Anda di halaman 1dari 19

INTERPRETASI POLA PENGALIRAN DAN

BENTUK LAHAN UNTUK GEOLOGI


DAN TERAPAN

Dr. Bambang Kuncoro dan Dr. Ir. Sugeng Rahardja MT

Jurusan Teknik Geologi


Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
“Veteran” Yogyakarta
KERANGKA PIKIR POLA PENGALIRAN 1

Pola pengaliran adalah rangkaian bentuk aliran2


sungai pada daerah lemah tempat erosi meng-
ambil bagian secara aktif serta daerah rendah
tempat air permukaan mengalir dan berkumpul.

ƒ = (lereng, litologi, struktur geologi,


vegetasi, peresapan, dan curah hujan)

Zona lemah dan bidang diskontinuitas


KERANGKA PIKIR INTERPRETASI 2
1. Pola pengaliran dasar.
2. Pola pengaliran ubahan.
INTERPRETASI
3. Penyimpangan aliran.
POLA 4. Tekstur pengaliran.
PENGALIRAN 5. Bentuk lembah.
6. Tempat mengalir sungai.

Pola pengaliran dipengaruhi oleh:


1. Topografi (lereng)
2. Tingkat Erosi (resistensi batuan)
3. Litologi (ukuran butir-pelapukan)
4. Struktur geologi (kekar, sesar, lipatan, dan
perlapisan batuan)
5. Iklim (curah hujan & vegetasi) serta infiltrasi (peresapan)
Cara plot: plot apa adanya seluruh alur & alir-
an sungai, hingga alur liar. Akibat tidak plot
apa adanya, maka suatu daerah yg sama bisa
memiliki 3 pola pengaliran yg berbeda2.

Lakukan interpretasi
secara utuh dan
menyeluruh
Salah

Salah
Perhatikan:
1. Sudut antara ranting/
cabang dan sungai utama.
2. Jarak dan panjang batang sungai.
3. Bentuk aliran (lurus/lengkung).
4. Rangkaian bentuk aliran sungai. Benar
Arthur David Howard (1967):
Drainage analysis in geologic interpretation
PENYIMPANGAN ALIRAN (drainage anomalies)

Kajian penyimpangan aliran sangat


penting, terutama pada daerah yang datar
dan bersifat lokal.
TEKSTUR PENGALIRAN (drainage texture)

Adalah jarak antar sungai orde 1 yang dinyatakan secara relatif,


yaitu halus, sedang, dan kasar pada skala 1:20.000 (Way, 1920).

Pemakaian tekstur pengaliran harus disertai penjelasan, karena


dapat dipahami secara bermacam2 pada skala yg berbeda2.
BENTUK LEMBAH

➢ Bentuk lembah dan resistensi batuan

➢ Bentuk lereng dan keseragaman butir

Resistensi batuan dipengaruhi oleh:


1. Iklim
2. Ukuran butir
3. Komposisi
4. Proses-proses yang menyertai
TEMPAT MENGALIRNYA

Bedrock stream: aliran sungai yang mengalir


di atas batuan dasarnya.

Alluvial stream: aliran sungai yang mengalir


di atas endapan alluvial.
KERANGKA PIKIR INTERPRETASI 3
Pola pengaliran dan
ASPEK Morfografi geomorfologi: pola
MORFOLOGI Morfometri pengaliran, bentuk,
dan ukuran

Morfo-struk Stratigrafi terbatas


tur pasif dan litologi
ASPEK MORFO- Morfo-struk Struktur geologi:
GENESA tur aktif lipatan, sesar, intrusi
Morfo- Proses2: fluvial, ma-
dinamis rin, karstifikasi dll.
ASPEK MORFO- Hubungan
sekitar Menunjang genesa
ASOSIASI

ASPEK-ASPEK UTAMA GEOMORFOLOGI GEOLOGI


ASPEK-ASPEK UTAMA GEOMORFOLOGI
(Verstappen, 1985; modifikasi Karmono
Mangunsukardjo, 1986)

ASPEK MORFOLOGI

1. Morfografi:
Susunan dari obyek alami yang ada di permukaan
bumi, bersifat pemerian suatu bentuklahan, antara lain
lembah, dataran, bukit, punggungan, beting , kipas dll

2. Morfometri:
Aspek kuantitatif dari suatu bentuklahan, yaitu kelereng
an, bentuk dan panjang lereng, ketinggian, beda tinggi,
bentuk dan ukuran lembah, tingkat erosi, dan geometri
pengaliran.
ASPEK MORFOGENESA

Asal usul pembentukan dan perkembangan


serta proses-proses geomorfologi.

1. Morfostruktur pasif:
litologi dan berhubungan dengan resistensi batuan/
pelapukan.

2. Morfostruktur aktif:
tenaga endogen (pengangkatan, perlipatan, pensesaran,
dan intrusi).

3. Morfodinamik:
tenaga eksogen (proses air, fluvial, es, gerakan massa,
kegunungapian).
ASPEK MORFOKRONOLOGI

Merupakan urutan bentukan yang ada di permukaan


bumi sebagai hasil dari proses geomorfologi.

Penekanannya pada evolusi (ubahangsur)


pertumbuhan bentuklahan.

ASPEK MORFOASOSIASI
Hubungan antara bentuklahan dan lingkungan, seperti
hubungan antara bentuklahan dan unsur bentuklahan
seperti batuan, struktur geologi, air, tanah, vegetasi, dan
penggunaan lahan.
Bentuklahan memiliki kesan topografis dan
ekspresi topografik

KESAN TOPOGRAFIS adalah konfigurasi per


mukaan bersifat pemerian atau deskriptif
suatu bentuklahan
EKSPRESI TOPOGRAFIK diperlihatkan oleh
aspek kuantitatif dari suatu bentuklahan.

Apabila kesan dan ekspresi topografi tsb di


amati, maka akan memberikan penjelasan
tentang sifat dan watak suatu bentuklahan.

Penentuan kesamaan sifat dan perwatakan


bentuk lahan berdasarkan kesan topografis
dan ekspresi topografik akan membantu di
dalam penentuan klasifikasi suatu bentuk
lahan berbasis morfologi.
Bentuklahan merupakan fungsi dari litologi
penyusun, struktur geologi dan proses geo-
morfologi. Oleh karena itu, dengan melaku-
kan pengamatan secara teliti terhadap suatu
bentuklahan, maka akan memberikan penje-
lasan tentang litologi penyusunnya, struktur
geologi yg memengaruhinya, & proses geo-
morfologi yg berlangsung di daerah tersebut.
Pengamatannya dapat secara langsung di la-
pangan atau melalui interpretasi peta topo-
grafi atau citra foto dan citra satelit.

Penentuan kesamaan sifat & perwatakan ben


tuk lahan berdasarkan litologi, struktur geolo-
gi & proses geomorfologi, maka akan mem-
bantu di dalam penentuan klasifikasi suatu
bentuklahan berbasis genetik.
PRINSIP 1: KLASIFIKASI GENETIK

Menyederhanakan bentuklahan permukaan bumi yg kom


plek menjadi satuan2 yg mempunyai kesamaan sifat &
karakteristik struktur geologi, proses geomorfologi,
kesan, & ekspresi topografi (konfigurasi permukaan)

Klasifikasi bentuklahan berbasis genesa:


1. Morfologi: morfografi dan morfometri
2. Morfogenesa: morfo-struktur pasif, morfo-struktur
aktif, dan morfodinamis
3. Morfokronologi
4. Morfoasosiasi
PRINSIP 2: FUNGSI BENTUKLAHAN

Bentuklahan antara lain merupakan fungsi dari:


1. Litologi dan stratigrafi (ekspresi topografi atau
resistensi batuan)
2. Struktur geologi
3. Proses-proses geomorfologi

Oleh karena melalui kajian bentuklahan, maka


dapat diinterpretasi litologi, stratigrafi secara
terbatas dan struktur geologi.
INTERPRETASI GEOMORFOLOGI DENGAN
FOTO UDARA DAN CITRA

Dalam melakukan interpretasi geomorfologi salah satunya


dapat dilakukan dengan menganalisa foto udara, dengan
tahapan-tahapan antara lain:
1. Interpretasi harus dikerjakan dari hal yang bersifat umum
hingga mencapai hal-hal yang bersifat khusus
2. Interpretasi harus dikerjakan dari hal-hal yang paling
diketahui hingga ke bentuk-bentuk yang belum diketahui.
3. Interpretasi dari kenampakan yang mudah hingga
kenampakan yang sulit.
Sistematika interpretasi foto udara untuk survei geomorfologi:
1. Penggambaran pola pengaliran: diawali dng penggambaran
seluruh rangkaian aliran sungai secara lengkap. Tahap ini pola
pengaliran memberikan petunjuk tentang batuan, struktur
geologi, tipe vegetasi, kondisi hidrologi dan proses.
2. Penggambaran relief atau bentuk morfologi: meliputi ketinggi-
an, kelerengan (panjang lereng, tekuk lereng) bentuk lereng,
arah dan sumbu punggungan, arah dan sumbu lembah, ben-
tuk dan pola bukit. Tahapan ini akan memberikan hasil beru-
pa klasifikasi tentatif mengenai bentuk lahan.
3. Analisis tumbuhan dan penggunaan lahan. Aspek penting dari
tumbuhan untuk geomorfologi adalah (a) ada tidaknya tum-
buhan pada material khusus, (b) adanya tumbuhan penunjuk,
© tumbuhan yang menunjukan pola atau berlajur.
4. Tahapan ini memberikan informasi tentang perbedaan kelulus
an air yang tercemin, pada pola tumbuhan kondisi tanah, kon-
sentrasi tumbuhan sepanjang aliran sungai.

Anda mungkin juga menyukai