BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA
Kabupaten Lombok Utara mempunyai luas wilayah daratan yakni seluas 809,53
Km2, dan secara administrastif terbagi dalam 5 (lima) Kecamatan, 33 Desa dan 322
Dusun, yang mana Kecamatan Bayan memiliki luas wilayah terbesar dengan luas wilayah
329,10 Km2 dan terkecil adalah Kecamatan Pemenang dengan luas wilayah 81,09 Km2.
Tanjung 7 68 7
Pemenang 4 38 4
Gangga 5 61 5
Kayangan 8 95 8
Bayan 9 114 9
Total 33 376 33
Letak Kabupaten Lombok Utara sangat strategis yaitu terletak pada daerah segitiga
emas daerah tujuan pariwisata sedangkan jalur perhubungan laut dengan Selat Lombok
sebagai jalur perhubungan laut yang semakin ramai, dari arah timur tengah untuk lalu
lintas bahan bakar minyak dan dari Australia berupa mineral logam ke Asia Pasifik.
Di wilayah Kabupaten Lombok Utara juga terdapat gugusan Pulau-pulau kecil
yang cukup terkenal dengan wisata alam pantainya yakni Gili (pulau), Gili Air, Gili Meno,
Gili Trawangan dan juga pulau-pulau kecil lainnya.
Berdasarkan data dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMG), Kabupaten
Lombok Utara tergolong daerah yang beriklim tropis dengan temperatur berkisar 23,1
derajat Celcius dengan temperatur tertinggi terjadi pada bulan Juli-Agustus 32,9 derajat
celcius dan terendah pada bulan April yaitu 20,9 derajat celcius.
Gambaran proporsi penggunaan lahan ini dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar 2.7. Grafik Proporsi Penggunaan Lahan di Kabupaten Lombok Utara
Besarnya proporsi lahan kering ini mengandung tantangan yang cukup besar dalam
pengelolaannya agar dapat menghasilkan produktivitas yang optimal.
Dari aspek demografi, jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Utara sampai dengan
Tahun 2011 berjumlah 202.092 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 99.653
jiwa dan perempuan berjumlah 102.439 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada di
Kecamatan Tanjung dengan jumlah 45.069 jiwa dan yang terkecil di Kecamatan Pemenang
yakni sebesar 32.949 jiwa dengan mata pencaharian utama yakni sebagai Petani dan
Nelayan.
Tabel 2.4. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin
di Kabupaten Lombok Utara, 2011
Rasio Jenis
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Kelamin
Tanjung 22.253 22.816 45.069 97,53
Pemenang 16.711 16.238 32.949 102,91
Gangga 20.056 21.135 41.191 94,89
Kayangan 18.482 19.281 37.763 95,85
Bayan 22.152 22.968 45.120 96,45
Total 99.653 102.439 202.092 97,28
sektor pariwisata yang tentunya berpengaruh positif pada sektor-sektor lain seperti sektor
perdagangan, hotel dan restoran, industri, pertanian, serta sektor bangunan dan jasa.
Besarnya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Utara sedikit banyak
terkait dengan kemampuan Keuangan Daerah (APBD) yang mana pada tahun pertama
APBD Kabupaten Lombok Utara bahwa berdasarkan Rancangan APBD Tahun 2009 dari
pos Pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp. 193.951.642.525,00,-.
Dilihat dari sumbangan Pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD pada
tahun 2009 masih belum maksimal yakni ditargetkan sebesar Rp. 8.Milyar lebih dan
diharapkan pada tahun-tahun mendatang dengan potensi yang ada akan memberikan
peningkatan dan secara signifikan akan berpengaruh terhadap APBD Kabupaten Lombok
Utara.
Dilain pihak untuk mendorong penciptaan iklim investasi yang kondusif,
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan mengupayakan peningkatan Investasi baik
dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) maupun dalam bentuk Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) yang diharapkan akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi
daerah.
Kondisi ekonomi daerah secara langsung maupun tidak, dapat tergambar pada
tingkat kesejahteraan masyarakat. Hasil pendataan terhadap tingkat kesejahteraan rumah
tangga/keluarga disajikan pada tabel berikut.
Keluarga
Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Jumlah
Pra
Kecamatan
Sejahtera Sejahtera Sejahtera Sejahtera
Sejahtera
I II III III Plus
Tanjung 7.174 4.192 1.235 661 191 13.453
Pemenang 5.293 3.263 756 159 14 9.485
Gangga 6.681 2.861 1.119 732 22 11.415
Kayangan 4.723 4.966 555 172 105 10.521
Bayan 7.450 3.277 1.434 82 2 12.245
Total 31.321 18.559 5.099 1.806 334 57.119
Dari 57.119 keluarga yang ada di Kabupaten Lombok Utara, 31.321 keluarga atau
54,8 % adalah keluarga Pra-Sejahtera dan 18.559 keluarga atau 32,5 % adalah keluarga
Sejahtera I. Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I jika dijumlahkan sama dengan 87,3 %,
berdasarkan kriteria BKKBN adalah termasuk dalam keluarga miskin sosial dan
ekonomi. Untuk keluarga pra sejahtera, kemiskinan itu murni karena alasan ekonomi
sedangkan untuk keluarga Sejahtera I, kemiskinan dapat terjadi karena alasan ekonomi
maupun non ekonomi. Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS) adalah keluarga-keluarga yang
tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal seperti kebutuhan
spiritual, pangan, sandang, papan dan kesehatan, sedangkan keluarga Sejahtera I adalah
keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum
dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan pendidikan, KB,
interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
Keluarga miskin secara sosial dan ekonomi sebesar 87,3 % ini tersebar hampir
merata di masing-masing kecamatan di Kabupaten Lombok Utara. Merupakan tantangan
bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara beserta masyarakat itu sendiri untuk bersama-
sama membangun daerah menuju terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
110,78% pada tahun 2007; (2) APK SMP sebesar 100,41 % pada tahun 2007; dan (3) APK
SMU sebesar 57,73% pada tahun 2007. Sedangkan pada Angka Partisipasi Murni (APM)
sebagai berikut : (1) APM SD sebesar 98,30 % pada tahun 2007; APM SMP sebesar
95,97% pada tahun 2007; dan APM SMU sebesar 56,53 % pada tahun 2007.
Pencapaian APK dan APM pada tingkat SD dan dan SMP menunjukkan tingkat
pencapaian yang tinggi sedangkan pada tingkat SMU nilai APK/APM masih cukup
rendah, angka APM 56,53 % pada tingkat SMU menunjukkan bahwa hampir separuh
(43,47 %) penduduk usia 16-18 tahun tidak bersekolah di jenjang pendidikan yang sesuai
(SMU).
Gambaran APM pada tingkat pendidikan SD sampai dengan SMU dapat dilihat
pada grafik berikut ini.
Gambar 2.8. Grafik Pencapaian Angka Pratisipasi Murni pada Tingkat SD, SMP dan SMU
di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2007.
Dari gambaran diatas, dapat dilihat bahwa kesadaran dan kemampuan masyarakat
untuk menempuh pendidikan dasar (SD dan SMP) sudah sangat tinggi. Namun pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMU) terjadi penurunan angka partisipasi murni
yang cukup drastis yaitu hanya 56,53 %. Dapat diperkirakan kondisi ini sebagian besar
terjadi karena alasan ekonomi mengingat uraian diatas bahwa 87,3 % keluarga di KLU
adalah keluarga miskin sosial dan ekonomi dan atau karena faktor lain yaitu kurangnya
jumlah sekolah dimana untuk seluruh kecamatan terdapat 5 SMU Negeri, 3 SMU Swasta,
1 SMK dan 17 Madrasah Aliyah Swasta. Dengan jumlah penduduk usia 16-18 tahun
sebesar 12.732 orang dan total SMU sederajat 26 buah, maka 1 sekolah harus melayani
rata-rata 490 orang. Faktor lain yaitu faktor keterjangkauan sekolah dari tempat tinggal
dapat menjadi penyebab rendahnya angka partisipasi pada tingkat SMU ini.
Dalam bidang pemerintahan, jumlah SDM atau pegawai di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lombok Utara tahun 2009 direncanakan sebesar 2500 orang terdiri dari
golongan I sebanyak 158 orang, golongan II sebanyak 788 orang, golongan III sebanyak
1.040 orang, dan golongan IV sebanyak 514 orang. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi
Satuan Kerja Perangkat Daerah (tupoksi SKPD), maka rekrutmen personil untuk
menempati job-job Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) SKPD dilaksanakan dan
dipetakan sesuai dengan kemampuan dan spesifikasi teknis SDM yang dimiliki selain
kebutuhan dari masing-masing SKPD, sehingga perlu adanya maping antara kebutuhan
SKPD dengan kemampuan dan spesifikasi teknis SDM yang dimiliki.
Di bidang kesehatan, beberapa variabel juga menunjukkan bahwa, angka harapan
hidup di Kabupaten Lombok Utara (dikutip dari angka IPM Kab. Lombok Barat) pada
tahun 2007 mencapai 62,34 tahun, atau meningkat dari capaian tahun 2006 sebesar 61,64
tahun. Sedangkan untuk tahun 2008 diperkirakan meningkat menjadi 64,04 tahun. Kondisi
ini didukung oleh pelaksanaan program/kegiatan di bidang kesehatan yang antara lain
ditunjukkan dengan cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan/Tenaga Kesehatan tahun
2006, Cakupan Balita Naik Berat Badannya (N/D) dan Indikator lainnya adalah
keberhasilan pelaksananaan pelayanan Imunisasi Desa.
Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Utara (Dikutip dari Dokumen
Perencanaan Kab.Lombok Barat) setiap tahunnya mengalami peningkatan, dari 65,95 %
pada tahun 2006, naik 1,39 % menjadi 67,34 % pada tahun 2007. Dan untuk tahun 2008
diperkirakan meningkat menjadi 68,76 %. Di sisi lain, tingkat pengangguran terbuka
meningkat dari 10,20 % pada tahun 2006 menjadi 10,93 % pada tahun 2007. Hal ini
merupakan dampak penurunan tingkat kesempatan kerja yang menurun dari 91,14 % pada
tahun 2006 menjadi 90,58 % pada tahun 2007. Sedangkan untuk tahun 2008 tingkat
pengangguran terbuka diperkirakan menjadi 11,70 %.
2.4. POTENSI
Kabupaten Lombok Utara menyimpan potensi yang besar antara lain pada sektor-
sektor sebagai berikut :
Saat ini komoditas yang menjadi minat dan perhatian petani adalah Kacang
Tanah dengan tingginya permintaan dan perhatian investor dalam negeri. Petani
saat ini telah mendapat bantuan kerjasama berupa pemberian benih kacang tanah
yang berkualitas, bantaun teknis serta jaminan pasar di bawah skema pertanian
inti plasma. Secara keseluruhan NTB memproduksi 45.000 ton kacang
tanah/tahun sedangkan permintaan nasional melebihi 700.000 ton/tahun.
2.4.2. Perkebunan
Potensi komoditi perkebunan berdasarkan luas areal tanaman dan hasil produksi
tahun 2007 adalah sebagai berikut
a. Mete luas area 13.886 Ha produksi 11.326 Ton
b. Kelapa luas area 10.574 Ha produksi 11.857 Ton
c. Coklat/kakao luas area 2.823 Ha produksi 1.547 Ton
d. Kopi luas area 1.314 Ha produksi 776 Ton
e. Cengkeh luas area 895 Ha produksi 230 Ton
f. Panili luas area 236 Ha produksi 52 Ton
2.4.3. Peternakan
Potensi komoditi peternakan di Kabupaten Lombok Utara sesuai populasi Tahun
2007 adalah :
a. Sapi sebanyak 55.644 ekor
b. Kerbau sebanyak 1.323 ekor
c. Kambing sebanyak 24.766 ekor
d. Ayam Buras sebanyak 161.464 ekor
e. Ayam Ras sebanyak 10.509 ekor
2.4.5. Pariwisata
Kabupaten Lombok Utara memili potensi pariwisata yang besar terutama obyek
wisata bahari seperti Wisata pantai di tiga Gili (Pulau) yaitu Gili Terawangan,
Gili Air dan Gili Meno. Disamping itu obyek wisata lain yang cukup berpotensi
adalah wisata Budaya dan Taman Nasional Gunung Rinjani. Di Kecamatan
Bayan bagian utara juga terdapat cagar budaya yang juga menjadi pintu gerbang
menuju kawasan Wisata Taman Nasional Gunung Rinjani. Sarana Prasarana
penunjang pariwisata di Kecamatan Bayan ini tersedia 10 hotel melati dengan
jumlah kamar lebih kurang 90 kamar tidur.
4. Besarnya produksi pertanian baik tanaman pangan antara lain kacang tanah,
ubi kayu, ubi jalar, tanaman hortikultura antara lain nangka dan pisang,
tanaman perkebunan diantaranya kacang mete, Kakao, coklat dll dapat
diarahkan untuk membuka peluang tumbuhnya industri-industri pengolahan
pangan dalam skala rumah tangga yang tidak membutuhkan modal dan
investasi yang besar. Industri rumah tangga ini dapat meningkatkan nilai
tambah bagi produk-produk pertanian, mengentaskan kemiskinan dan menjadi
ciri khas daerah. Walaupun dengan modal kecil, pengembangan industi ini
harus diarahkan untuk memenuhi standar produksi dan pengepakan sesuai
dengan harapan konsumen.
2.5.2. Tantangan
1. Tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah daerah adalah rendahnya
kualitas sumberdaya manusia. Pembangunan sumberdaya manusia terutama di
bidang pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas dan dilakukan secara
terus menerus dan berkesinambungan seiring dengan pembangunan ekonomi.
Walapun pembangunan sumberdaya manusia tidak dapat dilihat hasilnya dalam
jangka pendek, pembangunan sumberdaya manusia merupakan faktor krusial
untuk mengentaskan kemiskinan. Banyak penelitian membuktikan bahwa
rendahnya kualitas sumberdaya manusia menjadi penyebab kemiskinan,
sebaliknya kemiskinan menjadi penyebab utama rendahnya kualitas
sumberdaya manusia. Untuk dapat memutus “Lingkaran Setan” ini maka
pembangunan sumberdaya manusia harus menjadi prioritas utama sejalan
dengan pembangunan ekonomi.
2. Tantangan lain yang dihadapi adalah rendahnya kuantitas dan kualitas
infrastruktur serta belum meratanya pembangunan sarana prasarana dasar
masyarakat seperti sarana pendidikan yang memadai, sarana prasarana
kesehatan yang cukup, Perumahan, Air Bersih , Sanitasi Lingkungan,
pembangunan jaringan infrastruktur perdesaan seperti pembukaan jalan baru
menuju akses akses ekonomi . Disisi lain pembangunan infrastruktur
membutuhkan biaya dan anggaran yang sangat besar sementara anggaran
pembangunan daerah terbatas.
3. Mengingat Kabupaten Lombok Utara merupakan Daerah Pemekaran dengan
sendirinya sangat membutuhkan anggaran yang cukup besar dalam rangka
pembangunan sarana dan prasarana fisik Pemerintahan seperti pembangunan
Sarana prasarana Perkantoran, Sarana Prasarana Publik seperti Pembangunan
Pasar, Terminal, Pelabuhan, Peningkatan Jalan dan Jembatan, Penataan Kota
dan Lingkungan, Pembangunan Rumah Sakit Daerah, Pemberdayaan
Masyarakat dan peningkatan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan.