PENDAHULUAN
1
2003 dalam Derliana, 2012). Informasi hanya diberikan pada saat pasien
dinyatakan boleh pulang, padahal discharge planning dimulai pada hari
pertama pasien mulai dirawat di rumah sakit. Hal ini belum bisa dikatakan
discharge planning, karena diberikan dalam waktu singkat dan informasi
yang sangat terbatas sehingga tidak menjamin tercapainya suatu perubahan
perilaku pasien dan keluarga.
Permasalahan discharge planning tidak hanya terjadi di Indonesia,
tetapi juga di dunia. Data dunia melaporkan bahwa sebanyak (23%) perawat
di Australia tidak melaksanakan discharge planning, di Inggris bagian barat
daya juga menunjukkan bahwa (34%) perawat tidak melaksanakan discharge
planning (Graham et al., 2013 ; Morris et al., 2012). Sedangkan di Indonesia,
sebanyak (61%) perawat di Yogyakarta tidak melaksanakan discharge
planning. Selain itu, penelitian yang dilakukan di Bandung menunjukkan
bahwa sebanyak (54%) perawat tidak melaksanakan discharge planning
(Zuhra, 2016 ; Okatiranti, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Betty (2016)
di RSAM Bukittinggi menunjukkan sebanyak (38%) responden mengatakan
pelaksanaan discharge planning kurang baik. Kurang optimalnya
pelaksanaan discharge planning (Perncanaan pulang) juga terjadi di
IRINA Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Anugerah Tomohon.
Pelaksanaan discharge planning yang tidak efektif akan
menyebabkan tidak terjadi kontinuitas perawatan ketika pasien di rumah.
Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya perburukan kondisi pasien
sehingga pasien kembali ke rumah sakit dengan penyakit yang sama
ataupun munculnya komplikasi penyakit yang lebih berat. Pada akhirnya
masalah ketidakoptimalan pelakksanaan discharge planning (Perncanaan
pulang) dapat berpenaruh buruh pada mutu pelayanan RSUD Anugeah
Tomohon. Karenanya penulis merasa perlu mengangkat isu tersebut untuk
diatasi melalui sejumlah kegiatan yang kemudian akan dikaitkan dengan
nilai-nilai dasar ASN yang meliputi akuntailitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
2
1.2 Tujuan Aktualisasi
3
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
4
Usaha Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tomohon dalam
Pembangunan Rumah Sakit Daerah Kota Tomohon membuahkan hasil
dimana pada tanggal 18 Agustus 2016, Kepala Dinas Kesehatan di panggil
untuk persiapan pembangunan Rumah Sakit Daerah Kota Tomohon yang
dananya akan di Tata pada APBNP Tahun 2016. Setelah dana pembangunan
Rumah Sakit Daerah Kota Tomohon di tata dalam APBNP lewat Dana DAK
maka Pemerintah Kota Tomohon, Memasukan Dana Pembangunan Rumah
Sakit Daerah Kota Tomohon dalam APBDP Tahun 2016. Dengan Adanya
Pertimbangan – Pertimbangan dan penyesuaian aturan melihat waktu yang
kurang mendukung untuk Pembangunan Rumah Sakit Pada Tahun 2016 serta
dana Pembangunan Rumah Sakit di transfer dari pusat ke daerah pada akhir
Desember 2016, maka Pemerintah Kota Tomohon lewat Dinas Kesehatan
Daerah Menganggarkan kembali pada Tahun 2017 agar supaya pelaksanaan
Pembangunan Rumah Sakit lebih Efektif dan sesuai dengan aturan – aturan
yang berlaku. Dengan Melalui Proses yang panjang ini akhirnya saat ini
Tuhan dapat menjawab semua harapan dari Pemerintah Kota Tomohon dan
juga Masyarakat Kota Tomohon,dimana kita dapat melaksanakan peletakan
batu pertama Pembangunan Rumah Sakit.
Pembangunan RSUD Pratama Anugerah Kota Tomohon
menggunakan Dana Alokasi Khusus Kesehatan dengan jumlah
Rp.35.000.000.000,- yang di alokasikan Rp. 21.950.000.000,- untuk
pembangunan fisik gedung serta Rp. 13.050.000.000,- untuk pengadaan
sarana dan prasarana. Lokasi Pembangunan Rumah Sakit ini berada di
Kelurahan Tumatangtang I Kecamatan Tomohon Selatan Kota Tomohon
Provinsi Sulawesi Utara. Pemanfaatan dana yang diberikan oleh Kementerian
Kesehatan ini untuk Pembangunan Rumah Sakit adalah Sebagai Berikut :
Bangunan :
1. Ruang Administrasi
2. Ruang UGD
3. Ruang Poliklinik (Rawat Jalan)
5
4. Ruang Perawatan dengan jumlah 50 Tempat Tidur (Bedah, penyakit
dalam, Anak, Kebidanan)
5. Ruang Laboratorium
6. Ruang Operasi
7. Dapur
8. Kamar Jenazah
9. Ruang Laundry
10. Ruang Genset
11. Ruang Instalasi Farmasi
12. Ruang Kebidanan
Sarana Prasarana :
1. IPAL
2. Incenerator
3. Instalasi Gas Medis
4. Alat Laboratorium
5. Meja Operasi
6. Lampu Operasi
7. Kitchen Set
8. Listrik 105 kva
9. Dental Set
10. Genset 135 kva
11. Alat Radiologi
12. Furniture dan Mebeleur
13. Set alkes perawatan
6
2.2 Visi, Misi dan Tata Nilai Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia
B. Misi :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu dan
profesional
2. Mengembangkan sistem manajemen rumah sakit yang
terintegrasi
3. Melakukan pengembangan dalam bidang pendidikan kesehatan
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
5. Mensukseskan akreditasi RSUD Anugerah Tomohon tahun
2019
7
2.3 Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Anugerah Tomohon
8
BAB III
IDENTIFIKASI ISU DAN NILAI-NILAI DASAR ASN
9
e. Kepercayaan
f. Kejelasan
g. Integritas
h. Konsisten
i. Keseimbangan
j. Professional
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Dengan cara menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya. Adapun
indicator-indikator nasionalisme antara lain :
a. Religius
b. Hormat - Menghormati
c. Kerjasama
d. Tidak Memaksakan Kehendak
e. Jujur
f. Amanah
g. Adil
h. Persamaan derajat
i. Tidak Diskriminatif
j. Mencitai sesame manusia
k. Tenggang rasa
l. Membela kebenaran
m. Persatuan
n. Rela berkorban
o. Memelihara ketertiban
p. Disiplin
q. Musyawarah
r. Kekeluargaan
s. Menghormati keputusan
10
t. Tanggung jawab
u. Kepentingan bersama
v. Gotong royong
w. Social
x. Tidak mengganggu hak oran lain
y. Hidup sederhana
z. Menghormati karya orang lain
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Adapun indikator-indikator etika
publik antara lain :
a. Disiplin
b. Integritas
c. Tanggung jawab
d. Jujur
e. Cermat
f. Hormat
g. Sopan
h. Taat pada peraturan perundang-undangan
i. Menjaga Rahasia
4. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak sama
mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada beberapa
nilai yang harus ada pada komitmen mutu seperti :
a. Efektif
b. Efisien
c. Inovatif
11
d. Berorientasi mutu
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah
tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian Negara. Adapun indikator anti
korupsi antara lain :
a. Kejujuran
b. Kepedulian
c. Kemandirian
d. Kedisiplinan
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Kesederhanaan
h. Keadilan
i. Keberanian
12
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Penguatan
Tahap Output/ Keterkaitan Substansi Terhadap
No Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Hasil Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi
Organisasi
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Melakukan - Melakukan Terwujudnya - Akuntabilitas Mendukung Bermutu :
sosialisasi pertemuan dengan pemahaman Sebagai seorang ASN dalam upaya Mutu adalah
tentang kepala ruangan yang benar harus mewujudkan sikap peningkatan hal yang harus
discharge rawat inap tentang konsep transparansi terutama pelayanan selalu
planning penyakit dalam discharge dengan atasan. Hal yang diutamakan.
(Perencanaan dan bedah RSUD planning tersebut dapat dilakukan profesional. Perbaikan
Pulang) kepada Anugerah (Perencanaan dengan mutu
perawat di Tomohon. Pulang) mengkomunikasikan pelayanan
IRINA penyakit setiap rencana kegiatan dapat dimulai
dalam dan bedah yang berkaitan dengan dengan
13
- Menyusun materi pekerjaan atau dengan peningkatan
sosialisasi tentang tempat kerja. pengetahuan
discharge planning para staf.
(Perencanaan Dalam menyampaikan
Pulang). sebuah informasi
termasuk melalui
- Melakukan sosialisasi seorang ASN
sosialisasi pada perlu memiliki rasa
perawat yang ada tanggung jawab atas
di IRINA penyakit kebenaran informasi
dalam dan bedah yang akan ia sampaikan.
RSUD Anugerah
Tomohon. Saat menggagas sebuah
kegiatan seorang ASN
- Mengevaluasi hendaknya menunjukkan
pemahaman kejelasan baik dari
peserta capaian yang hendak ia
sosialiasasi setelah capai maupun dari segi
mengikuti rencana tindak lanjut
sosialiasasi. dari sebuah temuan hasil
evaluasi.
- Mengobservasi
dan mengevaluasi Saat melakukan sebuah
pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang
discharge planning memiliki tujuan untuk
(Perencanaan perbaikan kualitas
Pulang) di IRINA layanan dalam unit kerja
penyakit dalam & maka seorang ASN
14
bedah RSUD hendaknya memiliki
Anugerah integritas dengan
Tomohon. mengevaluasi hasil
sosialisasi yang telah
dilakukan untuk
kemudian ditindak
lanjuti.
- Nasionalisme
Saat membuat tulisan
yang menyadur dari
sumber lain maka
seorang ASN hendaknya
tetap menghargai hasil
karya rang lain dengan
tetap mencantumkan
nama penulis yang
gagasannya disadur .
15
Dalam mengambil
sebuah keputusan
seorang ASN hendaknya
lebih mengutamakan
kepentingan bersama.
- Etika Publik
Dalam berinteraksi
dengan halayak ramai
hendaknya ASN
senantiasa menunjukkan
sikap sopan dengan
menjaga sikap dan
bertutur kata yang baik.
16
- Komitmen Mutu
Dalam melakukan
sosialisasi pemilihan
madia menjadi satu hal
sangat penting agar
proses transfer informasi
menjadi efektif.
- Anti Korupsi
Hal penting yang perlu
dijaga saat menjalin
komunikasi dengan
pempinan yaitu
kejujuran karena
kejujuran merupakan
kunci penting untuk
memperoleh
kepercayaan dari
pimpinan.
17
terjadi perbaikan dalam
pelaksanaaan discharge
planning di IRINA
penyakit dalam dan bedah
sehingga hal terseut dapat
berdampak pada mutu
pelayanan.
18
balik yang telah proses aktualisasi perlu
dibuat pada melalui tahap konsultasi
mentor. dengan mentor sebagai
wujud menghormati
- Mencetak lembar
mentor sebagai pihak
balik yang telah
didesign lalu yang telah dipercayakan
meletakkannya di sebagai pembimbing
nurse station selama masa aktualisasi.
IRINA penyakit
dalam dan bedah - Komitmen mutu
RSUD Anugerah Membuat lembar balik
Tomohon adalah upaya untuk
meningkatkan Efektifitas
pendidikan kesehatan
yang dilakukan oleh
perawat & merupakan
Inovasi yang dilakukan
untuk mengoptimalkan
pelaksanaan discharge
planning (perencanaan
pulang).
19
kesehatan akan menjadi
kurang efektif karena tidak
adanya media yang
memudahkan transfer
informasi dari perawat
kepada pasien.
20
perawatan di rumah sakit
merupkan wujud dari
rasa kecintaan terhadap
sesama
- Komitmen Mutu
Pembuatan leaflet untuk
mengoptimalkan
pelaksanaan discharge
planning (perencanaan
pulang) yang dapat
mencegah peningkatan
readmission (kunjungan
ulang) rumah sakit
merupakan bentuk upaya
untuk mempertahankan
mutu layanan rumah
sakit.
21
Dampak yang akan timbul
bila kegiatan tidak
dilaksanakan adalah
pendidikan kesehatan yang
merupakan bagian dari
proses discharge planning
(Perencanaan pulang) akan
menjadi kurang efektif
dalam membatu proses
penyembuhan pasien karena
pasien kerap kusilan dalam
mengingat sejumlah
informas penting yang
disampaikan oleh perawata
selama memberikan
pendidikan kesehatan.
22
3.3 Rancangan Implementasi
23
Anti Korupsi
(Jujur & Kepedulian)
24
planning (Perencanaan discharge planning
Pulang) di IRINA (Perencanaan
penyakit dalam & Pulang)
bedah RSUD Anugerah - Surat pernyataan
Tomohon. dari pimpinan
2. Membuat lima Menentukan lima jenis Akuntabilitas (Professional) 3 Juni 2019 Dokumentasi foto
jenis lembar penyakit kronik yang
balik tentang paling sering ditemui di Nasionalisme
lima penyakit IRINA penyait dalam (Hormat)
kronis yang dan bedah RSUD
paling sering Anugerah Tomohon. Komitmen mutu (Efektif &
ditemui di Inovasi)
IRINA penyakit Menyusun materi yang 4 Juni2019 ----
dalam dan bedah akan dimuat dalam
RSUD Anugerah lembar balik.
25
station IRINA penyakit yang paling sering
dalam & bedah RSUD ditemui di IRINA
Anugerh Tomohon penyakit dalam &
bedah RSUD
Anugerah
Tomohon
- Dokumentasi foto
- Surat pernyataan
dari pimpinan
26
Mendesign leaflet 8 Juni 2019 -----
27
Tabel 3.3 Jadwal Konsultasi Dengan Coach
28
2. Membuat lima jenis lembar balik - Lima jenis lembar balik tentang lima penyakit 21 Juni Tatap muka
tentang lima penyakit kronis yang kronis yang paling sering ditemui di IRINA 2019
paling sering ditemui di IRINA penyakit dalam & bedah RSUD Anugerah
penyakit dalam dan bedah RSUD Tomohon
Anugerah - Dokumentasi foto
- Surat pernyataan dari pimpinan
3. Membuat lima jenis leaflet tentang - Lima jenis leaflet tentang lima penyakit kronis 21 Juni Tatap muka
lima penyakit penyakit yang paling yang paling sering ditemui di IRINA penyakit 2019
sering ditemui di IRINA penyakit dalam & bedah RSUD Anugerah Tomohon
dalam dan bedah RSUD Anugerah - Dokumentasi foto
Tomohon - Surat pernyataan dari pimpinan
29
Tabel 3.4 Jadwal Konsultasi Dengan Mentor
30
2. Membuat lima jenis lembar balik - Lima jenis lembar balik tentang lima penyakit 10 Juni Tatap muka
tentang lima penyakit kronis yang kronis yang paling sering ditemui di IRINA 2019
paling sering ditemui di IRINA penyakit dalam & bedah RSUD Anugerah
penyakit dalam dan bedah RSUD Tomohon
Anugerah - Dokumentasi foto
- Surat pernyataan dari pimpinan
3. Membuat lima jenis leaflet tentang - Lima jenis leaflet tentang lima penyakit kronis 10 Juni Tatap muka
lima penyakit penyakit yang paling yang paling sering ditemui di IRINA penyakit 2019
sering ditemui di IRINA penyakit dalam & bedah RSUD Anugerah Tomohon
dalam dan bedah RSUD Anugerah - Dokumentasi foto
Tomohon - Surat pernyataan dari pimpinan
31
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
32
pelaksanaan
discharge
planning
(Perencanaan
Pulang)
- Dokumentasi
Foto
- Surat
pernyataan
dari pimpinan
2. Membuat Akuntabilitas 28 Juni - Lima jenis Telah
lima jenis (Professional) 2019 lembar balik terlaksana
lembar balik tentang lima
tentang lima penyakit Dokumentas
Nasionalisme
penyakit kronis yang i terlampir
kronis yang (Hormat) paling sering
paling sering Komitmen ditemui di
ditemui di mutu (Efektif IRINA
IRINA & Inovasi) penyakit
penyakit dalam &
dalam dan bedah RSUD
bedah RSUD Anugerah
Anugerah Tomohon
Tomohon - Dokumentasi
foto
- Surat
pernyataan
33
I. Kegiatan I Melakukan Sosialisasi Tentang Discharge Planning
(Perencanaan Pulang) Kepada Perawat yang Ada di IRINA
Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Anugerah Tomohon
34
Hasil dari pertemuan tersebut yaitu saya berhasil mendapatkan
izin dari pimpinan untuk melaksanakan aktualisasi di IRINA penyakit
dalam dan bedah RSUD Anugerah Tomohon. Selain itu, saya juga
mendapatkan beberapa masukan terkait teknis pelaksanaan kegiatan.
Analisa Dampak :
35
Tabel 4.3 Uraian Kegiatan I Tahap Kedua
36
pelaksanaan tanggung jawab perawat dalam hal ini discharge planning
(perencanaan pulang) yang masih belum optimal.
Analisa Dampak :
Adapun sikap menghormati karya orang lain adalah hal yang tak
kalah penting, dimana hal tersebut akan berdampak pada semangat
berkarya anak-anak bangsa. Saat hasil karya seseorang tidak kita
hargai maka tidak menutup kemungkinan akan menjadikan banyak
orang malas untuk berkarya. Jadilah kita generasi-generasi penerus
bangsa yang miskin prestasi dan minus kontribusi untuk kemajuan
bangsa kita sendiri.
Adapun kepedulian adalah hal yang saat ini mulai jarang kita
temui di lingkungan sekitar kita. Masyaratakat modern saat ini
cenderung apatis akan masalah yang ada di lingkungan sekitarnya.
Karenannya sering kita jumpai orang yang berusaha melakukan
perbaikan di lingkungan sekitarnya dengan mencegah orang lain
melakukan hal buruk atau melanggar hukum tertentu akan dicemooh
oleh orang-orang sekitarnya, orang-orang seperti itu saat ini kerap
dinilai sok suci. Karenanya, kepedulian adal hal yang sangat perlu kita
wujudkan dalam kepribadian kita masing-masing karena jika tidak
maka kita akan menjadi orang yang membiarkan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan prilaku maupun pelanggaran hukum.
Dalam hal ini, jika tidak ada rasa kepedulian terhadap perawat
yang tidak menjalankan perannya yaitu malakukan discharge
planning (perencanaan pulang) dengan baik, maka akan beerdampak
buruk pada mutu layanan rumah sakit dan terutama dapat berdampak
buruk bagi pasien.
37
Tabel 4.4 Uraian Kegiatan I Tahap Ketiga
38
dan bedah dengan menggunakan media laptop. Selain menggunakan
laptop setelah berlangsungnya sosialisasi saya membagikan booklet
yang berisi materi sosialisasi disertai penjelasan yang lebih terperinci
sehingga proses transfer informasi dapat menjadi lebih efektif.
Saat sosialisasi berlangsung saya berusaha bersikap sopan di
hadapan semua peserta sosialisasi dengan cara mejaga sikap dan tutur
kata agar tidak sampai menyinggung perasan mereka. Saya
menghindari kata-kata yang dapat membuat mereka merasa sebagai
pihak yang sagat dipersalahkan karena tidak melaksanakan discharge
planning (perencanaan pulang) dengan baik dan benar.
Analisa Dampak :
39
Tabel 4.5 Uraian Kegiatan I Tahap Keempat
Analisa Dampak :
Jika tidak ada kejelasan dari segi target atau tindak lanjut maka
kita akan kehabisan waktu dan tenaga dalam melakukan sesuatu yang
tidak bermanfaat atau dengan kata lain kita menjadi orang yang tidak
produktif hanya karena tidak matangnya persiapan yang ditunjukkan
dengan tidak adanya kejelasan baik dalam penetapan target capaian
maupun dalam perencanaan. Dalam hal ini jika kita tidak memiliki
kejelasan target capaian dan rencana tindak lanjut yang jelas setelah
diadakannya sosaialisasi maka sosialisasi yang kita adakan tidak akan
membawa dampak yang berarti.
40
Tabel 4.6 Uraian Kegiatan I Tahap Kelima
41
ideal dan sisanya 16,6 % masih tidak ideal.
Kegiatan mengevaluasi pelaksanaan discharge planning
(perencanaan pulang) peserta sosialisasi setelah dilakukan sosialisasi
merupakan bentuk integritas diri sebagai seorang yang telah
memberikan sosialisasi tentang pelaksanaan discharge planning
(perencanaan pulang) untuk memastikan peserta sosialisasi benar-
benar telah memahami materi sosialisasi yang telah diberikan dan
untuk memastikan sejauh mana dampak sosalisasi tentang discharge
planning (perencanaan pulang) terhadap perubahan pelaksanaannya
oleh para perawat untuk kemudian menjadi bahan evalasi dalam
menentukan tindak lanjut.
Analisa Dampak :
42
II. Kegiatan II Membuat Lima Jenis Lembar Balik Tentang Lima
Penyakit Kronis yang Paling Sering Ditemui di IRINA Penyakit
Dalam dan Bedah RSUD Anugerah Tomohon
Nilai Dasar -
43
Tabel 4.8 Uraian Kegiatan II Tahap Kedua
Analisa Dampak :
44
Tabel 4.9 Uraian Kegiatan II Tahap Ketiga
Analisa Dampak :
45
Tabel 4.10 Uraian Kegiatan II Tahap Keempat
Analisa Dampak :
Hormat adalah hal yang penting kita tunjukkan pada semua orang
terutama pada orang yang dipercayakan pembimbing kita. Jika kita
tidak dapat menunjukkan rasa hormat maka kita akan dinilai sebagai
orang yang memiliki berkepribadian yang buruk.
46
Tabel 4.11 Uraian Kegiatan II Tahap Kelima
Analisa Dampak :
47
III. Membuat Lima Jenis Leaflet Tentang Tentang Lima Penyakit
Kronis yang Paling Sering Ditemui di IRINA Penyakit Dalam dan
Bedah RSUD Anugerah Tomohon
48
Analisa Dampak :
Nilai Dasar -
49
Tabel 4.14 Uraian Kegiatan III Tahap Ketiga
Analisa Dampak :
Hormat adalah hal yang penting kita tunjukkan pada semua orang
terutama pada orang yang dipercayakan pembimbing kita. Jika kita
tidak dapat menunjukkan rasa hormat maka kita akan dinilai sebagai
orang yang memiliki berkepribadian yang buruk.
50
Tabel 4.15 Uraian Kegiatan III Tahap Keempat
Analisa Dampak :
51
menikmati pekerjaan karena orientasi kita dalam bekerja hanya untuk
memperoleh materi.
Jika kita tidak memiliki rasa kecintaan terhadap sesama manusia
maka kita sebagai seorang perawat tidak akan mampu menjadi
perawat professional yang dituntut mampu menangani masalah
kesehatan fisik tapi juga psikologis.
52
2. Membuat lima Tidak tersedia media Tersedia media
jenis lembar balik lembar balik IRINA berupa lemar balik
tentang lima penyakit dalam dan tentang lima jenis
penyakit kronis bedah RSUD penyakit kronis di
yang paling sering Anugerah Tomohon IRINA penyakit
ditemui di IRINA yang dapat dalam dan bedah
penyakit dalam digunakan oleh RSUD Anugerah
dan bedah RSUD perawat saat Tomohon yang
Anugerah melakukan dapat digunakan
pendidikan oleh perawat saat
kesehatan pada melakukan
pasien. pendidikan
kesehatan pada
pasien.
53
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Aktualisasi nilai-nilai ASN yang berlangsung sejak tanggal 27 Mei
telah dilaksanakan dan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan
yang berarti. Isu yang diangkat oleh penulis dalam agenda aktualisasi ini yaitu
“Tidak optimalnya discharge planning (perencanaan pulang) di IRINA
penyakit dalam dan bedah RSUD Anugerah Tomohon”. Adapun upaya
untuk menangani isu tersebut, penulis merencanakan tiga jenis kegiatan yang
akan dilakukan bersamaan dengan aktualisasi nilai-nilai ASN. Ketiga jenis
kegiatan tersebut antara lain :
54
5.2 Saran
1. Untuk Para Perawat dan Kepala Ruangan IRINA Penyakit Dalam &
Bedah RSUD Anugerah Tomohon
Hendaknya para perawat mulai membiasakan diri dalam
melaksanakan discharge planning (perencanaan pulang) sesuai standar
yang ada. Hendaknya perawat meluangkan waktu khusus untuk
memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dengan menggunakan
media lembar balik yang telah disediakan dan hendaknya perawat tidak
lupa memberikan leaflet yang telah disediakan pada pasien saat melakukan
pendidikan kesehatan.
Selain itu, hendaknya kepala ruangan di IRINA penyakit dalam &
bedah berperan aktif dalam mengontrol pelaksanaan discharge planning
yang dilakukan oleh para perawat IRINA penyakit dalam & bedah dan
terus memberikan motivasi pada mereka untuk melakukan discharge
planning secara optimal.
55