BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Tabel 2. 1
Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Cianjur Tahun 2017
No Kecamatan Luas wilayah (Ha)
1 Cianjur 2.614,70
2 Ciranjang 3.481,31
3 Pacet 4.166,45
4 Warungkondang 4.515,75
5 Haurwangi 4.617,83
6 Sukaluyu 4.802,38
7 Karangtengah 4.852,51
8 Cijati 4.902,15
9 Gekbrong 5.076,88
10 Cilaku 5.252,96
11 Tanggeung 5.980,15
12 Cipanas 6.727,65
13 Campakamulya 7.426,56
14 Cugenang 7.615,39
15 Bojongpicung 8.833,94
16 Sukaresmi 9.215,34
17 Mande 9.879,47
18 Kadupandak 10.440,78
19 Leles 11.432,03
20 Pasir Kuda 11.514,95
21 Cibeber 12.472,97
22 Takokak 14.216,47
Gambar 2.1
Peta Orientasi wilayah Kabupaten Cianjur
Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031, Bappeda
Gambar 2.2
Peta Batas Administrasi Kabupaten Cianjur
Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031, Bappeda
2.1.1.3 Topografi
Gambaran topografi menjabarkan mengenai kondisi ketinggian dan
kontur wilayah Kabupaten Cianjur. Adapun karakteristik topografi yang
terdapat di Kabupaten Cianjur adalah sebagai berikut:
1. Dataran : Merupakan daerah dengan kemiringan lereng yang berkisar
antara 0 - 8 % yang menempati daerah pantai, daerah alluvial sungai
dan dataran lahar. Daerah yang termasuk satuan morfologi ini
mempunyai tingkat erosi yang rendah yang terdistribusi pada daerah
Sukaresmi, Cikalongkulon, Cianjur, Ciranjang, Bojong Picung, sebelah
Utara Cibeber, Pagelaran, Tanggeung, Kadupandak, dan sepanjang
Pantai Selatan mulai dari Agrabinta sampai Cidaun.
2. Perbukitan Berelief Halus: Satuan morfologi ini mempunyai bentuk
permukaan bergelombang halus dengan kemiringan lereng 8 - 15% yang
terdapat pada daerah Utara Pacet, Warungkondang, Takokak sebelah
Barat, Cidaun, dan sebelah Timur Sindangbarang.
3. Perbukitan Berelief Sedang: Satuan morfologi ini mempunyai bentuk
permukaan bergelombang sedang dengan kemiringan lereng 15 - 25%
yang tersebar pada daerah Utara Mande, sebelah Selatan Kadupandak,
dan sebelah Selatan Cibeber.
4. Perbukitan Berelief Agak Kasar: Satuan morfologi ini mempunyai bentuk
permukaan bergelombang agak kasar dengan kemiringan lereng 24 –
40% yang tersebar pada daerah Takokak, bagian Utara dan Selatan
Kadupandak, bagian Utara Sukanagara, Agrabinta, sebelah Utara
Cidaun, sebelah Selatan Pagelaran, dan sebelah Barat Tanggeung.
5. Perbukitan Berelief Kasar: Bentuk permukaan pada bagian ini adalah
bergelombang kasar -- sangat kasar dengan kemiringan lereng > 40 %
yang terdistribusi pada daerah Selatan Sukaresmi, sebelah Selatan
Bojong Picung, Sukanagara, Gunung Buleud, sebelah Timur Takokak
dan Gunung Sambul. Timur Pagelaran, bagian Selatan dan Utara
Kadupandak serta Karangtengah yang membentuk gawir gerakan tanah
yang hampir tegak lurus. Daerah lain yang memiliki bentuk permukaan
seperti ini adalah daerah Gunung Pangrango, Pasir Beser, Pasir Taman
sampai Pasir Gambir, Pasir Negrog, Gunung Pondokcabang, Gunung
Berenuk, dan Pasir Gook.
Letak Ketinggian Wilayah Kabupaten Cianjur yaitu 7 – 2.962 mdpl,
wilayah yang memiliki ketinggian tertinggi adalah Kecamatan Cipanas dan
Pacet yaitu 1.080 – 2.962 mdpl. Ketinggian Wilayah dan Kemiringan Tanah
di Kabupaten Cianjur dapat dilihat dalam tabel 2.2.
Tabel 2.2
Ketinggian Wilayah dan Kemiringan Tanah Setiap Kecamatan
di Kabupaten Cianjur
No Kecamatan DPL (m) Kemiringan (%)
1 Agrabinta 7 – 600 0 – 40
2 Leles 7 – 600 0 – 25
3 Sindangbarang 7 – 500 0 – 40
4 Cidaun 7 – 500 0 – 40
5 Naringgul 800 – 2.300 15 – 40
6 Cibinong 141 – 800 3 – 40
7 Cikadu 141 – 950 15– 40
8 Tanggeung 350 – 1.200 3 – 40
9 Pasirkuda 350 – 1.200 3 – 40
10 Kadupandak 350 – 1.200 0 – 25
BAB 2 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021
17
Pemerintah Kabupaten Cianjur
2.1.1.4 Hidrologi
Resapan air di Kabupaten Cianjur terbagi menjadi 3 (tiga) jenis
resapan yang tersebar di beberapa kecamatan, yaitu resapan air rendah,
resapan air sedang, resapan air tinggi.
Sumberdaya air yang terdapat di Kabupaten Cianjur meliputi air
permukaan (sungai-sungai), mata air, dan air tanah. Sumberdaya air
tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri, dan
lain-lain.
1. Air Baku
Sumber air baku memegang peranan yang sangat penting dalam industri
air minum. Air baku atau raw water merupakan awal dari suatu proses
dalam penyediaan dan pengeolahan air bersih. Berdasarkan SNI
6773:2008 tentang Spesifikasi unit paket instalasi pengolahan air dan
SNI 6774:2008 tentang Tata cara perencanaan unit paket instalasi
pengolahan air pada bagian istilah dan definisi yang disebut dengan air
baku adalah : “Air yang berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi ketentuan baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.”
Sumber air baku bisa berasal dari sungai, danau, sumur air dalam,
mata air dan bisa juga dibuat dengan cara membendung air buangan
atau air laut. Evaluasi dan pemilihan sumber air yang layak harus
berdasar dari ketentuan berikut :
a. Kualitas dan kuantitas air yang diperlukan;
b. Kondisi iklim;
c. Tingkat kesulitan pada pembangunan intake;
d. Tingkat keselamatan operator;
e. Ketersediaan biaya minimum operasional dan pemeliharaan untuk
IPA;
f. Kemungkinan terkontaminasinya sumber air pada masa yang akan
datang;
BAB 2 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021
18
Pemerintah Kabupaten Cianjur
2.1.1.5 Klimatologi
Secara umum Kabupaten Cianjur beriklim tropis lembab dengan suhu
udara minimum 18 derajat yang biasanya terjadi pada bulan Maret – April,
sedangkan suhu maksimal adalah 24 derajat yang biasanya terjadi pada
bulan Oktober – November dengan kelembaban nisbi berkisar antara 80-
90%. Pada bulan November – Maret angin bertiup ke arah tenggara yang
biasanya berkaitan dengan musim kemarau . Adapun puncak musim
kemarau terjadi pada bulan Agustus sedangkan puncak musim hujan
terjadi pada bulan Desember- Januari. Kondisi curah hujan di Kabupaten
Cianjur sangat bervariasi. Curah hujan rata-rata di wilayah pesisir berkisar
antara 1.120,4 mm/tahun sampai dengan 3.543 mm/tahun. Namun
demikian, beberapa wilayah di sebelah barat Kecamatan Sindangbarang
memiliki curah hujan lebih tinggi, yakni berkisar antara 3.000 mm/tahun
sampai 4.000 mm/tahun.
Tabel 2. 3
Jumlah Luas Penggunaan Lahan Kab. Cianjur Tahun 2013-2017
Luas Lahan Luas Lahan
Luas Lahan
No Tahun Bukan Sawah Bukan Jumlah
Sawah (Ha)
(Ha) Pertanian
1 2013 66.283 181.298 102.567 350.148
2 2014 65.909 199.250 84.985 350.148
3 2015 65782 200.027 84.339 350.148
4 2016 65.716 202.512 81.920 350.148
5 2017 66.934 261.616 33.388 361.938
Sumber : Cianjur Dalam Angka Tahun 2016, 2017, 2018
Grafik 2. 1
Jumlah Luas Penggunaan Lahan Kab. Cianjur Tahun 2013-2017
Oleh karena itu, jika terjadi gangguan seperti bencana alam pada ruas
ini yang menyebabkan terputusnya jalan, maka hampir dapat
dipastikan kegiatan perekonomian terhambat. Jalan ini merupakan
jalan provinsi dengan fungsi Kolektor Primer yang menghubungkan
ibu kota Kabupaten Cianjur serta melalui Kecamatan Cilaku, Cibeber,
Campaka, Sukanagara, Pagelaran, Tanggeung, Cibinong, hingga
Kecamatan Sindangbarang. Mengingat pentingnya ruas jalan ini bagi
kepentingan ekonomi Kabupaten Cianjur, maka keberadaan jalan
dengan sifatnya yang terbuka sepanjang tahun harus benar-benar
dipertahankan.
d. Koridor Jalur Jalan Jawa Barat Selatan
Ruas jalan yang menghubungkan Tegalbuleud (Sukabumi) – Agrabinta
– Sindangbarang – Cidaun – Rancabuaya (Garut) merupakan bagian
dari jaringan jalan Jawa Barat selatan.
Dalam lingkup regional Jawa ditemukan persoalan bahwa
keterbatasan infrastruktur jalan di kawasan selatan Jawa ini telah
mengakibatkan perkembangan wilayah dan tingkat kesejahteraan
masyarakat masih rendah bahkan banyak ditemui daerah-daerah
terisolir.
Padahal, wilayah Jawa bagian selatan mempunyai potensi
sumberdaya alam yang besar, selain memiliki tanah yang subur,
sumber-sumber tambang, potensi pariwisata, juga kaya akan
sumberdaya laut.
e. Kawasan Pesisir Pantai Cianjur Selatan
Wilayah pesisir dan laut Kabupaten Cianjur memiliki potensi habitat
yang beragam seperti sumberdaya ikan dan ekosistem hutan
mangrove yang kaya dengan keanekaragaman hayati, serta
mempunyai peran dan fungsi sosio-ekologi yang sangat penting bagi
masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Kawasan pesisir pantai
Cianjur Selatan meliputi Kecamatan Cidaun, Kecamatan
Sindangbarang, dan Kecamatan Agrabinta.
Selain itu, kawasan pesisir di Kabupaten Cianjur memiliki potensi
kegiatan ekonomi yang beragam, seperti perikanan tangkap maupun
budidaya (tambak), pertanian, permukiman, pariwisata, perdagangan,
pertambangan, serta konservasi alam. Berbagai potensi tersebut
sangat memungkinkan untuk berintegrasi guna mewujudkan kegiatan
perekonomian yang saling mendukung untuk pertumbuhan
perekonomian ke arah positif.
f. Kawasan Industri
Dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan
dari setiap sentra-sentra produksi yang tersebar di seluruh
kecamatan, maka kedepan akan disiapkan satu zona industri yang
bersifat footloose, non polutan dan berorientasi pada bahan baku
lokal. Diharapkan pengembangan zona industri ini akan menjadi
sentra utama dalam memproduksi khususnya produk-produk
pertanian sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Cianjur.
Pemilihan lokasi untuk zona industri ini diarahkan untuk berada
disekitar Kecamatan Sukaluyu dan/atau Kecamatan Ciranjang,
dengan pertimbangan kemudahan aksesibilitas.
Gambar 2. 3
Kawasan Strategis Kabupaten Cianjur
Tabel 2. 4
Perkembangan Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
Jumlah Penduduk (jiwa) Rasio Kepadatan
No Tahun Jenis Penduduk
Laki-laki Perempuan Total Kelamin Per Km²
1 2013 1.146.669 1.078.644 2.225.316 n
106,31 616
2 2014 1.151.352 1.084.036 2.235.418 106,21 618
3 2015 1.155.177 1.088.727 2.243.904 106,10 621
4 2016 1.159.421 1.094.363 2.253.784 105.94 624
5 2017 1.160.520 1.096.069 2.256.589 105,88 624
Sumber: BPS Kabupaten Cianjur 2018
Grafik 2. 2
Perkembangan Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
Tabel 2. 5
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin
Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
No Golongan
2013 2014 2015 2016 2017
Umur
1 0-4 220.413 211.360 217.238 218.197 210.750
2 5-9 217.765 228.646 215.579 216.528 214.838
3 10-14 225.394 270.367 220.772 22.745 216.453
4 15-19 205.190 162.211 202.040 202.926 197.418
5 20-24 182.233 171.465 180.729 181.522 179.677
6 25-29 165.717 177.714 163.972 164.692 162.218
7 30-34 162.209 152.096 158.508 159.207 154.995
8 35-39 167.807 179.148 168.311 169.053 166.358
9 40-44 152.782 162.946 156.157 156.845 158.473
10 45-49 140.526 131.749 146.901 147.546 152.431
11 50-54 115.779 118.489 122.467 123.006 128.681
12 55-59 89.755 88.227 96.862 98.287 103.632
13 60-64 63.818 71.043 70.343 70.653 77.240
14 65+ 115.928 109.957 124.025 124.577 133.425
Jumlah 2.225.316 2.235.418 2.243.904 2.253.784 2.256.589
Sumber: Cianjur Dalam Angka 2011-2018
Grafik 2. 3
LPE Tahun 2013-2018
Tabel 2. 7
Laju Pertumbuhan Ekonomi Daerah Tahun 2013-2017
No TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018
1 LPE CIANJUR 5,06 5,45 6,43 5,72 5,94
2 LPE JAWA BARAT 5,09 5,04 5,67 5,29 5,50
Sumber: Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat, 2019
Melihat hasil capaian LPE Jabar pada Tahun 2017 sebesar 5,29%
yang cenderung menurun dibanding tahun 2016, maka capaian LPE
Kabupaten Cianjur pada tahun 2018 dperkirakan mengalami pada kisaran
5,94% atau peningkatan 0,22 persen. Akan tetapi capaian setiap tahun
masih dalam posisi capaian lebih besar dari LPE Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan PDRB dasar harga berlaku di Kabupaten Cianjur tahun 2018
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun yang lalu, yaitu
mencapai sebesar Rp. 42,71 triliun atau meningkat sebesar Rp.3,62 triliun
dari tahun 2017. Sedangkan atas dasar harga konstan pada tahun 2018
mencapai sebesar Rp. 30,22 triliun atau meningkat sebesar Rp. 1,67 triliun
dari tahun 2017.
Tabel 2. 8
Perkembangan PDRB dan LPE Kabupaten Cianjur
Tahun 2016-2017
Tahun
No Uraian
2016 2017 2018*
1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (triliun rupiah) 35,38 38,55 42,71
2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan (triliun rupiah) 26,98 28,52 30,29
3 PDRB Perkapita (juta rupiah) 15,71 17,08 18,70
Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur dan BPS Cianjur, 2018
Pertanian,
A Kehutanan, dan 7.905.678,90 8.070.824,2 8.442.201,0 8.518.845,7 8.899.097,8
Perikanan
Pertambangan
B 73.691,90 77.573,5 77.465,4 78.147,5 78.147,5
dan Penggalian
Industri
C 1.380.001,70 1.444.296,8 1.546.955,0 1.795.350,6 1.936.689,5
Pengolahan
Pengadaan
D 22.712,60 22.642,7 24.033,1 24.707,0 26.974,1
Listrik dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
E Sampah, 7.679,90 8.105,3 8.622,6 9.279,8 9.745,8
Limbah dan
Daur Ulang
F Konstruksi 2.047.572,30 2.166.491,9 2.328.203,9 2.522.784,6 2.721.254,7
Perdagangan
Besar dan
Eceran;
G 4.453.849,80 4.736.071,4 4.956.812,1 5.177.868,1 5.397.610,3
Reparasi Mobil
dan Sepeda
Motor
Transportasi
H dan 1.967.303,50 2.144.803,2 2.329.594,2 2.534.622,8 2.760.880,5
Pergudangan
Penyediaan
I Akomodasi dan 1.389.456,00 1.491.615,3 1.636.881,4 1.781.799,7 1.938.359,5
Makan Minum
Informasi dan
J 822.463,80 919.583,5 1.035.572,4 1.166.931,0 1.280.857,3
Komunikasi
Jasa Keuangan
K 537.182,20 575.016,3 643.987,8 662.441,8 696.616,4
dan Asuransi
L Real Estate 508.209,70 540.014,2 568.262,8 621.068,1 682.662,3
Jasa
M,N 160.116,60 170.385,3 184.470,7 201.191,0 219.465,5
Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
O Pertahanan dan 657.943,50 694.345,0 719.014,4 728.147,6 739.602,9
Jaminan Sosial
Wajib
2.2.1.2 Inflasi
Inflasi di suatu daerah adalah indikator penting untuk bahan analisis
ekonomi karena menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa secara
umum yang terjadi karena adanya kegiatan ekonomi dengan adanya
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Inflasi atau Indeks Harga
Konsumen (IHK) Kabupaten Cianjur secara khusus tidak pernah dipantau
oleh BPS. Di Provinsi Jawa Barat, BPS hanya memunculkan data IHK
meliputi 7 kota yaitu Kota Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Bekasi, Bogor,
Sukabumi dan Depok. Laju Inflasi yang digunakan sebagai asumsi adalah
laju inflasi Provinsi Jawa Barat. Dari data bulan Desember 2017, pantauan
IHK di tujuh kota Jawa Barat tersebut, seluruhnya mengalami inflasi yaitu
Kota Bogor sebesar 0,43 persen, Kota Sukabumi sebesar 0,58 persen, Kota
Bandung sebesar 0,73 persen, Kota Cirebon sebesar 0,56 persen, Kota
Bekasi sebesar 0,42 persen, Kota Depok sebesar 0,61 persen, dan Kota
Tasikmalaya sebesar 0,51 persen.
Dari hasil pendataan harga yang meliputi tujuh kota pantauan IHK
Gabungan di Jawa Barat, bahwa pada Desember 2017 atau terjadi kenaikan
Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,16 pada November 2017 menjadi
128,88 pada Desember 2017, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,56
persen. Laju inflasi tahun kalender “year to date” (Januari - Desember 2017)
sebesar 3,69 persen dan laju inflasi dari tahun ke tahun “year on year”
(Desember 2017 terhadap Desember 2016) tercatat sebesar 3,63 persen. IHK
dari 128,16 di November 2017 menjadi 128,88 di Desember 2017.
Nilai inflasi rata-rata Tahun 2013-2017 Provinsi Jawa Barat
sebagaimana pada tabel 2.11.
Tabel 2. 11
Nilai inflasi rata-rata Tahun 2013-2017 Provinsi Jawa Barat
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Inflasi (persen) 9,15 7,60 2,73 2,75 3,69
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2018
Dari hasil pendataan harga yang meliputi tujuh kota pantauan IHK
Gabungan di Jawa Barat tercatat bahwa pada Januari mengalami inflasi
sebesar 0,83 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK)
dari 128,88 pada Desember 2017 menjadi 129,94 pada Januari 2018.
Dengan demikian laju inflasi tahun kalender “year to date” (Januari 2018)
sebesar 0,83 persen dan laju inflasi dari tahun ke tahun “year on year”
(Januari 2018 terhadap Januari 2017) tercatat sebesar 3,69 persen.
2.2.1.3 PDRB Per kapita
Pendapatan regional perkapita merupakan salah satu indikator untuk
mengukur tingkat kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dari aspek
pendapatan. Pendapatan regional per kapita yang meningkat secara
bertahap dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai ukuran untuk
melihat perkembangan pend apatan penduduk. Laju pertumbuhan PDRB
per kapita dipengaruhi dua faktor yaitu pertumbuhan ekonomi dan
pertumbuhan jumlah penduduk. Apabila pertumbuhan ekonomi lebih besar
dari pertumbuhan penduduk maka pertumbuhan PDRB per kapita akan
tinggi, demikian pula sebaliknya.
Pada tahun 2013, PDRB per kapita Kabupaten Cianjur atas dasar
harga konstan mencapai 10,28 juta rupiah naik menjadi sebesar 12,64
juta rupiah pada tahun 2017 atau mengalami peningkatan sebesar 22,92 %
atau 2,36 juta rupiah.
Grafik 2. 5
Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Cianjur Tahun 2013 – 2017
Hal ini sama dengan tren di Jawa Barat yang menunjukkan fenomena
yang sama. Terdapat penurunan penduduk miskin sebesar 111.190 jiwa
dari tahun 2002 ke tahun 2017. Artinya sejumlah 111.190 jiwa telah
mempunyai pendapatan melebihi garis kemiskinan dan ini menunjukkan
14,4 persen dari penduduk Jawa Barat yang telah keluar dari penduduk
miskin.
Tabel 2. 13
Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa)
No Tahun Kab.Cianjur Prov.Jabar
1 2002 368,60 4.938,30
2 2003 388,80 4.898,70
3 2004 357,90 4.654,40
4 2005 369,40 5.137,60
5 2006 415,70 5.712,50
6 2007 394,60 5.457,90
7 2008 334,30 5.249,50
8 2009 311,10 4.852,60
9 2010 311,00 4.716,80
10 2011 306,60 4.650,90
11 2012 292,20 4.430,20
12 2013 267,90 4.375,20
13 2014 256,60 4.239,00
14 2015 273,90 4.435,70
15 2016 261,39 4.224,32
16 2017 257,41 4,168.44
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat 2018
Tabel 2. 14
Persentase Penduduk Miskin (%)
No Tahun Kab. Cianjur Prov. Jabar
1 2002 18,49 13,40
2 2003 19,05 12,90
3 2004 17,36 12,10
4 2005 17,57 13,06
5 2006 19,81 14,49
6 2007 18,49 13,55
7 2008 15,38 12,74
8 2009 14,14 11,58
9 2010 14,32 11,27
10 2011 13,82 10,57
11 2012 13,18 9,88
12 2013 12,02 9,61
13 2014 11,47 9,18
14 2015 12,21 9,53
15 2016 11,62 8,95
16 2017 11,41 8,71
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat 2018
Grafik 2. 7
Gini Rasio Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
Berdasarkan data dari BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2018, nilai
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur terus mengalami
peningkatan. Peningkatan nilai IPM tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup manusia di Kabupaten Cianjur dalam segala
aspek kehidupan baik aspek pendidikan, kesehatan maupun ekonomi.
Perkembangan IPM Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2018 disajikan dalam
tabel 2.15 dan Perbandingan IPM Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat
sebagaimana pada grafik 2.9.
Grafik 2. 8
Perbandingan IPM Kabupaten Cianjur dengan
Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2018
Tabel 2. 15
IPM Kabupaten Cianjur Tahun 2013 – 2018
IPM dengan Metode Baru Pertumbuhan (%)
Indikator
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2017 2018
Indeks Pendidikan 0,5081 0,5373 0,5463 0,5503 0,5609 0,5729 - -
Indeks Kesehatan 0,753 0,754 0,7566 0,7598 0,7603 0,7627 - -
Indeks Daya Beli 0,5722 0,5787 0,5874 0,5956 0,6054 0,6107 - -
IPM 60,3 61,7 62,4 62,92 63,70 64,62 1,24 1,44
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat (Berita Resmi Statistik) 2019
Tabel 2. 16
Indeks Pendidikan Kabupaten Cianjur Per Komponen Tahun 2012-2017
No Tahun
Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
Indeks Pendidikan 0,5081 0,5373 0,5463 0,550 0,489
3 2
1 Angka Harapan Lama Sekolah 11,54 11,82 11,83 11,88 11,89
2.2.2.2 Kesehatan
1. Angka Harapan Hidup (AHH)
Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan gambaran pencapaian
keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Pada tahun 2013 Angka
Harapan Hidup di Kabupaten Cianjur sebesar 69,04 tahun meningkat
menjadi 69,49 tahun di tahun 2017 atau mengalami kenaikan sebesar 0,45
tahun selama kurun waktu tersebut. Perkembangan Angka Harapan Hidup
selama tahun 2013-2017 dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2. 18
Komponen Indeks Kesehatan (Angka Harapan Hidup) Kabupaten Cianjur
Tahun 2012-2017
No Tahun
Indikator
2013 2014 2015 2016 2017
1 Indeks Kesehatan 0,753 0,754 0,7566 0,7598 0,752
2 Angka Harapan Hidup 69,04 69,08 69,28 69,39 69,49
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat (Berita Resmi Statistik) 2018
Tabel 2. 19
Jumlah Kematian Bayi dan Ibu di Kabupaten Cianjur
Periode 2012 – 2017
No Tahun
Indikator
2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah Kasus Kematian Bayi
242 234 172 170 160
(kasus)
2 Jumlah Kasus Kematian Ibu
48 42 49 34 26
(kasus)
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Cianjur 2018
2.2.2.3 Ketenagakerjaan
Berdasarkan data BPS, penduduk usia 15 tahun keatas yang
merupakan angkatan kerja sebanyak 941.358 jiwa yang terbagi dalam dua
katagori yaitu yang bekerja sebanyak 846.258 jiwa dan yang berstatus
pengangguran terbuka yaitu sebanyak 95.100 jiwa. Angkatan kerja
terbanyak bekerja di sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan
hotel sebanyak 28,25 persen diikuti oleh sektor pertanian, kehutanan,
perkebunan, dan perikanan mencapai 26,08 persen. Dengan demikian
sektor perdagangan mendominasi penyerapan tenaga kerja terbesar dan
disusul oleh sektor pertanian.
Jumlah penduduk 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja
menurut jenis kelamin, serta yang bekerja pada sektor informal menurut
lapangan pekerjaan utama dan jenis kelamin pada tahun 2017, secara rinci
dapat dilihat dalam tabel 2.20 dan 2.21.
Tabel 2. 20
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan Selama Seminggu
Yang Lalu dan Jenis Kelamin Tahun 2017 (jiwa)
Jenis Kelamin
No Kegiatan Utama Jumlah
Laki - Laki Perempuan
A Angkatan Kerja 674.733 266.625 941.358
1 Bekerja 604.157 242.101 846.258
2 Pengangguran Terbuka 70.576 24.524 95.100
- Pernah Bekerja 26.069 6.825 32.894
- Tidak Pernah Bekerja 44.507 17.699 62.206
B Bukan Angkatan Kerja 162.258 511.486 673.744
1 Sekolah 61.072 62.943 124.015
2 Mengurus rumahtangga 42.930 407.833 450.763
3 Lainnya 58.256 40.710 98.966
Jumlah 836.991 778.111 1.615.102
Sumber: BPS (Proyeksi Penduduk tahun 2017)
Tabel 2. 21
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu yang
Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2017
Laki - Laki Perempuan Jumlah
No Lapangan Pekerjaan Utama
(jiwa) (jiwa) (jiwa)
Pertanian, Kehutanan, Perkebunan
1 157.613 63.124 220.737
dan Perikanan
2 Industri Pengolahan 90.540 42.730 133.270
Perdagangan Besar, Eceran, Rumah
3 152.024 87.051 239.075
Makan, dan Hotel
4 Jasa Kemasyarakatan 84.662 46.816 131.478
Lainnya (Pertambangan dan
Penggalian, Listrik, Gas dan Air,
Bangunan Angkutan, Pergudangan
5 dan Komunikasi, Keuangan, 119.318 2.380 121.698
Asuransi, Usaha Persewaan
Bangunan, Tanah dan Jasa
Perusahaan)
Jumlah 604.157 242.101 846.258
Sumber: BPS Kabupaten Cianjur, 2018
Tabel 2. 22
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kab. Cianjur
Berdasarkan Gol/Ruang Tahun 2017
No Golongan Ruang Jumlah (orang) %
1 Ia - -
2 Ib 5 0.041
3 Ic 47 0.382
4 Id 41 0.333
5 II a 165 1.340
6 II b 330 2.680
7 II c 707 5.741
8 II d 340 2.761
9 III a 1.106 8.981
10 III b 1.665 13.520
11 III c 1.802 14.632
12 III d 1.254 10.183
13 IV a 2.220 18.027
14 IV b 2.580 20.950
15 IV c 49 0.398
16 IV d 4 0.032
Jumlah 13.013 100
Sumber: BKPPD Kab. Cianjur Tahun 2018
Grafik 2. 9
Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Cianjur
Tabel 2. 23
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Cianjur Tahun 2013 – 2017
No Usia 2013 2014 2015 2016 2017
1 7-12 98,19 99,13 110,49 110,74 129,44
2 13-15 87,57 90,96 98,06 98,20 102,60
3 16-18 53,64 61,36 Kewenangan Provinsi Jawa Barat
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Cianjur Tahun 2018
Tabel 2. 24
Jumlah Murid, guru dan Sarana Pendidikan Anak Usia Dini
di Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2015
Tingkat Pendidikan TK/Usia Dini
No Tahun
Jumlah Sekolah Jumlah Guru Jumlah Murid
1 2013 188 693 5.733
2 2014 188 793 5.371
3 2015 241 810 5.573
Sumber:Dinas Pendidikan Kab. Cianjur tahun 2018
Grafik 2. 10
Jumlah Murid, guru dan Sarana Tingkat TK/Usia Dini di Kabupaten Cianjur
Tabel 2. 25
Jumlah Murid, guru dan Sarana Sekolah Dasar di Kabupaten Cianjur
Tahun 2013-2017
Tingkat Pendidikan SD
No Tahun
Jumlah Sekolah Jumlah Guru Jumlah Murid
1 2013 1.233 11.945 269.781
2 2014 1.251 13.154 272.230
3 2015 1.252 13.274 225.646
4 2016 1.254 11.358 240.936
5 2017 1.254 11.358 111.644
Sumber:Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Cianjur tahun 2018
Grafik 2. 11
Jumlah Murid, guru dan Sarana Sekolah Dasar di Kabupaten Cianjur
Tabel 2. 26
Jumlah Murid, guru dan Sarana Sekolah Menengah Pertama (SMP)
di Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
Tingkat Pendidikan SMP
No Tahun Jumlah
Jumlah Sekolah Jumlah Guru
Murid
1 2013 208 3.132 140.070
2 2014 239 3.859 143.910
3 2015 239 4.169 119.019
4 2016 289 4.261 95.700
5 2017 301 4.261 95.823
Sumber:Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Cianjur tahun 2018
Grafik 2. 12
Jumlah Murid, guru dan Sarana SMP di Kabupaten Cianjur
Tabel 2. 28
Pendidikan Keagamaan Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2014
No Pendidikan Keagamaan 2013 2014
1 Sekolah
a. Raudatul Athfal (RA) 147 147
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) 220 220
Negeri 2 2
Swasta 218 218
c. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 119 119
Negeri 7 7
Swasta 112 112
d. Madrasah Aliyah (MA) 50 50
Negeri 3 3
Swasta 47 47
e. P. Tinggi Agama Islam (IAIN/STAIN/UNIV) 1 1
Negeri 0 0
Swasta 1 1
2 Siswa/Mahasiswa
a. Raudatul Athfal (RA) 2.484 2.484
Negeri
Swasta
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) 31.602 31.602
c. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 29.611 29.611
d. Madrasah Aliyah (MA) 11.802 11.802
3 Guru/Dosen
a. Madrasah Ibtidaiyah (MI) 2.097 2.097
b. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1.725 1.725
c. Madrasah Aliyah(MA) 439 439
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kemenag Kab. Cianjur 2014
Tahun
No. Indikator Kinerja Sasaran
2016 2017
4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP 96,72% 96,97%
Persentase Guru yang memiliki sertifikat
5 87,71% 89%
pendidik
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun 2018
2.3.1.2 Kesehatan
Di Kabupaten Cianjur, fasilitas kesehatan yang tersedia beragam,
antara lain rumah sakit, puskesmas, poskesdes, posyandu, maupun
klinik/praktek dokter/pustu sebagaimana dalam tabel 2.29, 2.30 dan 2.31.
Tabel 2. 30
Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Cianjur tahun 2012 - 2017
Rumah Praktek
No Tahun Puskesmas Poskesdes Posyandu Pustu
Sakit Dokter
1 2012 2 45 90 2.748 - 115
2 2013 2 45 90 2.748 - 116
3 2014 2 45 90 2.846 - 116
4 2015 3 45 90 2.846 366 116
5 2016 4 45 90 2.857 366 116
6 2017 4 45 90 2.898 363 116
Sumber:Dinas Kesehatan Kab.Cianjur Tahun 2015
Tabel 2. 31
Indikator Kesehatan di Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Tabel 2. 32
Tenaga Kesehatan di Kabupaten Cianjur Tahun 2017
No Tenaga Kesehatan Tahun 2017
1 Dokter Umum 109
2 Dokter Spesialis 44
3 Dokter Gigi 28
4 Perawat 901
5 Bidan 874
6 Ahli Kesehatan Masyarakat 17
7 Apoteker 19
8 Ahli Gizi 33
9 Sanitarian 30
10 Keterapian Fisik 6
11 Keteknisian Medis 7
Sumber:Dinas Kesehatan Kab.Cianjur 2018
Tabel 2. 33
Status Jalan di Wilayah Kabupaten Cianjur Tahun 2017
Kondisi Jalan (%)
No Status Jalan Panjang (Km) Tidak
Mantap
Mantap
1 Jalan Nasional 212,45 100 0.00
2 Jalan Provinsi 137,85 96.74 3,26
3 Jalan Kabupaten 1.280 43,17 56,83
4 Jalan Desa 6.056,006 28,42 71,58
Sumber:Dinas PUPR Kab.Cianjur Tahun 2018
Jalan di Kabupaten Cianjur terdiri dari beberapa kondisi, yaitu kondisi
baik, sedang, rusak, rusak berat, dan kondisi mantap. Persentase kondisi
mantap jalan kabupaten merupakan kondisi baik dan sedang. Data pada
tahun 2013 menunjukkan jalan dalam kondisi mantap mencapai 40,57
persen kemudian pada tahun 2014 turun menjadi 35,57 persen. Lalu pada
tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 kondisi mantap naik menjadi 43,17
persen. Kondisi jalan kabupaten dapat dilihat pada tabel 2.34.
Tabel 2. 34
Kondisi Jalan Kabupaten Cianjur Tahun 2013 – 2017
No Jenis Jalan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Baik (km) 212.303 196.276 244.971 324.763 328.266
2 Sedang (km) 315.807 266.677 222.203 168.168 233.677
3 Rusak (km) 389.612 423.149 439.402 410.039 377.920
4 Rusak Berat (km) 383.975 415.595 395.121 398.727 361.834
Kondisi Mantap (%) 40,57 35,57 35,89 37,87 43,17
Sumber:Dinas PUPR Kab.Cianjur Tahun 2018
5. Penataan Ruang
Upaya peningkatan kualitas lingkungan dan ruang publik dapat
ditunjukkan dengan keberadaan ruang terbuka hijau dan jumlah bangunan
yang telah mendapatkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Kawasan RTH di
Kabupaten Cianjur belum mencapai target karena kurangmya lahan yang
dimiliki Pemerintah Kabupaten Cianjur, di areal perkotaan. Padahal, RTH
yang ditargetkan harus 30% dari wilayah kabupaten.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031 luas
eksisting RTH di kawasan perkotaan seluas 3.876,3 ha dari total luas
kawasan perkotaan seluas 26.248 ha yang meliputi Kecamatan Cianjur
(ditambah beberapa desa di Kecamatan Karangtengah dan Cilaku),
Warungkondang, Ciranjang, Pagelaran, Sindangbarang, Sukanagara, Pacet,
Cipanas dan Cidaun. Pemenuhan target standar pelayanan minimal bidang
penataan ruang, sebagaimana Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang diantaranya tersedianya luasan RTH publik
sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan.
Grafik 2. 13
Rumah Tangga Bersanitasi Tahun 2013-2017
3. Air Bersih
Kebutuhan air bersih sesuai standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah
60 liter/orang/hari atau 0,06 m3/orang/hari dan dalam setahun
dibutuhkan sebanyak 21,9 m3/orang/tahun. Jumlah rumah tangga yang
mendapatkan akses air minum / air bersih sampai dengan tahun 2017
sebanyak 501.700 atau 66,08 % dari jumlah total rumah tangga di
Kabupaten Cianjur yaitu 759.200.
Adapun rincian jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses air
bersih dari tahun ke tahun sebagaimana dalam tabel 2.37.
Tabel 2. 37
jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses air minum
Tahun 2013-2017
No Indikator 2013 2014 2015 2016 2017
1 Persentase Rumah 58 60,30 64,51 59,46 66,08
Tangga yang
mendapatkan Akses Air
Minum
Sumber: Dinas Perumahan Kawasan permukiman dan Pertanahan Tahun 2018
Grafik 2. 14
Jumlah Rumah Tangga Yang Mendapatkan Akses Air Minum
Tahun 2013-2017
2.3.1.6 Sosial
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)cukup
signifikan sehingga menjadi persoalan sosial utama di Kabupaten Cianjur.
Upaya penyelesaian masalah tersebut menjadi salah satu perhatian utama
pemerintahan Kabupaten Cianjur dengan layanan yang telah dicapai dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2. 39
Capaian Layanan urusan wajib Bidang Sosial
No. Indikator layanan Tahun 2017
Tabel 2. 41
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tahun 2014-2017
Tahun
No Jenis Kasus
2014 2015 2016 2017
1 Trafficking 18 8 11 31
2 KDRT 21 7 9 7
3 Perkosaan/Persetubuhan 82 112 55 30
4 Pencabulan/Sodomi 61 13 26 2
5 Buruh Migran 2 2 3 1
6 Lain-Lain 4 12 9 13
Jumlah 185 154 113 84
Sumber: DPPKBP3A Tahun 2018
Grafik 2. 15
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tahun 2014-2017
2.3.2.3 Pangan
Ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk
memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, dari segi kuantitas, kualitas,
keragaman dan keamanannya. Pada Tahun 2017 skor Pola pangan harapan
sebesar 68,7, meningkat dari tahun 2016 sebesar 67,2. Hal ini
menunjukkan adanya situasi pangan cukup beragam serta cukup baik
dalam hal komposisi dan mutu gizinya. Untuk lebih jelasnya skor pola
pangan harapan sebagaimana pada tabel 2.42.
Tabel 2. 42
Capaian Bidang Pangan
No. Indikator layanan Tahun 2016 Tahun 2017
Grafik 2. 16
Skor Pola Pangan
2.3.2.4 Pertanahan
Luas Lahan bersertifikat di Kabupaten Cianjur baru mencapai
10,52%. Lahan yang bersertifikat sebesar 1,052,472.00 m² dari luas lahan
yang seharusnya bersertifikat sebesar 10,008,068.00 m² di tahun 2017.
Tabel 2. 43
Capaian Bidang Pertanahan
No. Indikator layanan Tahun 2017
TAHUN
No URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017
DO (mg/L) 3.8 1.5
COD (mg/L) 5 10.55 15.0213 1.098 45.6197
BOD (mg/L) 2 3.8 5.2 0.36 15.74
Sungai Cisadea (Kec. Sindang
Barang)
TSS (mg/L) 40 4 3 10 10
pH 7.16 6.75 7.52 6.6
f
DO (mg/L) 3.8 1.7
COD (mg/L) 7.28 3.55 11.6471 6.198 59.2308
BOD (mg/L) 3 1.5 3.8 2.08 22.14
Sungai Cibuni Hilir (Kec.
Cijati)
TSS (mg/L) 73 4.5 1.06 14 8
pH 7.38 8.38 7.51 6.86
g
DO (mg/L) 3.6 1.6
COD (mg/L) 5.51 5.97 20.2868 1.036 42.8526
BOD (mg/L) 2.5 1.8 6.8 0.32 15.36
Sungai Cibuni Hulu (Kec.
Tanggeung)
TSS (mg/L) 31 3 5 12 17
pH 7.84 8.32 7.37 7.04
h
DO (mg/L) 3.5 1.8
COD (mg/L) 5 0.46 0.3011 1.5812 47.4983
BOD (mg/L) 1.8 0.26 2.5 0.48 16.48
Sungai Cilumut (Kec. Pasir
Kuda)
TSS (mg/L) 17 30 7 8 19
pH 7.8 7.46 7.38 6.81
i
DO (mg/L) 3.5 1.7
COD (mg/L) 5 4.85 21.1229 3.12 58.4829
BOD (mg/L) 1.8 1.85 7.2 1.23 20.94
Sungai Cijampang (Kec.
Pagelaran)
TSS (mg/L) 89 1.06 3 6 16
pH 7.8 7.07 7.26 6.82
j
DO (mg/L) 3.8 2
COD (mg/L) 5 0.46 14.6331 4.898 49.8248
BOD (mg/L) 2 0.02 4.2 1.82 17.13
Sungai Cibalapulang (Kec.
Sukanagara)
TSS (mg/L) 41 11 16 9 51
pH 7.92 6.68 6.48 5.96
k
DO (mg/L) 3.5 1.8
COD (mg/L) 5 3.59 15.5091 7.713 43.6752
BOD (mg/L) 1.8 1.5 5.6 2.59 14.98
Sungai Cisokan (Kec.
Ciranjang)
TSS (mg/L) 73 120 2.4 8 5
pH 7.38 7.55 7.99 8.69 7.24
l
DO (mg/L) 1.8
COD (mg/L) 38 47.2 8.8485 8.47 21.6132
BOD (mg/L) 12 20 3.2 4.1 6.94
TAHUN
No URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017
Sungai Cirata (Kec.Cikalong)
TSS (mg/L) 46 25 2 7 13
pH 7.59 7.48 7.83 7.14 6.93
m
DO (mg/L) 1.3
COD (mg/L) 42.8 19.27 17.8784 7.802 36.4209
BOD (mg/L) 15 6.2 2.6 3.56 12.24
Sungai Cikundul Hulu (Kec.
Cikalong)
TSS (mg/L) 31 26 3 5 6
pH 7.16 7.81 7.8 7.47 6.57
n
DO (mg/L) 1.6
COD (mg/L) 5.64 16.62 5.2546 2.427 14.8825
BOD (mg/L) 2 5.5 2.5 0.96 4.67
Sungai Cikundul Hilir (Kec.
Cipanas)
TSS (mg/L) 42 17 13 5 18
pH 6.84 7.46 7.93 7.31 7.35
o
DO (mg/L) 1.3
COD (mg/L) 6.54 4.08 15.722 2.9964 27.2222
BOD (mg/L) 2 2.5 6.5 1.12 8.48
Sungai Cijedil (Cugenang)
TSS (mg/L) 20 23 3.8 6 7
pH 7.87 7.84 8.54 7.9 7.14
p
DO (mg/L) 1.4
COD (mg/L) 5 12.13 10.9151 1.7347 11.2179
BOD (mg/L) 2 5.2 3.8 0.63 3.49
Sungai Cijoho (Kec.Cibeber)
TSS (mg/L) 61 94 52 5 15
pH 7.86 7.42 7.55 7.54 6.93
q
DO (mg/L) 1.5
COD (mg/L) 5 68.3 17.5639 1.5777 45.4831
BOD (mg/L) 2 24 5.8 0.56 15.62
Sungai Cikondang
(Kec.Cibeber)
TSS (mg/L) 252 44 3.3 28 5
pH 7.84 7.35 7.76 7.71 6.73
r
DO (mg/L) 1
COD (mg/L) 5 16.93 11.9034 31.6422 34.7009
BOD (mg/L) 2 6.6 4.2 13.54 11.59
Sungai Cibinong (kec. Cilaku)
TSS (mg/L) 156 56 13 6 7
pH 7.82 7.11 7.26 7.21 6.81
s
DO (mg/L) 1
COD (mg/L) 5 24.26 11.1397 2.2268 28.5684
BOD (mg/L) 2 8.5 3.8 0.8 9.37
Sungai Cisarua Gede (Kec.
Cilaku)
TSS (mg/L) 26 63 40 8 152
t
pH 7.75 7.15 7.84 7.41 7.13
DO (mg/L) 1.1
TAHUN
No URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017
COD (mg/L) 18.42 16.4 55.4353 2.5693 143.254
BOD (mg/L) 7 8 16.8 0.79 55.37
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup
3. Cagar Biosfer
Cagar Biosfer (Biosfere Reserve) erat kaitannya dengan Program MAB
(Man And the Biosphere) di UNESCO, maksud dasar pembentukannya
adalah untuk menyeimbangkan tujuan yang tampaknya bertentangan
antara pelestarian keanekaragaman hayati, peningkatan pembangunan
sosial dan ekonomi serta pemeliharaan nilai-nilai yang terkait dengan
budayanya. Secara singkat misi Program MAB yang dilahirkan pada tahun
1968 ini adalah mempromosikan dan mendemontrasikan keseimbangan
hubungan antara manusia dan alam dengan pendekatan
ekosistem/bioregional.
Tabel 2. 47
Capaian Realisasi Pelayanan Dasar Bidang Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Tahun 2017
Tahun 2017 (%)
No. Indikator layanan
Target Realisasi
1 Kepemilikan Akta Kelahiran 40 61,23
2 Kepemilikan Akta Kematian 30 23
3 Kepemilikan KTP 92 88,90
4 Kepemilikan KK 90 89,27
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil Kabupaten Cianjur
Tabel 2. 48
Capaian Realisasi Pelayanan Dasar Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Tahun 2017
Target
Sasaran Indikator Sasaran Realisasi (%)
(%)
Grafik 2. 17
Pemakaian Alat KB di Kabupaten Cianjur Tahun 2017
2.3.2.9 Perhubungan
1. Prasarana Perhubungan
Prasarana perhubungan meliputi shelter/pangkalan/halte dan
terminal angkutan penumpang. Kabupaten Cianjur sampai saat ini baru
memiliki 4 tempat terminal yaitu Terminal Rawabango (type B), Terminal
Pasirhayam (type B), Terminal Cipanas (type C), dan Terminal Ciranjang
(type C) serta 18 halte/shelter/pangkalan.
Tabel 2. 49
Jumlah Prasarana Perhubungan di Wilayah Kabupaten Cianjur
Tahun 2013-2017
No Prasarana Perhubungan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Terminal 4 4 4 4 4
2 Halte/Shelter/Pangkalan 18 18 18 18 18
Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cianjur
Grafik 2. 18
Jumlah Angkutan Penumpang Umum Dalam Trayek dan Perintis
Kabupaten Cianjur Tahun 2013 – 2017
Jaringan Trayek
1 73 83 99 99 99
Angkutan Tetap
Jaringan Trayek
2 17 7 10 10 7
Angkutan Perintis
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur
Grafik 2. 19
Jumlah Jaringan Trayek Angkutan Penumpang Umum
di Kabupaten Cianjur Tahun 2013 – 2017
Grafik 2. 20
Fasilitas Perlengkapan Jalan di Kabupaten Cianjur
Tahun 2013 - 2017
Tabel 2. 53
Perkembangan Koperasi dan UMKM Di Kabupaten Cianjur
Tahun 2013-2017
Tahun
No Indikator
2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah koperasi 1.387 1.417 1.427 1.436 1.456
(unit)
Anggota koperasi
2 75.800 76.400 76.600 76.780 77.180
(orang)
Jumlah Koperasi
3 410 440 470 480 490
aktif (unit)
4 Jumlah UMKM 67.000 67.000 67.000 67.000 67.000
Jumlah tenaga
5 kerja yang 134.000 134.000 134.000 134.000 134.000
terserap (orang)
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM dan Lakip Tahun 2018
Tabel 2. 54
Perkembangan Nilai Investasi Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Perkembangan nilai 1,149 1,035 1,035 1,43 0,72
Investasi
Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,2018
2.3.2.14 Statistik
Indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan urusan
statistik daerah adalah ketersediaan dokumen perencanaan seperti: Buku
“Kabupaten Dalam Angka” dan Buku “PDRB Kabupaten”. Penyusunan
kedua buku tersebut penting kaitannya dengan keberadaan data yang
digunakan sebagai rujukan dalam merancang kebijakan, dan penyusunan
program kegiatan. Buku Kabupaten Dalam Angka Merupakan buku
informasi yang menyajikan data terkini terkait dengan kondisi Kabupaten
Cianjur terdiri dari kondisi geografis, jumlah penduduk, pekerjaan,
pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana umum daerah, dll. Sedangkan
Buku PDRB Kabupaten Untuk mengetahui sejauhmana hasil pencapaian
pembangunan perekonomian Kabupaten Cianjur.
2.3.2.15 Persandian
Pada urusan bidang persandian, target yang ingin dicapai adalah
indeks keamanan informasi dengan tingkat kematangan N I dan indeks
sistem pemerintahan berbasis elektronik.
2.3.2.16 Kebudayaan
Kabupaten Cianjur mempunyai kekayaan budaya yang perlu
dilestarikan. Untuk mewujudkan pelestarian budaya yang ada Pemerintah
telah melaksanakan penyelenggaraan festival seni budaya yang rutin setiap
tahunnya, dimana pada tahun 2017 telah dilaksanakan sebanyak 15 kali
event. Selain itu, terdapat sekitar 38 buah benda, situs dan kawasan cagar
budaya turut serta dilestarikan.
2.3.2.17 Perpustakaan
Untuk mendorong minat baca masyarakat, Pemerintah telah
mendorong peningkatan jumlah perpustakaan yang dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya
perpustakaan daerah sebanyak 1 buah dengan koleksi buku sejumlah
15.210 eksemplar, kendaraan perpustakaan keliling sebanyak 2 unit, dan
perpustakaan desa sebanyak 47 buah. Adapun jumlah pemustaka pada
tahun 2017 di Kabupaten Cianjur sebanyak 60.000 pengunjung. Selain itu,
minat baca masyarakat juga pada tahun 2017 sebanyak 67.206 orang.
Untuk sarana perpustakaan, pada tahun 2017 adalah tersedianya 800
eksemplar bahan pustaka, terbentuknya 2 perpustakaan desa dan 1
perpustakaan mesjid besar serta terlayaninya pengguna perpustakaan di 16
kecamatan melalui 100 kali kunjungan perpustakaan keliling.
2.3.2.18 Kearsipan
Pengelolaan Arsip secara baku telah diterapkan hampir di seluruh
unit organisasi pemerintahan Kabupaten Cianjur dengan tingat capaian
sebesar 91,78%. Sehingga dapat meningkatkan tertib administrasi kearsipan
di Bidang Pemerintahan. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan arsip
tersebut telah dilaksanakan kegiatan peningkatan sumber daya manusia
kepada 107 pengelolaan kearsipan di berbagai unit organisasi yang ada.
2.3.3 Pelayanan Urusan Pilihan
Urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata dan
berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah di Kabupaten Cianjur.
Urusan pilihan meliputi pertanian, kehutanan, energi dan sumber daya
mineral, pariwisata, kelautan dan perikanan.
2.3.3.1 Kelautan dan Perikanan
Produksi perikanan di Kabupaten Cianjur selalu mengalami
peningkatan dari 107.709 ton pada tahun 2013 menjadi 121.087 ton pada
tahun 2017. Produksi perikanan ini berasal dari perikanan air tawar yang
sebagian besar ada di wilayah Kecamatan Mande, Kecamatan Ciranjang dan
Kecamatan Cikalongkulon karena di wilayah tersebut berada di kawasan
danau Cirata dan perikanan tangkap yang terdapat di 3 Kecamatan yaitu
Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang dan Cidaun.
Tabel 2. 55
Produksi Ikan di Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Produksi Ikan (ton) 107.709 129.062 132.339 115.445 121.087
Sumber: Dinas Kelautan, Perikanan dan Perternakan Tahun 2018
2.3.3.2 Pariwisata
Jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2017 mengalami
peningkatan 3,901,873 orang, peningkatan jumlah wisatawan yang cukup
tinggi merupakan akumulasi dari data yang diperoleh dari jumlah
wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata yang dikelola oleh Pemerintah
Kabupaten Cianjur maupun yang mengunjungi kawasan wisata yang
dikelola olah pihak swasta. Data jumlah objek wisata dan jarak dari kota
cianjur serta jumlah kunjungan wisata dapat dilihat pada tabel dan gambar
di bawah ini.
Tabel 2. 56
Daftar Objek Wisata di Kabupaten Cianjur Tahun 2017
Jarak dari
No Nama Daya Tarik Wisata Lokasi
Kota Cianjur
1 Taman Nasional GunungGede Pangrango Kec. Cipanas 17
2 Kebun Raya Cibodas Kec. Cipanas 17
3 Taman Bunga Nusantara Kec. Sukaresmi 20
4 Kota Bunga Kec. Cipanas
6 Makam Dalem Cikundul Kec. Cikalongkulon 20
7 Waduk Cirata Kec. Cikalongkulon,
Mande, Ciranjang
8 Situs Megalith Gunung Padang Kec. Campaka 40
9 Curug Citambur Kec. Pagelaran 85
10 Pantai Apra Kec. Sindangbarang 100
11 Pantai Jayanti Kec. Ciadun 130
12 Bumi Perkemahan Mandala Kitri Kec. Cipanas 17
13 Wana Wisata Mandalawangi Kec. Cipanas 17
14 Istana Cipanas Kec. Cipanas 12
15 Wisata Tirta Jangari Kec. Mande 20
16 Wisata Tirta Calingcing Kec. Ciranjang 20
17 Sumber Air Panas Sukasirna Kec. Agrabinta 135
18 Agrowisata Perkebunan Teh Gedeh Kec. Pacet 20
19 The Jhons Aquatic Resort Kec. Cianjur 3
20 Arung Jeram Bantar Caringin Kec. Haurwangi 20
21 Wisata Sejarah Dalem Pasir Kec. Haurwangi 20
Sumber : Profil Kab. Cianjur Tahun 2014
6.000.00 0
5.207.207
4.932.957
5.000.00 0
4.000.00 0
3.000.00 0
2.110.958
1.906.025
2.000.00 0
1.061.424
1.000.00 0
0
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kunjungan
1.061.42 4 1.906.02 5 2.110.95 8 4.932.95 7 5.207.20 7
Wisatawan
Grafik 2. 21
Kunjungan wisata di Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
BAB 2 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021
68
Pemerintah Kabupaten Cianjur
2.3.3.3 Pertanian
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam
perekonomian Kabupaten Cianjur. Sektor ini memberi kontribusi terbesar
bagi perekonomian Kabupaten Cianjur dibandingkan sektor-sektor lain.
Produksi pertanian yang diwakili oleh produksi padi sangat dipengaruhi oleh
faktor alam, sehingga mengalami fluktuasi produksi. Pada tahun 2017 nilai
produksi mencapai 935.277 ton, secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.57.
Tabel 2. 57
Indikator kinerja Bidang Pertanian
di Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
Indikator kinerja Capaian Setiap Tahun
No.
Bidang Pertanian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Nilai produk dan 925.966 913.793 864.358 1.035.545 935.277
produktivitas per
jenis produk
pertanian per tahun:
Padi (ton)
2 Nilai produk dan 40.277,62 44.433,12 44.499,11 45.611 46.500
produktivitas per
jenis produk per
tahun produk
perkebunan (ton)
3 Peningkatan Produksi 62.555 68.424 71.002 77.078 81.565
Peternakan (ton)
Sumber: Dinas Pertanian,Perkebunan ,Pangan dan Hortikultura Kab. Cianjur Tahun 2018
Tabel 2. 58
Populasi Ternak Kab. Cianjur Tahun 2013-2017
NO URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017
1 Sapi potong 33.833 34.347 35.763 37.573 38.374
2 Sapi Perah 2.209 2.362 2.397 2.436 2.438
3 Kerbau 8.941 8.997 8.571 8.321 8.018
4 Kuda 1.470 854 783 752 774
5 Kambing 99.996 101.848 102.794 104.972 107.891
6 Domba 403.139 420.082 447.824 469.006 482.716
Sumber: Dinas Pertanian Kab. Cianjur Tahun 2018
2.3.3.4 Perdagangan
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB cukup signifikan
terhadap total PDRB dimana pada tahun 2017 mencapai 18,37%. Sektor
perdagangan ini ditunjang oleh adanya peningkatan produksi di sektor riil
dan juga peningkatan konsumsi masyarakat. Sektor ini menjadi salah satu
barometer bergeraknya roda perekonomian.
BAB 2 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021
69
Pemerintah Kabupaten Cianjur
2.3.3.5 Perindustrian
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB cukup signifikan terhadap
total PDRB dimana pada tahun 2017 mencapai 5,73%. Sektor ini didukung
oleh adanya pembinaan UKM disektor industri dengan meningkatkan
kemampuan SDM dan pangsa pasar dan meningkatnya permintaan
konsumen dengan cakupan bina kelompok pengrajin.
2.3.3.6 Transmigrasi
Transmigrasi merupakan upaya pemindahan penduduk miskin dari
Kabupaten Cianjur ke luar Provinsi Jawa Barat. Pada Tahun 2013-2017
jumlah transmigran umum asal Kabupaten Cianjur sebanyak 76 KK.
Tabel 2. 59
Jumlah Keluarga yang mengikuti program Transmigrasi di Kabupaten
Cianjur Tahun 2013-2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Keluarga yang
mengikuti program 44 kk 7 kk 5 kk 15 kk 5 kk
Transmigrasi
Sumber: Dinas Sosial Tenaga Kerja Tahun 2015
Tabel 2. 60
Capaian Kinerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Tahun 2013-2017
No Capaian Setiap Tahun
Indikator kinerja OPD
2013 2014 2015 2016 2017
1 Perda APBD tepat waktu 27-Des 27-Des 27-Des 30-Des 24-Des
2 Perda Pertanggungjawaban
15-Juli 15-Juli 02-Juli
APBD tepat waktu 24-Juli 24-Juli
3 Opini BPK WDP WDP WTP WTP WTP
4 Inventarisasi Aset Daerah 60.00% 60.50% 60.50% - -
5 Persentase tertib administrasi - - - 100% 100%
Tabel 2. 61
Capaian Indikator sasaran Pada Sekretariat Daerah
Tahun 2016-2017
No Indikator sasaran Tahun 2017
1 Pemenuhan 5 Unsur SPIP setiap Perangkat Daerah yang dibina
1,3 Poin
(Dinas/Badan/ Satuan/RSUD)
2 Nilai Maturitas Kapabilitas APIP 2 Poin
3 Persentase Pengaduan Masyarakat dan Instansi yang ditangani 85%
Tabel 2. 62
Capain Indikator sasaran Pada Sekretariat Daerah
Tahun 2016-2017
Kondisi Kinerja
Tahun
No Indikator Sasaran Awal
2016 2017
1. Persentase penerimaan zakat infaq 68,97 % 76,82 %
sodakoh
2. Nilai indek kepuasan masyarakat N/A 74,42
terhadap pelayanan publik
3. Nilai LPPD 3.0256 3,028
4. Nilai Evaluasi SAKIP 58,85 60,99
Sumber: LKJIP Sekretariat Daerah Tahun 2017
Grafik 2. 22
Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
Tabel 2. 63
Kondisi Jalan Kabupaten Cianjur Tahun 2013 – 2017
No
Jenis Jalan 2013 2014 2015 2016 2017
b. Air Bersih
Kebutuhan air bersih sesuai standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah 60
liter/orang/hari atau 0,06 m3/orang/hari dan dalam setahun dibutuhkan
sebanyak 21,9 m3/orang/tahun. Jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses
air minum / air bersih sampai dengan tahun 2017 sebanyak 501.700 atau 66,08 %
dari jumlah total rumah tangga di Kabupaten Cianjur yaitu 759.200. Adapun
rincian jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses air bersih dari tahun ke
tahun sebagaimana dalam tabel 2.29.
Tabel 2. 64
jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses air minum
Tahun 2014-2017
No Indikator 2014 2015 2016 2017
1 Persentase Rumah Tangga yang
60,30 64,51 59,46 66,08
mendapatkan Akses Air Minum
Tabel 2. 65
Jumlah pelanggan, Produksi dan Distribusi listrik
Tahun 2017
Golongan Tarif Jumlah pelanggan Daya terpasang Pemakaian (Jan-Des
2017)
Sosial 17.881 20.156.100 25.841.887
Rumah Tangga 563.170 398.962.600 563.380.403
Bisnis 20.870 86.275.650 110.815.733
Industri 304 68.048.950 115.272.718
P 1.526 6.687.694 9.812.268
T 49 177.100 220.996
603.800 580.308.094 825.344.005
Sumber: BPS, Cianjur Dalam Angka 2018
Tabel 2. 67
Kondisi Pencapaian Indikator TPB Kabupaten Cianjur (2015) Dimensi Sosial
BASELINE
TARGET KODE INDIKATOR SATUAN
(2015)
BASELINE
TARGET KODE INDIKATOR SATUAN
(2015)
BASELINE
TARGET KODE INDIKATOR SATUAN
(2015)
Target 3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh
negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan
Angka Kematian Balita 25 per 1000.
3.2.1* Angka Kematian Balita (AKBa) per 1000 kelahiran hidup. Persentase 38
1000/ kelahiran
3.2.2* Angka Kematian Neonatal (AKN) per 1000 kelahiran hidup. 3,37
hidup
1000/ kelahiran
* 3.2.2.(a) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup. 4,09
hidup
Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi
3.2.2.(b) Persentase 93.4 (2016)
dasar lengkap pada bayi.
Target 3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan,
dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya.
* 3.3.3* Kejadian Malaria per 1000 orang. Persentase 1,44
3.3.3.(a) Jumlah kabupaten/kota yangmencapai eliminasi malaria Kabupaten / Kota 25
Target 3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menular,
melalui pencegahan dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.
3.4.1.(a) Persentase merokok pada penduduk umur ≤18tahun. Persentase 7.2 (2013)
3.4.1.(b) Prevalensi tekanan darah tinggi. Persentase 31,56
3.4.1.(c) Prevalensi obesitas pada penduduk umur ≥18 tahun. Persentase 8,83
Target 3.7 Pada tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk
keluarga berencana, informasi dan pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program
nasional.
Angka prevalensi penggunaan metode kontrasepsi (CPR)
3.7.1.(a) semua cara pada Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-49 Persentase 74,56
tahun yang berstatus kawin.
3.7.2.(a) Total Fertility Rate (TFR). Persentase 2,5 (2012)
Target 3.8 Mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses terhadap pelayanan
kesehatan dasar yang baik, dan akses terhadap obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas, dan
terjangkau bagi semua orang.
Jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau
3.8.2* Juta Penduduk 2.4 (2017)
sistem kesehatan masyarakat per 1000 penduduk.
3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Persentase 62,12
Target 3.a Memperkuat pelaksanaan the Framework Convention on Tobacco Control WHO di seluruh negara sebagai
langkah yang tepat.
3.a.1* Persentase merokok pada penduduk umur ≥15 tahun. Persentase 43,98
Target 3.b Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular dan tidak menular yang
terutama berpengaruh terhadap negara berkembang, menyediakan akses terhadap obat dan vaksin dasar yang
terjangkau, sesuai the Doha Declaration tentang the TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak
negara berkembang untuk menggunakan secara penuh ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek Perdagangan
dari Hak Kekayaan Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan khususnya,
menyediakan akses obat bagi semua.
3.b.1.(a) Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas. Persentase 75.5 (2014)
4. PENDIDIKAN BERKUALITAS
Target 4.1 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar
dan menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan berkualitas, yang mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan
dan efektif.
4.1.1.(d) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/ sederajat. Persentase 109,83
4.1.1.(e) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/ MTs/sederajat. Persentase 98,91
4.1.1.(f) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/ SMK/MA/sederajat. Persentase 62,11
4.1.1.(g) Rata-rata lama sekolah penduduk umur ≥15 tahun. Persentase 8,42
Target 4.2 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap
perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan pra-sekolah dasar yang berkualitas, sehingga
mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar.
Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini
4.2.2.(a) Persentase 64,11
(PAUD).
Target 4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, dan menjamin akses yang sama
untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan, bagi masyarakat rentan termasuk penyandang cacat,
masyarakat penduduk asli, dan anak-anak dalam kondisi rentan.
Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki
97,68
di (1) SD/MI/ sederajat;
Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki
79,55
di (2) SMP/MTs/sederajat;
4.5.1* Persentase
Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki
56,73
di (3) SMA/SMK/MA/sederajat;
Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan/laki-laki
17,47
di (4) Perguruan Tinggi.
Target 4.6 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua remaja dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki
maupun perempuan, memiliki kemampuan literasi dan numerasi.
4.6.1.(a) Persentase angka melek aksara penduduk umur ≥15 tahun. Persentase 98,01
5. KESETARAAN GENDER
Target 5.1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan dimanapun.
Jumlah kebijakan yang responsif gender mendukung
5.1.1* dokumen 4
pemberdayaan perempuan.
Target 5.2 Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan di ruang publik dan pribadi, termasuk
perdagangan orang dan eksploitasi seksual, serta berbagai jenis eksploitasi lainnya.
5.2.1.(a) Prevalensi kekerasan terhadap anak perempuan. Persentase 0,01%
5.2.2* Proporsi perempuan dewasa dan anak perempuan (umur
BASELINE
TARGET KODE INDIKATOR SATUAN
(2015)
Tabel 2. 68
Kondisi Pencapaian Indikator TPB Kabupaten Cianjur (2015) Dimensi Ekonomi
BASELINE
TARGET KODE INDIKATOR SATUAN
(2015)
Target 8.9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan pariwisata
berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan produk lokal.
8.9.1.* Proporsi kontribusi pariwisata terhadap PDRB (2016) persen 5,81
orang per
8.9.1.(a) Jumlah wisatawan mancanegara.
tahun 287.190
orang per
8.9.1.(b) Jumlah kunjungan wisatawan nusantara.
tahun 3.614.683
8.9.2* Jumlah pekerja pada industri pariwisata dalam proporsi
terhadap total pekerja
Target 8.10 Memperkuat kapasitas lembaga keuangan domestik untuk mendorong dan memperluas akses
terhadap perbankan, asuransi dan jasa keuangan bagi semua.
** 8.10.1* Jumlah kantor bank unit 4843
8.10.1.(b) Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit 29.90
persen
(2012)
BASELINE
TARGET KODE INDIKATOR SATUAN
(2015)
Tabel 2.70
Kondisi Pencapaian Indikator TPB Kabupaten Cianjur (2015) Pilar
Pembangunan Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan
capaian
TARGET KODE INDIKATOR SATUAN
tahun 2015
Tabel 2.71
Pencapaian Target Indikator TPB Pilar Pembangunan Sosial di Kabupaten
Cianjur
Jumlah Jumlah
TARGET PEMBANGUNAN jumlah jumlah indikator
indikator indikator tdk
BERKELANJUTAN indikator tdk ada data
tercapai tercapai
TPB 1. MENGAKHIRI KEMISKINAN
DALAM SEGALA BENTUK 21 8 7 6
DIMANAPUN
TPB 2. MENGHILANGKAN
KELAPARAN,MENCAPAI
KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
14 3 8 3
YANG BAIK,SERTA
MENINGKATKAN PERTANIAN
BERKELANJUTAN
TPB 3. MENJAMIN KEHIDUPAN
YANG SEHAT DAN
MIENINGKATKAN 18 4 8 6
KESEJAHTERAAN SELURUH
PENDUDUK SEMUA USIA
TPB 4. MENJAMIN KUALITAS
PENDIDIKAN YANG INKLUSIF
DAN MERATA SERTA
10 1 9 0
MENINGKATKAN KESEMPATAN
BELAJAR SEPANJANG HAYAT
UNTUK SEMUA
TPB 5. MENCAPAI KESETARAAN
GENDER DAN MEMBERDAYAKAN 8 4 3 1
PEREMPUAN
Total 71 19 34 18
Gambar 2. 4
Pilar Sosial
Tabel 2.72
Indikator TPB Pilar Pembangunan Sosial yang belum tercapai dan selisih
persentase capaiannya terhadap target nasional/ global
selisih capaian
terhadap target
Kode Indikator
nasional atau global
(persen)
Persentase penduduk yang hidup di bawah garis 1,81
1.2.1* kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan
kelompok umur. (2018)
Proporsi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang 32,88
1.3.1.(a)
Kesehatan.
selisih capaian
terhadap target
Kode Indikator
nasional atau global
(persen)
Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap
1.4.1.(d)
layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan. 32,80
Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap 40,57
1.4.1.(e)
layanan sanitasi layak dan berkelanjutan.
1.4.1.(f) Persentase rumah tangga kumuh perkotaan. 26,67
1.4.1.(i) Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/sederajat. 47
Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak 5,70
2.1.1.(a)
balita.
Prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang 20,73
2.1.2* atau berat, berdasarkan pada Skala Pengalaman
Kerawanan Pangan.
Proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum di 2,50
2.1.2.(a)
bawah 1400 kkal/kapita/hari.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada 1,68
2.2.1*
anak di bawah lima tahun/balita.
Prevalensi malnutrisi (berat badan/ tinggi badan) anak 16,30
2.2.2*
pada usia kurang dari 5 tahun, berdasarkan tipe.
2.2.2.(a) Prevalensi anemia pada ibu hamil. 9,10
Proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum di 2,50
2.1.2.(a)
bawah 1400 kkal/kapita/hari.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada 9,10
2.2.1*
anak di bawah lima tahun/balita.
Persentase perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun 5,43
3.1.2.(a) yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitas
kesehatan.
3.2.1* Angka Kematian Balita (AKBa) per 1000 kelahiran hidup. 14
Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% 1,6
3.2.2.(b)
imunisasi dasar lengkap pada bayi.
3.4.1.(a) Persentase merokok pada penduduk umur ≤18tahun. 1,8
3.4.1.(b) Prevalensi tekanan darah tinggi. 7,26
3.7.2.(a) Total Fertility Rate (TFR). 0,22
3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 32,88
3.a.1* Persentase merokok pada penduduk umur ≥15 tahun. 38,58
4.1.1.(d) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/ sederajat. (2017) 4,26
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/ MTs/sederajat. 8,22
4.1.1.(e)
(2017)
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/ 29,48
4.1.1.(f)
SMK/MA/sederajat.(2017)
4.1.1.(g) Rata-rata lama sekolah penduduk umur ≥15 tahun (2017) 1,33
Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini 9,84
4.2.2.(a)
(PAUD). (2017)
Jumlah kebijakan yang responsif gender mendukung
5.1.1* 8
pemberdayaan perempuan.
5.3.1.(c) Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/ sederajat. 29,48
Unmet need KB (Kebutuhan Keluarga Berencana/KB yang 1,10
5.6.1.(a)
tidak terpenuhi).
Tabel 2.73
Pencapaian Indikator TPB Pilar Pembangunan Lingkungan di Kabupaten
Cianjur
TARGET PEMBANGUNAN jumlah Jumlah Jumlah jumlah
BERKELANJUTAN indikator indikator indikator indikator
cianjur tercapai tdk tercapai tdk ada data
TPB 6. MENJAMIN 17 0 2 15
KETERSEDIAAN SERTA
PENGELOLAAN AIR
BERSIH DAN SANITASI
YANG BERKELANJUTAN
UNTUK SEMUA
TPB 11. MENJADIKAN 11 0 1 10
KOTA DAN PEMUKIMAN
YANG
INKLUSIF,AMAN,TANGGUH
DAN BERKELANJUTAN
TPB 12 .MENJAMIN POLA 7 0 0 7
PRODUKSI DAN
KONSUMSI YANG
BERKELANJUTAN
TPB 13. MENGAMBIL 5 0 0 5
TINDAKAN CEPAT UNTUK
MENGATASI PERUBAHAN
IKLIM DAN DAMPAKNYA
TPB 14. MELESTARIKAN 4 0 0 4
DAN MEMAMFAATKAN
SECARA BERKELANJUTAN
SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN SAMUDERA UNTUK
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
TPB 15. MELINDUNGI, 9 2 1 6
MERESTORASI DAN
MENINGKATKAN
PEMAMFAATAN
BERKELANJUTAN
EKOSISTEM DARATAN,
PENGGURUNAN,
PEMULIHAN DEGRADASI
LAHAN, SERTA
MENGHENTIKAN
KEHILANGAN KEANEKA
RAGAMAN HAYATI
Total 53 2 4 47
Gambar 2. 5
Pilar Lingkungan
Tabel 2.74
Indikator TPB Pilar Pembangunan Lingkungan yang belum tercapai dan
selisih persentase capaiannya terhadap target nasional/ global
Kode Indikator selisih capaian terhadap target
nasional atau global (persen)
Persentase rumah tangga yang memiliki
6.1.1.(a) akses terhadap layanan sumber air 32,87
minum layak.
Persentase rumah tangga yang memiliki
6.2.1.(b) 33
akses terhadap layanan sanitasi layak.
Persentase sampah perkotaan yang
11.6.1.(a) 14,35
tertangani.
Proporsi tutupan hutan terhadap luas
15.1.1.(a) 17,98
lahan keseluruhan.
Tabel 2.75
Pencapaian Indikator TPB Pilar Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Cianjur
TARGET PEMBANGUNAN jumlah Jumlah Jumlah jumlah
BERKELANJUTAN indikator indikator indikator indikator tdk
cianjur tercapai tdk tercapai ada data
TPB 7. MENJAMIN AKSES 6 0 2 4
ENERGI YANG TERJANGKAU.
ANDAL, BERKELANJUTAN DAN
MODERN UNTUK SEMUA
TPB 8. MENINGKATKAN 17 5 5 7
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG
INKLUSIF YANG
BERKELANJUTAN,KESEMPATAN
KERJA YANG PRODUKTIF DAN
MENYELURUH,SERTA
PEKERJAAN YANG LAYAK UNTUK
SEMUA
TPB 9. MEMBANGUN 10 5 2 3
INFRASTRUKTUR YANG
TANGGUH,MENINGKATKAN
INDUSTRI INKLUSIF DA
BERKELANJUTAN,SERTA
MENDORONG INOVASI
TPB 10. MENGURANGI 11 7 1 3
KESENJANGAN INTRA -DAN
ANTARNEGARA
TPB 17. MENGUATKAN SARANA 6 1 4 1
PELAKSANAAN DAN
MEREVITALISASI KEMITRAAN
GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Total 50 22 14 14
Gambar 2. 6
Pilar Ekonomi
Tabel 2.76
Indikator TPB Pilar Pembangunan Lingkungan yang belum tercapai dan selisih
persentase capaiannya terhadap target nasional/ global
Kode Indikator selisih capaian terhadap
target nasional atau
global (persen)
7.1.1* Rasio elektrifikasi. 2,89
7.1.1.(a) Konsumsi listrik per kapita. 6,70
8.1.1.(a) PDRB per kapita. (ADHB) 68,6
8.3.1.(a) Persentase tenaga kerja formal. 1,39
8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan 16,63
Menengah) ke layanan keuangan
Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis kelamin 3,19
8.5.2*
dan kelompok umur.
8.9.1.* Proporsi kontribusi pariwisata terhadap PDRB 2,19
9.2.1.(a) Laju pertumbuhan PDB industri manufaktur. 0,05
9.2.2* Proporsi tenaga kerja pada sektor industri manufaktur. 19,91
Persentase penduduk yang hidup di bawah garis 1,81
kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan
10.1.1.(a)
kelompok umur (2018_
0,5
Rasio penerimaan pajak terhadap PDB.
17.1.1.(a)
Tabel 2.77
Pencapaian Indikator TPB Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola
di Kabupaten Cianjur
jumlah Jumlah Jumlah jumlah
TARGET PEMBANGUNAN
indikator indikator indikator tdk indikator tdk
BERKELANJUTAN
cianjur tercapai tercapai ada data
TPB 16. 13 6 3 4
PERDAMAIAN,KEADILAN DAN
KELEMBAGAAN YANG
TANGGUH
Total 13 6 3 4
Tabel 2.78
Indikator TPB Pilar Pembangunan Lingkungan yang belum tercapai dan selisih
persentase capaiannya terhadap target nasional/ global
Kode Indikator selisih capaian terhadap target
nasional atau global (persen)
6.7.2.(a) Indeks Lembaga Demokrasi. 19,63
6.7.2.(b) Indeks Kebebasan Sipil. 7,9
Persentase anak yang memiliki akta 13
16.9.1.(b)
kelahiran.
Gambar 2. 7
Rincian Total Capaian TPB
Tabel 2.79
Scorecard Pencapaian Indikator SDGs Kabupaten Cianjur
Target Indikator Skor Nilai Keterangan
2.2 Balita dengan berat badan kurus dan 4 A
sangat kurus (%)
3.2 Angka kematian dibawah 5 tahun (per 4 A
1.000 kelahiran hidup)
3.2 Angka kematian neonatal (per 1.000 4 A
kelahiran hidup)
4.3 Angka Partisipasi Kasar (APK) 4 A
Perguruan Tinggi (%)
4.6 Angka melek huruf usia 15-24 (%) 4 A
7.1 Rumah tangga dengan akses listrik (%) 4 A
8.7 Penduduk usia 5-14 tahun yang termasuk 4 A Mencapai/
kedalam kategori pekerja anak (%) hampir
10.1 Rasio Gini 4 A mencapai
10.1 Rasio Palma 4 A target SDGs
13 Emisi CO2 BBM + LISTRIK Rumah 4 A
Tangga (tCO2/kapita)
16.9 Anak di bawah 5 tahun yang sudah 4 A
memiliki akte kelahiran (%)
1.1 Penduduk miskin dengan garis 3 B
kemiskinan $1.90 per hari (%)
1.2 Penduduk miskin dengan garis 3 B
kemiskinan nasional (%)
3.4 Angka harapan hidup saat lahir (tahun) 3 B
Angka Partisipasi Murni Tingkat
4.1 Sekolah Dasar (%) 3 B
4.5 Gender Gap Penduduk usia 25-64 tahun 3 B
SMA (%)
4.5 Gender Gap usia 25-64 tahun dengan 3 B
pendidikan tersier (%)
5.3 Tingkat kesuburan wanita (kelahiran per 3 B Mendekati
1.000 wanita usia 15-19 tahun) target SDGs
2.2 Balita dengan tinggi badan pendek dan 2 C Masih
sangat pendek (%) seperempat
2.3 Produktivitas Tanaman Pangan (t/ha) 2 C jalan lagi
4.5 Gap T10B40 partisipasi murni SMA (%) 2 C menuju
target
10.1 Persentase Pengeluaran Kelompok 2 C SDGs
Penduduk 40 Persen Terbawah
3.a Penduduk dengan kebiasaan merokok 1 D
tiap hari di atas usia 15 tahun (%)
4.1 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 1 D
4.5 Gap T10B40 Penduduk usia 25-64 1 D
tahun dengan pendidikan tersier (%)
4.5 Gap T10B40 Penduduk usia 25-64 1 D
tahun SMA (%) Baru
8.1 PDRB Per Kapita (Harga Konstan 2016) 1 D setengah
(juta rupiah) jalan menuju
8.6 Penduduk usia muda yang tidak bekerja, 1 D targt SDGs
tidak sekolah dan tidak pelatihan (%)
a. PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I, BPJS
Kesehatan Cabang Sukabumi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Institusi
Manajemen Koperasi Indonesia, Universitas Prasetiya Mulya, Fakultas
Hukum Universitas Surya Kancana Cianjur, PT. Jabar Telematika dan
PT. EXOTICA.
Realisasi pelaksanaan kegiatan kerjasama dengan pihak ketiga antara
lain :
a. Kerjasama dengan PT. PLN (PERSERO) Unit Induk Pembangunan Jawa
Bagian Tengah I dengan Nomor MoU 671/4/Huk/2018 dan Nomor:
0111.Pj/HKM.00.01/UIPJBTI/2018 tentang Pembangunan di wilayah
Kabupaten Cianjur Sebagai Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Air Upper Cisokan Pumped Storage 1040 WM.
Kerjasama ini dilaksanakan dalam rangka mendorong pembangunan di
wilayah Kabupaten Cianjur terhadap peningkatan fasilitas umum dan
fasilitas sosial sebagai dampak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Air Upper Cisokan Pumped Storage.
b. Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan Cabang Sukabumi
Nomor 440/49/Huk/2018 dan Nomor 395/KTR/V-02/1218 tentang
Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Penduduk yang
didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur.
c. Nota Kesepahaman Antara Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan
Institut Teknologi Bandung Nomor 420/16/Huk/2018 dan Nomor
019/11.A/DN/2018 tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
kepada Masyarakat di Kabupaten Cianjur.
d. Kesepahaman Bersama antara Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan
Institut Manajemen Koperasi Indonesia Nomor 420/17/Huk/2018 dan
Nomor 009/MOU-IKOPIN/IV/2018 tentang Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat di Kabupaten Cianjur.
e. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan
Universitas Prasetiya Mulya nomor 420/43/Huk/2018 dan Nomor
1/2/02.04-03/026/12/2018 tentang Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat di Kabupaten Cianjur.
f. Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur
dengan Fakultas Hukum Universitas Surya Kancana Cianjur Nomor
188/5/Huk/2018 dan Nomor 39/FH.UNSUR/MoU/IV/2018 tentang
Penyusunan Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten
Cianjur tahun anggaran 2018.
g. Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur
dengan PT. Jabar Telematika Nomor 119/4315/Kominfo/VII/2018 dan
Nomor 10.00/PKS/JABARTEL-PEMKAB CIANJUR/Hk.01-Jt/VIII/2018
tentang relokasi kabel udara kebawah tanah melalui saluran serat optik
bersama dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mendukung program Smart City di Wilayah Kabupaten Cianjur.
h. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan PT.
EXOTICA Nomor 556/15/Huk/2018 dan Nomor
533/PKM/M3/EX/IV/2018 tentang Pengembangan, Penataan dan
Pengelolaan Taman Prawatasari, Cianjur dengan cara Bangun Guna
Serah.
i. Objek perjanjian ini adalah Taman Prawatasari milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Cianjur dengan luas kurang lebih 27.533 m2 yang terletak di
Jalan Pangeran Hidayatullah Kel. Sawah Gede Kec. Cianjur, menjadi
salah satu sumber pendapatan daerah yang baru untuk pendapatan asli
daerah. Jangka waktu perjanjian adalah 30 (tiga puluh) tahun terhitung
tanggal 5 April 2018 sampai dengan tanggal 5 April 2048.
BAB 2 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021
99
Pemerintah Kabupaten Cianjur