Anda di halaman 1dari 18

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

Gambaran Umum Wilayah menjelaskan kondisi umum Kota Tomohon yang mencakup:
kondisi fisik, kependudukan, administratif, keuangan dan perekonomian daerah, kebijakan
penataan ruang, struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab perangkat daerah.

2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

Kota Tomohon dapat dicapai dengan menggunakan transportasi darat, jarak dari ibukota
Provinsi Sulawesi Utara, Kota Manado 25 km. Dari Bandara International Sam Ratulangi 34 km,
dan dari Pelabuhan International Bitung 60 km melalui Kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa
Induk. Jarak dari Kabupaten Minahasa Induk 15 km dan Kabupaten Minahasa Selatan 58 km.
Letak wilayah Kota Tomohon dari sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pineleng dan
Tombulu (Kabupaten Minahasa), sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sonder dan
Remboken (Kabupaten Minahasa) dan Kecamatan Tombariri (Kabupaten Minahasa), sebelah Barat
dengan Kecamatan Tombariri dan sebelah Timur dengan Kecamatan Airmadidi (Kabupaten
Minahasa Utara).

Kota Tomohon berada di wilayah pegunungan yang terletak antara 011851 Lintang Utara
dan 1244940 Bujur Timur, memiliki luas 147,21 km2 dan berada pada ketinggian 400-1500 meter
dpl dengan kisaran suhu 18 C - 30 C. Dengan kecepatan angin rata-rata 3,35 knot/bulan,
kelembapaan udara rata-rata 90,67 %/bulan, temperature udara 22,33 C/bulan, curah hujan rata-
rata 291,04 mm/bulan dan tekanan udara 940,10. Terdapat tiga gunung yaitu gunung Lokon
(1.579,6 m dpl), gunung Tampusu (1.474 m dpl), dan gunung Mahawu (1.331 m dpl). Beberapa
sungai seperti Sungai Ranowangko, Sungai Sapa, Sungai Sinambey dan 32 mata air tersebar.
Selain itu terdapat dua danau, yaitu danau Linow dan danau Pangolombian.
Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kota Tomohon

No DAS Luas (km)


1 DAS Malalayang 2248.69
2 DAS Nimanga 4757.15
3 DAS Ranowangko 6937.57
4 DAS Sario 28.08
5 DAS Tondano 743.76
Grand Total 14715.25
Sumber : BP. DAS Tondano
Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai di wilayah Kota Tomohon
Peta 2.1 Peta Administrasi Kota Tomohon dan Cakupan Wilayah Kajian
Kota Tomohon terdiri dari 5 kecamatan dan 44 kelurahan, sebagaimana tersebut pada tabel berikut
ini.

Tabel 2.2 Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah Kelurahan di Kota Tomohon

Kecamatan Banyaknya Luas Persentase


Kelurahaan (km2) (%)
1. Tomohon Selatan 12 32,95 22,38
2. Tomohon Tengah 9 9,41 6,39
3. Tomohon Timur 5 21,88 14,86
4. Tomohon Barat 8 40,69 27,64
5. Tomohon Utara 10 42,28 28,72
Kota Tomohon
44 147,21 100,00

Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kota Tomohon

2.2 Demografi

Jumlah penduduk di wilayah Kota Tomohon pada tahun 2013 adalah 99.625 jiwa yang
tersebar di lima wilayah kecamatan, dimana jumlah penduduk terbanyak berada di wilayah
kelurahan Tomohon Utara dengan jumlah 28.483 jiwa atau sekitar 28,61%, yang kemudian diikuti
oleh jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Tomohon Selatan dengan jumlah 24.090 jiwa
(24,20%). Sedangkan jumlah penduduk tersedikit berada di wilayah Kecamatan Tomohon Barat
dengan jumlah 16.281 jiwa atau hanya sekitar 16,29 % yang disusul oleh jumlah penduduk di
wilayah Kecamatan Tomohon Timur dengan jumlah 11.405 jiwa (11,56 %).
Berdasarkan jumlah penduduk pada Tahun 2013 (99.625 jiwa) dan dengan memperhatikan
jumlah penduduk pada Tahun 2011 (95.757 jiwa) di wilayah Kota Tomohon, maka dapat diperoleh
gambaran pertumbuhan/pertambahan penduduk rata-rata per tahun di Kota Tomohon adalah
3,49%. Angka pertumbuhan penduduk tertinggi berada di wilayah Kecamatan Tomohon Selatan
dengan angka 0,88 % yang kemudian diikuti oleh pertumbuhan penduduk di wilayah Kecamatan
Tomohon Timur dengan angka 0,73 %.
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Kepadatannya 3-5 Tahun Terakhir

TINGKAT KEPADATAN
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KK
PERTUMBUHAN PENDUDUK
NO KECAMATAN
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2013
TOMOHON
1 22.797 23.879 24.090 6.743 7.189 7.278 4,28 4,75 0,88 691,11 731,12
SELATAN
TOMOHON
2 18.833 19.279 19.366 5.547 5.798 5.848 5,29 2,37 0,45 2001,38 2058,02
TENGAH
TOMOHON
3 27.045 28.331 28.483 7.816 8.263 8.309 4,24 4,76 0,54 1236,06 1301,78
UTARA
TOMOHON -
4 15.913 16.318 16.281 4.607 4.796 4.801 4,57 2,55 391,08 400,12
BARAT 0,23
TOMOHON
5 10.987 11.322 11.405 3.204 3.344 3.375 4,24 3,05 0,73 259,86 269,75
TIMUR
Sumber: Discapil Kota Tomohon
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun

KEPADATAN
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KK
PENDUDUK
NO KECAMATAN
TAHUN TAHUN TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2016

TOMOHON 724.7
1 23.879 24.712 25.575 26.467 27.391 7.189 7.592 8.018 8.468 8.943
831.29
o
SELATAN

TOMOHON 2048. 2350.1


2 19.279 19.952 20.648 21.369 22.115 5.798 6.123 6.467 6.830 7,213 78 6
TENGAH

TOMOHON 1294. 1485.2


3 28.331 29.320 30.343 31.402 32.498 8.263 8.727 9.216 9.733 10.279 84 8
UTARA

TOMOHON 401.0
4 16.318 16.887 17.477 18.087 18.087 4.796 5.065 5.349 5.649 5.966
444.51
3
BARAT

TOMOHON 267.7
5 11.322 11.717 12.126 12.549 12.987 3.344 3.532 3.730 3.939 4.160
307.17
9
TIMUR

Sumber: Discapil Kota Tomohon


2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
Bagian ini menjelaskan kondisi keuangan dan perekonomian daerah meliputi: pendapatan
dan belanja modal sanitasi daerah, kapasitas keuangan daerah, kemampuan fiskal/ruang fiskal,
data peta perekonomian dan data realisasi belanja modal sanitasi setiap SKPD.

Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kota Tomohon Tahun 2009 2013

Tabel 2.5 : Rekapitulasi Realisasi APBD Kota Tomohon Tahun 2008 2012

Tahun
No Realisasi Anggaran
2008 2009 2010 2011

A Pendapatan
Pendapatan Asli
a1 Daerah Rp 6,012,261,000 Rp 6,342,459,000 Rp 5,713,312,000 Rp 8,095,030,000 R

a2 Dana Perimbangan Rp 303,249,656,000 Rp 278,201,836,000 Rp 296,987,706,000 Rp 306,064,943,000 R

Lain-lain Pendapatan
a3 yang sah Rp 30,643,208,000 Rp 32,743,364,000 Rp 64,465,440,000 Rp 57,987,546,000 R
Jumlah Pendapatan Rp 339,905,125,000 Rp 317,287,659,000 Rp 367,166,458,000 Rp 372,147,519,000 R
B Belanja
R
b1 Belanja Tidak Langsung Rp 118,145,251,000 Rp 134,606,014,000 Rp 168,670,948,000 Rp 200,856,624,000 -

R
b2 Belanja Langsung Rp 219,543,667,000 Rp 165,522,812,000 Rp 124,999,666,000 Rp 156,282,649,000 -

Rp
b3 Belanja Operasi - Rp - Rp - Rp - R

Rp
b4 Belanja Modal - Rp - Rp - Rp - R

Rp
b5 Belanja Tak Terduga - Rp - Rp - Rp - R
Jumlah Belanja Rp 337,688,918,000 Rp 300,128,826,000 Rp 293,670,614,000 Rp 357,139,273,000 R

Surplus/Defisit Anggaran Rp 2,216,207,000 Rp 17,158,833,000 Rp 73,495,844,000 Rp 15,008,246,000 R


Tabel 2.6 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kota Tomohon Tahun 2009
2013

Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kota Tomohon Tahun 2009 2013
Tahun Rata-
No Deskripsi
2009 2010 2011 2012 2013 rata
Total Belanja Sanitasi
1
Kota Tomohon
2 Jumlah Penduduk 93.763 94.241 95.575 99.129 99.625 96.466,6

Belanja Sanitasi Perkapita


(1/2)

Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kota Tomohon Tahun 2008 2012

Tahun
No Deskripsi
2008 2009 2010 2011 2012
PDRB harga
konstan (struktur
1 589.501.660 625.401,93 663.557,59 705.785,96 785.451.177
perekonomian)
(Rp/juta)
Pendapatan
2 Perkapita Kota 6,65 6,93 7,24 7,61 8,38
Tomohon (Rp)
Pertumbuhan
3 Ekonomi (%) 7,58 6,09 6,1 6,29 6,67
2.4 Tata Ruang Wilayah

Tujuan Penataan Ruang Kota Tomohon adalah Mewujudkan Pembangunan Yang


Berkelanjutan di Kota Tomohon Sebagai Kota Bunga yang Ramah Lingkungan didukung
Kegiatan Agrikultur dan Ekowisata.

Kebijakan Penataan Ruang Kota Tomohon adalah:


Perwujudan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah Kota Tomohon.
Pengembangan Tomohon sebagai Kota Bunga secara progresif yang berorientasi pada
pengembangan Kota Hijau yang natural.
Pengembangan aktivitas agrikultur dan agroindustri yang bernilai ekonomi tinggi dan
ramah lingkungan.
Pembangunan dan pengembangan ekowisata di Kota Tomohon yang berbasis
masyarakat dan keunggulan budaya lokal yang telah dikenal dan melekat dengan Kota
Tomohon.
Strategi yang dilakukan sebagai upaya Perwujudan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah
Kota Tomohon, adalah:
Memantapkan kawasan yang berfungsi lindung di wilayah Kota Tomohon dan
mengendalikan pembangunan agar jangan sampai mengganggu keberadaan kawasan-
kawasan yang berfungsi lindung tersebut.
Melakukan konservasi dan preservasi pada kawasan-kawasan lindung dan pada kawasan-
kawasan kritis.
Mengendalikan pembangunan pada kawasan-kawasan yang rawan terhadap bencana
gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, dan banjir.
Membangun prasarana dan sarana lingkungan permukiman yang sifatnya ramah
lingkungan seperti pembangunan IPAL terpadu, lubang biopori, sumur-sumur resapan, dan
lain-lain, agar peran wilayah Kota Tomohon sebagai daerah hinterland dan penyangga
untuk kawasan sekitarnya dapat tetap terjaga dan lestari.
Membangun dan mengembangkan pembangunan kota yang berlandaskan pada aspek
mitigasi bencana dengan merencanakan jalur-jalur evakuasi dan ruang evakuasi.
Mengembangkan sistem transportasi yang memberikan rasa aman dan nyaman di seluruh
wilayah Kota Tomohon dengan memperhatikan peran Tomohon sebagai kota di
persimpangan sirkulasi yang ada di tanah Minahasa.
Mengembangkan sistem energi yang terbarukan dan ramah lingkungan di seluruh wilayah
Kota Tomohon dengan memaksimalkan potensi klimatologi yang dimiliki Kota Tomohon.
Mempertahankan dan mengembangkan fungsi-fungsi yang telah berkembang dan telah
menjadi bagian dari pencitraan Kota Tomohon yaitu fungsi pendidikan agar lebih dapat
ditingkatkan lagi pada semua aspek fasilitas pendidikan dan melebarkan peran tersebut
pada fungsi-fungsi yang lain seperti kesehatan, keagamaan, dll.
Mengembangkan dan melestarikan keberlangsungan aktivitas industri rumah tradisional
Minahasa dengan menjamin ketersediaan bahan baku industri yang berbahan dasar kayu
seperti menyediakan lahan bagi pengembangan hutan rakyat, dll.
Mengembangkan dan menetapkan kawasan-kawasan pusat pelayanan yang terstruktur di
Kota Tomohon.
Merencanakan dan mengendalikan pembangunan dengan menyusun RDTR dan ZR serta
RTBL yang lebih dapat diandalkan dalam menata dan mengatur pembangunan di wilayah
Kota Tomohon.

Strategi yang akan dilaksanakan sebagai upaya pengembangan Tomohon sebagai Kota Bunga
secara progresif yang berorientasi pada pengembangan Kota Hijau yang natural, adalah:
Mengembangkan aktivitas florikultura di wilayah Kota Tomohon berdasarkan karakteristik
wilayah yang ada serta berdasarkan hasil kajian untuk menentukan dan menetapkan
delineasi pengembangan kawasan florikultura yang jelas.
Mengembangkan citra kota bunga di wilayah Kota Tomohon dengan membangun gerbang-
gerbang kota dengan nuansa dan simbol bunga yang berbeda-beda sekaligus menjadi
landmark bagi kawasan.
Mengembangkan sarana-sarana penunjang aktivitas industri bunga di Kota Tomohon
dengan mengembangkan aktivitas yang dapat mengangkat citra kota bunga seperti
membangun etalase bunga, pasar bunga, mempertahankan penyelenggaraan TFF
(Tomohon Flower Festival) yang rutin diadakan tiap tahun dan meningkatkannya ke taraf
internasional, mengembangkan upaya dan peluang ekspor dari aktivitas industri bunga
untuk meningkatkan kesejahteraan petani/masyarakat, dll.
Mengembangkan RTH di wilayah Kota Tomohon dengan memaksimalkan peran aktivitas
florikultura sebagai bagian dari upaya menciptakan kota hijau yang bersih (clean and green
city), selain dengan tetap mempertahankan kawasan-kawasan alami yang hijau sebagai
kawasan hutan kota, jalur hijau, taman kota, dll.
Strategi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan pengembangan aktivitas agrikultur dan
agroindustri yang bernilai ekonomi tinggi dan ramah lingkungan, adalah:
Menetapkan dan mengembangkan kawasan pertanian, berdasarkan kondisi dan
karakteristik lahan dengan memperhatikan faktor kesesuaian lahan.
Menerapkan sistem pertanian organik.
Meningkatkan produktivitas pertanian melalui intensifikasi lahan dan modernisasi pertanian.
Menerapkan sistem pengolahan tanah yang konservatif seperti sistem terasering pada
lahan berkontur, dll.
Mengembangkan komoditas prospektif dan bernilai ekonomi tinggi.
Membangun sarana-sarana penunjang pengelolaan hasil pertanian untuk mengembangkan
aktivitas agroindustri.
Mengembangkan klaster pertanian secara integratif.
Mengembangkan sistem distribusi dan pemasaran hasil produksi pertanian yang terkontrol
dan terkendali yang ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang
seperti tersedianya pasar tradisional atau pasar khusus sayuran, cool storage dan
pergudangan, sistem sirkulasi dan transportasi penunjang pasca produksi, dll.

Strategi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan pembangunan dan pengembangan ekowisata
di Kota Tomohon yang berbasis masyarakat dan keunggulan budaya lokal yang telah dikenal dan
melekat dengan Kota Tomohon, adalah:
Mengidentifikasi dan menetapkan ODTW (Objek Daerah Tujuan Wisata) Kota Tomohon,
serta mengembangkannya dalam suatu tatanan masterplan wisata yang tidak hanya
melingkupi wilayah Kota Tomohon tetapi juga terpadu dengan kawasan-kawasan wisata lain
di wilayah sekitar Tomohon.
Melakukan revitalisasi dan mengembangkan ODTW terutama yang berifat unik dan
berbasis lingkungan (alami).
Mengembangkan ODTW Kreatif yang berbasis kearifan lokal, alamiah, unik dan partisipatif,
seperti dengan mengembangkan wisata religius di Kota Tomohon yang mengangkat peran
sejarah perkembangkan keagamaan dan keberagaman simbol-simbol religius yang ada.
Membangun dan mengembangkan prasarana dan sarana perkotaan yang berorientasi pada
aspek pariwisata.
Merevitalisasi, merenovasi, dan merehabilitasi objek-objek yang memiliki nilai sejarah tinggi
dan mengembangkannya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan
pariwisata di Kota Tomohon.

Bencana alam yang berpotensi terjadi di Kota Tomohon adalah banjir, bahaya letusan
gunung berapi, dan gempa bumi. Banjir yang terjadi di Kota Tomohon karena peluapan air yang
berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar dan peluapan air sungai. Banjir sesaat yang pernah
terjadi tercatat tertinggi sesaat adalah 0,5 1,0 meter pada beberapa kawasan cekungan dan
dataran di kawasan Matani, Kakaskasen, Paslaten, dll. Selain daerah-daerah tersebut, ada juga
daerah-daerah lain baik yang berada di dataran rendah maupun dataran tinggi, penyebab utama
terjadinya banjir adalah sistem drainase yang dipenuhi lumpur dan sampah (limbah padat)
sehingga saluran air tidak berfungsi maksimal.
Wilayah Kota Tomohon berdasarkan kondisi geografisnya berada di antara dua gunung
berapi aktif yaitu Gunung Mahawu dan Lokon. Karena posisinya yang berada di kedua kaki bukit
tersebut (lembah) maka secara umum tingkat kerentanan bahaya letusan gunung berapi di wilayah
Kota Tomohon sangat tinggi sehingga diperkirakan sekitar 50 % wilayah Kota Tomohon berada
pada kawasan/ zona yang rawan terhadap bahaya letusan gunung berapi.
Peta 2.2 Rencana pusat layanan Kabupaten/Kota
Peta 2.3 Rencana pola ruang Kabupaten/Kota
2.5 Sosial dan Budaya

Pendidikan

Fasilitas pendidikan di Kota Tomohon bisa dikategorikan lengkap, karena semua tingkatan
pendidikan ada. Jumlah sekolah di Kota Tomohon tersebar di lima kecamatan, dengan data dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.9 Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia Di Kota Tomohon

Jumlah Sarana Pendidikan


Nama Kecamatan Umum Agama
SD SLTP SMA SMK MI MTs MA
Kecamatan Tomohon Utara
17 5 2 - 1 1 1

Kecamatan Tomohon
10 4 2 5 - - -
Tengah
Kecamatan Tomohon Timur
7 3 2 - - - -

Kecamatan Tomohon Barat


13 4 1 1 - - -

Kecamatan Tomohon
17 5 2 - - - -
Selatan

64 21 9 6 1 1 1
Jumlah
Sumber: Dinas Dikda Kota Tomohon

Kesehatan

Demi menunjang kelancaran dalam pelayanan kesehatan di Kota Tomohon, pemerintah


kota menyiapkan fasilitas kesehatan yang tersebar di lima kecamatan se-Kota Tomohon. Fasilitas
tersebut antara lain: 2 unit rumah sakit, 7 unit puskesmas, 69 unit posyandu, 1 unit rumah bersalin,
dan 1 unit polindes. Untuk tenaga dokter yang tersebar di 7 buah puskesmas berjumlah 35 orang.
Sedangkan tenaga dokter yang berada di rumah sakit sebanyak 84 orang. Pelayanan kesehatan
didukung pula dengan sarana operasional berupa kendaraan roda dua sebanyak 75 unit.

Kemiskinan

Jumlah penduduk Kota Tomohon 99.562 jiwa sebesar 23.536 KK, dan jumlah masyarakat
miskin yang tersebar di seluruh wilayah kota Tomohon terlihat di Tabel 2.10.

Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah


Kecamatan Tomohon Utara 7411
Kecamatan Tomohon Tengah 4269
Kecamatan Tomohon Timur 2585
Kecamatan Tomohon Barat 3743
Kecamatan Tomohon Selatan 6329
Sumber: Dinkesos Kota Tomohon

Tabel 2.11 Jumlah Rumah Per Kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah Rumah


Kecamatan Tomohon Utara 5281
Kecamatan Tomohon Tengah 3683
Kecamatan Tomohon Timur 1865
Kecamatan Tomohon Barat 3187
Kecamatan Tomohon Selatan 5199
Sumber: Bappeda Kota Tomohon
2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah

Struktur Organisasi Pemerintah Kota Tomohon adalah sebagai berikut:

WALIKOTA TOMOHON

SEKRETARIS DAERAH KOTA TOMOHON

STAF AHLI WALIKOTA TOMOHON

ASISTEN PEMERINTAHAN DAN ASISTEN EKONOMI DAN


ASISITEN ADMINISTRASI UMUM
KESRA PEMBANGUNAN

1. SEKRETARIS DEWAN
1. DINAS PU 1. INSPEKTORAT
2.DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
2. DINAS TARUMANSA 2. DINAS PPKMD
3. DINAS KESEHATAN DAN SOSIAL
3. DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO 3. BADAN KEPEGAWIAN DAERAH
4. DINAS TENAGA KERJA
4. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 4. KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN
5. DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
5. DINAS KOPERASI DAN UMKM DOKUMENTASI
6. BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6. DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 5. KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU
7. BADANKESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLIN DUNGAN
7. DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN 6.BAGIAN ADM ORGANISASI
MASYARAKAT
8. DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 6. BAGIAN ADM UMUM
8. BADAN KELUARGA BEENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
9. DINAS PERTAMBANGAND DAN ENERGI 8. BAGIAN ADM HUKUM DAN HAM
9. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
10. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA 9. BAGIAN ADM DATA ELEKTRONIK
10. Badan Narkotika Daerah
TOMOHON 10. SEKERETARIAT KORPRI KOTA TOMOHON
11. Bagian Adm Pemerintahan Umum
11. BADAN PENANAMAN MODAL
12. Bagian Adm Kesra
12. BP4KP
13. Bagian Adm Humas
13. BADAN LINGKUNGAN HIDUP
14. Kantor Sat Pol PP
14. BAGAIAN ADM PEREKONOMINA
15. Kantor Kecamatan
15. BAGIAN ADM PEMBANGUNAN
16. BAGIAN ADM SUMBER DAYA LAM
17. PD PASAR
18. PD AIAR MINUM

Sumber: Bagian Ortal Setda Kota Tomohon

Anda mungkin juga menyukai