Oleh :
TRI BAGAS SUTIAWAN
410016089
Latar Belakang
Geologi merupakan salah satu disiplin ilmu pengetahuan alam yang mempelajari bumi meliputi
komposisi, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya hingga sekarang, dalam
kurun waktu dan ruang geologi. Menginterpretasikan aspek geologi yang ada di bumi seperti
geomorfologi, struktur geologi, stratigrafi dan sejarah geologi dapat dilakukan dengan mempelajari
sifat batuan yang terekam pada permukaan bumi, tentu saja dengan mendasari pada hukum atau
kaidah-kaidah geologi. Dalam melalukan pendataan informasi-informasi geologi permukaan tersebut
dapat dilakukan dengan pemetaan geologi permukaan
Pemetaan Geologi adalah suatu kegiatan penelitian untuk mendapatkan informasi-informasi geologi
permukaan yang menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai kondisi geologi suatu wilayah pemetaan. Kondisi geologi tersebut
menggambarkan informasi sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonik,
fisiografi, dan sumberdaya maupun sumberbencana suatu wilayah pemetaan.
Lokasi penelitian merupakan bagian dari Kabupaten Grobogan yang memiliki kondisi geologi yang
menarik. Kondisi geologi yang menarik tersebut meliputi geomorfologi stratigrafi, struktur geologi
dan potensi geologi. Penelitian pada daerah penelitian telah diteliti secara regional oleh Sukdardi dan
Budhitrisna (1992) dalam Peta Geologi Lembar Salatiga skala 1 : 100.000.
PENDAHULUAN
Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pengambilan data geologi permukaan (geological surface mapping) dengan
mengumpulkan data lapangan berupa pengamatan, penafsiran, pengukuran, penggambaran, dan
dokumentasi dari data geologi permukaan. Data geologi permukaan tersebut meliputi data
geomorfologi (bentuk lembah, kelerengan, stadia daerah, dan bentuklahan), data stratigrafi (ciri
litologi, penyebaran dan ketebalan, umur dan lingkungan pengendapan serta hubungan stratigrafi),
data struktur geologi berupa analisis deskriptif, kinamatik, dan dinamik (jurus dan kemiringan lapisan
batuan, kekar, sesar dan lipatan), serta data potensi geologi (sumberdaya dan bencana).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa permasalahan pada daerah
penelitian, yaitu :
1. Permasalahan geomorfologi yang meliputi pola pengaliran, bentuk lembah, stadia daerah,
bentuklahan serta proses yang mempengaruhi dari perkembangan geomorfologi tersebut.
2. Permasalahan stratigrafi yang meliputi ciri litologi, penyebaran, ketebalan, umur, lingkungan
pengendapan dan hubungan stratigrafi berdasarkan kaidah litostratigrafi
3. Permasalahan potensi geologi yang meliputi sumberdaya dan bencana yang ada pada daerah
penelitian.
4. Permasalahan struktur geologi yang meliputi pola kelurusan, struktur yang berkembang pada
daerah penelitian baik kekar, sesar, dan lipatan.
5. Permasalahan struktur geologi berupa sesar pada daerah penelitian, hingga urut-urutan
terbentuknya sesar pada daerah penelitian
PENDAHULUAN
Kesampaian Lokasi
METODOLOGI PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA
Fisiografi Regional
Menurut van Bemmelen (1949) fisiografi Jawa Tengah dibagi menjadi 7 zona dari utara ke selatan, di
mana daerah penelitian termasuk kedalam fisiografi zona rembang.
TINJAUAN PUSTAKA
Stratigrafi Regional
TINJAUAN PUSTAKA
Tektonik Regional
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Stadia Sungai
Stadia sungai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: tingkat erosi, baik erosi vertikal
maupun erosi horizontal, jenis batuannya, kemiringan lereng, kedalaman, iklim, aktivitas organisme
dan waktu. Menurut Thornbury (1954), tingkat stadia sungai dapat dibagi menjadi tiga stadia yaitu
stadia muda, dewasa dan tua. Stadia sungai daerah penelitian memperlihatkan stadia sungai muda-
dewasa
Stadia muda, dicirikan oleh bentuk lembah
sungai V, proses erosi vertikal lebih intensif,
serta kecepatan aliran sungai relatif lebih cepat.
Umumnya tidak memiliki dataran banjir dan
batas antar sungai susah untuk dipisahkan,
kemungkinan muncul air terjun, biasanya pada
litologi yang resisten. Hal ini merupakan ciri
khas pada stadia muda.
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Stadia Sungai
Stadia Daerah
Perkembangan stadia daerah pada dasarnya menggambarkan seberapa jauh morfologi daerah telah
berubah dari morfologi aslinya. Menurut Lobeck (1939), stadia daerah dapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu muda, dewasa, tua dan peremajaan ulang (rejuvenasi). Berdasarkan hasil perbandingan
terhadap model tingkat stadia menurut Lobeck (1939), maka dapat disimpulkan secara umum stadia
daerah penelitian termasuk dalam stadia dewasa yang ditandai oleh bentuk lembah U dan V,
morfologi sudah benar-benar berubah atau tidak menunjukkan morfologi asli
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Geomorfologi daerah penelitian
Satuan Geomorfologi
Satuan Geomorfologi
Satuan Geomorfologi
Satuan Kaki Lereng (D7)
Satuan Geomorfologi
Satuan Geomorfologi
Endapan kerakal-lempung
Sesumber
Sesumber ataupun potensi geologi positif pada daerah penelitian berupa lahan yang subur yang
dimanfaatkan sebagai perkebunan maupun pertanian, serta batugamping yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pembuatan semen serta bahan baku bangunan
INTERPRETASI GEOLOGI DAERAH KEDUNGJATI DAN SEKITARNYA
Potensi Geologi
Bencana
Bencana atau potensi geologi negative merupakan keadaan atau kondisi geologi yang dapat
merugikan, atau bahkan yang lebih buruk adalah mengancam keselamatan jiwa masyarakat. Potensi
negatif pada daerah penelitian berdasarkan data lapangan yang dijumpai yaitu berupa gerakan masa
tanah maupun batuan yang umumnya dijumpai pada zona-zona atau daerah yang terdekat dengan
jalur rekahan maupun sesar pada daerah penelitian (Gambar 4.12), sehingga arah umum longsoran
ataupun gerakan masa batuan atau tanah searah dengan jalur rekahan maupun sesar pada daerah
penelitian.
RENCANA LINTASAN DAN JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal Penelitian
RENCANA LINTASAN DAN JADWAL PELAKSANAAN
Rencana Lintasan
Lintasan 1
Lintasan 1 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi pada endapan
kerakal-lempung, batu lempung karbonatan Kalibeng, batu pasir karbonatan
Banyak dan batu gamping Kapung berupa ciri litologi, struktur geologi, maupun
hubungan stratigrafi. Panjang lintasan ini 6,8km, yang akan ditempuh selama 2-3
hari dengan berjalan kaki.
Lintasan 2
Lintasan 2 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data ciri litologi batu lempung karbonatan Kalibeng dan endapan
kerakal-lempung serta hubungan stratigrafi kedua satuan tersebut. Struktur
geologi yang berkembang pada batu lempung karbonatan Kalibeng, maupun
potensi positif dan negatif yang berkembang. Panjang lintasan ini 5,2 km, yang
akan ditempuh selama 1-2 hari dengan berjalan kaki.
Lintasan 3
Lintasan 3 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data hubungan Satuan batu gamping Kapung dan batu lempung
karbonatan Kalibeng baik dari ciri litologi, struktur geologi, maupun hubungan
stratigrafi kedua satuan tersebut. Panjang lintasan ini ± 6,6 km, yang akan
ditempuh selama 2 hari dengan berjalan kaki dan dengan kendaraan bermotor
RENCANA LINTASAN DAN JADWAL PELAKSANAAN
Rencana Lintasan
Lintasan 4
Lintasan 4 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data hubungan antara satuan batu lempung karbonatan Kalibeng
serta batu gamping Kapung dari ciri litologi, struktur geologi, hubungan stratigrafi
serta potensi geologi yang ada pada kedua satuan tersebut. Panjang lintasan ini ±
6,3km, yang akan ditempuh selama 2 hari dengan berjalan kaki dan dengan
kendaraan bermotor
Lintasan 5
Lintasan 5 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data hubungan Satuan batupasir karbonatan Banyak dan batu
lempung karbonatan Kalibeng baik dari ciri litologi, struktur geologi, maupun
hubungan stratigrafi serta potensi geologi dari kedua satuan tersebut. Panjang
lintasan ini ± 7,6km, yang akan ditempuh selama 2-3 hari dengan berjalan kaki dan
dengan kendaraan bermotor
Lintasan 6
Lintasan 6 merupakan lintasan sungai dan jalan yang dimaksudkan untuk
mendapatkan data hubungan Satuan batu pasir karbonatan Banyak dan batu
lempung karbonatan Kalibeng baik dari ciri litologi, struktur geologi, maupun
hubungan stratigrafi serta potensi geologi dari kedua satuan tersebut. Panjang
lintasan ini ± 4,2 km, yang akan ditempuh selama 1 hari dengan berjalan kaki dan
dengan kendaraan bermotor.
RENCANA ANGGARAN BIAYA
TERIMA KASIH