PENDAHULUAN
sebuah wilayah yang dihuni oleh masyarakat serba mengalami kekacauan. Aktifitas
tujuan utama dibentuknya pemerintah adalah untuk menjaga suatu sistem ketertiban
dimasyarakat bisa menjalani kehidupannya secara wajar. Dengan kata lain, pada
hakikatnya adalah pelayanan kepada masyarakat yang merupakan fungsi primer dari
pemerintah.
Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat
maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan oleh sebab itu
perlu ada perencanaan yang baik dan bahkan perlu diformulasikan standar
Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu daerah otonom selalu dituntut untuk
1
kepada masyarakat yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan
serta peningkatan kebutuhan dasar masyarakat. Titik berat otonomi daerah saat ini
adalah desa atau kecamatan, dimana pelayanan yang paling dekat dengan
masyarakat dan secara langsung. Oleh karena itu,. Pelaksanaan pelayanan publik
Kecamatan Palabuhanratu.
3. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan agar kualitas pelayanan
2
Kabupaten Sukabumi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan teori dan
analisisnya untuk kepentingan penelitian dimasa yang akan datang serta bermanfaat
a. Bagi Peneliti
diri terjun ke dalam dunia masyarakat. Penelitian ini merupakan salah satu syarat
3
BAB II
2.1.1 Pelayanan
Pelayanan merupakan salah satu ujung tombak dari upaya pemuasan pelanggan
dan sudah merupakan keharusan yang wajib dioptimalkan baik oleh individu maupun
organisasi, karena dari bentuk pelayanan yang diberikan tercermin kualitas individu
seperti dikutip oleh Cowell (1988) dan dikutip kembali oleh hardiansyah (2018:13)
bahwa pelayanan pada dasarnya adalah merupakan kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada hakekatnya tidak terwujud
Winarsih (2006:2)
4
“Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkain aktivitas yang bersifat tidak
kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi
antara konsumen dengan karyawan atau hal- hal lain yang disediakan oleh
perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk pemberi pelayanan
yang dimaksudkan utuk memecahkan permasalahan konsumen/ pelanggan”.
yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan
sama dan harapan yang sama, maksudnya setiap orang mempunyai pandangan yang
sama terhadap suatu hal yang bersifat umum. Sementara istilah publik berasal dari
Sinambella, dkk (2011:5) kata publik sebenarnya sudah diterima menjadi bahasa
Indonesia baku menjadi publik yang berarti umum, orang banyak, ramai.
dan harapan sama, yaitu kepentingan yang berhubungan dengan orang banyak.
5
dahulu pengertian pelayanan publik.
yaitu:
orang lain dengan cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan
6
layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai
kepentingan pada organisasi tertentu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
jasa, baik itu orang yang bersifat komersial ataupun yang bersifat non komersial.
dilakukan oleh orang yang bersifat komersial yang biasanya dikelola oleh pihak
swasta dengan pelayanan yang dilaksanakan oleh organisasi non komersial yang
kegiatan pelayanan yang bersifat non- komersial kegiatannya lebih tertuju pada
pemberian layanan kepada masyarakat (layanan publik atau umum) yang sifatnya
karena masyarakat itu bersifat dinamis. Dalam hal ini pemerintah harus melakukan
7
masyarakat. Pelayanan publik dilaksanakan dalam suatu rangkaian kegiatan
terpadu yang bersifat sederhana, terbuka, lancar, tepat, lengkap, wajar, dan
terjangkau.
undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang dikutip oleh
8
i. Asas akuntabilitas,
j. Asas fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan,
k. Asas ketepatan waktu,
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan
sebagai jaminan adanya kepastian bagi pemberi didalam pelaksanaan tugas dan
jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Hal ini dibuktikan dengan
1. Prosedur pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan
termasuk pengadaan.
9
2. Waktu penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai
dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.
3. Biaya pelayanan
Biaya atau tarif pelayanan termasuk rinciannya yang dititipkan dalam proses
pemberian pelayanan.
4. Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
5. Sarana dan prasarana
Penyedia sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara
pelayanan publik.
6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat
berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang
dibutuhkan.
diatur lebih lanjut dalam UU No.25 tahun 2009, adapun komponen standar
a. Dasar hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar.
b. Persyaratan
Syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan baik
persyaratan teknis maupun administratif.
c. Sistem, mekanisme dan prosedur
Tata cara pelayanan yang dibekukan bagi pemberi dan penerima pelayanan
termasuk pengaduan.
d. Jangka waktu penyelesaian
Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan
dari setiap jenis pelayanan.
e. Biaya/tarif
Ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau
memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.
f. Produk pelayanan
Hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
g. Sarana, prasarana, dan / atau fasilitas
10
Peralatan dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan
termasuk peralatan dan fasilitas pelayanan bagi kelompok rentan.
h. Kompetensi pelaksanaan
Kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan
keahlian, keterampilan dan pengalaman.
i. Pengawasan internal
Pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung
pelaksana.
j. Penanganan pengaduan, saran dan masukan
Tata cara pelaksanaan pengamanan pengaduan dan tindak lanjut.
k. Jumlah pelaksana
Tersedianya pelaksanaan sesuai dengan beban kerjanya.
l. Jaminan pelayananyang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan.
m. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk
memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan resiko keragu-raguan, dan
n. Evaluasi kinerja Pelaksana
Penilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
standar pelayanan.
pelayanan publik tersebut dipakai sebagai pedoman dalam pelayanan publik oleh
pelayanan yang telah diberikan. Dengan adanya standar dalam kegiatan pelayanan
publik ini diharapkan masyarakat bisa mendapat pelayanan yang sesuai dengan
pelayanan yang baik pula. Demekian pula sebaliknya, pelayanan tidak dapat
11
diuraikan secara obyektif seperti sebuah produk, melainkan merupakan interaksi
social dengan subyektivitas, lebih tergantung pada nilai, parasaan dan perilaku.
publik merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan dimana penilaian kualitasnya ditentukan pada saat
Jadi pelayanan yang berkualitas itu tidak hanya ditentukan oleh pihak yang
melayani, tetapi juga pihak yang ingin dipuaskan. Sekarang ini kegiatan
pelayanan yang baik dan tepat akan mempengaruhi konsumen untuk membuat
12
nyata dan pelayanan yang diberikan.
2. Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
3. Responsiveness, atau tanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada masyarakat dengan
menyampaikan informasi yang jelas.
4. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan,
dan kemampuan para pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya terhadap
pelanggan.Terdiri dari beberapa komponen di antaranya adalah komunikasi,
kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun.
5. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami
keinginan pelanggan.
1. Responsiveness (Responsivilitas)
Ini mengukur daya tanggap providers terhadap harapan, keinginan, dan aspirasi,
serta tutuntutan dari costumers.
2. Responsibility (Responsibilitas)
Suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh proses pemeberian pelayanan
publik itu dilakukan dengan tidak melanggar ketentuan- ketentuan yang telah
ditetapkan.
3. Accountability (Akuntabilitas)
Suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat keseuaian antara
penyelenggara pelayanan dengan ukuran-ukuran eksternal yang ada
dimasyarakat dan dimiliki oleh stakeholders, seperti nilai dan norma yang
berkembang dalam masyarakat.
13
Informasi administrasi kependudukan memiliki nilai strategi bagi
catatan sipil.
pelayanan masyarakat.
pengangkatan anak dan status anak. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan berupa:
14
2. Melakukan kajian kritis terhadap seluruh pranata hukum produk kolonial
terhadap perkawinan atas dasar beda agama dan perkawinan antar penganut
Kong Hucu.
dan akta catatan sipil perlu adanya sangsi yang tegas dan jelas jika seseorang tidak
menjadikan kartu tanda penduduk sebagai syarat dalam pelayanan urusan dan
15
2.3 Konsep Penelitian
dimensi, yaitu :
16
Adapun Bagan Penelitian tentang Kualitas Pelayanan Publik Bidang Adminstrasi Kependudukan di Kecamatan
17
2.4 Premis
waktu dan jaminan biaya, serta Empati (empathy) dengan mengetahui keinginan
4. Jika Assurance dapat dijalankan secara optimal, baik itu dari segi kemampuan
5. Jika Emphaty dapat dilaksanakan secara optimal baik itu dari segi keramahan
METODOLOGI PENELITIAN
kualitatif. Penelitian ini dipilih karena untuk menyajikan data secara sistematis,
untuk menggali mengenai fakta mengenai kualitas pelayanan publik dalam bidang
Menurut Bogdan dan taylor (1975) dalam Meleong (2011:4) dapat di artikan
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang berprilaku dan dapat
diamati.
menjadi dasar pertimbangan yang cukup matang bagi peneliti untuk menggunakan
data yang lebih lengkap, mendalam, reliabilitas dan validitas sehingga tujuan dari
penelitian ini dapat tercapai.
bahwa peneliti kualitatif adalah penelitian yang berangkat dari naturalistik yang
Penelitian yang dapat menggunakan metode kualitatif anatara lain mengenai bidang
1) Tangbles
a. Fasilitas Fisik
b. Perlengkapan
c. Pegawai
d. Sarana Komunikasi
2) Reliability
3) Responsiveness
4) Assurance
a. Kemampuan
5) Emphaty
Unit analisis adalah tempat dimana kita mengadakan penelitian, ada juga yang
menyebutkan bahwa unit analisis merupakan satuan terkecil dari objek penelitian
yang diingikan oleh peneliti sebagai klarifikasi pengumpulan data. Unit analisis
menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti objek penelitian. Unit analisis dalam
Unit analisis dalam penelitian ini meliputi tiga komponen menurut Spradley
2. Actor pelaku atau orang yang sesuai dengan objek peneliatian tersebut.
3. Activity, kegiatan yang dilakukan actor dalam situasi sosial yang sedang
berlangsung.
mengambil sampel dengan tidak berdasarkan random, daerah atau strata, melainkan
Berdasarkan penjelasan purposive sampling tersebut, ada dua hal yang sangat
penting dalam menggunakan teknik sampling tersebut, yaitu non random sampling
dan menetapkan ciri khusus sesuai tujuan penelitian oleh peneliti itu sendiri. Non
random sampling adalah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan yang
sama pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Sedangkan
ciri khusus sengaja dibuat oleh peneliti agar sampel yang diambil nantinya dapat
memenuhi kriteria-kriteria yang mendukung atau sesuai dengan penelitian. Kriteria
Sampling ini dipilih bila kita ingin menyelidiki hubungan antar manusia
dan sebagainya. Informan dalam penelitian itu yaitu seorang Pegawai Pelayanan
Kartu Keluarga (KK) karena Pegawai Pelayanan Kartu Keluarga (KK) sebagai
salah satu informan karena Pegawai Pelayanan Kartu Keluarga (KK) ialah
sehingga peneliti berada bersama objek yang sedang diteliti atau diamati.
terlebih dahulu masalah dan pertanyaan yang akan diajukan kepada pihak yang
Palabuhanratu.
untuk memperoleh data langsung melalui serangkaian tanya jawab dengan pihak-
Palabuhanratu.
3.4.4 Dokumentasi
akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan dengan
mengambil data yang sudah ada dan tersedia dalam catatan dokumen.
Palabuhanratu.
Validasi atau validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Uji keabsahan dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility
Uji kredibilitas data terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain
penelitian, triangulasi, diskusi dengan sejawat, analisis kasus negatif, serta member
wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.
akan semakin akrab, semakin terbuka dan akan saling mempercayai sehingga tidak
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka cara kepastian data dan
3.5.2 Triangulasi
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan
waktu.
Murti B., 2006 menyatakan bahwa tujuan umum dilakukan triangulasi adalah
untuk meningkatkan kekuatan teoritis, metodologis, maupun interpretatif dari
sebuah riset. Dengan demikian triangulasi memiliki arti penting dalam
menjembatani dikotomi riset kualitatif dan kuantitatif,
Penyajian data yang sering digunakan untuk data kualitatif pada masa yang
lalu adalah dalam bentuk teks naratif dalam puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan
halaman. Akan tetapi, teks naratif dalam jumlah yang besar melebihi beban
Penyajian data dalam kualitatif sekarang ini juga dapat dilakukan dalam
berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang untuk
menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu padan
dan mudah diraih. Jadi, penyajian data merupakan bagian dari analisis.
Tujuan triangulasi adalah mencek keabsahan dan tentu yang dimaksud dengan
(1) Mendemontrasikan nilai yang benar, (2) menyediakan dasar agar hal itu
dapat diterapkan, dan (3) memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat
tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan
keputusan-keputusannya.
Teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
a. Triangulasi Sumber
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh,
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke bawahan yang
dipimpin, ke atas yang menugasi, dan ke teman kerja yang merupakan kelompok
kerjasama.
Data dari ketiga sumber tersebut tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam
yang sama, yang berbeda dan mana yang spesifik dari tiga sumber tersebut. Data
Sumber A
Wawancara mendalam
Sumber B
(indepht Interview)
Smber C dan
Seterusnya
Gambar 3.6
Triangulasi Sumber
Sumber:Sugiyono (2017:242)
b. Triangulasi Teknik
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya
data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau
lanjut kepada sumber data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya
teknik :
Observasi
partisipatif
Sumber
Wawancara data
mendalam sama
Dokumentasi
Gambar 3.7
Triangulasi Teknik
dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum
banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu
atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka
Triangulasi ini bertujuan untuk mengukur tingkat konsisten jawaban yang diberikan
informan dalam proses penelitian. Berikut adalah gambar triangulasi waktu yakni
sebagai berikut :
Siang Sore
Pagi
Gambar 3.8
Triangulasi Waktu
Sumber : Sugiyono (2017:274)
3.6 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak jumlahnya, oleh karena itu
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui
reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
selanjutnya.
Data yang telah disusun dari hasil reduksi data, kemudian disajikan dalam
bentuk teks yang bersifat naratif. Penyajian data merupakan upaya penyusunan
dipahami adalah cara utama untuk menganalisis data kualitatif yang valid.
3.6.3 Pengambilan kesimpulan
berubah apabila tidak diketemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
pada awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat di
dapat menemukan temuan baru yang sebelumnya belum ada. Temuan dapat berupa
deskripsi apa gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga