Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1 KONDISI WILAYAH KABUPATEN KEBUMEN


2.1.1. Letak Geografis
Kabupaten Kebumen merupakan kabupaten yang terletak di bagian selatan
Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Kebumen terletak pada 7027’-
7050’ LS dan 109022’-109050’ BT. Sedangkan secara administratif terdiri dari 26
kecamatan dengan luas wilayah sebesar 128.111,50 Ha atau 1.281,115 km2 dengan
kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan perbukitan, sedangkan
sebagian besar merupakan dataran rendah, dengan batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara
2. Sebelah Timur : Kabupaten Purworejo
3. Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
4. Sebelah Barat : Kabupaten Cilacap dan Banyumas

2-1
Gambar 2.1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Kebumen

2.1.2. Luas Wilayah


Kabupaten Kebumen terdiri dari 26 kecamatan dengan luas wilayah
sebesar 1.281,11 km2. Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan
Karanggayam, yaitu seluas 109.29 km2 (8.53 %), sedangkan kecamatan terkecil
adalah Kecamatan Gombong, yaitu seluas 19.48 km2 (1.52 %). Luas masing-
masing kecamatan di Kabupaten Kebumen selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut.

2-1
Tabel 2.1

Luas Masing-Masing Kecamatan Di Kabupaten Kebumen

No. Kecamatan Luas Wilayah


(km2) (%)
1 Ayah 76.37 5.96
2 Buayan 68.42 5.34
3 Puring 61.97 4.84
4 Petanahan 44.84 3.50
5 Klirong 43.25 3.38
6 Buluspesantren 48.77 3.81
7 Ambal 62.41 4.87
8 Mirit 52.35 4.09
9 Bonorowo 20.91 1.63
10 Prembun 22.96 1.79
11 Padureso 28.95 2.26
12 Kutowinangun 33.73 2.63
13 Alian 57.75 4.51
14 Poncowarno 27.37 2.14
15 Kebumen 42.04 3.28
16 Pejagoan 34.58 2.70
17 Sruweng 43.68 3.41
18 Adimulyo 43.43 3.39
19 Kuwarasan 33.84 2.64
20 Rowokele 53.79 4.20
21 Sempor 100.15 7.82
22 Gombong 19.48 1.52
23 Karanganyar 31.4 2.45
24 Karanggayam 109.29 8.53
25 Sadang 54.23 4.23
26 Karangsambung 65.15 5.09
Jumlah 1.281.11 100
Sumber : Kebumen Dalam Angka, 2014

2.1.3. Kondisi Topografi


Kondisi topografi wilayah Kabupaten Kebumen meliputi daerah
pegunungan di utara dan dataran (pantai) di sebelah selatan dengan ketinggian
berkisar antara 0-997,5 m di atas permukaan laut.

2-1
Kemiringan tanahnya dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) tingkatan,
seperti terlihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.2
Kondisi Topografi Di Kabupaten Kebumen

No. Topografi % Miring Luas (Ha) Sebaran Lokasi


1 Datar 0–2 66.953,16 Wilayah tengah dan pesisir selatan

2 Bergelombang 2 – 15 5.944,37 -
3 Curam 15 – 40 21.919,37 -
4 Sangat Curam > 40 33.294,60 Wilayah bagian utara dan sebagian
wilayah Kecamatan Ayah
Sumber : SIPD Kabupaten Kebumen 2014

2.1.4. Kondisi Geologi


Keadaan tanah di daerah pesisir Kabupaten Kebumen, secara umum
dibedakan dalam 2 satuan lahan yang meliputi hamparan pasir (gumuk pasir) dan
dataran aluvial. Hamparan dataran pasir alluvial merupakan daerah yang terletak
pada kawasan pantai, yang pemanfaatannya oleh masyarakat lebih banyak
digunakan untuk daerah pertanian. Sedangkan hamparan gumuk pasir pasif,
terdapat tumbuhan liar (perdu dan semak-semak) dan sebagian juga digunakan
untuk areal pertanian. Pada kedua bentuk lahan tersebut mempunyai tekstur tanah
pasir yang khas. Tanah pasiran tersebut mudah meloloskan air dan kurang subur.
Tanah tersebut kurang baik dimanfaatkan untuk areal tambak secara langsung,
sebab sulit untuk membangun tanggul dan kurang baik untuk petak
penampungan air karena sifat porositas tanah yang besar.
Tanah pada area dataran aluvial yang diteliti umumnya mempunyai tekstur
lempung (clay), sebagian bertekstur lempung lanauan (silty clay) atau lempung
pasiran (sandy clay). Tanah tersebut mempunyai pH agak asam-netral (5,4-7,2).
Tanah tipe seperti itu mampu mengikat kandungan garam atau hara yang lebih
banyak dan tidak mudah tercuci air hujan. Tanah lempungan sangat sesuai untuk
dibuat pematang dan baik untuk tambak atau kolam penampung air.

2-1
2.1.5. Kondisi Hidrologi dan Klimatologi
Kondisi hidrogeologi daerah kebumen di bagian selatan yang sebagian
besar tersusun oleh dataran rendah dan kars mempunyai potensi sumber daya air
tanah dengan produktifitas tinggi – sedang. Namun pada sebagian wilayah di
bagian utara yang berupa rangkaian pegunungan–perbukitan dengan litologi
batuan bersifat tufaan potensi sumber daya air tanahnya secara umum rendah.
Pada daerah kars ketersediaan air, baik air tanah maupun air permukaan pada
umumnya cukup baik (sedang), namun jumlah total kandungannya, posisi
reservoar serta kualitas air belum teridentifikasi dengan jelas disamping itu pada
musim kemarau jumlah airnya sangat terbatas. Sedang untuk daerah – daerah
yang rawan kekeringan seperti daerah sekitar bumi perkemahan desa Widoro
Kecamatan Karangsambung serta daerah Kecamatan Padureso, pada musim
penghujan keberadaan airnya cukup baik, namun pada musim kemarau sangat
kekurangan air.

2.2 SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA


2.2.1. Mata Pencaharian Penduduk
Dari jumlah penduduk angkatan kerja di Kabupaten Kebumen, 43,91%
diantaranya bermata pencaharian di sektor pertanian, 16,76% bermata pencaharian
di sektor pertanian, 16,55% bermata pencaharian di sektor perdagangan, hotel dan
restoran, 12,78% bermata pencaharian di sektor jasa-jasa, serta sisanya di sektor
konstruksi, angkutan dan telekomunikasi dan sektor lainnya

2.2.2. Adat, Istiadat dan Budaya


Aktivitas agrobisnis merupakan aktivitas yang mendominasi di Kabupaten
Kabumen. Kegiatan agrobisnis dimulai dari area pertanian yang berada di
perdesaan dan menuju kawasan pertanian untuk distribusikan, diolah, dan
dipasarkan di kawasan perkotaan baik di perkotaan di Kabupaten Kebumen
maupun luar kabupaten. Dengan kegiatan tersebut, sebagian besar penduduk di
Kabupaten Kebumen merupakan petani yang bekerja di areal pertanian dan
perkebunan yang tersebar di Kabupaten Kebumen. Selain bekerja di bidang

2-1
pertanian dan pemasarannya, penduduk Kabupaten beraktifitas di bidang
perdagangan, pendidikan, industri, dsb.

Masyarakat di Kabupaten Kebumen masih menjunjung tinggi nilai-nilai


tradisional dan kearifan lokal yang ada. Masyarakat Kabupaten Kebumen
termasuk ke dalam masyarakat jawa dengan berbagai macam adat dan
kebudayaannya.

2.3 KEPENDUDUKAN
Secara agregat penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun 2013 tercatat
1.176.662 jiwa, tumbuh sebesar 0,60 % dari tahun sebelumnya, dengan jumlah
rumah tangga sebanyak 316.159 rumah tangga sehingga rata-rata jumlah jiwa per
rumah tangga sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Kebumen sebesar
918 jiwa/km², dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat
penduduknya dengan 2.882 jiwa/km² dan Kecamatan Sadang merupakan daerah
terjarang penduduknya dengan 334 jiwa/km². Jumlah penduduk di Kabupaten
Kebumen dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Per Kecamatan Di Kabupaten Kebumen
Tahun 2013
Rata-rata
Banyaknya
Luas Penduduk per
Kecamatan
(Km2) Desa/ Pendudu Desa/
RT Km2 RT
Kel k Kel

Ayah 76,370 18 15.236 55.233 723 3.069 4

Buayan 68,420 20 14.445 54.055 790 2.703 4

Puring 61,970 23 14.501 52.697 850 2.291 4

Petanahan 44,840 21 14.857 53.010 1.182 2.524 4

Klirong 43,250 24 14.701 54.188 1.253 2.258 4

Buluspesantren 48,770 21 14.026 52.373 1.074 2.494 4

2-1
Rata-rata
Banyaknya
Luas Penduduk per
Kecamatan
(Km2) Desa/ Pendudu Desa/
RT Km2 RT
Kel k Kel

Ambal 62,410 32 14.724 54.631 875 1.707 4

Mirit 52,350 22 11.865 43.833 837 1.992 4

Bonorowo 20,910 11 5.311 18.486 884 1.681 4

Prembun 22,960 13 7.380 26.264 1.144 2.020 4

Padureso 28,950 9 3.809 13.288 459 1.476 4

Kutowinangun 33,730 19 11.342 42.069 1.247 2.214 4

Alian 57,750 16 13.957 53.917 934 3.370 4

Poncowarno 27,370 11 4.035 14.879 544 1.353 4

Kebumen 42,040 29 30.912 121.178 2.882 4.179 4

Pejagoan 34,580 13 12.167 48.529 1.403 3.733 4

Sruweng 43,680 21 14.059 53.317 1.221 2.539 4

Adimulyo 43,430 23 9.980 34.085 785 1.482 3

Kuwarasan 33,840 22 12.025 44.376 1.311 2.017 4

Rowokele 53,795 11 11.511 42.217 785 3.838 4

Sempor 100,150 16 15.340 59.049 590 3.691 4

Gombong 19,480 14 12.871 47.237 2.425 3.374 4

Karanganyar 31,400 11 9.440 33.957 1.081 3.087 4

Karanggayam 109,290 19 12.637 48.315 442 2.543 4

Sadang 54,230 7 4.884 18.091 334 2.584 4

Karangsambung 65,150 14 10.143 37.388 574 2.671 4

Jumlah 1.281,115 460 316.158 1.176.662 918 2.558 4

Sumber : Kebumen Dalam Angka, 2014

2-1
2.4 RENCANA TATA RUANG DAN WILAYAH (RTRW)
Berdasarkan Dokumen RTRW Kabupaten Kebumen Tahun 2011-2031
kawasan strategis di Kabupaten Kebumen, meliputi :

1. Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi


a. Kawasan Ekonomi Cepat Tumbuh Prembun – Kutowinangun –
Kebumen – Sruweng – Karanganyar – Gombong
b. Kawasan Pesisir Ayah
c. Kawasan Petanahan ditetapkan sebagai kawasan strategis terkait
dengan potensi pergudangan dan transportasi
d. Kawasan Strategis Pengembangan pusat pertumbuhan berbasis potensi
sumber daya alam dan kegiatan budi daya unggulan sebagai penggerak
utama pengembangan wilayah
- Kawasan Peruntukan industri Batu Bata dan Genteng di Pejagoan,
Kawasan ini meliputi Desa Kewayuhan, Kedawung dan Peniron,
Kecamatan Pejagoan serta Desa Sruweng, Giwangretno dan Jabres,
Kecamatan Sruweng.
- Peruntukan Industri Kerajinan Rakyat yang tersebar di seluruh
Kabupaten Kebumen
- Peruntukan Industri Olahan tersebar di wilayah Kabupaten
Kebumen
- Kawasan Pengembangan Pariwisata Ayah dan sekitarnya
- Kawasan Pengembangan Perikanan di Ayah dan Rowokele
e. Kawasan Strategis Lahan Pangan Berkelanjutan, meliputi Kecamatan
Gombong, Karanganyar, Kuwarasan, Adimulyo, Puring, Sruweng,
Petanahan, Klirong, Kebumen, Kutowinangun, Buluspesantren,
Ambal, Mirit, Bonorowo dan Prembun.
f. Kawasan Perbatasan Rowokele di Desa Jatiluh dan Prembun Timur di
Desa Tunggalroso Perbatasan Mirit Timur di Desa Wiromartan

2-1
g. Kawasan Pelestarian Sarang Burung Walet, berada di Gua
Karangbolong Kecamatan Buayan, Karangduwur dan Pasir Kecamatan
Ayah
h. Kawasan Pariwisata dan Pengembangan Perikanan Tangkap dan
Perikanan Budidaya di Ayah dan Rowokele
i. Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), dari Kecamatan Mirit hingga Kec.
Ayah
2. Kawasan Strategis Sosial dan Budaya
a. Benteng Van Der Wijck
b. Masjid Soko Tunggal di Desa Sedayu Kecamatan Sempor
c. Candi Lingga dan Yoni di Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen
3. Kawasan Strategis Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
a. Hutan bakau di kawasan pesisir Kecamatan Ayah dan direncanakan
pengembangannya di muara Sungai Wawar (Mirit) dan muara Sungai
Luk Ulo (Klirong).
b. Kawasan Hutan Lindung Waduk Sempor dan Waduk Wadaslintang
4. Kawasan Strategis dari Sudut Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan
Teknologi
a. Kawasan Waduk Sempor
b. Kawasan Waduk Wadaslintang

2-1

Anda mungkin juga menyukai