Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERTANIAN DAN IRIGASI

2.1. Strategi Kebijakan Pembangunan Daerah Bidang Pertanian Dan


Irigasi

Kinerja pembangunan nasional Indonesia secara umum, dan khususnya kinerja


pembangunan di sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh dinamika lingkungan strategis,
baik yang berasal dari faktor-faktor perubahan di dalam negeri, maupun faktor-faktor dari
luar negeri, atau bahkan faktor-faktor perubahan yang di luar kendali manusia (faktor alam
dan lingkungan global) yang dikenal sebagai external factors. Faktor-faktor tersebut secara
sendiri–sendiri, atau secara bersamaan secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi kinerja sektor pertanian, yang pada gilirannya akan berdampak kepada
aspek sosial dan ekonomi masyarakat .

Di samping itu, pemerintah dalam melaksanakan tugasnya, mengeluarkan berbagai regulasi


dan kebijakan sebagai instrumen untuk mengarahkan dan mendorong pertumbuhan
pembangunan pertanian, agar pembangunan pertanian dapat mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sebagai negara yang menganut
keterbukaan ekonomi seperti

Indonesia, sudah barang tentu, bahwa pembangunan ekonomi secara umum dan
khususnya pembangunan sektor pertanian, tidak dapat lepas dari pengaruh perubahan-
perubahan kebijakan yang dilakukan oleh negara, atau kelompok negara lain yang
mempunyai hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Indonesia, termasuk pengaruh
dari kesepakatan-kesepakatan bilateral, multilateral dan global dengan Indonesia.

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2019-2024 ini disusun sebagai acuan dalam menyusun
agenda utama kegiatan di bidang pertanian. Renstra ini juga dapat dijadikan acuan bagi
penyusunan program dan kegiatan Irigasi guna mengantisipasi kebutuhan pangan yang
diperkirakan akan mempengaruhi dinamika perkembangan dan struktur perekonomian
nasional dan pembangunan sektor pertanian. Selain itu, Renstra ini juga disusun sebagai

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-1


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

acuan bagi pengembangan pertanian dalam melaksanakan perencanaan Irigasi Partisipatif


bidang pertanian.

2.2. Kondisi Geografis


2.2.1. Geografi

Secara geografis, Kabupaten Jombang memiliki letak yang sangat strategis, karena berada
pada perlintasan jalan Arteri Primer Surabaya-Jombang-Solo dan jalan kolektor primer
Malang-Jombang-Babat. Selain itu, Kabupaten Jombang juga dilintasi jalan tol Mojokerto-
Kertosono. Ibukota Kabupaten Jombang berjarak 79 km dari Surabaya, Ibukota Provinsi
Jawa Timur. Kabupaten Jombang terletak antara 7°20’48,60”-7°46’41,26” Lintang Selatan
serta antara 112°03’46,57”-112°27’21,26” Bujur Timur.

Luas wilayah Kabupaten Jombang adalah 1.159,50 km², atau menempati sekitar 2,5% dari
luas keseluruhan wilayah Provinsi Jawa Timur. Secara administratif, Kabupaten Jombang
terdiri dari 21 kecamatan, 302 desa, 4 kelurahan, serta 1.258 dusun/lingkungan. Peta
wilayah administrasi Kabupaten Jombang tersaji dalam gambar berikut:

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Jombang

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-2


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Batas wilayah administrasi Kabupaten Jombang adalah:

a. Sebelah Utara : Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro

b. Sebelah Timur : Kabupaten Mojokerto

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang

d. Sebelah Barat : Kabupaten Nganjuk

Luasan wilayah kecamatan dan jumlah desa/dusun pada masing-masing kecamatan tersaji
dalam tabel berikut:

Tabel 2.1. Luas wilayah kecamatan dan jumlah desa/kelurahan

Luas Jumlah
No Kecamatan Jumlah
(Km2) Dusun
Desa/Kelurahan
1 Bandarkedungmulyo 32.5 11 42
2 Perak 29.05 13 36
3 Gudo 34.39 18 75
4 Diwek 47.7 20 100
5 Ngoro 49.86 13 82
6 Mojowarno 78.62 19 68
7 Bareng 94.27 13 50
8 Wonosalam 121.63 9 48
9 Mojoagung 60.18 18 60
10 Sumobito 47.64 21 76
11 Jogoroto 28.28 11 46
12 Peterongan 29.47 14 56
13 Jombang 36.4 20 72
14 Megaluh 28.41 13 41
15 Tembelang 32.94 15 65
16 Kesamben 51.72 14 61
17 Kudu 77.75 11 47
18 Ngusikan 34.98 11 39
19 Ploso 25.96 13 50
20 Kabuh 97.35 16 87
21 Plandaan 120.4 13 57
Jumlah 1159.5 306 1258
Sumber : RPJMD Kabupaten Jombang 2018-2023

Berdasarkan data tersebut Kecamatan Wonosalam merupakan kecamatan yang memiliki


wilayah terluas dengan luas 121,63 Km² dan memiliki 9 desa dan 48 dusun. Sedangkan

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-3


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Kecamatan Ploso merupakan kecamatan dengan wilayah yang terkecil dengan luas 25,96
Km² dan memiliki 13 Desa dan 50 Dusun.

2.2.2. Topografi

Berdasarkan pola relief topografi, Kabupaten Jombang dapat dibagi menjadi tiga satuan
morfologi, yaitu:

a) Bagian Utara, merupakan perbukitan struktural lipatan, meliputi sebagian Kecamatan


Kabuh, Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Kudu, dan Kecamatan Plandaan. Satuan
morfologi ini dicirikan oleh adanya pola kontur yang kasar, dengan kemiringan lereng
16-40%. Pola kontur tidak teratur, karena pengaruh proses erosi dan banyaknya
puncak-puncak bukit rendah, seperti G. Selolanang (261 m), G. Guwo (231 m), G.
Wadon (220 m), G. Resek (164 m), dan G. Pucangan (168 m);

b) Bagian Tengah, merupakan morfologi dataran aluvial. Satuan ini menempati


sebagaian besar wilayah Kabupaten Jombang, yang dicirikan oleh topografi datar
dengan elevasi 21-100 meter dpal dan kemiringan lereng 0-2%, dimana terdapat
aliran sungai besar yang permanen (perenial) seperti Sungai Brantas beserta
anakanak sungainya. Kawasan ini telah berkembang sebagai pemukiman dan
perkotaan yang pesat, terbentuk tanah-tanah yang tebal dan subur, serta terdapat
lahan pertanian beririgasi teknis. Pada satuan ini elevasi berkisar antara 21 hingga
100 meter dpal;

c) Bagian Selatan, merupakan morfologi perbukitan vulkanik, yang meliputi sebagian


Kecamatan Mojoagung, sebagian Kecamatan Bareng, serta Kecamatan Wonosalam,
dengan puncaknya antara lain G. Gede-1 (1.629 m), G. Gentonggowok (1.942 m), G.
Gede-2 (1.868 m), G. Watujuwadah (1.629 m), dan G. Tambakmerang (1.360 m);
Sebagian besar wilayah Kabupaten Jombang terdiri dari dataran rendah, yakni 95%
wilayahnya memiliki ketinggian kurang dari 500 meter, sementara 4,38% memiliki
ketinggian 500-700 meter, dan 0,62% memiliki ketinggian >700 meter.

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-4


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

d) Penyebaran kemiringan lahan di Kabupaten Jombang tersaji dalam gambar berikut:

Gambar 2.2. Peta Ketinggian Kabupaten Jombang

Sedangkan secara morfometri, Kabupaten Jombang dapat dibagi menjadi 4 (empat) kelas
kemiringan lereng, yaitu:

a) Kelas kemiringan 0–2%, meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Jombang, kecuali


Kecamatan Wonosalam, Kudu dan Ngusikan;
b) Kelas kemiringan 2–5%, meliputi sebagian wilayah Kecamatan Mojowarno, Bareng,
Wonosalam, Mojoagung, Jombang, Kudu, Ngusikan, Kabuh dan Plandaan;
c) Kelas kemiringan 15–40%, meliputi sebagian wilayah Kecamatan Bareng, Wonosalam,
Mojoagung, Kudu, Ngusikan, Kabuh dan Plandaan;
d) Kelas kemiringan >40%, meliputi sebagian wilayah Kecamatan Bareng, Wonosalam,
Mojoagung, Ngusikan dan Plandaan.

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-5


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

2.2.3. Cuaca Dan Musim

Keadaan iklim khususnya curah hujan di Kabupaten Jombang yang terletak pada ketinggian 500 meter
dari permukaan laut mempunyai curah hujan relatif rendah yakni berkisar antara 1500 – 2000 mm per
tahun. Sedangkan untuk daerah yang terletak pada ketinggian lebih dari 500 meter dari permukaan air
laut, rata-rata curah hujannya mencapai 2500 mm pertahunnya.

Kabupaten Jombang adalah termasuk yang mempunyai iklim tropis, sedangkan berdasarkan hasil
perhitungan menurut klasifikasi yang diberikan oleh Schmidt, dan Ferguson termasuk tipe iklim D. Di
mana tipe ini biasanya musim penghujan jatuh pada bulan November sampai April, dan musim
kemarau jatuh pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober.

Tabel 2.2. Data Iklim Kabupaten Jombang

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Rata-rata
30 30,3 30,8 31 31 30,9 31,6 32,4 32,7 31,8 30,7
tertinggi °C 30 (86)
(86) (86,5) (87,4) (88) (88) (87,6) (88,9) (90,3) (90,9) (89,2) (87,3)
(°F)
Rata-rata
26,1 26 26,2 26,4 26,3 25,8 25,5 25,8 26,6 27,2 26,8 26,4
harian °C
(79) (79) (79,2) (79,5) (79,3) (78,4) (77,9) (78,4) (79,9) (81) (80,2) (79,5)
(°F)
Rata-rata
22,2 22,1 22,1 22,1 21,6 20,7 20,1 21,1 21,8 22,7 22,9 22,1
terendah °C
(72) (71,8) (71,8) (71,8) (70,9) (69,3) (68,2) (70) (71,2) (72,9) (73,2) (71,8)
(°F)
Presipitasi 320 304 281 150 95 41 26 14 23 57 142 256
mm (inci) (12,6) (11,97) (11,06) (5,91) (3,74) (1,61) (1,02) (0,55) (0,91) (2,24) (5,59) (10,08)
Rata-rata
19 17 16 11 7 4 2 1 2 5 10 15
hari hujan
%
84 83 82 79 78 76 69 67 70 73 79 80
Kelembapan
Rata-rata
sinar
144 167 196 234 246 252 290 297 280 237 203 199
matahari
bulanan
Sumber : Kabupaten Jombang dalam angka

2.3. Keadaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan
wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang
menerima,mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui
anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau.

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-6


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Hampir seluruh wilayah Kabupaten Jombang termasuk dalam DAS Brantas (99,2%), dan
hanya sebagian kecil saja yang masuk DAS Bengawan Solo (0,8%). Sungai-sungai utama
yang melintasi wilayah Kabupaten Jombang antara lain, Sungai Brantas, Sungai Konto,
Sungai Jarak, Sungai Pakel, dan Sungai Gunting. Luasan wilayah DAS dan Sub DAS di
Kabupaten Jombang tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 2.3. Luas DAS dan Sub DAS di Kabupaten Jombang

Luas
DAS Sub DAS
Ha %

Brantas Beng 7.923 6,8

Konto 14.402 12,4

Marmoyo 23.166 20,0

Ngotok Ring 43.352 37,4


Kanal

Gunting 26.204 22,6

Bengawan Solo Solo Hilir 21 0,0

Lamongan 882 0,8

Jumlah 115.950 100,0

Sumber : RPJMD Kabupaten Jombang 2018-2023

2.4. Ketersediaan Air Untuk Irigasi

Ketersediaan air permukaan pada sungai-sungai utama diringkas sebagai berikut:

Tabel 2.4. Ketersediaan Air Permukaan dari Sungai Utama

Debit Air / Water


Nama Sungai / River Panjang / Discharge (m³/dt)
No.
Name Long (Km)
Maksimum Minimum
1 Kali Brantas 44,26 439,33 21,97
2 Kali Konto Kediri 14,12 71,50 2,60

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-7


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Debit Air / Water


Nama Sungai / River Panjang /
No. Discharge (m³/dt)
Name Long (Km)
Maksimum Minimum
3 Pait Tengah 2,30 41,32 3,09
4 Kali Bening 7,25 12,07 1,94
5 Kali Sembung 10,70 21,93 1,60
6 Kali Jarak 12,80 37,19 2,63
7 Kali Pakel 12,80 49,96 1,23
8 Kali Jiken 5,25 39,20 1,49
9 Kali Krisik 4,85 19,60 0,87
10 Kali Gogor 4,85 30,20 0,88
11 Kali Bengawan 6,00 28,71 0.89
12 Kali Putih 7,25 23,63 1,43
13 Kali Catak Banteng 8,75 38,63 1,30
14 Kali Gunting 12,88 61,64 1,74
15 Kali Jurang Jero 12,38 13,71 1,83
16 Kali Sumber Aren 6,08 7,67 0,74
17 Kali Pasinan 2,88 8,88 0,64
18 Kali Mengir 5,30 18,63 0,96
19 Kali Gondang 3,80 14,50 0,95
20 Kali Marmoyo 23,86 53, 48 1,84
21 Kali Bancang 7,00 14,76 0,71
22 Kali Gembyang 1,50 13,09 0,74
23 Kali Kabuh 12,00 47,97 0,96
24 Kali Kulak 8,30 14,80 0,61
25 Kali Paleman 8,45 15,55 0,65
26 Kali Katemas 10,44 19,58 0,73
27 Kali Made 8,00 18,48 0,73
28 Kali Kromong 3,25 17,70 0,70
29 Kali Dor 5,50 24,72 1,94
30 Kali Beng 3,50 32,25 2,44
31 Kali Pelabuhan 2,50 12,97 0,70
32 Kali Ngotok Ring Kanal 27,85 70,45 4,91
33 Kali Jombang 4,25 29,,71 1,94
34 Kali Jombang Wetan 6,12 19,48 1,73
35 Kali Jombang Kulon 8,25 13,58 0,95
36 Kali Kuwik 5,00 13,97 0,87
37 kali Sumber Pangkat 1,94 6,25 0,66
38 Kali Lengkap 4,00 4,81 0,61
39 Kali Maling 1,00 6,23 0,72
40 Kali Wungu 8,00 6,55 0,84
41 Kali Seloatep 5,11 23,71 1,06
42 Kali Pancir 5,00 47,41 1,95
Sumber : Dinas PU Kabupaten Jombang

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-8


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

2.5. Penggunaan Tanah Dan Kesesuaian Tanah Untuk IrigasI


2.5.1. Penggunaan Lahan

Tahun 2019 luas lahan sawah pertanian di Kabupaten Jombang mencapai 48.857 hektar,
yang terdiri dari 42.083 hektar (26 persen) lahan sawah beririgasi dan 6.774 hektar (4
persen) lahan sawah tadah hujan. Sedangkan lahan bukan pertaniannya mencapai 115.950
hektar (70 persen). Hal ini berarti bahwa lahan di Kabupaten Jombang masih dominan
merupakan lahan bukan pertanian (70 persen) dan sebagian kecil (30 persen) merupakan
lahan pertanian.

Tabel 2.5. Luas Lahan Sawah UPT PSDA WS. Brantas di Perwakilan Jombang

BUKAN LAHAN
LUAS SAWAH SAWAH
SAWAH
SAWAH BERIRIGASI
TADAH HUJAN
No NAMA KECAMATAN Total
Irigasi Irigasi Total Bukan (%)
Irigasi Tadah (ha)
Semi- Seder Sawah Lahan
Teknis (%) Hujan (%)
Teknis hana Irigasi Sawah
(ha) (ha)
(ha) (ha) (ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Bdr Kedung Mulyo 2.166 - - 2.166 40% - 0% 3.250 60% 5.416


2 Perak 2.015 - - 2.015 41% - 0% 2.905 59% 4.920
3 Gudo 2.584 - - 2.584 43% - 0% 3.439 57% 6.023
4 Diwek 2.961 - - 2.961 38% - 0% 4.770 62% 7.731
5 Ngoro 3.051 - - 3.051 38% 41 1% 4.986 62% 8.078
6 Mojowarno 3.948 - - 3.948 33% - 0% 7.862 67% 11.810
7 Bareng 3.182 - - 3.182 25% 10 0% 9.427 75% 12.619
8 Wonosalam 488 - - 488 4% - 0% 12.163 96% 12.651
9 Mojoangung 2.221 - - 2.221 27% - 0% 6.018 73% 8.239
10 Somobito 3.284 - - 3.284 41% - 0% 4.764 59% 8.048
11 Jogoroto 1.749 - - 1.749 38% - 0% 2.828 62% 4.577
12 Peterongan 1.902 - - 1.902 39% - 0% 2.947 61% 4.849
13 Jombang 1.655 - - 1.655 31% 38 1% 3.640 68% 5.333
14 Megaluh 1.853 - - 1.853 39% - 0% 2.841 61% 4.694
15 Tembelang 2.260 - - 2.260 41% - 0% 3.294 59% 5.554
16 Kesamben 3.768 - - 3.768 42% - 0% 5.172 58% 8.940
17 Kudu 1.045 - - 1.045 11% 497 5% 7.775 83% 9.317
18 Ngusikan 353 - - 353 7% 871 18% 3.498 74% 4.722
19 Ploso 618 - - 618 13% 1.393 30% 2.596 56% 4.607
20 Kabuh 0 - - 0 0% 2.579 21% 9.735 79% 12.314
21 Plandaan 980 - - 980 7% 1.345 9% 12.040 84% 14.365

JUMLAH : 42.083 42.083 26% 6.774 4% 115.950 70% 164.807

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Jombang

https://jombangkab.bps.go.id/statictable/2018/11/04/421/luas-lahan-sawah-menurut-
kecamatan-dan-jenis-pengairan-di-kabupaten-jombang-ha-2015-2017.html

2.5.2. Kesesuaian Tanah

Kelas kesesuaian Lahan untuk irigasi adalah kelas kemampuan lahan yang memberikan
gambaran tentang jenis tanaman yang sesuai untuk dikembangkan. Namun kondisi saat ini
keberadaan lahan di wilayah Kabupaten Jombang telah terbentuk menjadi zonasi atau
kawasan pertanian, perkebunan, pemukiman dan lain sebagainya, yang telah dimuat dalam

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-9


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

RTRW Kabupaten Jombang tahun 2009. Secara umum, kawasan peruntukan lahan
pertanian yang ada di Kabupaten Jombang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

Kawasan hutan produksi adalah kawasan hutan yang dibudidayakan dengan tujuan
untuk diambil hasil hutannya baik hasil hutan yang berupa kayu maupun non kayu.
Kawasan hutan produksi di wilayah Kabupaten Jombang meliputi hutan produksi
terbatas dan hutan produksi tetap. Luas kawasan hutan produksi di Kabupaten
Jombang 18.840 Ha meliputi KPH Jombang 15.313 Ha, KPH Mojokerto 3.503,70 Ha,
dan KPH Kediri 23,30 Ha.

2. Kawasan Hutan Rakyat

Hutan rakyat merupakan hutan yang merupakan milik rakyat dengan tegakan berupa
tanaman tahunan. Kawasan ini merupakan kawasan hutan yang diperuntukkan guna
produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada umumnya dan
khususnya untuk pembangunan, mendukung pengembangan industri dan ekspor.
Hutan rakyat yang ada merupakan lahan milik rakyat dengan komoditas tegakannya
berupa tanaman hutan. Luas kawasan hutan rakyat di Kabupaten Jombang
14.158,82 Ha.

3. Kawasan Peruntukan Pertanian

Lahan pertanian beririgasi teknis di kawasan perkotaan sebagian masih perlu


dipertahankan secara proporsional sesuai dengan arahan pengelolaan kawasan
perkotaan dengan maksud sebagian lahan pertanian beririgasi teknis tersebut
sekaligus berfungsi sebagai bagian dari RTH kawasan perkotaan.

Sebagian lahan pertanian beririgasi teknis di kawasan perkotaan yang perlu


dipertahankan antara lain lahan pertanian beririgasi teknis di Kecamatan Mojowarno,
Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Bareng, Kecamatan Ngoro, Kecamatan
Mojoagung, Kecamatan Sumobito, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Kudu,
Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Kabuh, Kecamatan Plandaan, dan Kecamatan
Bandarkedungmulyo. Luas lahan pertanian irigasi teknis di kawasan perkotaan yang
perlu dipertahankan secara proporsional, lebih lanjut ditetapkan dalam rencana rinci
kawasan perkotaan.

Kawasan pertanian lahan kering di Kabupaten Jombang dibagian utara Kali Brantas
dan di Kecamatan Bareng dan sekitarnya memiliki potensi khususnya komoditas

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-10


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

perkebunan. Kebutuhan pertanian lahan kering khususnya dengan komoditas non


pangan dipengaruhi oleh kegiatan pengolahan dan kebutuhan barang-barang
sekunder.

Komoditas tanaman hutan (kayu) dan komoditas perkebunan berupa tembakau,


tebu, dan pandan di Kecamatan Ngusikan, Kudu, Plandaan, serta tanaman obat dan
bumbu di Kecamatan Bareng, Wonosalam, Mojowarno, dan Mojoagung. Total
kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pertanian lahan kering
adalah sebesar 4.927,88 Ha yang berupa lahan tegalan dan lahan lain yang tidak
digunakan untuk kegiatan permukiman, pertanian maupun perkebunan.

4. Kawasan Peruntukan Perkebunan

Pengembangan kawasan perkebunan di Kabupaten Jombang yaitu di Kecamatan


Kabuh seluas 2.444,82 Ha, di Kecamatan Ngusikan, Kudu, dan Ploso seluas
2.281,74 Ha, dan di Kecamatan Wonosalam seluas 705,06 Ha. Kawasan
perkebunan ini marupakan kawasan perkebunan tanaman tahunan dengan
pengembangan komoditi kopi, kelapa, dan kacang mete.

2.6. Kondisi Demografi

Penduduk Kabupaten Jombang pada tahun 2019 berdasarkan publikasi Badan Pusat
Statistik (BPS) Republik Indonesia hasil pergerakan proyeksi sensus penduduk tahun 2020
(SP 2020) berjumlah 1.263.814 jiwa, terdiri atas 628.799 jiwa (49,75%) penduduk laki-laki
dan 635.015 jiwa (50,25%) penduduk perempuan.

Penduduk dengan jenis kelamin perempuan pada tahun 2019 lebih banyak jika
dibandingkan dengan penduduk berjenis kelamin laki-laki dengan nilai perbandingan jenis
kelamin (Sex Rasio) sebesar 99,02 yang berarti bahwa setiap ada 10.000 penduduk berjenis
kelamin perempuan di Kabupaten Jombang terdapat 9.902 penduduk berjenis kelamin laki-
laki.

Dalam kurun waktu satu tahun jumlah penduduk Kabupaten Jombang secara administrasi
kependudukan bertambah sebanyak 5.196 jiwa jika dibandingkan dengan penduduk pada
tahun 2018 yang berjumlah 1.258.618 jiwa.

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-11


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Kabupaten Jombang Tahun 2019

Kecamatan / Laki-laki / Perempuan Jumlah / Sex Ratio


No.
Subdistricts Male / Female Total (%)
1 Bandar Kedung Mulyo 22.176 22.244 44.420 99.69%
2 Perak 26.267 26.805 53.072 97.99%
3 Gudo 25.523 26.185 51.708 97.47%
4 Diwek 54.116 53.162 107.278 101.79%
5 Ngoro 35.096 35.533 70.629 98.77%
6 Mojowarno 45.195 44.742 89.937 101.01%
7 Bareng 25.239 25.798 51.037 97.83%
8 Wonosalam 16.309 15.934 32.243 102.35%
9 Mojoagung 39.158 39.006 78.164 100.39%
10 Sumobito 41.357 41.273 82.630 100.20%
11 Jogoroto 35.019 34.643 69.662 101.09%
12 Peterongan 34.024 34.547 68.571 98.49%
13 Jombang 72.922 75.347 148.269 96.78%
14 Megaluh 18.647 19.076 37.723 97.75%
15 Tembelang 25.446 25.800 51.246 98.63%
16 Kesamben 30.783 31.265 62.048 98.46%
17 Kudu 14.101 14.495 28.596 97.28%
18 Ngusikan 10.598 10.895 21.493 97.27%
19 Ploso 19.785 20.027 39.812 98.79%
20 Kabuh 19.446 20.286 39.732 95.86%
21 Plandaan 17.592 17.952 35.544 97.99%
Jumlah 628.799 635.015 1263.814 99.02%
Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2020

Kabupaten Jombang terkenal sebagai Kota Santri dengan mayoritas penduduk beragama
islam mencapai 98,51%, namun demikian pluralisme keagamaan tetap terjaga. Pada tahun
2017 telah dibangun Taman ASEAN sebagai salah satu wujud pengakuan dunia atas
predikat Kabupaten Jombang sebagai The Most Harmonious City in ASEAN atau kota paling
toleran di kawasan Asia Tenggara.

Pada tahun 2020 sebagian besar penduduk Kabupaten Jombang bekerja sebagai petani
sebesar 25,36%, diikuti karyawan swasta sebesar 20,76%, pedagang sebesar 19,36%,
penyedia akomodasi dan makan minum sebesar 8,16%, tenaga konstruksi sebesar 7,56%,
tenaga pendidik sebesar 5,44%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 2,25%, dan profesi
lainnya sebesar 6,55%.

2.6.1. Jumlah, Kepadatan Dan Pendidikan Penduduk

 Jumlah dan Kepadatan Penduduk

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-12


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Jumlah penduduk di Kabupaten Jombang berdasarkan data BPS dari tahun 2010-
2020 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.7. Kondisi Penduduk Kabupaten Jombang Tahun 2017-2019

Laju
Presentase Kepadatan
Penduduk Pertumbuhan Rasio
Penduduk Penduduk per
(Tahun 2020) Penduduk Jenis
(Tahun km2 (Tahun
(Jiwa) 2010-2020 Kelamin
2020) (Jiwa) 2020) (Jiwa)
(%)
49.959 15,43 3,79 1.537 103
55.975 9,78 4,25 1.927 101
55.997 10,72 4,25 1.628 100
110.495 9,18 8,38 2.316 102
77.814 12,77 5,90 1.561 102
95.660 11,48 7,26 1.217 104
56.539 14,05 4,29 600 102
33.520 9,27 2,54 276 102
81.051 10,76 6,15 1.347 103
86.385 11,86 6,55 1.813 104
70.760 12,12 5,37 2.502 104
67.822 6,07 5,15 2.301 102
139.831 1,64 10,61 3.842 99
39.725 8,59 3,01 1.398 100
54.891 10,94 4,16 1.666 100
66.861 11,11 5,07 1.293 102
31.513 11,38 2,39 405 100
22.793 8,69 1,73 652 101
41.777 7,47 3,17 1.609 102
41.311 5,45 3,13 424 100
37.383 5,38 2,84 310 101
1318.062 9,37 100,00 1.137 102
Sumber data : Kabupaten Jombang Dalam Angka 2020

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum kepadatan penduduk di
Kabupaten Jombang tergolong padat. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah
Kecamatan Jombang dan yang paling rendah adalah Kecamatan Wonosalam.

 Pendidikan Penduduk

Tabel 2.8. Jumlah Penduduk Kabupaten Jombang, Menurut Jenjang Pendidikan tahun
2020/2021

Jumlah Penduduk
No. Kecamatan
TK RA SD MI SMP Mts SMA SMK
1 Bandar Kedung Mulyo 779 718 2.217 1.318 805 - 664 525
2 Perak 876 766 3.654 2.190 2.729 1.077 2.365 1.888
3 Gudo 869 583 3.636 1.393 1.243 249 83 849
4 Diwek 1.601 1.801 4.779 6.384 3.573 7.784 1.183 2.369

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-13


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Jumlah Penduduk
No. Kecamatan
TK RA SD MI SMP Mts SMA SMK
5 Ngoro 1.395 908 4.497 3.257 3.080 1.778 1.364 2.546
6 Mojowarno 1.141 1.667 4.904 4.127 2.123 1.256 120 267
7 Bareng 823 643 3.571 1.672 1.696 1.128 650 138
8 Wonosalam 688 152 2.757 564 778 456 - 659
9 Mojoagung 1.541 1.111 4.575 3.957 2.941 1.579 1.045 4.263
10 Sumobito 1.280 1.035 4.774 3.042 1.902 1.35 83 1.184
11 Jogoroto 898 1.097 2.115 685 1.391 72 937 357
12 Peterongan 1.298 658 3.101 3.553 3.675 2.423 2.403 884
13 Jombang 3.698 1.222 10.144 5.337 6.665 5.826 4.715 11.278
14 Megaluh 441 535 2.160 867 998 697 112 151
15 Tembelang 984 548 3.282 1.954 1.623 985 130 401
16 Kesamben 966 799 3.769 1.766 1.518 613 736 168
17 Kudu 533 343 1.838 940 795 112 269 1.081
18 Ngusikan 358 205 1.450 487 713 804 - -
19 Ploso 1.060 244 2.838 867 1.414 203 904 1.401
20 Kabuh 794 141 3.022 279 1.254 72 612 746
21 Plandaan 390 421 2.273 775 970 435 501 -
Jumlah 22.413 15.597 75.356 45.414 41.886 27.899 18.876 31.155
Sumber : Kabupaten Jombang Dalam Angka 2021

2.6.2. Mata Pencaharian Dan Tingkat Kemiskinan

Sebagian besar penduduk Kabupaten Jombang bermata pencaharian sebagai petani (petani
penggarap dan buruh tani), dan lainnya bekerja sebagai Pedagang, Peternakan, Pendidik,
Kesehatan, Pekerja Bangunan dan sebagainya.

Tabel 2.9. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2020

No Kecamatan Petani Nelayan Peternakan Bangunan Pendidik Perdagangan Kesehatan Peneliti


1 Bdr Kedung Mulyo 5.086 10 60 209 374 318 59 -
2 Perak 3.214 14 62 282 429 453 70 -
3 Gudo 6.797 - 26 396 436 610 106 -
4 Diwek 3.612 18 176 1.429 1.541 1.902 183 -
5 Ngoro 7.639 5 115 582 691 386 96 -
6 Mojowarno 6.458 17 102 763 745 398 138 3
7 Bareng 8.182 10 43 494 242 121 41 -
8 Wonosalam 7.961 - 134 232 109 169 29 1
9 Mojoagung 4.709 7 144 1.054 718 1.003 110 1
10 Sumobito 6.194 29 69 890 785 1.744 119 3
11 Jogoroto 2.808 2 39 530 844 661 72 1
12 Peterongan 3.990 10 68 804 749 1.123 129 1
13 Jombang 2.280 9 51 1.222 2.300 1.637 492 2
14 Megaluh 3.829 14 40 170 380 376 81 1
15 Tembelang 4.402 3 59 333 556 542 95 -
16 Kesamben 6.037 6 89 464 501 947 89 -
17 Kudu 6.084 2 12 85 183 347 56 -
18 Ngusikan 4.640 1 22 108 126 80 40 -
19 Ploso 5.609 29 44 99 253 857 64 -
20 Kabuh 14.958 5 11 51 150 159 61 -
21 Ngusikan 11.004 1 40 118 156 98 56 -
Total 125.493 192 1.406 10.315 12.268 13.931 2.186 13

Sumber: Kabupaten Jombang Dalam Angka, Tahun 2021

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-14


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

2.6.3. Peran Serta Wanita Dalam Kegiatan Irigasi

Dari sejumlah penduduk berusia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan
usaha utama dan jenis kelamin (gender) di Kabupaten Jombang, tercatat 40,93% nya
adalah perempuan.

Tabel 2.10. Kegiatan Utama Penduduk dan Jenis Kelamin

Jenis Kegiatan Utama Jenis Kelamin


Laki-Laki Perempuan Jumlah
Pertanian 87.642 43.525 131.167
Industri 120.005 48.509 168.514
Jasa 173.384 172.056 345.440
Kabupaten Jombang 381.031 264.090 645.121

Sumber: Kabupaten Jombang Dalam Angka, Tahun 2021

2.7. Kondisi Sistem Irigasi


2.7.1. Kelembagaan Pengelolaan Irigasi (KPI)
1) Tugas dan Organisasi Dinas yang Membidangi Irigasi

Lembaga yang terkait dengan pengelolaan irigasi di kabupaten adalah Bappeda,


Dinas PU/SDA dan Dinas Pertanian. Kegiatan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya dalam pengelolaan irigasi, sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya
adalah sebagai berikut:

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Jombang

Tugas Pokok: Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah


yang bersifat perencanaan pembangunan daerah.

Fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;

2. Pelaksanaan penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan


Kabupaten Jombang;

3. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Pendek, Menengah dan


Panjang Daerah yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah;

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-15


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

4. Penyusunan rencana dan pengembangan kewilayahan bidang Ekonomi,


Sosial dan Budaya, serta Prasarana Wilayah;

5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan


pembangunan;

6. Pengorganisasian dengan instansi dan atau lembaga terkait untuk


kepentingan perencanaan pembangunan;

7. Pengkoordinasian dan penyusunan program kerjasama dalam dan luar


negeri di bidang pembangunan dan pengembangan investasi daerah;

8. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati


sesuai dengan tugas dan fungsi.

b. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jombang

Tugas Pokok: Melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas


otonomi dan tugas pembantuan di bidang sumber daya air.

Fungsi:

1. Penyusunan perencanaan dibidang sumber daya air;

2. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana


sumber daya air, bendungan/dam;

3. Pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipatif;

4. Pelaksanaan penyediaan dan pembagian air irigasi, operasi dan


pemeliharaan jaringan irigasi dan drainase beserta bangunan-bangunan
pelengkapnya;

5. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pengelolaan perijinan dibidang


sumber daya air;

6. Pelaksanaan pembangunan dan perbaikan irigasi beserta bangunan-


bangunan pelengkapnya;

7. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang sumber daya air dan


pengembangan wilayah jaringan irigasi pedesaan;

8. Pelaksanaan ketatausahaan;

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-16


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

9. Pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat


dan pemerintah provinsi;

10. Penyusunan laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran,


neraca dan catatan atas laporan keuangan;

11. Pembinaan dan pengelolaan unit pelaksana teknis dinas.

12. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati


sesuai dengan tugas dan fungsi.

c. Dinas Pertanian Kabupaten Jombang

Tugas Pokok: Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas


otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pertanian.

Fungsi:

1. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian organisme pengganggu


tanaman pada tanaman pangan dan hortikultura;

2. Pembinaan teknis pertanian tanaman pangan dan hortikultura dalam


rangka usaha meningkatkan kemajuan, ketrampilan dan pendapatan
masyarakat serta organisasi atau koperasi tani;

3. Pengenalan dan pengikhtiaran teknologi, alat-alat pertanian tanaman


pangan dan hortikultura berikut pendayagunaannya;

4. Pelaksanaan pengumpulan data-data dan angka statistik dibidang


pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta pengambilan angka-
angka ubinan;

5. Pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan lahan dan air;

6. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pertanian


tanaman pangan dan hortikultura;

7. Pengkajian dan evaluasi dampak pelaksanaan kebijaksanaan dan


program pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura;

8. Penyusunan laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran,


neraca dan catatan atas laporan keuangan;

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-17


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

9. Pembinaan dan pengelolaan UPTD Dinas Pertanian;

10. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati


sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Status Sumber Daya Manusia di Korwil Kabupaten Jombang

Petugas O&P yang ada dibedakan antara Unit Pelaksana O&P yang bekerja pada
DI-DI wewenang Provinsi (luas DI 1.000 s/d 3.000 ha dan status utuh dalam
Kabupaten dan lintas kabupaten).

Kondisi eksisting Petugas O&P pada DI kewenangan Provinsi yang ada di Korwil
Kabupaten Jombang dapat dilihat pada FORMAT 3.05.

3) Informasi & Kinerja Komisi Irigasi

Komisi Irigasi Kabupaten Jombang dan Provinsi Jawa Timur telah dibentuk sesuai
SK Kepala Daerah No. 188.4.45/32/415.10.3.4/2017. Komisi Irigasi mempunyai total
15 anggota, terdiri dari wakil instansi pemerintah, dan wakil P3A/GP3A/IP3A
sedangkan Provinsi Jawa Timur SK Kepala Daerah No. 188/164/KPTS/013/2019
dengan total 29 anggota dari unsur pemerintah dan dari non pemerintah.

4) Informasi & Kinerja P3A/GP3A/IP3A

Informasi tentang jumlah P3A/GP3A/IP3A yang sudah ada, status hukumnya, serta
partisipasi dalam kegiatan O&P jaringan irigasi utama disajikan dalam Tabel

Status hukum ada empat tingkat sebagai berikut:

I. AD/ART sudah disahkan dengan SK Bupati Kepala Daerah;

II. Sudah memiliki Akte Notaris;

III. Sudah terdaftar di Pengadilan Negeri setempat;

IV. SK Kemenkumham

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-18


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Tabel 2.11. Data HIPPA DI. Slumbung

Tahun Tinggat
Luas Petak Status
NAMA HIPPA Pembentukan Kemampuan
KECAMATAN Desa Tersier Hukum
(P3A) /Reorganisasi/ Organisasi
(Ha) (I,II,III,IV)*
Revitalisasi (BB,SB,B,M)*
Mojowarno Japanan Mardi Rahayu 298 III SB
Mojoagung Kd. Lumpung Tani Mulyo 144 III SB
Dukuhmojo Rahmat 0,00 III SB
Kr. Winongan Slamet 165 III SB
Kademangan Lancar Tirto 131 III SB
Janti Rejoslamet 117 III SB
Tejo Mekarsari 248 III SB
Gambiran Tirto Budi 66 III SB
Kauman Walisongo 51 III SB
Mojotresno Tirto Multo 67 III SB
Tanggulrejo Tirtorejo 96 III SB
Dukuhdimoro Rahmad 233 III SB
Mlagan Sidomakmur 75 III SB
Mancitan Gemah Ripah 107 III SB
Betek Srirejeko 200 III SB
Karobelah Rukun Makmur 141 III SB
Murukan Sumber Makmur 191 III SB
Johowinong Tani Makmur 133 III SB
Seketi Tani Mulyo 28 III SB
Sumber : Dinas PU SDA Provinsi Jatim

Tabel 2.12. Data HIPPA DI. Jatimlerek

Luas Tinggat
Tahun Status
NAMA HIPPA Petak Kemampuan
KECAMATAN Desa Pembentukan/Reor Hukum
(P3A) Tersier Organisasi
ganisasi/Revitalisasi (I,II,III,IV)*
(Ha) (BB,SB,B,M)*
Kudu Sidokaton Margo rukun 125 SB
Tapen Lesatari 71 SB
Bakalanrayung Sumber Rejeki 197 SB
Randuwatang Tani Unggul 76 SB
Sbr. Teguh Sumber Rejeki 163 SB
Menturus Tani Unggul 100 SB
Kudubanjar Sri rejeki 204 SB
Ploso Tanj. Kramat Tirto Mulyo 148 SB
Rejoagung Tirto Mulyo 166 SB
Losari Tirto Kencono 54 BB
Ploso Tani Mulyo 110 BB
Jatigedong Sumber Mulyo 105 SB
Kedungdowo Tani Jaya 109 SB

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-19


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Luas Tinggat
Tahun Status
NAMA HIPPA Petak Kemampuan
KECAMATAN Desa Pembentukan/Reor Hukum
(P3A) Tersier Organisasi
ganisasi/Revitalisasi (I,II,III,IV)*
(Ha) (BB,SB,B,M)*
Bawangan Tani Makmur 135 SB
Plandaan Jatimlerek Tani Makmur 102 SB
Karangrejo Tirto Raharjo 152 SB
Plandaan Tirto 95 SB
Purisemanding Tani Makmur 73 SB
Ngusikan Klp. Kuning Air Hujan 115 SB
Beringin
Kd. Bodo Kencono 106 BB
Ngusikan Tirto Sari 96 SB
Sbr. Nongko Tani Mulyo 156 BB
Manunggal Rukun Tani 78 SB
Ngampel Tani Harapan 87 SB
Mojodana Kencono 42 SB
Kromong Tani Sejati 13 SB
Kaboan Tirto Kencono 152 SB
Sumber : Dinas PU SDA Provinsi Jatim

2.8. Kondisi Aset Irigasi

Bagian ini menggambarkan kondisi aset fisik jaringan irigasi dan prasarana pendukungnya
di kabupaten secara umum, yang meliputi : jumlah Daerah Irigasi (DI), luas lahan, laju alih
fungsi, kondisi dan fungsi jaringan irigasi maupun prasarana pendukungnya, yang terdiri dari

1) Kondisi Daerah Irigasi (DI)

Data tentang semua DI yang ada dalam kabupaten, diringkas dalam FORMAT 1.01.
Data tersebut didapat dari Dinas PUPR.

Data ini mencakup daftar semua DI, kode DI, lokasi DI menurut nama DAS, luas DI
(potensial dan fungsional), status utuh dalam kabupaten atau lintas kabupaten,
kewewenang pengelolaan DI (Pusat, Provinsi atau Kabupaten) jenis pola tanam dan
intensitas tanam (intensitas tanam total dan intensitas padi), dan tahun pelaksanaan
inventarisasi aset fisik jaringan irigasi yang terbaru. Pada kolom terakhir tabel data,
diinformasikan apakah Dinas PU/SDA sudah memiliki Skema Jaringan Irigasi pada
tiap DI.

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-20


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

2) Kondisi Jaringan Irigasi

Dalam bagian ini terdapat laporan tentang kondisi aset-aset jaringan irigasi per DI.

Di Kabupaten Jombang inventarisasi aset irigasi (PAI), telah dilaksanakan dalam


sebanyak 196 DI.

Laporan ringkasan data Aset Irigasi terdapat dalam Tabel sbb:

Bendung: FORMAT 3.01;

Saluran: FORMAT 3.02;

Bangunan bagi/sadap: FORMAT 3.03;

Bangunan jembatan/gorong-gorong/talang: FORMAT 3.03;

Bangunan sipon/terjunan/got miring: FORMAT 3.04;

3) Keadaan Prasarana Pendukung

Jumlah dan kondisi dari prasarana pendukung milik pemerintah disajikan dalam
FORMAT 3.05. Data tersebut terdapt dari Dinas PUPR. Prasarana pendukung
tersebut meliputi : kantor, perumahan dan kendaraan.

2.9. Kondisi Kinerja Sistem Irigasi

Kinerja sistem irigasi merupakan resultan dari kinerja manajemen dan kinerja fungsional fisik
jaringannya. Sebagian besar cara evaluasi kinerja sistem irigasi menggunakan motode
analisis kuantitatif namun prakteknya tidak semua aspeknya bisa dinilai secara kuantitatif,
sehingga diperlukan cara lainnya untuk mengkuantifikasikan aspek kinerjanya.

Berdasarkan Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang Pedoman Operasi dan Eksploitasi
Jaringan Irigasi, evaluasi kinerja jaringan irigasi dilakukan setiap satu tahun sekali sesuai
dengan daerah irigasi (DI) kewenangannya. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui
kondisi kinerja sistem irigasi.

Sesuai dengan Permen PUPR No 12/PRT/M/2015 penilaian kinerja jaringan irigasi


dilakukan dengan menilai 6 (enam) aspek kinerja yaitu :

1. Aspek Prasarana Fisik,

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-21


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

2. Aspek Produktivitas Tanam,

3. Aspek Sarana Penunjang,

4. Aspek Organisasi Personalia,

5. Aspek Dokumentasi,

6. Aspek Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A).

Secara teroitis, evaluasi ini dilaksanakan setiap tahun dengan penilaian indeks kinerja
sistem irigasi sebagai berikut :

a) 80-100 : kinerja sangat baik

b) 70-79 : kinerja baik

c) 55-69 : kinerja kurang dan perlu perhatian

d) < 55 : kinerja jelek dan perlu perhatian

Dari FORMAT 3.06 sebagian besar kinerja DI Berdasarkan Penilaian hasil evaluasi di
Provinsi Jawa Timur, Indeks kinerja Irigasi termasuk kategori kinerja jelek dan butuh
perhatian, maka direkomendasikan kegiatan rehabilitasi.

Kondisi kinerja sistem irigasi kewenangan provinsi di Kabupaten Jombang dapat dilihat pada
FORMAT 3.06.

2.10. Pendapatan Petani

Dalam analisa diuraikan perkembangan sektor pertanian kabupaten dengan satuan analisa
kecamatan, karena data tersedia menurut desa/kecamatan, bukan per DI.

Data sekunder untuk keperluan ini didapatkan dari Data “Kabupaten Dalam Angka”, data
Statistik Pada Dinas Pertanian, Data Statistik yang dikumpulkan oleh BPS Kabupaten,
seperti data Sensus Pertanian, Sensus Penduduk, SUSENAS, data Survey Pertanian kerja
sama BPS dan Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, dan informasi dari PSETK.

Kabupaten Jombang mempunyai lahan pertanian yang luas yang ditanami padi, jagung,
kedelai, tebu, tembakau, sayuran dan lain-lain.

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-22


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Tabel 2.13. Luas panen dan produksi padi di Kab. Jombang, 2017

No. Kecamatan Padi Sawah Padi Ladang


Luas Panen Produksi Produktivitas Luas Panen Produksi Produktivitas
(ha) (ton) (ton/ha) (ha) (ton) (ton/ha)

1 Bandar Kedung Mulyo 3.900 22.829 5,85 - - -


2 Perak 4.407 26.476 6,01 5 30 6,00
3 Gudo 4.534 25.971 5,73 - - -
4 Diwek 3.371 20.124 5,97 - - -
5 Ngoro 5.195 31.292 6,02 - - -
6 Mojowarno 6.520 35.893 5,51 - - -
7 Bareng 4.665 27.106 5,81 - - -
8 Wonosalam 420 2.337 5,57 - - -
9 Mojoagung 2.904 16.090 5,54 15 66 4,40
10 Sumobito 4.786 28.601 5,98 - - -
11 Jogoroto 1.865 11.790 6,32 - - -
12 Peterongan 3.047 17.262 5,67 - - -
13 Jombang 3.100 18.095 5,84 - - -
14 Megaluh 3.621 23.594 6,52 450 2.332 5,18
15 Tembelang 4.369 26.419 6,05 - - -
16 Kesamben 5.452 33.279 6,10 - - -
17 Kudu 1.653 9.736 5,89 - - -
18 Ngusikan 1.346 8.343 6,20 127 704 5,54
19 Ploso 2.823 15.094 5,35 - - -
20 Kabuh 3.519 21.091 5,99 187 1.007 5,39
21 Plandaan 3.975 23.304 5,86 - - -
Jumlah/ Total 75.469 444.724 5,89 784 4.139 5,28
2016 77.773 469.099 6,03 1.151 5.980 5,20
Sumber : Kabupaten Jombang Dalam Angka 2018

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-23


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

Tabel 2.14. Luas panen dan produksi jagung di Kab. Jombang, 2017

No. Kecamatan Padi Sawah Kedelai


Luas Panen Produksi Produktivitas Luas Panen Produksi Produktivitas
(ha) (ton) (ton/ha) (ha) (ton) (ton/ha)

1 Bandar Kedung Mulyo 1.597 11.226 7,03 - - -


2 Perak 1.024 7.419 7,24 - - -
3 Gudo 1.900 13.750 7,24 - - -
4 Diwek 2.456 17.082 6,96 47 71 1,51
5 Ngoro 1.603 11.612 7,25 - - -
6 Mojowarno 3.825 26.751 6,99 87 140 1,61
7 Bareng 3.759 25.874 6,88 - - -
8 Wonosalam 3.134 18.557 5,92 - - -
9 Mojoagung 1.717 11.746 6,84 182 293 1,61
10 Sumobito 2.144 15.690 7,32 612 822 1,34
11 Jogoroto 2.425 16.411 6,77 45 48 1,06
12 Peterongan 1.046 7.507 7,18 248 398 1,61
13 Jombang 1.027 7.506 7,31 3 5 1,61
14 Megaluh 562 3.970 7,06 - - -
15 Tembelang 643 4.705 7,32 1.381 2.224 1,61
16 Kesamben 869 5.705 6,56 1.295 2.059 1,59
17 Kudu 1.018 6.611 6,49 63 101 1,61
18 Ngusikan 1.904 11.571 6,08 155 249 1,61
19 Ploso 483 3.541 7,33 15 23 1,61
20 Kabuh 3.659 21.932 5,99 - - -
21 Plandaan 799 5.068 6,34 134 162 1,21
Jumlah/ Total 37.592 254.234 6,76 4.266 6.595 1,55
2016 31.627 241.325 7,63 4.824 6.429 1,33
Sumber : Kabupaten Jombang Dalam Angka 2018

2.10.1. Penguasaan dan Kepemilikaan Lahan Irigasi

Data tentang luas sawah irigasi dan sawah tadah hujan yang ada di tiap kecamatan
disajikan dalam FORMAT 1.01.

Secara umum rata-rata kepemilikan lahan di DI Kewenangan Provinsi 0,08 ha/orang.


Sedangkan Status Petani pemilik penggarap sebesar 101.629 orang.

1. Dalam bagian ini diulas data mengenai penguasaan lahan irigasi (terdiri dari lahan
milik, sewa, sakap dan gadai) dan kepemilikan lahan (milik yang digarap sendiri,
disewakan, disakapkan, atau digadaikan kepada pihak lainnya).

2. Data sekunder untuk keperluan ini diambil dari data Statistik Sensus Pertanian yang
terakhir dilakukan tahun 2020, apabila data ini belum tersedia di BPS kabupaten.
Mestinya data Sensus Pertanian sudah ada, data ini bisa digunakan dan data ini

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-24


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

dikeluarkan oleh BPS kabupaten bersangkutan. Data ini bisa diminta pada BPS
kabupaten.

3. Dalam data Sensus Pertanian ini ada data mengenai penguasaan dan pemilikan
lahan sawah dan lahan kering/tegalan, dan juga data mengenai distribusi pemilikan
dan penguasaan lahan. Data Sensus ini mencakup jumlah rumah tangga pertanian
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

4. Perkembangan rumah tangga pertanian perlu diuraikan. Demikian juga dengan data
rumah tangga buruh tani yang tersedia pada Sensus Pertanian.

2.10.2. Pola Tanam

Jenis pola tanam indikatif dapat berupa:

P/P/P = padi/padi/padi

P/P/Pal = padi/padi/palawija

P/P+Pal/Pal = padi/(padi + palawija)/palawija

P/P/- = padi/padi/bero.

Data pola tanam indikatif dan intensitas tanam padi (CI = %) yang tercapai dalam tiap
kecematan disajikan dalam FORMAT 1.01.

2.10.3. Produksi dan Produktivitas Tanaman

Total produksi padi (Ton GKG) dari tiap kecamatan, selama 5 tahun terakhir, disajikan
dalam FORMAT 1.04.

Produktivitas (Ton/ha) tanaman padi, palawija, sayuran, dan buah-buahan yang ditanam
dilahan sawah beririgasi selama lima tahun terakhir per kecamatan disajikan dalam
FORMAT 1.04.

(Jika terjadi perubahan, baik peningkatan maupun penurunan, supaya disebutkan


penyebab terjadinya perubahan tersebut).

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-25


RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN IRIGASI (RP2I)

2.10.4. Pengelohan dan Pemasaran Hasil Pertanian

1. Uraian perkembangan pengolahan dan pemasaran hasil lahan pertanian beririgasi


selama lima tahun terakhir. Bila terjadi perubahan supaya diuraikan penyebab
terjadinya perubahan tersebut.

2. Diuraikan juga perkembangan peralatan pengolahan hasil pertanian, termasuk adanya


bantuan peralatan dari pemerintah selama 5 tahun terakhir. Kalau ada program bantuan
peralatan pengolahan hasil yang diberikan oleh pemerintah supaya disebutkan sumber
pendanaannya, dan bagaimana pengelolaannya di tingkat petani serta dampak dari
pemberian peralatan ini.

2.10.5. Pendapatan dan Pola Pendapatan Petani Sawah Irigasi

Data mengenai pendapatan dan pola pendapatan petani di lahan sawah beririgasi disajikan
dalam FORMAT 1.03.

Bila data tersedia, pendapatan (Rp juta/ha) diuraikan untuk tiap jenis tanaman (padi, jagung,
kacang tanah, kedelai, sayuran dan buah-buahan) menurut musim tanam (MTI, MTII, MTIII)
selama 5 tahun terakhir.

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI JAWA TIMUR | Di KABUPATEN JOMBANG II-26

Anda mungkin juga menyukai