Anda di halaman 1dari 37

CV.

HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

3.1 LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI


Kota Tomohon merupakan daerah otonom yang baru dibentuk berdasarkan UU
No. 10 tahun 2003 tanggal 25 Pebruari 2003 bersamaan dengan Kabupaten
Minahasa Selatan. Kota Tomohon terletak antara 124 045’ – 124055’ BT dan 1015’ –
1025’ LU dengan batas administratif sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kabupaten Minahasa


 Sebelah Timur : Kabupaten Minahasa Utara
 Sebelah Selatan : Kabupaten Minahasa
 Sebelah Barat : Kabupaten Minahasa

Secara administratif Kota Tomohon dibagi menjadi 5 (lima) kecamatan dan 11


kelurahan dan 23 desa. Kelima kecamatan tersebut mempunyai luas wilayah yang
hampir sama. Kecamatan dengan daerah paling luas adalah Kecamatan Tomohon
Utara dengan luas 31,16 km2, dan paling kecil adalah Kecamatan Tomohon
Timur dengan luas 15.64 km2.

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 1


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Gambar 3.1
KECAMATAN PETA ADMINISTRASI
TOMBULUAN KOTA TOMOHON
U

KECAMATAN
TOMOHON KETERANGAN
UTARA
Jalan Arteri dan
Kolektor
Batas
Kota
Batas Kelurahan/Desa
KECAMATAN
TOMOHON
TENGAH

KECAMATAN
TOMOHON
SELATAN

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 2


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Tabel 3 .1.
Luas Kota Tomohon menurut Kecamatan
Luas
No Kecamatan 2
(Km ) %
1 Tomohon Utara 31,16 27,29
2 Tomohon Tengah 20,85 18,26
3 Tomohon Selatan 20,08 17,58
4 Tomohon Timur 15,64 13,70
5 Tomohon Barat 26,47 23,18
Sumber : Bappeda Kota Tomohon, 2005

3.3. KONDISI FISIK


3.3.1 Topografi dan Morfologi
Secara topografi Kota Tomohon berupa daerah dataran alluvial, dengan
ketinggian daerah berkisar antara + 893 m sampai + 1112 m dari muka laut serta
kemiringan permukaan 0% sampai 30% yaitu datar sampai agak curam. Berdasarkan
bentuk topografi morfologi wilayah studi dapat dibagi menjadi satuan morfologi
dataran, satuan morfologi pegunungan, satuan morfologi kerucut gunung api, satuan
morfologi bergelombang lemah, dan satuan morfologi perbukitan bergelombang kuat.

3.3.2 Kondisi Geologi


Kondisi geologi sebagian besar adalah wilayah vulkanik muda, sejumlah besar
erupsi serta bentuk kerucut gunung berapi aktif yang material-material hasil
letusannya berbentuk padat serta yang lainnya berupa bahan vulkanik lepas. Semua
bahan vulkanik itu membentuk pegunungan (otogenesa) menghasilkan morfologi yang
berbukit-bukit dan bergunung dengan perbedaan relief topografik yang cukup besar.
Secara umum Kota Tomohon terdapat Gunung Lokon (1.580 m), dan Gunung
Mahawu (1.371 m), yang merupakan hulu dari beberapa sungai.
Berdasarkan keterkaitan antara morfologi dan keterdapatan air tanah, Wilayah
Studi dapat dibedakan menjadi mandala air tanah dataran, mandala air tanah
pegunungan, mandala air tanah gunung api, mandala air tanah perbukitan
bergelombang lemah dan bergelombang kuat. Pemunculan mata air terutama banyak
dijumpai di mandala air tanah pegunungan dan gunung api. Di mandala air tanah
pegunungan, mata air umumnya muncul di daerah depresi, dengan debit beragam,
Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 3
Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

sampai ada yang mencapai 500 l/dtk, sedang di mandala air tanah gunung api mata
air muncul di daerah tekuk lereng.
Jenis tanah pada umumnya adalah Alluvial, kemudian Organosea, Regosol,
Andosol, Litosol, Mediteran, Pondsolik serta Latosol.

3.3.3 Iklim
Analisa mengenai karakteristik Iklim di daerah studi didasarkan pada data hasil
pencatatan beberapa parameter iklim di beberapa stasiun iklim yang berada diwilayah
studi. Berdasarkan data dan informasi berbagai laporan khususnya didaerah studi
terletak tidak kurang dari 5 (lima) stasiun klimatologi yang mencatat data kecepatan
angin rata-rata, kelembaban nisbi rata-rata, temperatur rata-rata, tekanan udara dan
penyinaran matahari dengan data yang cakupan lengkap. Kelima stasiun klimatologi
tersebut ditunjukan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2
Data Iklim Rata-Rata Tahun 1991 – 2000
Di Stasiun Klimatologi Kayuwatu
T Tp n/N RH U2 Ep
Bulan
(0C) (0C) (%) (%) (km/jam) (mm/hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Januari 25,38 27,17 50 88 1,84 3,11
Pebruari 25,47 27,43 50 87 1,90 3,11
Maret 25,61 27,59 51 88 2,22 3,49
April 25,85 28,06 59 87 1,84 3,29
Mei 26,22 28,14 59 86 1,76 3,38
Juni 26,38 27,49 56 85 2,82 3,42
Juli 26,36 27,35 66 78 3,91 3,94
Agustus 26,83 27,62 72 76 4,84 5,03
September 26,82 27,63 69 75 3,59 4,80
Oktober 26,31 27,48 59 83 2,29 3,65
Nopember 25,93 27,52 55 88 2,31 3,27
Desember 26,10 27,60 50 89 2,09 3,17
Rata-rata 26,10 27,59 58 84 2,62 3,64
Maksimum 26,83 28,14 72 89 4,84 5,03
Minimum 25,38 27,17 50 75 1,76 3,11
Laju Penguapan Panci Kelas A (mm/tahun) = 1328,6
Sumber : Badan Meteorologi & Geofisika Wilayah IV
Stasiun Klimatologi Kelas II Kayuwatu – Manado (2001)

Letak dari kelima stasiun klimotologi ini adalah yang terdekat dengan wilayah
studi. Data temperatur, radiasi matahari, kelembaban nisbi dan kecepatan angin rata-
rata tahunan yang tercantum di kelima stasiun dapat dilihat pada lampiran data
klimatologi. Melihat letak geografis kelima stasiun tersebut masing-masing terletak

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 4


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

cukup menyebar, maka dapat dianggap bahwa data tersebut cukup mewakili kondisi
iklim di daerah pengembangan wilayah studi yaitu pengembangan Wilayah studi Kota
Tomohon.

3.3.4 Curah Hujan


Data curah hujan yang dipakai dalam studi ini diambil dari stasiun-stasiun
hujan yang ada di lokasi studi. Stasiun pengamatan hujan yang dipakai adalah stasiun
hujan yang dimiliki oleh Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Utara.
Lokasi stasiun pengamatan hujan yang digunakan adalah Stasiun 331 c – Stasiun
Tomohon. Berdasarkan hasil analisis data curah hujan dari tahun 1991 s.d. 2000 dari
stasiun pencatat hujan tersebut, rata-rata curah hujan 10 (sepuluh) tahun terakhir di
daerah ini berkisar 3.138,6 mm.

Tabel 3.3. Stasiun Curah Hujan


No. Kode Stasiun Nama Stasiun Tahun Data
1. 331 c Tomohon 91 – 2000
2. 333 c Kawangkoan 91 – 2000
3. 336 Tondano 91 – 2000
4. 333 Airmadidi 91 – 2000
5. 334 Manado 91 – 2000
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika

Grafik 3.1. : Trend Curah Hujan Bulanan

3.4. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 5


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Kota Tomohon secara administratif dibagi menjadi 5 (lima) kecamatan dan 11


kelurahan dan 23 desa. Kelima kecamatan tersebut mempunyai luas wilayah yang
hampir sama. Kecamatan dengan daerah paling luas adalah Kecamatan Tomohon
Utara dengan luas 31,16 km2, dan paling kecil adalah Kecamatan Tomohon
Timur dengan luas 15.64 km 2. Uraian pembagian kelurahan/desa di Kota Tomohon
adalah sebagai berikut :

Kecamatan Tomohon Utara


1. Desa Kayawu
2. Desa Wailan
3. Kelurahan Kakaskasen Tiga
4. Kelurahan Kakaskasen Dua
5. Kelurahan Kakaskasen Satu
6. Desa Kinilow
7. Desa Tinoor Satu
8. Desa Tinoor Dua

Kecamatan Tomohon Timur


1. Kelurahan Paslaten Satu
2. Kelurahan Paslaten Dua
3. Desa Rurukan
4. Desa Rurukan Satu
5. Desa Tembuan
6. Desa Kumelembuay

Kecamatan Tomohon Selatan


1. Desa Tondangou
2. Desa Pangolombian
3. Desa Lahendong
4. Desa Pinaras
5. Kelurahan Kampung Jawa
6. Kelurahan Tumatangtang
7. Kelurahan Lansot

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 6


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

8. Kelurahan Uluindano
9. Kelurahan Wailan

Kecamatan Tomohon Tengah


1. Kelurahan Kamasi
2. Kelurahan Talete Satu
3. Kelurahan Talete Dua
4. Kelurahan Kolongan
5. Kelurahan Matani Satu
6. Kelurahan Matani Dua
7. Kelurahan Matani Tiga

Kecamatan Tomohon Barat


1. Desa Woloan Satu
2. Desa Woloan Dua
3. Desa Woloan Tiga
4. Desa Tara-tara Satu
5. Desa Tara-tara Dua

3.5. KEPENDUDUKAN
3.5.1 Jumlah Penduduk
Perkembangan penduduk Kota Tomohon berdasarkan BPS 2002, dari tahun
1998, 1999, 2000, 2001 dan 2002 untuk kecamatan Tomohon Utara berjumlah 20.638
jiwa sebelum dimekarkan dan tahun 2003 dimekarkan dengan Undang – Undang
Nomor 10 tahun 2003, tanggal 25 Februari 2003 penduduk 23.107 jiwa. Lanjut, jumlah
penduduk di kecamatan Tomohon Tengah dari tahun 1998, 1999, 2000, 2001 dan
2002 berjumlah 36.539 jiwa, 36.820 jiwa, 37.531 jiwa, 37.786 jiwa sebelum
dimekarkan dan tahun 2003 dan 2004 setelah dimekarkan dengan jumlah penduduk
40.065 jiwa dan 40.255 jiwa.
Berikut ini uraian pembagian kelurahan/desa beserta luas dan jumlah
penduduk di Kota Tomohon.

Tabel 3 .4.
Jumlah Penduduk dan Luas Kota Tomohon menurut Desa/Kelurahan
Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 7
Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Tahun 2005

Jumlah Luas Wilayah Kepadatan


No. Desa/Kelurahan
Penduduk (Km2) (Jiwa/Km2)
I. Kecamatan Tomohon Selatan
1.Tondangow 1.113 1,42 784
2.Pangolombian 2.080 2,69 773
3.Lahendong 2.129 3,26 653
4.Pinaras 2.038 2,05 994
5.Kampung Jawa 713 0,71 1.004
6.Tumatangtang 3.397 2,05 1.657
7.Lansot 2.120 2,79 760
8.Ulindano 1.491 1,65 903
9.Walian 5.101 3,46 1.474
Sub Total I 20.182 20,08 1.005
II. Kecamatan Tomohon Tengah
1.Kamasi 2.589 2,05 1.262
2.Talete Satu 3.237 2,99 1.082
3.Talete Dua 1.593 1,75 910
4.Kolongan 3.668 1,42 2.583
5.Matani Satu 1.863 6,13 304
6.Matani Dua 3.197 3,68 869
7.Matani Tiga 2.140 2,83 756
Sub Total II 18.287 20,85 877
III. Kecamatan Tomohon Utara
1.Kayawu 2.378 4,60 517
2.Wailan 4.568 3,26 1.401
3.Kakaskasen Tiga 4.500 2,03 2.216
4.Kakaskasen Dua 2.433 2,89 842
5.Kakaskasen Satu 2.525 2,03 1.243
6.Kinilow 3.938 8,52 462
7.Tinoor Satu 1.268 3,83 331
8.Tinoor Dua 1.497 4,00 374
Sub Total III 23.107 31,16 741
IV. Kecamatan Tomohon Timur
1.Kumelembuai 1.172 4,32 271
2.Rurukan 1.707 3,69 463
3.Temboan 1.145 2,68 427
4.Paslaten Satu 2.670 2,15 1.242
5.Paslaten Dua 2.553 2,80 912
Sub Total IV 9.247 15,64 591
V. Kecamatan Tomohon Barat
1.Tara-tara Satu 3.190 9,21 346
2.Tara-tara Dua 2.810 12,04 233
3.Woloan Satu 2.434 1,94 1.254
4.Woloan Dua 2.198 2,21 994
Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 8
Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Jumlah Luas Wilayah Kepadatan


No. Desa/Kelurahan
Penduduk (Km2) (Jiwa/Km2)
5.Woloan Tiga 2.089 1,07 1.952
Sub Total V 12.721 26,47 480
Jumlah I+II+III+IV+V 83.544 114,2 731

3.5.2 Laju Pertumbuhan Penduduk


Perkembangan penduduk Kota Tomohon berdasarkan BPS 2002, dari tahun
1998, 1999, 2000, 2001 dan 2002 untuk kecamatan Tomohon Utara berjumlah 20.638
jiwa sebelum dimekarkan dan tahun 2003 dimekarkan dengan Undang – Undang
Nomor 10 tahun 2003, tanggal 25 Februari 2003 penduduk 23.107 jiwa. Lanjut, jumlah
penduduk di kecamatan Tomohon Tengah dari tahun 1998, 1999, 2000, 2001 dan
2002 berjumlah 36.539 jiwa, 36.820 jiwa, 37.531 jiwa, 37.786 jiwa sebelum
dimekarkan dan tahun 2003 dan 2004 setelah dimekarkan dengan jumlah penduduk
40.065 jiwa dan 40.255 jiwa.
Lebih lanjut, jumlah penduduk kecamatan Tomohon Selatan dari tahun 1998,
1999, 2000, 2001 dan 2002 berjumlah 17.499 jiwa, 17.634 jiwa, 17.974 jiwa, 18.096
jiwa, 18.590 jiwa dan tahun 2003 dan 2004 berjumlah 19.188 jiwa dan 20.182 jiwa.

Berikut ini dapat dilihat jumlah penduduk Kota Tomohon rentang waktu 7 tahun
terakhir (Tahun 1998-2004) terlihat pada :

Tabel 3.5.
Jumlah Penduduk sebelum dan Sesudah Pemekaran
Masing-masing Kecamatan di Kota Tomohon
JUMLAH PENDUDUK DALAM JIWA
NAMA SESUDAH
NO SEBELUM PEMEKARAN KET.
KECAMATAN PEMEKARAN
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
1. Tomohon Utara 20.366 20.522 20.918 21.061 21.638 22.330 23.107

2. Tomohon Tengah 36.539 36.820 37.531 37.786 38.818 40.065 40.255

3. Tomohon Selatan 17.499 17.634 17.974 18.096 18.590 19.188 20.182


Jumlah 74.404 74.976 76.423 76.943 79.046 81.583 83.544
Sumber : Minahasa dalam angka BPS Thn. 2003 & pengelolaan data P4B Thn. 2004.

Untuk lebih rinci lagi, dapat dilihat adalah rata – rata laju pertumbuhan
penduduk = 1,95 % di kecamatan (Tomohon Utara, Tengah dan Selatan) dari desa ke

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 9


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

desa di wilayah studi kota Tomohon, sesuai data dan survey lapangan, adalah sebagai
berikut :

Tabel 3.6.
Jumlah Penduduk Kota Tomohon 1998-2004
Wilayah Kota Tomohon
RATA-RATA
NO DESA/KELURAHAN LAJU PERTUMBUHAN
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
PENDUDUK
TOMOHON SELATAN
1 TONDANGOW 1035 1042 1068 1097 1188 1156 1113
2 PANGOLOMBIAN 1714 1739 1767 1774 1876 1965 2080
3 LAHENDONG 2102 2105 2215 2239 2281 2215 2129
4 PINARAS 1948 1958 1988 1997 2035 2037 2038
5 KAMPUNG JAWA 635 640 663 681 710 705 613
6 TUMATANGTANG 2664 2679 2798 2822 2842 3199 3397
7 LANSOT 1779 1789 1797 1809 1827 1981 2120
8 ULUINDANO 1325 1335 1382 1414 1463 1472 1491
9 WAILAN 4297 4347 4296 4263 4368 4458 5201
17499 17634 17974 18096 18590 19188 20182 2,40%
TOMOHON SELATAN
10 MATANI TIGA 2126 2128 2133 2135 2138 2139 2140
11 MATANI DUA 2541 2545 2543 2580 2592 2936 3197
12 MATANI SATU 1629 1652 1678 1712 1785 1830 1863
13 PASLATEN DUA 2629 2654 2658 2661 2656 2650 2553
14 KOLONGAN 3122 3209 3315 3470 3588 3617 3668
15 WOLOAN SATU 2361 2412 2414 2420 2425 2429 2434
16 WOLOAN DUA 1989 1997 2051 2096 2122 2175 2198
17 WOLOAN TIGA 1914 1927 1958 1972 1998 2036 2089
18 TARA TARA SATU 3077 3086 3097 3128 3142 3171 3190
19 TARA TARA DUA 2570 2598 2635 2693 2760 2798 2810
20 KAMASI 2324 2371 2397 2262 2517 2562 2589
21 PASLATEN SATU 2695 2682 2678 2802 2756 2641 2670
22 RURUKAN 1440 1452 1477 1569 1591 1693 1707
23 TEMBOAN 1036 1049 1068 1099 1105 1132 1145
24 KUMELEMBUAI 1025 1042 1073 1087 1120 1158 1172
25 TALETE SATU 3083 3156 3150 3204 3215 3229 3237
26 TALETE DUA 978 860 1206 896 1308 1869 1593
36539 36820 37531 37786 38818 40065 40255 1,62%
TOMOHON UTARA
27 KAYAWU 2152 2187 2199 2204 2312 2346 2378
28 WAILAN 4277 4285 4320 4329 4377 3162 4568
29 KAKASKASEN TIGA 4002 4039 4072 4082 4145 4725 4500
30 KAKASKASEN DUA 2232 2240 2262 2277 2462 2938 2433
31 KAKASKASEN SATU 2126 2131 2188 2194 2211 2677 2525
32 KINILOW 3351 3355 3361 3379 3405 3729 3938
33 TINOOR SATU 1109 1218 1235 1243 1291 1295 1268
34 TINOOR DUA 1117 1067 1281 1353 1435 1458 1497
20366 20522 20918 21061 21638 22330 23107 2,12%
74404 74976 76423 76943 79046 81583 83544 1,95%
Sumber : Minahasa Dalam Angka Tahun 2002, Hasil Survey Lapangan & Pengolahan Dasta P4B Tahun 2003 - 2004
Sumber : Minahasa Dalam Angka Tahun 2002 & Pengolahan data P4B Tahun 2004

3.6. PENDAPATAN DAERAH


Penghasilan Kota Tomohon yang terbesar adalah pada Bidang pertanian. Pada
tahun 2002 mencapai Rp.128,555 juta (38,48 %). Kemudian diikuti oleh bidang
perdagangan, Hotel dan Restoran yakni sebesar Rp. 39,199 juta (11,73 %).
Berdasarkan data tahun 2002 proyek Domestik Regional Bruto Kota Tomohon
mencapai Rp. 334,052 juta.

Tabel 3.7.
Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 10
Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Produk Domestik Regional Bruto Dengan Harga Konstan


Tahun 2001 – 2002

TAHUN 2001 TAHUN 2002


NO. LAPANGAN USAHA
JUTA RUPIAH % JUTA RUPIAH %
1. 123,900 37,89 128,555 38,48
PERTANIAN
2. 40,648 12,43 35,394 10,60
PERTAMBANGAN
3. 30,178 9,24 32,087 9,61
INDUSTRI PENGOLAHAN
4. 3,149 0,96 3,622 1,08
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
5. 28,650 8,76 30,151 9,03
BANGUNAN
6. 36,550 11,18 39,199 11,73
PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN
ANGKUTAN DAN
7. 29,833 9,14 31,435 9,41
KOMUNIKASI
KEUANGAN SEWA DAN
8. 12,688 3,88 13,199 3,95
JASA PERUSAHAAN
JASA-JASA
9. 21,458 6,52 20,410 6,11
PDRB 327,034 100,00 334,052 100,00
Sumber : BPS Kab. Minahasa Tahun 2002

3.7. DATA EKSISTING AIR MINUM DAN PRASARANA LINGKUNGAN

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 11


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Air bersih/Minum adalah air yang memenuhi syarat untuk keperluan rumah
tangga. Setiap lingkungan/kawasan permukiman harus dilengkapi dengan prasarana
air bersih yang memenuhi syarat. Kawasan permukiman/ lingkungan perumahan
harus mendapat air bersih yang cukup dari jaringan kota, apabila tidak tersedia sistem
air bersih maka diusahakan menyediakan dari sumber lain yang memenuhi
persyaratan air bersih.
Prasarana lingkungan adalah kelengkapan lingkungan yang antara lain berupa :
jalan, saluran air limbah dan saluran air hujan/drainase.

3.7.1 Instansi/Badan Pengelola Air Minum


Pemenuhan kebutuhan air minum perpipaan di Kota Tomohon sampai saat ini
ditangani oleh PDAM Kabupaten Minahasa yang letaknya berada di Kota Tomohon.
Pemekaran Kota Tomohon dari Kabupaten Minahasa menjadi daerah otonom
menyebabkan kesimpangsiuran masalah operasi dan pemeliharaan sarana dan
prasarana yang ada seperti halnya pengelolaan distribusi air minum untuk Kota
Tomohon.
Status tanggungjawab pengelolaan sarana dan prasarana air minum yang
belum jelas, menyebabkan kinerja operasi dan pemeliharaan unit distribusi air bersih
ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini tentunya perlu dituntaskan secepat
mungkin untuk mengantisipasi kondisi yang lebih parah dikemudian hari dan untuk
kesinambungan pengelolaan distribusi air minum bagi konsumen.

Gambar 3.2 Kantor PDAM Kabupaten


Minahasa Yang terletak di Kota Tomohon

3.7.2 Sumber Air Minum

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 12


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Sebagai daerah otonomi yang tergolong baru, diperlukan dukungan


ketersediaan air yang memadai untuk menunjang aktifitas yang ada di Kota Tomohon.
Supply air bersih di Kota Tomohon sampai tahun 2005 baru mencapai 35,66% yang
dapat melayani pelanggan. Secara umum kondisi ini baru menjangkau daerah pusat
kota dan sebagian kecil yang terjangkau pada daerah pinggiran kota.
Saat ini sumber air minum disupply dari mata air Sineleyan, Limbaan 1 dan
Limbaan 2 serta sungai Uluna yang berada diwilayah Kabupaten Minahasa. Besarnya
debit pengambilan untuk kebutuhan sekarang ini sebesar 143 l/det jelas belum
mencukupi untuk kebutuhan Kota Tomohon. Beberapa hal yang menjadi
permasalahan yaitu kerusakan instalasi, kapasitas pompa tidak memadai dan sumber
air lainnya belum dimanfaatkan. Apalagi jika pada saat musim kemarau debit yang ada
menjadi berkurang. Disamping sumber mata air tersebut, pemenuhan kebutuhan air
minum di sediakan oleh masyarakat melalui sumur dangkal yang ada di setiap desa
untuk keperluan MCK.
Dengan mengacu laju pertumbuhan penduduk serta kondisi sumber air yang
ada dikuatirkan pemenuhan kebutuhan air minum dimasa mendatang akan mengalami
kesulitan yang berakibat pada masalah krisis air minum. Untuk itu perlu diantisipasi
dengan studi-studi mencari sumber air.

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 13


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Tabel 3.8. Existing Sumber Air PDAM Kota Tomohon


NO Nama Unit Kerja Nama Instalasi Sumber Air Debit (l/d) Sistem Distribusi
1. Tomohon Utara Kakaskasen Mata Air Sasalak 5 Gravitasi
Kakaskasen Mata Air Limbaan 5 Gravitasi
2. Tomohon Tengah Sineleyan Mata Air Sineleyan 125 Pompa
3. Tomohon Selatan Kasuang Pompa – Gravitasi
Uluna 180
Bumi Walian Baru Pompa - Gravitasi
Sumber : PDAM Kota Tomohon, 2005

Gambar 3.3 Sumber Mata Air Sineleyan

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 14


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

3.7.3 Bangunan Distribusi dan Pengolahan Air Minum


Bangunan distribusi yang dimaksud disini adalah unit pengelolaan air seperti
reservoir, WTP, IPA dan lain-lain yang telah ada dalam mendukung distribusi air
minum. Sekarang ini bangunan distribusi yang mendukung pemenuhan kebutuhan air
Kota Tomohon berada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tomohon Tengah, Kecamatan
Tomohon Utara dan Kecamatan Tomohon Selatan. Kelengkapan bangunan air minun
serta jaringan distribusinya kurang memadai dan belum cukup untuk melayani
penduduk Kota Tomohon.

Gambar 3.4 Rumah Pompa dan Reservoar


Sumber Air Sineleyan

Gambar 3.5 Reservoar Kasuang untuk daerah


pelayanan Tomohon Selatan

Gambar 3.6 Reservoar di Sekitar Terminal


Tomohon

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 15


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Disamping bangunan distribusi/pengolahan air tersebut diatas, saat ini


sementara dibangun beberapa bangunan distribusi dan pengolahan air oleh
Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan Satuan
Kerja Sementara Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan
Sanitasi Sulawesi Utara.

Gambar 3.7 Pemasangan IPA TL Kap.


20 l/d

3.7.4 Jaringan Distribusi / Perpipaan


Penyediaan air bersih, sistim perpipaan di kota Tomohon ditangani oleh PDAM
Kabupaten Minahasa. Total kapasitas terpasang pada sumber air di Kota Tomohon
adalah 143,5 l/d.
Secara umum kondisi jaringan distribusi air baku di sekitar Kota Tomohon
cukup baik. Namun secara fisik pada beberapa bagian jaringan distribusi mengalami
kerusakan akibat kualitas bahan bangunan yang tidak baik. Kondisi jaringan perpipaan
dibeberapa tempat berdasarkan informasi masyarakat telah mengalami kerusakan
(bocor, pecah, dll) sehingga mengganggu distribusi air bersih kepada konsumen.
Berdasarkan data air yang diproduksi dan air yang dapat dipertanggungjawabkan
(terjual) dalam laporan operasional prosentase air yang hilang rata-rata sebesar
30,35%.
Disamping masalah diatas, biaya yang dikenakan kepada
konsumen/pelanggan terlalu mahal disebabkan biaya operasional PDAM terlalu tinggi
akibat penggunaan listrik untuk distribusi menggunakan pompa.

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 16


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Tabel 3.9.
Kapasitas Produksi dan Pelayanan PDAM Kab. Minahasa di Kota Tomohon.

Prosentasi Penduduk
Kapasitas Jumlah Sambungan Jumlah Penduduk (Jiwa)
Terlayani Terhadap
Nama Unit Kerja Nama Instalasi
Sumber Terpasan
SR/HU Aktif Non Aktif Total Pelayanan Terlayani Total Pelayanan
(L/D) g (L/D)
Tomohon Utara Kakaskasen 5 5 903 892 11 23.098 18.015 4.515 19,55 25,06
Kakaskasen 5 5
Tomohon Tengah Sineleyan 125 100 2.619 2.616 3 38.693 28.814 13.095 33,84 45,45
Tomohon Selatan Kasuang 2,5 2.297 2.279 18 19.792 14.670 11.485 58,03 78,29

Bumi Walian 30
Baru
Kapasitas dengan sistem pompa 125 133 5.819 5.787 32 81.583 61.499 29.095 35,68 47,31
Kapasitas dengan gravitasi 10 10

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 17


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Sistem distribusi serta Peta Jaringan Distribusi penyediaan air minum di Kota Tomohon ditunjukkan pada skema 3.1 dan
gambar 3.8 berikut.
Skema 3.1 Sistem Distribusi Air Minum di Kota Tomohon

NAMA INSTALASI SUMBER AIR/KAPASITAS TERPASANG DISTRIBUSI PELAYANAN

MATA AIR Gravitasi


KAKASKASEN 5 l/d
SASALAK
TOMOHON UTARA
Kakaskasen, Kinilow
MATA AIR Gravitasi
5 l/d
LIMBAAN

Reservoar Gravitasi
MATA AIR Pompa TOMOHON TENGAH
SINELEYAN 100 l/d Talete
SINELEYAN
400 m3

Gravitasi
KOTA TOMOHON

Pompa Reservoar Gravitasi


KASUANG TOMOHON SELATAN
Kasuang 500 m3
MATA AIR
180 l/d
ULUNA
BUMI WALIAN BARU Pompa Gravitasi
Reservoar BWB PERUMNAS
500 m3

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 18


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Gambar 3.8. Peta Jaringan distribusi Air Minum Kota Tomohon

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 19


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

3.7.5 Identifikasi Sumber Air Yang Dapat Dikembangkan


Berdasarkan survey dan identifikasi serta pengumpulan data literatur yang
telah dilakukan sampai saat ini, sumber-sumber air bersih yang telah distudi dan dapat
dikembangkan untuk air minum yaitu :
a. Danau Linou Masarang
b. Mata Air Pancuran Kinilow
c. Mata Air Mayaporong Kakaskasen
d. Mata Air Pinaras di Desa Pinaras
e. Mata Air di Desa Rurukan

1) Danau Linou Masarang


Danau ini merupakan satu-satunya danau yang kapasitas debitnya cukup
potensial. Berdasarkan hasil serta pengukuran yang telah pernah dilakukan, debit
tampungan musim kering besarnya  3549 m3 berdada pada ketinggian + 1138 m dari
permukaan air laut. Berdasarkan informasi masyarakat setempat, debit pada danau
tersebut sudah sejak lama dan sepanjang tahun airnya tidak pernah kering. Oleh
sebab itu diduga sumber air ini selain berasal dari air permukaan akibat hujan juga
terdapat sumber mata air yang letaknya berada didasar danau. Jika dibandingkan
dengan elevasi ketinggian permukaan Pusat Kota Tomohon + 867 m dari permukaan
air laut, maka lokasi ini memungkinkan distribusinya dengan sistem gravitasi,
sehingga memudahkan oprasional dan dengan harga yang relatif jauh lebih murah.

2) Mata Air
Di Kota Tomohon terdapat banyak mata air tersebar di 3 (tiga) kecamatan yaitu;
Kecamatan Tomohon Utara, Kecamatan Tomohon Tengah dan Kecamatan Tomohon
Selatan. Berikut sumber mata air hasil survey lapangan :

 Mata Air Pancuran Kinilow


Mata air ini berasal dari dua sumber yang letaknya sangat berdekatan satu
dengan lainya. Letaknya berada di Kecamatan Tomohon Utara desa Kinilow yang
jaraknya  200 m dari poros jalan utama Kota Tomohon – Manado. Elevasi sumber
mata air ini sekitar  712 m dari permukaan air laut, atau  15 m dari elevasi servis

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 20


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

area (zona layanan). Debit dari kedua sumber mata air ini sebesar 7,0 l/det. Dilihat
dari besarnya debit serta keberadaan/letaknya dapat melayani zona layanan (Desa
Kinilow, Desa Tinoor II dan Tinoor I) dengan sistem distribusi secara gravitasi.

 Mata Air Maya Porong Kakaskasen


Mata air maya porong Kakaskasen terletak di Kecamatan Tomohon Utara  1,5
km dari poros jalan utama kearah timur Kota Tomohon. Besar debit sumber hasil
pengukuran sebesar 5,0 l/det, berada pada ketinggian + 849 m dari permukaan air
laut. Kemungkinan sistem distribusi yang digunakan yaitu sistem gravitasi. Dengan
demikian dapat menambah kapasitas daerah layanan yang lebih besar.

 Mata Air Pinaras


Mata air ini terletak di Desa Pinaras Kecamatan Tomohon Selatan berjarak 
200 m jalan kolektor yang menghubungkan desa-desa dengan pusat kota. Debit
sumber sekitar 6,0 l/det. Saat ini sebagian kecil debit telah dimanfaatkan oleh Desa
Pinaras dengan sistem jaringan yang sangat sederhana. Ketinggian lokasi sumber
mata air ini + 891 m diatas permukaan air laut. Sumber debit ini masih dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan oleh desa-desa lain sekitar desa Pinaras.

 Mata Air di Desa Rurukan


Di perkebunan desa Rurukan terdapat dua sumber mata air yang jaraknya
berdekatan satu dengan lainya. Debit kedua sumber ini dapat ditampung satu bak
penampungan yang agak besar dengan sistem suplesi. Besarnya debit  1,0 lt/det.
Letaknya sumber mata air berada pada ketinggian + 1046 m diatas permukaan air
laut. Jarak dari desa Rurukan I  1,5 km kearah perkebunan rakyat. Saat ini sebagian
kecil debit sumber telah dimanfaatkan oleh desa Rurukan dengan sistem distribusi
tradisional yang dikelolah oleh swadaya masyarakat, namun baru sebagian kecil yang
terlayani. Kedepan sumber air ini dapat dikembangkan secara lebih baik untuk
kebutuhan rumah tangga secara keseluruhan, termasuk desa-desa sekitar.

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 21


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Tabel 3.10.
Sumber-sumber Air Yang Ada di Kota Tomohon

Koordinat
No Nama Jenis Sumber Debit Ukur Lokasi Elevasi
X Y
1 Danau Linou Masarang 3.549 M3 Desa Rurukan 127°51’65,3” 01°19’05” + 1138 m
2. Danau Tampusu 104.000 m3 Desa Pangolombian 124°51’00,70” 01°15’0,974” + 1150 m
3. Mata Air
- Pancuran Kinilow 7,0 L/det Desa Kinilow 124°49’75,2” 01°22’10,0” + 712 m
- Mayaporong 5,0 L/det Desa Kakaskasen 129°50’67,1” 01°21’00,1” + 849 m
- Sasala 6,0 L/det Desa Kakaskasen II 129°50’52,6” 01°21’53,0” + 953 m
- Kelong (2 mata air) 3,0 L/det Desa Kakaskasen II 129°50’57,4” 01°21’19,0’ + 856 M
- Kolombi 2,0 L/det Desa Kakaskasen III 129°50’68,3” 01°20’86,8” + 863 m
- Pinaras 6,0 L/det Desa Pinaras 121°49’51,1” 01°18’00,8” + 891 m
- Rurukan 1,0 L/det Desa Rurukan 124°52’09,11” 01°20’17,0” + 1046 m
- Totombe dan Tatahaan (2 mata air) 1,0 L/det Desa Woloan I 124°48’92,4” 01°19’51,8’ + 729 m
- Manunumbeng cs (4 mata air) 1,0 L/det Desa Woloan II 124°50’57,4” 01°19’26,3” + 744 m
- Pamiraan-Tampahan (3 mata air) 1,25 L/det Desa Woloan III 124°48’56,0” 01°19’20,4” + 760 m
- Kemer 15,0 L/det Desa Tara-tara II 124°46’72,0” 01°19’13,1” + 584 m
- Meras 10,0 L/det Desa Tara-tara I 124°46’71,5” 01°19’93,4’ + 579 m
- Ranowatu 4,0 L/det Desa Tara-tara I 124°46’62,0” 01°19’98,7” + 614 m
- Amian 10,0 L/det Desa Kumelembuai 124°53’18,5” 01°21’11,9’ + 912 m
- Mahimbukar 15,0 L/det Desa Kakaskasen II 124°51’922,3 01°21’820” + 1055

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 22


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

` Gambar 3.9
Kondisi Eksisting & Sumber Air
Kota Tomohon

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 23


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Gambar 3.10 Kondisi Danau Linau Masarang

Gambar 3.11 Sumber Mata air Kemer


(kolam) Desa Tara2 Dua

Gambar 3.12 Bak Penampungan / penyalur


mata air kemer Desa Tara-Tara dua

Gambar 3.13 Mata Air Manunumbeng Woloan


II

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 24


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

3.8. DATA EKSISTING PRASARANA LINGKUNGAN


3.8.1 Sanitasi (Limbah)
Air limbah adalah semua jenis air buangan yang mengandung kotoran dari
rumah tangga, manusia, hewan atau tumbuh-tumbuhan dan termasuk pula buangan
industri serta buangan kimia.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial Kota Tomohon, penanganan sanitasi dan air limbah terdiri dari 2 instansi yakni
Dinas Pekerjaan Umum Kota Tomohon untuk penanganan pembangun fisik/konstruksi
dan Dinas Kesehatan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial untuk penanganan non
fisik (penyuluhan, pengujian, dll).
Informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial,
data-data menyangkut pengelolaan sanitasi dan limbah di Kota Tomohon belum
tersedia secara lengkap, hal ini disebabkan selain karena status Kota yang baru, dana
untuk pendataan tersebut masih sangat terbatas.
Penanganan sanitasi pengelolaan sanitasi di Kota Tomohon umumnya masih
menggunakan cara konvensional / cara setempat (on site sanitation) dengan sistim
tangki septic. Dari data yang diperoleh di ketahui kecilnya prosentase kepala keluarga
(KK) yang memiliki sarana sanitasi di suatu kecamatan keadaan ini bukan karena
sebagian penduduk belum menggunakan sarana sanitasi tetapi karena satu jamban
pada tiap rumah tangga digunakan bersama-sama 2-3 KK. Dimana pengelolaannya
oleh masyarakat / rumah tangga baik pembangunan maupun pemeliharaannya.
Sistem konvensional memang terlihat mudah karena dibiayai sendiri-sendiri
secara pribadi dan teknologinyapun sudah dikenal secara luas. Namun jika
diterapkan di daerah padat penduduk atau di daerah yang kondisi tanahnya tidak
tepat, maka septik tank akan sering penuh dan coli tinjanya mencemari air tanah atau
sumur dangkal.
Sedangkan air limbah cair sisa buangan lantai kamar mandi, cuci dan dapur
dialirkan melalui saluran yang ada, yang kondisinya secara keseluruhan masih baik
dan terbuat dari tanah tanpa perkerasan. Saluran ini menuju saluran drainase kota
sebelum menuju ke badan air penerima. Dan KK yang belum memiliki SPAL
membuang limbah cair ke halaman. Karenanya dikhawatirkan terjadi penurunan
kualitas lingkungan secara makro maupun mikro yang berimplikasi pada kemunduran

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 25


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

kesehatan penduduk. Pada tempo yang cepat akan terjadi kemerosotan estetika
lingkungan di wilayah kota apabila tidak diantisipasi secepatnya.
Dari penilaian data serta pengolahan sederhana didapat gambaran sebagai
berikut: Bila didasarkan kenyataan bahwa penggunaan WC bertangki septik dilengkapi
bidang resapan merupakan sistem yang aman. Sedangkan WC bertangkiseptik
maupun tidak yang meneruskan buangan air limbah kesungai digolongkan setengah
sehat. Selebihnya merupakan teknik tidak sehat. Maka kondisi harus diperbaiki
mengingat tingginya angka penduduk yang menggunakan sistem pengelolaan limbah
setengah sehat. Kondisi pembuangan limbah setengah sehat rawan mengalami
penurunan bila tidak disertai pemeliharaan dan operasi yang tepat.

3.8.2 Persampahan
A. Operasional
Pengelolaan persampahan di Kota Tomohon saat ini ditangani oleh :
 UPTD Pasar Tomohon.
Pengangkutan sampah terbatas lingkup pasar dan terminal. Terdapat sarana
insenerator namun belum berfungsi karena belum adanya mesin pengolah.
 Rumah Sakit
Sampah medis dibuang oleh pihak rumah sakit di kelurahan Walian (jalan
antara Tomohon – Woloan) tanpa pengolahan lebih lanjut.
 Dinas Tata Kota dan Pertamanan
Area pelayanan meliputi wilayah pusat kota/kompleks pertokoan dan
permukiman yang ada disekitar pusat kota.
 Masyarakat
Pengelolan sampah oleh masyarakat karena belum dijangkau mobil
pengangkut sampah. Pengelolaan, pengumpulan serta pemusnahan di kelola
secara swadaya oleh masyarakat.

B. Pengumpulan Sampah
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala UPTD Pasar, timbulan sampah
setiap hari tidak merata. Timbulan sampah terbanyak hanya terjadi pada saat hari
pasar yaitu hari selasa, kamis dan sabtu. Rata-rata timbulan sampah yang

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 26


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

diangkut setiap hari + 2 m3 dengan perhitungan pengangkutan sampah dilakukan


3 kali dalam seminggu dengan kapasitas tiap kali mengakut + 4 – 4,5 m3 oleh
kendaraan truk sesuai dengan kondisi sumber timbulan sampah. Untuk
pengumpulannya dilakukan oleh pedagang atau petugas pasar dengan
menggunakan gerobak dan kantong plastik ke TPS yang tersedia. Dan
selanjutnya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir oleh armada yang dimiliki
UPTD pasar.
Untuk pengangkutan sampah didaerah permukiman dan pertokoan ditangani
oleh dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Tomohon . Rata-rata timbulan sampah
yang diangkut + 8 m3/hari dihitung dari 1 unit kendaraan dump truk kapasitas 4
m3 yang beroperasi dengan melakukan 2 kali ritasi yaitu pagi dan sore. Sampah-
sampah diangkut langsung dari setiap pertokoan atau rumah-rumah penduduk
(door to door) karena belum terdapat tempat penampungan sementara (TPS).
Akibatnya cakupan pelayanan yang ditangani sangat terbatas yaitu hanya prioritas
pusat kota dan permukiman yang ada dijalan-jalan utama.

C. Tempat Pembuangan Akhir


Lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada saat berada di Kel. Walian
(Pangolombian), + 3 km dari pusat kota seluas 1 ha. Saat ini, sistem pembuangan
akhir masih dengan cara open dumping. Rencana TPA baru di Desa Woloan
seluas + 4 Ha yang dipersiapkan oleh yayasan Masarang. Saat ini sedang
dikerjakan pembuatan jalan menuju lokasi TPA. Sesuai dengan perencanaan,
TPA di desa Woloan akan melalui proses pengolahan sanitary Landfill atau
komposan.

D. Sarana Yang Dimiliki


Sarana yang dimiliki oleh pemerintah Kota Tomohon saat ini yaitu Dump Truk vol.
4 m3 : 2 Unit, 5 buah container dan 1 buah Arm Roll Truk yang baru dioperasikan.

Berdasarkan informasi serta pengamatan di lapangan, permasalahan


persampahan di Kota Tomohon secara umum berupa penanganan pengangkutan
sampah belum menjangkau seluruh wilayah Kota (terbatas wilayah pusat kota,

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 27


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

pertokoan dan pasar), belum adanya instansi yang khusus menangani masalah
kebersihan kota/persampahan dan terbatasnya armada pengangkutan sampah

3.8.3 Drainase.
Drainase adalah penanganan air berlebihan yang dapat dilakukan melalui
beberapa cara. Cara yang paling umum dan sederhana dipakai adalah mengalirkan
atau membuang air secepatnya ke lokasi pembuangan terdekat. Sistem drainase Kota
Tomohon belum merupakan suatu sistem terencana secara sistimatis dan menyeluruh
tetapi saluran-saluran yang dibuat adalah untuk mengatasi masalah
drainase/genangan air yang bersifat lokal sehingga tidak seluruh permasalahan dapat
diatasi.
Perubahan status Kota Tomohon menjadi daerah otonom pasti akan diikuti
dengan perkembangan kota dan wilayah yang menyebabkan perubahan intensitas
jenis pemanfaatan ruang. Kota Tomohon mengalami perkembangan dan pertumbuhan
yang cukup pesat, sangat mempengaruhi terhadap peningkatan kebutuhan kawasan
permukiman dan perumahan. Hal ini berakibat meluasnya penggunaan lahan seperti
ekspansi ke lereng-lereng dan perbukitan sehingga mengurangi daya tampung air dan
meningkatkan aliran air permukaan yang dapat menimbulkan banjir/genangan.
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum, saluran drainase exsiting di Kota
Tomohon + 80 % belum dibuat saluran drainase, termasuk jalan-jalan utama kota.
Kondisi drainase yang sudah ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum untuk
peningkatan fisik saluran baru mencapai +10 %. Berdasarkan survey yang dilakukan
oleh konsultan, permasalahan drainase Kota Tomohon lebih banyak menyangkut
masalah genangan yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

 Masih banyak jarinagn jalan yang belum dilengkapi dengan saluran drainase
termasuk jalan-jalan utama kota.
 Kondisi saluran yang buruk, dimensi tidak sesuai karena sudah tidak mampu
menampung debit air dari lokasi sekitar daerah layanan termasuk daerah
pusat kota. Saluran tersebut bisa untuk drainase tetapi tidak tepat untuk
drainase kota.

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 28


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

 Banyak terjadi penyumbatan baik yang disebabkan oleh endapan lumpur,


tanah, sampah maupun rumput-rumputan.
 Terdapat saluran yang buntu sehingga air tidak bisa mengalir terus dan
akhirnya meluap kebadan jalan dan daerah sekitarnya/ permukiman.

Gambar 3.14 Saluran Primer di Kota Tomohon

Gambar 3.15 Jalan utama kota yang belum


dilengkapi saluran

Kota Tomohon belum memiliki master plan drainase sehingga penanganan


masalah drainase masih dilakukan setempat-setempat dengan prioritas penanganan
daerah sekitar pusat kota. Penanganan yang dilakukan berupa perbaikan/peningkatan
kondisi fisik saluran dan memperbesar gorong-gorong. Hal ini tentunya belum dapat
menyelesaikan permasalahan drainase di Kota Tomohon.

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 29


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara
Gambar 3.14
Kondisi Topografi Kota Tomohon

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 30


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

3.8.4 Jalan
Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi
segala bagiannya termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas.
Sebagai daerah otonom baru dengan status kota, dukungan terhadap
peningkatan prasarana jalan sangat diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan
kota. Pengembangan kota termasuk didalamnya pengembangan kawasan
perumahan/permukiman diperlukan prasarana jalan yang memadai berfungsi untuk
menghubungkan antara bagian wilayah dan unsur pusat kegiatan kota.
Status jalan yang ada di Kota Tomohon terdiri dari jalan nasional, jalan propinsi
dan jalan kota.

Tabel 3.11.
Satus Jalan Di Kota Tomohon
Panjang Lebar Jalan
No Status Jalan
(km) (m)
1 Jalan Nasional
Tomohon - Kawangkoan 8,5 7,0
Tomohon - Manado 14 7,0
Total
2 Jalan Propinsi
Tomohon - Tondano 4,5 7,0
Tomohon - Tanawangko 12 4,0
Total 16,5
3 Jalan Kota 255,125 3,5
Total Panjang Jalan 294,125

Sedangkan kondisi jalan kota didalamnya termasuk jalan lingkungan dapat


dilihat pada tabel 3.12 berikut.

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 31


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Tabel 3.12.
Satus Jalan Di Kota Tomohon
No Kondisi Jalan
Panjang Lebar
Nama Jalan Mantap Tidak Mantap
Ruas (m) (m)
Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jl. Tinoor – Warembungan 3.950 3,50 √
2. Jl. Kinilow – Kali 3.500 3,50 √
3. Jl. Lingkar Timur I 5.500 3,50 √
4. Jl. Lingkar Timur II 2.850 3,50 √
5. Jl. Woloan – Pinaras 2.500 3,50 √
6. Jl. Kakaskasen III – Kayawu - Tara Tara 8.500 3,50 √
7. Jl. Pinaras – Rambunan 2.000 3,50 √
8. Jl. Pinaras – Sawangan 2.000 3,50 √
9. Jl. Tumatangtang – Pinaras 6.250 3,50 √
10. Jl. Lahendong – Tondagouw 4.000 3,50 √
11. Jl. Walian – Tondagouw 9.000 3,50 √
12. Jl. Matani I – Wawo – Uluindano 4.000 3,50 √
13. Jl. Matani I – Uluindano 2.500 3,50
14. Jl. Terminal Beriman – Rurukan 6.500 3,50 √
15. Jl. Rurukan – Kumelembuai 2.200 3,50 √
16. Jl. Rurukan – Mahawu 2.100 3,50 √
17. Jl. Walian – Kamasi – Talete II 2.900 3,50 √
1 2 3 4 5 6 7 8
18. Jl. Wlian – Matani – Talete I 2.850 3,50 √
19. Jl. Kayawu – Woloan II 2.100 3,50 √
20. Jl. Kumelembuai - Suluun 2.025 3,50 √
21. Tinoor II 2.850 3,50 √
22. Tinoor I 3.630 3,50 √
23. Kinilow 6.470 3,50 √
24. Kakaskasen I 6.470 3,50 √
25. Kakaskasen II 11.510 3,50 √

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 32


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

26. Kakaskasen III 17.800 3,50 √


27. Walian 4.740 3,50 √
28. Kayawu 2.980 3,50 √
29. Talete I 3.670 3,50 √
30. Talete II 5.360 3,50 √
31. Kamasi 7.370 3,50 √
32. Kolongan 5.510 3,50 √
33. Paslaten I 3.330 3,50 √
34. Paslaten II 5.970 3,50 √
35. Matani I 3.460 3,50 √
36. Matani II 4.060 3,50 √
37. Matani III 2.290 3,50 √

1 2 3 4 5 6 7 8
38. Rurukan I 2.800 3,50 √
39. Kumelembuai 2.200 3,50 √
40. Woloan I 5.780 3,50 √
41. Woloan II 4.100 3,50 √
42. Woloan III 5.840 3,50 √
43. Tara Tara I 3.940 3,50 √
44. Tara Tara II 5.870 3,50 √
45. Walian / Uluindano 8.660 3,50 √
46. Lansot 4.730 3,50 √
47. Tumatangtang / Kampung Jawa 5.870 3,50 √
48. Pinaras 8.660 3,50 √
49. Pangolombian 12.600 3,50 √
50. Tondangow 8.290 3,50 √
51. Lahendong 3.110 3,50 √
TOTAL 30.120 91,830 65,010 68,165

Keterangan :

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 33


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

Kondisi Baik : Tingkat Kerusakan < 5 %


Kondisi Sedang : Tingkat Kerusakan 5 – 15 %
Kondisi Rusak Ringan : Tingkat Kerusakan 16 – 30 %
Kondisi Rusak Berat : Tingkat Kerusakan > 30 %

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 34


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

3.9. KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENANGANAN AIR


MINUM DAN PRASARANA LINGKUNGAN

3.9.1 Air Bersih


Langkah-langkah dalam rangka penanganan pelayanan air bersih yaitu :
- Perbaikan jaringan sistem perpipaan dan penurunan kebocoran.
- Operasi dan pemeliharaan atas sistem penyediaan air minum pada tingkat
yang memadai.
- Peningkatan kapasitas produksi dengan mencari/studi sumber-sumber air
yang dapat dikembangkan

Rencana Kedepan
- Pembuatan instalasi baru dengan memanfaatakan sumber air di Desa
Lahendong
- Pembuatan reservoar dengan fasilitas rumah pompa
- Pengembangan sumber air Malimbuklar dengan sistem gravitasi. Perlu
koordinasi dengan istansi-instansi terkait (Dinas Sumber Daya Air, dll)
- Perluasan jaringan pipa distribusi ke wilayah yang yang belum terlayani
jaringan PDAM

3.9.2 Limbah / Sanitasi


Sampai saat ini masalah limbah/sanitasi di Kota Tomohon belum ada
penanganan yang spesifik. Penanganan yang dilakukan umumnya hanya
berupa penyuluhan-penyuluhan pola hidup sehat oleh Dinas Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Kota Tomohon.

Rencana Ke depan :
- Sebagai daerah otonom dengan status kota diperlukan pelayanan mobil
penyedot tinja.
- Menyediakan lahan untuk pembuangan air lumpur tinja.
- Memperhatikan kondisi sanitasi daerah permukiman padat dan memberikan
penyuluhan terhadap pembuangan air limbah.

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 35


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

3.9.3 Persampahan
Penanganan persampahan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota
Tomohon meliputi penyediaan armada angkutan sampah sebanyak 2 unit dump
truk, 1 unit arm roll truk serta 5 unit kontainer sampah yang nantinya
ditempatkan pada lokasi-lokasi berpotensi memproduksi sampah terbesar
seperti daerah pasar, pusat kota / pertokoan dan permukiman padat.
Disamping itu telah dilakukan penjajakan rencana TPA di desa Woloan seluas +
4 ha.

Rencana Kedepan :
- Merealisaikan lahan yang sesuai untuk lokasi tempat pembuangan akhir
sampah.
- Menyediakan sarana pengangkut dalam jumlah yang cukup dengan jenis
yang disesuaikan dengan kondisi topografi karakteristik sampah.
- Peningkatan pelayanan tempat pembuangan akhir dengan lahan urug
saniter (Sanitary landfill).

3.9.4 Drainase
Penanganan drainase yang sudah dilakukan sampai saat ini berupa perbaikan
peningkatan kondisi saluran yang ada di pusat kota; memperbesar volume
saluran dan gorong-gorong. Penanganan yang dilakukan hanya setempat-
setempat dengan prioritas daerah-daerah rawan genangan air.

Rencana Ke depan :
- Melanjutkan perbaikan saluran-saluran yang ada disekitar pusat kota,
(Kelurahan Talete, Paslaten dan Matani).
- Rencana penyusunan SID pusat kota
- Rencana pembuatan jaringan drainase baru
- Rencana penyusunan master plan drainase kota Tomohon.

3.9.5 Jalan
Penanganan prasarana jalan yang sudah dilakukan oleh pemerintah Kota
Tomohon lebih kearah perbaikan kualitas jalan (pemeliharaan) yang meliputi

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 36


Propinsi Sulawesi Utara
CV. HEXAMATRA
KONSULTAN TEKNIK PEMBANGUNAN Laporan Antara

perkerasan, penambalan (patching), pelapisan baru (overlay), perbaikan bahu


jalan serta normalisasi saluran.

Rencana Ke depan :
- Melanjutkan perbaikan kondisi jalan dengan memprioritaskan jalan yang
rusak berat.
- Perbaikan geometri jalan
- Meningkatkan jaringan jalan, yakni membuka akses jalan baru yang punya
peran strategis dalam pengembangan wilayah, seperti jalur lingkar barat
dan lingkar timur Kota Tomohon
- Pembebasan lahan untuk akses jalur lingkar.

Penyusunan Data Air Minum Dan Prasarana Lingkungan III - 37


Propinsi Sulawesi Utara

Anda mungkin juga menyukai