Anda di halaman 1dari 16

TINJAUAN TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU

KECAMATAN (PATEN) DI KANTOR KECAMATAN LOA JANAN


KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Abstrak
Maisyiah, NPM : 14.11.1001.3509.268, Program Studi Ilmu Administrasi Publik,
Jurusan Ilmu Administrasi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Judul Penelitian :
Tinjauan Tentang Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Di Kantor
Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara. Dibimbing oleh H. Ahmad Jubaidi,
S.Sos. M.Si sebagai Pembimbing, Drs. H. Maskan, AF. M.Si. sebagai Pembimbing II.
Hasil penelitian ini Tinjauan tentang Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan Loa Janan, dengan indikator sebagai berikut : (a)
transparasi petugas pelaksana dalam memberikan pelayanan, (b) akuntabilitas atau
tanggung jawab petugas pada saat melakukan pelayanan, (c) kondisional pelayanan yang
efektif dan efisien, (d) partipatif masyarakat dalam upaya meningkatkan pelayanan, (e)
kesamaan hak yang tidak membedakan ras, suku dan tegas dalam memberikan pelayanan
dan (f) keseimbangan hak dan tanggung jawab yang adil dan jujur dalam melayani
pemakai jasa/masyarakat . Teknik analisa data yang digunakan adalah model interaktif
sebagaimana yang dikembang Miles dan Huberman.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN), sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 4 Tahun 2010 dan Peraturan Bupati Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan, secara implementatif telah membawa perubahan yang
berarti terhadap kualitas layanan. Meskipun secara aplikatif pelayanan administrasi terpadu
kecamatan belum mencapai hasil yang optimal, tetapi tindakan-tindakan yang dilakukan
Camat Loa Janan mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan dan
mendapatkan apresiasi masyarakat di wilayah Kecamatan Loa Janan. Dengan diterapkannya
Pelayanan Administrasi Terpadu, semua jenis pelayanan dapat diselesaikan dalam satu pintu
(one door service) sehingga para pemakai jasa tidak lagi dihadapkan pada alur birokrasi yang
berbelit-belit dan pengorbanan waktu yang tinggi, dan layanan dapat diselesaikan lebih
efektif dan efisien. Kurang optimalnya dalam implementatif kebijakan Bupati Kutai
Kartanegara mengenai pelayanan administrasi terpadu. Karena secara aplikatif tidak
dibarengi dengan berbagai faktor yang mendukung. Misalnya sumber daya aparatur yang
profesional, sarana dan prasarana yang memadai, sikap dan perilaku aparatur yang baik dan
kedisiplinan aparatur yang mampu memegang teguh etika profesi.

Kata Kunci :Pelayanan Administrasi


PENDAHULUAN PATEN, (5) ketepatan waktu berarti
Untuk bisa mewujudkan kualitas penyelesaian setiap jenis pelayanan yang
pelayanan, pemerintah harus mempunyai dikelola dilakukan tepat waktu sesuai
komitmen dan tindakan tata pemerintahan dengan standar pelayanan PATEN, (6)
yang baik (Good Governance), maka kecepatan, kemudahan, dan
pembangunan tidak sekedar pada keterjangkauan oleh warga masyarakat
peningkatan tarap hidup dan kesejahteraan sebagai penerima pelayanan. Sehingga
masyarakat, tetapi juga diarahkan agar membuat Pelaksanaan Pelayanan
dapat terciptanya sumber daya aparatur Administrasi Terpadu Kecamatan belum
yang bersih dan berwibawa. Upaya mampu berjalan sesuai dengan yang
peningkatan kualitas pelayanan terus diinginkan masyarakat selaku penerima
dilakukan dan hal tersebut tercermin pada pelayanan. Menurut Undang-undang
komitmen pemerintah dengan nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
dikeluarkannya kebijakan pemerintah, Publik, adalah : Kegiatan atau ragkaian
dengan maksud mewujudkan kecamatan kegiatan dalam rangka pemenuhan
sebagai pusat pelayanan terpadu di daerah kebutuhan pelayanan sesuai dengan
kabupaten, dan dengan tujuan untuk peraturan perundang-undangan bagi
meningkatkan kualitas dan mendekatkan setiapa warga negara dan penduduk atas
pelayanan pada masyarakat. Salah satunya barang, jasa dan/atau pelayanan
adalah inovasi kebijakan tentang PATEN administratif yang disediakan oleh
(Pelayanan Administrasi Terpadu penyelenggara pelayanan publik.
Kecamatan) adalah salah satu aspek Sedangkan menurut Keputusan Mentri
strategis dalam rangka meningkatkan mutu Pendayagunaan Aparatur Negara
pelayanan pada masyarakat di wilayah (KEPMENPAN) Nomor 63 tahun 2004
Pemerintah Kecamatan.Dalam pelaksanaan adalah : Segala kegiatan pelayanan yang
PATEN di Kecamatan Loa Janan terdapat dilaksanakan oleh penyelenggara
suatu fenomena dimana dalam pelayanan publik sebagai upaya
pelaksanannya masih saja terjadi hal-hal pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
yang masih belum maksimal, yaitu didalam maupun pelaksanaan ketentuan perundang-
pelaksanaan pelayanan tidak mampu undang. Sebagaimana dinyatakan dalam
mengutamakan (1) kepentingan umum Keputusan Menteri Pemberdayaan
yang berarti pemberian pelayanan oleh Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2003
petugas pelaksana PATEN tidak boleh tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan
mengutamakan kepentingan pribadi atau Umum bahwa pemberian pelayanan umum
golongan, (2) kesamaan hak berarti kepada masyarakat merupakan perwujudan
pemberian pelayanan dalam PATEN tidak dari fungsi aparatur negara sebagai abdi
membedakan suku, ras, agama, golongan, masyarakat disamping sebagai abdi negara,
gender, dan status ekonomi, (3) sehingga penyelenggaraannya perlu terus
keprofesionalan berarti setiap pelaksanaan ditingkatkan sesuai dengan sasaran
PATEN harus memiliki kompetensi yang pembangunan. Berdasarkan uraian
sesuai dengan bidang tugasnya, (4) identifikasi permasalahan tersebut di atas,
keterbukaan berarti setiap penerima penulis tertarik untuk mengetahui dan
pelayanan dapat dengan mudah mengakses mengambarkan persoalan yang terjadi,
dan memperoleh informasi tentang yaitu selain melihat kemampuan camat
menerapkan kebijakan tentang pelayanan yang diangkat dalam penelitian ini adalah :
publik juga untuk mengetahui faktor-faktor Tinjauan Tentang Sistem Pelayanan
yang menghambat tersebut dari Administrasi Terpadu Kecamatan
pelaksanaan Sistem Pelayanan (PATEN) di Kantor Kecamatan Loa
Administrasi Terpadu (PATEN) di Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kecamatan Loa Janan, sehingga judul

KERANGKA DASAR TEORI menjadi garis besar dan dasar rencana


Teori dan Kosep dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
Menurut Kerlinger (Sugiyono, 2015 : 41) kepemirnpinan dalam pemerintahan atau
mengemukakan bahwa Theory is a set organisasi, pernyataan cita-cita tujuan,
interrelated construct (concept), definition, prinsip atau maksud sebagai garis
and preposition that present a systematic pedoman dalam mencapai tujuan.
view of phenomena by specifying relations
among variables, with purpose of 2.1.1. Pengertian Pelayanan
explaining and predicting the phenomena. Menurut Ivancevich, dkk
Teori adalah seperangkat konstruk (Ratminto dan Atik, 2015: 2), mengatakan
(konsep), definisi, dan proposisi yang pelayanan adalah produk-produk yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang
sistematik, melalui spesifikasi hubungan melibatkan usaha-usaha manusia dan
antar variabel, sehingga dapat berguna menggunakan peralatan. Pelayanan
untuk menjelaskan dan meramalkan merupakan kegiatan yang tidak dapat
fenomena. didifinisikan secara tersendiri yang pada
hakikatnya bersifat intangible (tidak
Pendapat Gulick dan Urwick dikenal teraba), yang merupakan pemenuhan
dengan konsep perencanaan, kebutuhan dan tidak harus terikat pada
pengorganisasian, penempatan pegawai, penjualan produk atau pelayanan lain.
pengarahan, koordinasi, pelaporan serta Pelayanan jika dihubungkan
penganggaran dikenal dengan istilah dengan administrasi publik dapat
fungsi administrasi. Sedangkan Terry di didefinisikan sebagai kualitas pelayanan
kenal POAC (planning, organizing, birokrat kepada masyarakat. Pengertian
actuating dan controlling) atau istilah lain pelayanan secara terinci yang
disebut dengan prinsip-prinsip manajemen, dikemukakan oleh Gronroos (Ratminto
salah satu fungsi manajemen tersebut dan Atik, 2015: 2) yaitu: Pelayanan adalah
adalah koordinasi (Suganda, 2006 : 20). suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas
yang bersifat tidak kasat mata ( tidak dapat
Menurut Eyestone (2010:18), bahwa
diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya
konsep kebijakan mengandung pengertian
interaksi antara konsumen dengan
yang cukup luas karena kebijakan banyak
karyawan atau hal-hal lain yang disediakan
mencakup banyak hal dan permasalahan.
oleh perusahaan pemberi pelayanan
kebijakan publik dapat didefinisikan
dimaksudkan untuk memecahkan
sebagai hubungan suatu unit pemerintah
permasalahan konsumen atau pelanggan.
dengan lingkungannya. Ditambahkan oleh
B. N. Marbun, (2010 :263) kebijakan 2.1.2. Pengertian Pelayanan Publik
adalah “rangkaian konsep dan asas yang
Pelayanan publik seiring dilihat sebagaimana diwujudkan dalam
sebagai representasi dari eksistensi Keputusan Menteri Pendayagunaan
birokrasi pemerintahan, karena hal itu Aparatur Negara Nomor
bersentuhan langsung dengan tuntutan KEP/26/M.PAN/2/2004 tanggal 24
kebutuhan masyarakat. Menurut Undang- Pebruari 2004 tentang petunjuk Teknis
undang nomor 25 Tahun 2009 tentang Transfarasi dan Akuntabilitas dalam
Pelayanan Publik, adalah : Kegiatan atau Penyelenggaraan Pelayanan Publik
ragkaian kegiatan dalam rangka utamanya meliputi :
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai 1. Manajemen dan Penyelenggara
dengan peraturan perundang-undangan Pelayanan Publik
bagi setiapa warga negara dan penduduk 2. Prosedur Pelayanan
atas barang, jasa dan/atau pelayanan 3. Persyaratan Teknis dan Administratif
administratif yang disediakan oleh Pelayanan
penyelenggara pelayanan publik. 4. Rincian Biaya Pelayanan
Pelayanan publik menurut Nina 5. Waktu Penyelesaian Pelayanan
Rahmayanty (2013: 85) adalah, “segala 6. Pejabat yang Berwenang dan
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh Bertanggung Jawab
penyelenggara pelayanan publik sebagai 7. Lokasi Pelayanan
upaya pemenuhan kebutuhan penerima 8. Janji Pelayanan
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan 9. Standar Pelayanan Publik
peraturan perundang-undangan”. 10. Informasi Pelayanan
Berdasarkan penjabaran mengenai Pelaksanaan pelayanan publik
pengertian pelayanan publik tersebut, dilaksanakan berdasarkan asas-asas
dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik pelayanan publik. Dalam Riawan Tjandra
merupakan setiap kegiatan pelayanan yang (2005:11), asas-asas pelayanan publik
diberikan oleh pemerintah kepada adalah :
masyarakat baik pelayanan barang publik 1. Transparan
maupun jasa publik. Bersifat terbuka, mudah dan dapat
diakses semua pihak yang
membutuhkan dan disediakan secara
2.1.3. Pedoman Pelayanan Publik memadai serta mudah dimengerti.
Dalam Keputusan Menteri 2. Akuntabilitas
Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor Dapat dipertanggungjawabkan sesuai
63 tahun 2003 tentang Pedoman Tata dengan ketentuan peraturan perundang-
Laksana Pelayanan Umum bahwa undangan.
pemberian pelayanan umum kepada 3. Kondisional
masyarakat merupakan perwujudan dari Sesuai dengan kondisi dan kemampuan
fungsi aparatur negara sebagai abdi pemberi dan penerima pelayanan
masyarakat disamping sebagai abdi dengan tetap berpegang pada prinsip
negara, sehingga penyelenggaraannya efisiensi dan efektifitas.
perlu terus ditingkatkan sesuai dengan 4. Partisipatif
sasaran pembangunan. Mendorong peran serta masyarakat
Transparansi dalam dalam penyelenggaraan pelayanan
penyelenggaraan pelayanan publik
publik dengan memperhatikan aspirasi, seperti penyediaan beras, gula, minyak,
kebutuhan dan harapan masyarakat. gas, tekstil dan perumahan murah.
5. Kesamaan hak 5) Pelayanan kemasyarakatan adalah jenis
Tidak diskriminatif dalam arti tidak pelayanan yang dilihat dari sifat dan
membedakan suku, ras, agama, gender kepentingannya lebih ditekankan pada
dan status ekonomi. kegiatan-kegiatan sosial
6. Keseimbangan hak dan tanggung jawab kemasyarakatan, seperti pelayanan
Pemberi dan penerima pelayanan publik kesehatan, pendidikan, ketenaga
harus memenuhi hak dan kewajiban kerjaan, penjara, rumah yatim piatu,
masing-masing pihak. Dengan dan lainnya.
melaksanakan pelayanan publik yang 2.2.5. Standar Pelayanan Publik
berdasarkan asas-asas yang telah standar pelayanan menurut LAN
dijelaskan di atas maka aparatur publik dalam buku Adi Suryanto (2008:470)
dapat melaksanakan peranan yang baik antara lain : (1) memberikan jaminan
dalam memberikan pelayanan. kepada masyarakat bahwa mereka
2.1.4. Jenis-jenis Pelayanan Publik mendapat pelayanan dalam kualitas yang
Sedangkan jenis-jenis pelayanan publik dapat dipertanggungjawabkan, fokus
menurut Lembaga Administrasi Negara dalam pelayanan kepada
(SANKRI Buku III 2004: 85) yaitu : pelanggan/masyarakat, menjadi alat
1) Pelayanan pemerintahan adalah jenis komunikasi, menjadi alat mengukur
pelayanan masyarakat yang terkait kinerja, serta menjadi alat monitoring dan
dengan tugas-tugas umum evaluasi kinerja pelayanan ; (2) melakukan
pemerintahan, seperi pelayanan KTP, perbaikan kinerja pelayanan public; dan
SIM, pajak, perijinan, dan (3) meningkatkan mutu pelayanan.
keimigrasian. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25
2) Pelayanan pembangunan adalah suatu Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
jenis pelayanan masyarakat yang standar pelayanan publik sekurang-
terkait dengan penyediaan sarana dan kurangnya meliputi :1. Dasar
prasarana untuk memberikan fasilitasi Hukum,2. Sistem, Mekanisme dan
kepada masyarakat dalam melakukan Prosedur, 3. Jangka Waktu
aktivitasnya sebagai warga negara. Penyelesaian. 4. Biaya/Tarif,
Pelayanan ini meliputi penyediaan 5.Produk Pelayanan, 6. Sarana,
jalan-jalan, jembatan-jembatan, Prasarana dan Fasilitas, 7. Kompetensi
pelabuhan-pelabuhan, dan lainnya. Pelaksana, 8. Penanganan Pengaduan,
3) Pelayanan utilitas adalah jenis Saran dan Masukan, 9. Jumlah
pelayanan yang terkait dengan utilitas Pelaksana
bagi masyarakat seperti penyediaan Berdasarkan uraian diatas, maka
listrik air, telepon, dan transportasi standar pelayanan menjadi faktor kunci
lokal. dalam upaya meningkatkan kualitas
4) Pelayanan sandang, pangan dan papan pelayanan publik. Dalam pelayanan yang
adalah jenis pelayanan yang berkualitas dapat dilakukan dengan
menyediakan bahan kebutuhan pokok memperhatikan kreteria kinerja pelayanan
masyarakat dan kebutuhan perumahan, menurut LAN dalam buku Adi Suryanto
(2008:471), anatara lain :
1. Kesederhanaan, yaitu bahwa ttata cara diperolahnya dari penyedia pelayanan
pelayanan dapat diselenggarakan secara dalam bahasa yang mereka mengerti.
mudah, lancar, cepat, tidak berbelit- 9. Kredibilitas, adanya saling percaya
belit, mudah dipahami dan dilaksanakan antara pelanggan dan penyedia
oleh pelanggan. pelayanan.
2. Reliabilitas, meliputi kosetensi dari 10. Kerjasama dan kepastian, yaitu
kineja yang tetap dipertahankan dan mengenai tata cara, rincian biaya,
menjaga saling ketergantungan antara layanan dan tata cara pembayaran,
pelanggan dengan pihak penyedia jadwal waktu penyelesaian layanan
pelayanan, seperti menjaga keakuratan tersebut.
perhitungan keuangan, teliti dalam 11. Keamanan, yaitu usaha untuk
pencatatan data dan tepat waktu. memberikan rasa aman dan bebas pada
3. Tanggung jawab dari para petugas pelanggan dari adanya bahaya, resiko
pelayanan, yang meliputi pelayanan dan keragu-raguan.
sesuai dengan urutan wkatunya, 12. Mengerti apa yang diharapkan
menghubungi pelanggan secepatnya pelanggan.
apabila terjadi sesuatu yang perlu segera 13. Kenyataan, meliputi bukti-bukti atau
diberitahukan. wujud nyata dari pelayanan, berupa
4. Kecakapan para petugas pelayanan, fasilitas fisik, adanya petugas yang
yaitu bahwa para petugas pelayanan melayani pelanggan, peralatan yang
menguasai keterampilan dan digunakan dalam memberikan
pengetahuan yang dibutuhkan. pelayanan, kartu pengenal dan fasilitas
5. Pendekatan kepada pelanggan dan penunjang lainnya.
kemudahan kontak pelanggan dengan 14. Efesiensi, yaitu bahwa
petugas, petugas pelayanan harus persyaratanpelayanan hanya dibatasi
mudah dihubungi oleh pelanggan, tidak pada hal-hal yang berkaitan langsung
hanya dengan pertemuan secara dengan pencapaian sasaran pelayanan
langsung, tetapi juga melalui telepon dengan tetap memperhatikan
atau internet. Oleh karena itu, lokasi keterpaduan antara persyaratan dengan
dan fasilitas dan operasi pelayanan juga produk pelayanan.
harus diperhatikan. 15. Ekonomis, yaitu agar pengenaan biaya
6. Keramahan, meliputi kesabaran, pelanggan harus ditetapkan secara
perhatian dan persahabatan dalam wajar dengan memperhatikan nilai
kontak antara petugas pelayanan dan barang/jasa dan kemampuan pelanggan
pelanggan. untuk membayar.
7. Keterbukaan, yaitu pelanggan bisa 2.1.6. Faktor Pendukung Pelayanan
mengetahui seluruh informasi yang Publik
mereka butuhkan secara mudah dan Pelayanan publik pada dasarnya
gambling, meliputi informasi mengenai memuaskan kebutuhan masyarakat yang
tata cara, persyaratan, waktu diberikan oleh pemerintah, oleh karena itu
penyelesaian, biaya dan lain-lain. Moenir (2006:47) berpendapat bahwa
8. Komunikasi antara petugas dan pemerintah dalam memberikan pelayanan
pelanggan. Pelanggan tetap publik terbaik kepada publik, dapat
memperolah informasi yang berhak dilakukan dengan cara: (1) memudahan
dalam pengurusan kepentingan ; (2) Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
mendapatkan pelayanan secara wajar ; (3) Pelayanan Publik. Asas-asas itu adalah :
mendapatkan perlakuan yang sama tanpa 1. Kepentingan umum yang berarti
pilih-kasih ; dan (4) mendapatkan pemberian pelayanan oleh petugas
perlakuan yang jujur dan terus terang. pelaksana PATEN tidak boleh
2.1.7. Pelayanan Adminstrasi mengutamakan kepentingan pribadi
atau golongan;
Terpadu Kecamatan (PATEN)
2. Kepastian hukum berarti ada jaminan
(1) Pengertian PATEN bagi terwujudnya hak dan kewajiban
antara penerima pelayanan (warga
Pelayanan Administrasi Terpadu
masyarakat) dan pemberi pelayanan
Kecamatan (PATEN) adalah
(kecamatan) dalam penyelenggaraan
penyelenggaraan pelayanan publik di
PATEN
kecamatan yang proses pengelolaannya,
3. Kesamaan hak berarti pemberian
mulai dari permohonan sampai ke tahap
pelayanan dalam PATEN tidak
terbitnya dokumen dilakukan dalam satu
membedakan suku, ras, agama,
tempat. Satu tempat ini disini berarti cukup
golongan, gender, dan status ekonomi.
melalui satu meja atau loket pelayanan.
4. Keseimbangan hak dan kewajiban
Sistem ini memosisikan warga masyarakat
berarti pemenuhan hak itu harus
hanya berhubungan dengan petugas
sebanding dengan kewajiban yang
meja/loket pelayanan di kecamatan
harus dilaksanakan, baik oleh pemberi
(Permendagri Nomor 4 Tahun 2010)
maupun penerima pelayanan.
5. Keprofesionalan berarti setiap
(2) Maksud dan Tujuan kebijakan pelaksana PATEN harus memiliki
kompetensi yang sesuai dengan bidang
Penyelenggaraan PATEN
tugasnya.
PATEN diselenggarakan dengan maksud 6. Partisipatif berarti peningkatan peran
untuk mewujudkan kecamatan sebagai serta masyarakat dalam
pusat pelayanan masyarakat dan menjadi penyelenggaraan PATEN dengan
simpul pelayanan bagi badan/kantor
memperhatikan aspirasi, kebutuhan,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di
kabupaten/kota bagi kecamatan yang dan harapan masyarakat
secara kondisi geografis daerah akan lebih 7. Persamaan perlakuan/tidak
efektif dan efisien di layani melalui diskriminatif berarti dalam
kecamatan. PATEN diselenggarakan penyelenggaraan PATEN, setiap warga
dengan tujuan untuk meningkatkan masyarakat berhak memperoleh
kualitas pelayanan dan mendekatkan pelayanan yang adil
pelayanan kepada masyarakat.
8. Keterbukaan berarti setiap penerima
Peningkatan kualitas pelayanan ini
terutama terlihat dari aspek waktu pelayanan dapat dengan mudah
pelayanan mengakses dan memperoleh informasi
tentang PATEN
(3) Asas PATEN 9. Akuntabilitas berarti proses
maka PATEN menganut asas-asas penyelenggaraan PATEN harus dapat
pelayanan publik sesuai dengan Undang- dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi mencerminkan emosi, watak, keyakinan,
kelompok rentan berarti ada pemberian nilai, sudut pandang, dan perasaan”. Oleh
kemudahan terhadap kelompok rentan karena itu, aparatur pelayanan dituntut
sehingga tercipta keadilan dalam untuk memberikan layanan kepada
pelayanan. pelanggan dengan sepenuh hati. Layanan
11. Ketepatan waktu berarti penyelesaian seperti ini tercermin dari kesungguhan
setiap jenis pelayanan yang dikelola aparatur untuk melayani. Kesungguhan
dilakukan tepat waktu sesuai dengan yang dimaksudkan, aparatur pelayanan
standar pelayanan PATEN yaitu menjadikan kepuasan pelanggan sebagai
Kecepatan, kemudahan, dan tujuan utamanya.
keterjangkauan berarti setiap jenis
pelayanan dalam PATEN dilakukan 2.2. Definisi Konsepsional
secara cepat, mudah, dan terjangkau Berdasarkan uraian tinjauan pustaka dan
oleh warga masyarakat penerima beberapa teori yang telah dikemukakan
pelayanan. sebelumnya, maka penulis memberikan
(4). Pelayanan Adminsitrasi Terpadu batasan definisi kosepsional dalam
Kecamatan (PATEN) dalam Rangka penelitian ini yaitu : Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan
Meningkatkan Kepuasan Masyarakat
(PATEN) adalah penyelenggaraan
Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pelayanan publik di kecamatan yang
yang berkualitas juga dapat dilakukan proses pengelolaannya, mulai dari
dengan konsep “layanan sepenuh hati”, permohonan sampai ke tahap terbitnya
yaitu “pelayanan yang berasal dari diri dokumen dilakukan dalam satu tempat.
sendiri yang mencerminkan emosi, watak, Satu tempat ini disini berarti cukup melalui
keyakinan, nilai, sudut pandang, dan satu meja atau loket pelayanan. Sistem ini
memposisikan warga masyarakat hanya
perasaan”. Indikator yang dipergunakan
berhubungan dengan petugas meja/loket
untuk mengetahui kepuasan masyarakat pelayanan di kecamatan sebagaimana
antara lain adalah : Permendagri Nomor 4 Tahun 2010 tentang
1) Tanggapan masyarakat yang meliputi Pedoman Pelaksanaan Pelayanan
tingkat kinerja dan tingkat harapan dari Administrasi Terpadu Kecamatan
kualitas pelayanan (PATEN).
2) Tanggapan masyarakat yang meliputi
METODE PENELITIAN
tingkat kinerja dan tingkat harapan dari
3.1. Jenis Penelitian
semangat kerja pegawai
Adapun jenis penelitian yang digunakan
2.1.8. Kualitas Pelayanan dalam penelitian ini akan dianalisis
menggunakan metode kualitatif yaitu suatu
Menurut Tjiptono (2002:59), kualitas cara dengan jalan mengumpulkan bahan-
pelayanan adalah upaya pemenuhan
bahan berupa kata-kata yang tertulis
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta
ketepatan penyampaiannya untuk ataupun lisan, dan bukan dari hipotesis
mengimbangi harapan pelanggan yang diukur dengan angka-angka. Dalam
Pelayanan yang berkualitas juga penelitian ini memaparkan Tinjauan
dapat dilakukan dengan konsep “layanan tentang Sistem Pelayanan Administrasi
sepenuh hati”, yaitu “pelayanan yang Terpadu Kecamatan (Paten) di Kantor
berasal dari diri sendiri yang
Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Variabel penelitian atau fokus
Kartanegara. penelitian pada dasarnya merupakan
masalah pokok yang bersumber dari
3.2. Teknik Pengumpulan Data pengalaman penulis atau melalui
Proses pengumpulan data ini menurut pengetahuan yang diperolehnya melalui
kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan
pendapat Nasution (1994:34) meliputi lainnya. Penulis memberikan batasan
variabel atau fokus dalam penelitian ini
tahapan-tahapan. Ada 3 (tiga) macam adalah :
1. Tinjauan Tentang Sistem Pelayanan
teknik mengumpulkan data yang
Administrasi Terpadu Kecamatan
digunakan, yaitu : a. wawancara (PATEN) di Kantor Camat Loa
Janan, dengan menganalisa tentang :
(Interview), b. Observasi, c. Dokumentasi. 1. Transparan
2. Akuntabilitas
Adapun jenis data yang digunakan dalam 3. Kondisional
penelitian ini adalah data primer dan data 4. Partisipatif
sekunder. Data primer adalah data yang 5. Kesamaan hak
diperoleh dari hasil wawancara dengan 6. Keseimbangan hak dan tanggung
para informan yang kompeten, para jawab
responden atau informan ini dipilih adalah 2. Faktor-faktor yang mendukung dan
: para staf pelaksana pelayanan dan para menghambat Pelaksanaan Pelayanan
pemakai jasa/masyarakat, sedangkan Administrasi Terpadu Kecamatan di
sebagai key informan adalah Camat, Kantor Kecamatan Loa Janan
Sekcam, Kasi Pelayanan Umum, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kasubsi. Umum dan Kepegawaian di Fokus penelitian ditentukan
Kantor Kecamatan di Loa Janan memiliki dua tujuan sebagai berikut : (1)
Kabupaten Kutai Kartanegara untuk membatasi studi yang berarti bahwa
3.3. Teknik Analisa Data dengan adanya focus penelitian, maka
Menurut Miles dan Huberman penentuan tempat penelitian menjadi
(2007 : 16) dalam penelitian kualitatif layak. (2) untuk menyaring informasi yang
analisis terdiri dari 3 (tiga) alur kegiatan mengalir sehingga ruang lingkup yang
yang terjadi secara bersamaan yaitu diteliti lebih terarah. Mungkin data cukup
reduksi data, penyajian data, penarikan menarik, tetapi jika dipandang tidak
kesimpulan/verifikasi. Adapun gambaran relevan, data itu akann direduksi
mengenai ketiga alur tersebut adalah (Moleong, 2005 : 63).
sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data 3.5. Wilayah Penelitian
2. Reduksi Data Penelitian ini dilakukan di Kantor
3. Penyajian Data Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai
4. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi Kartanegara. Menetapkan wilayah
penelitian dengan pertimbangan sebagai
3.4. Variabel Penelitian berikut : 1) Layanan yang diberikan masih
belum sepenuhnya dapat memberikan
kepuasan dan kenyaman bagi pemakai Kecamatan Loa Janan sebagai Organisasi
jasa, 2) penempatan petugas pelaksana Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah
dalam pelayanan belum sepenuhnya Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki
potensi yang sangat strategis untuk
memenuhi kualitas yang diharapkan, 3)
percepatan pembangunan daerah, selain
masih kurang tersedianya fasilitas (sarana sebagai daerah yang kaya sumber daya
dan prasarana) kerja sesuai dengan alam juga secara geografis sebagai pintu
kebutuhan, 4) kemudahan untuk gerbang perekonomian Kabupaten Kutai
memperoleh data, karena peneliti sebagai Kartanegara.
salah satu pegawai di lembaga tersebut.
4.1.2. Luas Wilayah
3.6. Jadwal Penelitian Berdasarkan Undang-undang Nomor 47
Dalam penelitian ini diperlukan waktu tahun 1999 tentang pemekaran wilayah
sebagai proses penelitian dan penulisan kemudian dipertegas melalui Peraturan
yang dilakukan mulai dari awal sampai Daerah Nomor 39 tahun 2000 tentang
dengan rancangan seminar dan ujian pembagian wilayah kecamatan dan
skripsi menetapkan Kecamatan Loa Janan dengan
luas wilayah 644,2 km² atau 2,22 % dari
Jadi dalam Artikel ini penulis berupaya luas wilayah Kabupaten Kutai
memberikan gambaran secara sistematis, Kartanegara.
faktual dan akurat tentang kondisi yang ada 4.1.3. Keadaan Penduduk
pada lokasi penelitian mengenai objek yang
diteliti, dimana dikemukakan juga fakta Kecamatan Loa Janan dengan luas wilayah
yang berhubungan dengan kondisi tersebut 644,2 km² dengan jumlah penduduk
dan berdasarkan fakta-fakta yang ada akan sebesar 53.945 jiwa dengan jumlah Kepala
diambil suatu kesimpulan. Keluarga 22.063 KK yang terdiri dari 47
Dusun dari 193 RT dengan kepadatan
HASIL PENELITIAN DAN penduduk sekitar 83 jiwa/km.
PEMBAHASAN 4.1.4. Visi dan Misi Organisasi
4.1. Gambaran Umum Lokasi Sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten
Penelitian Kutai Kartanegara yang sejahtera dan
Kecamatan Loa Janan merupakan salah berkeadilan, maka visi yang ditetapkan
satu wilayah dari 18 (delapan belas) Pemerintah Kecamatan Loa Janan adalah :
Kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai “Menuju Masyarakat Loa Janan
Kartanegara, dan keberadaannya diatur Sejahtera”.
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor Adapun misi yang ditetapkan
19 Tahun 2009 tentang Kecamatan.
pemerintah Kecamatan Loa Janan
Sebagai salah satu satuan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), bahwa dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai 1. Mewujudkan kesejahteraan
Kartanegara mengacu pada Peraturan masyarakat sebagai kerangka
Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang membangun intergritas kesatuan
Organisasi Perangkat Daerah, bahwa wilayah.
lembaga tersebut dibentuk berdasarkan 2. Mewujudkan tatanan kehidupan
prinsip “Hemat Struktur dan Kaya Fungsi”
yang berdaya untuk mengurus
4.1.1. Letak Geografis dan Batas
persoalannya sendiri.
Wilayah
3. Memenuhi tuntutan dan 4.1.5 Keadaan Sumber Daya
kebutuhan masyarakat untuk Aparatur
mendapatkan pelayanan yang Dalam rangka penyelengaraan
baik. tugas-tugas pemerintah,
Dalam rangka mewujudkan pembangunan, dan pelayanan
visi dan misi tersebut maka umum didukung sebanyak 68
tindakan yang dilakukan orang yang berasal dari berbagai
pemerintah Kecamatan Loa Janan disiplin ilmu dan tingkat
sebagai berikut : pendidikan serta pengalaman yang
1. Meningkatka penyelenggaraan berbeda. Dari data tersebut diatas
pemerintah dengan menitik dapat dijelaskan bahwa dari 68
beratkan pada motivasi dan orang pegawai di Kantor Camat
pengawasan pelaksanaan good Loa Janan diantaranya yang
govermance; berpendidikan SD/SLTP sebanyak
2. Meningkatkan kualitas dan 6,12 %, kemudian pegawai yang
daya saing menuju sumber daya berpendidikan SLTA sebanyak
manusia yang unggul, beriman 36,73%, pegawai yang
dan bertaqwa kepada Tuhan berpendidikan Diploma III
Yang Maha Esa; sebanyak 6,12%, demikian pula
3. Menumbuh sentra pegawai yang berpendidikan
perekonomian dan Diploma IV sebanyak 4,25%.
pengembangan usaha rakyat Sedangkan pegawai yang
dengan tetap menjaaga iklim berpendidikan sarjana sebanyak
investasi dalam kerangka 40,82% dan pegawai yang
penciptaan lapangan kerja; berpendidikan Magister (S2)
4. Meningkatkan sumber-sumber sebanyak 10,29%.
pendapatan dan pengembangan
potensi serta daya saing
agrobisnis, industri, dan 4.1.6. Deskripsi Tugas dan Fungsi
Pokok Pemerintahan Kecamatan
pariwisata;
Loa
5. Meningkatkan pemerataan Kecamatan mempuyai tugas pokok
infrastruktur pembangunan menyelenggarakan tugas umum
untuk menjangkau layanan pemerintahan dan melaksanakan
fasilitas umum baik secara kewenangan pemerintahan yang
kualitas maupun kuantitas; dilimpahkan oleh Bupati untuk
6. Menetapkan penyelenggaraan menangani sebagian unsur otonomi
pembangunan berwawasan daerah. Menurut Tata Kerja dan
lingkungan dan pelestarian Susunan Organisasi Kecamatan
sumber daya alam; sebagaimana diatur dalam
7. Meningkatkan peran dan Peraturan Pemerintah Nomor 39
partisipasi perempuan dalam Tahun 2000 tentang pembentukan
berbagai aspek kehiudupan. susunan organisasi kecamatan dan
kelurahan. Pemeritahan Kecamatan
Loa Janan merupakan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) dalam 4.2. Hasil Penelitian
melaksanakan tugas dibawah
pembinaan dan bertanggung jawab Pada bab sebelumnya telah dijelaskan
bahwa yang menjadi tema sentral dalam
kepada Bupati melalui Sekretaris
penelitian ini adalah Tinjauan Tentang
Daerah. Dalam melaksanakan Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu
tugas-tugas pemerintahan, Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan
pembangunan dan pelayanan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara ,
umum, diatur berdasarkan yang diatur berdasarkan Peraturan Mentri
Peraturan Bupati Nomor 69 tahun Dalam Negri Nomor 04 Tahun 2010 dan
Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2012
2016 tentang Kedudukan,
tentang Pelayanan Administrasi Terpadu
Susunan Organisasi, Tugas dan Kecamatan. Kebijakan tersebut
Fungsi Sera Tata Kerja Perangkat merupakan suatu upaya pemerintah untuk
Daerah Kecamatan. menjawab persoalan pelayanan di tingkat
Selain melaksanakan tugas pokok pemerintahan Kecamatan.
dimaksud, pemerintahan kecamatan 4.2.1. VISI, MISI dan MOTO PATEN
mempunyai fungsi sebagai berikut : a. VISI PATEN Kecamatan Loa
a. Penyusunan program dan Janan : “ Terwujudnya
kegiatan kecamatan; Pelayanan Yang Prima,
b. Pengkoordinasian transparan dan Akuntabel di
penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan Loa Janan “.
di wilayah kecamatan; b. MISI PATEN Kecamatan Loa
c. Penyelenggaraan kegiatan Janan :
pembinaan idiologi negara dan 1. Meningkatkan Kualitas
kesatuan bangsa; personil Kecamatan Loa
d. Pengkoordinasian kegiatan Janan yang siap melayani
pemerdayaan masyarakat; masyarakat dengan bbaik,
e. Pelaksanaan pembinaan rammah dan disiplin.
penyelenggaraan terhadap 2. Menerapkan pelyanan yang
kegiatan di bidang ketentraman efektif dan efisien guna
dan ketertiban umum; mencapai hasil yang
f. Pelaksanaan pembinaan berkualitas.
penyelenggaraan bidang 3. Menggunakan fasilitas kerja
ekonomi dan pembangunan; yang baik dan tepat guna
g. Pelaksanaan pembinaan tercapainya pelayanan
penyelenggaraan bidang sosial publik yang optimal kepada
dan kemasyarakatan; masyarakat.
h. Pelaksanaan penatausahaan 4. Menciptakan huubungan
kecamatan; kerja yang harmonis dan
i. Penyelenggaran urusan lingkungan kerja yang
kesekretariatan; bersih, rapi, indah dan
Pelaksanaan tugas lainnya di nyaman demi kepuasan
berikan oleh Bupati sesuai dengan semua pihak.
tugas dan fungsinya. c. MOTO PATEN :
“Melayani Dengan Sepenuh 4.2.1.2 Akuntabilitas
Hati”. . Akuntabilitas adalah pelayanan yang
dapat dipertanggung jawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
Untuk mendapat gambaran yang lebih undangan. Akuntabilitas dapat dilihat dari
jelas mengenai realitas pelaksanaan kinerja pelayanan publik, biaya pelayanan
pelayanan administrasi terpadu publik dan produk pelayanan publik.
Kecamatan, secara subtantif dapat Dalam hal ini semua pegawai pada Kantor
dideskripsikan sebagai berikut : Kecamatan Loa Janan belum memiliki
4.2.1.1 Transparansi kometmen yang kuat untuk memanfaatkan
Transparansi dalam pelayanan jam kerja yang efektif. Hal trsebut
memiliki esensi untuk memperjelas disebabkan karena kurangnya kesadaran
tentang pelayanan yang dilakukan dan tidak adanya penerapan sanksi yang
tersebut lebih terbuka dan dapat di tegas bagi pegawai yang tidak mematuhi
pertanggung jawabkan sesuai jam kerja. Sehingga pelanggaran di
ketentuan yang berlaku. Berkenaan lembaga tersebut terus berulang dan
dengan transparansi petugas dalam dilakukan oleh aparatur yang berbeda.
memberikan pelayanan dapat dilihat Oleh karena itu perlu pembenahan lebih
dari berberapa sudut pandang, lanjut dan penerapan atas sanksi, baik
diantaranya : secara kelembagaan melalui manajeman
1. Prosedur/ tata cara pelayanan kepegawaian, sehingga disiplin kerja dapat
2. Persyaratan pelayanan umum, baik ditekan seminimal mungkin.
teknis maupun administratif
3. Unit kerja dan atau pejabat yang 4.2.1.3. Kondisional
berwenang dan bertanggung jawab Kondisional adalah pelayanan yang
dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kondisi dan kemampuan
umum pemberi dan penerima pelayanan.
4. Rincian biaya/ tarif pelayanan Kemampuan pemerintah dalam melayani
umum dan tata cara masyarakat yang sesuai kondisi pemberi
pembayarannya dan penerima pelayanan. Kemampuan
5. Jadwal waktu penyelesaian pemerintah dalam menghadapi kendala-
pelayanan umum kendala yang terjadi dalam pelayanan yang
6. Hak dan kewajiban, baik dari diberikan kepada masyarakat. Kondisional
pemberi maupun penerima meliputi efisien dan efektif.
pelayanan umum berdasarkan
bukti-bukti penerimaan pemohon/ 4.2.1.4. Partisifatif
kelengkapannya sebagai alat untuk Partisipatif adalah pelayanan yang dapat
memastikan pemrosesan pelayanan mendorong peran serta masyarakat dalam
umum penyelenggaraan pelayanan publik dengan
7. Perlakuan petugas dalam memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan
memberikan layanan harapan masyarakat
8. Pejabat yang menerima keluhan 4.2.1.5. Kesamaan Hak
masyarakat Kesamaan hak berarti pelayanan yang
diberikan dapat mencakup seluruh warga
secara merata dan tidak membedakan berjalannya suatu pelayanan dengan baik
warga berdasarkan agama, golongan, yaitu faktor kesadaran para pejabat dan
jabatan ataupun kedudukan petugas yang berkecimpung dalam
4.2.1.6. Keseimbangan Hak dan Tanggung pelayanan.
Jawab
b. Faktor Penghambat
Keseimbangan hak dan kewajiban
adalah pelayanan yang Dengan adanya pelaksanaan
mempertimbangkan aspek keadilan antara Pelayanan Administrasi Terpadu
pemberi dan penerima pelayanan publik. Kecamatan (PATEN) akan memberikan
Pelayanan yang diberikan pemerintah dampak yang positif terhadap tatanan
kepada masyarakat dapat menciptakan pemerintahan yang ada di Kecamatan,
keseimbangan hak dan kewajiban unit disamping itu pelayanan administrasi di
kerja dan penerima pelayanan. Kecamatan Loa Janan masih kurang baik
Keseimbangan hak dan kewajiban meliputi yang disebabkan adanya keluhan dari
keadilan dan kejujuran. masyarakat saat melakukan pembuatan
a. Faktor Pendukung Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau
Ada beberapa faktor yang dapat dokumen lainnya. Namun dalam
menjadi pendukung Pelaksanaan pelaksanaannya masih ada faktor-faktor
Pelayanan Administrasi Terpadu penghambat yang dapat menghambat
Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Loa kegiatan dalam memberikan pelayanan
Janan Kabupaten Kutai Kartanegara, kepada masyarakat.
berdasarkan hasil penelitian sebagai
berikut : Berdasarkan hasil penelitian yang
1. Kesadaran operasional penulis lakukan, dalam hal ini faktor
2. Sarana Prasarana penghambat yang ada di Kantor
Faktor yang mendukung dalam Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai
Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Kartanegara adalah :
Terpadu Kecamatan (PATEN) di
1. Peralatan/Sarana Prasarana
Kecamatan Loa janan Kabupaten Kutai
2. Kemampuan Petugas dalam
Kartanegara adalah adanya keinginan dan
memberikan pelayanan
kemampuan serta kesadaran petugas untuk
Dengan kendala dan hambatan yang ada,
memberikan pelayanan dengan sebaik
transparasi petugas pelaksana dalam
mungkin kepada masyarakat, dengan
memberikan pelayanan, akuntabilitas
memberdayakan fasilitas yang sudah
atau tanggung jawab petugas pada saat
tersedia di Kantor Kecamatan Loa Janan,
melakukan pelayanan, kondisional
walaupun sebenarnya fasilitas yang ada
pelayanan yang efektif dan efisien,
masih kurang.
partipatif masyarakat dalam upaya
Dan dengan adanya faktor-faktor meningkatkan pelayanan, kesamaan hak
pendukung tersebut sehingga dapat yang tidak membedakan ras, suku dan
mewujudkan Sistem Pelayanan tegas dalam memberikan pelayanan dan
Administrasi Terpadu Kecamatan keseimbangan hak dan tanggung jawab
(PATEN). Hal ini sesuai Menurut Moenir yang adil dan jujur dalam melayani
(2002:88) terdapat faktor yang mendukung pemakai jasa/masyarakat, belum
sepenuhnya dapat dijalankan oleh Kantor mencoba untuk memberikan saran-saran
Kecamatan Loa Janan sebagaimana telah sebagai berikut :
diamanatkan dalam Peraturan Mentri 1. Melakukan pembinaan, pengawasan
Dalam Negri Nomor 04 Tahun 2010 dan dan pengendalian terhadap aparatur
Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2012 pelaksana, sehingga mampu
tentang Pelayanan Administrasi Terpadu melaksanakan dan memanfaatkan jam
Kecamatan. kerja (jam pelayanan) secara efektif.
Dengan cara menegakkan disiplin kerja
PENUTUP dan sekaligus memberikan sanksi tegas
5.1. Kesimpulan sesuai tingkat kesalahan. Melaksanakan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa pertemuan bulanan bagi seluruh
hasil penelitian dan pembahasan dapat pegawai dalam hal kometmen
ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : pelaksanaan jam kerja.
1. Pelayanan administrasi terpadu 2. Memanfaatkan CSR dalam upaya
Kecamatan (Paten), sebagaimana yang membangun infrastruktur ruangan agar
diatur melalui Peraturan Bupati Kutai menjadi 1 (satu) loket pelayanan,
Kartanegara Nomor 7 Tahun 2012 secara meningkatkan fasilitas operasional, baik
implemantatif telah membawa perubahan secara kualitas maupun kuantitas.
yang berarti terhadap kualitas layanan. Terutama sarana komputer dan printer
Meskipun secara aplikatif pelayana yang dinilai sangat mendukung untuk
administrasi terpadu belum mencapai hasil mengakses dan mencetak data dalam
yang optimal, tetapi tindakan-tindakan waktu yang cepat. meningkatkan
yang dilakukan Camat Loa Janan beserta kompetensi aparatur pelaksana
jajaranannya mampu memperbaiki dan pelayanan adminnistrasi terpadu
meningkatkan kualitas pelayanan dan Kecamatan Loa Janan khusunya yang
mendapatkan apresiasi yang cukup baik berkenaan dengan etika (sikap dan
dari masyarakat diwilayah Kecamatan Loa prilaku) dalam memberikan pelayanan.
Janan Kemampuan teknis (keterampilan)
2. Faktor-faktor yang menghambat dibidang teknologi informasi dan
terhadap Pelayanan Administrasi komunika. Sejalan dengan
Terpadu Kecamatan (PATEN) di perkembangan ilmu pengetahuan dan
Kantor Kecamatan Loa Janan adalah teknologi perlu meningkatkan
terbatasnya sarana dan prasarana pengolahan dan informasi (update) data
operasional, beragamnya karakteristik, di Website Kecamatan Loa Janan agar
sikap dan prilaku pegawai, adanya masyarakat dapat mengakses dengan
disparitas kesadaran pegawai untuk mudah berbagai informasi, jenis
mematuhi norma-norma atau nilai etika layanan, waktu, biaya, serta pelayanan
pegawai negeri, terbatasnya alokasi secara online yang diberikan oleh
anggaran untuk meningkatkan kapasitas Kecamatan.
dan kompetensi aparatur. 3. Pentingnya konsisten seluruh pegawai
5.2. Saran-saran Kantor Kecamatan Loa Janan terhadap
Berdasarkan beberapa kesimpulan kometmen yang sudah disepakati dalam
yang di kemukakan diatas, penuulis pelaksanaan sistem Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN).
Daftar Pustaka

Adi Suryanto. 2008. Manajemen Pemerintahan Daerah, Jakarta : Pusat Kajian Kinerja
Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara.
Akbar. 2000. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara
Bungin. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Colid Narbuko dan Abu Achmadi.2004.Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.
Dwiyanto, dkk. 2003. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogjakarta
: Gadjah Mada University Press.
Devidow H. William Dan Bro Uttal. 1989. Total`Customer Service, The Ultimate Wiapon,
New York. Harper and Row. Jakarta : Erlangga
Fenti Hikmawati. 2017. Metodologi Penelitian. Depok : Rajawali Press
Miles, Matthew B. Dab A Michel Huberman.2002. Analisa Data Kualitatif. Jakarta : Cetakan
1. UI-Press
Moleong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Moenir. 2014. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Tjandra ,W. Riawan. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan
Publik. Yogyakarta : Pembaruan
Sutopo dan Suryanti. Adi. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Tjiptono. 2002. Total Quality Management, Yogyakarta: Andi Offset.

Regulasi Pemerintah :
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Peraturan Mentreri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Pedoman Standar Pelayanan

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/Kep//M.PAN/7/2003 Tentang


Pedoman Umum Penyelenggara Pelayanan Publik
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. Kep/26/M.PAN/2/2004 Tentang
Petunjuk Teknis Transparan dan Akuntabilitas Dalam Penyelenggaraa Pelayanan
Publik
Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).

Anda mungkin juga menyukai