3-1
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.1
Luas Daerah Kabupaten Lampung Utara Menurut Kecamatan Tahun 2010
Luas Jumlah
No. Kecamatan Ibu Kota Kecamatan
Km2 % Desa
1 Bukit Kemuning Bukit Kemuning 114,98 4,22 8
2 Abung Tinggi Ulak Rangas 133,06 4,88 8
3 Tanjung Raja Tanjung Raja 331,70 12,17 19
4 Abung Barat )* Ogan Lima 60,08 2,20 14
5 Abung Tengah)* Gunung Besar 91,93 3,37 11
6 Abung Kunang)** Aji Kagungan 40,20 1,47 7
7 Abung Pekurun)*** Pekurun Tengah 183,47 6,73 9
8 Kotabumi Kotabumi 59,11 2,17 13
9 Kotabumi Utara Madukoro 175,19 6,43 8
10 Kotabumi Selatan Mulang Maya 104,22 3,82 14
11 Abung Selatan)* Kalibalangan 141,36 5,19 16
12 Abung Semuli Semuli Jaya 96,88 3,55 7
13 Blambangan Pagar)*** Blambangan 191,39 7,02 7
14 Abung Timur Bumi Agung Marga 104,47 3,83 12
15 Abung Surakarta Tata Karya 110,51 4,05 9
16 Sungkai Selatan)** Ketapang 89,65 3,29 11
17 Bunga Mayang Negara Tulang Bawang 125,76 4,61 11
18 Muara Sungkai Negara Ujung Karang 118,69 4,35 11
19 Sungkai Barat)** Sinar Harapan 68,96 2,53 10
20 Sungkai Jaya)** Cempaka 52,20 1,92 9
21 Sungkai Utara )* Negara Ratu 127,59 4,68 15
22 Hulu Sungkai)** Gedung Makripat 92,63 3,40 10
23 Sungkai Tengah)** Batu Nangkop 111,60 4,09 8
LAMPUNG UTARA 2.725,63 100,00 247
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka, Tahun 2009 - 2010.
RPJMD Kab. Lampung Utara Tahun 2010-2014
Keterangan:
)* Kecamatan yang dimekarkan
)** Kecamatan baru
3-2
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3-3
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3-4
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Topografi dataran landai berada di wilayah timur Kabupaten Lampung Utara. Topografi
Daerah Aliran Sungai (DAS) berada di wilayah Tengah dan Timur Kabupaten Lampung
Utara yang merupakan anak Sungai dari river basin Way Tulang Bawang.
Kecamatan Bukit Kemuning, Tanjung Raja dan sebagian Abung Tinggi memiliki
ketinggian antara 100 - 2.000 meter dpl yang cukup dominan. Hal ini terlihat dari
adanya Gunung Haji yang mencapai 1.710 m yang berada di Bukit Kemuning serta
Gunung Ulusabuk 1.713 m dan Gunung Tangkit Tebak setinggi 2.115 m di Kec.
Tanjung Raja. Sedangkan dataran rendah dengan ketinggian 10-50 meter dpl meliputi
seluruh kecamatan selain Tanjung Raja, Bukit Kemuning dan Abung Tinggi. Kondisi ini
menyebabkan hampir sebagaian besar wilayah Kabupaten Lampung Utara memiliki
tingkat kelerengan datar yang tersebar di semua kecamatan selain di Kecamatan
Abung Tinggi, Bukit Kemuning dan Tanjung Raja.
Tabel 3.2
Luas Wilayah Menurut Ketinggian Tanah
Kabupaten Lampung Utara
Sumber : Laporan Interim RTRW Kab. Lampung Utara Tahun 2007 – 2027.
Luas wilayah Kabupaten Lampung Utara, 43,22% berada pada ketinggian 10-50 m dpl
tersebar pada keseluruhan wilayah kecamatan kecuali Bukit Kemuning, Tanjung Raja
dan sebagian Abung Tinggi yang memiliki ketinggian lebih dari 1.000 dengan luasan
hingga 2,35% wilayah Kabupaten Lampung Utara. Sedangkan kecamatan lainnya
berada pada kisaran ketinggian 50-100 m dpl sebesar 21,85% luas wilayah, 25,21%
berada pada ketinggian 100-500 m dpl sementara 7,37% berada pada ketinggian 500-
1.000 m dpl.
Sedangkan berikut adalah beberapa ketinggian kota di Kabupaten Lampung Utara dari
permukaan laut, dimana Kotabumi tepatnya berada pada ketinggian 205 mdpl yang
merupakan kota tertinngi dari permukaan laut diikuti dengan Tanjung Raja pada
ketinggisn 149 mdpl.
3-5
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3-6
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.3
Ketinggian Beberapa Kota dari Permukaan Laut
di Kabupaten Lampung Utara
Ketinggian
No. Kecamatan Ibu Kota Kecamatan
(m)
1 Bukit Kemuning Bukit Kemuning 205
2 Tanjung Raja Tanjung Raja 149
3 Abung Barat Ogan Lima 105
4 Kotabumi Kotabumi 32
5 Kotabumi Utara Madukoro 33
6 Abung Selatan Kalibalangan 38
7 Abung Timur Bumi Agung Marga 28
8 Abung Surakarta Tatakarya 26
9 Sungkai Selatan Ketapang 50
10 Sungkai Utara Negara Ratu 54
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka, Tahun 2010.
Sumber : Laporan Interim RTRW Kab. Lampung Utara Tahun 2007 – 2027.
3.2.2 Hidrologi
Dari segi Hidrologi, Kabupaten Lampung Utara memiliki potensi yang besar,
khususnya berupa ketersediaan air permukaan yang dapat dikembangkan bagi sektor
pertanian. Di sisi lain, potensi air permukaan dari sungai-sungai yang ada juga dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan irigasi maupun budidaya perikanan darat untuk
mendukung produktivitas sektor pertanian.
3-7
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3-8
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Potensi ini juga dapat dikembangkan untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat
yang selama ini belum dikelola secara optimal. Kabupaten Lampung Utara memiliki
beberapa sungai dengan DAS yang cukup panjang. Sungai-sungai tersebut yaitu:
Tabel 3.5
Nama-Nama Sungai Dan Panjang Daerah Aliran Sungai (DAS)
Di Kabupaten Lampung Utara
3-9
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 10
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 11
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3.2.3 Geologi
Kabupaten Lampung Utara terletak dalam Cekungan Sumatera Selatan dan di bagian
Selatan masuk dalam Lajur Bukit Barisan yang membatasi Cekungan Sumatera
Selatan di sebelah barat yang umumnya ber-facies volcanic. Lajur ini merupakan
volcanic inner arc, yang membantang sepanjang bagian tengah pulau Sumatera. Pada
lajur ini terdapat cekungan-cekungan setempat yang dibatasi oleh patahan vertikal.
Cekungan-cekungan setempat tersebut dikenal sebagai interamontana basin yang
berperan sebagai salah satu cekungan sedimentasi endapan batubara.
Pada wilayah Lampung Utara bagian utara terdapat lapisan sedimen vulkanis dan
celah (fisaves errution) yang mengalami pelipatan di zaman pleistosin tua yang
menghasilkan minyak bumi di dalam 4 seri lapisan Palembang (Palembang Bed).
Lapisan ini terdapat di Kotabumi yang ditandai dengan singkapan endapan tulfa
masam.
Dari literatur dan peta geologi dapat diinventarisir adanya bahan-bahan tambang
(endapan mineral) diantaranya adalah minyak bumi yang terdapat pada lapisan
Palembang Bed, terakumulasi sebagai lanjutan dari endapan minyak bumi di daerah
Palembang yakni sebelah Timur Kotabumi.
Wilayah barat Kabupaten Lampung Utara adalah bagian luar dari Lajur Bukit Barisan
yang merupakan geantiklinal, dengan sinklinal di sebelah timur punggung pegunungan.
Punggung Bukit Barisan ini mengalami dekormas pada zaman tersier seperti
patahan, intrusi serta pembentukan jalur gunung berapi. Gejala lainnya adalah depresi
tektonik yang ditutupi oleh sedimen-sedimen vulkanis.
Di bagian Utara, lapisan sedimen ini mengalami pelipatan di zaman Pleistosen Tua
yang menghasilkan lapisan minyak bumi di Lapisan Palembang (Palembang Bed).
Lapisan ini di wilayah Lampung muncul di Menggala, Kotabumi dan Sukadana dengan
ditandai oleh singkapan sedimen tuffa massam yang merupakan pengantar endapan
minyak bumi. Formasi geolgi yang ada di Lampung Utara terdiri dari :
1. Formasi Hulusimpang (Tomh) terdiri dari breksi gunung api, lava, tufa bersusunan
andesit/basaltik.
2. Formasi Sabu, Formasi Campang (Tpock) dan Formasi Tarahan tersingkap di jalur
Bukit Barisan.
3. Formasi Talangakar (Tomt) yang terdiri dari batupasir kuarsa, konglomerat kuarsa,
batupasir terdiri dari serpihan gampingan, napal, batulempung dan batu lanau.
3 - 12
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 13
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Sumber : Laporan Interim RTRW Kab. Lampung Utara Tahun 2007 – 2027.
Keterangan : )* termasuk kecamatan pemekarannya.
Podzolik, jenis tanah ini terbentuk dari bahan masam dan tuf masam. Bentuk
wilayah umumnya datar sampai bergelombang. Tanah ini mempunyai solum
sedang sampai dalam, tekstur halus, pH tanah = 4,5 – 6,5 dan ketersediaan unsur
hara tanaman, terutama NPK, kandungan bahan organik sedang dan peka
terhadap erosi. Jenis tanah ini cocok untuk tanaman karet, sayur-sayuran dan
jagung. Penyebaran jenis tanah ini terdapat di dataran rendah dan kawasan
perkotaan Kotabumi
Latosol, jenis tanah ini terbentuk dari bahan induk vulkan intermedier. Bentuk
wilayahnya bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian 100 – 1.000 m dari
permukaan laut. Tanah ini merupakan jenis tanah yang telah mengalami pelapukan
secara intensif dan perkembangan tanah yang lanjut, sehingga terjadi pencucian
basa, bahan organik, dan silikat kelapisan bawah. Tanah ini bertekstur liat sampai
lempung, struktur lemah sampai gumpal lemah dan konsistensi gembur, keasaman
tanah (pH) dari masam hingga agak masam, kandungan bahan organik rendah
sampai sedang, kurang peka terhadap erosi dan mempunyai solum yang dalam.
Tanah ini cocok untuk jenis tanaman padi, jagung, kopi, coklat, karet, buah-buahan
dan umbi-umbian. Penyebaran tanah ini umumnya terdapat di wilayah tanah
kering.
Regosol, jenis tanah ini terbentuk dari bahan induk abu dan pasir vulkan
intermedier. Bentuk wilayahnya berombak sampai bergunung. Tanah Regosol
belum jelas menempatkan perbedaan horizon-horizon. Tekstur tanah ini biasanya
kasar, tanpa ada struktur tanah, konsistensi lepas sampai gembur dan keasaman
tanah dengan pH sekitar 6-7.
3 - 14
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Andosol, jenis tanah andosol terbentuk dari bahan tuf vulkan intermedier sampai
masam. Bentuk wilayahnya bergunung-gunung. Tanah ini mempunyai solum yang
dalam, tekstur tanah sedang, struktur remah, konsistensi gembur. Tanah ini
bereaksi agak masam sampai masam, kandungan bahan organik tinggi, kesuburan
(S,P,K) sedang. Tanah ini terdapat di semua kerucut Vulkan muda dan tua,
umumnya jenis tanah ini ditemui di wilayah dengan ketinggian lebih dari 900 mdpl.
Untuk kedalaman efektif tanah di wilayah Kabupaten Lampung Utara berkisar antara
30 – 100 cm. Kondisi ini dasarnya sangat berpengaruh pada kegiatan pertanian baik
lahan basah, lahan kering dan tanaman keras, karena kegiatan pertanian memerlukan
kedalaman efektif tanah lebih besar dari 30 cm. Oleh sebab itu, khusus untuk tanaman
pahan lahan basah dipersyaratkan pada kedalamam lebih dar 60 cm, sedangkan
tanaman pangan lahan kering dan tanaman tahunan/keras cukup sesuai untuk
kedalaman efektif tanah lebih dari 30 cm, dan untuk kedalaman tanah kurang dari 30
cm sesuai untuk dikonservasikan.
Kedalaman efektif tanah > 90 cm, meliputi daerah-daerah lembah, bantaran sungai
dan dataran banjir yang tersebar di Kabupaten Lampung Utara. Kedalaman efektif
tanah antara 30 – 90 cm, meliputi daerah-daerah yang berada disekitar perbukitan
(Bukit Kemuning, Tanjung Raja, Abung Barat, Abung Tengah). Kedalaman efektif
tanah kurang dari 30 cm meliputi sebagian daerah-daerah perbukitan yaitu Bukit
Kemuning, Tanjung Raja, Abung Barat dan Abung Tengah. (sumber: Laporan Status
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009).
Tekstur tanah ikut menunjang bagi pertumbuhan tanaman dimana tanah yang
teksturnya sedang sampai halus relative lebih mudah diolah dengan kandungan unsur
hara serta penyuburnya relative terjaga. Kondisi sturktur/tekstur tanah sedang sampai
halus sangat cocok pembudidayaan tanaman lahan basah dan tanaman lahan kering
sedangkan tekstur kasar lebih sesuai untk tanaman keras/tahunan.
3.2.5 Iklim
Pada tahun 2009 suhu udara rata-rata siang hari berkisar antara 31,6o C sampai 34,9o
C sedangkan suhu udara minimum Rata-rata berkisar antara 21,8o C sampai 23,8o C.
Rata - rata curah hujan lebih rendah (126 mm) dibandingkan dengan tahun 2008
(182,54 mm). Curah hujan tertinggi terjadi pada maret mencapai 278,8 mm dan
terendah pada bulan mei (5,8 mm).
3 - 15
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Kondisi morfologi alam di Kabupaten Lampung Utara berpengaruh terhadap iklim dan
curah hujan. Hal ini menyebabkan suhu dan kelembaban udara yang sangat rendah
dan curah hujan yang terjadi di Kabupaten Lampung Utara tidak merata sepanjang
tahun.
Rata-rata suhu mimimum yang terjadi di Kabupaten Lampung Utara pada Tahun 2009
terjadi pada bulan Agustus dengan suhu 22,0o C – 23,7o C dan suhu maksimum pada
bulan September 34,9o C. Sedangkan untuk kelembaban udara rata-rata 82 – 89% dan
tekanan udara rata-rata 1004,90 – 1.007,30 mlbar.
Tabel 3.7
Jumlah Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan
Di Kabupaten Lampung Utara
No. Rincian 2006 2007 2008 2009
I Jumlah Hujan (mm)
Januari 426.4 162.0 169.2 161.4
Februari 395.3 270.0 290.1 212.0
Maret 313.7 198.7 455.4 278.8
April 146.1 136.4 242.4 47.2
Mei 84.0 56.0 28.7 201.2
Juni 65.0 116.2 58.7 38.6
Juli 41.0 89.8 73.3 19.9
Agustus - 44.0 103.8 25.8
September 20.1 74.9 76.0 5.8
Oktober 40.0 86.3 77.7 90.3
November 91.5 80.6 261.4 154.7
Desember 479.6 288.0 353.8 270.7
3 - 16
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.8
Rata-Rata Suhu Minimum dan Maksimum
Di Kabupaten Lampung Utara
No. Rincian 2006 2007 2008 2009
I Jumlah Hujan (mm)
Januari 23.4 23.6 23.5 23.5
Februari 23.7 23.5 23.5 23.3
Maret 23.5 23.6 23.2 23.2
April 23.6 23.8 23.2 23.7
Mei 23.4 23.4 22.6 23.4
Juni 22.2 22.1 22.9 23.1
Juli 22.5 11.3 21.8 22.2
Agustus 20.8 21.5 22.4 22.0
September 21.2 21.6 22.2 23.2
Oktober 22.4 22.7 22.6 23.1
November 23.5 23.1 23.7 23.5
Desember 25.4 23.4 23.8 23.7
3 - 17
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 18
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 19
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 20
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 21
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Ditinjau dari PDRB, kontribusi hasil hutan pada dasarnya relatif signifikan namun
produksinya relatif menurun setiap tahunnya. Hal ini karena semakin menipisnya
hutan produksi, masalah illegal logging, serta adanya regulasi dari pemerintah
pusat maupun pemerintah Kabupaten Lampung Utara tentang penggunaan lahan.
Dalam upaya pemanfaatan sumberdaya alam semata tidak didasarkan atas aspek
ekonomi belaka, namun penting untuk mempertimbangkan aspek ekologi, sosial
maupun kelestariannya. Oleh karena itu perlu adanya pengaturan ruang, perangkat
hukum, sosial, budaya dan rasionalisasi alokasi sumberdaya sangat penting dalam
mempercepat proses pembangunan Kabupaten Lampung Utara.
Sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pembangunan dan
sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Namun, di lain pihak keberlanjutan
atas ketersediaannya sering diabaikan sehingga daya dukung lingkungan menurun
dan ketersediaan sumber daya alam menipis.
Tabel 3.9
Luas Areal Hutan Menurut Jenisnya
Di Kabupaten Lampung Utara
Jenis Hutan
No. Kecamatan
Hutan Lindung (Ha) Hutan Produksi (Ha)
1 Bukit Kemuning 11.604,1 -
2 Abung Tinggi 2.230,4 -
3 Tanjung Raja 13.800,0 -
4 Abung Barat - -
5 Abung Tengah - -
6 Abung Kunang - -
7 Abung Pekurun 1.465,5 -
8 Kotabumi - -
9 Kotabumi Utara - -
10 Kotabumi Selatan - -
11 Abung Selatan - -
12 Abung Semuli - -
13 Blambangan Pagar - -
14 Abung Timur - -
15 Abung Surakarta - -
16 Sungkai Selatan - -
17 Bunga Mayang - -
18 Sungkai Utara -
19 Sungkai Barat - -
20 Sungkai Jaya - -
21 Muara Sungkai - -
22 Hulu Sungkai - -
23 Sungkai Tengah - -
Kabupaten Lampung Utara 29.100 -
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka, Tahun 2010.
3 - 22
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.10
Produksi Hasil Hutan Menurut Jenisnya
Di Kabupaten Lampung Utara
Jenis Produksi
No. Kecamatan Kayu Bulat Rotan Arang Damar
(M3) (Ton) (Ton) (Ton)
1 Bukit Kemuning 890,00 - 1.250,00 500,00
2 Abung Tinggi 5.800,00 - - -
3 Tanjung Raja 1.462,15 - - -
4 Abung Barat 18.109,04 - - -
5 Abung Tengah 9.602,08 - - -
6 Abung Kunang 100,00 - - -
7 Abung Pekurun 2.589,75 - - -
8 Kotabumi 163,87 - - -
9 Kotabumi Utara 142,71 - - -
10 Kotabumi Selatan 1.315,02 - - -
11 Abung Selatan 6.000,00 - - -
12 Abung Semuli 100,00 - - -
13 Blambangan Pagar - - - -
14 Abung Timur - - - -
15 Abung Surakarta - - - -
16 Sungkai Selatan - - - -
17 Bunga Mayang - - - -
18 Muara Sungkai - - - -
19 Sungkai Barat 4.033,59 - - -
20 Sungkai Jaya - - - -
21 Sungkai Utara 1.667,70 - - -
22 Hulu Sungkai 100,00 - - -
23 Sungkai Tengah 2.528,40 - - -
Kabupaten Lampung Utara 54.704,00 - 1.250,00 500,00
2008 47.714,00 - 2.820,00 -
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka, Tahun 2010.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Lampung Utara Tahun
2011, maka luas Hutan yang ada di Kabupaten Lampung adalah seluas 39.555 Ha
(14,51% dari luas wilayah), yang tersebar di Kec. Bukit Kemuning, Abung Tinggi,
Tanjung Raja, Abung Pekurun , Bunga Mayang dan Sungkai Utara.
Tabel 3.11
Kawasan Hutan Menurut Fungsinya
Di Kabupaten Lampung Utara
No Register Fungsi Luas (Ha) Lokasi
1 34 Tangkit Tebak Hutan lindung 28.000 Kec. Bukit Kemuning, Abung
Tinggi, Tanjung Raja, Abung
Pekurun
2 24 Bukit Punggur Hutan lindung 1.500 Kec. Bukit Kemuning
Total 29.500
Sumber : Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kab. Lampung Utara Tahun 2010 - 2014
3 - 23
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 24
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.12
Peta Penunjukkan Kawasan Hutan bagi Kabupaten Lampung Utara
Berdasarkan Lampiran SK. Menhutbun No. 256/KPTS-II/20
Tanggal 23 Agustus Tahun 2000
3 - 25
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Pada sub sektor kehutanan, keberhasilan ini dapat ditunjukkan dengan pencapaian
target sasaran utama yaitu rehabilitasi hutan. Reboisasi hutan lindung seluas 6.980
Hektar dan penghijauan (pembangunan hutan rakyat) seluas 2.640 Hektar.
Pencapaian sasaran rehabilitasi hutan ini mengikutsertakan partisipasi masyarakat
yang terbentuk dalam kelompok tani. Anggaran untuk pencapaian sasaran utama
ini berasal dari APBN (program GN-RHL) dan APBD. Pada akhir tahun 2008 telah
diukur lokasi reboisasi dan penghijauan yang tertuang dalam Rencana Teknik
Tahunan (RTT) reboisasi seluas 6.000 Hektar dan RTT hutan rakyat seluas 1.350
Hektar. RTT ini merupakan target sasaran utama untuk pembangunan kehutanan
pada renstra periode 2010-2014.
Pada proses pembangunan Kawasan Hutan Lindung, dikedepankan keterlibatan
masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam pengelolaannya. Pada periode
renstra yang lalu telah berhasil difasilitasi oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Lampung Utara 5 (lima) Gabungan Kelompok Tani Hutan
Kemasyarakatan (Gapoktan HKm) mendapatkan izin areal kerja dari Menteri
Kehutanan dalam pengelolaan HKm di Kawasan Hutan Lindung Register 34
Tangkit Tebak dan 24 Bukit Punggur. Untuk mengembalikan fungsi lindungnya
masih dibutuhkan peningkatan kesadaran bagi anggota kelompok HKm terhadap
aturan main dalam pengelolaan HKm di dalam Kawasan Hutan Lindung. Untuk itu
kedepan harus dilaksanakan pembinaan dan pengawasan yang intensif.
Di bidang industri perkayuan, telah dilaksanakan fasilitasi dan pelayanan terhadap
industri primer hasil hutan kayu (IPHHK). Di Kabupaten Lampung Utara terdapat
21 (dua puluh satu) IPHHK yang masih aktif. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
telah memfasilitasi pembentukan wadah bagi para pengusaha perkayuan yaitu
HIPKO (Himpunan Pengusaha Kayu Olahan) Lampung Utara.
B. Lahan Perkebunan
3 - 26
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.13
Komoditi Perkebunan
Di Kabupaten Lampung Utara
Luas Areal (Ha) Produksi Produktivitas
No Komoditi
TBM TM TR Jumlah (Ton) (Kg/Ha)
1 Lada 2.668 20.214 3.076 25.958 9.277,3 459
2 Kopi 1.067 20.790 782 22.639 12.319,3 592
3 Karet 3.974 14.083 441 18.498 12.304,7 874
4 Sawit 4.174 3.583 75 7.832 4.403,5 1.229
5 Kakao 1.503 1.991 345 3.839 1.112,2 559
6 Tebu(gula) 22.000 107.800,0 4.900
Sumber : Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kab. Lampung Utara Tahun 2010 - 2014.
Tabel 3.14
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara/Swasta
Di Kabupaten Lampung Utara
Luas (Ha)
No Nama Perusahaan Komoditi
TBM TM TR Jumlah
1 PTPN VIII Bunga Mayang Tebu 14,418.0 14,418.0
2 PT Nakau Sawit 1,403.0 1,031.0 2,434.0
3 PT Budi Darma Godam Perkasa Sawit 38.0 1,720.0 1,758.0
4 Palem Lampung Perkasa Sawit 3,500.0 3,500.0
5 PT Kencana Acidindo Perkasa Sawit 535.0 535.0
Jumlah 1,441.0 21,204.0 22,645,0
Sumber : Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kab. Lampung Utara Tahun 2010 - 2014.
3 - 27
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
(b) Merupakan luas baku tanaman pangan pokok tersebut yang diusahakan
pada musim tanam yang bersamaan.
(c) Untuk luas baku komoditi PADI berpedoman pada data Statistik Pertanian
(SP Lahan) tertinggi dari 2007 s/d 2010.
(d) Untuk luas baku komoditi JAGUNG berpedoman pada realisasi Musim
Tanam (MT) RENDENG dengan waktu /masa /tahun sezaman dengan
tahun penetapan luas baku komoditi padi tertinggi .
(e) Untuk luas baku komoditi KEDELAI berpedoman pada realisasi Musim
Tanam (MT) RENDENG dengan waktu /masa /tahun sezaman dengan
tahun penetapan luas baku komoditi padi tertinggi.
Tabel 3.15
Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kabupaten Lampung Utara
Jumlah Lahan Lahan Lahan Lahan Total
No. KECAMATAN LUAS Desa Sawah Gogo Jagung Kedelai Luas %
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 Abung Timur 10,447 12 3,430 801 4,530 64 8,825 3.24
2 Abung Surakarta 11,051 9 2,458 627 4,141 - 7,226 2.65
3 Abung Semuli 9,688 6 1,397 1,010 3,989 47 6,443 2.36
4 Abung Tengah 9,193 11 1,328 925 702 140 3,095 1.14
5 Abung Selatan 14,136 9 711 1,140 713 3 2,567 0.94
6 Muara Sungkai 11,869 10 1,750 450 350 - 2,550 0.94
7 Sungkai Utara 12,759 13 435 760 1,270 13 2,478 0.91
8 Blambangan Pagar 19,139 6 750 431 1,256 - 2,437 0.89
9 Kotabumi Selatan 10,422 14 176 785 1,152 - 2,113 0.78
3 - 28
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 29
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 30
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 31
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 32
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 33
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.17
Data Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Kabupaten Lampung Utara
Lahan Terlantar
No. Kecamatan
(Ha)
1 Abung Timur -
2 Abung Surakarta -
3 Abung Semuli -
4 Abung Tengah 65
5 Abung Selatan 5
6 Muara Sungkai 600
7 Sungkai Utara -
8 Blambangan Pagar -
9 Kotabumi Selatan 36
10 Bunga Mayang -
11 Tanjung Raja -
12 Kotabumi Utara -
13 Kotabumi 3
14 Sungkai Tengah 280
15 Bukit Kemuning -
16 Abung Tinggi 201
17 Sungkai Selatan -
18 Sungkai Jaya -
19 Sungkai Barat 5
20 Abung Barat 110
21 Hulu Sungkai -
22 Abung Kunang -
23 Abung Pekurun -
Jumlah 1,305
Sumber : Tayangan LP2B Dinas Pertanian dan Perternakan
KabupatenLampung Utara Tahun 2011.
3 - 34
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.13 Peta Pengusahaan Lahan Komoditas Padi Sawah Kabupaten Lampung Utara
3 - 35
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.14 Peta Pengusahaan Lahan Komoditas Padi Gogo Kabupaten Lampung Utara
3 - 36
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.15 Peta Pengusahaan Lahan Komoditas Jagung Kabupaten Lampung Utara
3 - 37
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.16 Peta Pengusahaan Lahan Komoditas Kedelai Kabupaten Lampung Utara
3 - 38
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Berdasarkan potensi tersebut, maka ada beberapa perusahan atau perorangan yang
mencoba mengolah potensi yang ada, dimana keberadaan usaha penambangan yang
ada sudah disahkan melalui Keputusan Bupati Kabupaten Lampung Utara. Lokasi
3 - 39
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
peambangan yang sudah disahkan antar lain kawasan penambangan yang berada di
Kecamatan Bukit Kemuning, Abung Pekurun, Abung Tinggi, Sungkai Utara dan
Kotabumi Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pad atabel berikut :
Tabel 3.19
Lokasi Pertambangan Daerah
Kabupaten Lampung Utara
3 - 40
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.20
Potensi dan Lokasi Penambangan Batu Andesit
Kabupaten Lampung Utara
Perkiraan Potensi
No. Kecamatan Jenis Desa
(M3)
1 Bukit Kemuning 212.500 Batu Kali 1. Tanjung Baru Timur
2. Tanjung Baru
2 Tanjung Raja 416.000 Batu Kali 1. Tanjung Raja
2. Tulung Balak
3. Mekar Jaya
4. Ulak Ata
5. Tanjung Beringin
6. Tanjung Riang
3 Kotabumi Utara 67,5 Batu Kali 1. Madukoro
2. Wonomarto
4 Kotabumi Batu Gunung 1. Mulang Maya (Gunung Angger)
1.212.500
Selatan
5 Abung Barat 648.000 Batu Kali 1. Way Ase
2. Comok Sinar Jaya
3. Simpang Agung
4. Bumi Nabung
5. Cahay Mas
6. Cahaya Negeri
7. Ogan Lima
8. Haji Kagungan
9. Talang Jembatan
10. Pengaringan
6 Abung Tengah 198.000 Batu Kali 1. Nyapah Banyu
2. Negla Sari
3. Sinar Gunung
4. Subik
5. Gunung Gijul
6. Ogan Jaya
7. Kedaton
7 Abung Tinggi 104.000 Batu Kali 1. Sekipi
2. Ulak Rengas
3. Pulau Panggung
4. Sodikayo
Jumlah 2.791.067,50
Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Lampung Utara, Tahun 2011.
3 - 41
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.21
Potensi dan Lokasi Penggalian Tanah Liat
Kabupaten Lampung Utara
Kecamatan
No. Jenis
Kecamatan Desa
1 Kotabumi Kota 1. Rejosari Tanah Liat untuk Industri Bata
2 Kotabumi
1. Kota Alam Tanah Liat untuk Industri Bata
Selatan
3 Abung Selatan 1. Kali Balangan Tanah Liat untuk Industri Bata
2. Trimodadi
Tanah Liat untuk Industri Bata
3. Blambangan
4 Sungkai Utara 1. Kota Negara
2. Ciamis
3. Negara Ratu Tanah Liat untuk Industri Bata
4. Ibul Jaya
5. Negara Sakti
5 Sungkai Selatan 1. Cempaka
Tanah Liat untuk Industri Bata
2. Ketapang
6 Bunga Mayang 1. Negala Tl. Bawang
Tanah Liat untuk Industri Bata
2. Tl. Bawang Baru
Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Lampung Utara, Tahun 2011.
3 - 42
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.22
Luas Penggunaan Lahan Tahun 2010
Kabupaten Lampung Utara
3 - 43
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.17 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2007
3 - 44
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 45
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.18 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Lampung Utara Tahun 2006
3 - 46
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 47
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.24
Jumlah Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lampung Utara
Tahun 2003 - 2008
Tingkat Pertumbuhan
Tahun Jumlah Penduduk
(%)
2003 558.138 0,02
2004 558.981 0,15
2005 561.138 0,39
2006 582.357 3,78
2007 585.731 0,58
2008 588.334 0,44
2009 589.568 0,21
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka, Tahun 2010.
RPJMD Kab. Lampung Utara Tahun 2010 – 2014.
Gambar 3.19
Grafik Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lampung Utara
Tahun 2003 – 2008
3 - 48
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.25
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009
Jenis kelamin
No Kecamatan Jumlah Sex Ratio
Laki-Laki Perempuan
1 Bukit Kemuning 19.828 19.133 38.961 104
2 Abung Tinggi 8.271 7.909 16.180 105
3 Tanjung Raja 15.275 14.498 29.773 105
4 Abung Barat 9.856 9.504 19.360 104
5 Abung Tengah 8.176 7.709 15.885 106
6 Abung Kunang 4.701 4.650 9.351 101
7 Abung Pekurun 5.833 5.271 11.104 111
8 Kotabumi 26.739 26.207 52.946 102
9 Kotabumi Utara 15.569 14.885 30.454 105
10 Kotabumi Selatan 32.167 32.636 64.803 99
11 Abung Selatan 23.869 23.237 47.106 103
12 Abung Semuli 11.983 11.445 23.428 105
13 Blambangan Pagar 8.995 8.512 17.507 106
14 Abung Timur 17.505 16.729 34.234 105
15 Abung Surakarta 13.559 13.431 26.990 101
16 Sungkai Selatan 10.940 10.504 21.444 104
17 Bunga Mayang 16.669 15.557 32.226 107
18 Muara Sungkai 7.444 6.954 14.398 107
19 Sungkai Barat 6.057 5.843 11.900 104
20 Sungkai Jaya 5.108 4.849 9.957 105
21 Sungkai Utara 16.649 15.773 32.422 106
22 Hulu Sungka 6.861 6.746 13.607 102
23 Sungkai Tengah 8.062 7.470 15.532 108
LAMPUNG UTARA 300.116 289.452 589.568 104
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka, Tahun 2010.
Struktur umur penduduk diperlukan untuk mengetahui potensi usia produktif sebagai
potensi tenaga kerja serta mengetahui tingkat ketergantungan kelompok usia tidak
produktif terhadap kelompok usia produktif. Berdasarkan struktur penduduk menurut
kelompok umurnya, maka dapat ditentukan kelompok penduduk yang dominan,
dengan kategori:
a) 0-14 : Non Produktif
b) 15-64 : Produktif
c) > 64 : Non produktif
3 - 49
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Berdasarkan struktur umur, maka Kabupaten Lampung Utara memiliki usia produktif
sebanyak 351.159 jiwa (umur produktif 15 - 64 Tahun) dan non produktif sebesar
238.409 jiwa (umur 0 – 14 dan 64+ Tahun). Dari kondisi tersebut maka rasio beban
tanggungan yang paling tinggi yakni sebesar 67,89. Dalam hal ini, setiap 100 orang
penduduk usia produktif menanggung beban hampir 68 orang usia tidak produktif.
Tabel 3.26
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kabupaten Lampung Utara
Dalam bidang ketenagakerjaan dari jumlah penduduk produktif sebanyak 364.254 jiwa
penduduk Kabupaten Lampung Utara, pada Tahun 2009 tercatat sebanyak 3.626 jiwa
merupakan pencari kerja. Bila dibandingkan dengan Tahun 2008 (3.569 jiwa)
mengalami peningkatan sebanyak 57 orang atau sebesar 1,59%. Sedangkan yang
diterima/disalurkan/ditempatkan sebanyak 261 orang (7,2% dari jumlah pendaftar). Hal
ini menunjukkan masih rendahnya tingkat penerimaan / lapangan pekerjaan yang
disediakan di Kabupaten Lampung Utara. Para pencari kerja tersebut disalurkan pada
lapangan usaha industri dan pertanian. Diharapkan Tahun mendatang persentase
pencari kerja dapat ditingkatkan lebih baik lagi.
3 - 50
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.27
Jumlah Penduduk Berdasarkan Banyaknya Pencari Kerja dan Penempatan
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2009
Sisa
Pencari
Blm
Pendidikan kerja s.d Terdaftar Permintaan Penempatan Dihapuskan
Ditempatkan
akhir
tahun
SD/Sederajat 182 76 79 79 80 99
SLTP/Sederajat 120 123 85 85 35 123
SLTA/Sederajat 29.120 2.510 86 86 8.711 22.833
Akademi/PT 7.762 917 11 11 456 8.122
Jumlah 3.626 261 261 9.282 31.177
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka, Tahun 2010.
Sedangkan berdasarkan data dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten
Lampung Utara, terdapat 123 perusahaan dan sebagian besar bergerak pada sektor
perdagangan. jumlah buruh yang dipekerjakan untuk seluruh perusahaan tersebut
sebanyak 5.646 orang.
Tabel 3.28
Banyaknya Perusahaan dan Buruh Per Sektor
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009
Jumla
Sektor Laki-Laki Perempuan Jumlah
Perusahaan
Pertanian 5 1.675 145 1.820
Pertambangan 1 12 3 15
Industri 19 1.617 424 2.041
Listrik, Gas dan Air 1 85 6 91
Bangunan/Konstruksi 4 170 9 179
Perdagangan 60 626 215 841
Pengangkutan 10 78 41 119
Bank 10 172 83 255
Jasa Sosial 13 224 61 285
Jumlah 123 4.659 987 5.646
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka, Tahun 2010.
Persentase penduduk usia kerja Lampung Utara tahun 2007 sebesar 62,10% dari total
penduduk kondisi ini harus diimbangi oleh kesempatan kerja (demand for labour).
Angka Beban Tanggungan di Kabupaten Lampung Utara sebesar 67,89. Ini berarti
bahwa dari setiap 100 penduduk usia produktif (15 – 60 tahun) menanggung sekitar 68
orang yang tidak produktif (0 – 14 tahun dan 60 tahun ke atas). Kemudian jika
dibedakan menurut jenis kelamin, terlihat angka beban tanggungan untuk penduduk
perempuan lebih tinggi dibandingkan penduduk laki-laki. Sedangkan Rasio jenis
3 - 51
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
kelamin (sex ratio) di Kabupaten Lampung Utara tahun 2007 sebesar 104,41 yang
pengertiannya adalah dari setiap 100 perempuan terdapat sekitar 104 penduduk laki-
laki.
Tabel 3.29
Komposisi Penduduk Dan Angka Beban Tanggungan Tahun 2007
0 – 14 15 – 59 60+ Angka Beban
Jenis Kelamin
(Persen) (Persen) (Persen) Tanggungan
Laki-laki 30,14 62,85 7,00 59,09
Perempuan 30,87 61,34 7,80 63,04
Kabupaten
30,51 62,10 7,40 61,04
Lampung Utara
Sumber : RPJMD Kab. Lampung Utara Tahun 2010 – 2014.
3 - 52
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 53
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tingginya penduduk usia kerja identik dengan penduduk angkatan kerja. Dengan
demikian tingginya penduduk usia kerja akan berimplikasi terhadap tingginya angkatan
kerja. Jika dicermati terdapat dua konsekuensi dari tingginya penduduk usia kerja di
Kabupaten Lampung Utara.
Pertama, angkatan kerja yang besar merupakan stimulan dalam mengakselerasi
kegiatan ekonomi yang direpresentasikan oleh keberdayaan/kemampuan masyarakat
untuk berproduksi.
Kedua, tingginya angkatan kerja berdampak pada tingginya penawaran kerja, dimana
dalam kondisi penawaran kerja (angkatan kerja) proporsinya lebih besar dari
permintaan kerja (lapangan kerja) maka akan mengakibatkan pengangguran.
Adapun angkatan kerja yang dimaksud adalah angkatan kerja merupakan penduduk
usia kerja (15 – 59 tahun) yang siap/sedang mencari perkerjaan. Jika dilihat dari
proporsi kelompok umur penduduk, karakteristik struktur umur penduduk Lampung
Utara terlihat ketersediaan Angkatan Kerja yang sangat dominan. Sejalan dengan
kondisi tersebut, jumlah pencari kerja yang terdaftar di Kabupaten Lampung Utara
juga cenderung terus meningkat pada berbagai jenjang pendidikan yang ditamatkan.
Di lain pihak, pencari kerja yang belum ditempatkan (penganggur) justru mengalami
trend yang semakin menurun. Melihat kondisi tersebut, dapat diperkirakan jumlah
pengangguran terbuka di Kabupaten Lampung Utara akan semakin berkurang.
3 - 54
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.34
PDRB Lampung Utara 2003 – 2009 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Lapangan Usaha
(Rpjt) (Rpjt) (Rpjt) (Rpjt) (Rpjt) (Rpjt) (Rpjt)
Pertanian 996.501 1.024.645 1.032.278 1.071.321 1.097.327 1.145.283 1.213.640
Pertambangan dan Penggalian 16.717 17.709 18.590 23.349 24.175 25.294 26.812
Industri Pengolahan 289.378 317.653 339.864 379.831 429.893 451.359 474.197
Listrik, Gas dan Air Bersih 18.635 18.985 19.454 19.257 19.777 20.676 21.664
Bangunan 96.751 104.142 114.817 126.585 133.964 143.779 153.497
Perdagangan, Rest. & Hotel 391.902 432.345 455.832 489.275 503.757 531.686 558.567
Pengangkutan & Komunikasi 119.228 126.238 134.696 140.442 175.662 192.676 210.620
Keu, sewa & Jasa Perusahaan 162.812 167.461 190.881 195.856 215.073 226.981 240.914
Jasa-Jasa 207.830 214.397 233.185 240.780 255.493 279.929 294.294
PDRB 2.299.754 2.423.575 2.539.597 2.686.696 2.855.121 3.017.663 3.194.205
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka Tahun 2010.
PDRB Kabupaten Lampung Utara, Tahun 2009
3 - 55
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.35
PDRB Kabupaten Lampung Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 – 2009 (Juta Rupiah)
PDRB (JUTAAN RUPIAH) DISTRIBUSI PDRB (%)
No Lapangan Usaha
2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009
1 PERTANIAN 1,032,278 1,071,321 1,097,327 1,145,283 1,213,640 40.65 39.88 38.43 37.95 38.00
a. Tanaman Bahan Makanan 440,994 466,263 490,736 510,838 539,996 17.36 17.35 17.19 16.93 16.91
b. Tanaman Perkebunan 412,629 427,561 428,016 453,311 489,792 16.25 15.91 14.99 15.02 15.33
c. Peternakan dan hasil-hasilnya 139,050 135,187 135,197 135,197 136,821 5.48 5.03 4.74 4.48 4.28
d. Kehutanan 16,440 17,840 17,483 20,041 20,663 0.65 0.66 0.61 0.66 0.65
e. Perikanan 23,164 24,470 25,895 25,895 26,368 0.91 0.91 0.91 0.86 0.83
2 PERTAMBANGAN 18,590 23,349 24,175 25,294 26,812 0.73 0.87 0.85 0.84 0.84
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
b. Pertambangan Tanpa Migas - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
c. Penggalian 18,590 23,349 24,175 25,294 26,812 0.73 0.87 0.85 0.84 0.84
3 INDUSTRI PENGOLAHAN 339,864 379,831 429,893 451,359 474,197 13.38 14.14 15.06 14.96 14.85
a. Industri Migas - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 Penggalian Minyak Bumi - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
2 Gas Alam Cair - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
b. Industri Tanpa Migas 339,864 379,831 429,893 451,359 474,197 13.38 14.14 15.06 14.96 14.85
1 Makanan, Minuman dan Tembakau 290,521 325,383 370,386 687,535 406,623 11.44 12.11 12.97 22.78 12.73
2 Tekstil, kayu & alas kaki - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 12,298 13,896 15,564 16,534 17,954 0.48 0.52 0.55 0.55 0.56
4 Kertas & Barang Cetakan 16,388 18,846 20,523 21,736 22,832 0.65 0.70 0.72 0.72 0.71
5 Pupuk, Kimia & Brg. Dari karet - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
6 Semen & Brg. Galian bukan logam 19,025 19,976 21,574 23,653 24,825 0.75 0.74 0.76 0.78 0.78
7 Logam DasarBesi&Baja - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
8 Alat Angkt.Mesin&Peralatannya - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
9 Barang Lainnya 1,632 1,730 1,846 1,901 1,963 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06
4 LISTIK, GAS & AIR BERSIH 19,454 19,257 19,777 20,676 21,664 0.77 0.72 0.69 0.69 0.68
a. Listrik 18,524 18,644 19,175 20,063 21,032 0.73 0.69 0.67 0.66 0.66
b. Gas - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
c. Air Bersih 930 613 601 613 632 0.04 0.02 0.02 0.02 0.02
5 BANGUNAN 114,817 126,585 133,964 143,779 153,497 4.52 4.71 4.69 4.76 4.81
6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 455,832 489,275 503,757 531,686 558,567 17.95 18.21 17.64 17.62 17.49
a. Perdaganan Besar & Eceran 420,880 452,859 464,543 490,652 515,346 16.57 16.86 16.27 16.26 16.13
b. Hotel 153 162 170 182 196 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
c. Restoran 34,799 36,254 39,044 40,852 43,025 1.37 1.35 1.37 1.35 1.35
7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 134,696 140,442 175,662 192,676 210,620 5.30 5.23 6.15 6.38 6.59
a. Pengangkutan 108,790 111,511 140,694 152,592 164,461 4.28 4.15 4.93 5.06 5.15
1 Angkutan Rel 192 196 190 199 201 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
2 Angkutan Jalan Raya 108,555 111,269 140,449 152,335 163,898 4.27 4.14 4.92 5.05 5.13
3 Angkutan Laut - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4 Angk. Sungai, Danau&Penyebrangan - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Angkutan Udara - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
6 Jasa Penunjang Angkutan 43 46 55 58 62 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
b. Komunikasi 25,906 28,931 34,968 40,084 46,459 1.02 1.08 1.22 1.33 1.45
1 Pos dan Telekomunikasi 25,906 28,931 34,968 40,084 46,459 1.02 1.08 1.22 1.33 1.45
2 Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
8 KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 190,881 195,856 215,073 226,981 240,914 7.52 7.29 7.53 7.52 7.54
a. Bank 74,662 73,395 87,267 89,374 95,340 2.94 2.73 3.06 2.96 2.98
b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 4,073 4,832 5,567 5,938 6,258 0.16 0.18 0.19 0.20 0.20
c. Jasa Penunjang Keuangan - - - - - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
d. Sewa Bangunan 107,215 112,575 117,078 126,011 133,214 4.22 4.19 4.10 4.18 4.17
e. Jasa Perusahaan 4,931 5,054 5,161 5,658 6,102 0.19 0.19 0.18 0.19 0.19
9 JASA - JASA 233,185 240,780 255,493 279,929 294,294 9.18 8.96 8.95 9.28 9.21
a. Pemerintahan Umum 189,562 195,718 202,255 219,710 229,348 7.46 7.28 7.08 7.28 7.18
1 Adm. Pemerintahan & Pertanahan 125,206 129,271 133,589 145,118 151,485 4.93 4.81 4.68 4.81 4.74
2 Jasa Pemerintahan Lainnya 64,356 66,447 68,666 74,592 77,863 2.53 2.47 2.41 2.47 2.44
b. Swasta 43,623 45,062 5,328 60,220 64,946 1.72 1.68 0.19 2.00 2.03
1 Sosial Kemasyarakatan 1,531 15,843 18,728 21,468 22,883 0.06 0.59 0.66 0.71 0.72
2 Hiburan dan Rekreasi 1,241 1,340 1,615 1,755 1,888 0.05 0.05 0.06 0.06 0.06
3 Perorangan&Rumah Tangga 26,851 27,879 32,895 36,997 40,175 1.06 1.04 1.15 1.23 1.26
PDRB KAB. LAMPUNG UTARA 2,539,597 2,686,696 2,855,121 3,017,663 3,194,205 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
PDRB perkapita (Rp.) 4,525,781 4,613,487 4,874,458 5,129,166 5,407,611
Sumber : PDRB Kabupaten Lampung Utara, Tahun 2009.
3 - 56
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sektor pertanian menjadi penyumbang
terbesar PDRB. Presentase terkecil ada pada sektor usaha listrik dan air bersih.
Sekalipun pertanian masih mendominasi PDRB dan secara kuantitas cenderung
meningkat, akan tetapi mengalami kecenderungan yang menurun dalam presentase
terhadap total PDRB. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan yang cukup signifikan dari
sektor lainnya.
Tabel 3.36
Struktur Perekonomian Kabupaten Lampung Utara Tahun 2003 - 2009 ( % )
Sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan dan
penggalian mempunyai peranan penting dalam perkembangan perekonomian
Kabupaten Lampung Utara, terlebih lagi sektor ini menjadi tumpuan dalam
penciptaan lapangan pekerjaan. Disamping itu sektor primer relatif lebih dapat
bertahan dalam menghadapi gejolak ekonomi Tahun 1998.
Kontribusi sektor primer dalam penciptaan PDRB Kabupaten Lampung Utara dalam
beberapa Tahun terakhir berkisar 38,84%. Pada Tahun 2007 kontribusi sektor
primer dalam pembentukan PDRB Kabupaten Lampung Utara mengalami
penurunan sejak Tahun 2004 (43,01%) hingga Tahun 2009. Penurunan ini terjadi
akibat semakin meningkatnya sektor tersier dalam kontribusinya bagi perekonomian
di Kabupaten Lampung Utara.
3 - 57
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Walaupun demikian, pada sektor primer ini dominasi oleh kontribusi sektor sektor
pertanian yang memberikan andil sebesar 38,00% dari total PDRB Kabupaten
Lampung Utara Tahun 2009. Hal ini menunjukan masih tingginya ketergantungan
perekonomian Kabupaten Lampung Utara terhadap sektor primer khususnya sektor
pertanian.
2. Sektor Sekunder
Sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan
air bersih serta sektor bangunan padamulanya merupakan sektor yang diharapkan
mampu menjadi penggerak roda perekonomian di Kabupaten Lampung Utara.
Kontribusi sektor sekunder dalam pembentukan PDRB Kabupaten Lampung Utara
secara berturut-turut mencapai 20,41% pada Tahun 2008 dan 20,33% pada Tahun
2009. Meningkatnya kontribusi sektor sekunder Tahun 2009 seiring dengan
positifnya laju pertumbuhan seluruh sektor pembentuk sektor sekunder terutama
sektor Bangunan. Pada Tahun 2008 sektor Bangunan memberikan kontribusi
sebesar 4,76% sedangkan Tahun 2009 sebesar 4,81%. Hal ini menunjukan mulai
berkembangnya sektor sekunder dalam perekonomian di Kabupaten Lampung
Utara. Untuk itu, kebijakan dan program pembangunan yang ditetapkan pemerintah
pusat dan daerah diharapkan mampu memulihkan kondisi perekonomian (recovery
economy) sehingga membawa dampak positif terhadap kondisi perekonomian di
wilayah Kabupaten Lampung Utara pada khususnya.
3. Sektor Tersier
Sektor tersier yang terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor
pengangkutan dan komunikasi, sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan serta sektor perdagangan, restoran dan hotel merupakan sektor yang
besar dalam kontribusi PDRB di Kabupaten Lampung Utara yakni mencapai 17,49%
pada Tahun 2009. Kontribusi sektor tersier terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Lampung Utara mengalami kenaikan dibandingkan pada Tahun 2008
yang memberikan kontribusi sebesar 40,84%. Kenaikan tersebut sebagai akibat dari
kenaikan kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa
dalam pembentukan PDRB Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009.
3 - 58
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah dapat diketahui dengan
melihat pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasar harga
konstan. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Utara dari Tahun 2009
sebesar 568% atas dasar harga konstan dan 18,58% atas dasar harga berlaku.
Beberapa sektor mengalami pertumbuhan yang berarti seperti sektor Angkutan dan
Komunikasi (9,31%), Bangunan (6,76%), pertambangan dan penggalian (6,00%) dan
Pertanian (5,97%).
Tabel 3.37
PDRB Lampung Utara Dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2003 – 2009
PDRB PDRB
Harga Konstan Harga Berlaku
TAHUN
Pertumbuhan Pertumbuhan
(Jt-Rp) (Jt-Rp)
(%) (%)
2004 2.423.575 - 3.031.164 -
2005 2.539.579 4,80 3.462.133 14,29
2006 2.686.696 5,79 3.927.042 13,36
2007 2.855.121 6,27 4.812.148 23,83
2008 3.017.663 5,69 5.977.331 23,22
2009 3.194.205 5,85 7.082.917 18,20
Rata-Rata LPE (%) 5,68 Rata-Rata LPE (%) 15,58
Sumber : PDRB Kabupaten Lampung Utara, Tahun 2009.
Tabel 3.38
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003 – 2009 (dalam %)
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Lapangan Usaha
(Rpjt) (Rpjt) (Rpjt) (Rpjt) (Rpjt) (Rpjt) (Rpjt)
Pertanian 0.63 2.82 0.74 3.78 2.43 4.37 5.97
Pertambangan dan Penggalian 7.50 5.93 4.97 25.60 3.54 4.63 6.00
Industri Pengolahan 2.52 9.77 6.99 11.76 13.18 4.99 5.06
Listrik Gas dan Air Bersih 11.50 1.88 2.47 -1.01 2.70 4.55 4.78
Bangunan 6.38 7.64 10.25 10.25 5.83 7.33 6.76
Perdagangan, Rest. & Hotel 6.82 10.32 5.43 7.34 2.96 5.54 5.04
Pengangkutan & Komunikasi 6.70 5.88 6.70 4.27 25.08 9.69 9.31
Keu, sewa & Jasa Perusahaan 47.15 2.70 14.17 2.61 9.81 5.54 6.14
Jasa-Jasa 2.55 3.16 8.76 3.26 6.11 9.56 5.13
PDRB 5.12 5.37 4.80 5.79 6.27 5.69 5.85
Sumber : PDRB Kabupaten Lampung Utara, Tahun 2009.
3 - 59
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.20
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003 – 2009
12,000,000
10,000,000
8,000,000
2,000,000
-
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
PDRB Perkapita Lampung Utara atas dasar harga berlaku pada Tahun 2009 sebesar
11.990.982 rupiah, meningkat sebesar 7,91 persen jika dibandingkan dengan keadaan
pada Tahun 2008 yang hanya sebesar 10.184.902 rupiah. Berdasarkan harga konstan
3 - 60
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
PDRB Lampung Utara pada Tahun 2009 juga meningkat. Pada Tahun 2008 PDRB
perkapita Lampung Utara atas dasar harga konstan adalah sebesar 5.129.166 rupiah,
pada Tahun 2009 naik menjadi 5.407.611 rupiah .
Hal ini dapat menjadi indikator bahwa secara umum telah terjadi peningkatan tingkat
kesejahteraan di dalam masyarakat namun hal ini tidak menjamin bahwa peningkatan
3 - 61
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.40
Luas Lahan Tanaman Padi Sawah dan Padi Ladang
Serta Produktivitasnya Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009
Padi Sawah Padi Ladang Produktivitas (Ton/Ha)
No Kecamatan Padi Padi
Ha Ton Ha Ton
Sawah Ladang
1 Bukit Kemuning 696 2.784 435 1,088 4,00 2.50
2 Abung Tinggi 829 3.316 110 275 4,00 2.50
3 Tanjung Raja 1.445 7.167 550 1,375 4,96 2.50
4 Abung Barat 35 144 25 67 4,11 2.68
5 Abung Tengah 2.510 12.851 475 1,268 5,12 2.67
6 Abung Kunang 175 721 300 801 4,12 2.67
7 Abung Pekurun 135 691 80 214 5,12 2.68
8 Kotabumi 374 1.507 199 498 4,03 2.50
9 Kotabumi Utara 997 4.786 412 1,034 4,80 2.51
10 Kotabumi Selatan 268 1.072 785 1,963 4,00 2.50
11 Abung Selatan 1.307 6.169 1.012 2,530 4,72 2.50
12 Abung Semuli 1.919 12.090 665 1,915 6,30 2.88
13 Blambangan Pagar 866 4.088 345 800 4,72 2.32
14 Abung Timur 3.890 22.095 1.995 6,085 5,68 3.05
15 Abung Surakarta 3.807 25.050 645 2,890 6,58 4.48
16 Sungkai Selatan 438 2.142 235 642 4,89 2.73
17 Bunga Mayang 1.300 5.070 675 1,688 3,90 2.50
18 Muara Sungkai 1.120 5.578 130 325 4,98 2.50
19 Sungkai Barat 316 1.232 47 118 3,90 2.51
20 Sungkai Jaya 408 1.995 125 341 4,89 2.73
21 Sungkai Utara 500 1.950 743 1,858 3,90 2.50
22 Hulu Sungka 393 1.922 250 683 4,89 2.73
23 Sungkai Tengah 620 2.418 162 405 3,90 2.50
LAMPUNG UTARA 24,348 126.838 10.400 28.863 107,51 61,64
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka Tahun 2010.
3 - 62
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
2) Tanaman Palawija
3 - 63
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 64
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.43
Luas Lahan dan Produksi Tanaman Palawija
Serta Produktivitasnya Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009
Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Total
No Kecamatan Produktivitas Produktivitas Produktivitas Produktivitas Produktivitas Produktivitas Produktivitas
Ha Ton Ha Ton Ha Ton Ha Ton Ha Ton Ha Ton Ha Ton
(Ton/Ha) (Ton/Ha) (Ton/Ha) (Ton/Ha) (Ton/Ha) (Ton/Ha) (Ton/Ha)
1 Bukit Kemuning 496 2,292 4.62 284 5,453 19.20 19 181 9.53 35 35 1.00 26 23 0.88 65 111 1.71 925 8,095 36.94
2 Abung Tinggi 465 1,093 2.35 50 947 18.94 9 86 9.56 - - - 12 10 0.83 13 21 1.62 549 2,157 33.29
3 Tanjung Raja 775 2,209 2.85 87 1,639 18.84 41 394 9.61 31 28 0.90 44 38 0.86 56 90 1.61 1,034 4,398 34.67
4 Abung Barat 99 330 3.33 160 3,392 21.20 - - - - - - - - - - - - 259 3,722 24.53
5 Abung Tengah 875 4,349 4.97 325 6,123 18.84 14 136 9.71 25 25 1.00 - - - 35 56 1.60 1,274 10,689 36.12
6 Abung Kunang 500 2,485 4.97 200 3,768 18.84 - - - 50 51 1.02 - - - - - - 750 6,304 24.83
7 Abung Pekurun 370 1,232 3.33 295 5,558 18.84 - - - 15 14 0.93 5 3 0.60 15 11 0.73 700 6,818 24.44
8 Kotabumi 1,137 6,242 5.49 569 11,437 20.10 - - - 19 19 1.00 3 4 1.33 33 56 1.70 1,761 17,758 29.62
9 Kotabumi Utara 638 2,125 3.33 2,740 57,348 20.93 22 213 9.68 50 51 1.02 11 4 0.36 47 85 1.81 3,508 59,826 37.13
10 Kotabumi Selatan 1,318 4,363 3.31 1,413 31,058 21.98 14 133 9.50 138 139 1.01 15 10 0.67 28 42 1.50 2,926 35,745 37.96
11 Abung Selatan 3,652 17,603 4.82 4,768 143,326 30.06 16 157 9.81 40 43 1.08 34 12 0.35 66 79 1.20 8,576 161,220 47.32
12 Abung Semuli 5,216 30,357 5.82 4,473 169,840 37.97 - - - 42 46 1.10 34 22 0.65 23 44 1.91 9,788 200,309 47.45
13 Blambangan Pagar 2,641 12,730 4.82 2,305 43,426 18.84 - - - 20 21 1.05 - - - 1 1 1.00 4,967 56,178 25.71
14 Abung Timur 5,732 20,406 3.56 1,835 34,865 19.00 190 1,881 9.90 630 674 1.07 179 340 1.90 279 530 1.90 8,845 58,696 37.33
15 Abung Surakarta 6,594 48,070 7.29 2,939 97,163 33.06 79 758 9.59 150 161 1.07 109 196 1.80 156 301 1.93 10,027 146,649 54.75
16 Sungkai Selatan 384 1,624 4.23 1,359 35,932 26.44 2 19 9.50 - - - 2 2 1.00 2 3 1.50 1,749 37,580 42.67
17 Bunga Mayang 1,210 5,518 4.56 3,750 111,488 29.73 12 107 8.92 135 101 0.75 90 81 0.90 135 150 1.11 5,332 117,445 45.97
18 Muara Sungkai 640 2,048 3.20 18,600 483,600 26.00 250 2,250 9.00 265 284 1.07 - - - - - - 19,755 488,182 39.27
19 Sungkai Barat 350 1,481 4.23 127 2,393 18.84 - - - - - - - - - 9 6 0.67 486 3,880 23.74
20 Sungkai Jaya 421 1,781 4.23 1,390 26,188 18.84 2 17 8.50 - - - - - - 15 11 0.73 1,828 27,997 32.30
21 Sungkai Utara 602 2,227 3.70 3,767 71,573 19.00 57 479 8.40 85 77 0.91 62 50 0.81 25 25 1.00 4,598 74,431 33.82
22 Hulu Sungka 582 2,153 3.70 720 13,565 18.84 6 50 8.33 - - - 25 17 0.68 23 16 0.70 1,356 15,801 32.25
23 Sungkai Tengah 595 2,202 3.70 830 15,637 18.84 25 210 8.40 50 54 1.08 - - - 27 19 0.70 1,527 18,122 32.72
LAMPUNG UTARA 35,292 174,920 96.42 52,986 1,375,719 513.17 758 7,071 147.95 1,780 1,823 17.05 651 812 13.63 1,053 1,657 26.62 92,520 1,562,002 814.84
3 - 65
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3) Tanaman Holtikultura
3 - 66
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
produksi tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.45
Luas Lahan dan Produksi Tanaman Palawija
Serta Produktivitasnya Kabupaten Lampung Utara Tahun 2010
Luas (Ha) Produksi Provitas
No. Jenis Tanaman Jumlah Bentuk Hasil
TBM TM TR (Ton) (Kg/Ha)
1. TAN. TAHUNAN 8,569.0 21,408.5 704.0 30,681.5 19,742.7 4,206.3
a. Aren 37.0 74.5 1.0 112.5 32.1 430.9 Gula Aren
b. Kelapa Dalam 244.0 2,839.0 223.0 3,306.0 2,494.4 878.6 Kopra
c. Kelapa Hibrida - - - - - -
d. Karet 4,319.0 14,083.0 403.0 18,805.0 12,304.7 873.7 Slab
e. Kelapa Sawit 3,924.0 4,083.0 75.0 8,082.0 4,803.5 1,176.5 TBS
f. Kapuk 42.0 278.0 2.0 322.0 101.3 364.5 Serat
g. Jambu Mete - - - - - -
h. Kemiri 3.0 14.0 - 17.0 6.8 482.1 Biji Kering
i. Kenanga - - 2.0 - 2.0 - - Bunga Kering
j. Jarak Merah - - - - - -
k. Jarak Pagar - 35.0 - - - - Biji Kering
2. TAN. SEMUSIM 14.0 7,510.8 - 7,524.8 38,010.0 6,545.9
a. Tebu 14.0 7,416.8 - 7,430.8 37,964.9 5,118.8 Gula Hablur
b. Rami - 10.0 - 10.0 4.0 400.0 Serat
c. Rosela - - - - - -
d. Yute - - - - - -
e. Kenaf - - - - - -
f. Tembakau - 35.0 - 35.0 23.0 657.1 Daun Kering
g. Wijen - - - - - -
h. Nilam - 49.0 - 49.0 18.1 370.0 Minyak Nilam
i. Sereh Wangi - - - - - -
3. REMPAH & PENYEGAR 5,079.0 44,099.7 3,840.3 53,019.0 22,956.6 2,302.5
a. Lada 2,768.0 20,214.0 2,696.0 25,678.0 9,215.0 455.9 Lada Hitam
b. Pala - - - - - -
c. Kayu Manis 14.0 29.0 - 43.0 4.4 151.7 Kulit Kering
d. Cengkeh 169.0 243.7 13.3 426.0 27.8 114.1 Bunga Kering
e. Vanili - 3.0 - 3.0 0.3 100.0 Polong Kering
f. Kopi Robusta 767.0 21,090.0 782.0 22,639.0 12,422.0 589.0 Biji Kering Asalan
g. Kopi Arabika - - - - - -
h. Teh. - - - - - - -
i. Kakao 1,278.0 2,291.0 345.0 3,914.0 1,235.2 539.2 Biji Kering
j. Kumis Kucing - - - - - -
k. Pinang 83.0 211.0 4.0 298.0 49.8 236.0 Biji Pinang
l. Gambir - - - - - -
m. Cabe Jamu - 18.0 - 18.0 2.1 116.7 Buah Kering
n. Ketumbar - - - - - -
k. Jinten - - - - - - -
KABUPATEN LAMPUNG UTARA 13,662.0 73,019.0 4,544.3 91,225.3 80,709.4 13,054.7
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2011.
3 - 67
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
5) Peternakan
Selama Tahun 2009, di Kabupaten Lampung Utara yang tercatat dalam Kabupaten
Lampung Utara Dalam Angka Tahun 2010 kecamatan yang paling banyak
populasinya adalah Kecamatan Kotabumi Utara sebanyak 723.860 ekor.
Sedangkan kecamatan yang paling rendah populasi ternaknya adalah Kecamatan
Sungkai Barat sebanyak 13.677 ekor. Populasi ternak dari 23 kecamatan di
Kabupaten Lampung Utara untuk Tahun 2009 tercatat sebanyak 1.971.61 ekor,
terdiri dari ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas.
Untuk populasi ternak pada kecamatan-kecamatan lain jumlahnya bervariasi dan
hampir semua kecamatan di Kabupaten Lampung Utara terdapat hewan ternak,
namun masih dalam skala peternakan rakyat. Di Kabupaten Lampung Utara belum
ada peternakan besar yang dikelolah oleh pemodal besar dengan manajemen
modern, yang ada hanyalah peternakan kecil yang dikelolah oleh rakyat dengan
manajemen tradisional. Sedangkan untuk produksi telur di Kabupaten Lampung
Utara sebanyak 1.156.353 Kg dan produksi daging sebanyak 1.651.225 kg. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jumlah populasi dan produksi telur dan daging
Kabupaten Lampung Utara.
3 - 68
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.46
Luas Lahan dan Produksi Perkebunan Rakyat
Serta Produktivitasnya Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009
Tanaman Karet Tanaman Kopi Tanaman Lada
No. Kecamatan Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas
TBM TM TR Jumlah (Ha) TBM TM TR Jumlah (Ha) TBM TM TR Jumlah (Ha)
(Ton) (Kg\Ha) (Ton) (Kg\Ha) (Ton) (Kg\Ha)
1. Bukit Kemuning 21 19 1 41 15.2 800 61 2,046 71 2,178 1,134.3 554.40 152.0 1,431.0 75.0 1,658 772.0 539.48
2. Abung Tinggi 18 19 1 38 14.3 753 81 2,407 22 2,510 1,406.9 584.50 210.0 2,124.0 65.0 2,399 1,261.2 593.79
3. Tanjung Raja 57 23 1 81 18.4 800 101 7,727 181 8,009 5,785.0 748.67 45.5 1,998.0 22.0 2,066 751.0 375.88
4. Abung Barat 106 45 5 156 22.5 500 24 581 19 624 344.0 592.08 724.0 1,852.0 77.0 2,653 752.0 406.05
5. Abung Tengah 429 70 47 546 42.0 600 67 1,359 101 1,527 545.5 401.40 84.0 1,247.0 97.0 1,428 424.3 340.26
6. Abung Kunang 24 196 5 225 107.8 550 8 589 24 621 352.1 597.79 42.0 1,351.0 61.0 1,454 720.3 533.16
7. Abung Pekurun 313 79 2 394 63.2 800 10 488 9 507 244.0 500.00 68.0 1,283.0 29.0 1,380 684.0 533.13
8. Kotabumi 46 328 12 386 262.4 800 29 410 - 439 205.2 500.49 18.0 1,117.0 51.0 1,186 508.0 454.79
9. Kotabumi Utara 363 368 8 739 294.4 800 18 140 15 173 62.8 448.57 13.0 230.0 19.0 262 72.0 313.04
10. Kotabumi Selatan 102 405 6 513 324.0 800 46 1,361 15 1,422 645.3 474.14 199.0 1,959.0 45.0 2,203 950.0 484.94
11. Abung Selatan 153 1,985 133 2271 1,786.5 900 35 1,199 - 1,234 479.8 400.17 79.0 1,034.0 154.0 1,267 402.0 388.78
12. Abung Semuli 338 381 10 729 457.2 1,200 - 18 - 18 14.4 800.00 - - - - -
13. Blambangan Pagar 56 314 3 373 282.6 900 3 17 1 21 6.8 400.00 - 2.0 2.0 4 0.5 250.00
14. Abung Timur 216 976 4 1196 780.8 800 17 59 82 158 1.9 32.20 1.5 6.0 5.0 13 1.3 216.67
15. Abung Surakarta 235 136 6 377 163.2 1,200 2 6 2 10 3.6 600.00 - - - - -
16. Sungkai Selatan 125 316 5 446 252.8 800 - 40 - 40 36.0 900.00 26.0 376.0 95.0 497 98.0 260.64
17. Bunga Mayang 43 211 8 262 168.8 800 - - - - - - - 5.0 - 5 1.6 320.00
18. Muara Sungkai 319 465 13 797 401.0 862 5 13 1 19 6.5 500.00 - 5.0 - 5 1.8 360.00
19. Sungkai Barat 623 845 23 1491 845.0 1,000 108 995 181 1,284 342.6 344.32 802.0 722.0 1,315.0 2,839 277.0 383.66
20. Sungkai Jaya 179 287 11 477 231.6 807 29 269 12 310 107.2 398.51 103.0 1,001.0 31.0 1,135 486.0 485.51
21. Sungkai Utara 118 2,226 36 2380 2,114.7 950 34 199 10 243 119.5 600.50 7.0 162.0 27.0 196 74.0 456.79
22. Hulu Sungkai 195 3,644 49 3888 3,097.5 850 46 708 20 774 352.9 498.45 34.0 1,286.0 51.0 1,371 703.0 546.66
23. Sungkai Tengah 240 745 14 999 558.8 750 43 459 16 518 225.7 491.72 160.0 1,023.0 475.0 1,658 275.0 268.82
Rata-rata Rata-rata Rata-rata
JUMLAH 4,079.0 13,338.0 389.0 17,806.0 11,745.9 767.0 21,090.0 782.0 22,639.0 12,422.0 2,608.0 19,191.0 2,221.0 24,020.0 8,940.0
880.6 589.00 465.8
Sumber :Data Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2010, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Tahun 2011.
3 - 69
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Sumber :Data Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2010, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Tahun 2011.
3 - 70
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 71
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Sumber :Data Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2010, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Tahun 2011.
3 - 72
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.47
Populasi Ternak, Produksi Telur dan Daging
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009
Ternak Besar (ekor) Ternak Kecil (ekor) Ternak Unggas (ekor) Daging (Kg)
No. Kecamatan TOTAL Telur (Kg) Total Daging
Sapi Kerbau Babi Kambing Domba Ayam Ras Ayam Buras Bebek/Itik Jumlah Sapi Kerbau Kambing Babi Unggas Domba
1 Bukit Kemuning 352 61 - 849 320 48,000 40,430 448 88,878 90,460 193,491 53,280 800 10,475 2,600 165,112 1575 233,842
2 Abung Tinggi 30 3 - 2,020 188 57,800 22,170 73 80,043 82,284 34,195 10,200 - 9,625 - 29,180 - 49,005
3 Tanjung Raja 371 85 - 4,006 542 17,500 28,423 78 46,001 51,005 25,444 11,640 - 8,475 - 21,712 - 41,827
4 Abung Barat 169 10 - 3,374 - 35,000 19,201 1,115 55,316 58,869 87,534 9,360 480 3,175 - 74,696 990 88,701
5 Abung Tengah 350 65 - 2,277 - - 22,529 431 22,960 25,652 31,393 3,840 1,280 10,500 - 26,789 - 42,409
6 Abung Kunang 133 119 - 1,130 - - 38,580 740 39,320 40,702 32,241 5,160 800 6,250 - 27,512 - 39,722
7 Abung Pekurun 177 60 - 453 - - 20,435 105 20,540 21,230 4,303 3,000 960 4,350 - 3,672 - 11,982
8 Kotabumi 303 11 1,003 4,128 - 24,000 13,881 2,448 40,329 45,774 249,141 67,560 6,400 7,825 11,400 212,600 2160 307,945
9 Kotabumi Utara 441 107 191 3,678 - 685,000 33,373 1,070 719,443 723,860 118,268 12,720 2,240 12,900 6,200 100,922 1080 136,062
10 Kotabumi Selatan 441 16 - 750 - 30,000 17,422 760 48,182 49,389 143,758 12,840 2,720 18,550 3,400 122,674 675 160,859
11 Abung Selatan 2,053 237 38 1,291 69 - 27,859 2,300 30,159 33,847 29,503 6,240 320 7,800 - 25,176 540 40,076
12 Abung Semuli 1,095 68 - 2,441 304 80,000 22,408 1,494 103,902 107,810 27,094 11,520 800 18,875 - 23,120 990 55,305
13 Blambangan Pagar 2,032 190 268 2,598 251 73,000 62,124 744 135,868 141,207 14,695 6,840 320 5,525 - 12,540 - 25,225
14 Abung Timur 2,312 180 - 3,940 330 69,000 54,800 820 124,620 131,382 4,238 3,840 480 4,625 - 3,616 - 12,561
15 Abung Surakarta 2,832 61 - 3,046 18 63,000 18,430 150 81,580 87,537 4,817 5,760 320 9,150 - 4,110 - 19,340
16 Sungkai Selatan 667 23 59 1,447 8 - 30,730 195 30,925 33,129 31,622 15,360 1,600 7,225 - 26,984 585 51,754
17 Bunga Mayang 3,814 11 - 4,632 151 30,000 26,130 114 56,244 64,852 37,268 16,680 1,920 5,250 - 31,802 630 56,282
18 Muara Sungkai 127 68 55 1,738 94 - 43,660 785 44,445 46,527 27,857 9,600 640 114,475 4,000 23,771 - 152,486
19 Sungkai Barat 16 60 - 1,028 23 - 12,390 160 12,550 13,677 9,368 6,000 - 4,425 - 7,994 - 18,419
20 Sungkai Jaya 348 79 - 690 9 - 19,700 542 20,242 21,368 18,791 5,040 - 5,975 1,800 16,035 - 28,850
21 Sungkai Utara 1,343 32 234 1,116 45 38,000 9,724 243 47,967 50,737 10,063 9,720 - 5,150 1,000 8,587 - 24,457
22 Hulu Sungka 112 65 - 885 34 - 15,070 122 15,192 16,288 5,974 4,800 - 2,875 11,400 5,098 - 24,173
23 Sungkai Tengah 942 80 547 1,830 42 - 29,757 826 30,583 34,024 15,295 6,720 - 10,175 - 13,052 - 29,947
LAMPUNG UTARA 20,460 1,691 2,395 49,347 2,428 1,250,300 629,226 15,763 1,895,289 1,971,610 1,156,353 297,720 22,080 293,650 41,800 986,754 9,225 1,651,229
Sumber : Lampung Utara dalam Angka, Tahun 2010.
3 - 73
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
6) Perikanan
Selama Tahun 2009, di Kabupaten Lampung Utara yang tercatat dalam Kabupaten
Lampung Utara Dalam Angka Tahun 2010 total produksi ikannya sebanyak
3.924,64 ton dengan luas areal penangkapan/pemeliharaan 8.832,31 Ha. Sumber
produksi ikan di Kabupaten Lampung Utara umumnya berasal dari perikanan rawa,
waduk, empang dan sungai mengingat Kabupaten Lampung Utara bukalah
merupakan wilayah pesisir, maka perikanan yang dihasilkannya pun berupa
perikanan darat/perairan sungai. Dalam mendukung sektor perikanan, maka
didukung pula oleh alat penangkapan ikan dengan berbagai jenis sebanyak 2.950
alat dan 704 unit perahu.
Tabel 3.48
Luas Areal Penangkapan Ikan dan Produksi Hasil Ikan
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009
Penangkapan/
No. Sumber Produksi (Ton)
Pemeliharaan Ikan (Ha)
1 Kramba/Jaring Apung 0.06 1,154.00
2 Waduk 1,800.00 388.96
3 Rawa 3,900.00 226.10
4 Sungai 1,140.00 1,313.58
5 Kolam/Empang 1,929.00 777.00
6 Tambak - -
7 Cekdam - -
8 Mina Padi 63.25 65.00
Jumlah 8,832.31 3,924.64
Sumber : Lampung Utara dalam Angka, Tahun 2010.
Tabel 3.49
Alat Penangkapan Ikan Menurut Jenisnya
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009
No. Jenis Alat Sungai Rawa Waduk Jumlah
1 Jaring Insang 748 59 282 1,089
2 Rawa 257 36 146 439
3 Pancing 645 57 52 754
4 Bubu 14 - 32 46
5 Perangkap Lain - - - -
6 Jala 521 10 66 597
7 Sero 5 - - 5
8 Anco 20 - - 20
Jumlah 2,210 162 578 2,950
Sumber : Lampung Utara dalam Angka, Tahun 2010.
3 - 74
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.50
Jumlah Perahu Penagkapan Ikan Menurut Jenisnya
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009
No. Jenis Kapal Sungai Rawa Waduk Jumlah
1 Keramba/Jaring Apung 4 - - 4
2 Waduk - - - -
3 Rawa - - - -
4 Sungai - - - -
5 Kolam/Empang - - - -
6 Tambak 33 - - 33
7 Cekdam 401 49 204 654
8 Mina Padi 13 - - 13
Jumlah 451 49 204 704
Sumber : Lampung Utara dalam Angka, Tahun 2010.
7) Kehutanan
Sub sektor kehutanan bila dilihat dari hasil produksi hutannya maka hutan bulat
memiliki produksi terbesar di Kabupaten Lampung Utara yaitu sebesar 54.704 M3
dimana Kecamatan Abung Barat merupakan penghasil terbesar dalam produksi
tersebut sebesar 18.109,04 M3. Sedangkan untuk produksi damar sebesar 500 ton
dan arang 1.250 ton yang berada di Kecamatan Bukit Kemuning.
9) Industri Pengolahan
3 - 75
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 76
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
B. Sarana Peribadatan
3 - 77
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
C. Sarana Kesehatan
3 - 78
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 79
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 80
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 81
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.55
Panjang Jalan Dirinci Menurut Jenis Permukaan
Kabupaten Lampung Utara
Panjang Jalan (Km)
No. Jenis Jalan
2005 2006 2007 2008 2009
I Negara 76,23 76,23 76,23 76,23 76.23
1. Aspal 76,23 76,23 76,23 76,23 76.23
2. Kerikil - - - - -
3. Hotmix - - - - -
4. Batu - - - - -
5. Tanah - - - - -
II Provinsi 176,60 176,60 176,60 176,60 176.60
1. Aspal 176,60 176,60 176,60 176,60 176.60
2. Kerikil - - - - -
3. Hotmix - - - - -
4. Batu - - - - -
5. Tanah - - - - -
III Kabupaten 2.100,42 2.100,42 2.100,42 2.100,42 2.100,42
1. Aspal 719,00 729,24 769,84 866,94 981,14
2. Kerikil 321,74 310,00 299,65 280,90 220,75
3. Hotmix 134,96 156,46 169,21 192,31 227,43
4. Batu 308,97 311,71 289,21 210,06 144,71
5. Tanah 615,75 593,01 572,51 550,21 526,39
Jumlah 2.353.25 2.353,25 2.353,25 2.353,25 2.353,25
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka Tahun 2010.
Tabel 3.56
Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009
Panjang Jalan (Km) Panjang Jalan (%)
Jenis
Jalan Rusak Rusak
Baik Sedang Rusak Jumlah Baik Sedang Rusak Jumlah
Berat Berat
Negara 40,53 20,70 15,00 - 76,23 1,72 0,88 0,64 0,00 3,24
1. Aspal 40,53 20,70 15,00 - 76,23 1,72 0,88 0,64 0,00 3,24
2. Kerikil - - - - - -
3. Hotmix - - - - - -
4. Batu - - - - - -
5. Tanah - - - - - -
Provinsi 16,40 62,55 97,65 - 176,60 0,70 2,66 4,15 0,00 7,50
1. Aspal 16,40 62,55 97,65 - 176,60 0,70 2,66 4,15 0,00 7,50
2. Kerikil - - - - - -
3. Hotmix - - - - - -
4. Batu - - - - - -
5. Tanah - - - - - -
Kabupaten 831,06 586,34 410,54 272,48 2,100,42 35,32 24,92 17,45 11,58 89,26
1. Aspal 542,90 167,03 146,21 125,00 981,14 23,07 7,10 6,21 5,31 41,69
2. Kerikil 82,00 55,10 51,79 31,87 220,75 3,48 2,34 2,20 1,35 9,38
3. Hotmix 79,37 123,18 13,09 11,78 227,43 3,37 5,23 0,56 0,50 9,66
4. Batu 89,42 28,28 17,00 10,01 144,71 3,80 1,20 0,72 0,43 6,15
5. Tanah 37,37 212,75 182,45 93,82 526,39 1,59 9,04 7,75 3,99 22,37
Jumlah 887,99 669,59 523,19 272,48 2.353,25 37,73 28,45 22,23 11,58 100,00
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka Tahun 2010.
3 - 82
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Guna memenuhi kebutuhan akan air bersih dan sehat telah didirikan perusahaan air
minum “Way Bumi “ pada tahun 1982 di kabupaten Lampung Utara. Sampai dengan
saat ini PDAM Way Bumi mampu menjangkau sambungan rumah sebanyak 4.382 di 7
(tujuh) kecamatan yang ada di Lampung utara. Dari jumlah tersebut baru 19 %
cakupan pelayanan yang dapat dirasakan masyarakat, air yang digunakan selama ini
bersumber dari sungai, mata air dan air tanah dalam dengan sistem pengairan
menggunakan perpompaan dan gravitasi.
Saat ini di PDAM “Way Bumi” Lampung Utara telah disusun konsep perencanaan
pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat. Dari perencanaan tersebut kebutuhan air
bagi masyarakat di daerah perkotaan ditargetkan mencapai 80% sedangkan untuk
daerah perdesaan kebutuhan air ditargetkan mencapai 60%. Dengan target yang
direncanakan ini akan dapat menciptakan kinerja aparatur PDAM sebagai perwujudan
pemberian pelayanan secara maksimal, kepada masyarakat.
3 - 83
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.22 Peta Prasarana dan Sarana Transportasi Kabupaten Lampung Utara
3 - 84
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3.6.2.3 Irigasi
Daerah irigasi (DI) yang ada di Kabupaten Lampung Utara terdapat 3 (tiga) daerah
irigasi yaitu DI Tulung Mas seluas 3.200 Ha, DI Bumi Agung seluas 5.240 Ha dan DI
Way Rarem seluas 22.510 Ha. Kesemua Daerah Irigasi berada di wilayah utara
Kabupaten Lampung Utara. Untuk mendukung efektiitas irigasi yang ada, maka
Kabupaten Lampung Utara menyediakan 51 bendung dan 36 embung yang berfungsi
sebagai sumber air bagi pengairan dan kebutuhan lainnya bagi lahan pertanian dan
penduduk Kabupaten Lampung Utara.
3 - 85
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 86
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 87
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.59
Daftar Daerah Irigasi Kabupaten Lampung Utara
BANGUNAN PENGAMBILAN LOKASI LUAS SAWAH (Ha)
No DAERAH IRIGASI
BENDUNGAN BENDUNG EMBUNG KEC. DESA POTENSI FUNGSI
I DAERAH IRIGASI DIATAS 3000 Ha. (PENGELOLAAN PUSAT) 17,649.00 9,687.50
1 DI. Way Rarem Bendungan Abung Pekurun Pekurun 9,259.00 8,517.00
2 DI. Way Tulung Mas Bendung Sungkai Selatan Sri Agung 3,200.00 1,140.50
3 DI. Way Bumi Abung Bendung Abung Barat Bumi Agung 5,190.00 30.00
II DAERAH IRIGASI DIBAWAH 1000 Ha. 9,588.00 4,640.00
4 DI. Way Jerinjing Bendung Sungkai Utara Jerinjing 419.00 69.00
5 DI. Way Ciamis Embung Sungkai Utara Ciamis 30.00 22.00
6 DI. Way Kandis Embung Sungkai Utara Negara Batin 30.00 14.00
7 DI. Way Jagang Embung Abung Selatan Jagang 205.00 115.00
8 DI. Way Skipi Hilir Bendung Abung Tinggi Muara Dua 211.00 52.00
9 DI. Way Getah Hilir Bendung Abung Tinggi Tayas 172.00 70.00
10 DI. Way Sabuk Sindang Agung Bendung Tanjung Raja Sindang Agung 437.00 208.50
11 DI. Way Buah I Bendung Tanjung Raja Sinar Jaya 139.00 75.50
12 DI. Way Buah II Bendung Tanjung Raja Sinar Jaya 167.00 50.00
13 DI. Way Buah III Bendung Tanjung Raja Merambung 214.00 31.00
14 DI. Way Getah Srimenanti Bendung Tanjung Raja Mekar Jaya 741.00 151.50
15 DI. Way Kulur Bendung Abung Tengah Subik 643.00 152.00
16 DI. Way Tebabeng Embung Blambangan Trimodadi 300.00 175.00
17 DI. Way Tirta Sinta Embung Ktb Utara Wonomerto 500.00 400.00
18 DI. Way Lubuk Gentong Bendung Abung Tengah Negla Sari 200.00 140.00
19 DI. Way Pukem Bendung Sungkai Jaya Cempaka 60.00 35.00
20 DI. Way Kulur II Bendung Abung Tengah Subik 130.00 50.00
21 DI. Way Gunung Sadar Bendung Abung Tengah Gung Sadar 140.00 140.00
22 DI. Way Kelawas III Bendung Abung Tengah Klawas 130.00 130.00
23 DI. Way Kulindang Embung Abung Tengah Negla Sari 200.00 140.00
24 DI. Way Kurnia Bendung Abung Tinggi Sidokayo 170.00 170.00
25 DI. Way Sumber Sari Bendung Abung Tinggi Sidokayo 350.00 180.00
26 DI. Way Kandis (Ab. Tinggi) Bendung Abung Tinggi Sidokayo 80.00 55.00
27 DI. Way Ambu Tapis Bendung Bukit Kemuning Sidomulyo 150.00 150.00
28 DI. Way Ngimbar Bendung Abung Tinggi Skipi 37.00 37.00
29 DI. Way Lempaung Bendung Abung Tinggi Sidokayo 85.00 65.00
30 DI. Way Sri Balong Embung Ktb Selatan Bernah 80.00 40.00
31 DI. Way Merah Embung Ktb Utara Madukoro 100.00 100.00
3 - 88
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 89
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 90
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Pengelolaan Listrik di Lampung Utara dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Cabang Kotabumi yang melayani wilayah Tulang Bawang, Lampung Utara, Lampung
Barat, dan Way Kanan. Di Kabupaten Lampung Utara terdapat Gardu Induk utama
yaitu Gardu Induk Kotabumi dan Gardu Induk Bukit Kemuning.
3 - 91
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Tabel 3.61
Banyaknya Pelanggan, KVA Terpasang dan Kwh Terpasang
Kabupaten Lampung Utara
Sarana komunikasi lain yang tersedia di Kabupaten Lampung Utara adalah saluran
telepon. Jumlah saluran telepon tetap juga cenderung mengalami peningkatan.
Ketersediaan sarana komunikasi yang merupakan utilitas dasar ini sangat dibutuhkan
3 - 92
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 93
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 94
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
TAHUN
PENDAPATAN
2005 2006 2007 2008 2009
Bantuan
Keuangan dari
Prov atau - - - - -
Pemerintah
Daerah Lainnya
SAL Tahun Lalu
(Sisa
- - - - -
Perhitungan
APBD)
Total
324.536.565.775,43 526.095.546.798,53 563.755.594.615,79 616.145.773.713,96 615.402.238.542,00
Pendapatan
Sumber: Lampung Utara Dalam Angka , 2008 – 2009.
Rasio Dana Perimbangan terhadap Total Pendapatan Kabupaten Lampung Utara pada
tahun 2008 sebesar 89,64%. Rasio ini dihitung dengan membandingkan antara
realisasi penerimaan dana perimbangan dan total realisasi pendapatan. Rasio ini
mengukur sumbangan dana perimbangan dalam menyediakaan dana pembangunan.
Standar ideal, porsi terbesar dalam unsur pendapatan adalah PAD. Sisanya diperoleh
dari dana perimbangan dan dana pinjaman yang bersifat menutup defisit anggaran.
Makin kecil rasio yang dihasilkan maka makin baik kemampuan pemda dalam
membiayai pembangunan sendiri. Rasio di atas 50% berarti tingkat ketergantungan
pada pemerintah pusat masih sangat tinggi.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara atas Pendapatan Daerah diarahkan
pada upaya menggali potensi penerimaan daerah dengan tujuan agar dapat
mendukung pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada
masyarakat. Untuk itu langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut :
a) Mengoptimalkan peningkatan penerimaan daerah yang berasal dari PAD dan Dana
Perimbangan, peningkatan peran serta masyarakat dan sektor swasta.
b) Meningkatkan sumber penerimaan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi
PAD, Bagi Hasil Pajak, dan mengoptimalkan perolehan Dana Perimbangan yang
lebih proporsional.
Langkah-langkah tersebut akan dilakukan melalui :
1) Optimalisasi pelaksanaan landasan hukum yang berkaitan dengan penerimaan
daerah.
2) Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai ketentuan Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah.
3) Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan penerimaan daerah.
4) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan unit satuan kerja terkait agar
penerimaan yang bersumber dari PAD dan Dana Perimbangan dapat optimal.
3 - 95
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 96
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 97
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
3 - 98
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.25
Potensi Pengembangan Kabupaten Lampung Utara
3 - 99
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Utara
Gambar 3.26
Permasalahan Pengembangan Kabupaten Lampung Utara
3 - 100