Anda di halaman 1dari 6

Sesi 1

Kamis, 31 Oktober 2019 Pukul 01.00 – 12.00 WIB

“Keberangkatan Menuju Bandung dan Kegiatan Pagi”

Oleh: Seluruh Tim dan peserta PK-149

Peserta PK-149 berangkat dari Hotel Mercure Ancol menuju Kota Bandung
menggunakan bus pada pukul 01.00. Peserta dibagi dalam 3 bus, masing-masing
bus diisi 2 kelompok, kurang lebih sebanyak 50 orang. Rombongan tiba di Alun-
Alun Bandung pada pukul 06.00.

Peserta PK-149 dikoordinir untuk pembuatan video angkatan di halaman


Masjid Raya Bandung. Peserta berbaris sesuai formasi yang telah direncanakan
pada hari sebelumnya. Peserta membentuk formasi huruf PK-149 dan logo Cakra
Ananta. Pengambilan gambar dilakukan selama 30 menit. Setelah selesai setiap
kelompok berkumpul untuk sesi foto bersama kelompok masing-masing.

Seharusnya peserta berkumpul pada pukul 08.00 untuk melanjutkan


kunjungan institusi ke PT. Pindad (Persero). Akan tetapi jadwal bergeser menjadi
pukul 11.00 karena bersamaan dengan jadwal kedatangan Menteri Pertahanan
Republik Indonesia. Untuk mengisi kekosongan waktu sampai dengan jam tersebut,
dilakukan pengambilan video untuk lagu angkatan di sekitar Jl. Cikapundung.
Beberapa peserta lain melakukan persiapan acara penutupan di sekitar Masjid Raya
Bandung. Setelah selesai, peserta bertolak menuju lokasi PT. Pindad (Persero).
Sesi 2

Kamis, 31 Oktober 2019 Pukul 14.00-17.00 WIB

“Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme”

Oleh: Ade Bagdja (Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. Pindad)

Kegiatan visitasi ke PT.Pindad (Persero) Bandung, dimulai pada pukul


14.00 dan diikuti oleh seluruh anggota PK 149. Acara awal daripada kegiatan ini
adalah pembukaan oleh Pak Wildan Arif selaku kepala bagian keuangan dan
administrasi. Ia menyaampaikan PT Pindad Persero berada di Kota Bandung yaitu
sebuah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan
produk militer dan komersial di Indonesia. Saat ini proses produksi PT Pindad
(Persero) dilaksanakan di dua tempat yaitu divisi Amunisi di Turen Kabupaten
Malang Jawa Timur dan divisi Senjata, divisi mekanika, divisi elektrika, unit bisnis
toko perlengkapan,unit bisnis stamping, dan unit bisnis laboratorium. Semua
ditempatkan di kabupaten Bandung. Saat ini, PT. Pindad (Persero) sedang
memproduksi produk baru yaitu medium tank yang bernama Harimau. Medium
tank dipastikan lebih friendly untuk digunakan di Indonesia dibandingkan dengan
produk sebelumnya yang di import dari luar negeri. Menurut beliau ”Jika sebuah
Negara tidak memiliki kemandirian di alutsista maka negara tersebut akan selalu
dikendalikan oleh negara asal alat alutsista yang mereka gunakan,” Sambutan
beliau diakhiri dengan harapan agar kami generasi muda dapat mengabdi demi
kemajuan Indonesia.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan mendengarkan sambutan dari Ibu


Zanariah selaku Direktur riset LPDP. Sambutan beliau diawali dengan rasa
terimakasih kepada PT Pindad (Persero) Bandung atas penerimaan kepada awardee
PK-149 LPDP yang melakukan visitasi hari ini. Beliau menjelaskan hingga saat ini
LPDP memiliki skema beasiswa dana pendidikan yang diberikan kepada pemuda-
pemudi yang layak menerimanya. Skema tersebut yaitu melalui beasiswa LPDP
Reguler, disertasi, dokter spesialis, afirmasi, dan beasiswa unggulan dosen
Indonesia (Budi) dan program co-funding. Dengan total dana yang telah
dikeluatkan sekitar 1 triliun. Selain pembiayaan beasiswa ada juga produk riset
yang didanai oleh LPDP. Kemudian Ia menginformasikan kepada pihak PT Pindad
(Persero) bahwa peserta PK-149 LPDP berjumlah 149 dengan nama angkatan
Cakra Ananta, dimana Cakra berarti roda dan Ananta yang berarti infinity yang
berarti tidak terbatas. Artinya generasi muda yang selalu berkembang dan tidak
terbatas serta guncangkan dunia. Selanjutnya diakhiri dengan ucapan terimakasih
kepada PT Pindad Persero yang bersedia menerima kunjungan PK-149 LPDP.

Selanjutnya, sebelum masuk ke acara inti, terlebih dahulu peserta diberikan


penjelasan mengenai tata tertib dan safe induction selama visitasi di PT Pindad
(Persero) Bandung. Berikut tata tertib dalam kegiatan kunjungan dan visitasi, yaitu:
(1) Pengunjung tidak diperkenankan kegiatan produksi dari PT. Pindad Persero
(dilarang menggunakan camera. Handycam, dan HP), (2) Pengunjung harus tetap
tertib dan tenang selama kegiatan visitasi berlangsung, jika terdengar suara alarm
yang menandakan terdapat bahaya maka pengunjung harus mengikuti instruksi
petugas, (3) PT. Pindad Persero menyediakan ruang kesehatan bagi pengunjung
yang sedang sakit, disediakan obat-obatan dan akan dibwa ke Rumah Sakit terdekat
jika pengunjung tidak dapat ditangani oleh tim medis PT. Pindad Persero, (4) Dan
dalam kegiatan visitasi dalam pabrik produksi, pengunjung dilarang melewati garis
kuning yang dijadikan batas pengunjung dapat mendekati alusita yang diproduksi.

Kemudian kegiatan visitasi dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ade


Bagdja selaku Direktur Teknologi dan Pengembangan. Berikut merupakan
rangkuman materi yang beliau sampaikan. PT. Pindad Persero merupakan
perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang
Alutsita (Alat Utama Sistem Persenjataan ) dan produk komersial. Visi Perusahaan:
Menjadi Produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada
tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategis. Sementara Misi
Perusahaan: Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan
keamana serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan Nasional dan
secara khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan Negara.

PT. Pindad (Persero) merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik


Negara) yang bergerak dalam bidang Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan)
dan produk komersial seperti produksi/manufaktur (contoh: produk senjata dan
amunisi, produk kendaraan khusus, produk pyroteknik, bahan pendorong serta
bahan peledak militer dan komersial, produk konversi energi, dan produk alat
berat). PT. Pindad (Persero) juga memberikan jasa untuk industri pertambangan,
konstruksi, mesin industri seperti perekayasaan system industrial, pemeliharaan
produk/ peralatan industri, pengujian mutu dan kalibrasi, konstruksi, pemesinan,
heat and surface treatment, drilling, blasting, jasa pemusnahan bahan peledak, jasa
transportasi bahan peledak, jasa pergudangan bahan peledak, pemeliharaan mesin
listrik.

Pak Ade Bagdja juga menyampaikan sebelum tahun 2000, Indonesia masih
menggunakan produk luar negeri sehingga akses pakainya sangat terbatas karena
terkendala masalah perijinan, jika kita ingin menggunakan alat alusita dari luar
tersebut untuk kegiatan maka kita harus mendapatkan ijin terlebih dahulu dari
pembuatnya sehingga tugas kita akan terkendala. Atas dasar itulah PT. Pindad
(Persero) terbentuk, keinginan yang kuat untuk memiliki alat alusita yang tak kalah
canggih dan hebat dari yang kita impor menjadikan tekad para pemuda bangsa
menyala untuk dapat memproduksi sendiri alusita.”jika ada kemauan dan
kemampuan segala sesuatu pasti dapat dimiliki”, tekad itulah yang menjadi awal
mula berdirinya PT. Pindad (Persero). Setelah Indonesia mampu memproduksi alat
alutsitanya sendiri, pernah terjadi insiden yaitu ketika mengikuti kompetisi alat
alutsiata Indonesia ingin dibongkar dikarenakan ketidakpercayaan pihak lain akan
kemampuan alat alutsita tersebut, kejadian lain yakni ketika mengikuti kompetisi
internasional, Indonesia sempat akan didiskualifikasi dikarenakan selalu menang
dalam kompetisi tersebut. Sejak saat itulah negara lain mengakui kehebatan dan
kemampuan Indonesia dalam memproduksi alat alutsitanya sendiri.

Beberapa alat alautsita baru yang sedang PT. Pindad (Persero) produksi
yaitu kendaraan fungsi khusu Komodo, Medium tank, roket pertahanan, motor listik
dan masih banyak lagi alat tempur maupun produk komersil yang mampu
diproduksi di dalam negeri. Terakhir, pesan yang disampaikan beliau kepada kami
para peserta PK-149 LPDP yaitu “jangan pernah berhenti jika sudah memncapai
sesuatu, harus tetap berjuang untuk hal baru lain yang akan kamu capai demi
kemajuan Indonesia”. Kegiatan Visitasi peserta PK-149 Cakra Ananta di PT.
Pindad (Persero) Bandung diakhiri dengan berkeliling melihat-lihat pabrik
produksi dan diberikan kesempatan untuk melihat secara langsung parade alat
alutsita berupa tank tempur, mobil logistik, produk terbaru, senapan laras panjang
dan lain-lain dan kami pun diberikan kesempatan untuk menaiki dan
menggunakannya.

Kegiatan Visitasi Tank

PT Pindad (Persero) mulai masuk pada pengembangan teknologi kendaraan


bermotor pada tahun 1993 melalui program Mobil Nasional. PT Pindad telah
bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam upaya
untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khususnya kendaraan tempur
untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.
Produk-produk kendaraan tempur yang dihasilkan, diantaranya : Kendaraan
Taktis 4x4 “KOMODO” dan Panser 6x6 “ANOA” yang telah diproduksi lebih dari
300 unit dengan berbagai varian serta ikut dalam misi perdamaian dunia PBB di
berbagai Negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.
Penelitian dan pengembangan terus menerus dilakukan untuk mencapai
tujuan masa depan untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan teknologi. Produk
penelitian dan pengembangan terbaru yang dilakukan oleh Pindad adalah produk
Medium Tank “HARIMAU” yang bekerjasama dengan FNSS (Turki) serta
didukung oleh Kementerian Pertahanan RI. Sistem ini dilengkapi senjata Turret 105
mm serta mampu melewati berbagai medan pertempuran.
Kegiatan outdoor LPDP PK-149 di laksanakan pada area parade dengan
menyaksikan pameran produk-produk tank, setelah itu peserta LPDP PK-149 di
arahkan ke area koleksi produk-produk tank untuk mengambil foto dan mencoba
merasakan bagaimana rasanya berkendara dengan produk-produk tank PT.Pindad
dengan dikawal oleh pegawai PT. Pindad.

Kegiatan Praktek Menembak

Kegiatan menembak diawali dengan arahan Bapak Instruktur


mengenai tata cara penggunaan senjata dan aturan keselamatannya. Kemudian
dilanjutkan quiz dengan pertanyaan berupa materi yang disampaikan dalam kelas.
Peserta yang berhasil menjawab akan mendapatkan penghargaan berupa
kesempatan untuk mencoba mengoperasionalkan senjata, empat peserta beruntung
itu adalah Rizka Windiastuti (tujuan Universitas Indonesia), Muhammad Irfan
Rizaldi (tujuan Universitas Indonesia), Yogi Ikhsas (tujuan Universitas Indonesia),
dan Zulfaqar Ariq (tujuan School of Mines Colorado).

Anda mungkin juga menyukai