Anda di halaman 1dari 14

Karya Seni Rupa Dua Dimensi

(Damar Yudhistira Kelas XII-MIPA 1)

A. Seni Batik

Pengertian Seni Batik adalah sebuah teknik menggambar diatas kain dan memanfaatkan lilin
dan canting sebagai bahan dan alat untuk membuatnya. Menurut Para Ahli dan pakar kesenian,
pengertian batik sangatlah beragam, banyak pendapat yang menjelaskan teori batik ini. Seperti
telah kita ketahui bahwa batik adalah salah satu kesenian milik bangsa indonesia, maka dari itu,
sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia mengetahui seluk beluk dari seni batik secara
lebih mendalam agar batik tidak punah dan tetap menjadi identitas bangsa Indonesia.

Batik merupakan salah satu karya seni rupa terapan yang dapat digunakan untuk berbagai
kebutuhan seperti pakaian dll. Pada perkembangannya selain penggunaan batik yang hanya
terbatas di dalam keraton, corak atau ragam batik pun tidak sebanyak saat ini. Motif batik yang
ada pada saat ini pada perkembangannya banyak dipengaruhi oleh pengaruh asing mengingat
Indonesia dijajah tidak oleh satu negara dan etnis saja. Banyak motif batik yang dipengaruhi oleh
Tionghoa, ataupun bangsa Eropa.

Sampai dengan saat ini, motif batik yang ada jumlahnya sudah mencapai ribuan dan dapat
dikelompokan menjadi 7 kelompok batik Indonesia, di antaranya :

1, Motif batik perang

Filosofi atau makna yang terkandung pada motif batik ini adalah petuah : “jangan
menyerah sebagaimana ombak laut yang tidak pernah berhenti bergerak.” Batik dengan motif ini
disebut-sebut sebagai motif batik paling tua karena sudah ada sejak jaman Kerajaan Mataram
Kartasura (Solo).
Dalam perkembangannya, batik parang ini mengalami banyak sekali inovasi dan
modifikasi sehingga banyak bermunculan macam-macam motif yang inovatif serta dapat
digunakan oleh semua kalangan di Indonesia, sangat berkebalikan dengan keadaan pada jaman
kerajaan dimana jumlah motif yang terbatasa dan hanya untuk pakaian para penghuni keraton.
2. Motif batik geomet

ri
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa batik motif geometri ini memiliki ciri khas
berupa oranamen yang tersusun secara teratur atau secara geometris. Bentuk yang digunakan
dalam motif ini mempunyai bentuk dasar dari bangun datar atau banguan dua dimensi seperti
persegi panjang, sigitiga, gigi gergaji, jajaran genjang, dll.
Bentuk dasar geometri yang digunakan kemudian dipadupadankan dengan oranmen lain
entah itu flora atau fauna seperti pada motif batik lain untuk memerkuat budaya dan kekayaan
alam yang di miliki Indonesia.

3. Motif batik banji

Selain batik motif parang, Banji juga merupakan salah satu motif batik tertua. Motif ini
terkenal dengan kebudayaan kuno yang ada siseluruh dunia. Benji merupakan bahasa Eropa yang
berarti sebuah kepercayaan dan bila dilihari dari motif batinya, bermakna sebuah kepercayaan
harus dibentengi atau dijaga.
Selain itu ada pendapat lain yang menyatakan bahwa banji berasal dari dua kata
yaitu ban  dan dzi  yang artinya sepuluh ribu yang bermakna rezeki dan kebahagiaan yang
melimpah.

4. Motif batik tumbuhan menjalar


Batik dengan Motif ini adalah batik yang paling banyak ditemui di Indonesia. Batik dengan motif
tumbuhan menjalar memiliki makna keindahan atau keharmonisan antara manusia dengan alam
sekitarnya. Pada gambar disamping merupakan contoh dari batik dengan motif tumbuhan menjalar yang
mana motif ini banyak dipengaruhi oleh budaya asing. Motif ini banyak berkembang di daerah pesisir dan
biasanya hadir dengan warna-warna cerah yang cukup mencolok. Pada umumnya semua batik dapat
digunakan untuk kebutuhan pakaian, dekorasi rumah dll. Dalam hal busana, batik dengan motif ini tidak
hanya cocok digunakan untuk perempuan namun juga untuk laki-laki.

5. Motif batik tumbuhan air

Tidak berbeda jauh dengan Tumbuhan menjalar, makna dari motif batik ini
menggambarkan fungsi atau peran tumbuhan air dalam kelangsungan hidup manusia dan
hewan.Artinya, antara tumbuhan, manusia dengan hewan memiliki sebuah rantai yang membuat
kehidupan saling terikat dan tidak bisa dipisahkan.

6. Motif batik bunga


Tidak berbeda jauh dengan Tumbuhan menjalar, makna dari motif batik ini
menggambarkan fungsi atau peran tumbuhan air dalam kelangsungan hidup manusia dan
hewan.Artinya, antara tumbuhan, manusia dengan hewan memiliki sebuah rantai yang membuat
kehidupan saling terikat dan tidak bisa dipisahkan.

7. Motif batik satwa

Wujud atau figur satwa yang ada dalam motif batik memiliki makna dan arti yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis satwa dan keadaan yang digambarkan pada batiknya.Beberapa
satwa yang biasa digunakan dalam motif batik ini diantaranya : ikan, kupu-kupu, burung, gajah
dll.

B. Seni Kriya Anyaman

Seni ayaman adalah proses menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-tumbuhan untuk


dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan. Bahan-bahan tumbuhan yang boleh
dianyam ialah lidi, rotan, bambu, akar, buluh, pandan, mengkuang, jut dan sebagainya. Bahan ini
biasanya mudah dikeringkan dan lembut.Dalam mengayam, terdapat beberapa teknik yang
digunakan, antara lain:

1.Anyaman tunggal

Teknik anyaman tunggal adalah teknik di


mana bambu dianyam satu-satu (secara tunggal).
Teknik ini digunakan untuk membuat benda-benda
seperti saringan, tampan, cerangka, dan lain-lain.
2. Anyaman bilik

Teknik anyaman bilik adalah teknik di


mana bambu dianyam secara silang berurutan
(dua-dua). Teknik ini digunakan untuk membuat
benda-benda seperti bilik, nyiru, dan lain-lain.

3. Anyaman teratai
Teknik anyaman teratai membuat kerajinan
anyam yang dibuat memiliki bentuk akhir yang
artistik dan indah. Biasanya teknik unik ini
digunakan dalam membuat bilik, agar bilik terlihat
lebih indah dan menarik.

4. Anyaman bunga cengkeh


Teknik anyaman seperti ini dapat
dijumpai pada benda-benda seperti kipas,
kecempeh atau tolok, sangku, dan lain-lain.
C. Seni Grafis

Secara akar katanya, grafis adalah kata yang diambil dari bahasa Inggris yaitu graphic. Arti
graphic  ini sendiri adalah membuat sebuah tulisan, gambar ataupun lukisan dengan goresan atau
torehan. Sedangkan seni adalah hasil karya yang memiliki nilai estetika keindahan. Jadi, secara
bahasa seni grafis adalah hasil karya manusia berupa lukisan gambar.

Sedangkan secara umum, seni grafis ini merupakan seni rupa dua dimensi yang dibuat
dengan teknik cetak di atas sebuah media. Dari pengertian ini bisa mengetahui jika sebuah seni
grafis hanya sebuah gambar dua dimensi yang untuk dinikmati estetikanya. Seni yang satu ini
bertujuan memperindah sebuah media.

Media yang digunakan dalam seni ini juga beragam mulai dari kertas, papan kayu,
aluminium dan apapun yang bisa dilukis di atasnya. Seni grafis juga bisa dihasilkan dengan
beragam teknik cetak. Teknik cetak ini menggunakan media dan perlengkapan yang beragam.

Ada 5 jenis teknik cetak seni grafis yang perlu anda ketahui. Kelima teknik itu adalah cetak
saring, cetak datar, cetak tinggi, cetak dalam dan cetak foto. Di bawah ini akan dijelaskan jenis-
jenis teknik cetak tersebut secara jelas :

1.Teknik Cetak Saring (Silkscreen)

Teknik cetak yang satu ini lebih akrab di


telinga dengan nama teknik cetak sablon. Pada
teknik ini, anda membutuhkan cetakan yang terbuat
dari kasa (screen). Kasa ini bersifat elastis, lentur
dan juga halus. Jenis cetakan seni grafis ini cukup
sering anda temui.

2. Teknik cetak datar (Lythography)

Lithography adalah kata yang berasal dari bahasa


Yunani, Lithos artinya batu dan graphien artinya
menulis. Jadi lithography adalah seni cetak yang
menggunakan media batu.  Dalam hal ini yang
digunakan adalah jenis batu khusus yaitu batu kapur.

Batu kapur yang digunakan dalam teknik cetak


ini adalah batu kapur yang berbentuk lempengan.
Sehingga batu tersebut tampak seperti kertas tebal 
berwarna cokelat. Seniman menggunakan batu kapur
karena jenis batu ini bisa menghisap tinta.
3. Teknik Cetak Tinggi (Woodcut)

Teknik yang satu ini lebih dikenal dengan


nama teknik cetak timbul. Dikatakan teknik cetak
timbul karena memang hasil karya seni grafis ini
terlihat timbul dari medianya. Selain teknik
timbul, teknik cetak yang satu ini juga dikenal
dengan teknik cungkil. Teknik ini dikatakan
teknik cungkil karena memang pembuatannya
dengan cara dicungkil.

4. Teknik cetak dalam (Intaglio)

Teknik cetak dalam atau yang lebih dikenal dengan intaglio adalah teknik menggores
media dengan menggunakan benda tumpul. Pada umumnya media yang digunakan pada teknik
ini adalah logam. Sehingga tentunya hasil goresan ini sendiri akan bersifat permanen atau sulit
untuk dihilangkan.

Ada 4 jenis teknik cetak dalam yang perlu anda ketahui. Keempat teknik cetak dalam
tersebut adalah engraving, etsa, mezzotint dan dry point. Untuk lebih lengkapnya berikut ini
penjelasan dari keempat teknik tersebut:

 Engraving. Pada teknik ini, seniman harus menggunakan alat yang disebut dengan burin.
Alat ini berguna untuk mengukir logam. Permukaan logam akan diberi cat, setelah itu,
seniman harus mengukir logam tersebut menggunakan burin. Setelah itu permukaan
logam akan dibersihkan dari cat dan yang tersisa hanya tinggal cat pada bagian logam
yang diukir.

 Etsa. Teknik ini menggunakan bantuan asam nitrat (HNO3). Cairan asam ini akan
ditorehkan ke atas lempengan tembaga. Penggunaan teknik ini seperti mengukir
menggunakan zat cair. Hanya saja dalam hal ini yang diukir adalah lempengan tembaga.
Pada zaman dahulu teknik ini digunakan untuk mengukir baju perang.
 Mezzotint. Mezzotint adalah teknik mengerok halus permukaan logam. Teknik ini
menggunakan efek gelap terang yang dominan.
 Drypoint. Teknik drypoint merupakan teknik yang menggunakan benda runcing untuk
mengukir media. Benda runcing akan menekan permukaan media sehingga membentuk
lukisan.

5. Teknik cetak foto

Teknik seni grafis yang satu ini adalah teknik cetak yang paling sering kita temui. Dalam
teknik ini anda bisa menggunakan kamera. Setelah itu gambar pada kamera bisa dicetak
menggunakan alat print. Teknik ini juga sering disebut teknik fotografi.

D. Seni kaligrafi
kaligrafi Adalah suatu corak Tulisan Bermotif atau bentuk seni menulis indah dan merupakan
Sebuah keterampilan tanganKaligrafi Banyak Yang Menyamakan Dengan Tulisan tulisan Arab.
Padahal tidak. Semua tulisan tangan yang indah Dan Rapih bisa juga disebut kaligrafi. Mungkin
karena bahasa indonesia yang tidak mempunyai keaksaraan yang kuat, sehingga tulisan indah
dalam bahasa Indonesia hampir tidak ada

Seni Kaligrafi Adalah seni menulis indah yang dibentuk dengan mengutamakan keindahan
yang terdapat pada bentuk huruf yang telah di modifikasi atau di gayakan sehingga mempunyai
nilai estetika.

Ini artinya kaligrafi berkaitan dengan teknik atau seni. Lebih jauh, Yaqut al-Musta simi,
seorang kaligrafer pada masa akhir Daulah Abbasiyah, menekankan fungsi kaligrafi bagi jiwa. Ia
menyebut, “Kaligrafi (khat) adalah seni arsitektur rohani yang tampak melalui bentuk jasmani.
Dengan kata lain khat berkaitan dengan kehalusan jiwa dan rohani.

Bagi orang yang memandang karya kaligrafi, tulisan indah dapat memberikan sentuhan
halus, menanamkan apresiasi bagi sebuah ketekunan dan keterampilan. Lebih jauh lagi, bagi
yang benar-benar menghayati, setiap tarikan garis identik dengan tarikan napas dalam
kehidupan. Ketekunan, ketelitian atau ketelatenan, membentuk jiwa yang kokoh, menghargai
ketekunan itu pun juga dapat mengokohkan jiwa.

E. Seni Lukis

Seni lukis adalah cabang seni rupa yang diwujudkan melalui karya dua dimensi bermediakan
kanvas atau permukaan datar lain yang di isi oleh unsur-unsur pokok garis dan warna melalui cat
atau pewarna dan pembubuh gambar lainnya.

Lukisan dapat berisi representasi alam seperti potret wajah, hewan, pemandangan. Bisa juga
memuat gambar abstrak yang merupakan penyederhanaan bentuk alam. Atau berisi ungkapan
ekspresif dari seniman berupa komposisi bentuk nonrepresentatif (tidak menyerupai apapun).

Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran dan gaya lukisan dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu: representatif, deformatif dan nonrepresentatif. Berikut penjelasan dari masing-masing
pembagian tersebut:

Representatif

Representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada alam
atau kehidupan sehari-hari manusia dalam masyarakat. Beberapa gaya atau aliran seni rupa yang
termasuk dalam kategori representatif adalah:

1. Aliran Naturalisme

Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu sepersis
mungkin dengan keadaan nyatanya, seteliti mungkin. Sehingga diperlukan kemampuan yang
terlatih untuk mewujudkan karyanya.
2. Aliran Realisme

Yaitu aliran seni rupa yang memandang


dunia ini tanpa ilus, dalam artian subjek atau
objek yang dilukis ditampilkan apa adanya,
sesuai dengan kenyataan sehari-hari, tidak di
dramatisir atau dipilih hanya yang indahnya saja.

3. Romantisisme

Aliran ini terkadang disebut romantisme yang sebetulnya kurang tepat. Aliran ini
mengungkapkan tema yang masih representatif namun dengan cara yang dramatis. Misalnya
menunjukan peristiwa yang dahsyat atau kejadian-kejadian penting dalam sejarah secara
dramatis.
Deformatif

Deformatif adalah gaya yang mengubah bentuk asli dari objek atau subjek yang dilukis,
sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak benar-benar meninggalkan bentuk dasar
aslinya. Beberapa aliran seni rupa yang termasuk dalam gaya deformatif adalah:

1.Impresionisme

Merupakan aliran yang hanya menggambarkan kesan sederhana dari apa yang dilukiskan.

2. Surealisme

Adalah aliran seni rupa yang mengubah sesuatu yang nyata menjadi tampak tidak nyata
seperti menggambarkan manusia yang melayang. Sehingga gambar yang terdapat dalam luksan
tampak seperti pada mimpi.
3. Kubisme

Merupakan aliran seni rupa yang menyederhanakan objek nyata menjadi ke-kubus-
kubus-an (bidang segi empat) atau objek geometris lainnya

4. Ekspresionisme

Merupakan aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan


dari dalam jiwa. Ekspresionisme lebih mementingkan ekspresi
individu seniman dibandingkan dengan peniruan alam.

Nonrepresentatif

Nonrepresentatif adalah gaya yang tidak merepresentasikan sesuatu yang merupakan kebalikan
dari representatif. Bentuk dasar dari gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya atau tidak
menirukan alam sama sekali. Lukisan hanya di isi oleh bentuk-bentuk geometris sederhana,
kumpulan garis, atau hanya berupa blok-blok warna yang terbebas dari bentuk alam seperti
potret wajah manusia, pemandangan, dsb. Aliran-aliran nonrepresentatif antara lain:

1. Abstrak Ekspresionisme

Aliran yang menggunakan ekspresi spontan untuk menciptakan karya abstrak. Pelukis abstrak
ekspresionisme menumpahkan cat langsung ke kanvas, mencipratkan cat dengan tongkat, dsb.
2. Formalisme

Aliran yang hanya menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris seperti segi empat,
persegi panjang, segitiga atau hanya garis.

F. Seni Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos":
cahaya dan "grafo": melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan
media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan
gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek
tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah
kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu
membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas
cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium
pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan
bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang
fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO
Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, diafragma &
speed disebut sebagai pajanan (exposure).

Di era fotografi digital di mana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula
digunakan berkembang menjadi digital ISO.

Fotografi saat ini telah berkembang menjadi sebuah gaya hidup, hal ini dimulai semenjak
munculnya era digital dan berkembangnya media sosial.

Anda mungkin juga menyukai