Anda di halaman 1dari 29

USULAN SKRIPSI

TIPE I
GEOLOGI DAERAH KARANGANYAR DAN SEKITARNYA
KECAMATAN KARANGANYAR, KABUPATEN NGAWI, PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBAR MANTINGAN 1508-414

OLEH :
INGGRIED KURIAWAN
410015010

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONALYOGYAKARTA
2020
OUTLINE
PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA

INTERPETASI DAERAH PENELITIAN

JADWAL PENELITIAN DAN RENCANA LINTASAN

BIODATA PENELITI

RENCANA ANGGARAN BIAYA


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Secara umum berada pada tepi lempeng Eurasia (Sundaland), proses


subduksi sejak tersier awal membentuk jajaran gunung api busur kepulauan.
Pulau Jawan sendiri talah mengalami fase ekstensi dan kompresi sejak
paelogen-neogen yang menghasilkan sesar naik, lipatan, dan vulkanisme.
Daerah penelitian terletak di Desa Krananganyar, Kecamatan
Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, sescara geologi terletak
pada daerah pegunungan antiklinorium zona kendeng (van Bemmelen,
1949), dan telah dipetakan oleh beberapa peneliti diantaranya
Pringgoprawiro, dkk. (1992), Datun, dkk. (1996), dan Smyth, dkk. (2008).
Kondisi geologi yang ada di daerah penelitian menimbulkan rasa ketertarikan
untuk melakukan pengamatan geologi rinci untuk lebih memahami proses
geologi yang ada di daerah penelitian dan untuk mengetahui mengenai
stratigrafi, geomorfologi, struktur geologi, dan sejarah geologi pada daerah
penelitian.
MAKSUD TUJUAN

Melakukan survei awal geologi Mengetahui layak atau tidaknya


berdasarkan kajian data sekunder daerah penelitian untuk
pada daerah penelitian. dipetakan, dan disajikan dalam
bentuk peta dengan skala 1 :
25.000.
PERMASALAHAN
1. Minimnya penelitian geologi secara detail pada daerah penelitian

2. Timbulnya perbedaan interpretasi mengenai aspek-aspek geologi pada daerah


penelitian. Perbedaan peta geologi dengan kondisi geologi yang ada di lapangangan saat
ini

RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana kondisi geologi di daerah penelitian?
2. Bagaimana hubungan stratigrafi di daerah penelitian yang menggunakan konsep
litostratigrafi ?
3. Bagaimana perkembangan struktur geologi daerah penelitian?
4. Bagaimanakah sejarah geologi yang membentuk daerah penelitian?
5. Bagaimanakah kondisi geologi lingkungan serta potensi bencana alam pada daerah
penelitian?
BATASAN MASALAH
Penelitian dibatasi oleh pengambilan data singkapan di lapangan,
berupa pengamatan, penafsiran, pengukuran, penggambaran,
dokumentasi, dan pengambilan data geologi permukaan
LETAK, LUAS, DAN KESMPAIAN DAERA

Secara administratif daerah penelitian Secara geografis daerah penelitian


terletak pada 7 ° 20’ 25.9’’ LS - 7 ° 15’ 32.9’’ LS dan 111 ° 14’ 59.4’’ BT - 111 ° 11’ 43.6’’ BT
dengan luas ± 54 km² ,tepatnya berada di Desa Karanganyar, Kecamatan
Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.
METODE
PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA

TATANAN TEKTONIK

Gambar 3.1 Tatanan lempeng tektonik di


Oligosen Akhir (kiri), dan akhir Miosen Bawah
(kanan) (Hall, 2012).

Gambar 3.2 Tataan lempeng


tektonik di Miosen Akhir (kiri),
dan akhir Pleistosen (kanan)
(Hall, 2012).
FISIOGRAFI

Gambar 3.3 Peta Fisiografi daerah Jawa Timur diambil dari Peta Fisiografi Pulau Jawa
(dimodifikasi dari van Bemmelen; dalam Hartono, 2010).

The Power of PowerPoint | thepopp.com


STRATIGRAFI

Tabel 3.1 Tabel stratigrafi daerah


penelitian dalam Peta Geologi
Regional Lembar Ngawi (Datun dkk.
1992).
STRUKTUR GEOLOGI

Gambar 3.5 Pola struktur Pulau Jawa selama Miosen Awal


hingga Miosen Akhir (Sribudiyani, dkk. 2003).
INTERPETASI GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
GEOMORFOLOGI DAERAH PENELITIAN

Satuan Geomorfologi Berdasarkan hasil


perhitungan kelerengan dan beda tinggi
(morfometri) pada peta topografi menurut van
Zuidam dan van Zuidam – Cancelado (1979)
POLA
PENGALIRAN

Subparale
l
Rektangular

Subdendritik
PROSES GEOMORFOLOGI

Proses pengangkatan yang bekerja di Zona


Kendeng yang terjadi pada awal Pleistosen
mempengaruhi morfologi daerah penelitian,
tenaga endogen menyebabkan terangkatnya
daerah penelitian sehingga terbentuklah
struktur – struktur geologi berupa sesar, kekar,
dan perlipatan. Kemudian pada Holosen terjadi
proses destructive (merusak) yang disebabkan
oleh proses eksogenik berupa pelapukan, erosi
dan transportasi.

Gambar 4.12 Bukti proses endogenik berupa


kekar,dan bukti proses eksogenik yaitu
pelapukan lokasi pengamatan 21, pada satuan
batulempung karbonatan Kalibeng.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 14


STADIA SUNGAI DAN DAERAH

Daerah penelitian memiliki stadia sungai


dewasa. kenampakan dilapangan yaitu
mempunyai bentukan huruf “ U” . Artinya
proses erosional secara horizontal lebih
dominan erosi secara vertical, aliran sungai
berkelok-kelok, terdapat meander pada
sungai, dan mencirikan bahwa daerah
penelitian memiliki stadia daerah dewasa.

Gambar 4. 6 Kondisi fisik Sungai Pengor


pada wilayah Desa Karanganyar
penelitian menunjukan bentukan “U”.
SATUAN GEOMORFOLOGI DAERAH
PENELITIAN
SATUAN GEOMORFOLOGI PERBUKITAN
BERGELOMBANG LEMAH - KUAT STRUKTURAL

Menempati ± 25% (13,5 km2)


daerah penelitian, meliputi Desa
Pandean, Desa Karanganyar, dan
Desa Bangkleyan. sudut lereng
kisaran 4°(3%)- 16°(16%) dan beda
tinggi rata-rata ± 25. Pola pengaliran
yang berkembang pada satua ini
yaitu subparalel, berstadia sungai
dewasa dengan arah aliran sungai
utama yaitu subsekuen, dan memiliki
stadia daerah dewasa-tua.

Gambar 4.7. Satuan Geomorfologi Perbukitan Bergelombang


Lemah - Kuat Struktural (lensa menghadap ke baratlaut N 310°
E).
SATUAN GEOMORFOLOGI
PERBUKITAN ANTIKLIN – SINKLIN
STRUKTURAL
Menempati ± 70% (37,8 km2) daerah
penelitian, meliputi Desa Mengger,
Desa Karanganyar, Pandean, dan
Desa Bangunrejo. Mempunyai sudut
lereng dalam kisaran 5°(7%) -
11°(14%) dan beda tinggi rata-rata ±
35 meter.
Pola pengaliran yang
berkembang pada satuan ini yaitu
subdendritik, berstadia sungai
dewasa dengan arah aliran sungai
utama yaitu subsekuen, dan memiliki
stadia daerah dewasa-tua.

Gambar 4.8. Satuan Geomorfologi Perbukitan Antiklin – Sinklin


Struktural (lensamenghadap ke baratdaya N 200° E).
SATUAN GEOMORFOLOGI
PERBUKITAN SISA BERGELOMBANG
KUAT – TERSAYAT KUAT STRUKTURAL Satuan geomorfologi ini
menempati ± 5% (2,7 km2) dari
seluruh daerah penelitian, meliputi
Pandean dan Karanganyar. Satuan ini
mempunyai sudut lereng dalam
kisaran 15°(15%) - 26°(35%) dan beda
tinggi rata-rata ± 30 meter (Lampiran
3, hal 109).
S9
Pola pengaliran yang
berkembang pada satua ini yaitu
subdendritik, berstadia sungai
S10 dewasa dengan arah aliran sungai
utama yaitu subsekuen, dan memiliki
stadia daerah dewasa-tua.
Gambar 4.8. Satuan Geomorfologi Perbukitan Antiklin – Sinklin
Struktural (lensamenghadap ke baratdaya N 200° E).
STRATIGRAFI DAERAH
PENELITIAN

Penamaan satuan batuan mengacu pada


litostratigrafi tidak resmi menurut lembar
Ngawi (H. Datun, dkk., 1996).

Berdasarkan hasil reconnaissance, stratigrafi


daerah penelitian terdiri dari 3 satuan.
SATUAN BATUPASIR KARBONATAN KEREK
_________________________________
Batupasir karbonatan memiliki warna
segar abu-abu, warna lapuk abu-abu
kecokelatan; ukuran butir pasir halus-kasar,
kemas tertutup, bentuk butir membundar, sortasi
sedang, tergolong kompak ,dan memiliki
struktur berlapis; komposisi tersusun atas
mineral karbonat, litik, dan kuarsa. bereaksi
_- dengan HCl. Tebal singkapan 0,5-2 m, dan lebar
4-5 m dengan tebal total satuan ini ± 230 meter.
Umur Miosen tengah-akhir. Satuan ini
menempati ± 45% (24,3 km2) penelitian yang
meliputi Desa Karanganyar, dan Desa
Bangkleyan.

Gambar 4.8. a) Kenampakan batupasir karbonatan (arah lensa N 179°


E). dan b) strukur berlapis pada batupasir karbonatan (arah lensa N
190° E). Kedudukan batuan N 260° E/41°.
SATUAN LEMPUNG KARBONATAN
KALIBENG
_________________________________

Batulempung karbonatan memiliki warna


segar abu-abu cerah, warna lapuk abu-abu
kecokelatan; ukuran butir lempung, tergolong
kompak, struktur masif; komposisi butiran
mineral lempung dan mineral karbonat dan
bereaksi dengan HCl. Ketebalan singkapan di
lapangan berkisar ± 1 – 2 meter, dan lebar 3 m,
tebala satuan mencapai ± 450 meter. Umur
Miosen akhir- Pliosen awal. Penyebaran satuan
ini menempati ± 50 % (27 km2) dari
keseluruhan lokasi penelitian.

Gambar 4.9. a.) Kenampakan batulempung karbonatan pada satuan


batulempung karbonatan Kalibeng (arah lensa N 350° E). Kedudukan
batuan N 255° E/30°.
SATUAN BATUGAMPING KLITIK
_________________________________

Satuan ini tersusun oleh batugamping


dengan memiliki warna segar putih cerah, warna
lapuk cokelat kehitaman, tekstur klastik; ukuran
butir pasir kasar, kemas terbuka, bentuk butir
membundar tanggung, sortasi buruk, dan
tergolong keras, struktur berlapis; memiliki
komposisi terdiri atas mineral karbonat, bereaksi
kuat dengan HCl, sebagian besar batuan menjadi
lapuk. Tebal singkapan 2 -3 m, dan lebar 5-8
m ,menempati 5% dari daerah penelitian. Umur
Pliosen tengah Ketebalan total satuan ini adalah
± 80 meter.

Gambar 4.10. Satuan batugamping Klitik (arah lensa N 10° E).


Kedudukan batuan N 95° E/26°.
GEOLOGI DAN STRUKTUR GEOLOGI

Struktur geologi pada daerah penelitian


yaitu
1.Kekar
2.Lipatan
3.Offset
ANALISIS CITRA

Berdasarkan hasil analisis peta DEMNAS, dengan


menggunakan software Arcgis 10.3 dan Global Mapper
v12.00 dengan azimuth 45° memperlihatkan pola-pola
kelurusan yang cukup intensif. Pada peta kelurusan
topografi memiliki jumlah kelurusan topografi yang
diketahui adalah 74 , dan kelurusan yang dominan
berarah tenggara – baratlaut (N 280° E), serta sebagian
kelurusan berarah barat – timur (N 103° E), yang
diilustrasikan pada diagram rose.

Gambar 4.11. Peta kelurusan topografi


daerah penelitian berdasarkan analisis pada
citra DEMNAS dan Diagram mawar
kelurusan daerah penelitian.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 24


JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Febuari Maret April
No Tahapan Kerja
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Pustaka
Recognaisance
2 Kerja Studio Tahap 1
Analisa Geomorfologi
Analisa Stratigrafi
Analisa Struktur Geologi
3 Bimbingan
4 Penyusunan Proposal
5 Ujian Usulan Skripsi
6 Kerja Lapangan
Pemetaan Geologi Detil
7 Kerja Laboratorium
Analisa Petrografi
Analisa Mineralografi
8 Kerja Studio Tahap 2
Analisa Geomorfologi
Analisa Stratigrafi
Analisa Struktur Geologi
10 Checking
11 Penyusunan Laporan
12 Kolokium
13 Pendadaran
PETA RENCANA LINTASAN

Tabel 5.2 Rencana Lintasan

Gambar 5.1 Peta rencana


lintasan daerah penelitian
The Power of PowerPoint | thepopp.com 26
BIODATA PENELITI

Nama Lengkap : Inggried Kurniawan


Tempat, Lahir : Kediri, 26 November 1996
Jenis Kelamin : Laki-Laki
No. Mahasiswa : 410015015
Alamat : RT 01, RW 30, Jaten, Sendangadi, Mlati, Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
No. Handphone : 087722110626
Email : inggried26@gmail.com
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Program Studi : Teknik Geologi
Dosen Pebimbing I : Dr. Hill. G. Hartono, S.T.,M.T.
Dosen Pebimbing II : Rizqi Muhammad Mahbub, S.T.,M.T.
RENCANA ANGGARAN BIAYA

Biaya Penelitian
No Keterangan Biaya
1 Bahan Habis Pakai RP. 750.000
2 Peralatan Rp. 170.000
3 Kegiatan Penelitian Lapangan Rp. 840.000
4 Konsumsi Rp. 490.000
5 Analisi laboratorium Rp. 415.000
6 Lain-lain Rp. 1.870.000
Total Biaya Rp. 4.535.000

28
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai