Anda di halaman 1dari 13

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

Pada bab ini akan dibahas mengenai wilayah studi sebagai fokus dalam
penelitian. Dimana penelitian ini akan dilakukan pada Daya Tarik Wisata Pantai
Pasir Putih Parbaba yang terletak di Desa Hutabolon, Kecamatan Parbaba,
Kabupaten Samosir. Oleh karena itu, pada bab ini berisi sub bab yang
menjelaskan mengenai gambaran umum Kabupaten Samosir, Kecamatan
Pangururan, dan Desa Hutabolon.

3.1 Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari


Kabupaten Toba Samosir terbentuk atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003,
tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di
Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia sekaligus ditetapkan menjadi Hari Jadi
Kabupaten Samosir sesuai dengan Perda Kabupaten Samosir Nomor 28 Tahun
2005.
Secara geografis Kabupaten Samosir terletak di antara 20 21‟38‟‟- 20
49‟48‟‟ Lintang Utara dan 980 24‟00‟‟- 990 01‟48‟‟ Bujur Timur dengan
ketinggian antara 904 - 2.157 meter diatas permukaan laut. Luas wilayahnya ±
2.069,05 km2, terdiri dari luas daratan ± 1.444,25 km2 (69,80 %), yaitu seluruh
Pulau Samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba dan sebahagian wilayah daratan
Pulau Sumatera, dan luas wilayah danau ± 624,80 km2 (30,20 %).
Secara administratif, Kabupaten Samosir memiliki batas wilayah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun
Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang
Sebelah Selatan :
Hasundutan
Sebelah Barat : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
Sebelah Timur : Kabupaten Toba Samosir

58
59

Kabupaten Samosir dibagi menjadi 9 kecamatan, dengan Ibukota


Kabupaten yaitu Kecamatan Pangururan. Keseluruhan kecamatan yang ada di
Kabupaten Samosir mencakup 6 kelurahan dan 128 desa. Berikut ini tabel luas
wilayah 9 kecamatan.

TABEL III. 1
LUAS WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2021
No Kecamatan Luas (km2) Jumlah Desa/Kelurahan
1 Sianjur Muka-mula 140,24 12
2 Harian 560,45 13
3 Sitio-tio 50,76 8
4 Onanrunggu 60,89 12
5 Nainggolan 8,786 15
6 Palipi 129,55 17
7 Roggur Nihuta 94,87 8
8 Pangururan 11,43 28
9 Simanindo 198,20 21
Jumlah 1.444,25 134
Sumber: Samosir dalam Angka 2022

Berikut ini administrasi Kabupaten Samosir digambarkan dalam bentuk


peta administrasi Kabupaten Samosir.
60

Sumber:Hasil Analisis, 2022


GAMBAR 3. 1
PETA ADMINISTRASI KABUPATEN SAMOSIR

Berdasarkan kondisi demografi Kabupaten Samosir Tahun 2021,


Kabupaten Samosir memiliki jumlah penduduk sebanyak 137.696 jiwa dengan
kepadatan penduduk sebesar 95,34 jiwa/km2. Persebaran jumlah penduduk
tertinggi berada di Kecamatan Pangururan yaitu sebanyak 34.607 jiwa dengan
kepadatan penduduk sebesar 285,00 jiwa/km2. Sedangkan untuk wilayah dengan
jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Sitio-tio yaitu sebesar 8.219 jiwa
dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Harian yaitu sebanyak
161,92 jiwa/km2. Berikut ini tabel jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di
Kabupaten Samosir pada tahun 2021.

TABEL III. 2
JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN
SAMOSIR TAHUN 2021
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
No Kecamatan
(Jiwa) (Jiwa/km2)
1 Sianjur Mula-mula 10.070 71,81
2 Harian 9.467 16,89
61

Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk


No Kecamatan
(Jiwa) (Jiwa/km2)
3 Sitio-tio 8.219 161,92
4 Onanrunggu 11.190 183,77
5 Nainggolan 12.977 147,70
6 Palipi 18.372 141,81
7 Roggur Nihuta 9.755 102,82
8 Pangururan 34.607 285,00
9 Simanindo 23.039 116,24
Jumlah 137.696 95,34
Sumber: Samosir Dalam Angka, 2022

3.2 Kecamatan Pangururan

Kecamatan Pangururan merupakan Ibukota Kabupaten Samosir. Secara


geografis Kecamatan Pangururan terletak di antara 2032„ - 2045„ Lintang Utara
dan 98042„ - 98047‟ Bujur Timur dengan luas wilayah 121,43 km2 dengan
ketinggian antara 50,37 meter diatas permukaan laut dan luas wilayahnya ±
121,43 km2.
Secara administratif, Kecamatan Pangururan memiliki batas wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Simanindo
Sebelah Selatan : Kecamatan Palipi
Sebelah Barat : Kecamatan Sianjur Mulamula
Sebelah Timur : Kecamatan Ronggur Nihuta

Kecamatan Pangururan dibagi menjadi 28 desa/kelurahan. Berikut ini merupakan


daftar desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pangururan.

TABEL III. 3
LUAS WILAYAH DESA DI KECAMATAN PANGURURAN TAHUN 2020
No Desa/Kelurahan Luas (km2)
1 Rianiate 6,75
2 Parmonangan 3,00
3 Hutanamora 7,00
62

No Desa/Kelurahan Luas (km2)


4 Pintusona 2,80
5 Huta Tinggi 3,00
6 Pardomuan I 2,50
7 Pasar Pangururan 0,50
8 Tanjung Bunga 6,50
9 Siogung Ogung 4,00
10 Parsaoran I 1,50
11 Saitnihuta 1,40
12 Lumban Pinggol 1,50
13 Sianting Anting 1,80
14 Parlondut 1,50
15 Aek Nauli 5,36
16 Pardugul 5,44
17 Panampangan 2,65
18 Sitoluhuta 0,80
19 Sinabulan 1,23
20 Siopat Sosor 1,00
21 Hutabolon 2,00
22 Situngkir 2,00
23 Sialanguan 2,00
24 Parhorasan 15,40
25 Pardomuan Nauli 9,50
26 Lumban Suhi Suhi Dolok 6,30
27 Lumban Suhi Suhi Toruan 3,50
28 Parbaba Dolok 20,50
Jumlah 121,43
Sumber : Samosir Dalam Angka, 2021

Berikut ini administrasi Keacamatan Pangururan digambarkan dalam bentuk peta


administrasi Kecamatan Pangururan.
63

Sumber: Hasil Olahan Pribadi, Output Arcgis, 2022


GAMBAR 3. 2
PETA ADMINISTRASI KECAMATAN PANGURURAN

Berdasarkan kondisi demografi Kecamatan Pangururan Tahun 2020,


Kecamatan Pangururan memiliki jumlah penduduk sebanyak 34,209 jiwa dengan
kepadatan penduduk sebesar 281,72 jiwa/km2. Persebaran jumlah penduduk
tertinggi berada di Desa Pardomuan I yaitu sebanyak 4.699 jiwa, dengan
kepadatan penduduk tertinggi berada di Desa Pasar Pangururan yaitu sebesar
4.414 jiwa/km2. Sedangkan untuk wilayah dengan jumlah penduduk terendah
berada di Desa Sialanguan yaitu sebesar 326 jiwa dan kepadatan penduduk
terendah berada di Desa Parbaba Dolok yaitu sebanyak 44,59 jiwa/km 2. Berikut
ini tabel jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di Kecamatan Pangururan
pada tahun 2020.

TABEL III. 4
JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK KECAMATAN
PANGURURAN TAHUN 2020
Kepadatan
Jumlah Penduduk
No Desa/Kelurahan Penduduk
(Jiwa)
(Jiwa/km2)
1 Rianiate 2602 385,48
64

Kepadatan
Jumlah Penduduk
No Desa/Kelurahan Penduduk
(Jiwa)
(Jiwa/km2)
2 Parmonangan 935 311,67
3 Hutanamora 2451 350,14
4 Pintusona 2154 769,29
5 Huta Tinggi 933 311,00
6 Pardomuan I 4699 1879,60
7 Pasar Pangururan 2207 4414,00
8 Tanjung Bunga 1725 265,38
9 Siogung Ogung 1497 374,25
10 Parsaoran I 1291 860,67
11 Saitnihuta 1008 720,00
12 Lumban Pinggol 646 430,67
13 Sianting Anting 741 411,67
14 Parlondut 891 594,00
15 Aek Nauli 411 76,68
16 Pardugul 774 142,28
17 Panampangan 677 255,47
18 Sitoluhuta 703 878,75
19 Sinabulan 405 329,27
20 Siopat Sosor 1049 1049,00
21 Hutabolon 545 272,50
22 Situngkir 432 216,00
23 Sialanguan 326 163,00
24 Parhorasan 732 47,53
25 Pardomuan Nauli 469 49,37
Lumban Suhi Suhi
26 1041 165,24
Dolok
Lumban Suhi Suhi
27 1951 557,43
Toruan
28 Parbaba Dolok 914 44,59
Jumlah 34.209 281,72
Sumber: Kecamatan Pangururan Dalam Angka, 2021

3.3 Desa Hutabolon

Desa Hutabolon merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan


Pangururan. Desa Hutabolon menjadi lokasi Daya Tarik Wisata Pantai Pasir Putih
Parbaba sebagai wilayah studi kasus dalam penelitian. Secara geografis
Kabupaten Samosir terletak di antara 20 21‟38‟‟- 2 0 49‟48‟‟ Lintang Utara dan
980 24‟00‟‟- 990 01‟48‟‟ Bujur Timur dengan ketinggian antara 904 - 2.157 meter
diatas permukaan laut. Luas wilayahnya ± 2.069,05 km2, terdiri dari luas daratan
± 1.444,25 km2 (69,80 %), yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh
Danau Toba dan sebahagian wilayah daratan Pulau Sumatera, dan luas wilayah
danau ± 624,80 km2 (30,20 %).
65

Secara administratif, Desa Hutabolon memiliki batas wilayah sebagai


berikut:
Sebelah Utara : Desa Situngkir
Sebelah Selatan : Desa Siopat Sosor
Sebelah Barat : Danau Toba
Sebelah Timur : Desa Parbaba Dolok
Desa Hutabolon memiliki wilayah administratif yang dibagi menjadi dua bagian
yaitu berdasarkan dusun. Berikut luas wilayah Desa Hutabolon yang
diklasifikasikan berdasarkan dusun.

TABEL III. 5
Luas Desa Hutabolon
Luas
No Dusun
(Km2)
1 I (Panatapan Nauli) 2.6
2 II (Tapian Nauli) 1.3
Jumlah 3.9
Sumber: RPJM Desa

Berikut ini administrasi Desa Hutabolon digambarkan dalam bentuk peta


administrasi Desa Hutabolon.
66

Sumber: Hasil Analisis,2022


GAMBAR 3. 3
PETA ADMINISTRASI DESA HUTABOLON

Berdasarkan kondisi demografi Desa Hutabolon Tahun 2019, Desa


Hutabolon memiliki jumlah penduduk sebanyak 540 jiwa dengan kepadatan
penduduk sebesar 135 jiwa/km2. Persebaran jumlah penduduk tertinggi berada di
Dusun II Tapian Nauli yaitu sebanyak 277 jiwa dengan kepadatan penduduk
213.07 Jiwa/km2. Berikut ini tabel jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di
Desa Hutabolon pada tahun 2019

TABEL III. 6
JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK DESA HUTABOLON
TAHUN 2019
Kepadatan
Jumlah Penduduk
No Dusun Penduduk
(Jiwa)
(Jiwa/km2)
1 Panatapan Nauli 263 101.1
2 Tapian Nauli 277 213.07
Sumber: RPJM Desa Tahun 2020-2026, 2022
67

3.4 Pantai Pasir Putih Parbaba

Pantai Pasir Putih Parbaba berada di Desa Hutabolon, Kecamatan


Pangururan, Kabupaten Samosir. Pantai ini berada disepanjang pinggir Danau
Toba dengan panjang ±1.44 Km dan juga berada di Desa Hutabolon yang
merupakan Desa Wisata sejak terpilih tahun 2005 dan diresmikan pada 18 Mei
2006, kemudian mulai dilakukan pengembangan dan pembangunan sejak tahun
2007. Berikut ini merupakan peta lokasi Pantai Pasir Putih Parbaba.

Sumber: Hasil Analisis, 2022


GAMBAR 3. 4
PETA LOKASI DAYA TARIK WISATA PANTAI PASIR PUTIH PARBABA
68

Sumber: Hasil Dokumentasi, 2021


GAMBAR 3. 5
PANTAI PASIR PUTIH PARBABA

Pantai Pasir Putih Parbaba merupakan salah satu Daya Tarik Wisata pantai
pertama yang ada di Kabupaten Samosir. Sejak pertama kali diresmikan menjadi
salah satu daya tarik wisata, Pantai Pasir Putih Parbaba mempunyai potensi daya
tarik alami yaitu pinggiran Danau Toba dengan perairannya yang dangkal,
pemandangan alam yang indah, serta terdapat pasir pantai yan berwarna putih dan
pinggir pantai yang cukup luas menjadikannya sebagai keunikan dari Pantai ini.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak masyarakat yang mengetahui tentang
potensi Pantai pasir Putih Parbaba dan hingga pada tahun 2007 terdapat kegiatan
besar yang dilaksanakan di Pantai Pasir Putih Parbaba, yaitu Pesta Bolon yang
merupakan sebuah kegiatan perayaan yang dilaksanakan di adat batak, dan
kegiatan ini dihadiri oleh banyak undangan hingga keluar daerah. Dengan adanya
kegiatan ini secara tidak langsung menjadi media promosi terhadap Pantai Pasir
Putih Parbaba. Hingga pada tahun 2010 daya tarik alami Pantai ini menjadi
potensi utama yang terus ditawarkan kepada wisatawan.
Pada tahun 2011 mulai muncul daya tarik buatan yaitu berupa permainan
air yang disediakan oleh para pelaku usaha yang ada di Pantai Pasir Putih
Parbaba. Sejak adanya peningkatan daya tarik buatan ini menjadikan Pantai Pasir
Putih Parbaba semakin diminati oleh wisatawan, dan bahkan menjadi daya tarik
paling menarik wisatawan. Oleh karena itu para pelaku usaha semakin gencar
mningkatkan fasilitas permainan air yang semakin bervariasi. Hingga pada tahun
2015 mulai muncul tenda, gazebo yang disediakan oleh pelaku usaha untuk
69

mendukung fasilitas daya tarik yang bisa digunakan wisatawan saat berkunjung.
Namun perkembangan ini terus berlanjut hingga pada tahun 2020, dimana pelaku
usaha selalu melakukan pembangunan gazebo, hingga menjadi bangunan
permanen. Bangunan-bangunan tersebut dibangun hingga mencapai bibir pantai,
tentunya hal ini akan mengganggu lingkungan dan keindahan pantai. Bangunan
gazebo yang dibangun para pelaku usaha juga tidak dilakukan secara tertata
sehingga meyebabkan bangunan tidak teratur dan padat. Pemandangan ini
tentunya mengurangi nilai keindahan pantai karena sudah dipenuhi oleh bangunan
gazebo.
Perkembangan yang terjadi pada Pantai Pasir Putih Parbaba dari tahun ke
tahun tetap menjadikan Pantai ini sebagai salah satu destinasi wisata unggulan
yang ada di Samosir. Menurut RIPO (Rencana Induk Pengelolaan Daya Tarik
Wisata) Tahun 2018 Daya Tarik Wisata Pantai Pasir Putih Parbaba merupakan
salah satu Daya Tarik Unggulan yang ada di Kabupaten Samosir (Samosir, 2018).
Selain itu, Daya Tarik Wisata Pantai Pasir Putih ini juga merupakan salah satu
daya tarik wisata penyumbang PAD terbesar di Kabupaten Samosir, pada tahun
2021 telah menyumbang PAD sebanyak 232.720.000 juta dan Pantai Pasir Putih
Parbaba menjadi penyumbang terbanyak kedua setalah daya tarik wisata Bukit
Sibea-bea. Sebelum kemunculan Daya Tarik Wisata Sibea-bea, Pantai Pasir Putih
Parbaba menjadi penyumbang PAD tertinggi untuk Kabupaten Samosir. Hal ini
disebabkan oleh tingginya minat wisatawan untuk berkunjung karena Pantai Pasir
Putih Parbaba dikenal dengan keindahan pantainya yang disertai dengan
pemandangan pegunungan yang menambah daya tarik pantai ini. Pantai ini juga
memiliki perairan yang dangkal, sehingga aman sebagai tempat bermain.
Keunikan pantai ini memberikan dampak besar dalam peningkatan daya tarik
pengunjung. Seiring perkembangan waktu, Pantai Pasir Putih mengalami banyak
perubahan mulai dari daya tarik alami yang hanya menyajikan pemandangan alam
Danau Toba, saat ini sudah terdapat daya tarik buatan yang dapat dinikmati
wisatawan. Bahkan menikmati daya tarik buatan seperti wahana permainan ini
menjadi salah satu tujuan utama wisatawan untuk berkunjung. Potensi Danau
Toba menjadikan Pantai Pasir Putih Parbaba menjadi bagian dari program
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang merupakan strategis
70

Pemerintah yang terdapat dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Dalam penetapannya Danau
Toba menjadi KSPN Super Prioritas Danau Toba. Oleh karena itu Pantai Pasir
Putih Parbaba menjadi salah satu bagian yang berpotensi untuk dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai