Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KAPITA SELEKTA

GEOLOGI DAERAH CINENGAH DAN SEKITARNYA, KECAMATAN


RONGGA, KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT
Dibuat sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta pada program studi
D-3 Teknik Geologi Terapan

Oleh :
Nama
Maulana Aditya Prabowo

NPM
11051337

PROGRAM STUDI GEOLOGI TERAPAN


POLITEKNIK GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN AGP

TAHUN 2016/2017

MORFOLOGI DAERAH PEMETAAN

Pola pengaliran Sungai


Dengan mengamati sifat fisik batuan, keadaan topografi, struktur geologi

yang berkembang, dan disesuaikan dengan pembagian pola pengaliran menurut


Howard tersebut, maka penulis membagi pola pengaliran di daerah penelitian
menjadi 2 macam pola pengaliran, yaitu Radial dan Dendritik.
-

Pola pengaliran radial


Ditandai dengan huruf A pada peta pola aliran sungai. Daerah vulkanik,
kerucut (kubah) intrusi dan sisa - sisa erosi. Pola pengaliran radial pada daerah
vulkanik disebut sebagai pola pengaliran multi radial. Pola pengaliran radial
memiliki dua sistem yaitu sistem sentrifugal (menyebar ke luar dari titik pusat),
berarti bahwa daerah tersebut berbentuk kubah atau kerucut, sedangkan sistem
sentripetal (menyebar kearah titik pusat) memiliki arti bahwa daerah tersebut
berbentuk cekungan. Daerah penelitian termasuk kedalam pola pengaliran radial

sentrifugal.
Pola pengaliran dendritik
Ditandai dengan huruf B pada peta pola aliran sungai. Perlapisan batuan
sedimen relatif datar atau paket batuan kristalin yang tidak seragam dan memiliki
ketahanan terhadap pelapukan. Secara regional daerah aliran memiliki kemiringan
landai, jenis pola pengaliran membentuk percabangan menyebar seperti ranting
pohon.

Pola Aliran Sungai daerah pemetaan.

Satuan Morfologi Daerah Penelitian


Proses morfologi yang terjadi pada suatu wilayah akan meninggalkan jejak

di atas permukaan bumi sehingga membentuk karakter bentang alam tertentu pada
wilayah tersebut, sehingga dapat diinterpretasikan proses proses morfologi yang
terjadi. Pada daerah penelitian, saya membagi satuan morfologi ke dalam 5 satuan
morfologi yaitu:
-

Satuan pedataran.

Satuan ini terdiri dari bentang alam perbukitan yang relatif landai dengan
kemiringan lerengnya antara 0% sampai 2%, yang ditandai dengan warna biru.

Satuan perbukitan bergelombang curam.

Satuan geomorfologi ini terdiri dari bentang alam perbukitan yang relatif agak
curam dengan kemiringan lerengnya antara 14% sampai dengan 20%, yang
ditandai dengan warna hijau.
-

Satuan perbukitan curam.

Satuan ini terdiri dari bentang alam perbukitan yang relatif curam dengan
kemiringan lerengnya antara 21% sampai dengan 55%, yang ditandai dengan
kuning.
-

Satuan perbukitan sangat curam.

Satuan ini terdiri dari bentang alam perbukitan yang relatif sangat curam dengan
kemiringan lerengnya antara 56% sampai dengan 140%, yang ditandai dengan
warna merah.

Morfologi daerah penelitian

GEOLOGI DAERAH PEMETAAN


Pada penelitian ini penulis mendapatkan data data yang mendukung
untuk membuat suatu rekontruksi geologi dan untuk menjelaskan tentang keadaan
Geologi di daerah penelitian, untuk penjelasan ini akan dibagi kedalam 3 bagian
yaitu Stratigrafi, Struktur, Bahan Galian.
1. Stratigrafi
Berdasarkan hasil pengamatan, penulis membagi satuan batuan daerah
pemetaan ke dalam tiga Formasi batuan, dan dua satuan batuan. Formasi batuan
tersebut diurutkan dari umur tua ke muda yaitu:
-

Formasi Rajamandala

Formasi ini merupakan Formasi tertua, dimana formasi ini terdiri dari batu
gamping, dan diendapkan pada zaman tersier kala oligosen.
-

Formasi Citarum anggota batupasir dan lanau

Formasi ini merupakan Formasi yang terendapkan selanjutnya setelah Formasi


Rajamandala, dimana formasi ini terdiri dari batupasir dan lanau, dan diendapkan
pada zaman tersier kala miosen awal.
-

Formasi Citarum anggota breksi dan batupasir

Formasi ini merupakan Formasi yang terendapkan selanjutnya setelah Formasi


Citarum anggota batupasir dan lanau, dimana formasi ini terdiri dari breksi dan
batupasir, dan diendapkan pada zaman tersier kala miosen awal.
-

Tufa Batuapung, Batupasir Tufaan

Satuan ini terdiri dari batuapung dan batupasir tufaan, dan terendapkan pada
Zaman Tersier kala miosen akhir.

Breksi Tufaan, Lava Batupasir, Konglomerat

Satuan ini terdiri dari breksi tufaan, lava batupasir, dan konglomerat, dan
terendapkan pada Zaman Tersier kala pliosen.
Peta Geologi daerah pemetaan

Tabel Stratigrafi Daerah Cianjur Menurut Sudjatmiko, 1972


UMUR

ZAMAN
KUARTER

KALA
HOLOSEN
PLISTOSEN
PLIOSEN
AKHIR

TERSIER

MIOSEN

TENGAH

AWAL
OLIGOSEN

Sudjatmiko, 1972
Lembar Cianjur
Aluvium
Endapan danau bersifat tufaan
Endapan Gunungapi
Breksi tufaan, lava
Btupasir tufaan, tufa
batuapung
Formasi
Cilanang
Formasi
Anggota
Cilanang
Batugampin
g
Formasi Citarum
Fomasi Rajamandala

2. Struktur geologi
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian merupakan
gambaran umum dari peta geologi regional lembar cianjur yang dibuat oleh

Sudjatmiko 1972. Adapun struktur struktur geologi yang terdapat pada daerah
penelitian yaitu:
-

struktur Perlipatan (antiklin dan sinklin)


Dimana pada peta geologi lembar cianjur menunjukan adanya arah

kemiringan batuan yang saling berhadapan, dimana ini merupakan indikasi


adanya struktur sinklin, dan ada juga arah kemiringan batuan yang saling
berpunggungan yang dimana ini menunjukan adanya struktur antiklin.
3. Bahan galian dan kebencanaan
Bahan galian yang cukup berpotensi di daerah penelitian adalah bahan
galian batugamping. Sedangkan untuk kebencanaan yang berpotensi terjadi di
daerah penelitian yaitu tanah longsor dimana batuan penyusun daerah sekitar
merupakan batuan sedimen dengan morfologi dominannya yaitu perbukitan
curam.

Anda mungkin juga menyukai