pada seberapa mudah peraturan dan
prosedur pelayanan dapat dipahami oleh pengguna layanan. Kemudian yang
ketiga adalah kemudahan untuk memperoleh informasi mengenai berbagai
aspek penyelenggaraan pelayanan publik.
Bagan Alur yang telah disediakan cukup membantu dan memudahkan
masyarakat dalam memahami prosedur pelayanan. prinsip transparansi yang
diterapkan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda
telah terlaksana dengan baik. Namun kurangnya penjelasan mengenai tindak
lanjut berkas yang kurang lengkap kepada masyarakat menyebabkan
terjadinya kesalahpahaman pada masyarakat.
Segala aspek proses penyelenggaraan pelayanan seperti persyaratan,
biaya dan waktu yang diperlukan, cara pelayanan, serta hak dan kewajiban
penyelenggaraan dan penggunan layanan dipublikasikan secara terbuka
sehingga mudah dipahami oleh masyarakat, maka praktek pelayanan ini dapat
dinilai memiliki transparansi yang baik.
Akuntabilitas
Dengan adanya akuntabilitas, maka proses pelayanan publik di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kota Samarinda harus berjalan
sesuai dengan aturan yang ada. Akuntabilitas yang baik akan bermuara kepada
pelayanan yang berkualitas. Dengan begitu akuntabilitas menjadi prasyarat
demi terwujudnya kepemerintahan yang baik atau good governance.
Dengan demikian pertanggung jawaban merupakan bentuk
akuntabilitas pemerintah, dimana aparatur pemerintah harus mempertanggung
jawababkan pelaksanaan kewenangan yang diberikan di bidang tugasnya.
Akuntabilitas terutama berkaitan erat dengan pertanggung jawaban terhadap
efektivitas kegiatan dalam pencapaian sasaran atau target kebijakan atau
program yang telah ditetapkan.
Dengan adanya tanggung jawab kepada pemerintah atas kinerja
pegawai Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kota Samarinda
maka dapat menjadi fungsi control pemerintah sehingga nantinya diharapkan
akan timbulnya kepercayaan dari masyarakat.
Dengan demikian prinsip akuntabilitas dalam pelayanan publik di
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda telah berjalan
dengan baik. Standar Operasional Prosedur yang ada telah dilaksanakan
sebagaimana mestinya. Bentuk pertanggungjawaban khususnya terhadap
waktu dan biaya pelayanan untuk menjamin masyarakat telah diwujudkan
dengan baik.
Daya Tanggap
Responsivitas merupakan kemampuan pemerintah untuk mengenali
kebutuhan masyarakat, menyusun agenda prioritas, dan mengembangkannya
ke dalam program-program yang sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat.
Oleh karena itu responsivitas menunjuk pada kesesuaian antara program
dan kegiatan yang ada dengan aspirasi atau kebutuhan masyarakat.
Responsivitas juga dapat diukur dari sejauh mana daya tanggap petugas
pelayanan dalam merespon kebutuhan ataupun keluhan masyarakat.
Daya tanggap petugas Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
di Kota Samarinda terhadap masyarakat cukup baik namun perlu ditingkatkan
lagi. Petugas sebagai pengendalian dan fasilitator dalam menyediakan
pelayanan perizinan diharapkan agar lebih peka lagi dalam mendengarkan dan
menanggapi permintaan maupun keluhan dari masyarakat.
Faktor Pendukung Penerapan Prinsip Good Governance di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kota Samarinda
1. Sumber Daya Manusia (SDM).
Sumber Daya Manusia sangat penting peranannya dalam penerapan
good governance. Hal tersebut dimaksudkan agar pelayanan yang
diberikan lebih akuntabel sehingga SDM sangat mendukung penerapan
good governance dalam pelayanan publik.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana tentu sangat mendukung penerapan good
governance dalam pelayanan publik. Tersedianya alat kelengkapan
kantor seperti komputer dapat membantu mempermudah kerja yang
akhirnya dapat meningkatkan kinerja pelayanan. Ruang kerja dan
ruang pelayanan masyarakat yang nyaman tentu dapat mendukung
peningkatan kualitas pelayanan publik.
3. Partisipasi
Peranan masyarakat yang ikut andil dalam proses penilaian serta
mengevaluasi kualitas dalam pelayanan publik, dalam hal ini
banyaknya kritik dan saran yang masuk dapat mempengaruhi proses
penyusunan serta pengambilan keputusan. Hal tersebut sangat penting
mengingat masyarakat merupakan objek dari penyelenggaraan publik.
Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat maka akan terbentuklah
kebijakan yang merupakan kebutuhan masyarakat.
4. Penegakan Hukum
Melalui tingginya kesadaran dari masyarakat serta para pemerintah
pelaksana mengenai penegakan aturan hukum dapat membatu dalam
berjalannya aturan hukum tersebut. Begitu pula dukungan dari lembaga
hukum terkait mengenai peraturan hukum serta sanksi yang ditetapkan
secara tegas dan tidak memihak.
5. Transparansi
Kelengkapan mengenai persyaratan, biaya dan waktu yang diperlukan,
cara pelayanan, serta hak dan kewajiban penyelenggaraan dan
penggunaaan layanan dipublikasian secara terbuka, sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat.
6. Akuntabilitas
Pengurusan yang diajukan oleh masyarakat selesai dalam waktu yang
telah ditetapkan dan biaya yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dan dengan adanya tanggung jawab atas kinerja pegawai Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kota Samarinda maka
dapat menjadi kontrol pemerintah sehingga nantinya diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan dari masyarakat.
7. Efektivitas & Efisiensi
Kecepatan waktu serta kesederhanaan prosedur menjadi suatu
keunggulan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu tersebut, sehingga
dapat lebih menghemat waktu, biaya dan tenaga dalam proses
pengurusan dokumen.
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis lakukan di Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kota Samarinda penulis menarik suatu
kesimpulan yang dirumuskan kembali dengan kalimat yang lebih lengkap
sesuai dengan hasil pembahasan yaitu sebagai berikut :
1. Masyarakat dilibatkan untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
pelayanan publik. Dengan penyediaan saluran komunikasi masyarakat
seperti kotak kritik dan saran, website resmi Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda, Indeks Kepuasan Masyarakat, serta
penyediaan saluran komunikasi masyarakat agar dapar mengutarakan
pendapatnya. Secara tidak langsung partisipasi di Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kota Samarinda telah terlaksana. Juga
dari dilibatkannya masyarakat dalam menilai kinerja pelayanan dengan
adanya kuesioner untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat. Selain
itu dengan upaya-upaya perbaikan pelayanan yang dilakukan di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda yang didasarkan
atas saran dan kritik yang masuk dari masyarakat tersebut membuktikan
bahwa penerapan good governance prinsip partisipasi sudah berjalan
dengan baik.
2. Aturan hukum telah ditegakkan secara utuh dalam berbagai aspek dan
didukung oleh peraturan-peraturan hukum dan perundang-undangan yang
mengikat aparat pemerintahan tanpa terkecuali. Dengan diberikannya
sanksi yang sesuai terhadap masyarakat maupun oknum yang melanggar
aturan perizinan tersebut. Adanya koordinasi terkait meliputi lembaga
hukum dan peradilan serta unsur masyarakat lainnya dan adanya
peraturan hukum serta sanksi yang diterapkan secara tegas dan tidak
memihak. Selain itu dari adanya jaminan hukum bagi masyarakat, serta
adanya usaha untuk memberikan rasa aman dan bebas dari adanya
bahaya, resiko dan keraguraguan merupakan bentuk dari nilai-nilai atas
norma sosial di masyarakat. Jaminan kepercayaan yang perlu diberikan
berupa keamanan fisik, financial dan kepercayaan. Kemudian dapat
diketahui dari kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan
masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan
didalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Keadilan juga
dapat diartikan sebagai perlakuan yang sama kepada semua masyarakat
tanpa memandang atribut yang menempel pada subjek tertentu.
3. Penerapan prinsip transparansi dalam pelayanan publik di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda sudah berjalan
dengan baik. Keterbukaan informasi mengenai waktu, biaya, syarat dan
prosedur pelayanan dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.
Masyarakat cukup bertanya kepada petugas untuk mengetahui secara jelas
informasi mengenai pelayanan publik. Disamping itu juga disediakan
bagan alur mengenai prosedur pelayanan serta rincian biaya untuk
pengurusan izin agar lebih memudahkan masyarakat.
4. Penerapan prinsip akuntabilitas dalam pelayanan publik di Badan
Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda mengenai
pertanggungjawaban atas waktu dan biaya dalam pelayanan publik telah
berjalan dengan baik. Standar Operasional Prosedur yang ada telah
dilaksanakan sebagaimana mestinya. Bentuk pertanggung jawaban untuk
menjamin kecepatan layanan pada masyarakat untuk mengurus perizinan
hingga selesai telah diwujudkan dengan baik.
5. Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan publik di
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda dapat
diketahui dari kecepatan waktu dan kesederhanaan prosedur dalam
pengurusan dokumendokumen. Masyarakat dapat lebih menghemat
waktu, biaya dan tenaga dalam proses pengurusan dokumen. Dengan
begitu kualitas pelayanan yang diharapkan masyarakat dapat diwujudkan.
6. Penerapan prinsip responsivitas dalam pelayanan publik di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda dapat diketahui
dari komitmen aparatur untuk tetap melayani dengan hati bagaimanapun
kondisinya. Juga dapat diketahui dari cepat tanggapnya pelayanan dalam
hal memberikan dan menjawab pertanyaan masyarakat dalam hal
pengurusan izin sebagai bukti telah berjalannya penerapan good
governance dalam prinsip responsive atau daya tanggap.
Daftar Pustaka