Anda di halaman 1dari 15

i-ISSN: 2597-4033

Vol. 4, No. 4, Agustus 2020

GEOLOGI DAERAH CIPATAT DAN SEKITARNYA, KECAMATAN


CIPATAT, KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT
Muhammad Agil Prasetyo1, Nana Sulaksana1, Pradnya P. Raditya R.1, Murni Sulastri1
1
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Email: Muhammad16209@mail.unpad.ac.id

Abstrak
Daerah penelitian berada di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa
Barat. Secara geografis berada pada 107°19'51.9024" BT - 107°22'34.9392" BT dan -
6°49'56.7156" LS - -6°47'14.8344" LS. Sebagian besar dari daerah penelitian berupa
perbukitan yang didominasi oleh batuan vulkanik. Berdasarkan aspek fisiografinya, daerah
penelitian termasuk ke dalam Zona Bandung. Pemetaan geologi lanjut ini bertujuan
memetakkan keadaan geologi daerah penelitian dengan pendekatan lapangan dan studio.
Beberapa metode yang dilakukan meliputi aspek geomorfologi, berupa morfografi,
morfometri, dan morfogenetik; aspek stratigrafi meliputi litologi penyususn, umur, lingkungan
pengendapan, dan hubungan stratigrafi; aspek struktur geologi meliputi interpretasi DEM,
Interpretasi pola pengaliran, dan observasi lapangan berupa kekar. Hasil penelitian berupa peta
kerangka geologi, peta struktur geologi, peta geomorfologi, dan peta geologi, disertai dengan
laporan kerja lapangan dan lampiran – lampiran analisisnya. Secara umum, di daerah penelitian
satuan batuan berdasarkan tata nama litostratigrafi tidak resmi yaitu Satuan Batu Andesitik,
Satuan Batupasir berumur Miosen Tengah, Satuan Tuf berumur Pliosen, dan Satuan Breksi
Vulkanik berumur Kuarter.

Kata kunci: Cipatat, Pemetaan geologi, geomorfologi, struktur geologi, stratigrafi

Pendahuluan
Daerah penelitian berada di Kecamatan geomorfologi dan sejarah geologi daerah
Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, tersebut.
Provinsi Jawa Barat. Secara geografis
Zona ini membentang dari Teluk
berada pada 107°19'51.9024" BT -
Pelabuhan Ratu melalui dataran tinggi
107°22'34.9392" BT dan -6°49'56.7156"
Cianjur, Bandung hingga lembah sungai
LS - -6°47'14.8344" LS. (Gambar 1)
Citanduy dan berakhir di Segara Anakan,
Daerah Cipatat dan Sekitarnya Kecamatan Jawa Tengah. Secara Struktural daerah
Cipatat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat merupakan bagian atas dari antiklin jawa
merupakan perbukitan yang berada pada yang telah mengalami periode tektonik
Zona Fisiografi Bandung (van Bemmelen, pada Tersier Akhir. Zona ini umumnya
1949). Berdasarkan sejarah sedimentasi ditutupi oleh endapan gunungapi kuarter
dan posisi tektonik, cukup menarik, untuk namun ditemukan endapan Tersier di
dilakukan penelitian mengenai geologi, beberapa tempat.

268
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 4, No. 4, Agustus 2020: 268-282

Metodologi sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten


Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
Metode yang digunakan adalah metode meliputi aspek geologi meliputi aspek
pemetaan lapangan dimana singkapan- geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi,
singkapan batuan yang terdapat di dan sejarah geologi.
lapangan baik diteliti di lapangan maupun
diambil sample untuk di lakukan analisis Geomorfologi Daerah Penelitian
laboratorium.
Mengacu pada klasifikasi Van Zuidam
Analisis meliputi: (1985), maka morfografi daerah penelitian
dapat dibagi menjadi dua bagian ( Gambar
• Batuan, mencakup singkapan batuan 2), yaitu:
yang tersingkap di permukaan yang
kemudian dikelompokkan menjadi • Memiliki elevasi antara 200 – 500
satuan-satuan batuan berdasarkan mdpl, kerapatan kontur agak renggang,
litostratigrafi tidak resmi (Sandi bentuk lembah U – V, termasuk bentuk
Stratigrafi Indonesia, 1996). lahan perbukitan, mendominasi daerah
Singkapan batuan ini kemudian akan penelitian bagian tengah menyebar
dideskripsi sifat - sifatnya dan barat, ke timur dan ke selatan daerah
dilakukan pengambilan sample untuk penelitian, ditandai dengan warna
penelitian lebih lanjut seperti analisis kuning.
laboratorium. • Memiliki elevasi antara 500 – 600
• Geomorfologi, yaitu dengan mdpl kerapatan kontur rapat, bentuk
menganalisis morfologi daerah lembah V, termasuk bentuk lahan
penelitian meliputi pola kontur, perbukitan tinggi, terdapat pada bagian
elevasi, bentuk bukit, sudut lereng dan utara daerah penelitian, ditandai
pola pengaliran sungai dengan warna oranye.
• Struktur sedimen, digunakan untuk
Morfometri dalam aspek ini yaitu
menentukan lingkungan pengendapan
kemiringan lereng, merupakan penilaian
batuan tersebut.
kuantitatif dari suatu bentuk lahan.
• Struktur geologi, indikasi struktur Berdasarkan perhitungan kemiringan yang
dilapangan dapat digunakan untuk dilakukan pada daerah kavling didapat 6
menentukan jenis serta pola struktur kelas kemiringan lereng yang dominan
geologi yang berkembang di daerah yaitu datar, sangat landai, landau, agak
penelitian. curam, curam, dan sangat curam. (Gambar
• Analisis fosil, untuk menentukan umur 3)
relatif dan lngkungan pengendapan
masing-masing satuan batuan. Pada daerah penelitian morfogenetik
vulkanik menempati 77% daerah penelitian
dengan penyebaran 39% di bagian selatan
Hasil dan Pembahasan dan 38% di bagian utara daerah penelitian
dengan batuan penyusun breksi vulkanik,
hasil interpretasi serta analisis data tuff, dan intrusi batuan beku. faktor
lapangan pada daerah Cipatat dan eksogen menempati 23% pada tengah
269
Geologi Daerah Cipatat dan Sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat (Agil)

menerus ke utara daerah penelitian dengan penarikan umur secara relatif berdasarkan
batuan penyusun batupasir dan kandungan fosil foraminifera planktonik,
batulempung. serta kesebandingan dengan peneliti
terdahulu sebagai rujukan penentuan umur
Berdasarkan overlay dari data-data
berdasarkan kesamaan ciri batuan di
morfometri, morfografi, dan morfogenetik,
lapangan. Lingkungan pengendapan
maka daerah penelitian dibagi dalam empat
ditentukan berdasarkan kandungan fosil
(4) satuan geomorfologi yang terlampir
foraminifera bentonik, ciri litologi, serta
dalam Gambar 4, satuan-satuan tersebut
kesebandingan dengan peneliti terdahulu.
antara lain :
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
• Satuan geomorfologi perbukitan stratigrafi daerah penelitian dapat
vulkanik berlereng landai dibedakan menjadi empat satuan batuan
• Satuan geomorfologi perbukitan tidak resmi, dengan urutan dari tua ke
vulkanik berlereng agak curam muda sebagai berikut : (Gambar 5)
• Satuan geomorfologi perbukitan
denudasional berlereng agak curam 1. Satuan Batupasir (Tmbp)
• Satuan geomorfologi perbukitan tinggi Satuan ini menempati sekitar 10% daerah
vulkanik berlereng curam penelitian, terletak di utara daerah
Stratigrafi Daerah Penelitian penelitian memanjang ke timur. Satuan ini
terdiri dari batupasir dan batu lempung
Stratigrafi daerah penelitian ditentukan yang karbonatan dengan batupasir
berdasarkan satuan litostratigrafi tidak memiliki warna segar abu-abu, warna
resmi yang sesuai dengan ketentuan Sandi lapuk coklat, ukuran butir halus (1/4 - 1/8
Stratigrafi Indonesia (1996) yaitu, mm, Wenworth), bentuk butir membundar
penamaan satuan batuan yang dapat tanggung hingga menyudut tanggung,
diamati di lapangan, meliputi jenis batuan, kemas tertutup, pemilahan baik, kekerasan
kombinasi jenis batuan, keseragaman keras, struktur massif. Analisis petrografi
gejala litologi batan dan gejala-gejala pada salah satu sampel satuan ini
tubuh batuan lain di lapangan. Satuan menunjukkan karakteristik Feldspatic
batuan dibagi berdasarkan setiap jenis greywacke, Pettijohn (1975). (Gambar 6)
batuan yang seragam dan dinamakan
dengan jenis batuan yang lebih Batu lempung di satuan ini memiliki warna
mendominasi. Penentuan batas satuan lapuk hitam kemerahan dan warna segar
didasarkan sentuhan antara dua satuan abu-abu, ukuran butir lempung (< 1/256
yang berlainan ciri litologinya. Batas mm, Wenworth), kekerasan getas, struktur
satuan tersebut ditempatkan pada bidang menyerpih, berkarbonatan.
nyata perubahan litologi dan jika tidak bisa Analisis fosil foraminifera planktonik dan
ditemukan batas sentuh antar satuan maka bentonik pada satuan ini di lakukan pada
batas satuan merupakan bidang yang sampel batupasir satuan ini, hasilnya di
diperkirakan (Batas arbiter). temukan fosil foraminifera planktonik
Umur satuan batuan ditentukan Globorotalia Pseudomiocenica (Bolli),
berdasarkan urutan posisi stratigrafi dan Globigerinoides immaturus (Leroy),

270
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 4, No. 4, Agustus 2020: 268-282

globorotalia plesiotumida (Blow), ini merupakan batuan penerobos


globorotalia obesa (Bolli), dan (intrusi). Baking effect merupakan
Globigerina Praebulloides (Blow) yang kenampakan makroskopis atau
menunjukkan kisaran umur N14 atau kenampakan skala singkapan yang bisa
Miosen tengah dan foraminifera bentonik
menjadi bukti bahwa batuan yang ada
Laevidentalina subsoluta (Jean-Pierre
baking effect telah di terobos oleh batu
Debenay), Anomalinoides colligerus (Jean-
Pierre Debenay), Laevidentalina ameciata beku. Baking effect merupakan
(Jean-Pierre Debenay) yang menunjukkan pancaran panas batuan beku yang
batial atas – tengah (± 600 m). menerobos batuan sekitar yang dapat
membuat mineral nya jadi terubahkan
Dari Analisis fosil foraminifera planktonik dan bisa juga tidak tergantung dari
dan bentonik pada batulempung di lakukan
berapa derajat panas batuan intrusi dan
pada sampel satuan ini, hasilnya di
temukan fosil foraminifera planktonik
komposisi batuan yang di terobosnya.
Globorotalia Pseudomiocenica (Bolli), (Rusman, 2019).
Globigerinoides immaturus (Relloy),
globorotalia plesiotumida (Blow),
globorotalia obesa (Bolli) dan Globigerina
praebulloides (Blow) yang menunjukkan
kisaran umur N15 atau Miosen akhir dan
foraminifera bentonik Reussella Spinulosa
(Jean-Pierre Debenay), Rosalina Floridana
(Jean-Pierre Debenay), yang menunjukkan
neritik dalam (0 – 50 m).
Gambar 8. Kenampakan Baking effect di
2. Satuan Batu Beku Andesittik (An) singkapan satuan An
Satuan ini menempati sekitar 20% daerah
penelitian, terletak di utara daerah
penelitian memanjang ke timur. Satuan ini
terdiri dari batu beku, batuan ini memiliki
warna lapuk putih kehitaman dan warna
segar putih keabu-abuan, indeks warna
mesokratik, kristalisasi holokristalin,
granularitas inequigranular, tekstur
porfiritik, kekerasan kompak, struktur
massif, terdapat mineral plagioklas, kuarsa
dan piroksen, dominan mineral plagioklas. Gambar 9. Kenampakan Baking effect di
Analisis petrografi pada sampel di satuan sampel batuan di singkapan satuan An
ini menunjukkan karakteristik batuan ini
berupa andesit (Streickeisen, 1976). 3. Satuan Tuf (Tpt)
(Gambar 7) Terdapat bukti foto baking Satuan ini menempati sekitar 30% daerah
effect yang membuktikan bahwa satuan penelitian, terletak di tengah daerah
271
Geologi Daerah Cipatat dan Sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat (Agil)

penelitian memanjang ke timur, barat dan Memiliki Matriks tuf dengan warna segar
barat laut. Satuan ini terdiri dari tuf dan coklat muda, warna lapuk coklat tua,
batu basalt, dengan dominan tuf yang berukuran tuf halus hingga tuf kasar,
memiliki warna lapuk coklat kehitaman bentuk butir menyudut tanggung, terpilah
dan warna segar putih kecoklatan, ukuran sedang, kemas tertutup, kekerasan getas,
butir tuff halus (1/8 – 1/16 mm, komposisi di dominasi gelas. Analisis
Wenworth), bentuk butir menyudut petrografi pada sampel breksi vulkanik di
tanggung, kemas tertutup, pemilahan baik, daerah penelitian ini menunjukkan
kekerasan getas, struktur massif. Analisis karakteristik matriks berupa vitric tuff
petrografi pada sampel tuf satuan ini (Schmid, 1981). (Gambar 11)
menunjukkan karakteristik Crystal Tuff,
Umur relatif satuan ini ditentukan
Schmidt (1981). (Gambar 10)
berdasarkan posisi stratigrafi terhadap
Umur relatif satuan ini ditentukan batuan dibawahnya serta mengacu pada
berdasarkan posisi stratigrafi terhadap kesebandingan regional. Berdasarkan ciri
batuan dibawahnya serta mengacu pada megaskopisnya batuan ini dapat
kesebandingan regional. Berdasarkan ciri disebandingkan dengan anggota satuan
megaskopisnya satuan tuf ini yang Qob (Soedjatmiko, 1972) yang diketahui
dominan batu tuf dapat disebandingkan umur kuarter dengan lingkungan
dangan anggota satuan Pb (Soedjatmiko, pengendapan darat.
1972) dan Formasi Beser (Rab. Sukamto,
Struktur Geologi
1975) yang diketahui memiliki umur
Pliosen dengan lingkungan pengendapan Struktur Geologi dianalisis melalui tiga
darat. metode yaitu dengan Interpretasi DEM
(Digital Elevation Model), Interpretasi
4. Satuan Breksi Vulkanik (Qbv)
pola aliran sungai dan Observasi lapangan.
Satuan ini menempati sekitar 40% daerah
Dari peta DEM kemudian di olah dengan
penelitian, terletak di tengah daerah
diagram rosset tersebut diketahui bahwa
penelitian memanjang ke selatan. Satuan
arah punggungan dan lembahan relatif
ini terdiri dari breksi vulkanik dengan
barat laut – tenggara. Dari arah kelurusan
dominan matriks tuf, dengan bentuk
tersebut diketahui zona lemah batuan akan
komponen munyudut hingga menyudut
membentuk arah relatif barat laut –
tanggung dengan ukuran 0,2 – 6,4 cm,
tenggara, dari data kelurusan tersebut juga
terpilah buruk, kemas terbuka, kekerasan
ditafsirkan sebagai manifestasi arah
getas. Komponen terdiri dari batu beku
perlapisan batuan. (Gambar 12)
andesitik dengan warna segar abu-abu
gelap, warna lapuk abu-abu kecoklatan, Pola aliran pada daerah penelitian berjenis
indeks warna mesokratik, tekstur porfiritik, radial disebelah utara daerah penelitian
kemas equigranular, holokristalin, terdapat menunjukkan adanya puncakan.
mineral plagioklas, amphibole dan sedikit Sedangkan pola aliran subparallel di
kuarsa sebagai fenokris, Analisis petrografi selatan daerah penelitian umumnya
menunjukkan karakteristik komponen perbukitan berombak (Van Zuidam, 1985).
berupa andesit (Streickeisen, 1976). (Gambar 13)

272
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 4, No. 4, Agustus 2020: 268-282

Kekar adalah struktur rekahan yang


tidak disertai pergerakan yang berarti.
Di daerah ini berkembang kekar gerus
pada singkapan batupasir di satuan
Tmbp. Kekar gerus memiliki rekah
kecil, joint set berbentuk belah ketupat
dan saling berpasangan. Proyeksi
streogram dips, menunjukkan arah
tegasan kekar pada stasiun batupasir.
Tabel 1. Data Kekar Stasiun batupasir
data kekar data kekar
strike dip strike dip
U 40° /50° U 310° /48° Gambar 15. Analisis Stereonet hasil
U 290° /48° U 310° /48° data Kekar Stasiun batupasir
U 0° /56° U 35° /55°
U 240° /66° U 35° /55°
U 310° /67° U 30° /65°
U 240° /66° U 30° /65° Berdasarkan Stereonet hasil data kekar ST-
U 340° /70° U 30° /65° 57, didapatkan data nilai Trend / Plunge
U 0° /56° U 260° /36° dari sigma (σ) satu, dua, dan tiga, nilai
U 0° /56° U 20° /70°
tersebut sebagai berikut :
U 340° /70° U 255° /50°
U 30° /65° U 205° /55° σ1 = N 187oE/ 17o
U 30° /65° U 205° /55°
U 30° /65° U 260° /36° σ2 = N 72oE/ 53o
U 30° /65° U 30° /65° σ3 = N 287oE/ 32o
U 30° /65°
Dilihat dari nilai Trend / Plunge dari sigma
(σ) satu, dua, dan tiga, nilai Plunge sigma
dua yang paling tinggi dibandingkan
dengan sigma satu dan tiga, hal ini
mengindikasikan apabila daerah penelitian
terkena sesar, kemungkinan besar yang
terjadi adalah sesar menadatar karena
sigma 2 memiliki plunge paling besar,
kemudian sigma dua juga merupakan
tegasan menengah setelah sigma satu.
Sejarah Geologi
Dari hasil analisis data – data yang telah
dilakukan sejarah geologi daerah penelitian
Gambar 14. Diagram Rosset hasil dimulai kala Miosen Tengah sesuai dengan
data Kekar Stasiun batupasir batuan tertua yang ditemukan dilapangan
273
Geologi Daerah Cipatat dan Sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat (Agil)

penelitian. Cekungan daerah penelitian material gunungapi, hal ini dibuktikan


kala tersebut merupakan laut dalam dengan dengan terdapatnya endapan tuf yang telah
kedalaman 100 – 1000 meter dibawah menjadi batuan dan menyebar di daerah
permukaan laut sehingga material pasir dan penelitian, dan karena aktifitas tektonik itu
memungkinkan berkembangnya menyebabkan, lipatan dan sesar muncul
foraminifera yang kemudian (Van Bemmelen, 1949) yang membuat
tertransportasi kemudian terlitifikasi batupasir tersebut tersingkap di permukaan
bersama material lainnya menjadi satuan di daerah penelitian. Pada kala Kuarter
batupasir. Hal ini dibuktikan dengan di terjadi aktivitas vulkanik di Pulau bagian
temukannya fosil foraminifera dengan jawa barat dimana aktivitas vulkanik ini
umur relatif Miosen tengah dengan membuat sabuk gunungapi atau jalur
lingkungan pengendapan laut dalam pada magmatik yang membentang dari
batupasir di daerah penelitian. Pada kala Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cianjur dan
Miosen akhir terjadi perubahan lingkungan Garut (Van Bemmelen, 1949). Karena
pengendapan daerah penelitian menjadi aktivitas vulkanik tersebut material –
lingkungan laut dangkal 0 – 50 meter material gunungapi berupa breksi vulkanik
dibawah permukaan laut, selain sumber kemudian terendapkan di bagian selatan
material pasir yang semakin sedikit daerah penelitian, di selatan daerah
sehingga membuat material lempung penelitian merupakan daerah terendah dari
terendapkan Bersama dengan foraminifera daerah lainnya, material – material
menjadi batulempung. Hal ini dibuktikan vulkanik tersebut terendapkan di daerah
dengan di temukannya fosil foraminifera tersebut. Endapan tersebut tidak selaras
dengan umur relatif Miosen akhir dengan dengan batuan di bawahnya.
lingkungan pengendapan laut dangkal pada
Kesimpulan
batulempung di daerah penelitian.
Seiringnya perubahan lingkungan tersebut, Dari hasil klasifikasi tersebut dapat
pada saat yang sama terjadi aktivitas disimpulkan bahwa :
tektonik di jawa bagian barat, setelah
terjadi aktifitas tektonik yang Satuan geomorfologi di daerah penelitian
menyebabkan terbentuknya kekar-kekar dibagi menjadi 4, satuan-satuan tersebut
dan lipatan (Van Bemmelen, 1949). Pada antara lain :
kala Pliosen lingkungan pengendapan telah
• Satuan geomorfologi perbukitan
menjadi lingkungan darat, dan aktivitas vulkanik berlereng landai
tektonik masih berlanjut serta diiringi
• Satuan geomorfologi perbukitan
aktivitas vulkanik yang membuat batuan
vulkanik berlereng agak curam
menerobos batupasir melalui rekahan yang
• Satuan geomorfologi perbukitan
diakibatkan oleh aktivitas tektonik, hal ini
denudasional berlereng agak curam
di buktikan dengan ditemukannya baking
• Satuan geomorfologi perbukitan tinggi
effect pada batupasir yang menandakan
vulkanik berlereng curam
bahwa batupasir di daerah penelitian telah
diterobos oleh batu andesit. Setelah Berdasarkan litostratigrafi tidak resmi,
terjadinya penerobosan aktivitas vulkanik stratigrafi daerah penelitian dapat
masih berlanjut sehingga terendapkan dibedakan menjadi empat satuan batuan
274
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 4, No. 4, Agustus 2020: 268-282

tidak resmi, dengan urutan dari tua ke Bronto, Sutikno. 2006. Stratigrafi Gunung
muda sebagai berikut : Api Daerah Bandung Selatan, Jawa
Barat. Pusat Survei Geologi. Badan
• Satuan Batupasir (Tmbp) Geologi.
• Satuan Tuf (Tpt)
• Satuan Breksi Vulkanik (Qbv) Bronto, Sutikno. 2014. GEOLOGI
• Satuan Batu Beku Andesittik (An) GUNUNG API PURBA. Badan
Geologi.
Struktur Geologi yang berkembang di
daerah penelitian dilihat dari analisis data Hadisantono, R. D., & Soetoyo. 1983.
kekar yaitu indikasi sesar mendatar yang Laporan Pemetaan Geologi
relatif berarah relatif timur laut – barat Gunungapi Tangkubanperahu,
daya. Bandung, Jawa Barat. Direktorat
Vulkanologi.
Sejarah geologi daerah penelitian dimulai
pada kala miosen tengah dimana daerah Howard, A. D. 1967. Drainage Analysis in
penelitian merupakan lingkungan Geologic Interpretation: a
pengendapan laut dalam, pada kala miosen Summation. AAPG bulletin. Volume
akhir terjadi perubahan lingkungan 51, No.11.
pengendapan menjadi laut dangkal dan Jean & Debenay, Pierre. 2012. A Guide to
terjadi aktivitas tektonik, pada kala pliosen 1000 Foraminifera From
trejadi lingkungan pengendapan menjadi Southwestern Pacific: New
lingkungan darat, aktivitas tektonik di Caledonia. Marseille: Paris
iringi dengan aktivitas vulkanik membuat
batuan menerobos batupasir dan setelah itu Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia. 1996.
terendapkan material gunungapi seperti Sandi Stratigrafi Indonesia. Ikatan
tuf, pada kala kuarter terjadi aktivitas Ahli Geologi Indonesia, Bandung,
vulkanik di jawa barat dan terendapkannya 25 h.
breksi vulkanik.
Loeblich Jr., Alfred & Tappan, Helen.
Daftar Pustaka 1994. Foraminifera of The Sahul
Shelf and Timor Sea. Cushman
Abdurrokhim. 2015. Hubungan Formasi Foundation: Cambridge.
Jatiluhur dan Formasi Cibulakan di
Jawa Barat. Seminar Nasional-II Martodjojo, S., 2003. Evolusi Cekungan
FTG, UNPAD. Bogor, Jawa Barat. ITB press,
Indonesia.
Abdurrokhim. 2017. Stratigrafi Sikuen
Formasi Jatiluhur Di Cekungan Postuma, J.A. 1971. Manual of Planctonik
Bogor, Jawa Barat. Bulletin of Foraminifera. Elsevier Publishing
Scientific Contribution GEOLOGY, Company: Amsterdam, London,
Volume 15, No.2. New York.

Brahmantyo, Budi. 2005. Geologi Sudradjat, Adjat. 1992. Jawa Barat Selatan
Cekungan Bandung, Dapartemen Sebagai Potensi Yang Terpendam.
Teknik Geologi ITB. Direktorat Jendral Geologi Dan
275
Geologi Daerah Cipatat dan Sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat (Agil)

Sumberdaya Mineral, Dapartemen and Geomorphologic Mapping.


Pertambangan dan Energi. Smith Publisher, The Hague, ITC.
Sudjatmiko. 1972. PETA GEOLOGI Widyastuti, Sari., Abdurrokhim, &
LEMBAR CIANJUR, JAWA. Pusat Sendjaja, Yoga A. 2016. ASAL
Penelitian dan Pengembangan SEDIMEN BATUPASIR FORMASI
Geologi. JATILUHUR DAN FORMASI
CANTAYAN DAERAH
Sukamto, RAB. 1975. PETA GEOLOGI
TANJUNGSARI DAN
LEMBAR JAMPANG, JAWA. Pusat
SEKITARNYA, KECAMATAN
Penelitian dan Pengembangan
CARIU, KABUPATEN BOGOR,
Geologi.
PROVINSI JAWA BARAT. Bulletin
Van Bemmelen, R.W. 1949. The Geology of Scientific Contribution, Volume
of Indonesia, Volume I A. The Hague 14, no.1.
Martinus Nijhoff, Netherland.
Van Zuidam, R. A. 1985. Aerial Photo –
Interpretation in Terrain Analysis

276
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 4, No. 4, Agustus 2020: 268-282

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Lokasi Daerah Penelitian

Gambar 2. Morfografi Daerah Penelitian

277
Geologi Daerah Cipatat dan Sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat (Agil)

Gambar 3. Morfometri Daerah Penelitian

Gambar 4. Geomorfologi Daerah Penelitian

278
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 4, No. 4, Agustus 2020: 268-282

Gambar 5. Peta Geologi Daerah Penelitian

Gambar 6. Sayatan Tipis Sampel Batupasir Feldspatic Greywacke Satuan Tmbp

279
Geologi Daerah Cipatat dan Sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat (Agil)

Gambar 7. Sayatan Tipis Sampel Batu Andesit Penerobos Satuan An

Gambar 10. Sayatan Tipis Sampel Batu Crystal Tuf Pada Satuan Tpt

280
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol. 4, No. 4, Agustus 2020: 268-282

Gambar 11. Sayatan Tipis Sampel Batu Matriks Breksi Vulkanik Vitric Tuf Pada Satuan
Qbv

Gambar 12. Peta DEM Daerah Penelitian

281
Geologi Daerah Cipatat dan Sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat (Agil)

Gambar 13. Peta Pola Pengaliran Daerah Penelitian

282

Anda mungkin juga menyukai