Anda di halaman 1dari 25

04

GAMBARAN UMUM

PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)

KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO


KABUPATEN JOMBANG

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


KABUPATEN JOMBANG
2022
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO
BAB 4
GAMBARAN UMUM

4.1 Profil wilayah


4.1.1 Posisi geografi dan administrasi Kabupaten Jombang
Kabupaten Jombang merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di
Provinsi Jawa Timur. Yang terletak pada 7o20’37” – 7o46’45” Lintang Selatan dan
112o03’45” – 112o27’21” Bujur Timur. Secara geografis, Kabupaten Jombang
berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten yaitu:

Utara : Kabupaten Lamongan


Selatan : Kabupataten Kediri dan Kabupaten Malang
Barat : Kabupaten Nganjuk
Timur : Kabupaten Mojokerto

Peta 4.1 Administrasi Kabupaten Jombang


PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Kabupaten Jombang merupakan kabupaten dengan luas sebesar 1.159,5


2
km , yang terdiri dari 21 kecamatan, 302 desa dan 4 Kelurahan. Dengan wilayah
terluas yaitu Kecamatan Wonosalam dengan luas 121,63 km2, sedangkan wilayah
terkecil yaitu Kecamatan Ploso dengan luas 25,96 km2. Berikut merupakan 21
kecamatan yang terdapat di Kabupaten Jombang.

Luas
No Kecamatan No Kecamatan Luas (Km)
(Km)
1 Bandar Kedung 32,5012 Peterongan 29,47
Mulyo
2 Perak 29,05 13 Jombang 36,40
3 Gudo 34,39 14 Megaluh 28,41
4 Diwek 47,70 15 Tembelang 32,94
5 Ngoro 49,86 16 Kesamben 51,72
6 Mojowarno 78,62 17 Kudu 77,75
7 Bareng 94,27 18 Ngusikan 34,98
8 Wonosalam 121,63 19 Ploso 25,96
9 Mojoagung 60,18 20 Kabuh 97,35
10 Sumobito 47,64 21 Plandaan 120,40
11 Jogoroto 28,28 Kabupaten Jombang 1.159,50
Sumber : Kabupaten Jombang dalam angka 2022

4.1.2 Posisi geografi dan administrasi Kawasan Perencanaan


Kawasan perencanaan yaitu koridor Jalan Dr. Soetomo merupakan
kawasan yang terdapat pada Kelurahan Sengon dan Kelurahan Jombatan yang
ada di Kecamatan Jombang. Kecamatan Jombang sendiri terletak pada 7o30’30”
– 7o32’45” dan 112o11’00” - 112o13’30”, yang berada diantara Kecamatan
Tembelang, Peterongan, Megaluh dan Kabupaten Diwek. Wilayah perencanaan
koridor Jalan Dr. Soetomo dibatasi oleh batas fisik, yaitu:

Utara : Sungai
Selatan : Bangunan dan Jalan
Timur : Bangunan dan Jalan
Barat : Jalan
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Peta 4.2 Deliniasi Kawasan Jl Dr Soetomo

4.2 Kondisi fisik lingkungan


4.2.1 Topografi
Kabupaten Jombang mempunyai karakteristik topografi berupa dataran
rendah, bergelombang hingga dataran tinggi yang terdapat pada sisi selatan.
Ketinggian Kabupaten Jombang terbagi menjadi 3 kategori yaitu berada pada
ketinggian < 500 mdpl, 500 – 700 mdpl, dan > 700 mdpl. Dimana sebagian besar
kecamatan di Kabupaten Jombang berada pada ketinggian < 500 m dengan rata-
rata kemiringan lahan 0 - 2 %.
Koridor jalan Dr. Soetomo yang terdapat di Kecamatan Jombang berada
pada ketinggian < 500 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan sebersar
0 - 2 %.
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Peta 4.3 Topografi Kabupaten Jombang

4.2.2 Geologi
A. Jenis Batuan
Kabupaten Jombang merupakan kawasan yang subur. Kondisi ini dipengaruhi
oleh keadaan geologi Kabupaten Jombang yang tersusun dari batuan dan
endapan yang berumur kuarter. Urutan stratigrafi Kabupaten Jombang dari yang
tertua sampai termuda adalah (1) Formasi Kalibeng Bawah; (2) Formasi Kalibeng
Atas; (3) Formasi Pucangan; (4) Formasi Kabuh; (5) Formasi Notopuro; (6)
Endapan Vulkanik Tua; (7) Endapan Vulkanik Muda; serta (8) Aluvium. Berikut
merupakan data dan luas struktur geologi Kabupaten Jombang.
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Tabel 4.1 Jenis Batuan Kabupaten Jombang

No Struktur Geologi Luas (Ha)


1 Pleistosen Fasies Gunung Api 136
2 Pliosen Fasies Sedimen 21.995
3 Alluvium Fasies Gunung Api 171
4 Pleistosen Fasies Sedimen 3.486
5 Alluvium 51.895
6 Hasil Gunung Api Kwarter Muda 13.283
7 Hasi Gunung Api Kwarter Tua 20.121
Jumlah 111.087
Sumber : RTRW Kabupaten Jombang

Jenis struktur geologi aluvium merupakan struktur geologi yang mendominasi


Kabupaten Jombang dengan luas sebesar 51.895 Ha. Karakteristik tanah aluvium
bercirikan warnanya kelabu dan bersifat subur. Jenis tanah aluvium terdapat di
Kecamatan Bandarkedungmulyo, Diwek, Gudo, Jogoroto, Jombang, Kabuh,
Kesamben, Kudu, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Ngoro, Ngusikan, Perak,
Peterongan, Plandaan, Ploso, Sumobito, dan Tembelang.

Peta 4.4 Jenis Batuan Kabupaten Jombang


PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

B. Jenis Tanah
Kecamatan Jombang yang terletak pada tengah Kabupaten terbentuk oleh
jenis tanah andosol dan tanah alluvial kelabu. Jenis tanah andosol terdapat pada
Kabupaten Jombang sisi selatan. Sedangkan jenis tanah aluvial terdapat di sisi
utara yang bebdekatan dengan Kecamatan Megaluh, Tembelang dan
Peterongan..

Kawasan jalan Dr. Soetomo yang terletak di tengah Kecamatan Jombang


membuat kawasan ini memiliki jenis tanah andosol. Tanah andosol merupakan
jenis tanah hitam yang merupakan tanah vulkanis berasal dari gunung berapi.
Karakteristik tanah andosol memiliki warna gelap kecoklatan dengan kadar organik
yang tinggi, tekstur tanah andosol mulai dari lempung berpasir hingga liat berpasir
dengan kadar air yang cukup tinggi.

Peta 4.5 Jenis Tanah Kabupaten Jombang


PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

4.2.3 Klimatologi
Kondisi klimatologi kawasan koridor jalan Dr. Soetomo tidak berbeda
dengan kondisi iklim Kabupaten Jombang pada umumnya. Kabupaten Jombang
termasuk daerah beriklim tropik dengan tipe iklim C (daerah Agak Basah) menurut
klasifikasi yang diberikan oleh Schmidt – Ferguson. Secara internasional iklim
Kabupaten Jombang termasuk jenis muson karena memiliki musim kemarau dan
hujan.

Intensitas curah hujan pada Kabupaten Jombang pada tahun 2021 cukup
tinggi, khususnya pada bulan januari dengan intensitas hujan 390,68 mm. Pada
tahun 2021 hampir sepanjang bulan hujan turun dengan variasi curah hujan rata-
rata 1.800 mm/tahun. Sedangkan curah hujan rata-rata Kecamatan Jombang yang
merupakan letak daerah perencanaan sebesar 139,75 mm/tahun. Berikut
merupakan data curah hujan di Kecamatan Jombang.

Tabel 4.2 Curah Hujan Kecamatan Jombang

No Bulan Curah Hujan Hari Hujan


1 Januari 415 12
2 Februari 307 12
3 Maret 284 12
4 April 144 8
5 Mei 39 2
6 Juni 39 3
7 Juli - -
8 Agustus 19 1
9 September - -
10 Oktober 20 3
11 November 191 11
12 Desember 219 16
Sumber : Kecamatan Mojoagung dalam angka 2022
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Peta 4.6 Curah Hujan Kabupaten Jombang

4.2.4 Hidrologi
Kondisi hidrologi wilayah Kabupaten Jombang hampir seluruhnya
termasuk dalam Daerah Aliran Sungai Brantas dan hanya sebagian kecil yang
masuk dalam Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo. Daerah perencanaan yang
terdapat pada Kelurahan Sengon dan Kelurahan Jombatan Kecamatan Jombang
termasuk dalam Daerah Aliran Sungai Brantas. Selain itu juga selain termasuk
dalam DAS sungai Brantas dan Bengawan Solo, Kabupaten Jombang juga
termasuk dalam wilayah Sub Cekungan Air Bawah Tanah Mojokerto. Sub
Cekungan Air Bawah Tanah Mojokerto merupakan bagian dari Cekungan Air
Bawah Tanah Brantas yang sebarannya berada di wilayah Sungai Brantas dengan
luas sekitar 6.186 Km².
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Peta 4.7 Daerah Aliran Sungai Kabupaten Jombang

4.2.5 Vegetasi
Berdasarkan data klimatologi Kabupaten Jombang yang beriklim tropis
maka vegetasi di kawasan ini juga merupakan jenis tanaman tropis. Vegetasi yang
terdapat di Kabupaten Jombang terdiri dari berbagai macam, mulai dari jenis
vegetasi yang tumbuh seperti pohon palem, tanjong, beringin dan pohon glodok
tiang.
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Gambar 4.1 Pohon Glodok Tiang Yang Terdapat di Daerah Perencanaan

Jenis pohon seperti pohon glodok tiang, tersebar di sepanjang jalan Dr.
Soetomo dan jalan Kusuma bangsa. Sedangkan untuk jenis pepohonan selain
terdapat di sepanjang jalan juga terdapat pada ruang terbuka hijau privat yang
terdapat pada kawasan.

4.3 Kebencanaan
Kabupaten Jombang merupakan kawasan rawan bencana alam yang
meliputi kawasan rawan bencana tanah longsor (rawan gerakan tanah), kawasan
rawan gempa bumi dan kawasan rawan banjir. Kawasan rawan bencana Tanah
Longsor berada di wilayah Kecamatan Bareng, dan Wonosalam yang memiliki
kelerengan diatas 40%. Kabupaten Jombang juga merupakan kawasan rawan
bencana gempa tektonik yang terjadi akibat dari adanya patahan ploso, beberapa
kawasan yang berada di kawasan rawan bencana ini meliputi Kecamatan Kabuh,
Kudu, Ngusikan, Plandaan dan Ploso.
Bencana banjir merupakan bencana yang cukup banyak terjadi di
Kabupaten Jombang. Wilayah bencana banjir yang ada di Kabupaten Jombang
terdapat pada 9 Kecamatan yang meliputi Kecamatan Kesamben, Tembelang,
Peterongan, Jombang, Bandar Kedungmulyo, Sumobito, Perak, Mojoagung dan
Mojowarno. Kawasan sekitar jalan Dr. Soetomo yang terdapat di Kecamatan
Jombang yang merupakan daerah banjir akan tetapi tidak terdapat pada daerah
beresiko banjir.
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Peta 4.8 Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Jombang

4.4 Tutupan Lahan dan Penggunaan Lahan


Aspek tata guna tanah merupakan aspek penting untuk ditinjau sehingga
dapat ditelaah jenis penggunaan lahan dan pola struktur ruang yang ada. Struktur
tutupan lahan di Kabupaten Jombang terdiri dari pertanian dan penggunaan
lainnya yang meliputi hutan, permukiman, perkebunan, pertambangan, dan
konservasi.
Berdasarkan pada hasil pengamatan yang telah dilakukan tutupan lahan
eksisting yang terdapat pada wilayah perencanaan yaitu termasuk dalam jenis
tutupan lahan sebagai permukiman dengan total luas sebesar 17,89 Ha, dengan
penggunaan lahan sebagai kawasan Pendidikan dan pemerintahan dan fasilitas
umum. Hal ini diidentifikasi dengan adanya fasilitas Pendidikan di hampir seluruh
koridor jalan Dr. Soetomo dan koridor jalan Kusuma bangsa.
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Peta 4.9 Tutupan Lahan Kabupaten Jombang

4.5 Intensitas Pemanfaatan Ruang


Intensitas Pemanfaatan Ruang merupakan ukuran yang menunjukkan
kerapatan suatu bangunan. Intensitas Pemanfaatan Ruang terdiri dari Koefisien
Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), dan Garis Sempadan
Bangunan (GSB).

4.5.1 Koefisien Dasar Bangunan (KDB)


KDB merupakan angka prosentase berdasarkan perbandingan luas lantai
dasar bagunan terhadap luas lahan perpetakan/persil yang dikuasai. Berdasarkan
hasil survey yang dilakukan beberapa waktu lalu sebagian kawasan jalan Dr.
Soetomo memiliki KDB 31 – 75 % dan beberapa bangunan memiliki KDB 0 – 30
% dan 76 – 100 %.

1. KDB 0 – 30 %
Bangunan dengan KDB 0-30% pada kawasan sekitar jalan Dr. Soetomo
adalah bangunan dengan peruntukkan sebagai fasilitas olahraga.
Bangunan dengan KDB 0-30 % ini memiliki luas lahan yang cukup luas
dengan bangunan yang lebih kecil sehingga memiliki daerah resapan air
yang cukup luas.
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

2. KDB 31 – 75 %
Bangunan dengan KDB 31 – 75 % pada kawasan sekitar jalan Dr. Soetomo
adalah bangunan yang digunakan sebagai fasilitas pendidikan, dan
pemerintahan.

3. KDB 76 – 100 %
Bangunan dengan KDB 76 – 100 % pada kawasan sekitar jalan Dr.
Soetomo adalah bangunan yang diperuntukkan sebagai fasilitas
Pendidikan. Bangunan dengan KDB ini merupakan bangunan yang
memiliki lahan yang relaitif tidak terlalu luas dengan bangunan yang hampir
memanfaatkan seluruh luas lahan, selain itu bangunan juga memiliki luas
lantai bangunan yang cukup besar.

4.5.2 Koefisien Lantai Bangunan (KLB)


Koefisien Lantai Bangunan adalah angka presentase perbandingan antara
luas seluruh bangunan yang dapat dibangun dari luas lahan/tanah
perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai. Koefisien Lantai Bangunan pada
Kawasan jalan Dr. Soetomo dan Kusuma Bangsa memiliki KLB 1 dan KLB 2.
Bangunan dengan KLB 2 sebagian besar diperuntukkan sebagai fasilitas
Pendidikan dan fasilitas pemerintahan.

4.5.3 Garis Sempadan Bangunan (GSB)


Garis sempadan bangunan adalah ruang bebas antara dinding bangunan
dengan bagian tertentu yang digunakan sebagai tolak ukur, misalnya jalan, batas
kavling kiri, kanan serta belakang antar bangunan. Ruang bebas tersebut
bertujuan untuk memberikan ruang gerak atau sirkulasi manusia, angin/udara, dan
cahaya matahari agar dapat dengan leluasa mencapai bangunan tersebut.

Garis Sempadan Bangunan (GSB) pada kawasan perencanaan memiliki


nilai GSB yang besar yaitu 5 hingga 10 meter. Kondisi GSB yang besar ini
dikarenakkan hampir seluruh bangunan pada daerah perencanaan merupakan
kawasan Pendidikan yang memiliki ruang terbuka pada tiap bangunan.

4.6 Kependudukan
Kependudukan merupakan salah satu aspek penting yang mempengaruhi
perencanaan suatu wilayah. Hal-hal penting yang perlu diketahui dalam aspek
kependudukan adalah : jumlah dan perkembangan penduduk, kepadatan
penduduk, komposisi penduduk dan karakteristik penduduk. Masing – masing
aspek tersebut akan dijabarkan lebih lanjut pada sub bab di bawah ini.

4.6.1 Jumlah Penduduk


Berdasakan data yang bersumber dari BPS, jumlah penduduk Kecamatan
Jombang pada tahun 2020 tercatat sebesar 145.817 jiwa penduduk. jumlah
penduduk ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2019 lalu, dengan
total sebesar 144.463 jiwa penduduk. Total jumlah penduduk terkecil terdapat
pada Desa Sumberjo dengan jumlah sebesar 2.836 jiwa penduduk. sedangkan
untuk desa dengan jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kelurahan Jombang
yaitu sebesar 10.223 jiwa penduduk.
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Wilayah perencanaan kawasan koridor jalan Dr. Soetomo terletak di


Kelurahan Sengon dan Kelurahan Jombatan. Kelurahan Sengon memiliki jumlah
penduduk sebesar 9.710 jiwa, yang terdiri dari 4.812 jiwa penduduk laki-laki dan
4.898 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan, jumlah penduduk Kelurahan
Jombatan adalah sebesar 7.287 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 3.552 jiwa
dan penduduk perempuan sebesar 3.735 jiwa. Jumlah penduduk pada kedua
kelurahan cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar dibawah.
160000
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kecamatan Jombang 145018 146128 148269 144463 145817
Kelurahan Sengon 9456 9661 10077 9381 9710
Kelurahan Jombatan 6729 6759 6812 7247 7278

Gambar 4.2 Jumlah Penduduk Kawasan Perencanaan

4.6.2 Kepadatan Penduduk


Kepadatan penduduk (population density) adalah jumlah penduduk yang
mendiami suatu wilayah atau daerah tertentu dengan satuan per kilometer persegi
(Km2). Ciri-ciri kepadatan penduduk yang makin lama makin tinggi adalah
tingginya pertumbuhan penduduk yang terus berjalan dan meningkatnya jumlah
permukiman di daerah tersebut. Berdasarkan kepadatan penduduk, Kecamatan
Jombang pada tahun 2020 memiliki kepadatan penduduk sebesar 3.842 jiwa/km2.
Kelurahan Sengon memiliki kepadatan penduduk sebesar 5.770 jiwa/km2,
sedangkan, kepadatan penduduk Kelurahan Jombatan adalah sebesar 5.470
jiwa/km2. Berikut merupakan data kepadatan penduduk.
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kelurahan Sengon 6346 6484 6763 6763 5770
Kelurahan Jombatan 5561 5586 5630 5630 5470
Kecamatan Jombang 3984 4015 4073 4073 3842

Gambar 4.2 Kepadatan Penduduk Kawasan Perencanaan


Sumber : Kecamatan Jombang dalam angka 2022
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

4.6.3 Komposisi Penduduk


A. Agama
Salah satu komposisi penduduk yaitu komposisi penduduk menurut agama
yang dianut. Pada wilayah perencanaan yaitu di Kelurahan Sengon dan Kelurahan
Jombatan mayoritas penduduk menganut agama islam. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah penduduk pemeluk agama islam pada Kelurahan Sengon tahun 2021
sebanyak 9.354 jiwa, agama kristen 291 jiwa, katholik 54 jiwa, hindu 9 jiwa dan
budha sebanyak 2 jiwa. Sedangkan, jumlah penduduk pemeluk agama islam pada
Kelurahan Jombatan sebanyak 6.937 jiwa, agama kristen 197 jiwa, katholik 100
jiwa, hindu 21 jiwa, budha sebanyak 29 jiwa dan Konghucu sebanyak 3 jiwa. Data
jumlah penduduk menurut dapat dilihat pada diagram berikut.

Tabel 4.3 Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Kelurahan
Sengon Jombatan
1 Islam 9.354 6.937
2 Kristen 291 197
3 Katholik 54 100
4 Hindu 9 21
5 Budha 2 29
6 Konghucu 0 3
Sumber : Kecamatan Jombang dalam angka 2022

B. Mata Pencaharian
Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian di Kelurahan Sengon
dan Kelurahan Jombatan dibedakan menjadi 12 yakni petani, swasta, PNS/guru,
TNI,/POLRI, BUMN, pejabat negara, pegawai pemerintah, wiraswasta, pensiunan,
pelajar, rumah tangga dan tidak bekerja. Pada tahun 2022, penduduk Kelurahan
Sengon dan Kelurahan Jombatan sebagian besar merupakan pelajar sehingga
dapat diidentifikasi bahwa pada kedua kelurahan Sebagian besar penduduk
merupakan anak usia sekolah. Berikut merupakan data komposisi penduduk pada
Kelurahan Sengon dan Kelurahan Jombatan.

Keluragan Sengon Kelurahan Jombatan


2383

2018
1685

1590
1589

1490
1202

1126

745
449
405
352
276

119
86
81

74

59
50

42
33

25
1
0

Gambar 4.3 Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan


Sumber : Kecamatan Jombang dalam angka 2022
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

4.7 Fasilitas Umum


Keberadaan fasilitas umum dan sosial sangat diperlukan untuk mendukung
aktivitas dan kegiatan yang berkembang pada suatu wilayah terbangun baik
secara regional maupun lokal. Pada kawasan perencanaan saat ini terdapat
didominasi oleh fasilitas pendidikan, fasilitas olahraga, kantor memerintahan dan
RTH.

4.7.1 Fasilitas Pendidikan


Fasilitas pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya
untuk menunjang perkembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
di suatu kawasan/wilayah. Fasilitas pendidikan yang tersedia di suatu wilayah
dapat memberikan gambaran yang jelas bagi masyarakat tentang baik atau
buruknya pelayanan pedidikan yang diberikan. Ketersediaan fasilitas pendidikan
yang terdapat di kawasan koridor jalan Dr. Soetomo terdiri dari tingkat SMA.
Berikut merupakan data persebaran fasilitas pendidikan yang terdapat pada
Kawasan koridor jalan Dr. Soetomo

Tabel 4.4 Sebaran Fasilitas Pendidikan


No Nama Alamat Kondisi Foto
1 SMA Jalan Dokter • Letak
Negeri 2 Wahidin bangunan
Jombang Sudirohusod berada di
o No.1, pinggir jalan
Sengon, Kec. • Bangunan
Jombang. bagus dan
layak
• Terdapat lahan
parkir yang
luas
2 MAN 1 Jalan Dokter • Letak
Jombang Wahidin bangunan
Sudirohusod berada di
o No.2, pinggir jalan
Sengon, Kec. • Bangunan
Jombang. bagus dan
layak
• Terdapat lahan
parkir yang
luas
3 SMK Dwija Jl. Kusuma • Letak
Bhakti 1 Bangsa No.74, bangunan
Jombang Sengon, Kec. berada di
Jombang pinggir jalan
• Bangunan
bagus dan
layak
• Terdapat lahan
parkir yang
luas
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

No Nama Alamat Kondisi Foto


4 SMA Negeri Jalan Dokter • Letak
3 Jombang Sutomo No.75, bangunan
Jombatan, berada di
Kec. Jombang pinggir jalan
• Bangunan
bagus dan
layak
• Terdapat lahan
parkir yang
luas

5 SMK Negeri Jalan Dokter • Letak


1 Jombang Sutomo No.15, bangunan
Sengon, Kec. berada di
Jombang pinggir jalan
• Bangunan
bagus dan
layak
• Terdapat lahan
parkir tetapi
kecil

Sumber: Survey Primer, 2022

4.7.2 Sarana Olahraga


Sarana olah raga merupakan seluruh sumber daya oendukung yang terdiri
dari tempat olahraga baik dalam bentuk bangunan diatasnya dan batas fisik yang
statusnya jelas dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk
pelaksanaan program kegiatan olahraga. Pada daerah perencanaan berdasarkan
hasil survey lapangan terdapat sarana olahraga berupa lapangan tenis indoor
yang terdapat di koridor jalan Kusuma Bangsa.

Gambar 4.4 Sarana Olahraga pada Kawasan sekitar Jalan Dr. Soetomo
Sumber: Survey Primer, 2022

4.7.3 Fasilitas Perdagangan dan Jasa


Fasilitas perdagangan merupakan sarana yang digunakan untuk
menunjang kegiatan ekonomi yang bergerak dalam penyediaan dan distribusi
barang yang dibutuhkan oleh masyarakat melalui mekanisme pasar sedangkan
fasilitas jasa adalah sarana yang berkaitan dengan seluruh aktivitas ekonomi
dengan bentuk tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Sehingga fasilitas perdagangan jasa merupakan salah satu komponen untuk
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

memacu peningkatan dan perkembangan ekonomi kawasan dan membantu


penyediaan berbagai kebutuhan baik sosial maupun ekonomi penduduk

Sarana perdagangan dan jasa dapat pada kawasan perencanaan hanya


berupa warung/ kios. Berdasarkan survey yang dilakukan, di sepanjang koridor
jalan Dr. Soetomo hanya ditemui 1 warung dan kios sedangkan di koridor jalan
Kusuma Bangsa tidak ditemukan fasilitas perdagangan dan jasa.

4.7.4 Fasilitas Ruang Terbuka Hijau


Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008, Ruang
terbuka hijau merupakan area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Proporsi penyediaan
RTH Perkotaan telah ditetapkan dalam UU No. 26 Tahun 2007 yaitu minimal
sebesar 30% dari luas wilayah perkotaan. Jenis Ruang Terbuka Hijau jika dari segi
kepemilikan, RTH dibedakan ke dalam RTH publik dan RTH privat. RTH publik
merupakan RTH yang penyedia dan pemeliharaannya menjadi tanggung jawab
pemerintah kabupaten/kota, sedangkan RTH privat atau non-publik penyedia dan
pemeliharaannya menjadi tanggung jawab pihak/lembaga swasta, perseorangan
dan masyarakat yang dikendalikan melalui izin pemanfaatan ruang oleh
pemerintah kabupaten/kota.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terdapat pada Koridor jalan Dr. Soetomo,
hampir seluruhnya termasuk dalam RTH Privat yang berupa taman hijau dan
lapangan yang dimiliki oleh pihak sekolah.. Selain itu juga pada lokasi
perencanaan terdapat jalur hijau yang berada pada sisi kanan dan kiri jalan baik
pada jalan Dr. Soetomo maupun jalan Kusuma Bangsa.

Gambar 4.5 Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan sekitar Jalan Dr. Soetomo
Sumber: Survey Primer, 2022

4.7.5 Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum


Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum merupakan segala bentuk
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa public yang disediakan
oleh pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat. Fasilitas
tersebut sangat dapat membantu dan memudahkan masyarakat.
Fasilitas Kantor Pemerintahan dan Pelayanan Umum yang terdapat pada
wilayah perencanaan sekitar jalan Dr. Soetomo yaitu Kantor Kecamatan Jombang,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dan
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Balai Perpustakaan MASTRIP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.5 Persebaran Fasilitas Pemerintahan dan Fasilitas Umum
N Nama Alamat Kondisi Foto
o
1 Kantor • Letak bangunan
Jalan Dokter
Kecamata Sutomo berada di pinggir
n Jombang No.17, jalan
Jombatan, • Bangunan bagus
Kec. dan layak
Jombang, • Terdapat area
parkir yang luas
2 Dinas Jalan Dokter • Letak bangunan
Kebudaya Sutomo No.19, berada di pinggir
an dan Jombatan, jalan
Pariwisata Sengon, Kec. • Bangunan bagus
Kabupaten Jombang, dan layak
Jombang • Terdapat area
parkir yang luas

3 Dinas Jalan Dokter • Letak bangunan


Kesehatan Sutomo No.75, berada di pinggir
Kabupaten Sengon, jalan
Jombang Kepanjen, Kec. • Bangunan bagus
Jombang, dan layak
• Area parkir yang
tersedia tidak
begitu luas
4 Balai Jalan Dokter • Letak bangunan
Perpustak Sutomo No.19, berada di pinggir
aan Sengon, Kec. jalan
MASTRIP Jombang, • Bangunan bagus
dan layak
• Area parkir yang
tersedia tidak
begitu luas

Sumber: Survey Primer, 2022

4.8 Jaringan Utilitas


Untuk menunjang pertumbuhan fungsi kawasan diperlukan pengembangan
utilitas kawasan yang terpadu secara spasial antar-daerah karena pengembangan
prasarana harus dilakukan melalui pendekatan yang sifatnya menerus, tidak
terputus oleh batasan administratif. Jaringan utilias yang terdapat di kawasan
sekitar jalan Dr. Soetomo terdiri dari jaringan listrik, jaringan jalan, jaringan air
bersih,jaringan drainase jaringan telekomunikasi, dan persampahan.

4.8.1 Jaringan listrik


Listrik merupakan jaringan infrastruktur (network infrastructure), dimana
jaringan listrik ini menghubungkan antara wilayah satu dengan wilayah yang
lainnya dan sebagai sumber daya yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari,
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

sehingga jika jaringan listrik terputus atau (mati) maka akan memutus fungsi atau
operasional jaringan (infrastruktur) lainnya.

Pengamatan jaringan listrik yang terdapat di kawasan sekitar jalan Dr.


Soetomo dilakukan dengan menggunakan survey primer, yaitu dengan
pengamatan langsung ke wilayah perencanaan. Berdasarkan hasil survey yang
telah dilakukan, jaringan listrik yang tersebar di kawasan sekitar jalan Dr. Soetomo
seluruhnya disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), jaringan listrik ini
sudah tersebar secara merata dan menjangkau seluruh kawasan perencanaan.
Adapun jenis jaringan listrik yang terdapat di kawasan perencanaan yaitu SUTT
atau Saluran Udara Tegangan Ren yang ditemukan pada beberapa titik.

Gambar 4.6 Jaringan Listrik pada Kawasan sekitar Jalan Dr. soetomo
Sumber: Survey Primer, 2022

4.8.2 Jaringan Telekomunikasi


Telepon sebagai alat komunikasi merupakan kebutuhan penting dalam
proses pembangunan kota. Telepon menjadi salah satu prasarana (utilitas) yang
sangat vital, terkait dengan kebutuhan komunikasi yang semakin meningkat.

Seluruh Kawasan Sekitar Jalan Dr. Soetomo sudah terlayani jaringan


telekomunikasi untuk menunjang kegiatan masyarakat. Jaringan telekomunikasi
yang terdapat pada daerah perencanaan terdiri dari jaringan telepon dan jaringan
telepon seluler. Pada saat ini sebagian besar jaringan telekomunikasi yang
terdapat di kawasam Jalan Dr. Soetomo merupakan jaringan telepon seluler.
Jumlah operator layanan komunikasi telepon seluler pada wilayah perencanaan
adalah sebanyak 5 dengan kondisi sinyal sangat kuat, sudah terlayani oleh jenis
sinyal internet telepon 4G/LTE.
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Gambar 4.7 Jaringan Telekomunikasi pada Kawasan sekitar Jalan Dr. Soetomo
Sumber: Survey Primer, 2022

4.8.3 Jaringan Drainase


Jaringan Drainase yang disebut juga dengan saluran pematusan
merupakan saluran pembuangan air hujan yang berasal dari permukaan tanah dan
atap bangunan (melalui talang dan saluran di dalam kaveling) untuk dialirkan ke
badan air. kelebihan volume air di suatu tempat perlu dialirkan atau dibuang
secepatnya agar tidak menimbulkan genangan-genangan yang dapat
mengganggu aktivitas dan dapat menimbukan kerugian social ekonomi bagi
masyarakat.

Sistem jaringan drainase yang terdapat pada wilayah perencanaan terdiri


dari 2 jenis yaitu menggunakan saluran drainase terbuka dan tertutup. Saluran
drainase terbuka pada jalan Dr. Soetomo ini terletak disepanjang sisi selatan jalan
sedangkan untuk koridor jalan Kosuma Bangsa sistem jaringan drainase terbuka
terletak di sisi kanan dan kiri jalan. Selain system terbuka pada wilayah
perencanaan juga terdapat istem jaringan drainase tertutup. Pada kawasan
perencanaan system drainase tertutup berada disisi utara jalan Dr. Soetomo.
Sistem jaringan drainase di wilayah survei tidak semua berfungsi dengan baik.
Terdapat beberapa saluran drainase yang tertutup oleh sampah dan tidak terawat
dengan baik.

Gambar 4.8 Jaringan Drainase pada Kawasan sekitar jalan Dr. Soetomo
Sumber: Survey Primer, 2022
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

4.8.4 Jaringan Air Bersih


Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang dapat menunjang
kehidupan sehari-hari masyarakat. Air bersih digunakan untuk keperluan
memasak, minum, mandi, cuci, serta kepeluan lainnya. Kebutuhan air bersih akan
terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pengamatan
jaringan air bersih di kawasan sekitar Jalan Dr. Soetomo dilakukan dengan
melakukan survei sekunder dan survei primer yaitu survei langsung ke lapangan
pada wilayah perencanaan.

Berdasarkan pada hasil survey yang telah dilakukan, fasilitas Pendidikan


dan pemerintahan yang terdapat di kawasan sekitar jalan Dr. Soetomo dalam
pemenuhan kebutuhan air bersih sudah terlayani oleh PDAM (Perusahaan Daerah
Air Minum ) Tirta Kencana Jombang.

Gambar 4.9 Jaringan Air Bersih pada Kawasan sekitar Jalan Dr. Soetomo
Sumber: Survey Primer, 2022

4.8.5 Jaringan Air Limbah dan Sanitasi


Limbah dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yakni limbah domestic
yang berasal dari berbagai aktifitas rumah tangga, dan limbah industry yang
berasal dari aktifitas industry. Jaringan air limbah sendiri merupakan suatu jaringan
air pembuangan baik dari rumah tangga, limbah industri, limbah fasilitas kesehatan
dan lainnya. Pada kawasan sekitar jalan Dr. Soetomo sistem pembuangan air
limbah dilakukan secara individual oleh masyarakat dengan menggunakan sistem
on-site atau sistem setempat. System pumbuangan ini dengan mengandalkan
Septic Tank.

4.8.6 Persampahan
Sampah merupakan buangan padat atau semi padat (organic atau
anorganik) yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang dibuang karena tidak
diinginkan atau digunakan lagi. Berdasar pada SNI 19-2454-2002 tentang tata
cara pengelolaan sampah perkotaan, dapat dijelaskan proses dari operasional
sampah yang meliputi pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan,
pengolahan dan pemilahan sampah serta pemrosesan akhir sampah di TPA.
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Pada kawasan sekitar jalan Dr. Soetomo berdasarkan survey yang telah
dilakukan, sistem persampahan pada kawasan perencanaan adalah dengan
menggunakan system persampahan pengangkutan secara berkala yang
dilakukan oleh petugas. Selain itu pada kawasan perencanaan juga terdapat
sarana persampahan berupa tempat sampah besar yang terdapat di sisi jalan.

Gambar 4.10 Fasilitas Persampahan


Sumber: Survey Primer, 2022

4.9 Transportasi
Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan,
mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain
dimana di tempat lain objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk
tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan untuk sistem transportasi merupakan suatu
kesatuan dari fasilitas fisik (tetap), arus dan sistem kontrol, yang memungkinkan
manusia dan barang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain secara
efisien dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Sistem transportasi pada suatu
wilayah dilengkapi dengan adanya prasarana transportasi seperti prasarana jalan
dan fasilitas pelengkap jalan.

4.9.1 Jaringan jalan


Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana wilayah yang diperlukan
untuk mendukung aktivitas pergerakan dan mobilisasi masyarakat. Berdasarkan
pada fungsinya, jaringan jalan yang terdapat pada kawasan Dr. Soetomo yang
terdiri dari jalan Dr. Soetomo dan jalan Kusuma bangsa merupakan jaringan jalan
dengan kelas jalan lokal primer dan jalan lokal sekunder. Kedua jalan tersebut
merupakan jaringan jalan denga jenis perkerasan berupa aspal.

Jaringan jalan lokal sendiri merupakapan jalan umum yang berfungsi


melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-
rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Berikut detail kondisi jaringan
jalan pada kawasan perencanaan.

Tabel 4.6 Kondisi dan Fungsi Jalan Kawasan Dr. Soetomo

Fungsi Jalan Jalan Dr. Soetomo Jalan Kusuma Bangsa


Status jalan Jalan Kabupaten Jalan Kabupaten
Permukaan jalan Aspal Aspal
Kondisi jalan Baik Baik
Sistem penerangan Penerangan Jalan Umum Penerangan Jalan Umum
jalan (PJU) (PJU)
Kelengkapan Jalan
a. Rambu Rambu lalu lintas dan Rambu lalu lintas dan
PERENCANAAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN SEKITAR JL DR. SOETOMO

Fungsi Jalan Jalan Dr. Soetomo Jalan Kusuma Bangsa


penunjuk arah wilayah penunjuk arah wilayah
b. Marka Ada Ada
c. Street furniture Tidak Ada Tidak Ada
Sumber : Survey Primer, 2022

4.9.2 Jalur Pejalan Kaki


Jalur pejalan kaki atau pedestrian yang ada pada daerah perencaan belum
tersedia secara merata. Pada jalan Dr. Soetomo sudah terdapat jalur pejalan kaki
di sisi kanan dan kiri jalan sedangkan pada jalan Kusuma bangsa belum terdapat
jalur pejalan kaki atau pedestrian.

Gambar 4.11 Jalur Pejalan Kaki Koridor Jalan Dr. Soetomo


Sumber: Survey Primer, 2022

4.9.3 Parkir
Berdasarkan pada hasil pengamatan lapangan yang telah dilakukan sistem
perparkiran yang terdapat di kawasan sekitar jalan Dr. Soetomo terdiri dari 2 jenis
sistem yaitu on-street dan off-street.
1. On – Street
Sistem parkir on-street merupakan jenis sistem parkir yang berada ditepi jalan
karena tidak adanya lahan khusus yang disediakan untuk lahan parkir
sehingga memanfaatkan ruang milik jalan. Kondisi sistem parkir ini kerap
menimbulkan permasalahan karena mengurangi kapasitas jalan yang ada.
Sistem parkir on – street yang terdapat pada kawasan jalan Dr. Soetomo
dapat ditemukan pada waktu-waktu tertentu yaitu pada sore hingga malam
hari. Hal ini dikarenakan pada waktu tersebut kawasan jalan Dr. Soetomo
digunakan sebagai wisata kuliner dengan pedagang yang menjual
dagangannya di sepanjang koridor jalan Dr. Soetomo dan Jalan Kusuma
Bangsa.

2. Off – Street
Sistem parkir off – street merupakan jenis parkir yang mempunyai alokasi
tempat khusus untuk parkir sehingga tidak mengganggu daya guna jalan dan
pengendara jalan yang lain. Jenis sistem parkir ini dapat ditemukan pada
seluruh fasilitas Pendidikan dan perkantoran yang terdapat pada kawasan
jalan Dr. Soetomo.

Anda mungkin juga menyukai