Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Discharge planning (Perncanaan pulang) adalah proses


mempersiapkan pasien yang dirawat di rumah sakit agar mampu mandiri
merawat diri pasca rawatan (Kozier, 2004). Discharge planning adalah suatu
proses dimulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti
dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun
dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk
kembali ke lingkungannya (Rosdahl & Kowalski, 2008 dalam Pratiwi, 2010)
Adapun tujuan discharge planning menurut Spath (2003) dalam
Darliana (2012) adalah sebagai berikut : mempersiapkan pasien dan
keluarga secara fisik dan psikologis untuk pulang dan beradaptasi dengan
perubahan lingkungan ; mempersiapkan keluarga secara emosional dan
psikologis terhadap perubahan kondisi pasien ; memberikan informasi
pada pasien dan keluarga sesuai kebutuhan mereka baik secara tertulis
maupun secara verbal ; memfasilitasi kelancaran perpindahan dan
meyakinkan bahwa semua fasilitas kesehatan dan lingkungan pasien telah
siap menerima kondisi pasien ; meningkatkan kemandirian pasien dan
keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien ; dan memberikan
kontinuitas perawatan antara rumah sakit dengan lingkungan baru pasien
dengan menjalin komunikasi yang efektif.
Shepperd, et.al (2004) menyatakan bahwa discharge planning
memberikan efek berarti dalam menurunkan komplikasi penyakit,
pencegahan kekambuhan dan menurunkan angka mortalitas dan
morbiditas. Saat ini, pelaksanaan discharge planning pada pasien di rumah
sakit umumnya hanya berupa catatan resume pasien pulang serta
pemberian informasi singkat mengenai jadwal kontrol pasien ke poliklinik,
obat-obatan yang harus diminum, serta diet yang harus dipenuhi dan
dihindari setelah pasien pulang dari rumah sakit (Slevin, 1996; Spath,

1
2003 dalam Derliana, 2012). Informasi hanya diberikan pada saat pasien
dinyatakan boleh pulang, padahal discharge planning dimulai pada hari
pertama pasien mulai dirawat di rumah sakit. Hal ini belum bisa dikatakan
discharge planning, karena diberikan dalam waktu singkat dan informasi
yang sangat terbatas sehingga tidak menjamin tercapainya suatu perubahan
perilaku pasien dan keluarga.
Permasalahan discharge planning tidak hanya terjadi di Indonesia,
tetapi juga di dunia. Data dunia melaporkan bahwa sebanyak (23%) perawat
di Australia tidak melaksanakan discharge planning, di Inggris bagian barat
daya juga menunjukkan bahwa (34%) perawat tidak melaksanakan discharge
planning (Graham et al., 2013 ; Morris et al., 2012). Sedangkan di Indonesia,
sebanyak (61%) perawat di Yogyakarta tidak melaksanakan discharge
planning. Selain itu, penelitian yang dilakukan di Bandung menunjukkan
bahwa sebanyak (54%) perawat tidak melaksanakan discharge planning
(Zuhra, 2016 ; Okatiranti, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Betty (2016)
di RSAM Bukittinggi menunjukkan sebanyak (38%) responden mengatakan
pelaksanaan discharge planning kurang baik. Kurang optimalnya
pelaksanaan discharge planning (Perncanaan pulang) juga terjadi di
IRINA Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Anugerah Tomohon.
Pelaksanaan discharge planning yang tidak efektif akan
menyebabkan tidak terjadi kontinuitas perawatan ketika pasien di rumah.
Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya perburukan kondisi pasien
sehingga pasien kembali ke rumah sakit dengan penyakit yang sama
ataupun munculnya komplikasi penyakit yang lebih berat. Pada akhirnya
masalah ketidakoptimalan pelakksanaan discharge planning (Perncanaan
pulang) dapat berpenaruh buruh pada mutu pelayanan RSUD Anugeah
Tomohon. Karenanya penulis merasa perlu mengangkat isu tersebut untuk
diatasi melalui sejumlah kegiatan yang kemudian akan dikaitkan dengan
nilai-nilai dasar ASN yang meliputi akuntailitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi.

2
1.2 Tujuan Aktualisasi

Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan ASN dapat terbentuk menjadi


pelayan masyarakat yang mempunyai profesionalisme, dengan selalu
mengedepankan nilai dasar akuntabilitas dalam tugas yang diembannya,
mempunyai semangat nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya,
menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani masyarakat, memiliki
komitmen mutu dalam tugas dan fungsinya, dan anti korupsi dalam
melaksanakan kegiatan tugasnya.
Tujuan aktualisasi dan habituasi ini adalah mengoptimalkan
pelaksanaan discharge planning di IRINA Penyakit Dalam dan Bedah RSUD
Anugerah Tomhon.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi


dilaksanakan di RSUD Anugerah Tomohon yang dilaksanakan selama 30 hari
kerja di mulai dari tanggal 27 Mei 2019 agar terlaksananya Nilai-Nilai Dasar
Aparatur Sipil Negara dan optimalisasi discharge planning (Perncanaan
pulang) di IRINA Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Anugerah Tomohon.

3
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

2.1 Sejarah Singkat Tentang Lokus


Sejak Pemerintahan Walikota Tomohon Bapak Jimmy F. Eman
SE.Ak sudah berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat yang salah satunya adalah membangun Rumah Sakit Daerah,
Dengan adanya Komitmen dan semangat dari Walikota Tomohon maka
Dinas Kesehatan pada Tahun 2013 yang pada saat itu masih Dinas Kesehatan
dan Sosial Membuat Proposal Usulan Pembangunan Rumah Sakit Daerah
yang di tujukan kepada Kementerian Kesehatan, Usulan ini belum disetujui
oleh Kementerian Kesehatan, tak berhenti dalam usaha ini di tahun 2014
Dinas Kesehatan kembali membuat proposal usulan Pembangunan Rumah
Sakit Daerah Kota Tomohon, Selain Proposal kami juga menginput dalam
usulan Dana Alokasi Khusus yang dalam hal ini menggunakan aplikasi e-
planning. Usulan di Tahun 2014 ini mendapat perhatian dari Kementerian
Kesehatan sehingga di Tahun 2015 pada tanggal 9 April, Kepala Dinas
Kesehatan dipanggil untuk membahas usulan pembangunan Rumah Sakit,
Pada Waktu itu di Provinsi Sulawesi Utara terdapat dua daerah yang
mengusulkan Pembangunan Rumah Sakit yaitu Kota Tomohon dan
Kabupaten Minahasa Utara, Dengan adanya Pemaparan dari Kepala Dinas
Kesehatan pada saat pertemuan, akhirnya Tomohon di pilih sebagai Lokasi
Pembangunan Rumah Sakit Daerah di Tahun 2016. Informasi yang di berikan
dalam pertemuan tersebut dana pembangunan akan di tata dalam APBN
Tahun 2016 lewat Dana Alokasi Khusus (DAK).
Setelah ditetapkannya Tomohon sebagai Lokasi Pembangunan
Rumah Sakit, Dinas Kesehatan berulangkali melakukan koordinasi untuk
persiapan pembangunan Rumah Sakit, baik Koordinasi Dengan Walikota
maupun dengan Kementerian Kesehatan. Di Tahun 2016 Karena adanya
efisiensi anggaran Pemerintah Pusat maka Anggaran Pembangunan Rumah
Sakit Kota Tomohon belum ditata dalam APBN Tahun 2016, Akhirnya

4
Usaha Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tomohon dalam
Pembangunan Rumah Sakit Daerah Kota Tomohon membuahkan hasil
dimana pada tanggal 18 Agustus 2016, Kepala Dinas Kesehatan di panggil
untuk persiapan pembangunan Rumah Sakit Daerah Kota Tomohon yang
dananya akan di Tata pada APBNP Tahun 2016. Setelah dana pembangunan
Rumah Sakit Daerah Kota Tomohon di tata dalam APBNP lewat Dana DAK
maka Pemerintah Kota Tomohon, Memasukan Dana Pembangunan Rumah
Sakit Daerah Kota Tomohon dalam APBDP Tahun 2016. Dengan Adanya
Pertimbangan – Pertimbangan dan penyesuaian aturan melihat waktu yang
kurang mendukung untuk Pembangunan Rumah Sakit Pada Tahun 2016 serta
dana Pembangunan Rumah Sakit di transfer dari pusat ke daerah pada akhir
Desember 2016, maka Pemerintah Kota Tomohon lewat Dinas Kesehatan
Daerah Menganggarkan kembali pada Tahun 2017 agar supaya pelaksanaan
Pembangunan Rumah Sakit lebih Efektif dan sesuai dengan aturan – aturan
yang berlaku. Dengan Melalui Proses yang panjang ini akhirnya saat ini
Tuhan dapat menjawab semua harapan dari Pemerintah Kota Tomohon dan
juga Masyarakat Kota Tomohon,dimana kita dapat melaksanakan peletakan
batu pertama Pembangunan Rumah Sakit.
Pembangunan RSUD Pratama Anugerah Kota Tomohon
menggunakan Dana Alokasi Khusus Kesehatan dengan jumlah
Rp.35.000.000.000,- yang di alokasikan Rp. 21.950.000.000,- untuk
pembangunan fisik gedung serta Rp. 13.050.000.000,- untuk pengadaan
sarana dan prasarana. Lokasi Pembangunan Rumah Sakit ini berada di
Kelurahan Tumatangtang I Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon
Provinsi Sulawesi Utara. Pemanfaatan dana yang diberikan oleh Kementerian
Kesehatan ini untuk Pembangunan Rumah Sakit adalah Sebagai Berikut :
Bangunan :
1. Ruang Administrasi
2. Ruang UGD
3. Ruang Poliklinik (Rawat Jalan)

5
4. Ruang Perawatan dengan jumlah 50 Tempat Tidur (Bedah, penyakit
dalam, Anak, Kebidanan)
5. Ruang Laboratorium
6. Ruang Operasi
7. Dapur
8. Kamar Jenazah
9. Ruang Laundry
10. Ruang Genset
11. Ruang Instalasi Farmasi
12. Ruang Kebidanan

Sarana Prasarana :
1. IPAL
2. Incenerator
3. Instalasi Gas Medis
4. Alat Laboratorium
5. Meja Operasi
6. Lampu Operasi
7. Kitchen Set
8. Listrik 105 kva
9. Dental Set
10. Genset 135 kva
11. Alat Radiologi
12. Furniture dan Mebeleur
13. Set alkes perawatan

Dengan Tersedianya Bangunan serta sarana dan prasarana yang ada


maka Pemerintah Kota Tomohon akan mengoperasionalkan Rumah Sakit di
Tahun 2018 ini serta tetap dilakukan pengembangan untuk lebih
mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

6
2.2 Visi, Misi dan Tata Nilai Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia

A. Visi : “Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Dengan


Pelayanan Prima Di Tahun 2023”

B. Misi :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu dan
profesional
2. Mengembangkan sistem manajemen rumah sakit yang
terintegrasi
3. Melakukan pengembangan dalam bidang pendidikan kesehatan
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
5. Mensukseskan akreditasi RSUD Anugerah Tomohon tahun
2019

C. Tata Nilai RSUD Anugerah Tomohon :


Peduli, Responsif, Inovatif, Bermutu dan Akuntable.

7
2.3 Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Anugerah Tomohon

8
BAB III
IDENTIFIKASI ISU DAN NILAI-NILAI DASAR ASN

3.1 Penetapan Isu


Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini yaitu “Tidak
Optimalnya Discharge Planning (Perencanaan Pulang) di IRINA Penyakit
Dalam dan Bedah RSUD Anugerah Tomohon”.

3.2 Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Isu


Pengertian Isu secara umum adalah suatu hal yang terjadi baik di
dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik
akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap
krisis.
Pembentukan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk
dapat mengubah mindset sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu untuk
menerapkan pola baru ASN diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-
nilai dasar profesi PNS yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu diketahui indikator-indikator dari
kelima kata tersebut yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Adapun indicator-indikator akuntabilitas antara lain :
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Tanggung jawab
d. Keadilan

9
e. Kepercayaan
f. Kejelasan
g. Integritas
h. Konsisten
i. Keseimbangan
j. Professional

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Dengan cara menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya. Adapun
indicator-indikator nasionalisme antara lain :
a. Religius
b. Hormat - Menghormati
c. Kerjasama
d. Tidak Memaksakan Kehendak
e. Jujur
f. Amanah
g. Adil
h. Persamaan derajat
i. Tidak Diskriminatif
j. Mencitai sesame manusia
k. Tenggang rasa
l. Membela kebenaran
m. Persatuan
n. Rela berkorban
o. Memelihara ketertiban
p. Disiplin
q. Musyawarah
r. Kekeluargaan
s. Menghormati keputusan

10
t. Tanggung jawab
u. Kepentingan bersama
v. Gotong royong
w. Social
x. Tidak mengganggu hak oran lain
y. Hidup sederhana
z. Menghormati karya orang lain

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Adapun indikator-indikator etika
publik antara lain :
a. Disiplin
b. Integritas
c. Tanggung jawab
d. Jujur
e. Cermat
f. Hormat
g. Sopan
h. Taat pada peraturan perundang-undangan
i. Menjaga Rahasia

4. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama
mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa
nilai yang harus ada pada komitmen mutu seperti :
a. Efektif
b. Efisien
c. Inovatif

11
d. Berorientasi mutu
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah
tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian Negara. Adapun indikator anti
korupsi antara lain :
a. Kejujuran
b. Kepedulian
c. Kemandirian
d. Kedisiplinan
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Kesederhanaan
h. Keadilan
i. Keberanian

12
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : RSUD Anugerah Tomohon


Identifikasi Isu : Discharge Planning (Perencanaan Pulang)
Isu yang diangkat : Tidak Optimalnya Discharge planning (Perencanaan Pulang) di IRINA
Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Anugerah Tomohon
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Discharge Planning (Perencanaan Pulang) di IRINA
Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Anugerah Tomohon

Kontribusi
Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Hasil Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi
Organisasi
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Melakukan - Melakukan Terwujudnya - Akuntabilitas Mendukung Bermutu :
sosialisasi pertemuan dengan pemahaman Sebagai seorang ASN dalam upaya Mutu adalah
tentang kepala ruangan yang benar harus mewujudkan sikap peningkatan hal yang harus
discharge rawat inap tentang konsep transparansi terutama pelayanan selalu
planning penyakit dalam discharge dengan atasan. Hal yang diutamakan.
(Perencanaan dan bedah RSUD planning tersebut dapat dilakukan profesional. Perbaikan
Pulang) kepada Anugerah (Perencanaan dengan mutu
perawat di Tomohon. Pulang) mengkomunikasikan pelayanan
IRINA penyakit setiap rencana kegiatan dapat dimulai
dalam dan bedah yang berkaitan dengan dengan

13
- Menyusun materi pekerjaan atau dengan peningkatan
sosialisasi tentang tempat kerja. pengetahuan
discharge planning para staf.
(Perencanaan Dalam menyampaikan
Pulang). sebuah informasi
termasuk melalui
- Melakukan sosialisasi seorang ASN
sosialisasi pada perlu memiliki rasa
perawat yang ada tanggung jawab atas
di IRINA penyakit kebenaran informasi
dalam dan bedah yang akan ia sampaikan.
RSUD Anugerah
Tomohon. Saat menggagas sebuah
kegiatan seorang ASN
- Mengevaluasi hendaknya menunjukkan
pemahaman kejelasan baik dari
peserta capaian yang hendak ia
sosialiasasi setelah capai maupun dari segi
mengikuti rencana tindak lanjut
sosialiasasi. dari sebuah temuan hasil
evaluasi.
- Mengobservasi
dan mengevaluasi Saat melakukan sebuah
pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang
discharge planning memiliki tujuan untuk
(Perencanaan perbaikan kualitas
Pulang) di IRINA layanan dalam unit kerja
penyakit dalam & maka seorang ASN

14
bedah RSUD hendaknya memiliki
Anugerah integritas dengan
Tomohon. mengevaluasi hasil
sosialisasi yang telah
dilakukan untuk
kemudian ditindak
lanjuti.

- Nasionalisme
Saat membuat tulisan
yang menyadur dari
sumber lain maka
seorang ASN hendaknya
tetap menghargai hasil
karya rang lain dengan
tetap mencantumkan
nama penulis yang
gagasannya disadur .

Sikap hormat wajib


ditunjukkan pada semua
orang terlebih pada
pimpinan, maka seorang
ASN hendaknya dapat
melakukan segala hal
yang menunjukkan rasa
hormatnya pada
pimpinannya.

15
Dalam mengambil
sebuah keputusan
seorang ASN hendaknya
lebih mengutamakan
kepentingan bersama.

Saat hendak melakukan


kegiatan seperti
sosialisasi sudah
sewajarnya jika kita
terlebih dahulu
menanyakan kesediaan
dari para calon peserta
sosialisasi yg hendak
kita lakukan dan kita
wajib menghormati apa
pun keputusan mereka

- Etika Publik
Dalam berinteraksi
dengan halayak ramai
hendaknya ASN
senantiasa menunjukkan
sikap sopan dengan
menjaga sikap dan
bertutur kata yang baik.

16
- Komitmen Mutu
Dalam melakukan
sosialisasi pemilihan
madia menjadi satu hal
sangat penting agar
proses transfer informasi
menjadi efektif.

- Anti Korupsi
Hal penting yang perlu
dijaga saat menjalin
komunikasi dengan
pempinan yaitu
kejujuran karena
kejujuran merupakan
kunci penting untuk
memperoleh
kepercayaan dari
pimpinan.

Dampak yang akan timbul


bila kegiatan tidak
dilaksanakan adalah Tidak
akan ada perubahan
pemahaman para perawat
terkait discharge planning
(perencanaan pulang) yang
benar sehingga akan sulit

17
terjadi perbaikan dalam
pelaksanaaan discharge
planning di IRINA
penyakit dalam dan bedah
sehingga hal terseut dapat
berdampak pada mutu
pelayanan.

2. Membuat lima - Menentukan lima Tersedianya - Akuntabilitas Membantu Inovatif :


jenis lembar jenis penyakit lemar balik Dalam proses dalam Pemilihan
balik tentang kronik yang paling yang dapat pembuatan lembar balik pengembanga media dan
lima penyakit sering ditemui di digunakan diperlukan sifat n dalam metode yang
kronis yang IRINA penyait sebagai media bidang baru
professional sehingga
paling sering dalam dan bedah untuk pendidikan diperlukan
ditemui di RSUD Anugerah mengedukasi informasi yang dimuat kesehatan. untuk
IRINA penyakit Tomohon. pasien. dalam lembar balik memudahkan
dalam dan bedah benar-benar dapat proses
RSUD Anugerah - Menyusun materi dipertanggung jawabkan peningkatan
yang akan dimuat oleh perawat sebagai mutu
dalam lembar tenaga professional yang pelayanan.
balik.
akan berperan sebagai
edukator.
- Membuat design
lembar balik. - Nasionalisme
Dalam tahap pembuatan
- Mengkonsultasi-
kan design lembar lembar balik selama

18
balik yang telah proses aktualisasi perlu
dibuat pada melalui tahap konsultasi
mentor. dengan mentor sebagai
wujud menghormati
- Mencetak lembar
mentor sebagai pihak
balik yang telah
didesign lalu yang telah dipercayakan
meletakkannya di sebagai pembimbing
nurse station selama masa aktualisasi.
IRINA penyakit
dalam dan bedah - Komitmen mutu
RSUD Anugerah Membuat lembar balik
Tomohon adalah upaya untuk
meningkatkan Efektifitas
pendidikan kesehatan
yang dilakukan oleh
perawat & merupakan
Inovasi yang dilakukan
untuk mengoptimalkan
pelaksanaan discharge
planning (perencanaan
pulang).

Dampak yang akan timbul


bila kegiatan tidak
dilaksanakan adalah
Penyampaian pendidikan

19
kesehatan akan menjadi
kurang efektif karena tidak
adanya media yang
memudahkan transfer
informasi dari perawat
kepada pasien.

3. Membuat lima - Menyusun materi Tersedianya - Akuntabilitas Membantu Peduli : Salah


jenis leaflet yang akan dimuat leaflet yang Membuat leaflet adalah dalam satu wujud
tentang lima di dalam leaflet dapat diberikan wujud dari adanya rasa pengembanga kepedulian
penyakit kronis pada pasien tanggung jawab seorang n dalam yaitu dengan
yang paling - Mendesign leaflet untuk perawat pada pasien bidang mempertimba
sering ditemui di meningkatkan dalam memastikan pendidikan ngkan
- Mengkonsultasika
IRINA penyakit efektivitas keberlanjutan proses kesehatan. kemampuan
n design leaflet
dalam dan bedah penkes yang perawatan setelah pasien pasien dalam
yang telah dibuat
RSUD Anugerah telah diberikan. keluar dari rumah sakit. menerima dan
pada mentor
Tomohon memahami
- Mencetak leaflet informasi
dan meletakkanya - Nasionalisme yang
di pojok leaflet Membuat leaflet yang diberikan.
IRINA penyakit berisi informasi-
dalam dan bedah informasi penting yang
RSUD Anugerah dapat membantu proses
Tomohon pemulihan pasien dari
penyakit yang diderita
serta dapat membantu
meningkatkan kualitas
hidupnya setelah masa

20
perawatan di rumah sakit
merupkan wujud dari
rasa kecintaan terhadap
sesama

Sikap hormat adalah hal


yang penting untuk kita
tunjukkan pada setiap
orang termasuk pada
pimpinan agar dapat
terjalin hubungan baik
antara bawahan dan
atasan.

- Komitmen Mutu
Pembuatan leaflet untuk
mengoptimalkan
pelaksanaan discharge
planning (perencanaan
pulang) yang dapat
mencegah peningkatan
readmission (kunjungan
ulang) rumah sakit
merupakan bentuk upaya
untuk mempertahankan
mutu layanan rumah
sakit.

21
Dampak yang akan timbul
bila kegiatan tidak
dilaksanakan adalah
pendidikan kesehatan yang
merupakan bagian dari
proses discharge planning
(Perencanaan pulang) akan
menjadi kurang efektif
dalam membatu proses
penyembuhan pasien karena
pasien kerap kusilan dalam
mengingat sejumlah
informas penting yang
disampaikan oleh perawata
selama memberikan
pendidikan kesehatan.

22
3.3 Rancangan Implementasi

Tabel 3.2 Jadwal Implementasi


Nama Peserta : Anggun, S.Kep, Ns
Instansi : RSUD Anugerah Tomohon
Isu : Tidak Optimalnya Discharge planning (Perencanaan Pulang) di IRINA Penyakit Dalam dan
Bedah RSUD Anugerah Tomohon.
Tempat Aktualisasi : RSUD Anugerah Tomohon

No Kegiatan Tahap Kegiatan Nilai Dasar Tanggal Output


Pelaksanaan
1. Melakukan Melakukan pertemuan Akuntabilitas 28 Mei 2019 - Surat keterangan
sosialisasi dengan kepala ruangan (Transparansi, Tanggung persetujuan
tentang rawat inap penyakit jawab , Kejelasan & Integritas) - Dokumentasi Foto
discharge dalam dan bedah
Nasionalisme
planning RSUD Anugerah
(Hormat, Menghormati karya
(Perencanaan Tomohon.
orang lain, Kepentingan
Pulang) kepada
bersama & Menghormati
perawat di
keputusan)
IRINA penyakit
dalam dan bedah Etika Publik
RSUD Anugerah (Sopan)
Tomohon
Komitmen Mutu
(Efektif)

23
Anti Korupsi
(Jujur & Kepedulian)

Menyusun materi 29 Mei 2019 - Materi sosialisasi


sosialisasi tentang tentang discharge
discharge planning planning
(Perencanaan Pulang). (Perencanaan
pulang) dalam
bentuk Powerpoint
- Materi tentang
discharge planning
(Perencanaan
pulang)

Melakukan sosialisasi - 31 Mei 2019 - Daftar hadir peserta


pada perawat yang ada sosialisasi
di IRINA penyakit - Dokumentasi foto
dalam dan bedah
RSUD Anugerah
Tomohon.
Mengevaluasi 31 Mei 2019 Lembar rekapitulasi
pemahaman peserta hasil evaluasi materi
sosialiasasi setelah sosialisasi
mengikuti sosialiasasi.

Mengobservasi dan - Lembar rekapitulasi


mengevaluasi hasil evaluasi
pelaksanaan discharge pelaksanaan

24
planning (Perencanaan discharge planning
Pulang) di IRINA (Perencanaan
penyakit dalam & Pulang)
bedah RSUD Anugerah - Surat pernyataan
Tomohon. dari pimpinan

2. Membuat lima Menentukan lima jenis Akuntabilitas (Professional) 3 Juni 2019 Dokumentasi foto
jenis lembar penyakit kronik yang
balik tentang paling sering ditemui di Nasionalisme
lima penyakit IRINA penyait dalam (Hormat)
kronis yang dan bedah RSUD
paling sering Anugerah Tomohon. Komitmen mutu (Efektif &
ditemui di Inovasi)
IRINA penyakit Menyusun materi yang 4 Juni2019 ----
dalam dan bedah akan dimuat dalam
RSUD Anugerah lembar balik.

Membuat design 8 Juni 2019 -----


lembar balik

Mengkonsultasikan 10 Juni 2019 Dokumentasi foto


design lembar balik
yang telah dibuat pada
mentor.
Mencetak lembar balik 12 Juni 2019 - Lima jenis lembar
yang telah didesign dan balik tentang lima
meletakkannya di nurse penyakit kronis

25
station IRINA penyakit yang paling sering
dalam & bedah RSUD ditemui di IRINA
Anugerh Tomohon penyakit dalam &
bedah RSUD
Anugerah
Tomohon
- Dokumentasi foto
- Surat pernyataan
dari pimpinan

3. Membuat lima - Menyusun materi Akuntabilitas 4 Juni2019 -----


jenis leaflet yang akan dimuat di (Tanggung jawab)
tentang lima dalam leaflet
penyakit Nasionalisme
penyakit yang (Kecintaan terhadap sesama &
paling sering hormat)
ditemui di
IRINA penyakit Komitmen Mutu
dalam dan bedah (Orientasi mutu)
RSUD Anugerah
Tomohon

26
Mendesign leaflet 8 Juni 2019 -----

Mengkonsultasikan 10 Juni 2019 - Dokumentasi foto


design leaflet yang
telah dibuat pada
mentor

Mencetak leaflet dan 13 Juni 2019 - Lima jenis leaflet


meletakkanya di pojok tentang lima
leaflet IRINA penyakit penyakit kronis
dalam dan bedah yang paling sering
RSUD Anugerah ditemui di IRINA
Tomohon penyakit dalam &
bedah RSUD
Anugerah
Tomohon
- Dokumentasi foto
- Surat pernyataan
dari pimpinan

27
Tabel 3.3 Jadwal Konsultasi Dengan Coach

Nama Peserta : Anggun, S.Kep, Ns


Instansi : RSUD Anugerah Tomohon
Isu : Tidak Optimalnya Discharge planning (Perencanaan Pulang) di IRINA Penyakit Dalam dan Bedah RSUD
Anugerah Tomohon.
Tempat Aktualisasi : RSUD Anugerah Tomohon

No Kegiatan Output Tanggal Media yang


Digunakan
1. Melakukan sosialisasi tentang - Surat keterangan persetujuan 13 Juni Tatap muka
discharge planning (Perencanaan - Materi sosialisasi tentang discharge planning 2019
Pulang) kepada perawat di IRINA (Perencanaan pulang) dalam bentuk Powerpoint
penyakit dalam dan bedah RSUD - Materi tentang discharge planning (Perencanaan
Anugerah Tomohon pulang)
- Daftar hadir peserta sosialisasi
- Lembar rekapitulasi hasil evaluasi materi sosialisasi
- Lembar rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan
discharge planning (Perencanaan Pulang)
- Dokumentasi Foto
- Surat pernyataan dari pimpinan

28
2. Membuat lima jenis lembar balik - Lima jenis lembar balik tentang lima penyakit 21 Juni Tatap muka
tentang lima penyakit kronis yang kronis yang paling sering ditemui di IRINA 2019
paling sering ditemui di IRINA penyakit dalam & bedah RSUD Anugerah
penyakit dalam dan bedah RSUD Tomohon
Anugerah - Dokumentasi foto
- Surat pernyataan dari pimpinan
3. Membuat lima jenis leaflet tentang - Lima jenis leaflet tentang lima penyakit kronis 21 Juni Tatap muka
lima penyakit penyakit yang paling yang paling sering ditemui di IRINA penyakit 2019
sering ditemui di IRINA penyakit dalam & bedah RSUD Anugerah Tomohon
dalam dan bedah RSUD Anugerah - Dokumentasi foto
Tomohon - Surat pernyataan dari pimpinan

29
Tabel 3.4 Jadwal Konsultasi Dengan Mentor

Nama Peserta : Anggun, S.Kep, Ns


Instansi : RSUD Anugerah Tomohon
Isu : Tidak Optimalnya Discharge planning (Perencanaan Pulang) di IRINA Penyakit Dalam dan Bedah RSUD
Anugerah Tomohon.
Tempat Aktualisasi : RSUD Anugerah Tomohon

No Kegiatan Output Tanggal Media yang


Digunakan

1. Melakukan sosialisasi tentang - Surat keterangan persetujuan 30 Mei Tatap muka


discharge planning (Perencanaan - Materi sosialisasi tentang discharge planning 2019
Pulang) kepada perawat di IRINA (Perencanaan pulang) dalam bentuk Powerpoint
penyakit dalam dan bedah RSUD - Materi tentang discharge planning (Perencanaan
Anugerah Tomohon pulang)
- Daftar hadir peserta sosialisasi
- Lembar rekapitulasi hasil evaluasi materi sosialisasi
- Lembar rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan
discharge planning (Perencanaan Pulang)
- Dokumentasi Foto
- Surat pernyataan dari pimpinan

30
2. Membuat lima jenis lembar balik - Lima jenis lembar balik tentang lima penyakit 10 Juni Tatap muka
tentang lima penyakit kronis yang kronis yang paling sering ditemui di IRINA 2019
paling sering ditemui di IRINA penyakit dalam & bedah RSUD Anugerah
penyakit dalam dan bedah RSUD Tomohon
Anugerah - Dokumentasi foto
- Surat pernyataan dari pimpinan

3. Membuat lima jenis leaflet tentang - Lima jenis leaflet tentang lima penyakit kronis 10 Juni Tatap muka
lima penyakit penyakit yang paling yang paling sering ditemui di IRINA penyakit 2019
sering ditemui di IRINA penyakit dalam & bedah RSUD Anugerah Tomohon
dalam dan bedah RSUD Anugerah - Dokumentasi foto
Tomohon - Surat pernyataan dari pimpinan

31
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Capaian dan Proses


Rancangan aktualisasi yang telah dibuat sebelumnya mulai
dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2019 dan selesai pada tanggal 28
Juni 2019. Tiga jenis kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya
telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Adapun uraian hasil kegiatan
serta aktualisasi nilai-nilai ANEKA yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Capaian Aktualisasi

N Kegiatan Nilai Dasar Tanggal Output Ket


o Pelaksanaan

1. Melakukan Akuntabilitas 18 Juni, - Surat Telah


sosialisasi (Transparansi, 20 Juni & persetujuan terlaksana
tentang Tanggung 25 Juni - Materi
discharge jawab , 2019 sosialisasi Dokumentas
planning Kejelasan & tentang i terlampir
(Perencanaan discharge
Integritas)
Pulang) planning
kepada Nasionalisme (Perencanaan
perawat yang (Hormat, pulang)
ada di IRINA Menghormati dalam bentuk
penyakit karya orang Powerpoint
dalam dan lain, - Materi
bedah RSUD Kepentingan tentang
Anugerah bersama & discharge
Tomohon Menghormati planning
keputusan) (Perencanaan
pulang)
Etika Publik - Daftar hadir
(Sopan) peserta
Komitmen sosialisasi
Mutu - Lembar
(Efektif) rekapitulasi
hasil evaluasi
Anti Korupsi materi
(Jujur & sosialisasi
Kepedulian) - Lembar
rekapitulasi
hasil evaluasi

32
pelaksanaan
discharge
planning
(Perencanaan
Pulang)
- Dokumentasi
Foto
- Surat
pernyataan
dari pimpinan
2. Membuat Akuntabilitas 28 Juni - Lima jenis Telah
lima jenis (Professional) 2019 lembar balik terlaksana
lembar balik tentang lima
tentang lima penyakit Dokumentas
Nasionalisme
penyakit kronis yang i terlampir
kronis yang (Hormat) paling sering
paling sering Komitmen ditemui di
ditemui di mutu (Efektif IRINA
IRINA & Inovasi) penyakit
penyakit dalam &
dalam dan bedah RSUD
bedah RSUD Anugerah
Anugerah Tomohon
Tomohon - Dokumentasi
foto
- Surat
pernyataan

3. Membuat Akuntabilitas 28 Juni - Lima jenis Telah


lima jenis (Tanggung 2019 leaflet tentang terlaksana
leaflet jawab) lima penyakit
tentang kronis yang Dokumentas
Nasionalisme
tentang lima paling sering i terlampir
(Kecintaan
penyakit ditemui di
terhadap
kronis yang IRINA
sesama &
paling sering penyakit
hormat)
ditemui di dalam &
IRINA Komitmen bedah RSUD
penyakit Mutu Anugerah
dalam dan (Orientasi Tomohon
bedah RSUD mutu) - Dokumentasi
Anugerah foto
Tomohon - Surat
pernyataan

33
I. Kegiatan I Melakukan Sosialisasi Tentang Discharge Planning
(Perencanaan Pulang) Kepada Perawat yang Ada di IRINA
Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Anugerah Tomohon

Tabel 4.2 Uraian Kegiatan I Tahap Pertama

Tahapan Kegiatan 1 Melakukan pertemuan dengan kepala


ruangan rawat inap penyakit dalam dan
bedah RSUD Anugerah Tomohon.

Nilai Dasar Akuntabilitas : Transparansi


Nasionalisme : Hormat
Anti korupsi : Jujur

Tanggal Pelaksanaan 11 Juni 2019


Lampiran Bukti  Surat Persetujuan dari pimpinan
 Dokumentasi Foto

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Hal pertama yang saya lakukan dalam kegiatan aktualisasi di


RSUD Anugerah Tomohon yaitu melakukan pertemuan dengan
pimpinan saya di sana yaitu kepala ruangan rawat inap penyakit dalam
dan bedah. Dalam pertemuan tersebut saya meminta izin untuk
melakukan aktualisasi di IRINA penyakit dalam & bedah,
menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan saya lakukan serta meminta
masukan dan saran dari beliau mengenai rencana kegiatan yang akan
saya lakukan. Pertemuan tersebut merupakan wujud dari adanya
transparansi dengan pimpinan dimana segala sesuatu yang berkaitan
dengan pekerjaan atau dilakukan di unit kerja hendaknya kita
komunikasikan dengan pimpinan. Dalam pertemuan tersebut, meski
telah memiliki konsep yang matang tentang semua kegiatan yang akan
saya lakukan, saya tetap meminta masukan dan saran dari pimpinan
sebagai bentuk hormat saya terhadap beliau selaku orang yang lebih
berpengalaman dan selaku pimpinan saya. Selain itu, saya juga
menyampaikan semua kegiatan yang akan saya lakukan dengan jujur
tanpa menutup-nutupi satu hal pun mengenai kegiatan yang akan saya
lakukan dari beliau.

34
Hasil dari pertemuan tersebut yaitu saya berhasil mendapatkan
izin dari pimpinan untuk melaksanakan aktualisasi di IRINA penyakit
dalam dan bedah RSUD Anugerah Tomohon. Selain itu, saya juga
mendapatkan beberapa masukan terkait teknis pelaksanaan kegiatan.

Analisa Dampak :

Transparansi adalah hal yang sangat penting dalam dunia kerja.


Transparansi harus terwujud di antara staf dengan pimpinan maupun
sebaliknya. Jika tidak maka akan mudah terjadi konflik internal dalam
suatu unit kerja. Adapun sikap hormat adalah sikap yang perlu kita
tunjukkan pada semua orang terlebih pada pimpinan. Adapun dampak
jika kita tidak memiliki rasa hormat terlebih pada pimpinan maka
hubungan baik tidak akan tercipta dan akan berpengaruh buruk pada
kenyamanan di tempat kerja. Adapun dalam hal ini, jika tidak ada
sikap hormat terhadap pimpinan maka dapat berdampak pada
dukungan dan izin dari pimpinan yang mungkin saja tidak akan kita
dapatkan.

Hal penting lain yang perlu dijaga saat menjalin komunikasi


dengan pempinan yaitu kejujuran. Jika kita tidak jujur terutama pada
pimpinan maka kita akan sulit mendapat kepercayaan dari pimpinan
sehingga pimpinan kita akan menolak untuk memberikan tugas-tugas
penting dalam pekerjaan karenanya kita akan kehilangan banyak
kesempatan untuk mengasah kemampuan atau bahkan sekedar
mendapatkan pengalaman berharga yang berkaitan dengan karir dan
pekerjaan kita.

35
Tabel 4.3 Uraian Kegiatan I Tahap Kedua

Tahapan Kegiatan 2 Menyusun materi sosialisasi tentang


discharge planning (Perencanaan Pulang)

Nilai Dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab


Nasionalisme : Menghormati karya orang
lain
Anti korupsi : Kepedulian
Tanggal Pelaksanaan 12-14 Juni 2019
Lampiran Bukti  Materi sosialisasi tentang discharge
planning (Perencanaan pulang) dalam
bentuk Powerpoint
 Materi tentang discharge planning
(Perencanaan pulang)

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Stelah mendapatkan izin dari pimpinan untuk melakukan


aktualisasi, maka saya lanjut untuk melakukan tahap kedua untuk
kegiatan pertama yaitu menyusun materi sosialisasi tentang discharge
planning (perencanaan pulang). Karena sadar akan tanggung jawab
saya sebagai pemateri dalam sosialisasi nanti, maka saya turut
memperhatikan kebenaran informasi yang akan saya sampaikan
nantinya. Karenanya dalam mengumpulkan materi saya hanya
merujuk pada referensi-referesi terpercaya seperti buku dan sejumlah
karya-karya tulis ilmiah.
Dalam tahap ini saya mengumpulkan materi dari berbagai
sumber dan menyajikannya dalam bentuk powerpoint. Selain itu saya
juga menyusun materi yang memuat penjelasan lebih lengkap dalam
bentuk booklet yang kemudian akan saya bagikan pada peserta
sosialisasi nanti. Dalam penulisannya saya selalu mencantumkan
nama-nama dari penulis buku atau karya tulis yang saya saya jadikan
referensi sebagai bentuk menghormati karya orang lain.
Adapun materi sosialisasi yang saya persiapkan
menitikberatkan pada kriteria-kriteria pelaksanaan discharge planning
yang benar. Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap

36
pelaksanaan tanggung jawab perawat dalam hal ini discharge planning
(perencanaan pulang) yang masih belum optimal.

Analisa Dampak :

Dalam menjalankan peran kita perlu menanamkan rasa tanggung


jawab dalam diri kita. Jika tidak kita tidak akan dapat menjalankan
peran dengan optimal dengan kata lain hanya seadanya saja. Sering
kali jika kita luput dari rasa tanggung jawab, kita akan cenderung
menempuh cara-cara praktis dalam menjalankan dan menyelesaikan
tugas atau pekerjaan kita.

Adapun sikap menghormati karya orang lain adalah hal yang tak
kalah penting, dimana hal tersebut akan berdampak pada semangat
berkarya anak-anak bangsa. Saat hasil karya seseorang tidak kita
hargai maka tidak menutup kemungkinan akan menjadikan banyak
orang malas untuk berkarya. Jadilah kita generasi-generasi penerus
bangsa yang miskin prestasi dan minus kontribusi untuk kemajuan
bangsa kita sendiri.
Adapun kepedulian adalah hal yang saat ini mulai jarang kita
temui di lingkungan sekitar kita. Masyaratakat modern saat ini
cenderung apatis akan masalah yang ada di lingkungan sekitarnya.
Karenannya sering kita jumpai orang yang berusaha melakukan
perbaikan di lingkungan sekitarnya dengan mencegah orang lain
melakukan hal buruk atau melanggar hukum tertentu akan dicemooh
oleh orang-orang sekitarnya, orang-orang seperti itu saat ini kerap
dinilai sok suci. Karenanya, kepedulian adal hal yang sangat perlu kita
wujudkan dalam kepribadian kita masing-masing karena jika tidak
maka kita akan menjadi orang yang membiarkan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan prilaku maupun pelanggaran hukum.

Dalam hal ini, jika tidak ada rasa kepedulian terhadap perawat
yang tidak menjalankan perannya yaitu malakukan discharge
planning (perencanaan pulang) dengan baik, maka akan beerdampak
buruk pada mutu layanan rumah sakit dan terutama dapat berdampak
buruk bagi pasien.

37
Tabel 4.4 Uraian Kegiatan I Tahap Ketiga

Tahapan Kegiatan 3 Melakukan sosialisasi pada perawat yang


ada di IRINA penyakit dalam dan bedah
RSUD Anugerah Tomohon.

Nilai Dasar Nasionalisme : Kpentingan bersama,


Menghormati
keputusan
Komitmen mutu : Efektif
Etika publik : Sopan

Tanggal Pelaksanaan 18,20 & 25 Juni 2019


Lampiran Bukti  Daftar hadir peserta sosialisasi
 Dokumentasi foto

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Setelah persiapan pelaksanaan sosialisasi selesai, saya


kemudian lanjut untuk melakukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu
melaksanakan sosialisasi pada perawat yang ada di IRINA penyakit
dalam dan bedah. Sosialisasi dilaksanakan selama tiga kali dalam hari
yang berbeda. Pada tanggal 18 Juni peserta sosialisasi berjumlah 11
orang, pada tanggal 20 Juni berjumlah 2 orang dan pada tanggal 25
Juni berjumlah 1 orang.
Pelaksanaan tidak dapat dilakukan sekali karena saat itu RSUD
Anugerah tomohon sedang menjalani proses akreditasi sehingga tidak
memungkinkan untuk mengumpulkan semua perawat IRINA penyakit
dalam dan bedah dalam satu waktu. Mengingat proses akreditasi
rumah sakit adalah sesuatu yang penting, maka demi kepentingan
bersama, saya menyesuaikan jadwal sosilaisasi yang akan saya
lakukan dengan situasi dan kondisi yang ada saat itu.
Sebelum melangsungkan sosialisasi, saya terlebih dahulu
meminta kesediaan dari perawat-perawat di IRINA penyakit dalam
dan bedah untuk mengikuti sosialisasi yang akan saya lakukan. Saya
akan menghormasti keputusan mereka jika di antara mereka ada yang
tidak berkenan mengikuti sosialisasi.
Sosialisasi berlangsung di nurse station IRINA penyakit dalam

38
dan bedah dengan menggunakan media laptop. Selain menggunakan
laptop setelah berlangsungnya sosialisasi saya membagikan booklet
yang berisi materi sosialisasi disertai penjelasan yang lebih terperinci
sehingga proses transfer informasi dapat menjadi lebih efektif.
Saat sosialisasi berlangsung saya berusaha bersikap sopan di
hadapan semua peserta sosialisasi dengan cara mejaga sikap dan tutur
kata agar tidak sampai menyinggung perasan mereka. Saya
menghindari kata-kata yang dapat membuat mereka merasa sebagai
pihak yang sagat dipersalahkan karena tidak melaksanakan discharge
planning (perencanaan pulang) dengan baik dan benar.

Analisa Dampak :

Sebagai ASN kita tidak boleh mengutamakan kepentingan


pribadi, namun kita harus mengutamakan kepentingan bersama. Jika
tidak, kita tidak dapat menjalankan peran kita sebagai pelayan
masyarakat dengan baik. Dalam kehidupan ini kita harus dapat
menghormati keputusan orang lain, jika tidak kita akan menjadi sosok
yang tidak disenangi. Jika mejadi pemimpin maka kita bisa saja
menjadi pemimpin yang diktator dan kalaupun menjadi bawahan kita
dapat menjadi bawahan yang pembangkang. Dan jika menjadi rekan
kerja maka kita dapat menjadi rekan kerja yang buruk bagi rekan derja
kita.

Penyampaian informasi harus memperhatikan media-media


pendukung yang dapat meningkatkan efektifitas penyampaian
informasi karena jika tidak maka usaha yang dilakukan tidak akan
membuahkan hasil atau tidak dapat mengantarkan pada tujuan yang
hendak kita capai.

Sopan adalah sikap yang sangat penting kita tunjukkan saat


berinteraksi dengan orang lain. Karena penerimaan orang terhadap
kita sangat dipengaruhi sikap kita terhadap orang lain, jika kita tidak
mampu menunjukkan sikap yang sopan besar kemungkinan kita juga
kan menerima perlakukan yang kurang baik. Dalam hal ini, jika saat
melakukan sosialisasi kita tidak bisa menunjukkan sikap yang sopan
maka kita akan kehilangan respek dari para peserta sosialisasi yang
membuat penerimaan mereka terhadap informasi yang kita sampaikan
menjadi terhambat.

39
Tabel 4.5 Uraian Kegiatan I Tahap Keempat

Tahapan Kegiatan 4 Mengevaluasi pemahaman peserta


sosialiasasi setelah mengikuti sosialiasasi.

Nilai Dasar Akuntabilitas : Kejelasan

Tanggal Pelaksanaan 18,20 & 25 Juni 2019


Lampiran Bukti  Lembar rekapitulasi hasil evaluasi
materi sosialisasi
 Dokumentasi foto

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Sesaat setelah pemaparan materi, peserta sosialisasi diminta


untuk mengisi lembar evaluasi yang terdiri dari enam pertanyaan
seputar materi sosialisasi yang telah dipaparkan. Dari hasil evaluasi
menunjukkan rata-rata tingkat pemahaman peserta sosialisasi terhadap
materi sosialisasi yaitu 68 %. Proses evaluasi bertujuan untuk
memperoleh kejelasan. Baik dari segi kejelasan tingkat pemahaman
peserta sosialisasi maupun kejelasan dari rencana tindak lanjut setelah
dilaksanakannnya sosialisasi. Di samping itu mengadakan evaluasi
adalah wujud dari adanya target dan tujuan yang hendak dicapai di
balik kegiatan sosialisasi yang diadakan.

Analisa Dampak :

Jika tidak ada kejelasan dari segi target atau tindak lanjut maka
kita akan kehabisan waktu dan tenaga dalam melakukan sesuatu yang
tidak bermanfaat atau dengan kata lain kita menjadi orang yang tidak
produktif hanya karena tidak matangnya persiapan yang ditunjukkan
dengan tidak adanya kejelasan baik dalam penetapan target capaian
maupun dalam perencanaan. Dalam hal ini jika kita tidak memiliki
kejelasan target capaian dan rencana tindak lanjut yang jelas setelah
diadakannya sosaialisasi maka sosialisasi yang kita adakan tidak akan
membawa dampak yang berarti.

40
Tabel 4.6 Uraian Kegiatan I Tahap Kelima

Tahapan Kegiatan 5 Mengobservasi dan mengevaluasi


pelaksanaan discharge planning
(Perencanaan Pulang) di IRINA penyakit
dalam & bedah RSUD Anugerah
Tomohon.

Nilai Dasar Akuntabilitas : Integritas

Tanggal Pelaksanaan 19-26 Juni 2019


Lampiran Bukti Lembar rekapitulasi hasil evaluasi
pelaksanaan discharge planning
(Perencanaan Pulang)

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Tahap selanjutnya yaitu mengobservasi dan mengevaluasi


pelaksanaan discharge planning (perencanaan pulang) yang dilakukan
oleh para perawat di IRINA penyakit dalam dan bedah setelah
dilakukannya sosialisasi. Dari hasil obeservasi tampak para perawat
di IRINA penyakit dalam dan bedah pada umumnya masih belum
melaksanakan discharge planning (perencanaan pulang) dengan
optimal. Adapun evaluasi pelaksanaan discharge planning
(perencanaan pulang) dilakukan dengan menggunakan lembar
evaluasi dimana ada dua komponen yang menjadi dasar penilaian
pelaksanaan discharge planning (perencanaan pulang) yaitu kriteria
proses yang terdiri dari dua indikator penilaian antara lain waktu
pelaksanaan dan tahapan discharge planning (perencanaan pulang)
serta kriteria hasil yang juga terdiri dari dua indikator penilaian antara
lalin status fungsional dan lama hari rawatan.
Hasil evaluasi dengan menggunakan lembar evaluasi tersebut,
dari segi kriteria proses diperoleh hasil antara lain, dari 6 sampel
pelaksanaan discharge planning (perencanaan pulang) yang
dievaluasi, 58% diantaranya tidak ideal dan 41,7% lainnya cukup
ideal. Sedangkan dari segi kriteria hasil diperoleh hasil evaluasi antara
lain, dari 6 sampel pelaksanaan discharge planning (perencanaan
pulang) yang dievaluasi 50% diantaranya sudah ideal, 33,3 % cukup

41
ideal dan sisanya 16,6 % masih tidak ideal.
Kegiatan mengevaluasi pelaksanaan discharge planning
(perencanaan pulang) peserta sosialisasi setelah dilakukan sosialisasi
merupakan bentuk integritas diri sebagai seorang yang telah
memberikan sosialisasi tentang pelaksanaan discharge planning
(perencanaan pulang) untuk memastikan peserta sosialisasi benar-
benar telah memahami materi sosialisasi yang telah diberikan dan
untuk memastikan sejauh mana dampak sosalisasi tentang discharge
planning (perencanaan pulang) terhadap perubahan pelaksanaannya
oleh para perawat untuk kemudian menjadi bahan evalasi dalam
menentukan tindak lanjut.

Analisa Dampak :

Jika tidak berintegritas maka saat melakukan sosialisasi kita


tidak akan menunjukkan kepedulian terhadap hasil atau dampak
sosialisasi pada diri para peserta sosalisasi. Sehingga keinginan kita
yang menginginkan terjadi perbaikan pelaksanaan discharge planning
(perencanaan pulang) hanya akan menjadi sebatas wacana karena
tidak adanya evaluasi lanjut dan tindak adanya rencana tindak lanjut.

42
II. Kegiatan II Membuat Lima Jenis Lembar Balik Tentang Lima
Penyakit Kronis yang Paling Sering Ditemui di IRINA Penyakit
Dalam dan Bedah RSUD Anugerah Tomohon

Tabel 4.7 Uraian Kegiatan II Tahap Pertama

Tahapan Kegiatan 1 Menentukan lima jenis penyakit kronik


yang paling sering ditemui di IRINA
penyait dalam dan bedah RSUD
Anugerah Tomohon.

Nilai Dasar -

Tanggal Pelaksanaan 16 Juni 2019


Lampiran Bukti Dokumentasi foto

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Tahap pertama dalam kegiatan II adalah menentukan lima jenis


penyakit kronis yang paling sering ditemui di IRINA penyakit dalam
dan bedah RSUD Anugerah Tomohon. Dalam menentukan lima jenis
penyakit kronis yang paling sering ditemui di IRINA penyakit dalam
dan bedah, saya melakukan perekapan jenis penyakit terbanyak yang
terdokumentasikan di buku register IRINA penyakit dalam dan bedah.
Perekapan dimulai dari data bulan Agustus 2018 hingga Juni 2019.
Dari hasil perekapan diperoleh lima penyakit kronis yang paling
sering ditemui di IRINA penyakit dalam dan bedah antara lain gagal
jantung kongestif, gagal ginjal kronik, penyakit paru obstruktif kronik,
asma bronkial dan osteoarthritis (asam urat).

43
Tabel 4.8 Uraian Kegiatan II Tahap Kedua

Tahapan Kegiatan 2 Menyusun materi yang akan dimuat


dalam lembar balik.

Nilai Dasar Akuntabilitas : Professional

Tanggal Pelaksanaan 16-18 Juni 2019


Lampiran Bukti -

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Setelah mendapatkan data tentang lima jenis penyakit kronis


yang paling sering ditemui di IRINA penyakit dalam dan bedah,
selanjutnya saya mengumpulkan sejumlah referensi untuk menyusun
materi yang akan dimuat dalam lembar balik. Karena menyadari
bahwa materi yang akan dimuat dalam lembar balik ini akan sangat
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman pasien tentang penanganan
penyakitnya selama di rumah sakit dan setelah kembali ke rumahnya,
maka saya benar-benar berusa menjaga kebenaran dari informasi-
informasi yang akan saya muat dalam lembar balik yang akan saya
buat, dengan cara menyeleksi dengan baik referensi yang akan saya
gunakan. Saya hanya mengambil dari sumber-sumber terpercaya dan
tidak menyadur materi secara sembarangan di internet. Hal ini adalah
upaya saya untuk berlaku professional sebagai perawat yang dalam
hal ini akan berperan sebagai edukator.

Analisa Dampak :

Tidak adanya sikap professional dalam menjalankan tugas saat


bekerja akan berdampak pada kualitas layanan yang diberikan. Dalam
hal ini, jika tidak bersikap professional maka materi yang akan dimuat
dalam lembar balik hanya berupa informasi yang tidak dapat
dipertanggung jaabkan kebenarannya karena disadur dari sumber-
sumber yang tidak terpercaya.

44
Tabel 4.9 Uraian Kegiatan II Tahap Ketiga

Tahapan Kegiatan 3 Membuat design lembar balik.

Nilai Dasar Komitmen Mutu : Efektif

Tanggal Pelaksanaan 19-24 Juni 2019


Lampiran Bukti -

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Setelah menyusun materi, selanjutnya saya membuat design


lembar balik. Design saya buat dengan sederhana tapi tetap menarik.
Saya menyertakan gambar di setiap penjelasan untuk memudahkan
pasien dalam memahami materi agar nanti saat lembar balik yang saya
buat digunakan sebagai media dalam memberikan pendidikan
kesehatan pada pasien, pendidikan kesehatan yang diberikan dapat
menjadi lebih efektif.

Analisa Dampak :

Design yang baik akan meningkatkan efektivitas penggunaan


suatu media dalam proses penyampaian informasi. Jika informasi
pendidikan kesehatan tidak efektif akan berdampak pada proses
penyembuhan pasien yang bisa jadi semakin lama dari yang
seharusnya.

45
Tabel 4.10 Uraian Kegiatan II Tahap Keempat

Tahapan Kegiatan 4 Mengkonsultasikan design lembar balik


yang telah dibuat pada mentor.

Nilai Dasar Nasionalisme : Hormat

Tanggal Pelaksanaan 25 Juni 2019


Lampiran Bukti Dokumentasi foto

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Setelah tahap mendesign selesai, sebelum melakukan


pencetakan lembar balik, saya terlebih dahulu melakukan konsultasi
dengan mentor mengenai lembar balik yang telah saya design. Hal
tersebut saya lakukan untuk menghormati beliau selaku pihak yang
telah dipercayakan untuk membimbing saya selama proses aktualisasi
di rumah sakit.

Analisa Dampak :

Hormat adalah hal yang penting kita tunjukkan pada semua orang
terutama pada orang yang dipercayakan pembimbing kita. Jika kita
tidak dapat menunjukkan rasa hormat maka kita akan dinilai sebagai
orang yang memiliki berkepribadian yang buruk.

46
Tabel 4.11 Uraian Kegiatan II Tahap Kelima

Tahapan Kegiatan 5 Mencetak lembar balik yang telah


didesign dan meletakkannya di nurse
ststion IRINA penyakit dalam dan bedah
RSUD Anugerah Tomohon

Nilai Dasar Komitmen Mutu : Inovasi

Tanggal Pelaksanaan 25 Juni 2019


Lampiran Bukti  Dokumentasi foto
 Surat pernyataan

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Setelah melakukan konsultasi dengan mentor, saya kemudian


melakukan pencetakan lembar balik. Agar tampak menarik, lembar
balik yang saya buat dicetak di atas kertas cover berwarna lalu
kemudian dilaminating dan dijilid spiral. Setelah itu, lima buah
lembar balik tentang lima jenis penyakit kronis yang berbeda tersebut
saya letakkan di nurse station IRINA penyakit dalam dan bedah
RSUD Anugerah tomohon agar dapat digunakan oleh perawat di
ruangan saat akan memberikan pendidikan kesehatan pada pasien.
Kegiatan membuat lembar balik sebagai media yang dapat
digunakan saat memberikan pendidikan kesehatan pada pasien adalah
bentuk inovasi saya untuk mengoptimalkan pelaksanaan discharge
planning (perencanaan pulang) terutama di IRINA penyakit dalam
dan beah RSUD Anugerah tomohon.

Analisa Dampak :

Inovasi diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan. Jika tidak


ada inovasi maka maka mengalami ketertinggalan dan dapat
membawa dampak yang kurang baik bagi mutu layanan unit kerja.

47
III. Membuat Lima Jenis Leaflet Tentang Tentang Lima Penyakit
Kronis yang Paling Sering Ditemui di IRINA Penyakit Dalam dan
Bedah RSUD Anugerah Tomohon

Tabel 4.12 Uraian Kegiatan III Tahap Pertama

Tahapan Kegiatan 1 Menyusun materi yang akan dimuat di


dalam leaflet

Nilai Dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab

Tanggal Pelaksanaan 16-18 Juni 2019


Lampiran Bukti -

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Tahap pertama dimulai dengan menyusun materi yang akan


dimuat dalam leaflet. Setelah itu, dilanjutkan dengan mendesign
leaflet. Sama halnya dengan lembar balik design leaflet saya buat
sederhana namun tetap menarik. Dalam mendesign leaflet, saya lebih
memprioritaskan kelengkapan informasi yang dimuat dalam leaflet
dari pada tampilan leaflet yang apik tapi minus informasi seperti
halnya leaflet-leaflet pada umumnya. Hal tersebut karena, dari hasil
observasi yang saya lakukan selama saya mulai bekerja di IRINA
penyakit dalam dan bedah RSUD Anugerah Tomohon, saya mendapati
sejumlah pasien yang masuk rumah sakit berulang kali dengan
penyakit yang sama karena mengalami kekambuhan yang disebabkan
oleh kurang pengetahuan tentang perawatan di rumah dan kurang
pengetahuan tentang jenis-jenis makanan yang harus mereka dihindari.
Sehingga saya berkesimpulan bahwa pasien memerlukan pegangan
berupa selebaran yang bisa membantu mereka dalam mengingat
informasi-informasi penting mengenai perawatan penyakitnya selama
di rumah sakit maupun setelah kembali ke rumah. Karenannya,
kegiatan membuat leaflet ini adalah wujud dari adanya rasa tanggung
jawab saya sebagai seorang perawat yang harusnya berperan sebagai
edukator yang baik agar mencegah pasien dari kekambuhan dan
kunjungan ulang (readmission) rumah sakit dengan masalah kesehatan
yang sama.

48
Analisa Dampak :

Jika tidak ada rasa tanggung jawab dalam menjalankan tugas


maka kita tidak akan mampu memberika pelayanan yang optimal dan
tidak akan memenuhi kewajiban-kewajiban kita baik sebagai tenaga
medis maupun sebagai profesi lain dalam unit kerja lain.

Tabel 4.13 Uraian Kegiatan III Tahap Kedua

Tahapan Kegiatan 2 Mendesign leaflet

Nilai Dasar -

Tanggal Pelaksanaan 19-24 Juni 2019


Lampiran Bukti -

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Saya melakukan tahapan ini bersamaan dngan tahapan


mendesign lembar balik karena konten yang dimuat dalam lembar
balik sama dengan konten yang dimuat dalam leaflet. Hal yang
membedakan antara keduanya hanya design dan penggunaannya saja.
Lembar balik digunakan sebagai media yang akan digunakan perawat
saat memberikan pendidikan kesehatan sedangkan leaflet digunakan
sebagai pegangan pasien setelah diberikan pendididkan kesehatan oleh
perawat.

49
Tabel 4.14 Uraian Kegiatan III Tahap Ketiga

Tahapan Kegiatan 3 Mengkonsultasikan design leaflet yang


telah dibuat pada mentor

Nilai Dasar Nasionaliseme : Hormat

Tanggal Pelaksanaan 25 Juni 2019


Lampiran Bukti Dokumentasi foto

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Setelah proses mendesign leaflet selesai, pada tanggal 25 Juni


2019 saya mengkonsultasikan design leaflet yang telah saya buat pada
mentor sebelum kemudian melakukan pencetakan sebagai wujud
hormat terhadap beliau yang telah dipercayakan sebagai pembimping
saya selama aktualisasi di rumah sakit.

Analisa Dampak :

Hormat adalah hal yang penting kita tunjukkan pada semua orang
terutama pada orang yang dipercayakan pembimbing kita. Jika kita
tidak dapat menunjukkan rasa hormat maka kita akan dinilai sebagai
orang yang memiliki berkepribadian yang buruk.

50
Tabel 4.15 Uraian Kegiatan III Tahap Keempat

Tahapan Kegiatan 4 Mencetak leaflet dan meletakkannya di


pojok leaflet IRINA penyakit dalam dan
bedah RSUD Anugerah Tomohon

Nilai Dasar Nasonalisme : Kecintaan terhadap


sesama manusia
Komitmen mutu : Orientasi mutu

Tanggal Pelaksanaan 25 Juni 2019


Lampiran Bukti  Lima jenis leaflet tentang lima
penyakit kronis
 Dokumentasi foto

Proses Kegiatan dan Kaitan dengan Indikator Nilai Dasar


ANEKA :

Pencetakan leaflet saya lakukan pada hari yang sama dengan


pencetakan lembar balik yaitu pada tanggal 27 Juni 2019. Setelah
semua leaflet selesai dicetak, saya meletakkannya di pojok leaflet
IRINA penyakit dalam dan bedah RSUD Anugerah Tomohon yang
kemudian bisa diambil dan diberikan pada pasien saat melakukan
discharge planning (perencanaan pulang).
Pembuatan leaflet tentang jenis penyakit kronis bertujuan
untuk membantu pelaksanaan discharge planning (perencanaan
pulang) oleh perawat dengan harapan hal tersebut dapat mencegah
meningkatnya kunjungan ulang atau readmission rumah sakit yang
dapat berdampak buruk pada mutu layanan rumah sakit dimata
masyarakat. Selain itu, kegiatan membuat leaflet yang akan
mendukung peningkatan pengetahuan pasien mengenai cara
perawatan penyakitnya sehingga mereka dapat memiliki kualitas
hidup yang lebih baik, merupakan wujud dari kecintaan terhadap
sesama manusia.

Analisa Dampak :

Jika dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan, maka kita tidak


dapat menimbulkan rasa cinta terhadap profesi kita atau pada tempat
kita bekerja. Kita akan bekerja dengan rasa terpaksa tanpa bias

51
menikmati pekerjaan karena orientasi kita dalam bekerja hanya untuk
memperoleh materi.
Jika kita tidak memiliki rasa kecintaan terhadap sesama manusia
maka kita sebagai seorang perawat tidak akan mampu menjadi
perawat professional yang dituntut mampu menangani masalah
kesehatan fisik tapi juga psikologis.

4.2 Dampak Dari Kegiatan

Tebel 4.16 Dampak Kegiatan

No Kegiatan Keadaan Sebelum Keadaan Sesudah


1. Melakukan  Perawat yang  Perawat yang
sosialisasi tentang ada di IRINA ada di IRINA
discharge penyakit dalam penyakit dalam
planning dan bedah dan bedah
(Perencanaan RSUD RSUD
Pulang) kepada Anugerah Anugerah
perawat di IRINA Tomohon pada Tomohon telah
penyakit dalam umumnya mendapatkan
dan bedah RSUD belum pemahaman
Anugerah memahami baru mengenai
Tomohon pelaksanaan kriteria
discharge pelaksanaan
planning discharge
(perencanaan planning
pulang) yang (perencanaan
baik. pulang) yang
baik.
 Pelaksanaan
discharge  Pelaksanaan
planning discharge
(Perencanaan planning
pulang) di (Perencanaan
IRINA penyakit pulang) di
dalam dan bedah IRINA penyakit
RSUD dalam dan
Anugerah bedah RSUD
Tomohon pada Anugerah
umumnya masih Tomohon pada
tidak optimal umumnya masih
tidak optimal

52
2. Membuat lima Tidak tersedia media Tersedia media
jenis lembar balik lembar balik IRINA berupa lemar balik
tentang lima penyakit dalam dan tentang lima jenis
penyakit kronis bedah RSUD penyakit kronis di
yang paling sering Anugerah Tomohon IRINA penyakit
ditemui di IRINA yang dapat dalam dan bedah
penyakit dalam digunakan oleh RSUD Anugerah
dan bedah RSUD perawat saat Tomohon yang
Anugerah melakukan dapat digunakan
pendidikan oleh perawat saat
kesehatan pada melakukan
pasien. pendidikan
kesehatan pada
pasien.

3. Membuat lima Tidak tersedia leaflet Telah tersedia


jenis leaflet di IRINA penyakit leaflet tentang lima
tentang lima dalam dan bedah jenis penyakit
penyakit penyakit RSUD Anugerah kronis di IRINA
yang paling sering Tomohon yang penyakit dalam dan
ditemui di IRINA dapat dibagikan bedah RSUD
penyakit dalam pada pasien saat Anugerah Tomohon
dan bedah RSUD perawat melakukan yang dapat
Anugerah pendidikan dibagikan oleh
Tomohon kesehatan pada perawat pada
pasien pasien saat perawat
melakukan
pendidikan
kesehatan pada
pasien.

53
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Aktualisasi nilai-nilai ASN yang berlangsung sejak tanggal 27 Mei
telah dilaksanakan dan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan
yang berarti. Isu yang diangkat oleh penulis dalam agenda aktualisasi ini yaitu
“Tidak optimalnya discharge planning (perencanaan pulang) di IRINA
penyakit dalam dan bedah RSUD Anugerah Tomohon”. Adapun upaya
untuk menangani isu tersebut, penulis merencanakan tiga jenis kegiatan yang
akan dilakukan bersamaan dengan aktualisasi nilai-nilai ASN. Ketiga jenis
kegiatan tersebut antara lain :

1. Melakukan sosialisasi tentang discharge planning (Perencanaan Pulang)


kepada perawat di IRINA penyakit dalam dan bedah RSUD Anugerah
Tomohon.
2. Membuat lima jenis lembar balik tentang lima penyakit kronis yang
paling sering ditemui di IRINA penyakit dalam dan bedah RSUD
Anugerah.
3. Membuat lima jenis leaflet tentang lima penyakit penyakit yang paling
sering ditemui di IRINA penyakit dalam dan bedah RSUD Anugerah
Tomohon.

Tempat pelaksanaan kegiatan yaitu di IRINA penyakit dalam dan bedah


RSUD Anugerah Tomohon. Pelaksanaan kegiatan yang pertama yaitu
sosialisasi dimuali pada tanggal 11 Juni 2019 dan kegiatan terakhir yaitu
membuat leaflet selesai pada tanggal 28 Juni 2019.

54
5.2 Saran

Setelah melangsungkan kegiatan aktualisasi di IRINA penyakit dalam dan


bedah RSUD Anugerah Tomohon saran yang dapat penulis berikan antra lain :

1. Untuk Para Perawat dan Kepala Ruangan IRINA Penyakit Dalam &
Bedah RSUD Anugerah Tomohon
Hendaknya para perawat mulai membiasakan diri dalam
melaksanakan discharge planning (perencanaan pulang) sesuai standar
yang ada. Hendaknya perawat meluangkan waktu khusus untuk
memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dengan menggunakan
media lembar balik yang telah disediakan dan hendaknya perawat tidak
lupa memberikan leaflet yang telah disediakan pada pasien saat melakukan
pendidikan kesehatan.
Selain itu, hendaknya kepala ruangan di IRINA penyakit dalam &
bedah berperan aktif dalam mengontrol pelaksanaan discharge planning
yang dilakukan oleh para perawat IRINA penyakit dalam & bedah dan
terus memberikan motivasi pada mereka untuk melakukan discharge
planning secara optimal.

2. Untuk pihak BKPSDM


Hendaknya pihak BKPSDM lebih selektif dalam mengadakan
kegiatan-kegiatan dalam latsar. Hendaknya upaya aktualisasi nilai-nilai
ASN mulai berlangsung selama masa on campus melalui kegiatan-
kegiatan yang memang mengandung unsur pendidikan sekali pun kegiatan
itu bersifat hiburan. Misalnya saja kegiatan jumat ceria, hendaknya
aktivitas dalam kegiatan tersebut lebih diarahkan lagi agar bagaimana
caranya aktivitas dalam kegiatan tersebut tetap memberikan pendidikan
atau penanaman nilai-nilai ASN meski dalam suasana yang tidak formal.

55

Anda mungkin juga menyukai