Anda di halaman 1dari 20

PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM

MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK


DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

IV. BAB IV
ANALISIS

4.1 ANALISIS KEBIJAKAN


Analisis kebijakan yaitu suatu metode untuk mengkaji substansi dan
konsistensi dari suatu kebijakan, program, dan/atau perangkat hukum tertentu yang
berkaitan dengan suatu permasalahan tertentu. Analisis ini difokuskan untuk
menganalisis berbagai kebijakan dan strategi terkait sinergisitas kecamatan dalam
meningkatkan pelayanan publik di Kabupaten Tulungagung yang tertuang dalam
berbagai dokumen pembangunan kota dan peraturan perundangan yang berlaku. Kajian
dilakukan terhadap semua dokumen kebijakan, strategi, dan program yang telah
dimiliki dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah daerah
(RPJP, RPJM, Rencana Strategi Dinas, dan sebagainya).

LAPORAN AKHIR | IV-1


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tabel 4.1 Analisis Kebijakan Terkait sinergisitas kecamatan dalam meningkatkan pelayanan publik di Kabupaten Tulungagung
Nama Dokumen Kebijakan Isi Analisis
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Menurut Pasal 4 UU No. 25/2009, penyelenggaraan Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten
Pelayanan Publik pelayanan publik berasaskan: Tulungagung dengan Camat Kauman dalam wilayahnya bekerja
1. kepentingan umum; sama menyusun strategi untuk mencapai pelayanan publik tersebut
2. kepastian hukum; dengan mempertimbangkan kondisi obyektif yang ada di setiap
3. kesamaan hak; daerah yang bersangkutan Pemerintah Kabupaten Tulungagung
4. keseimbangan hak dan kewajiban; dengan Camat Kauman melalui perda masing-masing menentukan
5. keprofesionalan; pelaksanaan pelayanan berdasarkan pelayanan publik yang sesuai
6. partisipatif; strategi yang telah disepakati dengan pemerintah provinsi.
7. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; Pelayanan publik yang diimplementasikan di kabupaten/kota dan
8. keterbukaan; kecamatan menjadi dasar bagi pengawasan yang dilakukan oleh
9. akuntabilitas; unit-unit pengawas.
10. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan;
11. ketepatan waktu; dan
12. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah mempercepat terwujudnya Inovasi, selain diperlukan untuk meningkatkan daya saing daerah
Pemerintahan Daerah kesejahteraan masyarakat melalui pembaharuan dan meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat, pada
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dengan dasarnya juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pembaharuan penyelenggaraan pemerintahan daerah reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi dicanangkan untuk
diharapkan kualitas pelayanan masyarakat dapat memperbaiki “penyakit-penyakit” di sektor publik melalui
ditingkatkan. Menurut Undang-Undang Nomor 23 pembaruan di 8 area sasaran (organisasi, tata laksana, peraturan
Tahun 2014 semua bentuk pembaharuan perundang-undangan, SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas,
penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah pelayanan publik, dan mindset serta cultural set aparatur).
inovasi. Inovasi dimaksudkan untuk peningkatan Guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdikari
kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. berbasis innovation-driven development, maka Pemerintah
Kabupaten Tulungagung perlu menata aktivitas yang mengarah
pada upaya penataan kerangka kelembagaan inovasi
pembangunan. Kebijakan penataan unsur inovasi daerah berkaitan
dengan tujuan menciptakan iklim daerah yang kondusif, khususnya
bagi aktivitas pemerintahan, aktivitas ekonomi masyarakat
pedesaan, dan dunia usaha.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Dalam menyelenggarakan pelayanan publik, perlu Dalam menerapkan konsep pemerintahan terbuka, sepatutnya
Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang diperhatikan prinsip-prinsip yang berikut: membutuhkan dukungan dari Pemerintah Daerah dalam melakukan
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan 1. Kesederhanaan, dengan pengertian prosedur inovasi layanan. Pemerintah Pusat dan Daerah harus bersinergi

LAPORAN AKHIR | IV-2


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Nama Dokumen Kebijakan Isi Analisis
Publik pelayanan tidak berbelit belit, mudah dipahami untuk menyediakan regulasi yang memadai di mana Pemerintah
dan mudah dilaksanakan. Pusat memberikan ruang kebijakan bagi inovasi daerah, sedangkan
2. Kejelasan tentang persyaratan teknis dan Pemda membuat kebijakan yang inovatif melalui regulasi. Adapun
administratif, unit atau pejabat yang dalam membuat inovasi kebijakan yang dilakukan Pemda, praktik
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan yang telah dilakukan oleh Kabupaten Tulungagung dapat digunakan
pelayanan dan rincian biaya pelayanan dan sebagai basis praktik positif yang relevan dalam memaksimalkan
tata cara pembayarannya. pelayanan publik
3. Kepastian waktu, yaitu kejelasan tentang
jangka waktu dalam penyelesaian pelayanan
publik.
4. Akurasi dengan pengertian produk pelayanan
diterima dengan benar, tepat, dan sah.
5. Keamanan, di mana proses dan produk
pelayanan publik memberikan rasa aman dan
kepastian hukum
6. Tanggung jawab, yaitu pimpinan atau pejabat
di tunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan
pelayanan dan penyelesaian masalah-masalah
yang timbul dalam pelaksanaan pelayan.
7. Kelengkapan sarana prasarana, yaitu
tersedianya sarana prasarana pelayanan yang
memadai dalam pelayanan.
8. Kemudahan akses, yaitu tempat dan lokasi
serta sarana pelayanan mudah dijangkau oleh
masyarakat dan dapat memanfaatkan
telekomunikasi dan dapat memanfaatkan
telekomunikasi dan informatika.
9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan
dengan pengertian pemberi pelayanan
bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah,
serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.
10. Kenyamanan, yaitu kondisi lingkungan
pelayanan yang tertib, teratur, bersih, indah
dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung
yang diperlukan.

LAPORAN AKHIR | IV-3


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Nama Dokumen Kebijakan Isi Analisis
Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan Strategi dan arah kebijakan yang direncanakan Pemerintah Daerah
11 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintahan yang Akuntabel, Profesional, dan Tulungagung telah mempertimbangkan tujuan pemerintah dan
Daerah Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Transparan yang Berorientasi pada Kepuasan menyelaraskan terwujudnya good governance dalam
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Masyarakat maka tujuan pembangunan ditetapkan menyelenggarakan reformasi tata kelola pemerintahan yang baik,
Kabupaten Tulungagung Tahun 2018-2023 sebagai berikut: yaitu mengembangkan sistem pemerintahan yang terintegrasi
Mewujudkan Reformasi Tata Kelola Pemerintahan dengan pelayanan publik berbasis pada IT.
yang Baik (Good Governance), dengan sasaran
pembangunan:
a. Meningkatnya Kapasitas Tata Kelola
Pemerintahan
b. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
Sumber: Hasil Analisis (2023)

LAPORAN AKHIR | IV-4


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

4.2 ANALISIS KONDISI KUALITAS PELAYANAN PUBLIK


4.2.1 Dimensi Tangible (Berwujud)
Petugas Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung dalam memberikan
pelayanan kepada pengguna layanan dalam mencapai kualitas pelayanan publik yang
baik harus memenuhi beberapa aspek dari dimensi tangibel, yaitu penampilan petugas
dalam melayani pelanggan, kenyamanan tempat melakukan pelayanan, kemudahan
dalam proses pelayanan, kedisiplinan petugas dalam melakukan pelayanan,
kemudahan akses pengguna layanan dalam permohonan pelayanan dan pengguna alat
bantu dalam pelayanan. Semua aspek yang ada pada dimensi tangibel tersebut sudah
diterapkan oleh Kantor Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung dalam melakukan
proses pelayanan publik.
Dari beberapa aspek tersebut yang masih kurang dalam proses pelayanan di
Kantor Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung yaitu tidak adanya syarat-syarat
atau prosedur layanan di ruang layanan serta terbatasnya alat bantu komputer di
bagian pelayanan, sehingga petugas pelayanan harus bergantian. Semua aspek dari
dimensi tangibel merupakan aspek yang penting untuk mewujudkan kualitas pelayanan
publik dengan begitu sebagai petugas pelayanan harus memenuhi semua aspek
tersebut, dengan memperbaiki kekurangan yang tidak ada di dalam proses pelayanan,
sehingga dengan memperbaiki penampilan petugas, kenyamanan tempat, kemudahan
pelayanan, kedisiplinan, kemudahan akses dan penggunaan alat bantu akan membuat
kualitas pelayanan dari segi dimensi tangibel dapat terwujud.
4.2.2 Dimensi Reliability (Kehandalan)
Dimensi reliability merupakan kemampuan petugas dalam memberikan layanan
yang cepat dan memuaskan, sehingga dengan menerapkan dimensi tersebut petugas
harus benar-benar mempunyai kehandalan dalam melakukan proses pelayanan. Aspek
yang ada di dalam dimensi reliability yaitu kecermatan petugas dalam melayani
pelanggan, memiliki standar pelayanan yang jelas, kemampuan petugas dalam
menggunakan alat bantu, dan keahlian petugas dalam menggunakan alat bantu.
Pelayanan publik di Kantor Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung sudah
menerapkan beberapa aspek dimensi reliability yaitu mengenai kecermatan petugas
dalam pelayanan, petugas sudah cermat dalam melakukan proses pelayanan, namun

LAPORAN AKHIR | IV-5


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

masih ada kekurangan yang dilakukan oleh petugas pelayanan, misalnya seperti belum
adanya kejelasan standar pelayanan, hal ini belum terlihat standar pelayanan yang
terdapat di ruang tunggu bagian pelayanan. Permasalahan tersebut sebaiknya menjadi
perhatian penyedia layanan untuk mengoptimalkan kinerja petugas layanan, agar
berjalan sesuai dengan tujuan yang benar apabila petugas pelayanan mempunyai
kehandalan dan kinerja petugas yang baik dalam melayani masyarakat.
4.2.3 Dimensi Responsiveness (Respons/Tanggapan)
Dimensi responsiveness merupakan sikap petugas yang tanggap dalam
memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan pelayanan dengan
cepat, cermat dan teliti sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Dimensi
responsiveness ini memiliki beberapa aspek, yaitu merespons setiap pelanggan,
petugas melakukan pelayanan dengan cepat, tepat dan cermat, petugas melakukan
pelayanan dengan waktu yang tepat dan semua keluhan pengguna layanan direspons
oleh petugas. Adanya penerapan pada dimensi responsiveness ini, maka pelayanan di
Kantor Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung memiliki mutu yang berkualitas
dalam proses pelayanan.
Proses pelayanan di Kantor Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung sudah
merespons pengguna layanan dengan ramah dan baik, serta petugas layanan sudah
melakukan pelayanan dengan cepat, tepat dan cermat. Untuk pelayanan waktu yang
tepat belum terwujud, karena masih ada pengguna layanan yang belum puas dengan
ketepatan waktu yang diberikan oleh petugas layanan. Selain itu, mengenai keluhan
pengguna layanan, pengguna layanan di Kantor Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung dapat mengirim melalui website, email, dan kotak saran yang sudah
tersedia di ruang pelayanan.
Pelayanan yang berkualitas merupakan pelayanan yang bisa membuat
pengguna layanan merasa terpuaskan oleh pelayanan yang diberikan petugas layanan.
Respons yang baik kepada pengguna layanan juga merupakan servis baik yang
diberikan oleh petugas layanan. Apabila semua sudah terlaksana dengan baik dan
lancar maka kualitas pelayanan publik sudah mencapai tujuan yang diinginkan oleh
Kantor Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.

LAPORAN AKHIR | IV-6


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

4.2.4 Dimensi Assurance (Jaminan)


Dimensi assurance merupakan jaminan yang diberikan petugas pelayanan
kepada pengguna layanan baik berupa biaya maupun waktu. Dimensi assurance
memiliki dua aspek yaitu jaminan tepat waktu dan jaminan biaya. Kantor Kecamatan
Kauman Kabupaten Tulungagung sudah meberikan jaminan biaya dan waktu, akan
tetapi masih terdapat kekurangan dalam memberikan jaminan tersebut.
Penilaian jaminan oleh pengguna layanan di Kantor Kecamatan Kauman
Kabupaten Tulungagung sudah ada yang berjalan dan ada yang tidak berjalan sesuai
dengan prosedur pelayanannya. Hal ini masih terlihat pada jaminan waktu, petugas
pelayanan belum bisa menjaminkan waktu kepada pengguna layanan mengenai
keperluan yang dilakukan pengguna layanan, seperti pembuatan KTP. Petugas tidak
bisa memberikan jaminan secara jelas mengenai tanggal jadi KTP tersebut, karena
didasarkan pada bahan atau blangko yang diperlukan untuk membuat KTP tersebut
tidak setiap hari ada, sehingga tanggal jadi untuk pembuatan tidak bisa jadi secara
tepat waktu.
Sebagai pelayanan publik yang ingin mencapai kualitas yang baik dalam proses
pelayanan, maka harus sesuai dengan apa yang telah disepakati atau prosedur
pelayanan yang sudah ada. Sehingga tidak membuat pengguna layanan merasa
kecewa akan pelayanan yang diberikan di Kantor Kecamatan Kauman Kabupaten
Tulungagung. Kekecewaan pengguna pelayanan dapat menimbulkan hal yang negatif
pada pelayanan di Kantor Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung. Petugas
pelayanan harus benar-benar melakukan proses pelayanan dengan semestinya dengan
mengikuti aturan yang sudah ada dari SOP Pemerintah Kabupaten Tulungagung yang
dijadikan pedomannya.
4.2.5 Dimensi Empathy (Empati)
Dimensi emphaty merupakan dimensi yang memberikan perhatian yang tulus
kepada pengguna layanan dengan memahami keinginan pengguna layanan dimana
penyedia layanan diharapkan memiliki sesuatu pengetahuan tentang pengguna
layanan. Perhatian yang diberikan penyedia layanan kepada pengguna layanan
merupakan salah satu bentuk kualitas pelayanan publik yang baik oleh petugas
pelayanan dalam melakukan proses layanan. Dimensi empathy memiliki aspek-aspek,

LAPORAN AKHIR | IV-7


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

yaitu meliputi mendahulukan kepentingan pemohon, petugas melayani dengan sikap


ramah dan sopan santun, petugas melayani dengan tidak membeda-bedakan, dan
petugas melayani dan menghargai setiap pengguna layanan.
Pelayanan publik di Kantor Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung sudah
menerapkan dimensi empathy dalam melakukan proses pelayanan,akan tetapi masih
ada yang belum berjalan sesuai dengan dimensi empathy tersebut, diantaranya
mengenai sikap petugas yang masih mementingkan urusan pribadinya dari pada
urusan pengguna layanan yang seharusnya menjadi prioritas pertamanya. Perhatian
petugas pelayanan kepada pengguna layanan merupakan hal yang penting dalam
proses pelayanan, hal ini bisa terlaksana dengan baik dan lancar apabila petugas
layanan memberikan perhatian yang baik serta tidak adanya diskriminatif petugas oleh
pengguna layanan. Adanya aspek dimensi empathy yang sudah berjalan semua
dengan baik maka pelayanan di Kantor Kecamatan Kauman sudah melaksanakan
dimensi empathy dengan berjalan lancar dan masyarakat pengguna layanan merasa
senang dengan apa yang diberikan oleh penyedia layanan.

4.3 ANALISIS AKAR MASALAH


Diagram tulang ikan (fishbone analysis) adalah diagram yang menunjukkan
sebab akibat yang berguna untuk mencari atau menganalisis sebab-sebab timbulnya
masalah sehingga memudahkan cara mengatasinya. Akar permasalahan akan diruntut
secara terperinci dengan mencakup pandangan tertentu terhadap situasi masalah
sesuai dengan perspektif yang relevan.

LAPORAN AKHIR | IV-8


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Gambar 4.1 Diagram Fishbone


Berdasarkan diagram fishbone di atas, dapat diketahui bahwa faktor-faktor
yang menyebabkan rendahnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Kauman adalah
manusia (man), aksesibilitas (place), dan pelayanan sosial (product). Berikut adalah
penjelasan dari ketiga faktor tersebut:
1. Manusia, yaitu petugas pelayanan (man)
Keterbatasan jumlah petugas pelayanan di Kantor Kecamatan Kauman dapat
disebabkan oleh prasarana yang kurang mendukung atau kurang memadai
dalam pelayanan publik, jenis dan macam pelayanan yang menjadi beban
pemerintah semakin meningkat dan semakin kompleks, serta keterbatasan
aparatur pemerintahan yang disebabkan ketidak mampuan administratif. Selain
itu, keterampilan petugas pelayanan tergolong masih rendah dan tidak sesuai
dengan pekerjaan untuk memberikan pelayanan yang baik. Di samping itu, juga
terdapat beberapa petugas menunjukkan sikap, cara berbicara atau
memberitahukan sesuatu yang tidak ramah, sehingga pengguna layanan
kurang merasa nyaman. Keberhasilan pelaksanaan otonomi salah satunya
dengan melihat keberhasilan pemerintah kecamatan memberikan pelayanan
kepada masyarakat, berhasil memberdayakan masyarakatnya untuk mampu
membawa masyarakat kecamatan ke arah kehidupan yang lebih baik dan
sejahtera dari sebelumnya.

LAPORAN AKHIR | IV-9


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

2. Sarana prasarana (place)


Masih banyak instansi yang tidak memiliki prosedur yang jelas dalam
menyediakan pelayanan, prosedur pelayanan yang berbelit-belit sangat
menyusahkan pengguna pelayanan publik. Waktu pelayanan umumnya tidak
efisien dan merugikan masyarakat yang sedang membutuhkan pelayanan,
pelayanan sangat lamban yang memakan waktu berjam-jam, sehingga tidak
efisien. Standar pelayanan menjadi tolak ukur dalam proses pelayanan,
sehingga pelayanan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan.
Sarana prasarana juga dapat dikatakan menjadi nilai-nilai yang memiliki arti
yang sama bagi eksistensi suatu organisasi dan tindakan spesifik yang
diharapkan dilakukan oleh anggota tertentu. Jadi dapat disimpulkan, sarana
prasarana adalah suatu yang paling dibutuhkan di setiap organisasi atau kantor
dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan guna mencapai tujuan yang
diharapkan. Indikator ukuran kepuasan yang terdapat dalam sarana prasarana
sebagai upaya untuk tercapainya target.
3. Kualitas pelayanan (product)
Pengelola penyelenggaraan pelayanan publik harus mengetahui apakah mutu
layanan yang diberikan sudah memenuhi standar dan sesuai dengan keinginan
masyarakat, atau justru sebaliknya. Terciptanya kualitas pelayanan yang baik,
dapat memberikan beberapa manfaat di antaranya hubungan antara instansi
dengan masyarakat menjadi harmonis, yang dimana akan memberikan dasar
yang baik bagi perusahaan. Didukung dengan ketepatan waktu dan fasilitas
yang baik, akan berdampak pada masyarakat yang akan menggunakan
pelayanan jasa yang tentunya akan meningkatnya jumlah kepercayaan
masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.
Ketiga faktor tersebut merupakan hal yang dominan serta mempengaruhi
rendahnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Kauman. Maka, tindakan yang
seharusnya dilakukan pemerintah Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Tindakan Pemerintah Kabupaten dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Kecamatan
Faktor-Faktor yang Diamati Masalah yang Terjadi Tindakan Pemerintah
Masih ada petugas yang sangat Kepuasan masyarakat dalam
Manusia
tegas kepada pengguna layanan, keramah tamahan petugas

LAPORAN AKHIR | IV-10


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Faktor-Faktor yang Diamati Masalah yang Terjadi Tindakan Pemerintah
sehingga pengguna layanan pelayanan harus lebih baik juga
kurang merasa nyaman lebih sopan dan lebih
memperhatikan kenyamanan
pada saat pelayanan karena
dalam hal tersebut sangat
berpengaruh pada kepuasan
masyarakat, masyarakat akan
merasa jika pelayanan yang
diberikan semakin baik maka
citra dan kinerja dalam Kantor
Kecamatan Kauman akan
dianggap positif.
Sebagaimana diketahui usaha
pelaksanaan kedisiplinan
pegawai yang dilakukan Kantor
Kecamatan Kauman merupakan
hal yang sering diterapkan
khususnya bagi
organisasi/instansi. Hal ini
dilakukan agar karyawan dapat
Masih ada petugas yang memilih
memahami akan disiplin yang
untuk mementingkan urusan
diberikan dalam kerja. Untuk
pribadinya
mewujudkan tujuan yang ingin
dicapainya yang harus dilakukan
Pemerintah Kabupaten
Tulungagung dan Camat adalah
dengan menegakkan kedisiplinan
karyawan, di mana hal ini
merupakan hal yang mendasar
dalam organisasi/instansi.
Perlunya mengadakan pelatihan
dan sosialisasi Peraturan,
Pelaksanaan pelayanan di mengadakan pelatihan terkait
Kecamatan Kauman terhambat pelayanan publik. Strategi yang
karena adanya keterbatasan dapat dikembangkan adalah,
pegawai (aparatur Kecamatan) peningkatan melalui bimbingan
teknis manajemen pelayanan
publik.
Keefektivan pelayanan publik
yang diberikan oleh organisasi
dapat dilihat dari ketersediaan
sarana dan prasaran berupa
prosedur layanan dalam proses
pemberian pelayanan serta
terdapat fasilitas yang memadai
Belum tersedia prosedur
demi kenyamanan pelanggan
Sarana prasarana pelayanan di ruang Kantor
atau masyarakat. Kejelasan ini
Kecamatan Kauman
penting bagi masyarakat untuk
menghindari terjadinya berbagai
penyimpangan yang merugikan
masyarakat. Diharapkan
Pemerintah Kabupaten
Tulungagung dan Camat
seharusnya menganggarkan

LAPORAN AKHIR | IV-11


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Faktor-Faktor yang Diamati Masalah yang Terjadi Tindakan Pemerintah
program untuk pembuatan SOP
untuk memudahkan pengguna
layanan.
Diharapkan pegawai Kantor
Kecamatan Kauman dapat
meningkatkan ketersediaan
sarana prasarana yang baik
serta layak, dengan cara
menganggarkan untuk
pembelian beberapa sarana
prasarana yang dibutuhkan
seperti komputer. Lebih
Keterbatasan komputer,
meningkatkan kualitas pelayanan
sehingga proses pelayanan
agar dapat menciptakan
memakan waktu yang lama
kepuasan masyarakat yang lebih
baik.
Selain itu, pemerintah Kabupaten
Tulungagung dalam pengadaan
alat-alat kantor harus fleksibel
maksudnya harus
memperhatikan apa-apa saja
yang diperlukan agar tidak terjadi
pemborosan.
Pemerintah Kabupaten
Tulungagung dan Camat
Kauman arus memperbaiki dan
mempertahankan ketepatan
waktu, karena hal tersebut
Pada proses pelayanan, petugas
sangat berpengaruh terhadap
belum sepenuhnya memberikan
kepuasan pelanggan. Selain itu
ketepatan waktu yang tepat
juga harus dapat memperbaiki
dan mempertahankan kualitas
pelayanan dan ketepatan waktu
sesuai dengan nilai-nilai
pelayanan publik yang ada.
Kualitas pelayanan Tidak adanya syarat-syarat atau Standar utama dalam pelayanan
prosedur pelayanan yang publik terdiri dari adanya
tersedia di ruang tunggu informasi mengenai Persyaratan,
Sistem, Mekanisme, dan
Prosedur, Jangka Waktu
Penyelesaian, Biaya, serta Nama
Produk Pelayanan. Diharapkan
Pemerintah Kabupaten
Tulungagung dan Camat
seharusnya menganggarkan
program untuk pembuatan SOP
untuk memudahkan pengguna
layanan.
Sumber: Hasil Analisis (2023)

LAPORAN AKHIR | IV-12


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

4.4 ANALISIS SWOT


Analisis SWOT dilakukan dengan memperhatikan situasi, kondisi serta potensi,
dan masalah baik internal maupun eksternal. Analisis SWOT digunakan untuk
merencanakan strategi kebijakan dan program-program kerja terkait penanggulangan
kemiskinan. Pada tiap sektor dijelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan serta
peluang dan ancaman terkait sinergisitas kecamatan dalam meningkatkan pelayanan
publik di Kabupaten Tulungagung.
Setelah dilakukan analisis SWOT berupa faktor internal dan eksternal seperti
pada tabel diatas, dapat dihasilkan 4 macam strategi dari masing-masing komponen
strength, weakness, opportunity dan threat terkait kondisi kemiskinan pada Kabupaten
Mahakam Ulu. Berikut empat macam strategi yang dapat disusun dari matriks analisis
SWOT:
1. Strategi SO yaitu strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang.
2. Strategi WO yaitu menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang.
3. Strategi ST yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman.
4. Strategi WT yaitu menciptakan strategi yang meminimalkan dan menghindari
ancaman.

LAPORAN AKHIR | IV-13


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tabel 4.3 Analisis SWOT
Faktor Internal Faktor Eksternal
Strength Weakness Opportunity Threat
• Pelayanan administrasi tanpa • Pada proses pelayanan, petugas • Kondisi kerja yang dapat menunjang • Belum tersedia prosedur pelayanan
dipungut biaya (gratis) belum sepenuhnya memberikan pelaksanaan pekerjaan yang di ruang Kantor Kecamatan Kauman,
• Ketersediaan sarana prasarana yang ketepatan waktu yang tepat dilakukan oleh para aparatur di sehingga masih ada pengguna
memadai • Masih ada petugas yang sangat Kecamatan Kauman apabila layanan yang belum mengetahui
• Aparatur Kecamatan Kauman sudah tegas kepada pengguna layanan, suasana kerja yang kooperatif dan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk
memiliki kemampuan dan sehingga pengguna layanan kurang kolaboratif, fasilitas kerja yang keperluannya
keterampilan komunikasi dalam merasa nyaman memadai, kejelasan tugas dan • Tingkat pemalsuan dokumen
memberikan pelayanan • Masih ada petugas yang memilih tanggung jawab setiap aparat • Kemajuan teknologi yang pesat
• Faktor kesadaran aparatur menjadi untuk mementingkan urusan diciptakan • Persaingan sistem pelayanan
sumber kesungguhan dedikasi dan pribadinya • Dukungan Pemerintah Daerah atas
disiplin dalam melaksanakan tugas • Pelaksanaan pelayanan di rencana peningkatan pelayanan
pokok dan fungsi sebagai pelayan Kecamatan Kauman terhambat dasar masyarakat yang berkualitas
masyarakat karena adanya keterbatasan dan terjangkau
• Visi dan misi organisasi yang pegawai (aparatur Kecamatan) • Peraturan per-Undang-undangan
mendukung peningkatan kualitas • Keterbatasan komputer, sehingga yang mendukung peningkatan
pelayanan proses pelayanan memakan waktu kualitas pelayanan
• Pembagian organisasi dalam yang lama • Sinergitas antara Camat, Polsek,
pelaksanaan setiap jenis pelayanan • Pelaksanaan pelayanan di dan Koramil yang saat ini dikenal
publik di Kecamatan Kauman sudah Kecamatan Kauman terhambat dengan “tiga pilar” merupakan
berjalan dengan baik dan sesuai karena adanya keterbatasan kekuatan yang selalu harus
dengan tugas dan tanggung jawab pegawai (aparatur Kecamatan), dipelihara dari tingkat Kabupaten,
masing-masing aparatur sehingga terkadang terlambat Kecamatan sampai tingkat Desa
melayani masyarakat pengguna untuk mewujudkan keamanan,
layanan ketertiban dan kenyamanan bagi
warganya
Sumber: Hasil Analisis (2023)

LAPORAN AKHIR | IV-14


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Strength Weakness
• Pelayanan administrasi tanpa dipungut • Pada proses pelayanan, petugas belum
biaya (gratis) sepenuhnya memberikan ketepatan waktu
• Ketersediaan sarana prasarana yang yang tepat
memadai • Masih ada petugas yang sangat tegas
• Aparatur Kecamatan Kauman sudah kepada pengguna layanan, sehingga
memiliki kemampuan dan keterampilan pengguna layanan kurang merasa nyaman
komunikasi dalam memberikan pelayanan • Masih ada petugas yang memilih untuk
• Faktor kesadaran aparatur menjadi sumber mementingkan urusan pribadinya
INTERNAL kesungguhan dedikasi dan disiplin dalam • Pelaksanaan pelayanan di Kecamatan
EKSTERNAL melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kauman terhambat karena adanya
sebagai pelayan masyarakat keterbatasan pegawai (aparatur
• Visi dan misi organisasi yang mendukung Kecamatan)
peningkatan kualitas pelayanan • Keterbatasan komputer, sehingga proses
• Pembagian organisasi dalam pelaksanaan pelayanan memakan waktu yang lama
setiap jenis pelayanan publik di Kecamatan • Pelaksanaan pelayanan di Kecamatan
Kauman sudah berjalan dengan baik dan Kauman terhambat karena adanya
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab keterbatasan pegawai (aparatur
masing-masing aparatur Kecamatan), sehingga terkadang
terlambat melayani masyarakat pengguna
layanan
• Kondisi kerja yang dapat menunjang pelaksanaan • Dengan adanya dukungan dalam • Dengan tingginya angka pertumbuhan
pekerjaan yang dilakukan oleh para aparatur di perancangan sistem maka pelayanan penduduk yang tinggi diharapkan dapat
Kecamatan Kauman apabila suasana kerja yang administrasi akan lebih mudah dan menghasilkan SDM yang berkualitas.
kooperatif dan kolaboratif, fasilitas kerja yang membantu. • Sistem yang digunakan akan lebih baik jika
memadai, kejelasan tugas dan tanggung jawab • Dengan kemajuannya teknologi dan sudah menggunakan sebuah sistem teknologi yang
setiap aparat diciptakan diterapkannya pemberdayaan pegawai dalam terintegrasi sehingga dapat membantu dalam
• Dukungan Pemerintah Daerah atas rencana bidang teknologi maka dapat meningkatkan sisi pelayanan masyarakat agar tidak lagi
Opportunity
peningkatan pelayanan dasar masyarakat yang lagi visi dan misi yang mendukung kualitas dilakukan secara manual.
berkualitas dan terjangkau pelayanan Kelurahan. • Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumber
• Peraturan per-Undang-undangan yang mendukung • Dengan adanya Undang-undang Nomor 25 Daya Aparatur.
peningkatan kualitas pelayanan Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik maka
• Sinergitas antara Camat, Polsek, dan Koramil yang dengan ini dapat lebih meningkatkan
saat ini dikenal dengan “tiga pilar” merupakan pengelolaan permohonan akan perizinan.
kekuatan yang selalu harus dipelihara dari tingkat • Peningkatan dan perbaikan monitoring dan

LAPORAN AKHIR | IV-15


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Strength Weakness
• Pelayanan administrasi tanpa dipungut • Pada proses pelayanan, petugas belum
biaya (gratis) sepenuhnya memberikan ketepatan waktu
• Ketersediaan sarana prasarana yang yang tepat
memadai • Masih ada petugas yang sangat tegas
• Aparatur Kecamatan Kauman sudah kepada pengguna layanan, sehingga
memiliki kemampuan dan keterampilan pengguna layanan kurang merasa nyaman
komunikasi dalam memberikan pelayanan • Masih ada petugas yang memilih untuk
• Faktor kesadaran aparatur menjadi sumber mementingkan urusan pribadinya
INTERNAL kesungguhan dedikasi dan disiplin dalam • Pelaksanaan pelayanan di Kecamatan
EKSTERNAL melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kauman terhambat karena adanya
sebagai pelayan masyarakat keterbatasan pegawai (aparatur
• Visi dan misi organisasi yang mendukung Kecamatan)
peningkatan kualitas pelayanan • Keterbatasan komputer, sehingga proses
• Pembagian organisasi dalam pelaksanaan pelayanan memakan waktu yang lama
setiap jenis pelayanan publik di Kecamatan • Pelaksanaan pelayanan di Kecamatan
Kauman sudah berjalan dengan baik dan Kauman terhambat karena adanya
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab keterbatasan pegawai (aparatur
masing-masing aparatur Kecamatan), sehingga terkadang
terlambat melayani masyarakat pengguna
layanan
Kabupaten, Kecamatan sampai tingkat Desa untuk evaluasi pelayanan.
mewujudkan keamanan, ketertiban dan • perlu adanya sebuah koordinasi yang
kenyamanan bagi warganya dilakukan antar lembaga atau instansi atau
organisasi lainnya agar terciptanya tujuan
yang telah di inginkan dalam pelaksaan Tiga
(3) Pilar tersebut.
• Belum tersedia prosedur pelayanan di ruang Kantor • Dengan penggunaan sistem yang mengatur • Peningkatan teknologi yang baik dan
Kecamatan Kauman, sehingga masih ada pengguna segala pelayanan masyarakat dan akan terintegrasi dapat melakukan penyebaran
layanan yang belum mengetahui syarat-syarat yang mengurangi tingkat pemalsuan dokumen informasi yang baik juga
dibutuhkan untuk keperluannya yang ada. • Koordinasi yang lebih di tingkatan lagi
Threat • Tingkat pemalsuan dokumen • Dengan meningkatkan visi misi yang ada sehingga dapat menghindari tingkat
• Kemajuan teknologi yang pesat terutama dalam bidang pelayanan masyarakat pemalsuan dokumen
• Persaingan sistem pelayanan ini dapat menjadi keunggulan bagi Kecamatan • Penggunaan layanan lebih ditingkatkan lagi
Kauman, Kabupaten Tulungagung. terutama dalam bidang teknologi sehingga

LAPORAN AKHIR | IV-16


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Strength Weakness
• Pelayanan administrasi tanpa dipungut • Pada proses pelayanan, petugas belum
biaya (gratis) sepenuhnya memberikan ketepatan waktu
• Ketersediaan sarana prasarana yang yang tepat
memadai • Masih ada petugas yang sangat tegas
• Aparatur Kecamatan Kauman sudah kepada pengguna layanan, sehingga
memiliki kemampuan dan keterampilan pengguna layanan kurang merasa nyaman
komunikasi dalam memberikan pelayanan • Masih ada petugas yang memilih untuk
• Faktor kesadaran aparatur menjadi sumber mementingkan urusan pribadinya
INTERNAL kesungguhan dedikasi dan disiplin dalam • Pelaksanaan pelayanan di Kecamatan
EKSTERNAL melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kauman terhambat karena adanya
sebagai pelayan masyarakat keterbatasan pegawai (aparatur
• Visi dan misi organisasi yang mendukung Kecamatan)
peningkatan kualitas pelayanan • Keterbatasan komputer, sehingga proses
• Pembagian organisasi dalam pelaksanaan pelayanan memakan waktu yang lama
setiap jenis pelayanan publik di Kecamatan • Pelaksanaan pelayanan di Kecamatan
Kauman sudah berjalan dengan baik dan Kauman terhambat karena adanya
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab keterbatasan pegawai (aparatur
masing-masing aparatur Kecamatan), sehingga terkadang
terlambat melayani masyarakat pengguna
layanan
perkembangan teknologi tidak akan menjadi
hambatan dalam sistem pelayanan
• Peningkatan dan perbaikan sarana kerja
pelayanan

LAPORAN AKHIR | IV-17


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Berdasarkan hasil analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa strategi yang dapat
digunakan untuk menentukan program terkait sinergisitas kecamatan dalam
meningkatkan pelayanan publik di Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:
1. Strategi S-O
a. Dengan adanya dukungan dalam perancangan sistem maka pelayanan
administrasi akan lebih mudah dan membantu.
b. Dengan kemajuannya teknologi dan sudah diterapkannya pemberdayaan
pegawai dalam bidang teknologi maka dapat meningkatkan lagi visi dan
misi yang mendukung kualitas pelayanan Kelurahan.
c. Dengan adanya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik maka dengan ini dapat lebih meningkatkan pengelolaan
permohonan akan perizinan.
d. Peningkatan dan perbaikan monitoring dan evaluasi pelayanan.
e. perlu adanya sebuah koordinasi yang dilakukan antar lembaga atau
instansi atau organisasi lainnya agar terciptanya tujuan yang telah di
inginkan dalam pelaksana Tiga (3) Pilar tersebut.
2. Strategi S-T
a. Dengan penggunaan sistem yang mengatur segala pelayanan masyarakat
dan akan mengurangi tingkat pemalsuan dokumen yang ada.
b. Dengan meningkatkan visi misi yang ada terutama dalam bidang
pelayanan masyarakat ini dapat menjadi keunggulan bagi Kecamatan
Kauman, Kabupaten Tulungagung.
3. Strategi W-O
a. Dengan tingginya angka pertumbuhan penduduk yang tinggi diharapkan
dapat menghasilkan SDM yang berkualitas.
b. Sistem yang digunakan akan lebih baik jika menggunakan sebuah sistem
teknologi yang terintegrasi sehingga dapat membantu dalam sisi
pelayanan masyarakat agar tidak lagi dilakukan secara manual.
c. Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Aparatur.

LAPORAN AKHIR | IV-18


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

4. Strategi W-T
a. Peningkatan teknologi yang baik dan terintegrasi dapat melakukan
penyebaran informasi yang baik juga.
b. Koordinasi yang lebih di tingkatan lagi sehingga dapat menghindari tingkat
pemalsuan dokumen.
c. Penggunaan layanan lebih ditingkatkan lagi terutama dalam bidang
teknologi sehingga perkembangan teknologi tidak akan menjadi hambatan
dalam sistem pelayanan.
d. Peningkatan dan perbaikan sarana kerja pelayanan.

LAPORAN AKHIR | IV-19

Anda mungkin juga menyukai