Anda di halaman 1dari 2

Diskusi.

3
Kamis, 30 September 2021, 15:41
Jumlah balasan: 0
Saudara mahasiswa di mana pun Anda berada,
Dalam Diskusi 3 ini Anda akan kami ajak untuk mendiskusikan tentang tugas manajer dalam
manajemen pelayanan publik. Simak materi Diskusi 3 di bawah ini.
Pimpinan birokrasi menjalankan tugas sebagai manajer pelayanan publik.  Kompetensi yang
dimilikinya akan mempengaruhi kualitas dalam mengelola organisasi pelayanan sekaligus kualitas
dari pelayanan publik yang dihasilkan.  Jelaskan kompetensi yang harus dimiliki oleh pimpinan
birokrasi sebagai manajer pelayanan publik? Mengapa sulit untuk mewujudkan seorang manajer
pelayanan publik yang kompeten? Bagaimana dampaknya bagi masyarakat sebagai penerima
layanan? 
Catatan Diskusi:

 Usahakan menjawab dengan bahasa Anda sendiri dengan menyebutkan sumber rujukan
 Usahakan Anda tidak meng kopi paste jawaban atau pendapat teman Anda yang terlebih
dahulu meng upload pendapatnya.
Selamat Berdiskusi
Salam
Tutor (Sebutkan Nama Anda sebagai Tutor)

Jawaban.

Pelayanan Publik merupakan kegiatan strategis yang pengaruhnya berdampak luas sehingga
pengelolaanya harus diatur oleh organisasi yang profesional.
Dalam melaksanakan tugas serta mencapai tujuannya, organisasi pelayanan publik dipengaruhi oleh
lingkungan internal dan lingkungan eksternal, oleh karena itu seorang pimpinan (manajer) organisasi
dituntut mempaunyai kemampaun (kompetensi) khusus.
Tugas seorang manajer dalam memberikan pelayanan publik sebagaimana pemikiran Luther Gulick
(1930) meliputi beberapa fungsi, yakni Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling,
Reporting dan Budgeting (POSDCORB).
Menurut Australian Institute of Management (AIM 1993) agar dapat menjalankan tugasnya, seorang
manajer harus memiliki kompetensi dasar untuk mengendalikan perjalanan organisasi yang
dipimpinnya agar mencapai tujuan yang diinginkan.
Kompetensi dasar seorang manajer meliputi :
1. Kemampuan mengelola kompleksitas (managing complexity competencies)
Diperlukan karena tugas manajer selalu berkaitan dengan urusan yang sifatnya bermacam-
macam (kompleks)
2. Kemampuan Kepemimpinan (Leadership Competencies)
Kemampuan untuk memilih anggota atau partner kerja yang tepat, mempengaruhi orang lain,
memberikan teladan, mengajak orang lain serta mau mendengarkan atau menerima masukan.
3. Kemampuan Kognitif (Cognitive Proses Competencies)
Kemampuan atau keahlian dalam menganalisis segala informasi yang berkaitan dengan
bidang tugasnya, sehingga mampu menyimpulkan berbagai hal serta mendeteksi adanya
kecenderungan tertentu.
4. Kemampuan Merencanakan (Planning Competencies)
Hal ini bertujuan agar seorang manajer mampu membuat dan menyelaraskan tujuan yang
akan dicapai organisasi dengan kelompok yang dipimpinnya dengan tindakan yang harus
dilakukan.

Menurut pendapat saya, masing-masing pemimpin (manajer) memiliki kemampuan (kompetensi)


yang berbeda-beda baik dalam mengatur dan menjalankan organisasinya maupun menyampaikan
kebijakan kepemimpinannya. Sehingga dari sisi penilaian umum sulit untuk menemukan manajer
pelayanan publik yang kompeten.
Gaya kepemimpinan masing-masing era di Indonesia berbeda-beda, sebagai contohnya
kepemimpinan era Presiden SBY dengan era Presiden Joko Widodo tentu berbeda misalkan dalam
hal perubahan harga Bahan Bakar minyak. Pada era Presiden SBY ketika akan menaikkan harga
BBM disampaikan oleh pemerintah harga terbaru dan kapan waktu perubahan harganya dan ketika
mendapat penolakan kebijakan tersebut akan dipertimbangkan ulang. Sedangkan pada era
kepemimpinan Presiden Joko Widodo berbeda dimana kebijakan tersebut sifatnya mengikuti tern
harga minyak dunia yang sewaktu-waktu terjadi perubahan.
Meski contoh gaya kepemimpinan kedua presiden berbeda namun tujuannya sama yakni
mensejahterakan rakyatnya. Namun demikian masing masing dianggap memiliki kekurangan dan
kelebihan di mata masyarakat.

Tentu saja masyarakat sebagai pengguna pelayanan publik harus dapat menerima setiap kebijakan
yang dibuat atau ditetapkan oleh pemberi pelayanan publik dalam hal ini sebagai contohnya
pemerintah. Mengapa demikian?, karena setiap kebijakan yang telah ditetapkan pastinya telah
melalui berbagai macam tahapan dan proses analisis guna kepentingan masyarakat secara umum
bukan kepentingan kelompok tertentu saja.
Meskipun banyak hal yang dianggap masih belum mengakomodir beberapa kelompok, akan tetapi
setiap kebijakan pasti tujuannya adalah untuk kemaslahatan bersama seluruh masyarakat.
Bagi kelompok atau masyarakat yang masih merasa belum terlayani dengan baik dapat
menyampaikan aduan kepada pemberi pelayanan publik melalui berbagai jalur yang telah ditetapkan
dalam peraturan.

Anda mungkin juga menyukai