Anda di halaman 1dari 34

BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

2.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah

A. Geografis

Kabupaten Cianjur mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur regional

yang menghubungkan antara Ibukota Propinsi Jawa Barat, yaitu Bandung dan

Ibukota Jakarta. Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak antara 6 0 21’ sampai

dengan 70 25’ Lintang Selatan dan 1060 42’ sampai dengan 1070 33’ Bujur Timur.

Posisi tersebut menempatkan Kabupaten Cianjur berada di tengah-tengah wilayah

Propinsi Jawa Barat yang memanjang dari utara ke selatan.

B. Wilayah Administratif

Kabupaten Cianjur mempunyai luas 361.435 Ha yang terdiri dari 32 kecamatan,

354 desa, 6 kelurahan yang mencakup 2.751 Rukun Warga serta 10.402 Rukun

Tetangga. Batas batas administrasi wilayah Kabupaten Cianjur adalah :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten

Purwakarta

 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Sukabumi

 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Samudera Indonesia

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2-1
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Bandung Barat,

Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut

Lebih jelasnya mengenai wilayah administrasi Kabupaten Cianjur lihat Gambar 2.1

dan Tabel 2.1.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2-2
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Gambar 2.1
Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Cianjur

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2-3
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Cianjur

Luas Wilayah
No. Kecamatan Prosentase (%)
(Km²)

1 Agrabinta 192,65 5,33


2 Leles 114,32 3,16
3 Sindangbarang 159,08 4,40
4 Cidaun 295,51 8,18
5 Naringgul 281,32 7,78
6 Cibinong 235,48 6,52
7 Cikadu 188,66 5,22
8 Tanggeung 59,80 1,65
9 Pasir Kuda 115,15 3,19
10 Kadupandak 104,41 2,89
11 Cijati 49,02 1,36
12 Takokak 142,16 3,93
13 Sukanagara 174,05 4,82
14 Pagelaran 199,44 5,52
15 Campaka 143,75 3,98
16 Campakamulya 74,27 2,05
17 Cibeber 124,73 3,45
18 Warungkondang 45,16 1,25
19 Gekbrong 50,77 1,40
20 Cilaku 52,53 1.45
21 Sukaluyu 48,02 1,33
22 Bojongpicung 88,34 2,44
23 Haurwangi 46,18 1,28
24 Ciranjang 34,81 0,96
25 Mande 98,79 2,73
26 Karangtengah 48,53 1,34
27 Cianjur 26,15 0,72
28 Cugenang 76,15 2,11
29 Pacet 41,66 1,15
30 Cipanas 67,28 1,86
31 Sukaresmi 92,15 2,55
32 Cikalongkulon 144,02 3,98

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2-4
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

JUMLAH 3.614,34 100,00


Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka Tahun 2012

2.2 Gambaran Demografi

A. Jumlah dan Sebaran Serta Kepadatan Penduduk

Penduduk di Kabupaten Cianjur pada tahun 2012 berjumlah 2.231.107 jiwa,

dengan luas Kabupaten Cianjur sebesar 3.614,34 Km², maka kepadatan penduduk

di Kabupaten Cianjur pada tahun 2012 rata-rata adalah 617 jiwa/Km². Kepadatan

penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Cianjur sebesar 6.219 jiwa/Km² serta

kepadatan penduduk terendah di Kecamatan Naringgul sebesar 162 jiwa/Km².

Perincian sebaran penduduk dan kepadatannya perkecamatan disajikan pada tabel

2.2.

B. Laju Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2011 sebesar 2.210.278 jiwa,

sementara jumlah penduduk pada tahun 2012 sebesar 2.231.107 jiwa (hasil

Susenas) sehingga terjadi penambahan sebesar 41.753 jiwa. Dengan penambahan

ini, maka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2012 sebesar

0,94 persen. Selengkapnya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cianjur dapat

dilihat pada tabel 2.3.

C. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Cianjur pada tahun 2012 berjumlah

1.153.993 jiwa, sementara penduduk perempuan berjumlah 1.077.114 jiwa,

sehingga total berjumlah 2.231.107 jiwa. Dari data penduduk berdasarkan jenis

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2-5
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

kelamin menujukkan jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan

penduduk perempuan. Untuk jumlah penduduk menurut kelompok umur di

Kabupaten Cianjur Tahun 2012 usia 0 – 14 berjumlah 705.573 jiwa, usia 15 – 64

tahun berjumlah 1.417.900 jiwa serta usia ≥ 65 tahun berjumlah 107.634 jiwa.

Dengan komposisi penduduk demikian, maka penduduk kelompok usia produktif

(15 – 64 tahun) sebanyak 63,55 %, sementara penduduk usia non produktif (0 – 14

tahun ditambah 65 tahun keatas) sebesar 36,45 %. Jumlah penduduk menurut

kelompok umur di Kabupaten Cianjur pada tahun 2012 dapat dilihat tabel 2.4.

D. Penduduk Miskin

Penduduk yang dapat dikatakan penduduk miskin adalah Rumah Tangga Sasaran

(RTR) yang diklasifikasikan dalam kategori 1, kategori 2, kategori 3, serta kategori

4. RTR kategori 1 di Kabupaten Cianjur tahun 2011 berjumlah 70.134 rumah

tangga, kategori 2 berjumlah 99.523 rumah tangga, kategori 3 berjumlah

99.522 rumah tangga, kategori 4 berjumlah 35.903 rumah tangga, total

berjumlah 305.082 rumah tangga. Selengkapnya jumlah penduduk miskin atau RTR

di Kabupaten Cianjur tahun 2011 dapat dilihat tabel 2.5.

Tabel 2.2
Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Cianjur
Tahun 2012

Luas
Jumlah Kepadatan
No. Kecamatan Wilayah
(Jiwa) (Jiwa/Km²)
(Km²)
1 Agrabinta 192.65 37,581 195
2 Leles 114.32 32,438 284
3 Sindangbarang 159.08 53,281 335
4 Cidaun 295.51 66,077 224

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2-6
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

5 Naringgul 281.32 45,678 162


6 Cibinong 235.48 59,239 252
7 Cikadu 188.66 35,465 188
8 Tanggeung 59.80 45,226 756
9 Pasir Kuda 115.15 35,210 306
10 Kadupandak 104.41 49,922 478
11 Cijati 49.02 33,418 682
12 Takokak 142.16 52,059 366
13 Sukanagara 174.05 50,126 288
14 Pagelaran 199.44 69,559 349
15 Campaka 143.75 65,166 453
16 Campakamulya 74.27 24,155 325
17 Cibeber 124.73 118,899 953
18 Warungkondang 45.16 66,642 1,476
19 Gekbrong 50.77 52,686 1,038
20 Cilaku 52.53 100,193 1,907
21 Sukaluyu 48.02 72,030 1,500
22 Bojongpicung 88.34 72,852 825
23 Haurwangi 46.18 55,316 1,198
24 Ciranjang 34.81 76,850 2,208
25 Mande 98.79 71,409 723
26 Karangtengah 48.53 137,896 2,841
27 Cianjur 26.15 162,633 6,219
28 Cugenang 76.15 102,647 1,348
29 Pacet 41.66 99,845 2,397
30 Cipanas 67.28 107,329 1,595
31 Sukaresmi 92.15 82,260 893
32 Cikalongkulon 144.02 97,020 674
JUMLAH 3,614.34 2,231,107 617
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 2.3
Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Cianjur
Tahun 2008 - 2012

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2-7
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Jumlah
Penambahan Pertumbuhan
No Tahun Penduduk
(Jiwa) (%)
(Jiwa)
1 2008 2.269.984
2 2009 2.200.346 30.362 1,39
3 2010 2.171.281
4 2011 2.210.278 41.753 1,89
5 2012 2.231.107 20.829 0,94
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka, Tahun 2013

Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kabupaten Cianjur
Tahun 2012

Laki Laki Perempuan


No Usia L+P
(L) (P)
1 0 -14 Tahun 362.139 343.434 705.573
2 15 – 64 Tahun 741.988 675.912 1.417.900
3 ≥ 65 tahun 49.866 57.768 107.634
JUMLAH 1.153.993 1.077.114 2.231.107
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka, Tahun 2013

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2-8
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Tabel 2.5
Klasifikasi Rumah Tangga Sasaran (RTS)
Kabupaten Cianjur
Tahun 2011

Kategori Kategori Kategori Kategori JUMLAH


No. Kecamatan
1 2 3 4 (KK)
1 Agrabinta 1,401 2,211 1,647 450
5,709
2 Leles 786 2,129 2,105 533
5,553
3 Sindangbarang 1,674 2,584 2,178 515
6,951
4 Cidaun 3,486 5,208 3,956 1,515
14,165
5 Naringgul 2,107 3,027 2,353 676
8,163
6 Cibinong 1,919 3,466 3,209 960
9,554
7 Cikadu 1,805 2,049 1,438 524
5,816
8 Tanggeung 2,323 3,648 3,593 1,494
11,058
9 Pasir Kuda 2,261 3,342 2,620 658
8,881
10 Kadupandak 2,021 2,445 1,716 337
6,519
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2-9
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

11 Cijati 1,673 2,137 2,280 762


6,852
12 Takokak 1,615 2,815 1,606 239
6,275
13 Sukanagara 2,155 2,253 2,230 810
7,448
14 Pagelaran 3,825 4,310 2,422 284
10,841
15 Campaka 2,846 4,511 3,489 418
11,264
16 Campakamulya 975 1,811 1,064 98
3,948
17 Cibeber 4,412 5,171 4,921 1,503
16,007
18 Warungkondang 2,001 3,142 3,453 870
9,466
19 Gekbrong 2,128 2,083 1,835 562
6,608
20 Cilaku 2,589 3,212 3,754 1,527
11,082
21 Sukaluyu 2,640 3,080 3,411 1,521
10,652
22 Bojongpicung 2,022 3,009 3,226 1,106
9,363
23 Haurwangi 1,622 2,528 3,357 1,760
9,267
24 Ciranjang 1,680 2,617 3,637 2,002
9,936
25 Mande 1,943 3,561 4,332 1,481
11,317
26 Karangtengah 1,796 3,550 5,734 2,795
13,875
27 Cianjur 2,742 3,421 5,355 3,633
15,151
28 Cugenang 2,948 4,259 4,681 1,173
13,061
29 Pacet 1,569 2,655 4,069 2,118
10,411
30 Cipanas 1,757 2,760 4,066 2,164
10,747
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 10
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

31 Sukaresmi 2,458 2,701 2,354 467


7,980
32 Cikalongkulon 2,955 3,828 3,431 948
11,162
JUMLAH 70,134 99,523
99,522 35,903 305,082
Sumber : PPLS 2011 TNP2K

2.3 Gambaran Topografi

Wilayah Kabupaten Cianjur mempunyai topografi berupa dataran, perbukitan

berelief halus, perbukitan berelief sedang, perbukitan berelief agak kasar serta

perbukitan berelief kasar seperti yang diuraikan sebagai berikut:

1. Dataran

Merupakan daerah dengan kemiringan lereng yang

berkisar antara 0 – 8 % yang menempati daerah pantai

, daerah alluvial sungai dan dataran lahar. Daerah

yang termasuk satuan morfologi ini mempunyai

tingkat erosi yang rendah yang terdistribusi pada Kecamatan Sukaresmi,

Cikalongkulon, Cianjur, Ciranjang, Bojong Picung, sebelah utara pada

Kecamatan Cibeber, Pagelaran, Tanggeung, Kadupandak, dan sepanjang Pantai

Selatan mulai dari Agrabinta sampai Cidaun.

2. Berbukitan Berelief Halus

Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan

bergelombang halus dengan kemiringan lereng 8 –

15 % yang terdapat pada daerah utara Kecamatan

Pacet, Warungkondang, Takokak sebelah Barat,

Cidaun dan sebelah Timur Sindang Barang.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 11


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

3. Berbukitan Berelief Sedang

Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan

bergelombang sedang dengan kemiringan lereng 15 –

25 % yang tersebar pada daerah Utara Kecamatan

Mande, sebelah Selatan Kadupandak, dan sebelah

Selatan Cibeber.

4. Berbukitan Berelief Agak Kasar

Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan

bergelombang agak kasar dengan kemiringan lereng

24 – 40 % yang tersebar pada daerah Takokak, bagian

Utara dan Selatan Kadupandak, bagian Utara

Sukanagara, Agrabinta, sebelah Utara Cidaun, sebelah

Selatan Pagelaran, dan sebelah Barat Kecamatan Tanggeung.

5. Berbukitan Berelief Kasar

Bentuk permukaan pada bagian ini adalah

bergelombang kasar sampai sangat kasar dengan

kemiringan lereng > 40 % yang terdistribusi pada

daerah Selatan Kecamatan Sukaresmi, sebelah

Selatan Bojong Picung, Sukanagara, Gunung Buleud, Sebelah Timur Kecamatan

Takokak dan Gunung Sambul, sebelah Timur Pagelaran, bagian Selatan dan

Utara Kadupandak serta Karangtengah yang membentuk gawir gerakan tanah

yang hamper tegak lurus. Daerah lain yang memiliki bentuk permukaan seperti

ini adalah daerah Gunung Pangrango, Pasir Beser, pasir Taman sampai pasir

Gambir, Pasir Negrog, Gunung Pondokcabang, Gunung Berenuk, dan Pasir Gook.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 12


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Letak ketinggian Wilayah Kabupaten Cianjur yaitu: 7 – 2.962 mdpl, wilayah yang

mempunyai ketinggian tertinggi adalah Kecamatan Cipanas dan Pacet yaitu 1.080 –

2.962 mdpl. Selengkapnya ketinggian wilayah Kabupaten Cianjur dapat dilihat tabel

2.6 dan gambar 2.1

2.4 Gambaran Geohidrologi

Sumber-sumber air di Kabupaten Cianjur berdasarkan geohidrologi adalah air

permukaan (berupa sungai-sungai), mata air, dan air tanah. Sumber air tersebut

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri, dan lain-lain.

1. Air Permukaan

Sungai Citarum merupakan sungai utama yang mengalir ke bagian utara

dengan beberapa anak sungainya di Kabupaten Cianjur antara lain Sungai

Cibebet, Sungai Cikundul, Sungai Cibalagung, dan Sungai Cisokan. Sungai-

sungai tersebut membentuk sub-DAS yang merupakan bagian dari DAS Citarum

yang bermuara di Laut Jawa. Di bagian selatan terdapat Sungai Cibuni, Sungai

Cisokan, Sungai Cisadea, Sungai Ciujung, dan Sungai Cilaki yang merupakan

sub-DAS Cibuni – Cilaki yang bermuara di Samudera Indonesia. Daerah Aliran

Sungai (DAS) di Kabupaten Cianjur dapat dilihat gambar 2.2.

Ada 2 buah waduk yang memanfaatkan aliran Sungai Citarum yaitu Cirata dan

Saguling. Waduk Cirata mempunyai luas genangan 6.400 ha dimana + 3.400

ha menggenangi wilayah Kabupaten Cianjur. Genangan tersebut merupakan

sumber air permukaan / penampung air yang dapat dimanfaatkan sebagai

pengairan persawahan, pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas sekitar 550

MW jam/tahun serta pengembangan budidaya perikanan darat dan pariwisata.

Tabel 2.6
Ketinggian Wilayah dan Kemiringan tanah Setiap Kecamatan
Di Kabupaten Cianjur Tahun 2012
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 13
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

No. Kecamatan Ketinggian (mdpl) Kemiringan (%)

1 Agrabinta 7 – 600 0 – 40
2 Leles 7 – 600 0 – 40
3 Sindangbarang 7 – 500 0 – 40
4 Cidaun 7 – 500 0 – 40
5 Naringgul 800 – 2.300 15 - 40
6 Cibinong 141 - 800 3 – 40
7 Cikadu 141 – 950 15 – 40
8 Tanggeung 350 - 1200 3 - 40
9 Pasir Kuda 350 - 1200 3 – 40
10 Kadupandak 350 - 1200 0 – 25
11 Cijati 350 - 1200 0 – 25
12 Takokak 800 – 2100 15 – 40
13 Sukanagara 700 – 1.010 15 – 40
14 Pagelaran 350 - 1200 15 – 40
15 Campaka 475 – 700 15 – 40
16 Campakamulya 475 – 700 15 – 40
17 Cibeber 200 – 1.250 0 - 40
18 Warungkondang 300 - 900 0 - 40
19 Gekbrong 300 - 900 0 - 40
20 Cilaku 436 – 675 0 - 30
21 Sukaluyu 200 - 316 0 - 30
22 Bojongpicung 200 – 450 0 - 40
23 Haurwangi 200 – 450 0 - 40
24 Ciranjang 200 – 316 0 - 40
25 Mande 250 – 500 0 - 40
26 Karangtengah 350 – 375 0 - 40
27 Cianjur 436 - 675 0 - 30
28 Cugenang 300 – 1.035 0 – 25
29 Pacet 1.080 – 2.962 3 - 40
30 Cipanas 1.080 – 2.962 3 - 40
31 Sukaresmi 1.080 – 1.450 3 - 40
32 Cikalongkulon 225 - 500 0 - 40
Kabupaten Cianjur 7 – 2.962 0 - 40
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka, Tahun 2013

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 14


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 15


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Gambar 2.2
Peta Ketinggian Kabupaten Cianjur

Gambar 2.3
Peta Daerah Aliran Air (DAS) Kabupaten Cianjur

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 16


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Selain sungai, potensi air permukaan di Kabupaten Cianjur adalah adanya

situ/rawa yang terdapat di Kecamatan Pagelaran, Tanggeung, Cibinong dan


Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 17
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Kadupandak. Terdapat sekitar 16 situ/rawa mencakup luasa + 33,50 Ha dengan

perkiraan volume air 594.300 m3 dan mampu mengairi sawah + 1.431 Ha.

2. Mata Air

Zona mata air umumnya berada pada ketinggian sekitar 400-1.000 mdpl. Zona

mata air yang sangat vital atau berpotensi terutama berada pada lereng bagian

timur Gunung Gede. Air yang berasal dari mata air dalam zona ini terutama

ditampung oleh sungai Cilaku, Cisarua, Cicaringin, dan Cikundul. Sumber air

bersih ini terutama dimanfaatkan untuk kepentingan domestik (rumah tangga),

pertanian, dan waduk Cirata.

Zona mata air yang berada pada lereng bukit di dataran tinggi Sukanagara-

Campaka bagian utara selain untuk kepentingan domestik dan pertanian juga

dimanfaatkan untuk waduk Cirata yang disalurkan melalui Sungai Cikondang

dan Cisokan.

Sebagian besar resapan air hujan yang ditampung oleh Gunung Wayang bagian

barat, Gunung Sembul dan Gunung Simpang bagian selatan, Gunung Kuda

bagian Selatan, dan lereng-lereng bukit bagian selatan dataran tingi

Sukanagara-Campaka menimbulkan sejumlah zona mata air yang sebagian

bersifat permanen dan semi permanen mata air musiman. Keadaan ini antara

lain disebabkan oleh sebagian besar susunan pelapisan batuannya bersifat

lempungan. Zona mata air sekunder terdapat di bagian kaki bukit ( foot hill),

tepi depresi Kadupandak dan tempat-tempat tertentu zona pantai.

3. Air Tanah

Potensi air tanah di Kabupaten Cianjur meliputi air tanah bebas dangkal, air

tanah bebas dalam, dan air tanah pantai. Air tanah bebas dangkal umumnya

merupakan daerah pedataran lembah dan pantai serta daerah depresi (Deprsi

Cianjur, Depresi Pagelaran, Depresi Kadupandak, dan lain-lain). Air tanah bebas
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 18
BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

dangkal tersebut terdapat hampir di semua pedataran dan sudah banyak

dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik. Air tanah bebas dalam (TMA lebih

dari 10 meter) terutama pada daerah perbukitan yang berada diantara wilayah

mata air. Air tanah dangkal pantai meliputi pedataran sekitar pantai laut

Samudera Indonesia dan Waduk Cirata.

Pada zona ini bermuara sejumlah sungai yang senantiasa mengendapkan

partikel-partikel hasil erosi dalam berbagai ukuran dan mengandung air. Air

dangkal pantai ini tersebar di sepanjang pantai selatan Cianjur.

2.5 Gambaran Geologi

a. Geologi

Wilayah Kabupaten Cianjur terbentuk dari berbagai formasi geologis dan litologi,

yaitu: sebagian besar batuan gunung berapi (volkan) kuarter muda dan volkan

kuarter tua, dan sebagian batuan sedimen tersier, serta batuan gamping

(Sudjatmiko; Koesmono, 1976). Sebagian kecil di lembah dan daratan terdapat

alivium dan endapan pantai. Formasi geologi/litologi, landform dan iklim sangat

berpengaruh terhadap pembentukan tanah dan potensi pertaniannya (Desaunettes,

1977).

Bentuk wilayah (landform) di wilayah Kabupaten Cianjur terdiri dari : 1) Daratan

pantai; 2) Jalur aliran sungai; 3) Daratan aluvial (Kedung Pandak, Cihea); 4) Volkan

(daratan volkan, kaki volkan, lungur volkan, kerucut volkan); 5) Tektonik/struktural

(daratan tektonik, perbukitan tektonik dan pegunungan tektonik); dan 6) Karst

(daratan karst dan perbukitan karst). Kawasan lindung geologi di Kabupaten Cianjur

lebih jelasnya dapat dilihat gambar 2.4.

b. Jenis Tanah

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 19


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Cianjur menurut klasifikasi Dudal

dan Soepraptohardjo (1957 – 1961), terdiri dari tanah Aluvial, Regosol, Andosol,

Grumosol, Mediteran dan Podsolik. Karakteristik dan penyebaran jenis tanah

tersebut adalah:

 Tanah Aluvial, tersebar di Kecamatan Cilaku, Cibeber, Warungkondang,

Gekbrong, Ciaranjang, Sukaluyu, Bojongpicung, Karangtengah, Mande dan

Cikalongkulon.

 Tanah Regosol tersebar di Kecamatan Ciranjang, Pacet, Cipanas, Cugenang,

Cikalongkulon, Sukanagara, Campaka, Campakamulya, Pagelaran, Kadupandak,

Cijati Cibinong, Cikadu, Takokak, Tanggeung dan Agrabinta.

 Tanah Andosol terdapat di Kecamatan Pacet, Cipanas, Cugenang, Pagelaran,

Cibinong dan Naringgul

 Tanah Grumusol terdapat di Kecamatan Ciranjang, Sukaluyu, Bojongpicung,

Cikalongkulon, Sukanagara, Pagelaran, Kadupandak, Cijati dan Takokak

 Tanah Mediteran terdapat di Kecamatan Ciranjang, Cikalongkulon, Sukanagara,

Kadupandak, Campaka, Campakamulya, Takokak dan Tanggeung.

 Tanah Latosol terdapat di Kecamatan Cianjur, Cilaku, Cibeber, Warungkondang,

Gekbrong, Sukaluyu, Bojongpicung, Karangtengah, Mande, Pacet, Cipanas,

Sukaresmi, Cugenang, Cikalongkulon, Sukanagara, Campaka, Campakamulya,

Kadupandak, Cijati, Sindangbarang, Cibinong, Cikadu, Cidaun, Takokak,

Tanggeung, Agrabinta dan Leles.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 20


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Gambar 2.4
Peta Kawasan Lindung Geologi Kabupaten Cianjur

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 21


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

 Tanah Podsolik terdapat di Kecamatan Cibeber, Ciranjang, Sukaluyu,

Bojongpicung, Sukanagara, Campaka, Campakamulya, Pagelaran, Kadupandak,

Cijati, Sindangbarang, Cibinong, Cikadu, Cidaun, Tanggeung, Agrabinta, Leles

dan Naringgul.

Jenis-jenis tanah di Kabuapaten Cianjur agar lebih jelas dapat dilihat gambar 2.5

c. Bencana Alam

Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Cianjur antara lain: longsor, banjir, angin

putting beliung, gempa bumi dan kebakaran. Untuk lebih jelasnya rawan bencana

alam di Kabupaten Cianjur dapat dilhat gambar 2.6

2.6 Gambaran Klimatologi

Curah hujan rata-rata berkisar antara 1.000 – 1.500 mm/tahun, dengan curah

hujan tertinggi terjadi pada Bulan Maret dengan jumlah harian hujan efektif selama

1 tahun adalah 100 – 150 hari, namun demikian cuaca di Kabupaten Cianjur

khususnya dan Indonesia pada umumnya sangat sulit diduga. Hal ini disebabkan

oleh pemanasan global (global warning) yang merupakan fenomena alam yang

belakangan menjadi isu dan disyaratkan dan dipertimbangkan dalam

pengembangan dan pembangunan wilayah di seluruh dunia. Dalam konteks

Kabupaten Cianjur, dampak pemanasan global cenderung akan terasa di wilayah

selatan yang berbatasan dengan Samudra Indonesia . Peningkatan muka air laut dan

tidak menentunya cuaca, merupakan salah satu dampak pemanasan global,

berpengaruh pula terhadap kehidupan para nelayan dan petani dalam menentukan

musim tanam.

2.7 Kondisi Sosial Dan Ekonomi

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 22


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

2.7.1 Kondisi Sosial

Masyarakat Cianjur adalah pendukung kebudayaan Sunda. Dalam berkomunikasi

mereka menggunakan.bahasa Sunda-Priangan yang menurut Harjoso lebih “murni”

dan “halus” dibandingkan dengan bahasa Sunda-non-Priangan, seperti orang:

Banten, Karawang, Bogor, dan Cirebon. Masyarakat Cianjur, sebagaimana

masyarakat Sunda lainnya, dalam menentukan siapa-siapa yang termasuk dalam

kerabatnya mengacu pada garis keturunan garis ayah dan ibu. Bentuk keluarga

terpenting adalah keluarga-batih. Keluarga ini terdiri atas suami, isteri, dan anak-

anak yang diperoleh dari perkawinan atau adopsi. Hubungan antaranggota

keluarga-batih sangat erat karena merupakan tempat yang paling aman bagi

anggotanya di tengah-tengah hubungan kerabat yang lebih besar dan di tengah-

tengah masyarakat.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 23


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

ambar 2.5

Peta Jenis-Jenis Tanah Kabupaten Cianjur

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 24


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Gambar 2.6
Peta Kawasan Rawan Bencana Alam Kabupaten Cianjur

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 25


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Sistem adat istiadat yang masih dipegang oleh masyarakat Cianjur adalah adat

perkawinan. Adat Sunda merupakan salah satu pilihan calon mempelai yang ingin

merayakan pesta pernikahannya. Khususnya mempelai yang berasal dari Sunda.

Adapun rangkaian acaranya dimulai dengan nendeun omong, lamaran. tunangan,

seserahan, ngeuyeuk seureuh, membuat lungkun, berebut uang terakhir adalah

upacara prosesi pernikahan yang dilakukan dengan berbagai acara kegiatan.

Aktivitas sistem religi (agama dan kepercayaan) yang paling nampak dalam

kehidupan sehari-hari adalah pelaksanaan upacara. Dan, salah satu upacara yang

menonjol adalah apa yang disebut sebagai slamatan. Untuk itu, tidak berlebihan

jika Harsojo (1999) mengatakan bahwa upacara slamatan merupakan suatu upacara

terpenting bagi masyarakat Sunda pada umumnya dan khususnya masyarakat

Cianjur, terutama yang ada di pedesaan. Slamatan itu sendiri biasanya dilakukan

pada hari Kamis malam (malam Jumat). Upacara ini biasanya dipimpin oleh modin

seorang guru ngaji. Upacara yang diikuti oleh para tetangga ini diawali dengan

mengucapkan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat yang sama. Isinya

bergantung pada maksud pengadaannya.

Kearifan para leluhur Tatar Cianjur sangat mewarnai pandangan hidup dan memberi

arah perjalanan peradaban masyarakat Tatar Sunda pada umumnya, serta

masyarakat Cianjur khususnya. Sehingga sejak dulu masyarakat Cianjur mempunyai

filosofi yang melambangkan aspek keparipurnaan, yaitu: Maos (membaca), Ngaos

(mengaji Al-Qur’an), Mamaos (menembang, bersenandung tembang

Sunda/Cianjuran), Maenpo (silat), Ngibing (menari tradisional). Namun yang lebih

dikenal masyarakat pada umumnya hanyalah tiga yaitu Ngaos, Mamaos, dan

Maenpo.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 26


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

2.7.2 Kondisi Ekonomi

A. Perekonomian

Perekonomian di Kabupaten Cianjur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) atas harga berlaku tahun 2009 – 2012 yang lebih dominan adalah kegiatan

pertanian pada tahun 2012 sebesar Rp 8.252.295,46 Juta (37,06 %), kemudian

kegiatan perdagangan, hotel dan restoran Rp. 6.103.217,46 Juta ( 27,41 %),

selanjutnya jasa-jasa Rp.2.955.250,19 Juta (13,27 %) serta kegiatan pengangkutan

dan komunikasi Rp. 2.132.460,32 Juta (9,58 %). Rincian selengkapnya PDRB

Kabupaten Cianjur atas harga berlaku tahun 2009 – 2012 dapat dilihat 2.7.

Tabel 2.7
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2009 – 2012

N Uraian Tahun (Juta Rupiah)


o 2009 2010 2011 2012

1 Pertanian 6,563,306.9 7,031,453.4 7,690,353.7 8,252,295.4


6 0 6 6
Pertambangan
2
dan Penggalian 22,701.47 22,787.68 25,559.48 26,134.30
Industri
3
Pengolahan 558,318.48 669,596.09 773,773.49 864,277.74
Listrik, Gas dan
4
Air Bersih 183,213.24 204,176.73 223,345.64 239,598.70

5 Bangunan
593,020.64 639,493.59 724,961.33 803,968.22
Perdagangan
6 Hotel dan 4,173,366.1 4,805,272.4 5,568,230.1 6,103,217.4
Restoran 5 2 2 6

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 27


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Pengangkutan dan
7 1,678,050.4 1,881,782.6 1,991,120.5 2,132,460.3
Komunikasi
9 9 4 2
Keuangan,
8 Persewaan dan
768,009.94 763,899.00 818,204.07 890,394.20
Jasa Perusahaaan

9 Jasa Jasa 2,197,752.9 2,487,288.0 2,757,488.2 2,955,250.1


2 7 8 9
16,737,740. 18,505,749. 20,573,036. 22,267,596.
PDRB
29 67 71 59
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka, Tahun 2013

B. Laju Pertumbuhan

Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Cianjur atas harga berlaku pada tahun 2012

rata-rata 7,36 % mengalami penurunan sebesar 2,52 % bila dibandingkan dengan

tahun 2011 sebesar 9,88 %. Hampir keseluruhan kegiatan mengalami penurunan

pertumbuhan, kecuali kegiatan keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

mengalami kenaikan pertumbuhan sebesar 1,47 % serta kegiatan pengangkutan

dan komunikasi sebesar 1,14 %. Rincian selengkapnya laju pertumbuhan PDRB

Kabupaten Cianjur atas harga berlaku tahun 2010 – 2012 dapat dilihat 2.8.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 28


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Tabel 2.8
Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2010 – 2011

Tahun ( % )
No Uraian
2010 2011 2012
1 Pertanian 6,66 8,57 6,81
2 Pertambangan dan Penggalian 0,38 10,84 2,20
3 Industri Pengolahan 16,62 13,46 10,47
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 10,27 8,58 6,78
5 Bangunan 7,27 11,79 9,83
6 Perdagangan Hotel dan Restoran 13,15 13,70 8,77
7 Pengangkutan dan Komunikasi 10,83 5,49 6,63
Keuangan, Persewaan dan Jasa
8 - 0,54 6,64 8,11
Perusahaaan
9 Jasa Jasa 13,17 9,80 6,69
PDRB 8,64 9,88 7,36
Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka, Tahun 2013

C. Potensi Ekonomi

1) Pertanian

 Pertanian Pangan

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu Kabupaten sentra padi di Jawa

Barat. Karena itu produktivitas tanaman pangan khususnya padi perlu

terus ditingkatkan. Produksi padi pada tahun 2012 mencapai 832.193

ton, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 7,59 %.

Produktivitas padi sebesar 60,12 Kwintal/Ha. Meskipun produksi padi

meningkat pada tahun 2012, namun apabila dilihat dari luas tanam

sebaliknya malah mengalami penurunan. Luas tanam padi sawah pada

tahun 2011 yaitu 138.042 Ha menurun menjadi 137.027 pada tahun

2012. Kondisi ini bisa menggambarkan terjadinya alih fungsi lahan.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 29


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

 Perkebunan

Perkebunan yang ada di Kabupaten Cianjur adalah perkebunan besar

negara, perkebunan besar swasta serta perkebunan rakyat. Perkebunan

yang cukup dominan adalah perkebunan teh yang pada tahun 2012

mempunyai produksi 19.989,17 ton, aren 4.672,78 ton, kelapa 4.592,97

ton serta karet 2.157,88 ton.

 Peternakan

Sub sektor peternakan mempunyai peranan yang cukup penting dalam

menunjang keberhasilan pembangunan daerah khususnya dari bidang

pertanian. Peternakan besar yang ada di Kabupaten Cianjur adalah sapi

potong pada tahun 2012 mempunyai populasi berjumlah 31.478 ekor,

sapi perah 2.102 ekor kerbau 9.875 ekor dan kuda 1.481 ekor.

 Perikanan

Perikanan yang cukup potensi di Kabupaten Cianjur adalah perikanan laut

dan perikanan darat. Produksi hasil tangkapan ikan dilaut pada tahun

2012 sebesar 160,04 ton, sementara produksi perikanan darat berupa

tambak sebesar 106 ton, kolam 17,8 ton, keramba 16,3 ton, perairan

umum (rawa, danau, sungai) 313,84 ton.

2) Pertambangan dan Energi

Kabupaten Cianjur mempunyai potensi kandungan bahan tambang yang

terdiri dari:

 Golongan A dan B (bahan tambang logam ) yaitu : Biji Emas, Pasir Besi,

Timah Hitam dan Seng tersebar di Kecamatan Campaka, Tanggeung,

Naringgul, Kadupandak, Sindangbarang, Cidaun, Agrabinta

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 30


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

 Golongan C (bahan tambang non logam) yang terdiri dari Diatomea,

Galena, Lempung, Pasir, Trass, pasir dan Batu, Andesit, Batu Gamping,

Bentonit, Oker, Granit, Felsfar, Kaolin, Batu Setengah Permata , Batu

Templek, Marmer dan Batu Terkersikan yang tersebar di Kecamatan

Bojongpicung, Mande, Cibeber, Campaka, Karang Tengah, Cibinong,

Tanggeung, pagelaran, Cidaun Cigenang, Cianjur, warungkondang, Cilaku,

Pacet, Sukanagara, Cikalongkulon, Agrabinta.

3) Perdagangan dan Jasa

Kegiatan perdagangan di Kabupaten Cianjur tahun 2012 telah ditunjang oleh

sarana perdagangan, diantaranya: Pasar Tradisional berjumlah 15 buah,

Pasar Swalayan 3 buah, Hipermarket 1 buah, Pasar grosir 1 buah, Mini

Market 37 buah, rumah makan 193 buah, serta pertokoan/warung/kios.

Sarana perdagangan tersebut tersebar di beberapa kecamatan terutama di

Kecamatan Cianjur dan sekitarnya.

4) Perindustrian

Kegiatan industri dI Kabupaten Cianjur umumnya adalah industry kecil,

sementara industri menengah dan besar relatif kurang. Jumlah industri kecil

adalah 1.187 buah dengan jumlah tenaga kerja 15.685 orang dan nilai

produksi Rp. 71.105.249.223,-. Jenis industri kecil antara lain: Kulit, kayu,

logam/logam mulia, anyaman/garenah/keramik, konveksi, makanan, batik

serta alas kaki,

5) Pariwisata

Suasana alam kawasan Puncak – Cipanas yang sejuk dan indah menjadikan

andalan obyek wisata Kabupaten Cianjur dengan Kebun Raya Cibodas,

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 31


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Taman Bunga Nusantara dan Kota Bunga sebagai primadonanya, suasana

alam yang indah dan sejuk tersebut menjadikan banyaknya tamu yang

datang baik asing maupun domestic ke wilayah tersebut. Jumlah kunjungan

wisata ke pintu gerbang Cibodas mengalami peningkatan, tahun 2011

sebesar 338.588 pengunjung menjadi 379.900 pengunjung pada tahun

2012, begitu juga kunjungan wisata ke Tirta Calincing/Jangari dari 16.885

pengunjung menjadi 21.882 pengunjung.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 32


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 33


BAB 2 PROFIL KABUPATEN CIANJUR

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab. Cianjur|2015 – 2019 2 - 34

Anda mungkin juga menyukai