Anda di halaman 1dari 15

Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau

Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan survey tinjau merupakan tahap kegiatan eksplorasi awal berupa
pemetaan geologi regional dengan menggunakan metode survey secara tidak
langsung. Dalam dunia pertambangan, kegiatan survey tinjau sangat penting
untuk menambahkan tingkat keyakinan dan untuk melanjutkan pada tahap
eksplorasi selanjutnya tentang daerah yang akan dilakukan kegiatan
penambangan. Rangkaian kegiatan untuk memenuhi terlaksananya kegiatan
survey tinjau adalah mengidentifikasi adanya potensi mineral berdasarkan hasil
studi geologi regional.
Berdasarkan peta geologi local Timurlaut Muarasiberut, Kab. Painan,
Provinsi Sumatra Barat dapat dilihat bahwa daerah tersebut mempunyai berbagai
macam formasi satuan batuan dan jenis batuan yang berbeda, sehingga dapat
dilakukan tahapan kegiatan pertambangan yang lebih lanjut didaerah tersebut.

MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud
Maksud dari kegiatan survey tinjau ini adalah supaya dapat mengetahui
keadaan dari geologi daerah Kelurahan Lao Solu, Kec. Mardinding, Kabupaten
Karo, Provinsi Sumatra Utara
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui sebaran batuan yang tersingkap di daerah aliran
sungai
2. Untuk mengetahui keadaan pola aliran sungai
3. Untuk mengetahui panjang sungai, luas sungai dan kerapatan Sungai

RUANG LINGKUP DAN METODE STUDI


1. Topografi
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan semua unsur topografi
permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Pengambaran relief permukaan bumi
kedalam peta digambarkan dalam bentuk garis kontur.
Garis kontur yaitu garis khayal yang ada pada peta yang menghubungkan
titik yang mempunyai ketinggian yang sama jika garis kontur rapat menandakan

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

daerah tersebut terjal dan jika garis kontur tersebut renggang menandakan
daerah tersebut landai.
Peta Topografi yang berada didaerah Kelurahan Lao Solu, Kec.
Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara. elevasi tertinggi adalah 1350
mdpl yang merupakan daerah perbukitan dan elevasi terendah adalah 150 mdpl
yang merupakan lembah. Didaerah ini terdapat 2 kontur yang berbeda, pertama
pada elevasi 1350 mdpl hingga elevasi 550 mdpl terdapat kontur yang sangat
rapat dan di elevasi 550 mdpl hingga elevasi 250 mdpl agak renggang. Hal
tersebut menyatakan bahwa kondisi dari peta tersebut didominasi oleh lereng –
lereng yang terjal.
2. Morfologi
Peta morfologi yaitu peta yang menggambarkan bentuk lahan, genesa
beserta proses yang mempengaruhinya dalam berbagai skala, peta morfologi
juga menggambarkan atau memberikan dan mengkaji informasi tentang bentang
alam suatu daerah. Peta morfologi juga berarti peta yang menunjukkan
persentase lereng atau derajat kemiringan pada permukaan bumi. Morfologi ilmu
yang mempelajari bentuk permukaan bumi serta proses - proses yang
berlangsung terhadap permukaan bumi sejak bumi terbentuk sampai sekarang.
Sedangkan geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari proses keterbentukan
permukaan bumi yang dipengaruhi oleh gaya Eksogen dan Endogen.
Pada dasarnya peta geomorfologi berbeda dengan peta geologi karena
pada peta geomorfologi tidak menampilkan persebaran batuan, tetapi terdapat
hubungan dengan bentuk bentang alam dengan batuan yang mendasarinya.
Keadaan morfologi Kelurahan Lao Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo,
Provinsi Sumatra Utara memiliki rata-rata kemiringan sebesar 43,47%, dimana
daerah tersebut adalah daerah pergunungan, perbukitan dan lembah. Fungsi dari
peta morfologi adalah sebagai acuan untuk mengetahui bentuk lahan dari daerah
yang akan dilakukan kegiatan penambangan. Pembuatan peta morfologi
digunakan dengan menggunakan perhitungan persen lereng.
3. Geologi regional
Peta geologi memberikan suatu informasi tentang susunan lapisan
batuan dan pada umumnya memberikan informasi segala sesuatu yang terdapat
di daerah yang akan dipetakan. Dasar untuk peta geologi adalah peta topografi.

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

Peta geologi adalah suatu bentuk data aatau informasi geologi tentang suatu
daerah atau wilayah dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala peta
yang digunakan serta menggambarkan informasi sebaran, jenis dan sifat batuan,
umur, statigrafi, struktur, tektonika, fisiografi, dan potensi sumber daya mineral
serta energi yang digambarkan dengan warna, simbol, dan corak atau ketiganya.
Pemetaan geologi adalah suatu geiatan untuk mengumpulkan data geologi baik
di darat maupun di laut dengan berbagai metode.
Simbol – simbol litologi yang terdapat pada peta geologi bertujuan untuk
membedakan tanda – tanda dari batuannya, kedudukan, dan struktur geologi
yang terdapat pada suatu daerah tersebut.. Beberapa macam simbol yang
terdapat pada peta geologi yaitu: formasi batuan, warna batuan dan perlapisan
batuan.
Pada daerah Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi
Sumatra Utara terdapat beberapa formasi batuan diantaranya berupa formasi
Qh : Quarter holosen. Formasi Qpk : Quarter plistosen kutacane. Formasi
Qvt : Quarter tufa tuba. Formasi Tlbu : Tersier limes stone. Formasi Ppal :
Paleogen paleosen alas limes stone. Dan terakhir adalah formasi Ppa :
Paleogen paleosen alas
4. Analisa Bentang Alam
Bentang alam merupakan suatu unit geomorfologis. Geomorfologi ini
membahas tentang topografi dan hidragrafi. Unit geomorfologis dapat dibedakan
dengan melihat beberapa aspek tertentu, aspek tersebut diantaranya : ialah
mengenai jenisnya, stratifikasi, paparan batuan, karateristik elevasi, kelandaian,
dan orientasi.
Bentuk bumi mengalami beberapa perubahan bentuk, akibat perubahan
bentuk permukaan dari bumi ini, bumi ini pun megalami perubahan bentang
alam, perubahan ini terjadi dengan berbagai sebab yaitu karena perbuatan
manusia yang secara tidak langsung dan secara perlahan merubah bentuk bumi
ini, dan terjadi dikarenakan proses yang alami atau disebut dengan fenomena
alam. Bentang alam dapat diketahui dengan cara melakukan analisis topografi
yang nantinya ditujukan untuk menentukan kelayakan perencanaan
pembangunan.

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

PELAKSANA STUDI
1. Firman Alvin D (Geologist)
2. Ikbal Amru (Geologist)
3. Zulian Fariz (Geofis)
4. Rijal Prasetya (Ekplorer)

JADWAL WAKTU STUDI


Tabel 1
Jadwal Penelitian Daerah X
Kegiatan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Pembuatan Topografi
Pembuatan Peta Morfologi
Pembuatan Geologi
Analisa Bentang Alam
Lokasi
Lokasi daerah survey tinjau berada di Desa Lao Solu, Kec. Mardinding,
Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara yang mana secara astronomis letak
Kabupaten Karo berada diantara 2º50'– 3º19' Lintang Utara dan 97º55'–98º38'
Bujur Timur.
Batas Disebelah Utara :Kota Medan
Batas Disebelah Selatan :Kecamatan Laubaleng
Batas DisebelahTimur :Kecamatan Kutabuluh dan Kecamatan
Tigabinanga
Batas Disebelah Barat :Kabupaten Aceh Tenggara

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

Situasi
Situasi Hasil Google Earth merupakan situasi yang menyatakan keadaan
nyata dari suatu daerah. Pada situasi Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara daerah
tersebut merupakan daerah pegunungan, perbukitan dan lembah.

Gambar
Peta Situasi Hasil Google Earth

Keadaan Lingkungan
Timurlaut Muarasiberut, Kab. Painan, Provinsi Sumatra Barat Sebanyak
203,84 ribu penduduk Pesisir Selatan adalah angkatan kerja, jumlahnya
bertambah 27,31 ribu orang dari Agustus 2015. Sejalan dengan itu, Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat 7,29 poin. Dalam dua tahun
terakhir, pengangguran berkurang 8,5 ribu orang, sehingga TPT turun sebesar
5,74 poin. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sarjana Universitas paling
tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 9,35 persen.
Penduduk yang bekerja sebanyak 191,7 ribu orang, naik sebanyak 35,82
ribu orang dari Agustus 2015. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan
persentase penduduk yang bekerja terutama pada Sektor Perdagangan (9,91
poin), Sektor Pertanian (5,09 poin), Sektor Industri (1,46 poin), Sektor Jasa
Kemasyarakatan (1,29 poin), Sektor Konstruksi (0,85 poin), Sektor
Pertambangan (0,63 poin) dan Sektor Listrik, Gas dan Air Minum (0,20 poin).
Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Transportasi
(0,39 poin) dan Sektor Keuangan (0,36 poin)

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

Selama tahun tersebut, suhu rata-rata bervariasi menurut 0.8 °C. Pada
suhu rata-rata 26.4 °C, Mei adalah bulan terpanas sepanjang tahun. September
memiliki suhu rata-rata terendah dalam setahun. Ini adala 25.6 °C.

Sumber : Admin, 2017


Gambar 1
Iklim Painan

Topografi dan Morfologi


Dilihat dari Timurlaut Muarasiberut, Kab. Painan, Provinsi Sumatra Barat.
Batas Disebelah Utara berbatasan dengan kelurahan painan utara. Disebelah
Selatan berbatasan dengan Kelurahan painan selatan. Disebelah Timur
berbatasan dengan Kelurahan painan timur. Disebelah Barat berbatsan dengan
sungai nipah
Untuk keadaan topografi mempunyai elevasi tertinggi 825 mdpl dan
elevasi terendah 525 mdpl. Keadaan morfologi di Timurlaut Muarasiberut, Kab.
Painan, Provinsi Sumatra Barat mempunyai persen lereng rata-rata 30%.
Keadaan daerah tersebut menandakan bahwa terdapatnya pergunungan dan
perbukitan. Dan daerah morfologi yang telah di teliti dengan menggunakan
persen lereng terlihat bahwa daerah ini dominan dengan perbukitan.

GEOLOGI REGIONAL
Peta geologi regional merupakan peta yang menyampaikan formasi
anggota satuan batuan. Pada peta geologi regional kali initer dapat batuan
vulkanik, intrusi batuan beku dan endapan alluvial. Peta geologi regional
digunakan sebagai data sekunder untuk mengetahui sebaran-sebaran
batuannya.

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

Gambar 2
Peta Geologi Regional

: Batuan gunungapi asam yang terlepaskan terdiri atas lava,


Qau
tufahablur dan kaca, tufa, breksi tufa, ignimbrit dan obsidian
yang bersifat asam sampai menengah.
: Diorit, susunannya berkisar anatara diorit hornblende sampai
Jd
diorit kuarsa dengan bintik-bintik mineral mafik, secara setempat
terkena kloritisasi dan terubah, terdapat sebagai stock.
:Granit, susunannya berkisar antara granit biotit hornblende
Jgr
sampai granodiorit dengan bintik-bintik mineral mafik,
plagioklas, darinjenis oligoklas, hornblende telah mengalami
kloritisasi.
: Formasi Falepat, terutama lava, tufa sela hablur dan tufa sela
Pp
berkomposisi andesit

:Strike and Dike, merupakan garis yang menunjukkan suatu


kemenerusan dan kemiringan suatau perlapisan

:Sesar, Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang


terdapat slip diantara dua sisi yang terdapat sesar tersebut

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

BENTANG ALAM
 Peta Aliran Sungai
Pembuatan Peta Aliran Sungai merupakan proses pembuatan peta aliran
sungai yang berfungsi untuk menentukan daerah mana aja yang terdapat aliran
sungainya, dan mengalir dimana dan mengalir kemana aliran sungainya. Dan
juga pola aliran sungai mengetahui pola – pola aliran sungai. Di daerah Timurlaut
Muarasiberut kabupaten Painan provinsi sumatra barat ini bahwa aliran
sungainya mengalir kearah kanan itu merupakan induk dari sungai, dan ada juga
yang mengalir ke arah kiri dan bawah sesauai dengan water dividw dan batas
aliran suangainya.

Gambar 3
Peta Aliran Sungai

 Peta Kerapatan Sungai


Pembuatan peta kerapatan sungai dengan menggunakan rumus KS =
DAS/Panjang Sunga DAS. Dimana L adalah panjang dari tiap sungai itu sendiri
dan A adalah daerah cekungan atau DAS. Sehingga dapat ditentukan dendrites
kasar, sedang maupun halus. Pada denritus halus batuan akan lebih sering
tererosi sehingga batuan yang tersingkap adalah jenis batuan sedimen

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

sedangkan denritus kasar intensitas tererosinya akan lebih kecil sehingga batuan
yang tersingkap adalah batuan beku.
Perhitungan
1. DAS
Das1 = 294,25 cm2 x 1.000.000 = 294250000 m2
Das2 = 262,5 cm2 x 1.000.000 = 262500000 m2
Das3 = 76,25 cm2 x 1.000.000 = 76250000 m2
2. Panjang Sungai
PS1 = 42,5 cm2 x 1.000 = 42500 m2
PS1’ = 59,3 cm2 x 1.000 = 59300 m2
PS2 = 81,8 cm2 x 1.000 = 81800 m2
PS3 = 13,4 cm2 x 1.000 = 13400 m2
3. Kerapatan
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖
K1 = 𝐷𝐴𝑆
42500+59300
= 294250000
= 0,000346 m2
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖
K2 =
𝐷𝐴𝑆
81800
= 262500000 = 0,00031 m2
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖
K3 = 𝐷𝐴𝑆
13400
= 76250000 = 0,000174 m2

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

Gambar 4
Peta Kerapatan Sungai

 Peta Water Divide


Peta water divide berfungsi untuk menentukan arah aliran sungai.
Dengan adanya water divide kita bias menentukan potensi air yang ada pada
daerah tersebut. Dalam dunia pertambangan peta water divide menunjukan letak
endapan mineral yang tertransportasikan oleh aliran sungai.

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

Gambar 5
PetaWater Divide

 Peta daerah aliran sungai


Pembuatan peta daerah aliran sungai didasarkan sesuai dengan
menggunakan kaidah hukum V. Dimana air mengalir dari potensial yang lebih
tinggi kepotensial yang lebih rendah. Hukum v sendiri digunakan untuk
mengetahui pola penyebaran dari singkapan batuan, sehingga memudahkan
untuk mendeterminasi kearah mana kira-kira singkapan akan berlanjut. Erosi
secara terus menerus dapat mengakibatkan tersingkapnya lapisan kepermukaan.
Daerah aliran sungai Timurlaut Muarasiberut, Kab. Painan, Provinsi Sumatra
Barat.

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

Gambar 6
Peta Daerah Aliran Sungai

 Peta Batas Geomorfologi


Peta batas geomorfologi merupakan peta yang menjelaskan tentang
batas – batasan satuan batuan dan bentang alam dan untuk mengatahui
genetika wilayah. Di daerah Timurlaut Muaralaut kabupaten Painan provinsi
sumatra barat keadaan geomorfologi batuan yang dominan di daerah ini adalah
batuan beku, dan terlihat dengan jelas bahwa jenis aliran sungai yang terdapata
di daerah ini adalah pola aliran dendritik.

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

Gambar 7
Peta Batas Geomorfologi

 Analisa Bentang Alam


Dari peta Topografi, morfologi, geologi, pwta water divide, peta aliran
suangai, peta daerah aliran sungai, peta kerapatan sungai dapat dilihat dari
daerah tersebut merupakan daerah perbukitan yang memiliki pola aliran sungai
dendritik dengan kerapatan yang renggang dan memiliki beberapa batas
morfologi yaitu daerah batu tufa didaerah pergunungan, batu tufa di perbukitan,
dan batu granit di pegununga, serta batu granit diperbukitan.

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

KESIMPULAN
1. Pada pembuatan peta topografi merupakan peta yang berfungsi sebagai
peta yang memberikan informasi mengenai. Untuk keadaan topografi
mempunyai elevasi tertinggi 825 mdpl dan elevasi terendah 525 mdpl.
Keadaan daerah tersebut menandakan bahwa terdapatnya pergunungan
dan perbukitan
2. Pembuatan Peta Morfologi yang dilakukan contoh didaerah timurlaut
muaraseberut memiliki rata-rata kemiringan sebesar 30%, dimana daerah
tersebut merupakan daerah pergunungan dan ada juga daerah yang
perbukitan. Fungsi dari peta morfologi sendiri digunakan untuk
mengetahui bentuk lahan dari daerah yang akan dilakukan
penambangan. Pembuatan peta morfologi sendiri digunakan dengan
menggunakan perhitungan persen lereng.
3. Peta Geologi Pada daerah Timurlaut Muarasiberut, Kab. Painan, Provinsi
Sumatra Barat terdapat beberapa formasi batuan diantaranya berupa
formasi Qou yaitu batuan gunungapi asam yang terlepas. Formasi Jd
yaitu Diorit susunan batuan yang berkisar antara diorit hornblende sampai
diorit kuarsa. Formasi Jgr yaitu Granit susunan batuannya berkisar antara
granit biotit hornblende sampai granodiorit. Dan untuk formasi Pp yaitu
Formasi Palepat yang terdiri atas susunan lava, tufa sela hablur dan tufa
sela berkomposisi andesit.
4. Pembuatan Analis bentang alam yang terdiri dari water divide, kerapatan
sungai, Pola aliran sungan, daerah alisan sungai (das) yang terjadi di
daerah Timurlaut Muarasiberut, Kab. Painan, Provinsi Sumatra Barat
terlihat topografi yang terdiri dari perbukitan kecil, dataran tinggi, dataran
rendah. Aliran sungai yang terdapat di daerah tersebut lebih didominasi
oleh aliran yang berpolakan dendritik karena sungai-sungai tersebut
memiliki percabang yang tidak teratur seperti percabangan pohon.
5. Peta batas geomorfologi merupakan peta yang menjelaskan tentang
batas – batasan satuan batuan dan bentang alam dan untuk mengatahui
genetika wilayah. Di daerah Timurlaut Muaralaut kabupaten Painan
provinsi sumatra barat keadaan geomorfologi batuan yang dominan di
daerah ini adalah batuan beku.

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung


Laporan Akhir Kegiatan Survey Tinjau
Kelurahan Lau Solu, Kec. Mardinding, Kab. Karo, Provinsi Sumatra Utara 2018

DAFTAR PUSTAKA

1. Malisa, Riza. 2011. “Topografi, Geologi, Morfologi “.


Rizamalis.blogspot.com. Diakses pada tanggal 27 April2018 Pukul
11:00 WIB. (Referensi Internet)

2. Rizkigeos. 2013. "Survey Tinjau “ Rizkigeos.blogspot.com Diakses pada


tanggal 27 April 2018 Pukul 11:51 WIB. (Referensi Internet)

3. Wahyu. 2012. “Geomorfologi” Wahyu12.blogspot.com. Diakses pada


tanggal 27 April 2018 Pukul 12:17 WIB. (Referensi Internet)

4. Winnie.. 2017 “Painan dalam waktu 2017” pesselkab.bps.go.id Diakses


pada 28 April 2018 Pukul 22.00 WIB (Referensi Internet)

Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung

Anda mungkin juga menyukai