Anda di halaman 1dari 2

Diskusi.

4
Jatuh tempo: Minggu, 6 November 2022, 23:59
 Setelan 
Mode tampilan                                                                      
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat

Diskusi.4

Kamis, 15 September 2022, 11:01


Jumlah balasan: 6
Diskusikanlah...
Modul 4 ini dimulai dengan mengkaji proses
mengidentifikasi  karakteristik masalah kebijakan public.
Tujuannya tidak lain agar perumus kebijakan memahami
dengan benar dan jelas identitas dan karakteristik masalah
yang hendak diangkat sebagai masalah  kebijakan sehingga
bisa memudahkannya mencari alternatif dan solusi
pemecahannya.Kemudian kita melangkah pada kegiatan
menetapkan wilayah dan ruang-lingkup masalah kebijakan.
Kegiatan ini juga dimaksudkan agar perumus kebijakan
mengetahui dengan benar batas-batas wilayah, kondisi dan
situasi masalah kebijakan di mana mereka mempunyai
tanggung jawab untuk memecahkannya. Setelah itu barulah
mereka dituntut untuk bisa merumuskan masalah
kebijakannya secara pas, akurat, dan benar.  Hal ini
disebabkan karena kesalahan dalam mendefinisikan
masalah kebijakan akan berakibat pada kesalahan dalam
menemukan alternatif solusi kebijakannya.  

Pada diskusi 4 ini kita telah memasuki wilayah proses kebijakan ,

Secara sederhana proses kebijakan menjadi tiga kegiatan utama yaitu proses
perumusan, implementasi dan evaluasi & dampak kebijakan. 

 
Silakan berdiskusi!

Jawaban.

Secara sederhana proses kebijakan dibagi menjadi tiga kegiatan utama yaitu proses perumusan, implementasi
dan evaluasi & dampak kebijakan.

Perumusan kebijakan publik merupakan salah satu tahap dari rangkaian proses pembuatan dan
pelaksanaan suatu kebijakan publik.
Dunn (2004 : 132) berpendapat bahwa perumusan kebijakan (policy formulation) merupakan
pengembangan dan sintesis terhadap alternatif-alternatif pemecahan masalah.
Formulasi kebijakan merupakan cara untuk memecahkan suatu masalah yang di bentuk oleh para
aktor pembuat kebijakan dalam menyelesaikan masalah yang ada dan dari sekian banyak alternatif
pemecahan yang ada maka dipilih alternatif kebijakan yang terbaik.

Abdul Wahap (1997) yang mengutip pendapat Van Meter dan Van Horn (1975) berpandangan
bahwa proses implementasi sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu
atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada
tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan.

Sedangkan evaluasi kebijakan menurut Cherles O. Jones adalah kegiatan yang dapat
menyumbangkan pengertian yang besar nilainya dan dapat pula membantu penyempurnaan
pelaksanaan kebijakan beserta perkembangannya. Evaluasi kebijakan penting untuk mengetahui
beberapa hal mengenai kebijakan yang sedang atau telah dilaksanakan. Diperlukannya evaluasi
karana untuk mengetahui keberhasilan dan efektivitas kebijakan, pemenuhan aspek akuntabilitas
publik, dan menunjukkan manfaat kebijakan pada stakeholder serta agar tidak terjadi kesalahan
dalam pengambilan kebijakan.

Evaluasi menilai keterkaitan erat antara teori dengan implementasi setiap bentuk dari dampak
kebijakan publik, apakah dampak tersebut sesuai dengan harapan atau tidak. Hasil evaluasi dapat
menilai apakah sebuah kebijakan publik/program telah memberikan bermanfaat atau tidak terhadap
masyarakat sebagai objek kebijakan publik yang dituju.

Menurut pendapat saya, dari tiga proses utama dalam Proses Kebijakan yang paling penting adalah
Proses Perumusan, karena dalam proses perumusan diperlukan adanya identifikasi masalah serta
bagaimana upaya mencari alternatif solusinya. Berhasil atau tidaknya pemecahan masalah terletak
pada langkah identifkasi.

Anda mungkin juga menyukai