Anda di halaman 1dari 20

USULAN SKRIPSI

TIPE I

GEOLOGI DAERAH NGLINDUK DAN SEKITARNYA,


KECAMATAN GABUS, KABUPATEN GROBOGAN, PROVINSI JAWA TENGAH
PETA RUPABUMI DIGITAL INDONESIA

Lembar Tanjungsari 1508 - 432


Lembar Mantingan 1508 – 414
Koordinat:
7o 10’ 42’’ - 7o 15’ 35’’ LS
111o 11’ 42’’ - 111o 14’ 56’’ BT
Oleh:
Dimas Dany Saputra
410015042
OUTLINE
01 Pendahuluan

02 Metode Penelitian

03 Tinjau Pustaka

04 Interpertasi Daerah Penelitian

05 Jadwal Penelitian dan Rencana Lintasan

06 Biodata Peneliti

07 Rencana Angaran Biaya


PENDAHULUAN
Latar belakang

Lokasi penelitian merupakan bagian dari Kabupaten Grobogan, secara umum di daerah ini telah dilakukan penelitian namun dalam skala regional (Datun, dkk,
1996), maka dari itu peneliti merasa perlu melakukan penelitian dan pemetaan geologi secara rinci dengan skala (1:25.000) meliputi kondisi bentang alam,
stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi, dan geologi lingkungan sehingga dapat digambarkan pada peta geomorfologi dan peta geologi.

Maksud

Melakukan survei awal geologi berdasarkan kajian data sekunder pada daerah penelitian.

Tujuan

Mengetahui layak atau tidaknya daerah penelitian untuk dipetakan, dan disajikan dalam bentuk peta dengan skala 1 : 25.000.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini berdasarkan ialah:
a. Bagaimana kondisi geomorfologi di daerah penelitian?
b. Bagaimana hubungan stratigrafi di daerah penelitian yang menggunakan konsep litostratigrafi?

Batasan Masalah

Penelitian dibatasi oleh pengambilan data singkapan di lapangan, berupa pengamatan, penafsiran, pengukuran, penggambaran, dokumentasi, dan pengambilan
data geologi permukaan
Letak, Luas dan Kesampaian Daerah Penelitian

Secara administratif daerah penelitian terletak di Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Secara
geografis daerah penelitian terletak pada 7 o 10’ 42’’ LS - 7 o 15’ 35’’ LS dan 111o 11’ 42’’ BT - 111 o 14’ 56’’ BT dengan luas ± 54 km² (9 km x 6
km). Daerah penelitian termasuk dalam Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar Tanjungsari 1508-432 dan Lembar Mantingan 1508-414 dengan
skala 1 : 25.000 yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL, Anonim 2000).
METODE PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA

TATANAN TEKTONIK

Tatanan lempeng tektonik di Oligosen Akhir (kiri), dan akhir Miosen Bawah
(kanan) (Hall, 2012).

Tataan lempeng tektonik di Miosen Akhir (kiri), dan akhir Pleistosen


(kanan) (Hall, 2012).
• FISIOGRAFI

Peta fisiografi Pulau Jawa bagian tengah dan timur (Modifikasi dari van Bemmelen, 1949; dalam Hartono, 2010).
• STRATIGRAFI

Tabel stratigrafi daerah penelitian dalam Peta Geologi Regional Lembar Ngawi

Peta Geologi daerah penelitian dalam Peta Geologi Regional Lembar Ngawi (Datun, dkk, 1996)
STRUKTUR GEOLOGI

Pola struktur Pulau Jawa selama Miosen Awal hingga Miosen Akhir (Sribudiyani,
dkk. 2003).
INTERPETASI GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Satuan Geomorfologi Berdasarkan hasil perhitungan kelerengan


dan beda tinggi (morfometri) pada peta topografi menurut van
Zuidam (1983) dan van Zuidam – Cancelado (1979)
Pola Pengaliran
Satuan Geomorfologi Perbukitan – Bergelombang Lemah - Kuat Denudasional
Satuan geomorfologi ini menempati ± 70% dari seluruh daerah penelitian. Satuan ini
mempunyai kemiringan 12% - 33% (12°-25°) dan beda tinggi 25 meter – 37,5 meter. Pola
pengaliran yang berkembang pada satua ini yaitu sub-dendritik, dan trellis. Satuan geomorfologi
ini tersusun oleh litologi berupa batulempung karbonatan. Satuan geomorfologi ini dimanfaatkan
sebagai lahan perkebunan jati dan pemukiman

Satuan Geomorfologi Perbukitan – Bergelombang Kuat-Tersayat Kuat Denudasional


Satuan geomorfologi ini menempati ± 10% dari seluruh daerah penelitian, meliputi Desa
Nglinduk.Satuan ini mempunyai kemiringan rata-rata 21% - 52% (19°-44°) dan beda tinggi 25
meter 75 meter. Pola pengaliran yang berkembang pada satua ini yaitu sub-dendritik dan trellis.
Satuan geomorfologi ini tersusun oleh litologi berupa batu gamping. Satuan geomorfologi ini
dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan jati.

Satuan Geomorfologi Dataran – Bergelombang Lemah Fluvial

Satuan geomorfologi ini menempati ± 20% dari seluruh daerah penelitian, meliputi Desa
Tlogotirto, Desa Sulur, Desa Tahunan, dan Desa Pelem. Satuan ini mempunyai kemiringan rata-
rata 1% -6% (1°-7°) dan beda tinggi rata-rata 25 meter (Lampiran 3, Halaman 101). Satuan
geomorfologi ini tersusun oleh litologi berupa endapan kuarter. Satuan geomorfologi ini
dimanfaatkan sebagai lahan persawahan, dan pemukiman. (Gambar 4.5).
Stratigrafi

Stratigrafi daerah penelitian dikembangkan dengan mengacu pada peta geologi regional lembar Ngawi menurut Datun, dkk. (1996),
sehingga masuk dalam Formasi Kalibeng (Tmpk), Formasi Anggota Klitik (Tpkk), dan Aluvial yang berumur Kuarter.
Satuan Batulempung Karbonatan Kalibeng

Satuan ini tersusun atas batulempung karbonatan yang umumnya memiliki warna segar putih
dengan warna lapuk coklat kekuningan. Struktur berlapis, tekstur klastika dengan ukuran butir lanau
- lempung, bentuk butir membundar tanggung, kemas tertutup, dan sortasi sedang. Tersusun atas
mineral karbonat, bereaksi dengan HCl. Tersusun atas mineral karbonat, litik, bereaksi HCl.
Ketebalan singkapan di lapangan berkisar ±1,5 meter sedangkan untuk ketebalan satuan mencapai
±422 meter.

Satuan Batugamping Klitik

Satuan ini tersusun atas batugamping klastika. Warna segar putih dengan warna lapuk abu-abu
kehitaman, struktur berlapis, tekstur klastika dengan ukuran butir pasir, bentuk butir membundar
tanggung, kemas terbuka, dan sortasi buruk. Tersusun atas mineral karbonat, bereaksi kuat dengan
HCl, sangat kompak. Ketebalan singkapan di lapangan berkisar ±1 meter sedangkan untuk ketebalan
satuan ini adalah ±97,5 meter.

Aluvial

Satuan ini disusun oleh endapan yang berukuran lempung-krikil. Satuan Aluvial, berwarna coklat,
ukuran butir lempung – krikil, bentuk butir membulat - membulat tanggung, komposisi material
lepas. Penyebaran dari satuan ini ± 20%. Tebal satuan ini ± 25.
Struktur geologi
JADWAL PENELITIAN DAN RENCANA LINTASAN

Jadwal Penelitian
Rencana Lintasan

Pemilihan arah lintasan harus melalui pertimbangan tertentu antara lain :

1. Diharapkan akan dijumpai banyak singkapan serta unsur-unsur geologi lainya.


2. Kesampaian medan tidak terlalu sulit untuk di tempuh.
3. Dapat mendukung lintasan lain dalam pembuatan peta geologi.
4. Lintasan diusahakan memotong arah umum jurus perlapisan batuan.
5. Lintasan diusahakan melewati semua jenis dan variasi batuan.
6. Lintasan diusahakan melalui tempat yang diduga banyak singkapan, misal-nya
pada tebing perpotongan jalan dan tebing sungai.
BIODATA PENELITI

• Nama Lengkap : Dimas Dany Saputra


• Jenis Kelamin : Laki - laki
• TTL : Klaten, 26 Maret 1997
• NIM : 410015042
• Alamat : Karanglo RT 02/ RW 02 Karanglo, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah
• No. HP : 085327319777
• E-mail : dimasadany10@gmail.com
• Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
• Program Studi : Teknik Geologi
• Dosen pembimbing I : Dr. Hill G Hartono, S.T., M.T.
• Dosen Pembimbing II : Paramitha Tedja Trisnaning, S.T., M.Eng
RENCANA ANGARAN BIAYA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai