Anda di halaman 1dari 34

PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM

MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK


DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

III. BAB III


GAMBARAN UMUM WILAYAH

3.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG


3.1.1 Kondisi Fisik Dasar
A. Batas Administrasi
Secara astronomis, Kabupaten Tulungagung terletak antara 07 51’ - 08 18’
Lintang Selatan dan antara 111 43’ − 112 07’ Bujur Timur. Berdasarkan posisi
geografisnya, Kabupaten Tulungagung memiliki batas-batas:
Utara : Kabupaten Kediri
Selatan : Samudera Hindia
Barat : Kabupaten Trenggalek
Timur : Kabupaten Blitar
Luas wilayah Kabupaten Tulungagung yang mencapai 1.055,65 Km 2 habis
terbagi menjadi 19 Kecamatan, 257 Desa dan 14 Kelurahan. Daerah yang mempunyai
wilayah terluas secara berurutan yaitu Kecamatan Tanggunggunung, Kecamatan
Kalidawir, Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo. Kecamatan Gondang
merupakan kecamatan yang memiliki desa terbanyak yaitu 20 desa dengan luas 44,02
km2, sedangkan Kecamatan Tanggunggunung dengan 7 desa merupakan kecamatan
yang paling sedikit jumlah desanya namun dengan luas wilayah yang paling besar,
mencapai 117,73 km2. Apabila dilihat dari jarak rata-rata dari kecamatan ke ibukota
kabupaten yang memiliki jarak terjauh adalah Kecamatan Pucanglaban sejauh 36 Km.
Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Tulungagung
Kecamatan Luas (km2) Persentase (%)
Besuki 82,16 8
Bandung 41,96 4
Pakel 36,06 3
Campurdarat 39,56 4
Tanggunggunung 117,73 11
Kalidawir 97,81 9
Pucanglaban 82,94 8
Rejotangan 66,49 6
Ngunut 37,70 4
Sumbergempol 39,28 4
Boyolangu 38,44 4
Tulungagung 13,67 1

LAPORAN AKHIR | III-1


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Kecamatan Luas (km2) Persentase (%)
Kedungwaru 29,74 3
Ngantru 37,03 4
Karangrejo 35,54 3
Kauman 30,84 3
Gondang 44,02 4
Pagerwojo 88,22 8
Sendang 96,46 9
Jumlah 1 055,65 100
Sumber: Kabupaten Tulungagung dalam Angka (2023)

LAPORAN AKHIR | III-2


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Tulungagung

LAPORAN AKHIR | III-3


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

3.1.2 Kondisi Fisik Binaan


Pola penggunaan wilayah merupakan salah satu faktor yang mencerminkan
aktivitas manusia. Dalam aktivitas ini tercermin tindakan manusia yang terbaik terhadap
sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik sebagian maupun keseluruhan.
Pola penggunaan wilayah pada hakikatnya adalah gambaran ruang dari hasil jenis
usaha dan tingkat teknologi, jumlah manusia dan keadaan fisik daerah, sehingga pola
penggunaan wilayah di suatu daerah dapat mencerminkan kegiatan manusia yang
berada di daerah tersebut.
Penggunaan wilayah di Kabupaten Tulungagung bersifat dinamis, artinya
penggunaan wilayah dapat berubah tergantung dari dinamika pembangunan yang ada.
Sehingga dalam menyusun rencana pembangunan atau rencana umum tata ruang juga
memperhatikan fakta wilayah yang ada diantaranya penggunaan wilayah yang saat ini
ada. Hal ini dimaksudkan agar alokasi kegiatan yang direncanakan sesuai dengan
potensi dan daya dukung wilayah. Penggunaan wilayah di Kabupaten Tulungagung
dapat dilihat pada diagram berikut.

Gambar 3.2 Persentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Tulungagung


Sumber: Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun
2018-2023

1. Lahan Persawahan
Secara umum lahan persawahan terdapat di bagian tengah Kabupaten
Tulungagung dengan luas kurang lebih 24,61%. Lahan ini merupakan lahan
yang tergolong sangat baik atau subur dengan permukaan rata-rata datar

LAPORAN AKHIR | III-4


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

dengan kelerengan 0-3%. Tanah tidak peka terhadap erosi, tekstur lempung
dan mudah diolah.
2. Pertanian Tanah Kering
Pertanian tanah kering adalah pertanian kering semusim, dengan jenis
tanaman umur pendek saja. Di Kabupaten Tulungagung lahan pertanian tanah
kering mempunyai luasan kurang lebih 18,32%.
3. Perkebunan
Perkebunan adalah areal yang ditanami jenis tanaman keras. Di Kabupaten
Tulungagung perkebunan menempati areal seluas kurang lebih 7,64%.
4. Hutan
Di Kabupaten Tulungagung hutan menempati areal seluas 27,33 % menempati
sebagian daerah lereng Tenggara Gunung Wilis dan sebagian menempati
daerah pegunungan selatan.
5. Perairan
Perairan adalah areal lahan yang tergenang yang berfungsi untuk perikanan air
tawar. Di Kabupaten Tulungagung menempati areal seluas 0,79%.
6. Kampung Teratur
Kampung teratur adalah lahan yang dimanfaatkan untuk permukiman penduduk
dengan luas 15,32%.
7. Tanah Kosong dan Lain-Lain
Tanah kosong dan lain-lain adalah areal yang belum dimanfaatkan dengan luas
5,99%.
3.1.3 Kependudukan
Penduduk Kabupaten Tulungagung menurut hasil Long Form Sensus Penduduk
2020 sebanyak 1.105.337 jiwa. Penduduk laki-laki berjumlah 552.835 jiwa sedangkan
penduduk perempuan berjumlah 552.502 jiwa. Kecamatan dengan presentase jumlah
penduduk terbesar berada pada Kecamatan Kedungwaru sebesar 8,67% sedangkan
presentase penduduk terkecil berada pada Kecamatan Tanggunggunung sebesar
2,37%.

LAPORAN AKHIR | III-5


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tabel 3.2 Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun, Distribusi Persentase
Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di
Kabupaten Tulungagung Tahun 2022
Penduduk Laju Pertumbuhan Persentase Rasio Jenis
Kecamatan
(ribu) Penduduk (%) Penduduk (%) Kelamin
Besuki 38,79 1,14 3,51 99,80
Bandung 48,70 1,20 4,41 98,94
Pakel 54,02 1,02 4,89 98,85
Campurdarat 57,91 0,64 5,24 102,05
Tanggunggunung 26,18 0,97 2,37 100,12
Kalidawir 76,25 1,53 6,90 99,59
Pucanglaban 26,53 1,61 2,40 100,11
Rejotangan 82,20 1,32 7,44 100,80
Ngunut 83,81 0,95 7,58 100,76
Sumbergempol 72,37 1,07 6,55 100,97
Boyolangu 84,28 0,83 7,62 101,02
Tulungagung 65,82 0,12 5,95 97,52
Kedungwaru 95,85 0,98 8,67 100,07
Ngantru 58,10 0,90 5,26 100,48
Karangrejo 44,15 1,04 3,99 99,31
Kauman 52,08 0,52 4,71 100,49
Gondang 59,35 0,81 5,37 99,68
Pagerwojo 31,53 0,44 2,85 100,97
Sendang 47,44 0,79 4,29 100,43
Jumlah 1.105,34 0,93 100 100,13
Sumber: Kabupaten Tulungagung dalam Angka (2023)
3.1.4 Kondisi Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tulungagung Seri 2010
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada tahun 2022 sebesar Rp. 44.133,48 miliar
secara keseluruhan mengalami kenaikan dari pada tahun 2021 yang hanya sebesar
Rp. 40.166,67 miliar. Sumbangan terbesar terletak pada Sektor Industri Pengolahan,
selanjutnya diikuti Sektor Perdagangan Besar dan eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor dan ketiga adalah Sektor Pertanian, Kehutanan, dan perikanan. Angka PDRB
Kabupaten Tulungagung Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mengalami kenaikan dari
Rp. 27.390,42 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp. 28.818,91 miliar pada tahun 2022.
Pada tahun 2022 laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Tulungagung sebesar 5,22 persen sedangkan pada
tahun 2021 pertumbuhan ekonominya sebesar 3,53 persen. Pertumbuhan Ekonomi
tertinggi yaitu Sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 16,47 persen dan

LAPORAN AKHIR | III-6


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

pertumbuhan ekonomi paling rendah yaitu pada sektor Jasa Pendidikan sebesar -2,19
persen.
Tabel 3.3 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Uraian Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
2020 2021 2022
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7.455.994 7.737.988 8.218.207
Pertambangan dan Penggalian 1.338.817 1.373.757 1.487.358
Industri Pengolahan 8.537.427 9.163.580 10.344.988
Pengadaan Listrik dan Gas 14.084 14.542 15.899
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
33.707 35.570 37.667
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 3.564.506 3.644.027 4.106.261
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
7.544.226 8.138.069 9.145.950
Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 856.810 930.288 1.147.400
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 747.395 801.147 918.433
Informasi dan Komunikasi 2.279.911 2.424.933 2.559.367
Jasa Keuangan dan Asuransi 884.079 902.373 968.367
Real Estate 845.441 865.662 930.059
Jasa Perusahaan 141.434 145.370 153.242
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
1.337.806 1.320.933 1.349.491
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 1.759.362 17.650.53 1.753.117
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 456.012 447.293 458.131
Jasa lainnya 428.974 456.089 539.538
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 38.225.986 40.166.675 44.133.476
Sumber: Kabupaten Tulungagung dalam Angka (2023)

3.2 GAMBARAN UMUM KECAMATAN KAUMAN


3.2.1 Kondisi Fisik Dasar
Kecamatan Kauman merupakan salah satu kecamatan yang berada di sebelah
barat Kabupaten Tulungagung. Luas Wilayah Kecamatan Kauman yaitu 30,88 km2,
dengan batas-batas:
Utara : Kecamatan Karangrejo
Timur : Kecamatan Tulungagung
Selatan : Kecamatan Gondang
Barat : Kecamatan Pagerwojo

LAPORAN AKHIR | III-7


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Desa yang mempunyai wilayah terluas di Kecamatan Kauman adalah Desa


Kates sedangkan desa dengan wilayah tersempit adalah Desa Kalangbret. Apabila
ditinjau dari jarak desa ke ibukota kecamatan maka Desa Kates adalah desa yang
letaknya paling jauh dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Kauman. Menurut
statusnya, di Kecamatan Kauman ini semuanya berstatus desa, sebanyak 13 desa.
Tabel 3.4 Luas Daerah Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Kauman Tahun 2021
Kelurahan/Desa Luas (km2) Persentase terhadap Luas Kecamatan (%)
Pucangan 5,68 18,38
Bolorejo 2,94 9,52
Kauman 1,59 5,14
Balerejo 1,22 3,94
Batangserem 2,26 7,33
Panggungrejo 1,02 3,29
Sidorejo 1,62 5,25
Kalangbret 0,75 2,44
Mojosari 1,38 4,47
Karang Anom 3,22 10,41
Kates 6,54 21,17
Banaran 1,19 3,85
Jatimulyo 1,48 4,80
Kecamatan Kauman 30,88 100
Sumber: Kecamatan Kauman dalam Angka (2022)

LAPORAN AKHIR | III-8


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Gambar 3.3 Peta Administrasi Kecamatan Kauman

LAPORAN AKHIR | III-9


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

3.2.2 Kependudukan
Penduduk Kecamatan Kauman pada tahun 2021 menurut data dari Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tulungagung sebesar 59.278 jiwa yang
terdiri atas penduduk laki-laki 29.682 jiwa dan penduduk perempuan 29.596 jiwa
dengan sex ratio 100,29. Jumlah dari warga negara indonesia dan warga negara asing
di Kecamatan Kauman pada tahun 2021 terdiri atas penduduk laki-laki 29.682 jiwa dan
penduduk perempuan 29.597 jiwa. Untuk jumlah penduduk yang berpendidikan tamat
perguruan tinggi ada 3.485 orang walaupun keseluruhan penduduk di Kecamatan
Kauman di dominasi oleh penduduk yang tamat SD sebanyak 13.292 orang.
Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin, Kepadatan
Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kecamatan Kauman Tahun 2021
Kelurahan/Desa Laki-laki Perempuan Jumlah Kepadatan Penduduk Sex Ratio
Pucangan 1.293 1.327 2.620 461,27 97,44
Bolorejo 1.774 1.690 3.464 1.178,23 104,97
Kauman 2.049 2.076 4.125 2.594,34 98,70
Balerejo 2.746 2.739 5.485 4.495,90 100,26
Batangserem 3.540 3.566 7.106 3.144,25 99,27
Panggungrejo 2.235 2.159 4.394 4.307,84 103,52
Sidorejo 2.717 2.725 5.442 3.359,26 99,71
Kalangbret 1.611 1.621 3.232 4.309,33 99,38
Mojosari 2.296 2.298 4.594 3.328,99 99,91
Karang Anom 1.024 1.010 2.034 631,68 101,39
Kates 2.298 2.346 4.644 710,09 97,95
Banaran 3.336 3.321 6.657 5.594,12 100,45
Jatimulyo 2.763 2.718 5.481 3.703,12 101,66
Kecamatan Kauman 29.682 29.596 59.278 1.919,62 100,29
Sumber: Kecamatan Kauman dalam Angka (2022)

3.2.3 Susunan Organisasi Kantor Kecamatan


Organisasi Kantor Kecamatan Kauman terdiri atas Camat, Sekretaris, Seksi
Bagian Perencanaan dan Tata Usaha, Seksi bagian Keuangan, Seksi Bagian
Pemerintahan, Seksi Bagian Ketentraman dan Ketertiban, Seksi Bagian Pemberdayaan
Masyarakat, Seksi Bagian Kesejahteraan Masyarakat, dan Seksi Bagian Pelayanan
Publik.

LAPORAN AKHIR | III-10


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Kecamatan Kauman


Sumber: Kantor Kecamatan Kauman

A. Camat
Camat memiliki tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian utusan pemerintahan. Pelimpahan
sebagian kewenangan Bupati dilakukan berdasarkan pemetaan pelayanan publik yang
sesuai dengan karakteristik kecamatan dan/atau kebutuhan masyarakat pada
kecamatan yang bersangkutan dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati, berpedoman
pada peraturan pemerintah. Berikut merupakan tugas lain dari Camat
(https://kauman.tulungagung.go.id/struktur-pe/, 2023):
1. Penyusunan kebijakan teknis operasional kecamatan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan umum;
3. Pengkoordinasi penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
4. Pengkoordinasian penyelenggaraan ketenteraman, ketertiban umum;
5. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
6. Pengkoordinasian pemeliharaan sarana prasarana fasilitas umum;
7. Penyelenggaraan pembinaan wilayah;
8. Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan di bidang administrasi
pertanahan dan kependudukan di wilayah kecamatan;
9. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;
10. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya;
11. Pengkoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah
kecamatan;

LAPORAN AKHIR | III-11


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

12. Pelaksanaan pelaporan hasil monitoring kegiatan pemerintahan, pembangunan


dan kemasyarakatan di wilayah kecamatan;
13. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsi.
B. Sekretaris
Sekretariat Kecamatan memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
pokok dan fungsi kecamatan di bidang pengelolaan kesekretariatan yang meliputi
administrasi penyusunan program, administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan,
dan administrasi keuangan untuk mendukung kelancaran tugas dan kegiatan
kecamatan dengan memberikan pelayanan administrasi kepada satuan organisasi
kecamatan. Sekretariat dipimpin oleh seorang seorang sekretaris, dalam melaksanakan
tugas sekretaris membawahi Bagian Perencanaan dan Kepegawaian dan Sub Bagian
Keuangan dan Perencanaan. Berikut merupakan tugas lain dari sekretaris camat
(https://kauman.tulungagung.go.id/struktur-pe/, 2023):
1. Penyusunan rancangan kebijakan teknis dan pelaporan kecamatan;
2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas seksi;
3. Pengkoordinasian penyusunan program dan pelaporan pengelolaan sistem
informasi, pemantauan dan evaluasi kegiatan kecamatan;
4. Pelaksanaan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian administrasi umum,
sarana dan prasarana, ketenagaan, kerumahtanggaan, kelembagaan,
dokumentasi, perpustakaan dan hubungan masyarakat;
5. Pengkoordinasian pengelolaan keuangan;
6. Pengkoordinasian penyusunan standar pelayanan publik;
7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan kecamatan;
8. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh camat.
C. Seksi Bagian Perencanaan dan Tata Usaha
Berikut merupakan tugas lain dari Seksi Bagian Perencanaan dan Tata Usaha
(https://kauman.tulungagung.go.id/struktur-pe/, 2023):
1. Menyusun program dan perencanaan kecamatan;
2. Melakukan urusan administrasi persuratan, kearsipan, perjalanan dinas,
keprotokolan, dan rumah tangga;
3. Melakukan tata usaha dan administrasi kepegawaian;

LAPORAN AKHIR | III-12


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

4. Menyelenggarakan urusan perpustakaan, informasi dan dokumentasi;


5. Menyusun bahan koordinasi dan penyusunan pengelolaan implementasi
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
6. Menyusun bahan pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program
dan perencanaan kecamatan;
7. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
D. Seksi Bagian Keuangan
Berikut merupakan tugas lain dari Seksi Bagian Keuangan
(https://kauman.tulungagung.go.id/struktur-pe/, 2023):
1. Melakukan penatausahaan keuangan dan barang milik daerah;
2. Menyusun analisa kebutuhan pengadaan dan melakukan administrasi barang;
3. Menyusun dokumen anggaran;
4. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
E. Seksi Bagian Pemerintahan
Seksi Pemerintahan memiliki tugas melaksanakan sebagian tugas pokok dan
fungsi Camat di bidang pemerintahan yang meliputi pelaksanaan dan pelayanan
administrasi pemerintahan umum, serta pembinaan penyelenggaraan pemerintahan
desa dan kelurahan. Berikut merupakan tugas lain dari Seksi Pemerintahan
(https://kauman.tulungagung.go.id/struktur-pe/, 2023):
1. Menyusun kebijakan teknis pemerintahan;
2. Menyusun program dan kegiatan bidang pemerintahan;
3. Merencanakan pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi dengan perangkat
daerah dan instansi vertikal di bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
4. Melakukan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan
Kelurahan;
5. Merencanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Kepala Desa/Lurah,
Perangkat Desa/kelurahan;
6. Merencanakan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan Desa/Kelurahan;

LAPORAN AKHIR | III-13


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

7. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan


Perdesaaan dan Perkotaan;
8. memfasilitasi kegiatan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
9. Melaksanakan pengelolaan administrasi pertanahan di wilayah kecamatan;
10. Menyusun dokumen monografi Kecamatan;
11. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat.
F. Seksi Bagian Ketentraman dan Ketertiban
Seksi Ketentraman dan Ketertiban memiliki tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi Camat di bidang ketentraman dan ketertiban yang
meliputi pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan dan pembinaan ketentraman dan
ketertiban, penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan, pembinaan
ideologi serta pembinaan Polisi Pamong Praja. Berikut merupakan tugas lain dari Seksi
Ketentraman dan Ketertiban (https://kauman.tulungagung.go.id/struktur-pe/, 2023):
1. Menyusun kebijakan teknis ketentraman dan ketertiban;
2. Menyusun program dan kegiatan di bidang ketentraman dan ketertiban;
3. Merencanakan koordinasi dengan instansi terkait di bidang ketentraman dan
ketertiban;
4. Merencanakan koordinasi dengan perangkat daerah di bidang penerapan dan
penegakan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban;
6. Merencanakan koordinasi penyelenggaraan perlindungan masyarakat;
7. Memfasilitasi upaya penanggulangan bencana;
8. Memfasilitasi pencegahan penyalahgunaan Narkoba;
9. Melaksanakan pemantauan pemberian rekomendasi perijinan;
10. Mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan serta pelaporan langkah-
langkah penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan;
11. Melaksanakan monitoring dan pengendalian kebersihanlingkungan di wilayah
kecamatan;
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat.

LAPORAN AKHIR | III-14


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

G. Seksi Bagian Pemberdayaan Masyarakat


Seksi Pemberdayaan Masyarakat memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi Camat di bidang pemberdayaan masyarakat yang meliputi
pelaksanaan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan dan perekonomian, mengadakan
pembinaan masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dan membuat laporan pembangunan di wilayah kecamatan. Berikut
merupakan tugas lain dari Seksi Pemberdayaan Masyarakat
(https://kauman.tulungagung.go.id/struktur-pe/, 2023):
1. Menyusun kebijakan teknis bidang pemberdayaan masyarakat;
2. Menyusun program dan kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat;
3. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan ekonomi kerakyatan, perkoperasian dan pertanian di wilayah
kecamatan;
4. Memfasilitasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat;
5. Memfasilitasi pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan
(musrenbang) kecamatan serta mengakomodir hasil Musrenbang kelurahan
untuk diteruskan ke tingkat Kabupaten;
6. melakukan inventarisasi, fasilitasi dan evaluasi kegiatan pemberdayaan
masyarakat;
7. menyusun dokumen profil kecamatan;
8. Menyusun dokumen Kecamatan Dalam Angka;
9. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan budaya gotong royong serta
pendayagunaan teknologi tepat guna di wilaya kecamatan;
10. Mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan serta pemantauan kegiatan
perekonomian Desa/kelurahan;
11. Mengkoordinasikan partisipasi dan swadaya masyarakat dalam peningkatan
kualitas lingkungan dan pemukiman;
12. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas permukiman;
13. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
14. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat.

LAPORAN AKHIR | III-15


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

H. Seksi Bagian Kesejahteraan Masyarakat


Seksi Kesejahteraan Masyarakat memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas pokok dan fungsi Camat di bidang pelayanan umum dan kesejahteraan sosial
yang meliputi pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi kegiatan pembinaan di bidang
sosial, agama, kesehatan masyarakat, olahraga, generasi muda, keluarga berencana
dan pemberdayaan perempuan. Berikut merupakan tugas lain dari Seksi Kesejahteraan
Masyarakat (https://kauman.tulungagung.go.id/struktur-pe/, 2023):
1. Menyusun kebijakan teknis Kesejahteraan masyarakat;
2. Menyusun program dan kegiatan di bidang kesejahteraan masyarakat;
3. Merencanakan koordinasi dengan instansi terkait di bidang kesejahteraan
masyarakat;
4. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan kegiatan program pendidikan,
generasi muda, keolahragaan, kebudayaan, kepramukaan dan peranan wanita;
5. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi program kegiatan usaha kesehatan
sekolah dan organisasi sosial kemasyarakatan di wilayah kecamatan;
6. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan program kesehatan
masyarakat, kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana di wilayah
kecamatan;
7. memfasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar warga dan antar umat
beragama;
8. Memfasilitasi pengembangan organisasi sosial kemasyarakatan;
9. Memfasilitasi pemberian bantuan dan pembinaan bidang sosial budaya;
10. Memfasilitasi pendataan masalah kesejahteraan sosial;
11. Menyusun Laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat.
I. Seksi Bagian Pelayanan Publik
Seksi Pelayanan Publik memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
pokok dan fungsi Camat di bidang pendidikan dan kebudayaan yang meliputi
pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pengawasan terhadap kurikulum
pendidikan serta pembinaan kebudayaan. Berikut merupakan tugas lain dari Seksi
Pelayanan Publik (https://kauman.tulungagung.go.id/struktur-pe/, 2023):

LAPORAN AKHIR | III-16


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

1. Menyusun kebijakan teknis pelayanan publik;


2. Menyusun program dan kegiatan di bidang pelayanan publik;
3. Mengelola dan melakukan inovasi pelayanan publik;
4. Menyusun standar operasional dan prosedur pelayanan;
5. Melakukan survei kepuasan masyarakat (SKM);
6. Mengelola pengaduan masyarakat;
7. Melaksanakan sistem informasi pelayanan publik terintegrasi di tingkat
kecamatan;
8. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan
kepada masyarakat di kecamatan dan desa/kelurahan;
9. Menyusun bahan koordinasi dengan perangkat daerah dan/atau instansi
vertikal di bidang pelayanan publik;
10. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat.
3.2.4 Jenis Pelayanan Publik
Pelayanan publik di Kecamatan Kauman terdiri atas beberapa jenis, antara lain:
1. Surat Izin keramaian
2. Surat Keterangan Belum Nikah
3. Surat Keterangan Catatan Kepolisian
4. Surat Keterangan Domisili
5. Surat Keterangan kredit Bank
6. Surat Keterangan Tidak Mampu
7. Surat keterangan Boro Kerja/Bepergian
A. Surat Izin Keramaian
Surat izin keramaian dimaksudkan untuk menjaga suasana yang kondusif bagi
semua pihak. Kelancaran suatu acara keramaian pasti harus didukung dengan
persiapan pengamanan yang pas. Pemberian izin dipertimbangkan dengan risiko-risiko
yang mungkin timbul, kesiapan kuantitas personil, sarana dan prasarana POLSEK
untuk antisipasinya. Berikut merupakan alur pembuatan surat izin keramaian.

LAPORAN AKHIR | III-17


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Kantor Kantor


Pemohon POLSEK Koramil Persyaratan/Kelengkapan Waktu Output Ket
Kelurahan Camat

Berkas untuk 300-500


MULAI
orang (Surat Keterangan
dari kelurahan Setempat;
Fotocopy Kartu Tanda
Penduduk (KTP) yang
punya Hajad sebanyak 1
(satu) Lembar; Fotocopy
Pemohon menyerahkan Kartu Keluarga (KK) yang
berkas/dokumen punya hajad sebanyak 1
1 30 menit
permohonan ijin kepada (satu) lembar)
petugas Kantor Kelurahan
Berkas untuk >1.000
orang (Surat Permohonan
Izin Keramaian; Proposal
kegiatan; Identitas
penyelenggara/Penanggun
g Jawab; Izin Tempat
berlangsungnya kegiatan)

Kantor Kelurahan
memberikan surat
pengantar untuk dapat
diproses ke Kantor Camat.
Berkas Permohonan
Bila ternyata masih Surat pengantar Kantor
2 beserta persyaratan 30 menit
terdapat Kelurahan
pendukung.
kekurangan/ketidaksesuai
an, maka dikomunikasikan
langsung dengan
pemohon.

Kantor Camat memberikan


surat pengantar untuk Berkas Permohonan
Surat pengantar Kantor
3 melengkapi berkas yang beserta persyaratan 30 menit
Camat
akan diserahkan ke pendukung
POLSEK
POLSEK memverifikasi
Izin/penolakan dan Berkas Permohonan
4 memaraf dan beserta persyaratan 30 menit Surat Izin Keramaian
menyerahkan kepada pendukung
Kepala.
Surat izin keramaian dapat Berkas Permohonan
5 diserahkan kepada beserta persyaratan 45 menit Surat Izin Keramaian
Koramil sebagai laporan. pendukung
Surat Izin disalin dan
Berkas Permohonan
dilegalisir masing-masing
6 beserta persyaratan 30 menit Surat Izin Keramaian
ke POLSEK dan kantor
pendukung
Camat
Izin diserahkan kepada
7 SELESAI Surat Izin Keramaian 10 menit
pemohon

Gambar 3.5 Prosedur Pelayanan Surat Izin Keramaian

LAPORAN AKHIR | III-18


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
B. Surat Belum Menikah

Gambar 3.6 Prosedur Pelayanan Surat Belum Menikah

LAPORAN AKHIR | III-19


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
C. Surat Keterangan Catatan Kepolisian

Gambar 3.7 Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian

LAPORAN AKHIR | III-20


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
D. Surat Keterangan Domisili

Gambar 3.8 Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Domisili

LAPORAN AKHIR | III-21


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
E. Surat Keterangan Kredit Bank

Gambar 3.9 Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Kredit Bank

LAPORAN AKHIR | III-22


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
F. Surat Keterangan Tidak Mampu

Gambar 3.10 Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Tidak Mampu

LAPORAN AKHIR | III-23


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
G. Surat Keterangan Boro Kerja/Bepergian

Gambar 3.11 Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Boro Kerja/Bepergian

LAPORAN AKHIR | III-24


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

3.2.5 Sistem Pelayanan Administrasi Desa


Sistem Pelayanan Administrasi (SILASTRI) merupakan sistem pelayanan
administrasi kependudukan berbasis website untuk mengelola proses pelayanan
administrasi pembuatan surat-menyurat serta kebutuhan administrasi lainnya yang
dibutuhkan oleh masyarakat secara efektif, efisien, dan paper-less.

Gambar 3.12 Sistem Pelayanan Administrasi (SILASTRI) Kecamatan Kauman


Sumber: https://kauman.silastritulungagung.id/
3.2.6 Pemantapan Tiga Pilar (Camat, Polsek, dan Koramil)
Tiga pilar memiliki dasar hukum kuat yakni di Undang-undang Republik
Indonesia No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Undang-
undang Republik Indonesia No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia,
Undang-undang Republik Indonesia No. 9 tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah. Tiga
pilar di Kecamatan Kauman yang meliputi jajaran Kecamatan, Polsek, dan Koramil akan
semakin kuat dan kokoh dalam menjaga keamanan wilayah Kecamatan Kauman. Tugas
dan Fungsi masing-masing pilar, meliputi:
1. Camat
Tugas pokok dan fungsi Pemerintah Daerah (Camat) harus memegang teguh
pengamalan Pancasila, UUD 1945 serta dapat memelihara keutuhan NKRI.
Pemerintah Daerah harus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
2. Polsek
Tugas pokok dan fungsi Polsek harus dapat membimbing masyarakat bagi
terciptanya pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,
perlindungan, pengayoman masyarakat di desa atau kelurahan. Polsek juga

LAPORAN AKHIR | III-25


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

harus membina partisipasi masyarakat dalam rangka pembinaan secara


swakarsa di samping melakukan tugas-tugas kepolisian secara umum.
3. Koramil
Tugas pokok dan fungsi Koramil adalah melatih satuan perlawanan rakyat,
memimpin perlawanan rakyat di pedesaan dan memberikan penyuluhan
kesadaran bela negara. Koramil harus dapat memberikan penyuluhan
pembangunan masyarakat desa di bidang pertahanan dan keamanan negara.
Sinergitas antara Camat, Polsek, dan Koramil yang saat ini dikenal dengan “tiga
pilar” merupakan kekuatan yang selalu harus dipelihara dari tingkat Kabupaten,
Kecamatan sampai tingkat Desa untuk mewujudkan keamanan, ketertiban dan
kenyamanan bagi warganya. Sinergi yang dibentuk bukan hanya slogan atau euforia
semata, namun dalam bentuk nyata kegiatan yang terkoordinasi dengan baik.

3.3 PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN KAUMAN


3.3.1 Dimensi Tangibel (Berwujud)
Dimensi Tangibel (berwujud) merupakan bukti langsung atau wujud yang
berupa fasilitas secara nyata seperti fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana
komunikasi dalam pelayanan. Masyarakat sudah menilai dimensi ini baik, maka
pelayanan di Kantor Kecamatan Kauman sudah baik, namun sebaliknya jika dimensi ini
masih buruk, maka pelayanan di Kantor Kecamatan Kauman masih terbilang buruk.
Kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Kauman dalam teori dimensi tangibel
dapat diukur melalui indikator sebagai berikut.
Tabel 3.6 Dimensi Tangibel
Fokus Indikator Keterangan
Penampilan Penampilan petugas pelayanan sangat mempengaruhi
petugas kualitas layanan yang diberikan, karena dengan petugas
dalam berpenampilan sopan akan membuat pengguna layanan
melayani tertarik dengan layanannya. Penampilan petugas di Kantor
pelanggan Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, sudah
berpenampilan rapi.
Hasil observasi menunjukan bahwa terlihat petugas
Tangibel
pelayanan yang menggunakan baju sesuai seragam,
sehingga penampilan petugas sudah rapi.
Kenyamanan Kenyamanan tempat sangat penting dalam proses
tempat pelayanan bagi pengguna layanan, karena dengan tempat
melakukan yang nyaman pengguna layanan akan merasa nyaman
pelayanan saat menunggu antrean panggilan dari petugas layanan.
Hasil observasi yang dilakukan menunjukan bahwa

LAPORAN AKHIR | III-26


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Fokus Indikator Keterangan
kenyamanan tempat pelayanan di Kantor Kecamatan
Kauman, Kabupaten Tulungagung sudah tersedia ruang
tunggu, terdapat beberapa kursi tunggu. Kenyamanan
tempat mempengaruhi proses pelayanan. Penyedia harus
memperhatikan kenyamanan tempat untuk pengguna
layanan. Apabila tempat pelayanan yang tersedia dengan
baik maka pengguna layanan akan merasa nyaman
Kemudahan Kemudahan proses pelayanan sangat dibutuhkan oleh
dalam proses pengguna layanan agar proses pelayanan berjalan dengan
pelayanan lancar dan cepat. Salah satunya yaitu kemudahan yang
diberikan petugas yaitu dengan memberikan kemudahan
dalam proses pelayanan.
Berdasarkan hasil observasi menunjukan bahwa petugas
memberikan kemudahan dalam proses pelayanan kepada
pengguna layanan.
Kedisiplinan Kedisiplinan kerja sangat dibutuhkan oleh semua petugas
petugas dalam proses pelayanan. Kedisiplinan menjadi syarat
dalam petugas untuk membentuk sikap dan perilaku petugas
melakukan dalam membentuk rasa tanggungjawab dalam bekerja,
pelayanan dengan begitu akan tercipta suasana kerja yang kondusif
dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Hasil observasi penelitian menunjukan bahwa kedisiplinan
petugas dalam melakukan pelayanan di Kantor Kecamatan
Kauman sudah cukup maksimal.
Kemudahan Kemudahan akses pelanggan untuk memudahkan
akses pengguna layanan dalam menggurus keperluannya
pelanggan dengan memberikan syarat atau prosedur pelayanan yang
dalam disediakan di ruang pelayanan.
permohonan Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Kantor
pelayanan Kecamatan Kauman, petugas layanan belum
memudahkan pengguna layanan dalam akses pelayanan.
Meskipun tidak adanya syarat-syarat atau prosedur
pelayanan yang tersedia di ruang tunggu, sehingga
pengguna layanan harus menanyakan dahulu mengenai
kelengkapan syarat-syarat untuk keperluan pengguna
layanan tersebut
Penggunaan Alat bantu sangat diperlukan untuk menunjang keperluan
alat bantu dalam proses pelayanan. Alat bantu yang biasa digunakan
dalam oleh petugas kecamatan yaitu komputer dan perangkatnya
pelayanan serta jaringan wifi, kamera, dan mesin fotocopy.
Hasil observasi menunjukan bahwa alat bantu di bagian
pelayanan di Kantor Kecamatan Kauman memiliki
komputer, dan printer. Selain itu juga tersedia jaringan wifi,
Sumber: Hasil Survei Primer (2023)

3.3.2 Dimensi Reliability (Kehandalan)


Dimensi reliability (kehandalan) merupakan kemampuan pelayanan dalam
memberikan layanan yang cepat dan memuaskan. Dimensi reliability juga mempunyai
kemampuan penyedia layanan secara tepat waktu dan konsisten. Reliability
mempunyai arti mengerjakan dengan benar sesuai dengan standar pelayanan,
prosedur pelayanan dan waktu yang telah dijanjikan.

LAPORAN AKHIR | III-27


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Tabel 3.7 Dimensi Reliability
Fokus Indikator Keterangan
Kecermatan Kecermatan atau ketelitian dalam proses pelayanan
petugas dalam sangat penting bagi petugas pelayanan. Apabila petugas
melayani pelayanan tidak cermat dan teliti maka akan
pelanggan menimbulkan masalah maupun menimbulkan pekerjaan
baru. Hasil observasi menjelaskan bahwa petugas
layanan sudah cermat dan teliti dalam melakukan proses
pelayanan. Terlihat ketika pengguna layanan yang datang
petugas layanan langsung mengecek dengan teliti syarat-
syarat yang diajukan oleh pengguna layanan. Maka,
pengguna layanan akan merasa senang apabila petugas
pelayanan melayani pengguna layanan dengan baik,
sehingga dengan kecermatan tersebut maka kebutuhan
pengguna layanan akan selesai dengan tepat waktu.
Memiliki Standar pelayanan merupakan tolak ukur dalam proses
standar pelayanan yang dilakukan di lembaga Pemerintah.
pelayanan Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang jelas memudahkan petugas dalam melakukan pelayanan.
Untuk Kecamatan Kauman belum mempunyai Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang jelas. Belum adanya
kejelasan Standar Operasional Prosedur (SOP) di
Kecamatan Kauman membuat pengguna layanan tidak
mengetahui lebih jelas mengenai Standar Operasional
Reliability
Prosedur (SOP). Mempunyai Standar pelayanan yang
jelas merupakan hal yang penting untuk menjadi
pedoman petugas dalam melayani pengguna layanan.
Standar pelayanan menjadi tolak ukur dalam proses
pelayanan. Sehingga pelayanan dapat berjalan dengan
baik dan mencapai tujuan, khususnya di Kecamatan
Kauman Kabupaten Tulungagung.
Kemampuan Kemampuan petugas menggunakan alat bantu
petugas dalam merupakan kebutuhan dalam proses pelayanan. Alat
menggunakan bantu yang sudah tersedia di bagian pelayanan harus
alat bantu digunakan semaksimal mungkin oleh petugas agar
dalam proses memudahkan melayani pengguna layanan.
pelayanan Hasil dari observasi menunjukan semua petugas
pelayanan mampu menggunakan alat bantu yang ada di
ruangan pelayanan dalam melakukan proses pelayanan.
Keahlian Keahlian merupakan kemampuan yang ada pada diri
petugas dalam seseorang. Keahlian harus diperlukan oleh seorang
menggunakan petugas layanan adalah dapat menggunakan alat bantu
alat bantu teknologi dalam proses pelayanan.
dalam proses Hasil observasi menunjukan bahwa untuk keahlian
pelayanan bagian pelayanan petugas sudah ahli dalam
menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan.
Sumber: Hasil Survei Primer (2023)
3.3.3 Dimensi Responsiveness (Respons/Tanggapan)
Dimensi responsiveness (tanggapan) merupakan sikap petugas yang tanggap
dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan pelayanan
dengan cepat, cermat dan teliti sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

LAPORAN AKHIR | III-28


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Ketanggapan petugas memberikan kesan tersendiri oleh pengguna layanan, karena


dengan ketanggapan pengguna layanan dapat merasa dihargai oleh petugas pelayanan.
Sikap tanggap ini juga berkaitan dengan pola pikir petugas yang ditunjukkan pada
pengguna layanan.
Tabel 3.8 Dimensi Responsiveness
Fokus Indikator Keterangan
Merespons Sebagai petugas pelayanan yang berkualitas maka harus
setiap memberikan respons terhadap pengguna layanan
pengguna merupakan hal yang penting dalam proses pelayanan.
layanan yang Respons ini dibutuhkan agar pengguna layanan merasa
ingin senang dan dihargai saat melakukan proses pelayanan.
mendapatkan Berdasarkan hasil observasi menunjukan bahwa petugas
pelayanan merespons pengguna layanan dengan ramah dan baik
oleh pengguna layanan, akan tetapi masih ada petugas
yang sangat tegas kepada pengguna layanan, sehingga
pengguna layanan kurang merasa nyaman dengan
ketegasan yang diberikan petugas tersebut.
Petugas Petugas pelayanan harus memberikan pelayanan yang
melakukan cepat, tepat dan cermat. Sebagai pengguna layanan akan
pelayanan merasa senang jika petugas layanan merespons
Responsiveness dengan cepat, keperluan pengguna layanan secara cepat, tepat dan
tepat dan cermat.
cermat Berdasarkan hasil observasi peneliti menunjukan bahwa
dalam proses pelayanan, petugas melakukan dengan
cepat. Hal ini terlihat jika ada pengguna layanan yang
ingin mengurus keperluannya seperti legalisir dan
pengambilan KTP dan KK Petugas dalam melakukan
proses pelayanan sudah tepat. Untuk kecermatan
petugas pelayanan sudah melakukan dengan baik.
Pada proses pelayanan, petugas belum sepenuhnya
memberikan ketepatan waktu yang tepat. Contohnya
dalam pembuatan KTP petugas belum bisa menjanjikan
kapan Kecamatan bisa mencetak KTP, karena terkendala
oleh blangko untuk membuat KTP sudah habis dan
belum mendapat kiriman dari pusat.
Sumber: Hasil Survei Primer (2023)

3.3.4 Dimensi Assurance (Jaminan)


Dimensi assurance merupakan upaya perlindungan yang diberikan untuk
masyarakat pengguna layanan terhadap risiko yang akan terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Dimensi assurance juga mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan
dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh petugas, bebas dari bahaya, risiko
dan keragu-raguan, sehingga masyarakat pengguna layanan dapat dengan mudah
mengurus keperluannya.
Tabel 3.9 Dimensi Assurance
Fokus Indikator Keterangan
Assurance Petugas Jaminan waktu pelayanan sangat diperlukan oleh

LAPORAN AKHIR | III-29


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Fokus Indikator Keterangan
memberikan pengguna layanan, karena dengan adanya jaminan waktu
jaminan tepat pengguna layanan merasa yakin dengan proses layanan.
waktu dalam Berdasarkan hasil observasi peneliti menunjukan bahwa
pelayanan untuk jaminan tepat waktu petugas memberikan jaminan
kepada pelanggan tidak sesuai dengan ketentuan, hal ini
terlihat ketika ada seorang pengguna layanan yang
mengambil KTP akan tetapi belum jadi. Maka, petugas
pelayanan harus memberikan jaminan waktu oleh
pengguna layanan agar masyarakat pengguna layanan
tidak menunggu terlalu lama.
Petugas Jaminan biaya dalam pelayanan pada penyedia
memberikan pelayanan publik sudah terdapat pada standar pelayanan.
jaminan biaya Biasanya petugas pelayanan memberikan layanan tidak
dalam memungut biaya, khususnya dalam pembuatan KTP.
pelayanan Pelayanan di Kantor Kecamatan Kauman sudah tidak
menarik biaya saat melakukan proses pelayanan.
Sumber: Hasil Survei Primer (2023)

3.3.5 Dimensi Emphaty (Empati)


Dimensi empathy meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan. Empati adalah perhatian
yang dilaksanakan secara pribadi atau individu terhadap pelanggan dengan
menempatkan dirinya pada situasi pelanggan.
Tabel 3.10 Dimensi Emphaty
Fokus Indikator Keterangan
Mendahulukan Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap
kepentingan tugasnya, khususnya di bagian pelayanan harus
pemohon atau mendahulukan kepentingan pengguna layanan dari pada
pengguna keperluan pribadinya saat jam kerja berlangsung.
layanan Berdasarkan observasi yang dilakukan menunjukan
bahwa tidak semua petugas mendahulukan kepentingan
pengguna layanan, hal ini terlihat ketika masih ada
pengguna layanan yang mengantre namun ada petugas
yang memilih untuk mementingkan urusan pribadinya.
Selain itu, beberapa petugas terkadang keluar sebelum
jam istirahat, dengan kondisi yang seperti ini membuat
pengguna layanan merasa tidak nyaman oleh petugas
yang mementingkan urusan pribadinya tersebut.
Emphaty
Petugas Seorang pegawai layanan harus bersikap ramah dan
melayani sopan dalam melayani pengguna layanan, karena
dengan sikap dengan keramahan dan kesopanan yang diberikan
ramah dan petugas membuat pengguna layanan merasa senang
sopan santun dengan perilaku petugas pelayanan.
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh menunjukan
bahwa petugas layanan sudah sepenuhnya memberikan
keramahan kepada pengguna layanan. Untuk sopan
santu dari petugas pelayanan di Kantor Kecamatan
Kauman sudah termasuk baik, karena setiap pengguna
layanan yang datang langsung disambut dengan petugas
layanan dengan sopan. Sehingga pengguna layanan
terlihat senang dengan kesopanan yang diberikan oleh

LAPORAN AKHIR | III-30


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
Fokus Indikator Keterangan
petugas pelayanan.
Petugas Petugas pelayanan tidak boleh membeda-bedakan
melayani pengguna layanan yang akan mengurus keperluannya.
dengan tidak Petugas layanan harus melayani pengguna layanan
diskriminatif sesuai dengan nomor kedatangan atau antrean dari
atau membeda- pengguna layanan.
bedakan Hal ini terdapat hasil dari observasi yang menunjukan
bahwa sudah tidak ada petugas yang mendahulukan
keperluan pengguna layanan yang tidak secara langsung
datang ke Kantor Kecamatan Kauman.
Petugas Sikap petugas layanan yang harus menghargai
melayani dan pengguna layanan dengan cara menanyakan mengenai
menghargai keperluannya dan memberikan penjelasan terkait dengan
setiap keperluannya tersebut oleh pengguna layanan.
pengguna Hasil dari observasi menunjukan bahwa pelayanan yang
layanan diberikan petugas sudahmenerapkan senyum, salam dan
sapa oleh pengguna layanan. Sehingga pengguna
layanan yang datang akan merasa nyaman oleh petugas
layanan dan keperluan pengguna layanan dapat berjalan
dengan lancar.
Sumber: Hasil Survei Primer (2023)

3.4 FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT PELAYANAN


PUBLIK DI KECAMATAN KAUMAN
Pelayanan yang baik dan optimal mampu memberikan kenyamanan bagi
pengguna layanan dalam proses pelayanan. Faktor yang mempengaruhi kualitas
pelayanan publik merupakan faktor internal dan eksternal yang ada dalam proses
pelayanan. Adanya petugas yang profesional, maka petugas tersebut mampu melayani
pengguna layanan dengan baik dan benar sesuai dengan standar pelayanan.
3.4.1 Faktor Pendukung
Pada proses pelayanan, diperlukan adanya faktor-faktor yang mendukung dan
mendorong terciptanya pelayanan di Kantor Kecamatan Kauman. Berikut merupakan
beberapa faktor pendukung pelayanan publik di Kecamatan Kauman:
1. Faktor kesadaran aparatur
Faktor kesadaran aparatur menjadi sumber kesungguhan dedikasi dan disiplin
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pelayan masyarakat,
sehingga hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
dapat memenuhi standar pelaksanaan pelayanan maupun standar operasional
penyelenggaraan pelayanan publik.

LAPORAN AKHIR | III-31


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

2. Faktor aturan dalam pelaksanaan pelayanan publik


Faktor aturan menjadi pendorong kedua dalam pelaksanaan pelayanan publik.
Aturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan dan perbuatan dari
aparatur sebagai petugas pelayanan aturan. Aturan juga menjadi indikator maju
atau tidaknya individu maupun kelompok di lingkungan Kecamatan Kauman.
3. Faktor organisasi dalam pelaksanaan pelayanan publik
Pembagian organisasi dalam pelaksanaan setiap jenis pelayanan publik di
Kecamatan Kauman sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing aparatur. Pelaksanaan setiap jenis pelayanan
publik di Kecamatan Kauman dilihat dari sistemnya terdapat seksi-seksi yang
mempunyai tugas masing-masing sehingga ada kerja sama dan koordinasi
untuk menjalankan setiap jenis pelayanan publik sesuai dengan porsinya
masing-masing.
4. Faktor kemampuan dan keterampilan
Pada bidang pelayanan, suatu hal yang paling menonjol dan paling cepat
dirasakan oleh orang-orang yang menerima layanan adalah keterampilan
pelaksanaannya. Dalam standar pelayanan (SP) sudah dijelaskan bahwa hal
utama yang harus dimiliki oleh aparatur dalam memberikan pelayanan adalah
petugas pelayanan memiliki kemampuan mengoperasionalkan komputer dan
memiliki kemampuan dalam mengolah data. Dalam hal ini aparatur Kecamatan
Kauman sudah memiliki kemampuan dan keterampilan komunikasi dalam
memberikan pelayanan.
5. Faktor sarana dan prasarana
Faktor sarana dan prasarana yang dimaksud di sini ialah segala jenis peralatan,
perlengkapan kerja dan fasilitas lainnya yang berfungsi sebagai alat utama
dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi sebagai alat utama dalam
pelaksanaan pekerjaan, dan juga berfungsi dalam rangka kepentingan orang-
orang yang sedang berhubungan dengan organisasi.
3.4.2 Faktor Penghambat
Hambatan pelayanan dalam upaya menjaga kualitas pelayanan di Kantor
Kecamatan Kauman antara lain sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR | III-32


PENYUSUNAN KAJIAN UPAYA SINERGISITAS KECAMATAN DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

1. Faktor kemampuan
Pelaksanaan pelayanan di Kecamatan Kauman terhambat karena adanya
keterbatasan pegawai (aparatur Kecamatan), sehingga terkadang terlambat
melayani masyarakat pengguna layanan. Maka dapat diambil informasi bahwa
faktor kemampuan aparatur menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan
pelayanan publik.
2. Faktor kondisi kerja
Kondisi kerja yang dimaksud di sini ialah suasana kerja yang dapat mendorong
aparatur di Kecamatan Kauman untuk mengaktualisasikan potensinya dan
menampilkan pekerjaannya secara baik. Kondisi kerja yang dapat menunjang
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh para aparatur di Kecamatan
Kauman apabila suasana kerja yang kooperatif dan kolaboratif, fasilitas kerja
yang memadai, kejelasan tugas dan tanggung jawab setiap aparat diciptakan.
3. Faktor ketersediaan informasi prosedur pelayanan
Belum tersedia prosedur pelayanan di ruang Kantor Kecamatan Kauman,
sehingga masih ada pengguna layanan yang belum mengetahui syarat-syarat
yang dibutuhkan untuk keperluannya, dengan begitu pengguna pelayanan akan
mengurus kembali keperluannya dan membuat pengguna layanan menjadi
tidak efektif dengan waktunya.

LAPORAN AKHIR | III-33

Anda mungkin juga menyukai