Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR

PENGUSULAN, PENENTUAN DAN PENETAPAN GEOHERITAGE


MENJADI
CAGAR ALAM GEOLOGI

Sam Permanadewi
Peneliti Utama

Sosialisasi Ilmu Kebumian


Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral
Hotel Garden Palace, Surabaya, 26-27 Agustus 2015
PEMAHAMAN PENGERTIAN
GEODIVERSITY (Keragaman Geologi)
• Geodiversity adalah gambaran dari keragaman komponen geologi yang
terdapat di suatu daerah, termasuk keberadaan, penyebaran dan
keadaannya sehingga dapat mewakili proses evolusi geologi daerah
tersebut. Komponen geologi terdiri dari mineral, batuan, fosil, struktur
geologi, dan bentangalam
 Kajian Geodiversity terbatas pada unsur geologi saja (termasuk geomorfologi),
dan tidak untuk unsur lainnya seperti iklim dan tataguna lahan
 Geodiversity menjadi kekayaan hakiki yang dimiliki oleh suatu daerah
GEOHERITAGE (Warisan Geologi)
• Geoheritage dimaknai sebagai Geodiversity yang memiliki nilai lebih sebagai
suatu warisan karena menjadi rekaman atas suatu peristiwa di bumi yang
pernah atau sedang terjadi
 Oleh karenanya warisan geologi penting untuk kegiatan penelitian dan pendidikan
kebumian
 Geodiversity yang memiliki potensi untuk pariwisata, atau keberadaannya erat dengan
sejarah dan budaya juga dipahami sebagai warisan geologi

GEOCONSERVATION (Konservasi Geologi)


• Geoconservation dijabarkan sebagai upaya untuk melindungi dan melestarikan
komponen-komponen geologi yang memiliki makna lebih
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG TERKAIT DENGAN
GEODIVERSITY-GEOHERITAGE-GEOCONSERVATION

• Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

• Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional

Pasal 60 ayat (1)


Kawasan keunikan batuan dan fosil, yang ditetapkan dengan kriteria:

 memiliki keragaman batuan dan dapat berfungsi sebagai laboratorium alam


 memiliki batuan yang mengandung jejak atau sisa kehidupan di masa lampau
(fosil)
 memiliki nilai paleo-antropologi dan arkeologi
 memiliki tipe geologi unik
 memiliki satu-satunya batuan dan/atau jejak struktur geologi masa lalu
Pasal 60 ayat (2)
Kawasan keunikan bentangalam, yang ditetapkan dengan kriteria:

 memiliki bentangalam gumuk pasir pantai


 memiliki bentangalam berupa kawah, kaldera, maar, leher vulkanik, dan gumuk
vulkanik
 memiliki bentangalam gua
 memiliki bentangalam ngarai/lembah
 memiliki bentangalam kubah
 memiliki bentangalam kars

Pasal 60 ayat (3)


Kawasan keunikan proses geologi, yang ditetapkan dengan kriteria:

 kawasan poton atau lumpur vulkanik


 kawasan dengan kemunculan sumber api alami
 kawasan dengan kemunculan solfatara, fumarola, dan/atau geyser
Pasal 53 ayat (1)
Kawasan Cagar Alam Geologi terdiri atas:

 kawasan keunikan batuan dan fosil


 kawasan keunikan bentangalam
 kawasan keunikan proses geologi

Pasal 52 ayat (5)


Kawasan Lindung Geologi terdiri atas:

 kawasan cagar alam geologi


 kawasan rawan bencana alam geologi
 kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah

Pasal 51 huruf e
Kawasan Lindung Geologi menjadi Kawasan Lindung Nasional
TUGAS PUSAT SURVEI GEOLOGI
Badan Geologi, Kementerian ESDM
Melaksanakan penelitian dan pelayanan di bidang geologi
PROSEDUR
PENGUSULAN, PENENTUAN DAN PENETAPAN
GEOHERITAGE
Sesuai dengan yang tersirat dan tersurat di dalam PP 26 Tahun 2008,
Geoheritage dilindungi dalam bentuk Cagar Alam Geologi

Bagan alir prosedur

PENENTUAN PENETAPAN
USULAN
Verifikasi CAGAR ALAM CAGAR ALAM
GEOHERITAGE
GEOLOGI GEOLOGI

 Cagar Alam Geologi (CAG) merupakan kawasan keunikan batuan &


fosil, kawasan keunikan bentangalam, dan kawasan keunikan proses
geologi

 Cagar Alam Geologi merupakan Kawasan Lindung Geologi (KLG)

 Kawasan Lindung Geologi merupakan Kawasan Lindung Nasional


USULAN
 dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan Organisasi Profesi Ilmiah
 usulan dilengkapi dengan kajian akademik, disertai alasan ilmiah sehingga warisan geologi
yang diusulkan memang pantas menjadi Cagar Alam Geologi

VERIFIKASI
 dilakukan oleh Tim Verifikasi yang dibentuk oleh Kepala Badan Geologi
 verifikasi menggunakan ketentuan-ketentuan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional

PENENTUAN
 dilakukan oleh Kepala Badan Geologi, dalam bentuk Keputusan tentang Penentuan Cagar
Alam Geologi
 sebelumnya, usulan penentuan oleh Tim Verifikasi akan diklarifikasi oleh Bidang Hukum
Badan Geologi

PENETAPAN
 dilakukan oleh Menteri ESDM, dalam bentuk Keputusan tentang Penetapan Cagar Alam
Geologi
 sebelumnya, usulan penetapan oleh Kepala Badan Geologi akan diklarifikasi oleh Biro
Hukum ESDM
TAHAPAN PENGUSULAN GEOHERITAGE UNTUK PENENTUAN DAN PENETAPANNYA
MENJADI CAGAR ALAM GEOLOGI

PENETAPAN CAGAR ALAM GEOLOGI


Oleh Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral,
setelah memperoleh klarifikasi dari Biro Hukum KemESDM

DIUSULKAN OLEH KEPALA BADAN GEOLOGI

PENENTUAN CAGAR ALAM GEOLOGI


Oleh Kepala Badan Geologi,
setelah memperoleh klarifikasi dari Bidang Hukum Badan Geologi

DIUSULKAN OLEH TIM VERIFIKASI

VERIFIKASI USULAN
Oleh Tim Verifikasi yang dibentuk oleh Kepala Badan Geologi

USULAN GEOHERITAGE
Diajukan oleh Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi,
Organisasi Profesi Ilmiah dalam bentuk kajian akademis
MATUR GUNGING PANUWUN

3G-STUDIO, ADVERTISING DEPARTMENT BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai