Anda di halaman 1dari 3

Jawaban

Proses penyusunan agenda kebijakan  mencakup :


1. Bagaimana agenda kebijakan itu diberi arti
2. Bagaimana agenda dirumuskan
3. Bagaimana proses memasukkan masalah kebijakan ke dalam agenda pemerintah

Pengertian Agenda.
1. Menurut pendapat J.W. Kingdon (1984), ia mendefinisikan Agenda Kebijakan adalah
daftar hal-hal atau masalah kepada apa para pejabat pemerintah dan orang-orang yang
terkait erat dengan pejabat tersebut memberikan perhatian yang serius terhadap
masalah itu pada saat tertentu. Agenda kebijakan bukan sekedar hal-hal yang akan
dilaksanakan, akan tetapi berkaitan adanya masalah di masyarakat yang perlu
mendapat perhatian serius dengan mencarikan altenatif atau solusi pemecahannya.
2. James A. Anderson (1979), ia berpendapat bahwa Agenda Kebijakan adalah tuntutan-
tuntutan dimana pembuat kebijakan publik benar-benar memilih atau merasa
tertantang untuk memenuhi tuntutan atau mengatasi masalah. Sejalan dengan
pemikiran Kingdon, menurut Anderson tidak semua tuntutan mendapat perhatian
serius dari pembuat kebijakan, tetapi masyarakat dapat memilih tuntutan mana yang
paling layak menjadi agenda kebijakan.
3. T. A. Birkland (2007), menurutnya Sebuah Agenda adalah sebuah kumpulan masalah,
penyebab timbulnya masalah, simbol-simbol dan unsur-unsur lain yang terdapat
dalam masalah publik yang mendapat perhatian dari publik dan pejabat pemerintah.
Masalah tidak hanya harus dipertimbangkan, didiskusikan dan dipecahkan oleh
pemerintah saja, tetapi juga bisa dilaksanakan oleh pihak swasta atau organisasi
Nonpemerintah atau gabungan dari ketiga unsur tersebut.

Penyusunan / Perumusan Agenda


Menurut pendapat T. A. Birkland (2007) yang mengutip pendapat Hilgartner & Bosk (1988),
Penyusunan Agenda adalah proses dengan mana masalah dan altenatif pemecahannya telah
mendapat atau kehilangan perhatian dari publik ataupun elit. Persaingan kelompok untuk
menyusun agenda adalah sangat keras dan ketat karena tidak ada lembaga sosial dan politik
yang memiliki kemampuan untuk menyajikan semua kemungkinan alternatif pemecahan
masalah terhadap semua masalah yang ada.
Mengutip pendapat Cochran dan Malone (1995), unsur yang dapat memberi kesempatan
masuknya masalah ke dalam agenda institusional meliputi :
a. Adanya dinamika politik yang berubah
b. Munculnya pemain politik yang baru
c. Para pialang atau konsultan kebijakan
d. Semakin terbuka jendela peluang / masalah
e. Solusi dan permainan politik dari aktor-aktor kebijakan.
Proses penyusunan agenda kebijakan yang komprehensif menurut pandangan Kingdon adalah
melalui pendekatan berbagai macam aliran / arus (Multiple Stream), menurutnya pemerintah
dapat dipandang sebagai arena jalan tiga arus yang terpisah secara simultan melakukan
aktivitas mencapai tujuan.
Tiga aliran atau arus (stream) sebagaimana pandangan Kingdon meliputi :
1. The Problem Stream, menggambarkan adanya kondisi yang menimbulkan krisis yang
dipilih oleh pembuat kebijakan dan di implementasikan sebagai masalah yang
potensial.
2. The Policy Stream, terdiri atas berbagai alternatif pemecahan masalah potensial yang
diterima oleh publik sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi masalah, wujudnya
berupa berbagai usulan kebijakan
3. The Political Stream, adanya perhatian dari berbagai pihak baik pemerintah, publik,
politisi, swasta, tokoh masyarakat dan sebagainya yang memberikan pertimbangan
serius terhadap suatu masalah agar bisa mencapai agenda institusional meskipun
belum mencapai agenda keputusan.
Menurut pandangan saya, kesimpulan dari pendapat beberapa ahli bahwa proses
memasukkan masalah (kegiatan penyusunan) dalam agenda kebijakan merupakan langkah
yang paling sulit karena berkaitan dengan masalah yang ada di masyarakat dan perlu
mendapat perhatian serius dengan mencarikan altenatif atau solusi pemecahannya.
Saya sependapat dengan pemikiran Cochran dan Malone (1995) yang menyatakan bahwa
tidak ada yang dapat memberikan garansi bahwa masalah yang telah masuk dalam agenda
institusional akan mendapatkan respon yang besar untuk dapat menembus barikade kompetisi
di antara masalah yang ada dalam agenda kebijakan.
Dalam penyusunan agenda kebijakan, kepentingan masyarakat / kelompok yang lebih besar
harus diutamakan dibanding kepentingan yang hanya beberapa kelompok saja. Oleh karena
itu harus menentukan dan mendahulukan masalah yang sifatnya mendesak atau penting
dibandingkan masalah lainnya., dengan kata lain harus terdapat Skala Prioritas dalam
menentukan suatu kebijakan.

Sebagai contohnya.
Dari 36 usulan RUU di Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2021, 33 RUU
diterima dalam rapat Kerja DPR bersama Pemerintah yang diwakili Menteri Hukum dan
HAM sedangkan tiga lainnya masih menimbulkan perdebatan dan ditolak mayoritas fraksi
DPR.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pemikiran Cochran dan Malone sesuai dengan dinamika
yang ada dalam penyusunan kebijakan baik dari legislatif maupun eksekutif.
Contoh lainnya antara lain :
1. Dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional yang terdampak akibat adanya Pandemi
Covid-19 selain sektor infrastruktur, sektor Ketahanan Pangan dianggap lebih penting
dari pada sektor lain yang pemulihannya cenderung lama seperti sektor pariwisata.
Oleh karena itu pemerintah.
2. Penetapan RUU Cipta Kerja menjadi UU dianggap lebih penting guna menumbuhkan
kepercayaan kepada investor yang pada akhirnya untuk kepentingan seluruh
masyarakat dibandingkan dengan RUU lain yang belum juga diselesaikan oleh DPR
seperti RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) dan RUU Pekerja Rumah
Tangga (PRT).
Sumber Referensi :
- BMP ADPU4410 Modul 5
- https://nasional.kompas.com/read/2020/11/27/07450331/tiga-ruu-belum-disepakati-
prolegnas-prioritas-2021-diputuskan-hari-ini?page=all
- http://berkas.dpr.go.id/jdih/document/peraturan_dpr/perdpr13_2016_2.pdf
- https://jabarprov.go.id/index.php/news/38841/
Ketahanan_Pangan_dan_UMKM_Jadi_Prioritas_Pemulihan_Ekonomi_Jabar
- https://money.kompas.com/read/2020/10/06/132341526/diusulkan-jokowi-ini-
perjalanan-panjang-keluarnya-uu-cipta-kerja?page=all

Anda mungkin juga menyukai