Anda di halaman 1dari 31

USULAN SKRIPSI TIPE I

GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA


KECAMATAN KEDUNGJATI, KABUPATEN GROBOGAN
PROVINSI JAWA TENGAH

Peta Geologi Lembar Salatiga


455575 mT - 461575 mT
9206600 mU - 9215600 mU

Oleh :
TRI BAGAS SUTIAWAN
410016089

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Geologi merupakan salah satu disiplin ilmu pengetahuan alam yang mempelajari bumi meliputi
komposisi, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya hingga sekarang, dalam
kurun waktu dan ruang geologi. Menginterpretasikan aspek geologi yang ada di bumi seperti
geomorfologi, struktur geologi, stratigrafi dan sejarah geologi dapat dilakukan dengan mempelajari
sifat batuan yang terekam pada permukaan bumi, tentu saja dengan mendasari pada hukum atau
kaidah-kaidah geologi. Dalam melalukan pendataan informasi-informasi geologi permukaan tersebut
dapat dilakukan dengan pemetaan geologi permukaan
Pemetaan Geologi adalah suatu kegiatan penelitian untuk mendapatkan informasi-informasi geologi
permukaan yang menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai kondisi geologi suatu wilayah pemetaan. Kondisi geologi tersebut
menggambarkan informasi sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonik,
fisiografi, dan sumberdaya maupun sumberbencana suatu wilayah pemetaan.
Lokasi penelitian merupakan bagian dari Kabupaten Grobogan yang memiliki kondisi geologi yang
menarik. Kondisi geologi yang menarik tersebut meliputi geomorfologi stratigrafi, struktur geologi
dan potensi geologi. Penelitian pada daerah penelitian telah diteliti secara regional oleh Sukdardi dan
Budhitrisna (1992) dalam Peta Geologi Lembar Salatiga skala 1 : 100.000.
PENDAHULUAN
Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pengambilan data geologi permukaan (geological surface mapping) dengan
mengumpulkan data lapangan berupa pengamatan, penafsiran, pengukuran, penggambaran, dan
dokumentasi dari data geologi permukaan. Data geologi permukaan tersebut meliputi data
geomorfologi (bentuk lembah, kelerengan, stadia daerah, dan bentuklahan), data stratigrafi (ciri
litologi, penyebaran dan ketebalan, umur dan lingkungan pengendapan serta hubungan stratigrafi),
data struktur geologi berupa analisis deskriptif, kinamatik, dan dinamik (jurus dan kemiringan lapisan
batuan, kekar, sesar dan lipatan), serta data potensi geologi (sumberdaya dan bencana).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa permasalahan pada daerah
penelitian, yaitu :
1. Permasalahan geomorfologi yang meliputi pola pengaliran, bentuk lembah, stadia daerah,
bentuklahan serta proses yang mempengaruhi dari perkembangan geomorfologi tersebut.
2. Permasalahan stratigrafi yang meliputi ciri litologi, penyebaran, ketebalan, umur, lingkungan
pengendapan dan hubungan stratigrafi berdasarkan kaidah litostratigrafi
3. Permasalahan potensi geologi yang meliputi sumberdaya dan bencana yang ada pada daerah
penelitian.
4. Permasalahan struktur geologi yang meliputi pola kelurusan, struktur yang berkembang pada
daerah penelitian baik kekar, sesar, dan lipatan.
5. Permasalahan struktur geologi berupa sesar pada daerah penelitian, hingga urut-urutan
terbentuknya sesar pada daerah penelitian
PENDAHULUAN

Kesampaian Lokasi
METODOLOGI PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA

Fisiografi Regional

Menurut van Bemmelen (1949) fisiografi Jawa Tengah dibagi menjadi 7 zona dari utara ke selatan, di
mana daerah penelitian termasuk kedalam fisiografi zona rembang.
TINJAUAN PUSTAKA

Stratigrafi Regional
TINJAUAN PUSTAKA

Tektonik Regional
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA

Geomorfologi daerah penelitian


Pola Pengaliran
Pola pengaliran daerah penelitian
berdasarkan hasil analisis kualitatif
(Howard, 1967) dengan
mempertimbangkan makna geologi
dari masing-masing pola pengaliran
maka didapatkan 3 jenis pola
pengaliran ubahan yaitu pola
pengaliran trellis, subparallel dan
subdendritic.
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Geomorfologi daerah penelitian

Stadia Sungai

Stadia sungai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: tingkat erosi, baik erosi vertikal
maupun erosi horizontal, jenis batuannya, kemiringan lereng, kedalaman, iklim, aktivitas organisme
dan waktu. Menurut Thornbury (1954), tingkat stadia sungai dapat dibagi menjadi tiga stadia yaitu
stadia muda, dewasa dan tua. Stadia sungai daerah penelitian memperlihatkan stadia sungai muda-
dewasa
Stadia muda, dicirikan oleh bentuk lembah
sungai V, proses erosi vertikal lebih intensif,
serta kecepatan aliran sungai relatif lebih cepat.
Umumnya tidak memiliki dataran banjir dan
batas antar sungai susah untuk dipisahkan,
kemungkinan muncul air terjun, biasanya pada
litologi yang resisten. Hal ini merupakan ciri
khas pada stadia muda.
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA

Geomorfologi daerah penelitian

Stadia Sungai

Stadia dewasa, dicirikan oleh kecepatan aliran


berkurang, gradien sungai sedang, dataran banjir
mulai terbentuk, mulai terbentuk meander sungai.
Beberapa litologi pada dasar dan tebing sungai
mungkin muncul akibat erosi oleh arus sungai. Relief
atau topografi tertinggi kemungkinan akan muncul
pada stadia ini, erosi ke samping lebih kuat dibanding
erosi vertikal pada tingkat ini sungai mencapai
kedalaman paling besar, serta lembah berbentuk U.
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Geomorfologi daerah penelitian

Stadia Daerah

Perkembangan stadia daerah pada dasarnya menggambarkan seberapa jauh morfologi daerah telah
berubah dari morfologi aslinya. Menurut Lobeck (1939), stadia daerah dapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu muda, dewasa, tua dan peremajaan ulang (rejuvenasi). Berdasarkan hasil perbandingan
terhadap model tingkat stadia menurut Lobeck (1939), maka dapat disimpulkan secara umum stadia
daerah penelitian termasuk dalam stadia dewasa yang ditandai oleh bentuk lembah U dan V,
morfologi sudah benar-benar berubah atau tidak menunjukkan morfologi asli
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Geomorfologi daerah penelitian

Satuan Geomorfologi

Satuan geomorfologi daerah penelitian


didasarkan atas aspek – aspek geomorfologi
menurut van Zuidam (1983). Aspek – aspek
utama geomorfologi meliputi bentuk
permukaan (morfologi) yaitu morfografi dan
morfometri; dan morfogenesa (asal – usul
bentuk lahan dan proses terjadinya) yaitu
morfostruktur aktif, morfostruktur pasif dan
morfodinamik.
Berdasarkan pembagian satuan geomorfologi
diatas, maka daerah penelitian dibagi
menjadi 4 satuan bentuk lahan, antara lain
Satuan Bentuk Lahan Lereng dan Perbukitan
Denudasional (D1), Kaki Lereng (D7), Dataran
Fluvial (F4), dan Tubuh Sungai (F1)
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA

Geomorfologi Daerah Penelitian

Satuan Geomorfologi

Satuan Lereng dan Perbukitan Denudasional (D1)


Satuan geomorfologi ini menempati ±54% dari seluruh daerah penelitian yang meliputi Desa
Sugihmanik, Kaliwenang, Mrisi, Prigi, Ringinpitu, Ngombak, Kedungjati dan Kalimaru. Satuan ini
mempunyai kemiringan rata-rata 11,91% dan beda tinggi rata-rata 40,96 meter. Pola pengaliran yang
berkembang pada satuan ini yaitu subdendritik. Satuan geomorfologi ini tersusun oleh litologi berupa
batu pasir karbonatan, batulempung karbonatan dan batu gamping
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Geomorfologi Daerah Penelitian

Satuan Geomorfologi
Satuan Kaki Lereng (D7)

Satuan geomorfologi ini menempati ±42% dari


seluruh daerah penelitian yang meliputi Desa
Sugihmanik, Kaliwenang, Mrisi, Kedungjati,
Klitikan, Kalimaru, Jumo, dan Ringinpitu Satuan ini
mempunyai kemiringan rata-rata 3,91% dan beda
tinggi rata-rata 15,97 meter. Pola pengaliran yang
berkembang pada satuan ini yaitu subdendritik.
Satuan geomorfologi ini tersusun oleh litologi
berupa batu pasir karbonatan dan batu lempung
karbonatan

Kenampakan satuan bentukasal denudasional yang terdiri dari


satuan bentuk lahan lereng dan perbukitan denudasional (D1) dan
kaki lereng (D7).
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Geomorfologi Daerah Penelitian

Satuan Geomorfologi

Satuan Dataran Fluvial (F4)


Satuan geomorfologi ini menempati ± 3% dari
seluruh daerah penelitian yang meliputi Desa
Tanggungharjo, Sugihmanik, dan Ringinpitu.
Satuan ini mempunyai kemiringan rata-rata 3,42%
dan beda tinggi rata-rata 12,5 meter. Pola
pengaliran yang berkembang pada satuan ini yaitu
salah satu sungai utama dari pola pengaliran
subdendritik. Satuan geomorfologi ini tersusun
oleh litologi berupa material yang belum
terkonsolidasi berupa endapan kerakal-lempung

Kenampakan satuan bentukasal fluvial berupa dataran


aluvial (F4) yang terletak pada bagian barat laut daerah
penelitian
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Geomorfologi Daerah Penelitian

Satuan Geomorfologi

Satuan Tubuh Sungai (F1)

Satuan geomorfologi ini menempati ± 1% dari


seluruh daerah penelitian yang meliputi Desa
Kedungjati, Klitikan, dan Kentengsari. Satuan ini
mempunyai kemiringan rata-rata 0-2% dan beda
tinggi rata-rata 12,5 meter. Pola pengaliran yang
berkembang pada satuan ini merupakan sungai
induk atau utama dari pola pengaliran daerah
penelitian yang mengalir di atas bedrock. Satuan
geomorfologi ini tersusun oleh litologi batu pasir
karbonatan dan batu lempung karbonatan

Bagian tenggara daerah penelitian


INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA

Stratigrafi Daerah Penelitian


Satuan litostratigrafi daerah penelitian mengikuti tatanama
litostratigrafi menurut kaidah Sandi Stratigrafi Indonesia (1996)
dan mengacu pada peneliti terdahulu menurut Sukardi dan
Budhitrisna (1992) dalam Peta Geologi Lembar Salatiga. Tata
penamaan satuan berdasarkan tatanama litostratigrafi tak resmi
yang dinyatakan istilah Satuan sebagai satuan dasar, tatacara
penulisan dwinomial diawali huruf besar (huruf S), diikuti dengan
nama batuan penyusun yang diawali oleh huruf kecil penamaan
tetap menggunakan sistem binomial/dwinama (SSI Pasal 5),
dibelakang nama tersebut dianjurkan untuk ditambahkan nama
formal (Tingkatan Formasi) untuk mempermudah korelasi
maupun termasuk cekungan sedimentasi mana batuan tersebut
terbentuk. Berdasarkan hasil pemetaan awal (recognaissance)
serta dikonfirmasi dan disebandingkan dengan hasil penelitian
terdahulu dan mengikuti kaedah tatanama litostratigrafi tidak
resmi, maka stratigrafi daerah penelitian (Tabel 4.2) dari tua ke
muda meliputi:
1. Satuan batu pasir karbonatan Banyak
2. Satuan batu lempung karbonatan Kalibeng
3. Satuan batu gamping Kapung
4. Endapan kerakal-lempung
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Stratigrafi Daerah Penelitian

Satuan batu pasir karbonatan Banyak

Satuan batu pasir karbonatan Banyak dicirikan oleh litologi yang


didominasi oleh batu pasir karbonatan dengan sisipan batu lempung
karbonatan. Secara pemerian lapangan batu pasir karbonatan
berwarna coklat, struktur masif hingga perlapisan sejajar, ukuran butir
pasir sedang - halus (18-1/4mm), membundar, terpilah baik, kemas
tertutup dengan komposisi berupa feldspar, litik dan kuarsa dengan
semen karbonat. Batu lempung karbonatan tapak berwarna coklat
keabuan, struktur masif hingga perlapisan sejajar, ukuran butir
lempung (<1/256mm), dengan komposisi mineral berukuran lempung
dengan semen karbonat
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Stratigrafi Daerah Penelitian

Satuan batulempung karbonatan Kalibeng

Satuan batu lempung karbonatan Kalibeng dicirikan oleh


litologi yang didominasi oleh batu lempung karbonatan
dengan sisipan batu pasir karbonatan. Secara pemerian
lapangan batu lempung karbonatan Kalibeng berwarna
coklat keabuan, struktur masif hingga perlapisan sejajar,
ukuran butir lempung (<1/256mm), dengan komposisi mineral
berukuran lempung dengan semen karbonat.

Batu pasir karbonatan secara pemerian lapangan berwarna


coklat, struktur masif hingga perlapisan sejajar, ukuran butir
pasir sedang- sangat halus (1/16-1/4mm), membundar,
terpilah baik, kemas tertutup dengan komposisi berupa
feldspar, litik dan kuarsa dengan semen karbonat.
Kedudukan batuan pada Satuan ini bervariasi dengan
umumnya relatif memiliki kemiringan yang curam hingga
tegak
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA

Stratigrafi Daerah Penelitian

Satuan batu lempung karbonatan Kalibeng


INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Stratigrafi Daerah Penelitian

Satuan batu gamping Kapung


Satuan batugamping Kapung dicirikan oleh litologi berupa
batu gamping. secara pemerian lapangan berwarna coklat
keputihan berukuran butir lutit-arenit (<2mm), membundar
tanggung, terpilah baik, kemas tertutup, dengan komposisi
berupa allochem berupa skeletal grain, detrital grains,
mikrit berupa kalsit, dengan sparit berupa karbonat
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Stratigrafi Daerah Penelitian

Endapan kerakal-lempung

Endapan kerakal-lempung ini terdiri dari material yang


berasal dari batuan sebelumnya yang sudah ada dalam
daerah penelitian (batupasir karbonatan, batulempung
karbonatan, batugamping) yang mengalami proses pelapukan
dan erosi (detrital) berukuran kerakal hingga lempung.

Hubungan stratigrafi Endapan campuran dengan satuan yang


ada di bawahnya yaitu Satuan batu lempung karbonatan
Kalibeng adalah ketidakselarasan dengan jenis Angular
Unconformity yaitu jenis ketidakselarasan antara kedua
satuan yang membentuk sudut.
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Struktur Geologi Daerah Penelitian
Pola Kelurusan
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Potensi Geologi

Sesumber

Sesumber ataupun potensi geologi positif pada daerah penelitian berupa lahan yang subur yang
dimanfaatkan sebagai perkebunan maupun pertanian, serta batugamping yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pembuatan semen serta bahan baku bangunan
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Potensi Geologi

Bencana

Bencana atau potensi geologi negative merupakan keadaan atau kondisi geologi yang dapat
merugikan, atau bahkan yang lebih buruk adalah mengancam keselamatan jiwa masyarakat. Potensi
negatif pada daerah penelitian berdasarkan data lapangan yang dijumpai yaitu berupa gerakan masa
tanah maupun batuan yang umumnya dijumpai pada zona-zona atau daerah yang terdekat dengan
jalur rekahan maupun sesar pada daerah penelitian (Gambar 4.12), sehingga arah umum longsoran
ataupun gerakan masa batuan atau tanah searah dengan jalur rekahan maupun sesar pada daerah
penelitian.
RENCANA LINTASAN DAN JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal Penelitian
RENCANA LINTASAN DAN JADWAL PELAKSANAAN

Rencana Lintasan
Lintasan 1
Lintasan 1 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi pada endapan
kerakal-lempung, batu lempung karbonatan Kalibeng, batu pasir karbonatan
Banyak dan batu gamping Kapung berupa ciri litologi, struktur geologi, maupun
hubungan stratigrafi. Panjang lintasan ini 6,8km, yang akan ditempuh selama 2-3
hari dengan berjalan kaki.
Lintasan 2
Lintasan 2 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data ciri litologi batu lempung karbonatan Kalibeng dan endapan
kerakal-lempung serta hubungan stratigrafi kedua satuan tersebut. Struktur
geologi yang berkembang pada batu lempung karbonatan Kalibeng, maupun
potensi positif dan negatif yang berkembang. Panjang lintasan ini 5,2 km, yang
akan ditempuh selama 1-2 hari dengan berjalan kaki.
Lintasan 3
Lintasan 3 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data hubungan Satuan batu gamping Kapung dan batu lempung
karbonatan Kalibeng baik dari ciri litologi, struktur geologi, maupun hubungan
stratigrafi kedua satuan tersebut. Panjang lintasan ini ± 6,6 km, yang akan
ditempuh selama 2 hari dengan berjalan kaki dan dengan kendaraan bermotor
RENCANA LINTASAN DAN JADWAL PELAKSANAAN

Rencana Lintasan
Lintasan 4
Lintasan 4 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data hubungan antara satuan batu lempung karbonatan Kalibeng
serta batu gamping Kapung dari ciri litologi, struktur geologi, hubungan stratigrafi
serta potensi geologi yang ada pada kedua satuan tersebut. Panjang lintasan ini ±
6,3km, yang akan ditempuh selama 2 hari dengan berjalan kaki dan dengan
kendaraan bermotor
Lintasan 5
Lintasan 5 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data hubungan Satuan batupasir karbonatan Banyak dan batu
lempung karbonatan Kalibeng baik dari ciri litologi, struktur geologi, maupun
hubungan stratigrafi serta potensi geologi dari kedua satuan tersebut. Panjang
lintasan ini ± 7,6km, yang akan ditempuh selama 2-3 hari dengan berjalan kaki dan
dengan kendaraan bermotor
Lintasan 6
Lintasan 6 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data hubungan Satuan batu pasir karbonatan Banyak dan batu
lempung karbonatan Kalibeng baik dari ciri litologi, struktur geologi, maupun
hubungan stratigrafi serta potensi geologi dari kedua satuan tersebut. Panjang
lintasan ini ± 4,2 km, yang akan ditempuh selama 1 hari dengan berjalan kaki dan
dengan kendaraan bermotor.
RENCANA ANGGARAN BIAYA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai