Anda di halaman 1dari 82

Halaman III - 1

3.1 Profil Provinsi Jawa Timur Wilayah IV


Wilayah IV Provinsi Jawa Timur berada dalam Wilayah Koordinasi Bakorwil IV
Pamekasan meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten
Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. Luas
Wilayah IV Provinsi Jawa Timur seluas 7.201,47 Km². Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada table dibawah ini.

Tabel 3.1
Luas Wilayah IV Provinsi Jawa Timur Tahun 2021

Ibukota Luas
No Kabupaten
Kabupaten/Kota (Km2)
1 Sidoarjo Sidoarjo 634,38
2 Gresik Gresik 1.191,25
3 Bangkalan Bangkalan 1.001,44
4 Sampang Sampang 1.233,08
5 Pamekasan Pamekasan 792,24
6 Sumenep Sumenep 1.998,54
Kota
1 Surabaya Surabaya 350,54
Tota
7.201,47
l
Sumber: Diolah Dari Provinsi Jawa Timur Tahun 2021

Gambar 3.1
Luas Wilayah IV Provinsi Jawa Timur Tahun 2021

Luas (Km2)
2,000.00

1,800.00

1,600.00

1,400.00

1,200.00

1,000.00

800.00

600.00

400.00

200.00

0.00
Sidoarjo Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Surabaya

Sumber: Diolah Dari Provinsi Jawa Timur Tahun 2021

Halaman III - 2
Gambar 3.2
Peta Administrasi Provinsi Jawa Timur

Halaman III - 3
Gambar 3.3
Peta Administrasi Wilayah IV Provinsi Jawa Timur

Halaman III - 4
3.1.1 Profil Kota Surabaya
3.1.1.1 Letak Geografis dan Administrasi
Letak, Kota Surabaya terletak antara 07° 9’ s.d 07° 21’ Lintang Selatan dan 112° 36’ s.d
112° 54’ Bujur Timur. Wilayahnya merupakan daratan rendah dengan ketinggian 3-6
meter diatas permukaan air laut, kecuali di sebelah selatan ketinggian 25- 50 meter diatas
permukaan air laut.

Luas, Luas wilayahnya seluruhnya kurang lebih 326,81 km2 yang terbagi dalam 31
Kecamatan dan 154 Kelurahan dengan batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Selat Madura


 Sebelah Timur : Selat Madura,
 Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo,
 Sebelah Barat : Kabupaten Gresik

Tabel 3.2
Luas Wilayah Kota Surabaya Per Kecamatan
Tahun 2021

No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas (Km2)

1 Karangpilang Kebraon 9,23


2 Jambangan Jambangan 4,19
3 Gayungan Gayungsari 6,07
4 Wonocolo Jemur Wonosari 6,77
5 Tenggilis Mejoyo Panjang Jiwo 5,52
6 Gunung Anyar Gunung Anyar 9,71
7 Rungkut Kali Rungkut 21,08
8 Sukolilo Menur 23,68
9 Mulyorejo Mulyorejo 14,21
10 Gubeng Erlangga 7,99
11 Wonokromo Darmo 8,47
12 Dukuh Pakis Pradah Kali Kendal 9,94
13 Wiyung Wiyung 12,46
14 Lakarsantri Jeruk 18,99
15 Sambikerep Sambikerep 23,68
16 Tandes Balongsari 11,07
17 Sukomanunggal Simomulyo 9,23
18 Sawahan Putat 6,93
19 Tegalsari Putran 4,29
20 Genteng Ketabang 4,05
21 Tambaksari Pacar Keling 8,99

Halaman III - 5
No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas (Km2)
Tanah Kali
22 Kenjeran 7,77
Kedinding
23 Bulak Bulak 6,72
24 Simokerto Tambakrejo 2,59
25 Semampir Ujung 8,76
26 Pabean Cantian Perak Utara 6,80
27 Bubutan Bubutan 3,86
28 Krembangan Morokrembangan 8,34
29 Asemworo Asemrowo 15,44
30 Benowo Sememi 23,73
31 Pakal Babat Jerawat 22,07
Tota
326,81
l
Sumber: Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2021

Gambar 3.4
Luas Wilayah Kota Surabaya Per Kecamatan
Tahun 2021
25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00
k
o

o
an

n
r
o

ep
t

ri

l
o

ng

i
ng

al

ar

ka
ku

pi
la

or
oy

ej

ta
m

l sa
gg
iyu

er
la

ng

ks

am
Bu

Pa
r
ng

bu
ro

w
ej

yo

un

ga
pi

ba
yu

em
ok
M

W
Ru

bi

Bu
m
ul
ng

Te
an
Ga

m
m
on
M

Se
l is

As
ra

Ta
m
Sa
W
gi
Ka

ko
ng

Su
Te

Sumber: Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 6
Gambar 3.5
Peta Administrasi Wilayah Kota Surabaya

Halaman III - 7
3.1.1.2 Kondisi Fisik
a. Kondisi Topografi
Sebagian besar wilayah Kota Surabaya merupakan dataran rendah dengan ketinggian 3-6
meter di atas permukaan laut pada kemiringan kurang dari 3%. Wilayah barat Kota
Surabaya memiliki kemiringan sebesar 12,77 persen dan sebelah selatan sebesar 6,52
persen. Kedua wilayah tersebut merupakan daerah perbukitan landai dengan ketinggian
25-50 meter di atas permukaan laut dan pada kemiringan 5-15 persen.

b. Kondisi Geologi dan Hidrologi


Jenis batuan yang ada terdiri dari 4 jenis yang pada dasarnya merupakan tanah liat atau
unit-unit pasir. Sedangkan jenis tanah, sebagian besar berupa tanah alluvial, selebihnya
tanah dengan kadar kapur yang tinggi (daerah perbukitan).

Kota Surabaya terletak di hilir sebuah Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang
bermuara di Selat Madura. Beberapa sungai besar yang berasal dari hulu mengalir
melintasi Kota Surabaya, yaitu Kali Surabaya, Kali Mas, Kali Jagir, dan Kali Lamong.
Sebagai daerah hilir, Kota Surabaya sehingga dengan sendirinya Kota Surabaya
merupakan daerah limpahan debit air dari sungai yang melintas sehingga rawan banjir
pada musim penghujan.

Gambar 3.6
DAS Brantas Dalam Mode Citra Satelit

c. Kondisi Klimatologi

Halaman III - 8
Sebagaimana daerah tropis lainnya, Surabaya mengenal 2 musim yaitu musim hujan dan
kemarau. Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Juanda, suhu rata-
rata berkisar antara 26,5°C hingga 30,2°C. Curah hujan cukup tinggi sepanjang tahun,
rata-rata 172 mm, tertinggi terjadi pada bulan Januari 2018 dengan curah hujan sebesar
487,8 mm. Gambar dibawah ini menunjukkan grafik curah hujan Kota Surabaya pada 5
tahun terakhir.

Gambar 3.7
Rata-Rata Curah Hujan Kota Surabaya Tahun
Tahun 2016-2020

Sumber: Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya, 2021


d. Kondisi Penggunaan Lahan
Kota Surabaya sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur memiliki peran strategis pada skala
nasional sebagai pusat pelayanan kegiatan Indonesia Timur. Kota Surabaya dalam skala
regional sebagai kota perdagangan dan jasa yang pada simpul transportasi (darat, udara
dan laut) nasional dan internasional, sehingga memberi peluang bagi Kota Surabaya
untuk meningkatkan perannya sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Letak Kota
Surabaya sangat strategis, menghubungkan antara Kota Surabaya dengan kota-kota di
sekitarnya yaitu kota/kabupaten yang ada dalam Gerbangkertosusilo, sehingga sangat
mendukung percepatan pembangunan di Kota Surabaya. Demikian juga sebaliknya,
pertumbuhan Kota Surabaya juga berpengaruh pada perkembangan kota/kabupaten di
sekitarnya, secara sectoral maupun keruangan.

Halaman III - 9
3.1.1.3 Kondisi Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Surabaya dari hasil registrasi pada tahun 2021 sebanyak 2,97 juta
jiwa. Kota Surabaya pada tahun 2021 memiliki laju pertumbuhan penduduk sebesar -0,06
persen. Sementara itu, rasio jenis kelamin Kota Surabaya pada tahun 2020 sebesar 98,48.
Angka ini dapat diinterpretasikan bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat 98
hingga 99 penduduk laki-laki.

Kepadatan penduduk di Kota Surabaya tahun 2021 mencapai 9.090 jiwa/km2. Angka
kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Gubeng sebesar 28.224 jiwa/km2
dan kepadatan terendah di Kecamatan Benowo sebesar 2.436 jiwa/km2.

Tabel 3.3
Jumlah Penduduk Kota Surabaya Per Kecamatan
Tahun 2021

Jumlah Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(Jiwa)
1 Karangpilang 9,23 74.796
2 Jambangan 4,19 50.470
3 Gayungan 6,07 41.289
4 Wonocolo 6,77 75.315
5 Tenggilis Mejoyo 5,52 61.187
6 Gunung Anyar 9,71 62.482
7 Rungkut 21,08 123.757
8 Sukolilo 23,68 110.557
9 Mulyorejo 14,21 86.545
10 Gubeng 7,99 123.961
11 Wonokromo 8,47 144.650
12 Dukuh Pakis 9,94 56.707
13 Wiyung 12,46 71.605
14 Lakarsantri 18,99 59.256
15 Sambikerep 23,68 63.778
16 Tandes 11,07 87.551
17 Sukomanunggal 9,23 101.259
18 Sawahan 6,93 188.693
19 Tegalsari 4,29 92.014
20 Genteng 4,05 52.924
21 Tambaksari 8,99 214.966
22 Kenjeran 7,77 181.325
23 Bulak 6,72 43.764
24 Simokerto 2,59 86.897
25 Semampir 8,76 172.669

Halaman III - 10
Jumlah Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(Jiwa)
26 Pabean Cantian 6,80 70.808
27 Bubutan 3,86 90.646
28 Krembangan 8,34 109.027
29 Asemworo 15,44 45.547
30 Benowo 23,73 69.938
31 Pakal 22,07 59.971
Tota
326,81 2.874.314
l
Sumber: Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.8
Jumlah Penduduk Kota Surabaya Per Kecamatan
Tahun 2021
250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

0
la k

l
n
ng
Mu ut

ka
Ta sari
on jo
an

pir

ro
ep
o

i
Ga g

ar
yo

Te l

ta
a
an

m
k

re

iyu

wo
Bu

Pa
ng

er

gg

am
ng

ks

bu
e jo

ro

l
lyo
pil

ga
bik
yu

ba
W

un
Ru

em
Bu
ok

m
M
ng

m
an
m

Se

As
is
ra

Sa

m
W
gil
Ka

ko
ng

Su
Te

Sumber: Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2021

Tabel 3.4

Halaman III - 11
Persentase Jumlah Penduduk Kota Surabaya Per Kecamatan
Tahun 2021

Persentase Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(%)

1 Karangpilang 9,23 2,60


2 Jambangan 4,19 1,76
3 Gayungan 6,07 1,44
4 Wonocolo 6,77 2,62
5 Tenggilis Mejoyo 5,52 2,13
6 Gunung Anyar 9,71 2,17
7 Rungkut 21,08 4,31
8 Sukolilo 23,68 3,85
9 Mulyorejo 14,21 3,01
10 Gubeng 7,99 4,31
11 Wonokromo 8,47 5,03
12 Dukuh Pakis 9,94 1,97
13 Wiyung 12,46 2,49
14 Lakarsantri 18,99 2,06
15 Sambikerep 23,68 2,22
16 Tandes 11,07 3,04
17 Sukomanunggal 9,23 3,52
18 Sawahan 6,93 6,56
19 Tegalsari 4,29 3,20
20 Genteng 4,05 1,84
21 Tambaksari 8,99 7,48
22 Kenjeran 7,77 6,31
23 Bulak 6,72 1,52
24 Simokerto 2,59 3,02
25 Semampir 8,76 6,01
26 Pabean Cantian 6,80 2,46
27 Bubutan 3,86 3,15
28 Krembangan 8,34 3,79
29 Asemworo 15,44 1,58
30 Benowo 23,73 2,43
31 Pakal 22,07 2,09
Tota
326,81 100,00
l
Sumber: Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2021

Gambar 3.9

Halaman III - 12
Persentase Jumlah Penduduk Kota Surabaya Per Kecamatan
Tahun 2021
8.00

7.00

6.00

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00
o

k
o

o
an

ep

r
o

n
t

ri

l
ng

ng

al

ar

ka
ku

pi
la
oy

or
ej

ta
m

ls a
gg
iyu

er
i la

ng

ks

am
Bu

Pa
r
ng

bu
ro

w
ej

yo

un

ga
k

ba
gp

yu

em
ok
M

W
Ru

bi

Bu
m
ul

an

Te
Ga

m
an

m
on
M

Se
li s

As
Ta
m
Sa
r

W
gi
Ka

ko
ng

Su
Te

Sumber: Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2021

Tabel 3.5
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Surabaya Per Kecamatan
Tahun 2011 – 2021
Laju Pertumbuhan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk (%) 2011-
2021
1 Karangpilang 9,23 3,21
2 Jambangan 4,19 8,70
3 Gayungan 6,07 -3,34
4 Wonocolo 6,77 -6,18
5 Tenggilis Mejoyo 5,52 -15,57
6 Gunung Anyar 9,71 0,58
7 Rungkut 21,08 2,21
8 Sukolilo 23,68 -7,77
9 Mulyorejo 14,21 -8,64
10 Gubeng 7,99 -3,25
11 Wonokromo 8,47 8,59
12 Dukuh Pakis 9,94 -11,74
13 Wiyung 12,46 5,32
14 Lakarsantri 18,99 15,75
15 Sambikerep 23,68 4,38
16 Tandes 11,07 -15,11
17 Sukomanunggal 9,23 0,64
18 Sawahan 6,93 10,60
19 Tegalsari 4,29 7,49

Halaman III - 13
Laju Pertumbuhan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk (%) 2011-
2021
20 Genteng 4,05 13,70
21 Tambaksari 8,99 4,96
22 Kenjeran 7,77 10,94
23 Bulak 6,72 17,60
24 Simokerto 2,59 9,55
25 Semampir 8,76 14,03
26 Pabean Cantian 6,80 2,00
27 Bubutan 3,86 7,32
28 Krembangan 8,34 2,22
29 Asemworo 15,44 6,66
30 Benowo 23,73 29,20
31 Pakal 22,07 26,51
Tota
326,81 3,94
l
Sumber: Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2021

Gambar 3.10
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Surabaya Per Kecamatan
Tahun 2011 – 2021
30.00

25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00
o

al
ng

p
oy

o
r
jo
n

ar
i

n
ut

gg
g

ar

pi
m

re

or

l
ga

ka
un
la

re
ej

a
ks
gk

am
ro

ut
ke

un

ls

w
ul
un
pi

yo

Pa
iy

ba
ga
un

ok

ub

-5.00
B
bi

an
ng

m
ay

ul
l is

m
Te

se
on

m
R

B
Se
M

m
ra

gi

Ta
Sa

A
W

ko
Ka

ng

Su

-10.00
Te

-15.00

-20.00

Sumber: Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2021

Tabel 3.6

Halaman III - 14
Kepadatan Penduduk Kota Surabaya Per Kecamatan
Tahun 2021

Kepadatan Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(Jiwa/Km2)
1 Karangpilang 9,23 8.104
2 Jambangan 4,19 12.045
3 Gayungan 6,07 6.802
4 Wonocolo 6,77 11.125
5 Tenggilis Mejoyo 5,52 11.085
6 Gunung Anyar 9,71 6.435
7 Rungkut 21,08 5.871
8 Sukolilo 23,68 4.669
9 Mulyorejo 14,21 6.090
10 Gubeng 7,99 15.515
11 Wonokromo 8,47 17.078
12 Dukuh Pakis 9,94 5.705
13 Wiyung 12,46 5.747
14 Lakarsantri 18,99 3.120
15 Sambikerep 23,68 2.693
16 Tandes 11,07 7.905
17 Sukomanunggal 9,23 10.971
18 Sawahan 6,93 27.228
19 Tegalsari 4,29 21.448
20 Genteng 4,05 13.068
21 Tambaksari 8,99 23.912
22 Kenjeran 7,77 23.337
23 Bulak 6,72 6.513
24 Simokerto 2,59 33.551
25 Semampir 8,76 19.711
26 Pabean Cantian 6,80 10.413
27 Bubutan 3,86 23.483
28 Krembangan 8,34 13.073
29 Asemworo 15,44 2.950
30 Benowo 23,73 2.947
31 Pakal 22,07 2.717
Tota
326,81 8.795
l
Sumber: Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2021

Gambar 3.11
Kepadatan Penduduk Kota Surabaya Per Kecamatan

Halaman III - 15
Tahun 2021
35,000

30,000

25,000

20,000

15,000

10,000

5,000

0
o

al
o

p
ng

o
jo
an

n
t

i
g

k
ar

l
oy

ar

pi
ku

ka
or
re
m

un

gg

la

ta
re
la

ng

ks

am
ls
ej

ro

ke

Bu
ng

Pa
bu
un
yo

iy
pi

ga

ba
M
yu

ok

em
bi
W
Ru

Bu
ng

m
ul

an

Te

m
a

on

m
l is

Se

As
ra

Ta
Sa
gi

W
Ka

ko
ng

Su
Te

Sumber: Kota Surabaya Dalam Angka Tahun 2021

3.1.2 Profil Kabupaten Sidoarjo


3.1.2.1 Letak Geografis dan Administrasi
Kabupaten Sidoarjo yang merupakan kabupaten yang dihimpit oleh dua sungai yaitu
Sungai Porong dan Sungai Surabaya sehingga terkenal sebagai kota Delta. Letak
geografis Kabupaten Sidoarjo 112,50 - 112,90 BT dan 7,30 - 7,50 LS. Wilayah
administrasi Kabupaten Sidoarjo terdiri atas wilayah daratan dan wilayah lautan. Luas
wilayah Kabupaten Sidoarjo sebesar 71.424,3 ha dan luas wilayah lautan sampai dengan
4 mil ke arah laut atau sebesar 201,6868 km2. Kabupaten Sidoarjo terbagi atas 18
kecamatan.

Batas administrasi Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik


 Sebelah Timur : Selat Madura
 Sebelah Selatan : Kabupaten Pasuruan
 Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto

Tabel 3.7
Luas Wilayah Kabupaten Sidoarjo Per Kecamatan
Tahun 2021

Halaman III - 16
Ibukota
No Kecamatan Luas (Km2)
Kecamatan
1 Tarik - 36,06
2 Prambon - 34,23
3 Krembung - 29,55
4 Porong - 29,82
5 Jabon - 81,00
6 Tanggulangin - 32,29
7 Candi - 40,67
8 Tulangan - 31,21
9 Wonoayu - 33,92
10 Sukodono - 32,68
11 Sidoarjo - 62,56
12 Buduran - 41,03
13 Sedati - 79,43
14 Waru - 30,32
15 Gedangan - 24,06
16 Taman - 31,54
17 Krian - 32,50
18 Bolong Bendo - 31,40
Tota
714,24
l
Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.12
Luas Wilayah Kabupaten Sidoarjo Per Kecamatan
Tahun 2021
90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
o
in

no

an
n

Su yu

Bu o
em n

an
ng

Ge aru
rik

ng bon

ng an
ti
ng

i
nd

nd
bo

ra

da
ng

ar
oa
bu

do
ro

ng
ng

i
Ta

Kr
Ca

du

Be
am

do
Ja

Se
la
Po

Ta
on

ko

da
la
gu

Si
Tu
Pr

W
Kr

lo
Ta

Bo

Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 17
Gambar 3.13
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Sidoarjo

Halaman III - 18
3.1.2.2 Kondisi Fisik
a. Kondisi Topografi
Bentang alam Kabupaten Sidoarjo merupakan medan dataran dan medan bergelombang.
Kemiringan lereng berkisar antara 5 - 15 %. Bentang alam dataran terbentuk oleh proses
endapan aluvial pantai dan delta sungai. Ketinggian 0-4 m berada di sebelah timur dan
merupakan daerah pantai dan pertambakan, ketinggian 4-10 m berada di bagian tengah
dan berair tawar serta ketinggian 10-20 m berada di bagian barat.

Kondisi topografis Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah delta yang diapit Kali
Surabaya (disebelah Utara) dan Kali Porong (disebelah Selatan) dengan kemiringan tanah
2% (landai), berada pada ketinggian 0-25 meter dpl, daerah Kabupaten Sidoarjo memiliki
dua karakteristik air tanah. Pada bagian Timur seluas 214,20 km2 (29,99%) berketinggian
0-3 meter dpl berair tawar, banyak dimanfaatkan untuk permukiman, perdagangan dan
perkantoran. Sedangkan dibagian Barat 208,56 (29,20%) berair tawar, banyak
dimanfaatkan untuk pertanian. Pada umumnya kedalaman air tanah berada pada
kedalaman rata-rata antara 0-5 m dari permukaan tanah. Secara administratif, Kabupaten
Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo terbagi menjadi desa dengan kategori perdesaan (rural area)
dan desa dengan kategori perkotaan (urban area).

Luas wilayah Kabupaten Sidoarjo adalah 71.424,25 Ha dan berdasarkan karakteristik


topografinya terbagi atas tiga kelas, yaitu:

 0-3 meter merupakan daerah pantai dan pertambakan yang berair asin/payau
berada di belahan Timur seluas 27.011,25 Ha atau 37,82%;
 3-10 meter merupakan daerah bagian tengah sekitar jalan protokol yang berair
tawar seluas 25,889 Ha atau 36,24%; dan
 10-25 meter terletak di daerah bagian Barat seluas 18.524 Ha atau 25,95%.

b. Kondisi Geologi

Halaman III - 19
Geologi yang terdapat di Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut : Jenis lapisan batuan
plistosen fasien sedimen seluas 2.736 Ha yang tersebar di Kecamatan Sidoarjo,
Kecamatan Buduran, Kecamatan Taman, Kecamatan Waru, Kecamatan Gedangan dan
Kecamatan Sedati. Jenis lapisan batuan alluvium terdiri seluas 24.602,07 Ha dari yang
tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Jenis tanah yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut: Jenis tanah
alluvial kelabu seluas 47.017,64 Ha yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di
Kabupaten Sidoarjo. Sifat tanah alluvial kelabu adalah permiabilitasnya lambat dengan
produktifitas tanah beraneka dari rendah sampai sedang. Peruntukan lahan untuk jenis tanah
alluvial kelabu adalah palawija dan perikanan.

Jenis tanah assosiasi alluvial kelabu dan alluvial coklat kekuning-kuningan seluas 4.970,23
Ha yang tersebar di Kecamatan Krembung, Kecamatan Balongbendo, Kecamatan Tarik dan
Kecamatan Prambon. Jenis tanah alluvial hidromorf seluas 21.361,23 Ha yang tersebar di
Kecamatan Sidoarjo, Kecamatan Buduran, Kecamatan Candi, Kecamatan Porong, Kecamatan
Tanggulangin, Kecamatan Jabon, Kecamatan Sedati dan Kecamatan Waru.Jenis tanah kelabu
tua seluas 870,70 Ha yang tersebar di Kecamatan Buduran dan Kecamatan Gedangan.

Data geologi Kabupaten Sidoarjo berdasarkan luasan dari masing-masing jenis batuan
adalah sebagai berikut :

a. Jenis lapisan batuan Plistosen Fasien Sedimen seluas 2.736 Ha, tersebar di
Kecamatan Sidoarjo, Buduran, Taman, Waru, Gedangan, dan Sedati.
b. Jenis lapisan batuan Alluvium seluas 68.688,3 Ha, tersebar di seluruh kecamatan
yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Halaman III - 20
Struktur geologi Secara fisiografi merupakan hasil perkembangan tektonik masa lalu yang
terpengaruh oleh adanya tumbukan antar dua lempeng yaitu -Lempeng Australia di
sebelah selatan P.Jawa dan Lempeng Eurasia tempat beradanya P.Jawa. Tumbukan antar
lempeng membentuk morfologi yang khas, seperti adanya pembentukan jalur gunung api
di Pulau Jawa. Gunung api yang terdekat dengan daerah Sidoarjo adalah Gunung
Welirang yang terletak di sebelah selatan daerah penyelidikan. Struktur geologi utama
yang terdapat di daerah Sidoarjo, berupa sesar yang ditandai adanya kelurusan, offset
sungai (Kali Porong, Kali Bahgepuh, Kali Kapetingan, Kali Pepe, Kali Bulubenda) dan
munculnya bukit lumpur (diapir), gelembung lumpur (bubble) pada satu arah kelurusan
dari utara ke selatan. Sesar yang dimaksud dikenal dengan sesar (fault) Watukosek.

Gambar 3.14
Peta Sesar Surabaya dan Sesar Waru Sidoarjo

Sumber: Institut Teknologi Sepuluh November, 2020

Sedangkan di wilayah Utara Kabupaten Sidoarjo, terdapat dua sesar, yaitu Sesar Surabaya
dan Sesar Waru. Keberadaan sesar Waru memanjang dari Gresik, melewati Mojokerto,
Jombang, Nganjuk, hingga Saradan.
Menurutnya sesar-sesar ini masih aktif dan mengalami pergerakan setiap tahunnya rata-rata
sejauh 0,05 milimeter. Sesar yang aktif tersebut menimbulkan ancaman gempa, kerentanan
tanah dan bangunan. Artinya jika kawasan tersebut mempunyai kondisi tanah yang buruk dan
bangunan yang kurang kokoh, maka bisa dikategorikan kawasan berisiko tinggi.

Halaman III - 21
c. Kondisi Klimatologi
Letak yang berada di sekitar garis khatulistiwa menyebabkan Kabupaten Sidoarjo
mengalami dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau
berkisar antara Bulan Juli-Oktober sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan
November-Juni. Keadaan suhu di Kabupaten Sidoarjo maksimum mencapai 35oC dan
suhu minimum mencapai 20oC.
Bulan Januari hingga April curah hujan di Kabupaten Sidoarjo Suko cukup tinggi. Lokasi
penakaran hujan di 18 Kecamatan, secara rata-rata curah hujan tertinggi pada tahun 2019
tercatat sebesar 629 mm Yang terjadi pada Bulan Maret. curah hujan pada Bulan Mei-
Juni sangat rendah (curah hujan sebesar 13 mm dan 42 mm), bahkan di bulan Juli tidak
terjadi hujan sama sekali.
Rata-rata kelembapan udara pada tahun 2020 berkisaran antara 20,2- 22,1°C. Suhu udara
Sidoarjo yang panas, mencapai puncaknya pada bulan Oktober-Desember dengan suhu diatas
27°C.
Rata-rata suhu udara terendah terjadi pada Bulan Juli - Agustus yang berkisar pada angka
20°C. Pada bulan-bulan tersebut suhu udara di wilayah Sidoarjo, pada pagi hari terasa dingin
dan siang hari tidak terlampau panas. Sementara itu, suhu udara minimum pada siang hari
(jam 12.00). Namun, suhu udara sepanjang tahun 2020 tidak pernah berada di bawah suhu
20°C.
Gambar 3.15
Curah Hujan dan Suhu Udara Per Bulan Tahun 2020

Halaman III - 22
Sedangkan wilayah Sidoarjo secara hidrogeologi dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok lapisan penyimpan air tanah (akuifer) yaitu : akuifer dengan produktifitas
tinggi, akuifer dengan produktifitas sedang, akuifer dengan produktifitas kecil dan daerah
air tanah langka. Berdasarkan pengamatan di lapangan, hasil interpretasi data geolistrik,
dan log pemboran, akuifer daerah Sidoarjo dapat dibagi dalam 2 sistem akuifer, yaitu :
akuifer bebas (menghasilkan air melalui sumur-sumur gali yang dangkal), dan akuifer
tertekan (sumur artesis).
d. Kondisi Hidrologi
Kabupaten Sidoarjo dilalui oleh beberapa sungai besar dengan bentuk yang berkelok-
kelok seperti yang dapat dilihat pada Kali Brantas - Kali Surabaya. Kali ini merupakan
berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto di bagian utara Kabupaten Sidoarjo. Adapun
Kali Porong merupakan batas dengan Kabupaten Pasuruan di bagian selatan. Beberapa
sungai kecil dari utara ke selatan di antaranya Kali Biwangan Gede, Kali Sumber Kali
Ketingan, Kali Kedunggulung dan Kali Buwon. Sedangkan kanal (sebagai saluran induk)
terdapat sebagai saluran induk Mangetan, Pelayaran, Lengkong, Kemlaten, dan Porong.
Daerah aliran sungai-sungai dan kanal- kanal ini termasuk pada Daerah Aliran Sungai
(DAS) Brantas. Pola aliran sungai umumnya berbentuk pola sejajar yang mengalir ke
arah hilir (timur) Kabupaten Sidoarjo yang lahannya berupa rawa dan akhirnya bermuara
ke Selat Madura.
e. Kondisi Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan terbesar adalah Lahan peruntukan Permukiman sebesar 39,21%,
peruntukan terbesar kedua adalah lahan tambak/kolam, dan ketiga adalah peruntukan
lahan kebun sebesar 7.31%. Lahan perkarangan/lahan kosong belum dimanfaatkan
sebesar 5,32%, sedangkan penggunaan lahan terkecil adalah lahan sawah sebesar 0,05%.

Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu kabupaten pendukung perkembangan


perekonomian Provinsi Jawa Timur. Kabupaten yang berdampingan langsung dengan Ibu
Kota Provinsi memiliki karakteristik dan peluang besar dalam meningkatkan wilayah
perdagangan, perindustrian dan jasa. Perkembangan Kawasan lahan tidak jauh berbeda
dengan Kota Surabaya, Gresik, dan Mojokerto.

Halaman III - 23
3.1.2.3 Kondisi Kependudukan
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2021, jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo
pada tahun 2021 sebesar 2.033.760 jiwa. Jumlah ini mengalami penurunan yang
signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sidoarjo mencapai 0,10 % per tahun. Kecamatan
yang paling tinggi laju pertumbuhannya adalah Kecamatan Waru dengan nilai 0,17% dan
kecamatan terkecial adalah Kecamatan Tarik dengan nilai 0,04% per tahun. Untuk
kepadatan penduduk pada tahun 2021 mencapai 2.847 Jiwa/Km2 dengan kecamatan
dengan nilai tertinggi tingkat kepadatannya adalah Kecamatan Taman yang mencapai
6.588 jiwa/Km2.

Halaman III - 24
Tabel 3.8
Jumlah Penduduk Kabupaten Sidoarjo Per Kecamatan
Tahun 2021

Jumlah Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(Jiwa)
1 Tarik 36,06 69.190
2 Prambon 34,23 79.950
3 Krembung 29,55 68.890
4 Porong 29,82 73.450
5 Jabon 81,00 56.270
6 Tanggulangin 32,29 89.800
7 Candi 40,67 153.420
8 Tulangan 31,21 102.340
9 Wonoayu 33,92 85.590
10 Sukodono 32,68 121.860
11 Sidoarjo 62,56 201.120
12 Buduran 41,03 98.710
13 Sedati 79,43 96.940
14 Waru 30,32 200.750
15 Gedangan 24,06 120.000
16 Taman 31,54 207.820
17 Krian 32,50 130.930
18 Bolong Bendo 31,40 76.050
Tota
714,24 2.033.760
l
Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.16
Jumlah Penduduk Kabupaten Sidoarjo Per Kecamatan
Tahun 2021
250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

0
o
in

an
no

Bu o
em n

Su yu
ng

an
n
rik

Ge aru

ng an
ng

ti
i
nd

nd
bo

j
a

ra
bo

da
ng

ar
oa
bu

do

ng
ng
ro

i
Ta

du

Kr
Ca

Be
W
m

do
Ja

Se
a
Po

Ta
on

ko

da
la
ul
a

Si
Tu
Pr

W
g
Kr

ng

lo
Ta

Bo

Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 25
Tabel 3.9
Persentase Penduduk Kabupaten Sidoarjo Per Kecamatan
Tahun 2021

Persentase Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(%)
1 Tarik 36,06 3,40
2 Prambon 34,23 3,93
3 Krembung 29,55 3,44
4 Porong 29,82 3,61
5 Jabon 81,00 2,77
6 Tanggulangin 32,29 4,42
7 Candi 40,67 7,54
8 Tulangan 31,21 5,03
9 Wonoayu 33,92 4,21
10 Sukodono 32,68 5,99
11 Sidoarjo 62,56 9,89
12 Buduran 41,03 4,85
13 Sedati 79,43 4,75
14 Waru 30,32 9,87
15 Gedangan 24,06 5,90
16 Taman 31,54 10,22
17 Krian 32,50 6,44
18 Bolong Bendo 31,40 3,74
Total 714,24 100,00
Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.17
Persentase Penduduk Kabupaten Sidoarjo Per Kecamatan
Tahun 2021
12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
o
in

n
no
n

yu
ng

Bu o
em n

an
rik

ng bon

ed u
ti
ng

ng an
i

nd
nd
bo

ga
a

ra

ar
ng

da
ar
bu

oa

do
ro

ng

m
Ta

i
du

Kr

Be
Ca

an
W
am

do
Ja

la

Se
Po

on

Ta
ko
la
gu

Si
Tu
Pr

Su
W
Kr

lo
Ta

Bo

Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2021


Tabel 3.10

Halaman III - 26
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sidoarjo Per Kecamatan
Tahun 2011-2021

Laju Pertumbuhan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk (%) 2011-
2021
1 Tarik 36,06 0,04
2 Prambon 34,23 0,06
3 Krembung 29,55 0,08
4 Porong 29,82 0,14
5 Jabon 81,00 0,08
6 Tanggulangin 32,29 0,16
7 Candi 40,67 0,09
8 Tulangan 31,21 0,05
9 Wonoayu 33,92 0,06
10 Sukodono 32,68 0,08
11 Sidoarjo 62,56 0,12
12 Buduran 41,03 0,09
13 Sedati 79,43 0,14
14 Waru 30,32 0,17
15 Gedangan 24,06 0,11
16 Taman 31,54 0,12
17 Krian 32,50 0,07
18 Bolong Bendo 31,40 0,05
Total 714,24 0,10
Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.18
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sidoarjo Per Kecamatan
Tahun 2011-2021
0.18

0.16

0.14

0.12

0.10

0.08

0.06

0.04

0.02

0.00
o
in

n
no
an

yu
ng
n

Bu o

an
ng

ed u
ng bon

ng an
ti
rik

Tu di

nd
bo

ga
j

ra
ng

ar
da
ar
n
bu

oa

do
ng
ro

i
Ta

Be
du

Kr
Ca

an
W
am

do
la
Ja

Se
Po

on

Ta
ko
em

la
gu

Si
Pr

Su
W
Kr

lo
Ta

Bo

Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2021


Tabel 3.11

Halaman III - 27
Kepadatan Penduduk Kabupaten Sidoarjo Per Kecamatan
Tahun 2021

Kepadatan Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(Jiwa/Km2)
1 Tarik 36,06 1.918
2 Prambon 34,23 2.335
3 Krembung 29,55 2.365
4 Porong 29,82 2.462
5 Jabon 81,00 694
6 Tanggulangin 32,29 2.781
7 Candi 40,67 3.772
8 Tulangan 31,21 3.279
9 Wonoayu 33,92 2.523
10 Sukodono 32,68 3.728
11 Sidoarjo 62,56 3.214
12 Buduran 41,03 2.405
13 Sedati 79,43 1.216
14 Waru 30,32 6.621
15 Gedangan 24,06 4.987
16 Taman 31,54 6.588
17 Krian 32,50 4.028
18 Bolong Bendo 31,40 2.421
Total 714,24 2.847
Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.19
Kepadatan Penduduk Kabupaten Sidoarjo Per Kecamatan
Tahun 2021
7,000

6,000

5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

0
o
in

no

n
n

Su yu
ng
em n

n
Bu o

an
rik

gu n

ed u
ti
ng

ng an
i

nd
nd
bo

ga
a

ra
j
o

ar
ng

da
ar
bu

oa

do
ng
ro

Ta Jab

m
Ta

i
du

Be
Kr
Ca

an
W
am

do
la

Se
Po

on

Ta
ko
la

Si
Tu
Pr

W
Kr

ng

lo
Bo

Sumber: Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 28
3.1.3 Profil Kabupaten Gresik
3.1.3.1 Letak Geografis dan Administrasi
Secara astronomis, Kabupaten Gresik terletak antara 112o-113o Bujur Timur dan 7o-8o
Lintang Selatan. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Gresik memiliki batas-
batas:

Utara – Laut Jawa;


Selatan – Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Kota Surabaya;
Barat – Kab. Lamongan;
Timur – Selat Madura.

Kabupaten Gresik merupakan wilayah dataran yang berbatasan dengan pantai. Terletak di
sebelah Barat Laut dari Ibukota Provinsi Jawa Timur (Surabaya). Hampir sepertiga
bagian dari wilayah Kabupaten Gresik merupakan pesisir pantai, yaitu sepanjang
Kecamatan Kebomas, sebagian Kecamatan Gresik, Kecamatan Manyar, Kecamatan
Bungah dan Kecamatan Ujungpangkah. Sedangkan kecamatan Sangkapura dan
kecamatan Tambak berada di Pulau Bawean.

Secara umum, wilayah Kabupaten Gresik dibagi menjadi dua, yaitu Gresik daratan dan
pulau Bawean. Kabupaten Gresik memiliki luas 1.193,76 kilometer persegi.

Halaman III - 29
Tabel 3.12
Luas Wilayah Kabupaten Gresik Per Kecamatan
Tahun 2021

Ibukota
No Kecamatan Luas (Km2)
Kecamatan
1 Wringinanom - 62,62
2 Driyorejo - 51,29
3 Kedamean - 65,95
4 Menganti - 68,73
5 Cerme - 71,73
6 Benjeng - 61,26
7 Balongpanggang - 63,88
8 Duduksampeyan - 74,29
9 Kebomas - 30,16
10 Gresik - 5,54
11 Manyar - 97,70
12 Bungah - 79,84
13 Sidayu - 47,13
14 Dukun - 59,08
15 Panceng - 62,77
16 Ujungpangkah - 94,82
17 Sangkapura - 118,27
18 Tambak - 78,70
Total 1.193,76
Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka Tahun 2021

Gambar 3.20
Luas Wilayah Kabupaten Gresik Per Kecamatan
Tahun 2021
120.00

100.00

80.00

60.00

40.00

20.00

0.00
n
ng

h
m

ra
da o

nti

k
as

ah
r
g

ng eng
yu

Pa n
k
Be e

ya

ka
ya
ea

ba
ng jen
ej

si

ku
no

rm

ga

pu
m

da
ga

ng
pe

re

ng
or

an
m

m
Du

c
na

ng

bo

ka
n
Ce

n
en

Bu

Si
iy

G
am

pa
M

Ta
gi

ng
pa

Ke
Dr

M
Ke
rin

ks

Sa
ju
du
W

lo

U
Du
Ba

Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 30
Tabel 3.21
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Gresik

Halaman III - 31
3.1.3.2 Kondisi Fisik

a. Kondisi Topografi
Pada umumnya Ketinggian tempat di Wilayah Kabupaten Gresik berada pada 0 – 500 m
diatas permukaan laut (dpl) pada elevasi terendah terdapat di daerah sekitar muara Sungai
Bengawan Solo dan Kali Lamong. Distribusi wilayah di Kabupaten Gresik berdasarkan
ketinggian dapat diuraikan sebagai berikut :

 Wilayah dengan ketinggian 0 –10 mdpl seluas 92.843,00 ha atau sekitar 79,08%
dari seluruh luas wilayah Kabupaten Gresik.
 Wilayah dengan ketinggian 10 – 20 mdpl mempunyai luas 18.246,00 ha atau
sekitar 15,54 % .
 Ketinggian diatas 20 mdpl mempunyai luas 6.318,00 ha atau sekitar 5,38%.

Kondisi topografi pada Kabupaten Gresik bervariasi pada kemiringan 0 – 2%, 3 – 15%,
dan 16 – 40% serta lebih dari 40 %. Sebagian besar mempunyai kemiringan 0 - 2%
mempunyai luas 94.613,00 ha atau sekitar 80,59 %, sedangkan wilayah yang mempunyai
kemiringan lebih dari 40 % lebih sedikit 1.072,23 ha atau sekitar 0,91 % mayoritas
daratan Gresik berada pada kelerengan 0-2% dengan luas wilayah sebesar 94.613 Ha
(80.59%) sedangkan presentase terkecil berada pada kelerengan lebih dari 40% dengan
luas 1072 Ha yang tersebar pada Kecamatan Ujungpangkah dan 2(dua) kecamatan di
Pulau Bawean yaitu Tambak dan Sangkapura.

b. Kondisi Hidrologi
Keadaan permukaan air tanah di Wilayah Kabupaten Gresik pada umumnya relatif dalam,
hanya daerah-daerah tertentu di sekitar sungai atau rawa-rawa saja yang mempunyai
pemukaan air tanah agak dangkal. Pola aliran sungai di Kabupaten Gresik
memperlihatkan wilayah Gresik merupakan daerah muara Sungai Bengawan Solo dan
Kali Lamong dan juga dilalui oleh Kali Surabaya di Wilayah Selatan. Sungai-sungai ini
memiliki sifat aliran dan kandungan unsur hara yang berbeda. Sungai Bengawan Solo
mempunyai debit air yang cukup tinggi dengan membawa sedimen lebih banyak
dibandingkan dengan Kali Lamong, sehingga pendangkalan di Sungai Bengawan Solo
lebih cepat. Dengan adanya peristiwa tersebut mengakibatkan timbulnya tanah-tanah
oloran yang seringkali oleh penduduk dimanfaatkan untuk lahan perikanan.

Halaman III - 32
Selain dialiri oleh sungai-sungai tersebut diatas keadaan hidrologi Kabupaten Gresik juga
ditentukan oleh adanya waduk, embung, mata air, pompa air dan sumur bor.

c. Kondisi Klimatologi
Seperti halnya kondisi Jawa Timur lainnya, di wilayah Kabupaten Gresik mempunyai
kondisi iklim yang hampir sama. Iklim Kabupaten Gresik termasuk tropis dengan
temperatur rata-rata 28,5°C dan kelembaban udara rata-rata 2.245 mm per tahun.

Temperatur minimum terjadi pada bulan Juli sedangkan temperature tertinggi terjadi pada
bulan Oktober. Radiasi matahari terbesar 84 % terjadi pada bulan Maret, kecepatan angin
berkisar antara 4-6 per detik dengan arah rata-rata ke Selatan. Iklim daerah Kabupaten
Gresik dibedakan menjadi:

 musim kering terjadi pada bulan Juni sampai dengan Bulan September;
 musim penghujan basah terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret;
 musim peralihan dari musim kemarau sampai musim penghujan terjadi pada bulan
Oktober dan November; dan
 musim peralihan dari musim penghujan ke musim kemarauterjadi pada bulan
April dan Mei.
d. Kondisi Penggunaan Lahan
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030
rencana peruntukan penggunaan lahan di Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut:

A. Kawasan Lindung

 Kawasan Rawan Bencana Banjir 9,426.12 hektar;


 Kawasan Pantai Berhutan Bakau 5,828.62 hektar;
 Kawasan Terumbu Karang 5,387.00 hektar;
 Blok Rimba Suaka Marga Satwa 3,831.60 hektar;
 Kawasan Resapan Air 1,252.58 hektar;
 Kawasan Cagar Alam 725.00 hektar;

B. Kawasan Budidaya

 Kawasan Permukiman 26,063.55hektar;


 Kawasan Pertanian Lahan Basah 23,372.70hektar;

Halaman III - 33
 Kawasan Perikanan Budidaya 21,678.36 hektar;
 Kawasan Hortikultura 16,885.48 hektar;
 Kawasan Industri 12,448.03 hektar;
 Kawasan Perdagangan, Jasa, dan Fasum 6,644.01 hektar;
 Kawasan Perkebunan 2,573.67 hektar;
 Kawasan Hutan Produksi 1,017.00 hektar;
 Kawasan Pertambangan 817.25 hektar;
 Kawasan Pariwisata 82.85 hektar;
 Kawasan Bandar Udara 68.44 hektar;
 Kawasan Pelabuhan 1,257.69 hektar;

3.1.3.3 Kondisi Kependudukan


Penduduk Kabupaten Gresik berdasarkan Sensus Penduduk 2021 sebanyak 1.311.215
jiwa yang terdiri atas 660.283 jiwa penduduk lakilaki dan 650.932 jiwa penduduk
perempuan. Penduduk Kabupaten Gresik paling banyak berada di Kecamatan Menganti
yakni sebanyak 144.028 jiwa atau sebesar 10,98 persen dari total penduduk di Kabupaten
Gresik. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit di Kabupaten
Gresik adalah Kecamatan Tambak, yang hanya didiami oleh 29.677 jiwa atau 2,26 persen
dari total penduduk Kabupaten Gresik.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Gresik tahun 2021 mencapai 1.098 jiwa/km2.


Kepadatan penduduk di 18 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan tertinggi berada
di Kecamatan Gresik dengan kepadatan sebesar 13.781 jiwa/km2 dan terendah di
Kecamatan Tambak yakni sebesar 377 jiwa/km2

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Gresik per tahun 2011-2021 adalah sebesar 1,05.
Jika dilihat hingga level kecamatan, dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan penduduk per

tahun 2011-2021 paling rendah terjadi di Kecamatan Gresik yakni sebesar -0,03. Hal ini
dikarenakan pendataan yang dilakukan pada tahun 2021 bersamaan dengan pandemi
Covid-19 yang mempengaruhi fenomena ketenagakerjaan di Kecamatan Gresik. Sektor-
sektor terdampak Covid-19 di Kecamatan Gresik mengakibatkan pergeseran tenaga kerja
tahun 2021 (industri sarung, pelabuhan dan perdagangan/pusat perbelanjaan), sehingga
pekerja yang terdampak ini tidak lagi tinggal di Kecamatan Gresik.

Halaman III - 34
Tabel 3.13
Jumlah Penduduk Kabupaten Gresik Per Kecamatan
Tahun 2021

Jumlah Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(Jiwa)
1 Wringinanom 62,62 72.845
2 Driyorejo 51,29 122.743
3 Kedamean 65,95 61.221
4 Menganti 68,73 144.028
5 Cerme 71,73 81.215
6 Benjeng 61,26 62.845
7 Balongpanggang 63,88 53.689
8 Duduksampeyan 74,29 47.058
9 Kebomas 30,16 118.589
10 Gresik 5,54 76.347
11 Manyar 97,70 119.338
12 Bungah 79,84 65.298
13 Sidayu 47,13 43.492
14 Dukun 59,08 62.738
15 Panceng 62,77 50.525
16 Ujungpangkah 94,82 48.955
17 Sangkapura 118,27 50.612
18 Tambak 78,70 29.677
Total 1.193,76 1.311.215
Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.22
Jumlah Penduduk Kabupaten Gresik Per Kecamatan
Tahun 2021
160,000

140,000

120,000

100,000

80,000

60,000

40,000

20,000

0
Ke an

h
am ng
n
Dr m

k
Ke rejo

Bu r
ah

Ta a
yu
nti

ik
as

n
pa ng

g
Be e

ya

ba
r
Sa g ka
en
ea

ku
rm

es
no

pu
y
ga

da
je

ng
ga

an
pe

Du

m
m

Uj anc
iyo

Gr
Ce

bo
n
na

ka
an
ng

Si
en

M
da

ng
gi

gp
P
M
rin

ks

un
ng

du
W

lo
Du
Ba

Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 35
Tabel 3.14
Persentase Penduduk Kabupaten Gresik Per Kecamatan
Tahun 2021

Persentase Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(%)
1 Wringinanom 62,62 5,56
2 Driyorejo 51,29 9,36
3 Kedamean 65,95 4,67
4 Menganti 68,73 10,98
5 Cerme 71,73 6,19
6 Benjeng 61,26 4,79
7 Balongpanggang 63,88 4,09
8 Duduksampeyan 74,29 3,59
9 Kebomas 30,16 9,04
10 Gresik 5,54 5,82
11 Manyar 97,70 9,10
12 Bungah 79,84 4,98
13 Sidayu 47,13 3,32
14 Dukun 59,08 4,78
15 Panceng 62,77 3,85
16 Ujungpangkah 94,82 3,73
17 Sangkapura 118,27 3,86
18 Tambak 78,70 2,26
Tota
1.193,76 100,00
l

Gambar 3.23
Persentase Penduduk Kabupaten Gresik Per Kecamatan
Tahun 2021
12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
n
ng

h
m

ra
n

nti

ya
da o

as

k
pa g
ah
pa ng

ka
yu

n
Be e

k
ea

ga

ya
no

ba
ej

pu
si

ku
rm

pe

m
ga

e
ng je

ng
da
ng
or

re

an
m

ng
na

m
nc
Du

ka
bo
n
Ce

am
en
iy

Bu

Si
G

Ta
Pa
i

ng
Ke
Dr
ng

ng
Ke

ks

Sa
ri

ju
du
W

lo

U
Du
Ba

Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka Tahun 2021

Tabel 3.15

Halaman III - 36
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Gresik Per Kecamatan
Tahun 2011-2021

Laju Pertumbuhan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk (%) 2011-
2021
1 Wringinanom 62,62 1,05
2 Driyorejo 51,29 0,21
3 Kedamean 65,95 0,92
4 Menganti 68,73 1,84
5 Cerme 71,73 1,56
6 Benjeng 61,26 0,89
7 Balongpanggang 63,88 0,88
8 Duduksampeyan 74,29 0,70
9 Kebomas 30,16 1,07
10 Gresik 5,54 -0,03
11 Manyar 97,70 0,80
12 Bungah 79,84 1,21
13 Sidayu 47,13 0,66
14 Dukun 59,08 1,39
15 Panceng 62,77 2,40
16 Ujungpangkah 94,82 1,53
17 Sangkapura 118,27 0,98
18 Tambak 78,70 1,88
Total 1.193,76 1,05
Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.24
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Gresik Per Kecamatan
Tahun 2011-2021
2.50

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00
n
ng

h
m

ra
da o

k
nti

as

ah
r
g

ng eng
yu

Pa n
k
Be e

ya

ka
ya
ea

ba
ng njen
ej

si

ku
no

rm

pu
ga

da
ga

ng
pe

re
or

ng
an
m

m
Du

c
na

ng

bo

ka
Ce

n
iy

Si
en

Bu
G
am

pa
M

Ta
gi

ng
pa
Dr

Ke
M
Ke
rin

ks

Sa

-0.50
ju
du
W

lo

U
Du
Ba

Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka Tahun 2021


Tabel 3.16

Halaman III - 37
Kepadatan Penduduk Kabupaten Gresik Per Kecamatan
Tahun 2021

Kepadatan Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(Jiwa/Km2)
1 Wringinanom 62,62 1.163
2 Driyorejo 51,29 2.393
3 Kedamean 65,95 928
4 Menganti 68,73 2.095
5 Cerme 71,73 1.132
6 Benjeng 61,26 1.025
7 Balongpanggang 63,88 840
8 Duduksampeyan 74,29 633
9 Kebomas 30,16 3.932
10 Gresik 5,54 13.781
11 Manyar 97,70 1.221
12 Bungah 79,84 817
13 Sidayu 47,13 922
14 Dukun 59,08 1.061
15 Panceng 62,77 804
16 Ujungpangkah 94,82 516
17 Sangkapura 118,27 427
18 Tambak 78,70 377
Total 1.193,76 1.098
Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.25
Kepadatan Penduduk Kabupaten Gresik Per Kecamatan
Tahun 2021
14,000

12,000

10,000

8,000

6,000

4,000

2,000

0
n
ng

h
m

ra
da o

k
nti

as

ah
g

ng eng
r

yu

Pa n
k
Be e

ya

ka
ya
ea

ba
ng jen
ej

si

ku
no

rm

pu
ga

da
ga

ng
pe

re
or

ng
an
m

m
Du

c
na

bo
ng

ka
n
Ce

n
en

Si
G
iy

Bu
am

pa
M

Ta
ng
gi

pa
Dr

Ke
M
Ke
rin

ks

Sa
ju
du
W

lo

U
Du
Ba

Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 38
3.1.4 Profil Kabupaten Bangkalan
3.1.4.1 Letak Geografis dan Administrasi
Kabupaten Bangkalan merupakan bagian dari Provinsi Jawa Timur yang berada di ujung
barat Pulau Madura. Bangkalan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2 - 100
meter diatas permukaan laut, terletak antara 60 51’ – 70 11’ Lintang Selatan dan antara
1120 40’ − 1130 08’ Bujur Timur . Luas wilayah Bangkalan adalah berupa daratan seluas
1.260,14 km2. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Bangkalan memiliki batas-
batas:

 Utara – Laut Jawa;


 Selatan dan Barat – Selat Madura;
 Timur – Kabupaten Sampang.

Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Bangkalan berada di Pulau Madura, atau


lebih tepatnya berada di ujung barat Pulau Madura.

Halaman III - 39
Tabel 3.17
Luas Wilayah Kabupaten Bangkalan Per Kecamatan
Tahun 2021

Ibukota
No Kecamatan Luas (Km2)
Kecamatan
1 Kamal Banyuajuh 41,40
2 Labang Sukolilo Timur 35,23
3 Kwanyar Dalemer 47,81
4 Modung Patereman 78,79
5 Blega Blega 92,82
6 Konang Bandung 81,09
7 Galis Galis 120,56
8 Tanah Merah Petrah 68,56
9 Tragah Soket Laok 39,58
10 Socah Socah 53,83
11 Bangkalan Kraton 35,02
12 Burneh Burneh 66,10
13 Arosbaya Arosbaya 42,46
14 Geger Campor 123,31
15 Kokop Dupok 125,75
16 Tanjung Bumi Tanjung Bumi 67,49
17 Sepulu Sepulu 73,25
18 Klampis Klampis Barat 67,10
Total 1.260,15
Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.26
Luas Wilayah Kabupaten Bangkalan Per Kecamatan
Tahun 2021
140.00

120.00

100.00

80.00

60.00

40.00

20.00

0.00
ah

Ar eh

i
r

ah

Ba cah

Kl u
ya

r
Kw g

g
al

ng

lis

s
m
ya

ge

pi
un

ko
n

la

l
eg

pu
m

ba
er

rn
Ga
ba

Bu
na

ag
an

am
ka

Ge

Ko
So
od

Bl
Ka

Se
Bu

os
Ko

Tr
La

ng

g
M

un
na

nj
Ta

Ta

Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 40
Gambar 3.27
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Bangkalan

Halaman III - 41
3.1.4.2 Kondisi Fisik
a. Kondisi Topografi
Dilihat dari topografi, Kabupaten Bangkalan berada pada ketinggian 2-100m di atas
permukaan air laut. Wilayah yang terletak di pesisir pantai, seperti Kecamatan Sepulu,
Bangkalan, Socah, Kamal, Modung, Kwanyar, Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi,
Labang dan Kecamatan Burneh mempunyai ketinggian antara 2-10m di atas permukaan
air laut. Sedangkan, wilayah yang terletak pada bagian tengah mempunyai ketinggian
antara 19-100m di atas permukaan air laut. Lokasi tertinggi terletak di Kecamatan Geger
dengan ketinggian100m diatas permukaan laut.
Gambar 3.28
Tinggi dan Luas Kabupaten Bangkalan Per Kecamatan

Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021

b. Kondisi Geologi
Batuan

Jenis batuan yang terdapat di Kabupaten Bangkalan meliputi; Allufium seluas 24.400 Ha
atau sekitar 19,54%; Elistosin, Fasies, Sedimen seluas 35.594 Ha sekitar 28,50%; Fliose,
Fasies Batu Gamping seluas 47.294 Ha atau sekitar 37,87%; dan Miosen, Fasies Sedimen
seluas 17.600 Ha atau 14,09%.

Tanah

Halaman III - 42
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Bangkalan meliputi Alufial Hidromurf; Alufial
Kelabu Kekuningan; Assosiasi Hidromurf; Litosal; Regusal Coklat Kekuningan;
Komplek Graund Gorset Kelabu dan Lits; Grumosal Kelabu; Kpl. Grumosal Kelabu
Litosal; Kpl. Mediteran Coklat dan Litosal; Kpl. Mediteran Merah dan Litosal; Kpl.
Mediteran, Grumosal, Regusal Litosal.

Gambar 3.29
Jenis Tanah Kabupaten Bangkalan

Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021


Sedangkan, kedalaman spektip tanah menggambarkan ketebalan tanah dan sejauh mana
akar tanaman dapat berkembang. Besarnya diukur dari permukaan tanah sampai dengan
lapisan di mana akar tanaman tidak dapat lagi menembusnya. Lapisan tersebut biasanya
berupa penghalang fisik yang berupa batuan atau lapisan kedap akar. Pada keadaan
tertentu lapisan tersebut dapat berupa suatu lapisan yang secara kimia mengandung racun
yang mematikan akar tanaman. Kedalaman efektif tanah yang tersebar di Kabupaten
Bangkalan terletak pada kedalaman 0->90 cm.

Tekstur tanah adalah kasar halusnya bahan padat organik tanah berdasarkan perbandingan
fraksi pasir, lempung debu dan air. Tekstur ini akan berpengaruh terhadap pengolahan
tanah dan pertumbuhan tanaman terutama dalam mengatur kandungan udara dalam
rongga tanah dan persediaan serta kecepatan peresapan air di tanah tersebut.

c. Kondisi Hidrologi

Halaman III - 43
Sebagai bagian dari siklus hidrologi, di Kabupaten Bangkalan terdapat sejumlahmata air,
waduk, dan sungai. Pola aliran permukaan dapat dilihat dari pola aliran sungai yang ada
di Kabupaten Bangkalan. Sungai-sungai utama dari masing-masing kecamatan di
Kabupaten Bangkalan bermuara di selat Madura dan Laut Jawa yang berbatasan langsung
dengan Kabupaten Bangkalan.

Selain dipengaruhi oleh adanya sungai, kondisi hidrologi di Kabupaten Bangkalan juga
dipengaruhi oleh beberapa sumber air. Sumber-sumber air yang ada di Kabupaten
Bangkalan mempunyai kualitas air baku yang cukup baik untuk kebutuhan irigasi
maupun air bersih.

d. Kondisi Penggunaan Lahan


Kabupaten Bangkalan merupakan pintu gerbang menuju Pulau Madura dan Wilayah
Indonesia Timur mempunyai potensi pengembangan wilayah yang cukup prospektif
dengan luas wilayah sebesar 1.260,14 Km2 yang diperuntukkan untuk kawasan
permukiman, perdagangan dan jasa, pertanian, kawasan militer, dan lain-lain.

Halaman III - 44
Penggunaan lahan di Kabupaten Bangkalan masih didominasi oleh kegiatan pertanian
berupa pertanian sawah irigasi, lahan kering, perkebunan, maupun tegalan. Dalam
perkembangannya, penggunaan lahan di Kabupaten Bangkalan mengalami perubahan
terkait dengan pemanfaatan lahan, baik untuk permukiman, fasilitas umum maupun untuk
pengembangan industri. Pengembangan pemanfaatan lahan yang cukup terlihat adalah
pengembangan kawasan Suramadu. Setelah dibukanya jalur atau akses Suramadu maka
kawasan tersebut akan dikembangkan sebagai kawasan terpadu khususnya disekitar
kawasan kaki jembatan Suramadu.

Saat ini kawasan tersebut masih belum dikembangkan secara maksimal, lahan yang ada di
sepanjang kanan maupun kiri jalur menuju jembatan masih berupa lahan kosong yang
masih dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian maupun tegalan, sedangkan disepanjang
koridor jalan utama mulai tumbuh kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal berupa
warung-warung non permanen yang menjual souvenir, makanan, maupun minuman.
Kondisi yang kurang teratur dan tidak tertata dengan baik menimbulkan kesan kumuh
pada kawasan tersebut. Sehingga perlu pengendalian maupun pengaturan lebih lanjut
pada kawasan tersebut.

Halaman III - 45
3.1.4.3 Kondisi Kependudukan
Penduduk Kabupaten Bangkalan tahun 2021 mencapai lebih dari 1 juta jiwa. Data
tersebut merupakan hasil Sensus Penduduk yang dilakukan BPS pada bulan September
2021. Dibandingkan jumlah penduduk hasil sensus penduduk sebelumnya, Kabupaten
Bangkalan mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 1,58 persen per tahunnya.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Bangkalan tahun 2021 mencapai 841 jiwa/km2


dengan Kecamatan Bangkalan merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan tertinggi
yang mencapai l2.462 jiwa/km2. Namun berdasarkan jumlah penduduknya, Kecamatan
Galis merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak dengan 8,32 persen dari
jumlah penduduk Kabupaten Bangkalan.

Halaman III - 46
Tabel 3.18
Jumlah Penduduk Bangkalan Per Kecamatan
Tahun 2021

Jumlah Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(Jiwa)
1 Kamal 41,40 48.760
2 Labang 35,23 38.320
3 Kwanyar 47,81 51.610
4 Modung 78,79 46.060
5 Blega 92,82 57.730
6 Konang 81,09 53.430
7 Galis 120,56 88.260
8 Tanah Merah 68,56 70.810
9 Tragah 39,58 30.320
10 Socah 53,83 63.420
11 Bangkalan 35,02 86.250
12 Burneh 66,10 63.570
13 Arosbaya 42,46 48.030
14 Geger 123,31 81.830
15 Kokop 125,75 73.940
16 Tanjung Bumi 67,49 54.340
17 Sepulu 73,25 46.490
18 Klampis 67,10 57.220
Total 1.260,15 1.060.880
Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.30
Jumlah Penduduk Bangkalan Per Kecamatan
Tahun 2021
90,000

80,000

70,000

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

0
ah

i
n
r

eh

ya
ah

Kl u
g

r
Ba cah

s
al

Kw g

ng
a

lis

m
ya

ge

pi
un

la
n

ko

l
eg

pu
m

er

ba
rn

Bu
Ga
ba

na

ag
an

am
ka

Ge

Ko
So
od

Bl
Ka

Se
Bu

os
Ko

Tr
La

ng

g
M

un
Ar
na

nj
Ta

Ta

Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021


Tabel 3.19

Halaman III - 47
Persentase Penduduk Bangkalan Per Kecamatan
Tahun 2021

Persentase Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(%)
1 Kamal 41,40 4,60
2 Labang 35,23 3,61
3 Kwanyar 47,81 4,87
4 Modung 78,79 4,34
5 Blega 92,82 5,44
6 Konang 81,09 5,04
7 Galis 120,56 8,32
8 Tanah Merah 68,56 6,68
9 Tragah 39,58 2,86
10 Socah 53,83 5,98
11 Bangkalan 35,02 8,13
12 Burneh 66,10 5,99
13 Arosbaya 42,46 4,53
14 Geger 123,31 7,72
15 Kokop 125,75 6,97
16 Tanjung Bumi 67,49 5,12
17 Sepulu 73,25 4,38
18 Klampis 67,10 5,40
Total 1.260,15 100,00
Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.31
Persentase Penduduk Bangkalan Per Kecamatan
Tahun 2021
9.00

8.00

7.00

6.00

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00
ah

i
n
r

ah

eh

ya

lu
g

p
Kw g

ng
al

s
a

lis

m
ya

ge

pi
un

la
n

ko
ca
eg

pu
m

er

ba

Bu
rn
Ga
ba

na

ag
an

am
ka

Ge
So

Ko
od

Bl
Ka

Se
Bu

os
Ko

Tr
La

ng

g
M

Kl
h

un
Ar
Ba
na

nj
Ta

Ta

Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021


Tabel 3.20
Laju Pertumbuhan Penduduk Bangkalan Per Kecamatan

Halaman III - 48
Tahun 2011 – 2021

Laju Pertumbuhan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk (%) 2011-
2021
1 Kamal 41,40 0,60
2 Labang 35,23 1,41
3 Kwanyar 47,81 2,14
4 Modung 78,79 0,47
5 Blega 92,82 1,04
6 Konang 81,09 1,73
7 Galis 120,56 1,96
8 Tanah Merah 68,56 2,23
9 Tragah 39,58 1,32
10 Socah 53,83 1,82
11 Bangkalan 35,02 1,21
12 Burneh 66,10 1,30
13 Arosbaya 42,46 1,79
14 Geger 123,31 2,69
15 Kokop 125,75 1,37
16 Tanjung Bumi 67,49 1,11
17 Sepulu 73,25 1,82
18 Klampis 67,10 1,70
Total 1.260,15 1,58
Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.32
Laju Pertumbuhan Penduduk Bangkalan Per Kecamatan
Tahun 2011 – 2021
3.00

2.50

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00
ah

i
n

ya
r

eh
g

ah

lu
Kw g

ng

s
al

er

un op
a

na alis
ya

la
un

pi
n

ca
eg

er

pu
Bu
m

ba

eg
rn
ba

na

k
ag

ka
an

am
od

So

Ko
M
G
Bl
Ka

Se
Bu

os

G
Ko

Tr
La

ng

g
M

Kl
h

Ar
Ba

nj
Ta

Ta

Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021


Tabel 3.21
Kepadatan Penduduk Bangkalan Per Kecamatan
Tahun 2021

Halaman III - 49
Kepadatan Penduduk
No Kecamatan Luas (Km2)
(Jiwa/Km2)
1 Kamal 41,40 1.177
2 Labang 35,23 1.087
3 Kwanyar 47,81 1.079
4 Modung 78,79 584
5 Blega 92,82 621
6 Konang 81,09 658
7 Galis 120,56 732
8 Tanah Merah 68,56 1.032
9 Tragah 39,58 765
10 Socah 53,83 1.178
11 Bangkalan 35,02 2.462
12 Burneh 66,10 961
13 Arosbaya 42,46 1.131
14 Geger 123,31 663
15 Kokop 125,75 588
16 Tanjung Bumi 67,49 805
17 Sepulu 73,25 634
18 Klampis 67,10 852
Total 1.260,15 841
Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.33
Kepadatan Penduduk Bangkalan Per Kecamatan
Tahun 2021
2,500

2,000

1,500

1,000

500

0
ah

i
r

ah

eh

lu
ya
g

Ba cah

s
Kw g
al

ng
a

na alis

m
ya

ge
un

pi
la
n

ko
eg

pu
m

er

ba

Bu
rn
ba

na

ag

am
an

ka

Ge
So

Ko
od

G
Bl
Ka

Se
Bu

os
Ko

Tr
La

ng

g
M

Kl
h

Ar

un
nj
Ta

Ta

Sumber: Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Tahun 2021


3.1.5 Profil Kabupaten Sampang
3.1.5.1 Letak Geografis dan Administrasi
Kabupaten Sampang merupakan satu dari empat kabupaten yang terletak di Pulau Madura

Halaman III - 50
(Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep). Kabupaten ini terletak antara 113o08’ sampai
dengan 113o39’ Bujur Timur dan 06o05’ sampai dengan 07o13’ Lintang Selatan. Batas-
batas wilayah Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa.


Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan.
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Madura.
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Bangkalan.

Secara umum wilayah Kabupaten Sampang berupa daratan, terdapat satu pulau yang
terpisah dari daratan bernama Pulau Mandangin/ Pulau Kambing. Luas wilayah
Kabupaten Sampang yang sekitar 1233,30 km2yang habis dibagi menjadi 14 kecamatan
dan 186 desa/ Kelurahan.

Tabel 3.22
Luas Wilayah Kabupaten Sampang Per Kecamatan
Tahun 2021
No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas (Km2)

Halaman III - 51
1 Sreseh Labuhan 71,95
2 Torjun Torjun 44,19
3 Pangarengan Apaan 42,69
4 Sampang Tanggumong 70,01
5 Camplong Tambaan 69,94
6 Omben Rapa Laok 116,31
7 Kedungdung Moktesareh 123,35
8 Jrengik Kotah 65,35
9 Tambelangan Samaran 89,97
10 Banyuates Banyuates 141,23
11 Robatal Tragih 80,54
Karang Penang
12 Karang Penang 84,25
Onjur
13 Ketapang Ketapang Barat 125,28
14 Sokobanah Tamberuh Barat 108,51
Tota
1.233,30
l
Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021

Gambar 3.34
Luas Wilayah Kabupaten Sampang Per Kecamatan
Tahun 2021

160.00

140.00

120.00

100.00

80.00

60.00

40.00

20.00

0.00
n

ik
eh

h
ng

ng

ng
s
n

n
ng

ng
ta
rju

be

te

na
ng
ga

a
es

plo
pa

pa
du

ba
ng

na
ua
To

Om

ba
en

Jre
Sr

ta
Ro
m

ng

la

Pe
ny
m

ko
ar

Ke
Sa

be
du
Ca

Ba

ng

So
ng

m
Ke

ra
Pa

Ta

Ka

Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 52
Gambar 3.35
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Sampang

Halaman III - 53
3.1.5.2 Kondisi Fisik
a. Kondisi Topografi
Topografi Kabupaten Sampang yang cenderung datar dan bergelombang sangat cocok
untuk pengembangan lahan pertanian. Topografi yang datar cocok untuk ditanami padi
atau sebagai lahan persawahan. Ketinggian permukaan wilayah Kabupaten Sampang
berada diantara 0–300 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Sampang merupakan
kecamatan di Kabupaten Sampang dengan luas wilayah terbesar berkategori datar, yaitu
sebesar 5.849 ha.

Kelerengan wilayah Kabupaten Sampang bervariasi antara datar, bergelombang, curam


dan sangat curam. Klasifikasi kelerengan tanah tersebut dapat di rinci sebagai berikut:

 Kelerengan 0-2 persen meliputi luas 37.785,64 ha atau 31,40 persen dari luas
wilayah keseluruhan kecuali daerah genangan air, pada wilayah ini sangat baik
untuk pertanian tanaman semusim.
 Kelerengan >2-15 persen meliputi luas 67.807,14 ha atau 53,86 persen dari luas
wilayah keseluruhan, baik sekali untuk usaha pertanian dengan tetap
mempertahankan usaha pengawetan tanah dan air. Selain itu pada kemiringan ini
cocok juga untuk konstruksi/ permukiman
 Kelerengan >15-40 persen meliputi luas 15.246,93 ha atau 12,67 persen dari luas
wilayah keseluruhan. Daerah tersebut baik untuk pertanian tanaman
keras/tahunan, karena daerah tersebut mudah terkena erosi dan kapasitas penahan
air yang rendah. Karenanya lahan ini pun tidak cocok untuk konstruksi.
 Kelerengan >40 persen meliputi luas 2.490,03 ha atau 2,07 persen dari luas
wilayah keseluruhan. Daerah ini termasuk kedalam kategori kemiringan yang
sangat terjal (curam) dimana lahan pada kemiringan ini termasuk lahan konservasi
karena sangat peka terhadap erosi, biasanya berbatu diatas permukaannya,
memiliki run off yang tinggi serta kapasitas penahan air yang rendah. Karenanya
lahan ini tidak cocok untuk konstruksi. Daerah ini harus merupakan daerah yang
dihutankan agar dapat berfungsi.

Halaman III - 54
b. Kondisi Klimatologi
Kabupaten Sampang beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Musim penghujan rata-rata berlangsung pada bulan Oktober–April dan musim
kemarau bulan April–Oktober. Namun berdasarkan data curah hujan di Kabupaten
Sampang 5 (lima) tahun terakhir, terjadi dinamika pergeseran musim. Dapat diketahui
juga bahwa telah terjadi anomali cuaca dimana tidak ada bulan kering sepanjang tahun
2020.

c. Kondisi Geologi
Kabupaten Sampang memiliki kondisi geologis dengan lima macam batuan utama. Lima
batuan tersebut adalah alluvium, pliosen fasies sedimen, plistosen fasies sedimen, pliosen
fasies batu gamping, dan mioses fasies sedimen. Jenis geologi alluvium dan mioses fasies
sedimen banyak digunakan oleh masyarakat untuk tegalan dan sawah, serta sebagian kecil
jenis batuan plistosen fasies sedimen yang seluruhnya untuk tegalan.

Sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Sampang sangat cocok untuk di kembangkan
komoditas pertanian khususnya tanaman pangan. Bagian yang terluas adalah tanah dari
jenis komplek mediteran grumosol, regosol dan litosol yakni seluas 54.335 ha. Diikuti
oleh jenis tanah alluvial hidromorf dengan luas sekitar 10.720 ha. Sementara untuk
proporsi jenis tanah terendah adalah jenis grumosol kelabu yang hanya terdapat di
Kecamatan Sampang dan Kecamatan Camplong, dengan luasan 2.125 ha.

d. Kondisi Hidrologi
Profil hidrologi di Kabupaten Sampang menunjukan kondisi yang relative baik. Kondisi
tersebut dapat dilihat dari tiga hal utama yaitu peyediaan air baku, ketersediaan sawah
fungsional dan jumlah himpunan petani pemakai air. Penyediaan air baku digunakan
untuk sektor pertanian seluas 6027.7 hektar. Total luas areal saawah fungsional di
Kabupaten Sampang adalah 6027.77 Hektar dengan lebih dari 75 persen merupakan
sawah teknis atau sekitar 4.254 hektar area. Dalam upaya menjaga kesinambungan
pemakaian air, di Kabupaten Sampang memiliki sekitar 79 himpunan petani pemakai air.

Halaman III - 55
e. Kondisi Penggunaan Lahan
Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Sampang terbagi menjadi lahan tidak terbangun
dan lahan terbangun. Lahan tidak terbangun meliputi tegalan, kebun, ladang,
pengembalaan ternak, tambak, kolam/tebat/empang, sementara tidak diusahakan, tanaman
kayu, perkebunan, dan sawah. Sedangkan lahan terbangun yaitu permukiman, fasilitas
dan industri. Sebagian besar penggunaan lahan di Kabupaten Sampang didominasi oleh
penggunaan lahan untuk tegal kebun dan ladang sebesar 52,93 persen. Selanjutnya guna
lahan terbesar kedua adalah guna lahan berupa sawah sebesar 16,39 persen.

Gambar 3.36
Persentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Sampang
Tahun 2021

Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021

3.1.5.3 Kondisi Kependudukan


Jumlah penduduk Juni 2020 Kabupaten Sampang sebanyak 969.694, terdiri dari
penduduk lakilaki 481.667 jiwa dan penduduk perempuan 488.027 jiwa. Kecamatan
dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Sampang, sedangkan kecamatan
dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Sampang.

Halaman III - 56
Tabel 3.23
Jumlah Penduduk Kabupaten Sampang Per Kecamatan
Tahun 2021
Jumlah
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
(Jiwa)
1 Sreseh 71,95 32.869
2 Torjun 44,19 40.153
3 Pangarengan 42,69 24.235
4 Sampang 70,01 124.390
5 Camplong 69,94 84.556
6 Omben 116,31 86.800
7 Kedungdung 123,35 96.049
8 Jrengik 65,35 36.656
9 Tambelangan 89,97 55.472
10 Banyuates 141,23 84.979
11 Robatal 80,54 58.814
12 Karang Penang 84,25 80.944
13 Ketapang 125,28 89.616
14 Sokobanah 108,51 74.161
Total 1.233,30 969.694
Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.37
Jumlah Penduduk Kabupaten Sampang Per Kecamatan
Tahun 2021

140,000

120,000

100,000

80,000

60,000

40,000

20,000

0
n

ik
eh

h
ng

ng

ng
s
n

an
ng

ng
ta
rju

be

te

na
ga

ng
es

plo

pa
pa

ba
du

ng

na
ua
To

Om

ba
en

Jre
Sr

Ro

ta
m

ng

la

Pe
ny
m

ko
ar

Ke
be
Sa

du
Ca

Ba

ng

So
ng

m
Ke

ra
Pa

Ta

Ka

Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 57
Tabel 3.24
Persentase Penduduk Kabupaten Sampang Per Kecamatan
Tahun 2021
Persentase
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
(%)
1 Sreseh 71,95 3,39
2 Torjun 44,19 4,14
3 Pangarengan 42,69 2,50
4 Sampang 70,01 12,83
5 Camplong 69,94 8,72
6 Omben 116,31 8,95
7 Kedungdung 123,35 9,91
8 Jrengik 65,35 3,78
9 Tambelangan 89,97 5,72
10 Banyuates 141,23 8,76
11 Robatal 80,54 6,07
12 Karang Penang 84,25 8,35
13 Ketapang 125,28 9,24
14 Sokobanah 108,51 7,65
Total 1.233,30 100,00
Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.38
Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Sampang Per Kecamatan
Tahun 2021

14.00

12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
n

ik
eh

h
ng

ng

ng
s
n

n
ng

ng
ta
rju

be

te

na
ga

ng

ga
es

plo

pa
pa

du

ba

na
ua
To

Om

ba
en

l an
Jre
Sr

Ro

ta
m

ng

Pe
ny
m

ko
ar

Ke
be
Sa

du
Ca

Ba

ng

So
ng

m
Ke

ra
Pa

Ta

Ka

Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 58
Tabel 3.25
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sampang Per Kecamatan
Tahun 2011-2021
Laju
Pertumbuhan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
(%) 2011-
2021
1 Sreseh 71,95 1,35
2 Torjun 44,19 0,99
3 Pangarengan 42,69 1,34
4 Sampang 70,01 0,76
5 Camplong 69,94 -0,21
6 Omben 116,31 1,14
7 Kedungdung 123,35 1,01
8 Jrengik 65,35 1,43
9 Tambelangan 89,97 1,33
10 Banyuates 141,23 1,31
11 Robatal 80,54 1,00
12 Karang Penang 84,25 1,90
13 Ketapang 125,28 0,15
14 Sokobanah 108,51 1,39
Total 1.233,30 0,97
Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021

Gambar 3.39
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sampang Per Kecamatan
Tahun 2011-2021

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00
ik
n
eh

al
ng

ng

ng

h
s
n
n

ng

ng
rju

be

te

na
ng
ga

ga

at
es

plo
pa

pa
du

na
ua
To

Om

ba
en

l an
Jre
Sr

ta
Ro
m

ng

Pe
ny
m

ko
ar

Ke
Sa

be
du
Ca

Ba

ng

So
ng

m
Ke

ra
Pa

Ta

-0.50
Ka

Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 59
Tabel 3.26
Kepadatan Penduduk Kabupaten Sampang Per Kecamatan
Tahun 2021
Kepadatan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
(Jiwa/Km2)
1 Sreseh 71,95 457
2 Torjun 44,19 909
3 Pangarengan 42,69 568
4 Sampang 70,01 1.777
5 Camplong 69,94 1.209
6 Omben 116,31 746
7 Kedungdung 123,35 780
8 Jrengik 65,35 561
9 Tambelangan 89,97 617
10 Banyuates 141,23 602
11 Robatal 80,54 730
12 Karang Penang 84,25 961
13 Ketapang 125,28 715
14 Sokobanah 108,51 683
Total 1.233,30 786
Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.40
Kepadatan Penduduk Kabupaten Sampang Per Kecamatan
Tahun 2021

1,800

1,600

1,400

1,200

1,000

800

600

400

200

0
n

ik
eh

h
ng

ng

ng
s
n

n
ng

ng
ta
rju

be

te

na
ng
ga

ga
es

plo
pa

pa
du

ba

na
ua
To

Om

ba
en

la n
Jre
Sr

ta
Ro
m

ng

Pe
ny
m

ko
ar

Ke
Sa

be
du
Ca

Ba

ng

So
ng

m
Ke

ra
Pa

Ta

Ka

Sumber: Kabupaten Sampang Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 60
3.1.6 Profil Kabupaten Pamekasan
3.1.6.1 Letak Geografis dan Administrasi
Secara astronomis, Kabupaten Pamekasan terletak antara 6⁰51’ – 7⁰31’ Lintang Selatan
113⁰191 – 113⁰581 Bujur Timur. Kabupaten Pamekasan merupakan satu diantara empat
kabupaten di Pulau Madura, yang berbatasan langsung dengan:

Utara : Laut Jawa


Selatan : Selat Madura
Barat : Kabupaten Sampang
Timur : Kabupaten Sumenep

Kabupaten Pamekasan terdiri dari 13 Kecamatan yaitu:

1. Tlanakan
2. Pademawu
3. Galis
4. Larangan
5. Pamekasan
6. Proppo
7. Palengaan
8. Pegantenan
9. Kadur
10. Pakong
11. Waru
12. Batumarmar
13. Pasean

Halaman III - 61
Tabel 3.27
Luas Wilayah Kabupaten Pamekasan Per Kecamatan
Tahun 2021

No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas (Km2)

1 Tlanakan Branta Tinggi 48,10


2 Pademawu Bunder 71,90
3 Galis Galis 31,90
4 Larangan Larangan Timur 40,86
5 Pamekasan Patemon 26,47
6 Paroppo Proppo 71,49
7 Palengaan Palengaan Laok 88,48
8 Pegantenan Pegantenan 86,04
9 Kadur Kadur 52,43
10 Pakong Pakong 30,71
11 Waru Waru Barat 70,03
12 Batumarmar Tamberu 97,05
13 Pasean Tlontoraja 76,88
Tota
792,30
l
Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.41
Luas Wilayah Kabupaten Pamekasan Per Kecamatan
Tahun 2021

100.00

90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
u
r
lis

n
o

ng
n

an

an
an

an
u

ar
du

ar
pp

ea
ka

aw

Ga

ko

m
ng

en
ga
as

W
Ka
na

ro

s
ar
m

Pa

Pa
ek

le n
ra

nt
Pa
Tl a

de

m
La

ga
m

Pa

tu
Pa

Pa

Pe

Ba

Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 62
Gambar 3.42
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Pamekasan

Halaman III - 63
3.1.6.2 Kondisi Fisik
a. Kondisi Topografi
Luas lahan di Kabupaten Pamekasan memiliki tingkat kemiringan dan ketinggian yang
berbeda di setiap kecamatan yang tentu saja ini memberikan potensi yang berbeda
mengenai tata guna lahan. Wilayah dengan tingkat kemiringan lahan yang tinggi ini rata-
rata merupakan perbukitan yang merupakan dataran tinggi yang memiliki potensi sebagai
area pertanian dan perkebunan.
b. Kondisi Klimatologi
Data indikator iklim meliputi curah hujan dan hari hujan. Curah hujan

merupakan besarnya volume/intensitas air hujan dalam kurun waktu

tertentu yang diukur dengan alat penakar hujan dengan satuan mm.

Sedangkan hari hujan adalah satu hari dimana terjadi hujan dalam satu

tahun. Data curah hujan ini ditampilkan dalam bentuk intensitas curah hujan

di setiap stasiun penakar hujan per bulan selama dalam kurun waktu satu

tahun pengamatan. Untuk temperatur lingkungan rata-rata adalah 28°C –

20°C dan kelembaban udara rata-rata sekitar 80%.


c. Kondisi Geologi
Struktur tanah di Kabupaten Pamekasan terdiri dari empat jenis yaitu tanah

aluvial, regosol, mediteran, dan litosol. Dengan memiliki jenis lapisan tanah

yang berbeda-beda ini menjadikan Kabupaten Pamekasan memiliki potensi

yang beragam. Jenis lapisan tanah aluvial ini banyak terdapat di Kecamatan

Pademawu, Pamekasan dan sebagian kecil di Tlanakan. Tanah aluvial ini

cocok dimanfaatkan untuk area persawahan. Sedangkan untuk jenis lapisan

tanah lainnya bisa terdapat hampir di seluruh wilayah di Kabupaten

Pamekasan. Secara umum, sebagian besar tanah di Kabupaten Pamekasan

ini terdiri dari tanah jenis regosol dengan luas 26.214 Ha. Jenis tanah regosol

ini cukup subur dan cocok dimanfaatkan untuk pertanian padi, palawija,

kelapa dan tebu. Tanah litosol juga tersebar hampir di seluruh wilayah yaitu

Halaman III - 64
sebanyak 19.084 Ha. Tanah litosol ini cukup subur dan cocok dimanfaatkan

untuk jenis tanaman hutan.


d. Kondisi Hidrologi
Kabupaten Pamekasan memiliki 12 sungai besar yang memiliki panjang

antara 1 km hingga 16 km. Sungai terpendek adalah Sungai Lembung Bunter

yang terletak di Kecamatan Pamekasan. Sungai ini memiliki panjang hanya 1

km dan bermuara di Sungai Semajid. Sementara itu, sungai terpanjang

adalah Sungai Sumber Payung juga terletak di Kecamatan Pamekasan

dengan panjang 10 km dan bermuara di Sungai Semajid. Sungai-sungai

lainnya tersebar di beberapa wilayah seperti Sungai Tambak Ponteh, Egrang,

dan Pendi yang terletak di Kacamatan Galis dan bermuara di Selat Madura,

serta beberapa sungai yang bermuara di Laut Jawa seperti Sungai Berlanjang,

Lesong, Tamberu dan Sungai Angsokah. Keberadaan sungai-sungai ini sangat

penting bagi kehidupan masyarakat sekitar karena fungsi bagi masyarakat di

sekitarnya seperti fungsi pengairan lahan pertanian dan fungsi ekonomis

lainnya.
e. Kondisi Penggunaan Lahan
Berdasarkan data yang tercatat pada tahun 2021, penggunaan lahan di

Kabupaten Pamekasan sebagian besar merupakan tegalan yaitu seluas

32.966,34 Ha. Penggunaan lahan sebagai tegalan ini terkait dengan kondisi

topografi Kabupaten Pamekasan yang merupakan daerah perbukitan dan

sebagian lagi merupakan tanah tandus seluas 15.920,43 Ha. Kondisi tanah

yang tandus ini biasanya menjadi kendala bagi penduduk yang tinggal dalam

mengembangkan perekonomian karena tanah semacam ini kurang produktif

bagi pertanian yang merupakan mata pencaharian penduduk pedesaan.

Penggunaan lahan yang lainnya adalah sebagai daerah pemukiman seluas

11.531,70 Ha, sementara untuk jasa perdagangan hanya 26,30 Ha saja dan

Halaman III - 65
industri pertanian seluas 92,40 Ha. Adapun penggunaan lahan sebagai area

pertambangan hanya 9 Ha saja dan hanya terdapat di Kecamatan Kadur.

Penggunaan tanah lainnya yaitu untuk area pertanian meliputi sawah irigasi

seluas 1.386 Ha yang hanya tedapat di Kecamatan Tlanakan, Galis dan

pakong. Sawah semi irigasi seluas 5.213,03 yang ada di semua kecamatan

dan sawah tadah hujan seluas 8.569 Ha yang juga tersebar di seluruh

kecamatan.
3.1.6.3 Kondisi Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Pamekasan menurut Hasil Sensus Penduduk 2021 yaitu
sebesar 850.057 jiwa, yang terdiri atas 416.961 jiwa penduduk laki-laki dan 433.096 jiwa

penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin Kabupaten Pamekasan pada tahun


20201sebesar 96,27. Angka ini dapat diinterpretasikan bahwa dalam 100 penduduk
perempuan terdapat 96 hingga 97 penduduk laki-laki.

Kepadatan penduduk di Pamekasan tahun 2021 mencapai 1.072,99 jiwa/ km2. Angka
kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Pamekasan sebesar 3.362,94
jiwa/km2 dan kepadatan terendah di Kecamatan Pasean sebesar 727,80 jiwa/km2.

Tabel 3.28
Jumlah Penduduk Kabupaten Pamekasan Per Kecamatan
Tahun 2021
Jumlah
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
(Jiwa)
1 Tlanakan 48,10 64.122
2 Pademawu 71,90 84.803
3 Galis 31,90 29.770
4 Larangan 40,86 56.553
5 Pamekasan 26,47 89.017
6 Paroppo 71,49 84.864
7 Palengaan 88,48 82.600
8 Pegantenan 86,04 73.686
9 Kadur 52,43 47.959
10 Pakong 30,71 36.817
11 Waru 70,03 64.394
12 Batumarmar 97,05 79.519
13 Pasean 76,88 55.953

Halaman III - 66
Tota
792,30 850.057
l
Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2021

Gambar 3.43
Jumlah Penduduk Kabupaten Pamekasan Per Kecamatan
Tahun 2021

90,000

80,000

70,000

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

u
r
l is

n
o

ng
an
n

an
an

an
u

ar
du

ar
pp

ea
ka

aw

Ga

ko

m
ng

en
ga
as

W
Ka
ro
na

s
ar
m

Pa

Pa
ek

le n
ra

nt
Pa
Tla

m
de

La

ga
m

Pa

tu
Pa

Pa

Pe

Ba

Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2021

Tabel 3.29
Persentase Penduduk Kabupaten Pamekasan Per Kecamatan
Tahun 2021
Persentase
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
(%)
1 Tlanakan 48,10 7,54
2 Pademawu 71,90 9,98
3 Galis 31,90 3,50
4 Larangan 40,86 6,65
5 Pamekasan 26,47 10,47
6 Paroppo 71,49 9,98
7 Palengaan 88,48 9,72
8 Pegantenan 86,04 8,67
9 Kadur 52,43 5,64
10 Pakong 30,71 4,33
11 Waru 70,03 7,58
12 Batumarmar 97,05 9,35
13 Pasean 76,88 6,58

Halaman III - 67
Total 792,30
Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.44
Persentase Penduduk Kabupaten Pamekasan Per Kecamatan
Tahun 2021

12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
r

u
lis

n
n

an

ng
an
u

an

an

ar
du

ar
pp

ea
ka

aw

Ga

ko

m
ng

en
ga
as

Ka

W
na

ro

s
ar
m

Pa

Pa
ek

le n
ra

nt
Pa
Tl a

m
de

La

ga
Pa

tu
Pa

Pa

Pe

Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2021 Ba

Tabel 3.30
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pamekasan Per Kecamatan
Tahun 2011-2021
Laju
Pertumbuhan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
(%) 2011-
2021
1 Tlanakan 48,10 0,81
2 Pademawu 71,90 1,01
3 Galis 31,90 0,53
4 Larangan 40,86 0,62
5 Pamekasan 26,47 -0,01
6 Paroppo 71,49 1,23
7 Palengaan 88,48 -0,31
8 Pegantenan 86,04 1,58
9 Kadur 52,43 0,72
10 Pakong 30,71 0,67
11 Waru 70,03 0,82

Halaman III - 68
12 Batumarmar 97,05 0,24
13 Pasean 76,88 1,10
Total 792,30 0,66
Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.45
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pamekasan Per Kecamatan
Tahun 2011-2021

1.60

1.40

1.20

1.00

0.80

0.60

0.40

0.20

0.00
r

u
lis

n
ng
n

an

an
an

an
u

ar
du

ar
pp

ea
ka

aw

Ga

ko

m
ng

en
ga
as

Ka

W
-0.20
na

ro

s
ar
m

Pa

Pa
ek

le n
ra

nt
Pa
Tl a

de

m
La

ga
m

Pa

tu
Pa

Pa

Pe

Ba
-0.40

Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2021

Tabel 3.31
Kepadatan Penduduk Kabupaten Pamekasan Per Kecamatan
Tahun 2021
Kepadatan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
(Jiwa/Km2)
1 Tlanakan 48,10 1.333
2 Pademawu 71,90 1.179
3 Galis 31,90 934
4 Larangan 40,86 1.384
5 Pamekasan 26,47 3.362
6 Paroppo 71,49 1.187
7 Palengaan 88,48 933
8 Pegantenan 86,04 856
9 Kadur 52,43 914
10 Pakong 30,71 1.198
11 Waru 70,03 919
12 Batumarmar 97,05 819
13 Pasean 76,88 727

Halaman III - 69
Total 792,30 1.072
Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.46
Kepadatan Penduduk Kabupaten Pamekasan Per Kecamatan
Tahun 2021

3,500

3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

500

0
r

u
lis

n
o
an

ng
n

an
an
u

an

ar
du

ar
pp

ea
ka

aw

Ga

ko

m
ng

en
ga
as

Ka

W
ro
na

s
ar
m

Pa
Pa
ek

le n
ra

nt
Pa
Tla

m
de

La

ga
Pa

tu
Pa

Pa

Pe

Ba
Sumber: Kabupaten Pamekasan Dalam Angka Tahun 2021

3.1.7 Profil Kabupaten Sumenep


3.1.7.1 Letak Geografis dan Administrasi
Wilayah Kabupaten Sumenep berada diujung timur Pulau Madura dimana terdapat 27
Kecamatan, 19 Kecamatan daratan dan 8 Kecamatan kepulauan. Kabupaten Sumenep
memiliki 126 pulau tersebar membentuk gugusan pulau-pulau baik berpenghuni (48
pulau) maupun tidak berpenghuni (78 pulau). Pulau paling utara adalah Pulau Karamian
yang terletak di Kecamatan Masalembu dengan jarak ±151 mil laut dari Pelabuhan
Kalianget, dan pulau yang paling timur adalah Pulau Sakala dengan jarak ±165 miI laut
dari Pelabuhan Kalianget.

Posisi geografis Kabupaten Sumenep terletak diantara 113º 32’ - 116º 16’ Bujur Timur
dan 4º 55’ - 7º 24’ Lintang Selatan, dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Selatan        : Selat Madura


Sebelah Utara            : Laut Jawa
Sebelah Barat            : Kabupaten Pamekasan
Sebelah Timur           : Laut Jawa dan Laut Flores

Halaman III - 70
 Secara administratif Kabupaten Sumenep termasuk dalam wilayah Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten Sumenep terdiri dari 27 wilayah kecamatan, 332 desa/kelurahan dengan luas
wilayah keseluruhan mencapai 2,093.47 km2. Pusat pemerintahan kabupaten berada di
Kota Sumenep tepatnya di Kecamatan Kota Sumenep.

Tabel 3.32
Luas Wilayah Kabupaten Sumenep Per Kecamatan
Tahun 2021

No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas (Km2)

1 Pragaan Pragaan Laok 57,84


2 Bluto Bunbungan 51,37
3 Saronggi Tanah Merah 67,71
4 Giligenting Aenganyar 30,32
5 Talango Talango 50,27
6 Kalianget Kakanget Timur 30,19
7 Kota Sumenep Pamolokan 27,84
8 Batuan Batuan 27,10
9 Lenteng Ellak Laok 71,41
10 Ganding Ketawang Larangan 53,97
11 Guluk Guluk Guluk-Guluk 59,57
12 Pasongsongan Panaongan 119,03
13 Ambunten Ambuten Timur 50,54
14 Rubaru Rubaru 84,46
15 Dasuk Kerta Timur 64,50
16 Manding Manding Laok 68,88
17 Batuputih Batuputih Laok 112,31
18 Gapura Gapura Barat 65,78
19 Batang Batang Batang Batang Daya 80,36
20 Dungek Dungek 63,35
21 Nonggunong Sokarame Paseser 40,08
22 Gayam Pancor 88,40
23 Raas Brakas 38,90
24 Sapeken Sapeken 201,89
25 Arjasa Kalikatak 241,99
26 Kangayan Kangayan 204,68
27 Masalembu Suka Jeruk 40,85
Tota
2.093,59
l
Sumber: Kecamtan Sumenep Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.47
Luas Wilayah Kabupaten Sumenep Per Kecamatan
Tahun 2021

Halaman III - 71
Pr

0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00

ag
aa
Bl n
Sa ut
Gi ron o
li g gg
en i
Ta ti ng
l
Ko Ka ang
ta lia o
S u ng
m et
en
B a ep
t
Le uan
nt
G e
Gu an ng
Pa luk din
so G g
ng ul
s uk
Am ong
bu an
nt
R u en
ba
r
Sumber: Kecamtan Sumenep Dalam Angka Tahun 2021 D u
M a su
an k
Ba di
tu ng
Ba pu
G
ta a ti h
ng pu
Ba ra
ta
N Du ng
on n
gg ge
un k
o
Ga ng
ya
m
R
S a aa
pe s
ke
A n
Ka rja
M nga sa
as y
al a n
em
bu

Halaman III - 72
Gambar 3.48
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Sumenep

Halaman III - 73
3.1.7.2 Kondisi Fisik
a. Kondisi Topografi
Kondisi topografi di Kabupaten Sumenep dapat dilihat dari ketinggian dan kemiringan
lahan. Kemiringan lahan merupakan salah satu faktor penting yang perlu dilihat dalam
aspek topografi , karena beberapa peruntukan lahan memerlukan persyaratan kemiringan
lahan.

Kabupaten Sumenep secara umum berada pada ketinggian antara 0-500 meter diatas
permukaan laut. Sedangkan sebagian lagi berada pada ketinggian antara 500-1000 meter
diatas permukaan laut, sehingga ketinggian lahan di Kabupaten Sumenep dapat
dikatagorikan menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Wilayah dengan ketinggian 0-500 meter dpl seluas 208.697,40 Ha atau mencapai
luasan sekitar 99,72% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Sumenep
b. Wilayah yang memiliki ketinggian 500-1000 meter dpl mencapai luasan 578,42
Ha atau sekitar 0,28% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Sumenep.

Selain ketinggian, kondisi topografi juga dapat dilihat dari kemiringan lahan luas wilayah
Kabupaten Sumenep dengan luas sekitar 2.093,458 Km2, memiliki tingkat kemiringan
lahan yang bervariasi antara lain:

a. Wilayah yang memiliki kemiringan antara 0-30% luasnya sekitar 1.613,29 Ha


atau 77,51%
b. Wilayah yang memiliki kemiringan antara 30-60% luasnya sekitar 437,39 Ha atau
21,02%, kawasan ini dapat dijumpai pada kawasan perbukitan
c. Sedangkan luas wilayah yang memiliki kemiringan > 60% berupa area
pegunungan dengan luasan sekitar 30,75 Ha atau 1,48%
c. Kondisi Klimatologi
Berdasarkan data dari BMKG, keadaan Kabupaten Sumenep umumnya beriklim panas
dengan penyinaran matahari rata-rata dalam sebulan yaitu 73,56 %. Penyinaran matahari
tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 99,72 %, dan penyinaran matahari terendah pada
bulan Januari 2020 sebesar 42,98 %. Suhu udara maksimal pada tahun 2020 terjadi pada
bulan Oktober sebesar 33,3 0C, suhu udara terendah terjadi pada bulan Juni dan Juli 2020
sebesar 24,5 0C. Suhu rata-rata per bulan dalam satu tahun adalah sebesar 27,7 0C, dan
rata-rata penguapan sebesar 4,3 mm/bulan. Penguapan tertinggi terjadi pada bulan

Halaman III - 74
September 2020 sebesar 6,1 mm dan penguapan terendah terjadi pada bulan Januari,
April dan bulan Mei 2020 sebesar 6,1 mm.

Kecepatan angin tertinggi pada tahun 2020 terjadi pada bulan April sebesar 6 Knot. Arah
angin pada umumnya lebih dominan 50 % berasal dari arah Timur terjadi pada bulan Mei
s/d Oktober 2020, sedangkan sisanya berasal dari Calm sebesar 33,33 % terjadi pada
bulan Maret s/d Mei dan September 2020 dan arah laut 16,67 % terjadi pada bulan
Pebruari dan September 2020.

Keadaan cuaca dalam setahun di Kabupaten Sumenep pada tahun 2020 dipengaruhi oleh
temperatur, kelembaban dan tekanan udara. Rata-rata temperatur maximum di Kabupaten
Sumenep dalam setahun sebesar 31,5 0 C/bulan, sedangkan temperatur minimum rata-rata
sebesar 25,0 0C/bulan. Kelembaban udara maximum pada tahun 2011 rata-rata 91
%/bulan.

Sedangkan kelembaban udara minimum rata-rata sebesar 77 % /bulan. Tekanan udara


maximum rata-rata dalam satu tahun sebesar 10008,2 mbs/bulan. Suhu udara maximum
rata-rata terendah sebesar 31,5 0C, dan suhu udara minimum rata-rata sebesar 25,0
0C/bulan. Rata-rata curah hujan berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi dan Geofi sika
Kalianget sebesar 103, 2 mm. Curah hujan terendah terjadi bulan Mei s/d Oktober 2020
bahkan tidak ada sama sekali. Dengan demikian setiap tahun hampir semua daerah
Kabupaten sumenep mengalami musim kering yang agak panjang dari daerah lain.

d. Kondisi Geologi
Struktur tanah yang ada di Kabupaten Sumenep sebagian besar terdiri dari jenis tanah
alluvial, mediteran, grumosol dan regosol. Sedang ciri fi sik tanah di Kabupaten Sumenep
dapat di golongkan sebagai berikut:

a. Jenis tanah Alluvial Hodromorff, terdapat di Kecamatan Saronggi dan Batang-


batang
b. Jenis tanah Alluvial kelabu kekuningan, terdapat di Kecamatan Kota Sumenep
dan Saronggi
c. Jenis tanah Litosol, terdapat di Kecamatan Guluk-guluk dan Lenteng
d. Jenis tanah Assosiasi Litosol dan Mediterian, terdapat di Kecamatan Bluto,
Saronggi dan Talango

Halaman III - 75
e. Jenis tanah Regusol coklat kekuningan, terdapat di Kecamatan Giligenting dan
Gapura
f. Jenis Tanah Complek Brows Forest Litosol dan Mediterian, terdapat di
Kecamatan Pragaan, Ganding, Guluk-guluk, Saronggi dan Ambunten
g. Jenis tanah Grumosol kelabu, terdapat di Kecamatan Ganding dan Kalianget
h. Jenis tanah Complek Mediterian Grumosol, Regusol dan Litosol, terdapat di
Kecamatan
e. Kondisi Hidrologi
Air merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan, maka sumber air, sungai danau dan
lainnya harus dapat dilestarikan karena dapat memberikan manfaat untuk ketersediaan air
minum dan air bersih serta dapat dipergunakan pada sistem irigasi/persawahan.

Penyediaan air bersih dapat dilakukan melalui pembuatan sumur-sumur baik sumur gali
maupun sumur pompa. Pembuatan sumur dapat dilakukan pada daerah-daerah yang
memiliki potensi air bawah tanah yang dangkal sehingga biaya pembuatannya tidak
terlalu mahal dan terjangkau oleh kalangan masyarakat bawah. Namun kedepan sistem
penyediaan air bersih dengan cara pembuatan sumur gali maupun pompa di Kabupaten
Sumenep khususnya di wilayah perkotaan diharapkan dapat berkurang melalui
pengembangan jaringan perpipaan PDAM, hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki
kualitas air permukaan sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan di wilayah Perkotaan.

Di Kabupaten Sumenep terdapat 14 (empat belas) waduk/bendungan/dam yang tersebar


di beberapa kecamatan yang dapat dipergunakan untuk pengendali air, irigasi, dan
perikanan.

3.1.7.3 Kondisi Kependudukan


Jumlah penduduk Kabupaten Sumenep berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Tahun 2021 sebanyak 1.100.807 jiwa dengan komposisi 528.053 laki-laki
(47,97%) dan 572.754 perempuan (52,03%). Penduduk Kabupaten Sumenep terdiri dari 5
suku bangsa yaitu: Madura, Jawa, Bugis, Mandar dan Bajoe. Dari kelima suku bangsa
tersebut 3 suku bangsa, yaitu : Bugis, Mandar dan Bajoe berada di daerah kepulauan,
yaitu: Kangean, Masalembu dan Sapeken yang lebih dekat ke Pulau Kalimantan dan
Pulau Sulawesi.

Halaman III - 76
Sedangkan suku Madura merupakan suku mayoritas bertempat di wilayah daratan dan
sebagian kecil di kepulauan. Ciri khas lain dari masyarakat Sumenep dimana rata-rata
beragama Islam fanatik dan cenderung paternalistik, sehingga peran tokoh agama sangat
besar dalam menentukan sikap serta karakteristik masyarakatnya. Namun masyarakat
Sumenep juga memiliki sifat terbuka dan bersemangat tinggi dalam menyukseskan
pelaksanaan pembangunan daerahnya.

Tabel 3.33
Jumlah Penduduk Kabupaten Sumenep Per Kecamatan Tahun 2021
Jumlah
No Kecamatan Luas (Km2)
Penduduk (Jiwa)
1 Pragaan 57,84 65.764
2 Bluto 51,37 47.025
3 Saronggi 67,71 36.880
4 Giligenting 30,32 24.411
5 Talango 50,27 38.400
6 Kalianget 30,19 41.713
7 Kota Sumenep 27,84 75.338
8 Batuan 27,10 13.412
9 Lenteng 71,41 61.073
10 Ganding 53,97 36.571
11 Guluk Guluk 59,57 50.384
12 Pasongsongan 119,03 51.713
13 Ambunten 50,54 40.048
14 Rubaru 84,46 39.224
15 Dasuk 64,50 30.078
16 Manding 68,88 29.716
17 Batuputih 112,31 43.551
18 Gapura 65,78 37.191
19 Batang Batang 80,36 54.277
20 Dungek 63,35 35.518
21 Nonggunong 40,08 13.643
22 Gayam 88,40 32.059
23 Raas 38,90 39.582
24 Sapeken 201,89 50.325
25 Arjasa 241,99 85.048
26 Kangayan 204,68 25.683
27 Masalembu 40,85 25.809
Total 2.093,59 1.124.436
Gambar 3.49
Jumlah Penduduk Kabupaten Sumenep Per Kecamatan
Tahun 2021

Halaman III - 77
90,000

80,000

70,000

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

0
B a ep

bu an
s uk

No Du ng

bu
Ga ng
R u en

ta a tih

a l an
ta lia o
m et
Ta ting

A n
B n

Le uan

D u

g u ek
an k
tu ng
en i

Gu an ng
so G g

Ba ra
Gi ron o

M ng a sa
pe s
lig g g

M as u
Pa luk din

ke
r

Sa a
aa

Ko Ka ang
Sa lut

en

ng pu
S u ng

ba

ya
no
ng ul

ta
Am ong

as y
em
nt

Ka rja
ng g
G e

Ra
B a di
pu

n
nt
t
ag

G
Pr

Ba
Sumber: Kabupaten Sumenep Dalam Angka Tahun 2021

Tabel 3.34
Persentase Penduduk Kabupaten Sumenep Per Kecamatan
Tahun 2021

Persentase
No Kecamatan Luas (Km2)
Penduduk (%)
1 Pragaan 57,84 5,85
2 Bluto 51,37 4,18
3 Saronggi 67,71 3,28
4 Giligenting 30,32 2,17
5 Talango 50,27 3,42
6 Kalianget 30,19 3,71
7 Kota Sumenep 27,84 6,70
8 Batuan 27,10 1,19
9 Lenteng 71,41 5,43
10 Ganding 53,97 3,25
11 Guluk Guluk 59,57 4,48
12 Pasongsongan 119,03 4,60
13 Ambunten 50,54 3,56
14 Rubaru 84,46 3,49
15 Dasuk 64,50 2,67
16 Manding 68,88 2,64
17 Batuputih 112,31 3,87
18 Gapura 65,78 3,31
19 Batang Batang 80,36 4,83
20 Dungek 63,35 3,16
21 Nonggunong 40,08 1,21

Halaman III - 78
Persentase
No Kecamatan Luas (Km2)
Penduduk (%)
22 Gayam 88,40 2,85
23 Raas 38,90 3,52
24 Sapeken 201,89 4,48
25 Arjasa 241,99 7,56
26 Kangayan 204,68 2,28
27 Masalembu 40,85 2,30
Tota
2.093,59 100,00
l
Sumber: Kabupaten Sumenep Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.50
Persentase Penduduk Kabupaten Sumenep Per Kecamatan
Tahun 2021
8.00

7.00

6.00

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00
k

an k

g u ek
ta l i a o

B a ep
Le uan

R u en
Da u

bu
Gi ron o
B n

bu an

ta a h

al n
m t

Ar n
B a ra

M nga a
en i
Ta ting

G u an g

tu g

No Du ng

Ga ng

Sa as
m
Pa luk ding
li g g g

S u nge

ng ulu

M su
G en

Ba din
r
Sa lut

ke
Ko Ka ng
aa

Ka jas
as ya
ti
ng pu
ba

ya
Ra
ng ng
en

no
nt

ta

em
Am ong

pu

pe
t
nt
la
ag

so G

G
Pr

Ba

Sumber: Kabupaten Sumenep Dalam Angka Tahun 2021

Tabel 3.35
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sumenep Per Kecamatan
Tahun 2011-2021

Halaman III - 79
Laju
Pertumbuhan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
(%) 2011-
2021
1 Pragaan 57,84 0,09
2 Bluto 51,37 0,40
3 Saronggi 67,71 0,71
4 Giligenting 30,32 -0,80
5 Talango 50,27 0,43
6 Kalianget 30,19 0,59
7 Kota Sumenep 27,84 0,61
8 Batuan 27,10 1,00
9 Lenteng 71,41 0,71
10 Ganding 53,97 0,24
11 Guluk Guluk 59,57 -0,08
12 Pasongsongan 119,03 1,75
13 Ambunten 50,54 0,59
14 Rubaru 84,46 0,71
15 Dasuk 64,50 0,21
16 Manding 68,88 0,60
17 Batuputih 112,31 0,24
18 Gapura 65,78 0,11
19 Batang Batang 80,36 0,43
20 Dungek 63,35 -0,16
21 Nonggunong 40,08 0,32
22 Gayam 88,40 -0,07
23 Raas 38,90 0,78
24 Sapeken 201,89 1,51
25 Arjasa 241,99 3,48
26 Kangayan 204,68 2,18
27 Masalembu 40,85 1,69
Total 2.093,59 0,74
Sumber: Kabupaten Sumenep Dalam Angka Tahun 2021

Gambar 3.51
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sumenep Per Kecamatan
Tahun 2011-2021

Halaman III - 80
3.50

3.00

2.50

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00
B a ep

bu an
s uk

bu
Ru en

No Du ng
ta G a h

g u ek
Bl n

al n
m et
ta l i a o

Le uan

D u
Ta ting

a k

Ar n
Ga ng
Gi ron o
en i

Ba ra
tu g
Gu a n g
so G g

M nga a
m
S a as
lig g g

M asu
G en
Pa uk din

Ba ndin
aa

ke
r

ti
Sa ut

as ya
Ko Ka ang

Ka jas
ng pu
S u ng

ya
ng ul

ba
en

no
ta
Am ong
nt

ng ng

Ra

em
pu

pe
nt
t
ag

-0.50
l
Pr

Ba
-1.00

Sumber: Kabupaten Sumenep Dalam Angka Tahun 2021

Tabel 3.36
Kepadatan Penduduk Kabupaten Sumenep Per Kecamatan
Tahun 2021
Kepadatan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
(Jiwa/Km2)
1 Pragaan 57,84 1.137
2 Bluto 51,37 915
3 Saronggi 67,71 545
4 Giligenting 30,32 805
5 Talango 50,27 764
6 Kalianget 30,19 1.382
7 Kota Sumenep 27,84 2.706
8 Batuan 27,10 495
9 Lenteng 71,41 855
10 Ganding 53,97 678
11 Guluk Guluk 59,57 846
12 Pasongsongan 119,03 434
13 Ambunten 50,54 792
14 Rubaru 84,46 464
15 Dasuk 64,50 466
16 Manding 68,88 431
17 Batuputih 112,31 388
18 Gapura 65,78 565
19 Batang Batang 80,36 675
20 Dungek 63,35 561
21 Nonggunong 40,08 340

Halaman III - 81
Kepadatan
No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk
22 Gayam 88,40 (Jiwa/Km2)
363
23 Raas 38,90 1.018
24 Sapeken 201,89 249
25 Arjasa 241,99 351
26 Kangayan 204,68 125
27 Masalembu 40,85 632
Total 2.093,59 537
Sumber: Kabupaten Sumenep Dalam Angka Tahun 2021
Gambar 3.52
Kepadatan Penduduk Kabupaten Sumenep Per Kecamatan
Tahun 2021
3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

500

0
Ba ep

bu an
s uk

bu
No u ng
R u en

ta Ga tih

Ga ng

al an
ta l i a o
Bl n

m et
Ta ting

a k

g u ek
Le uan

Da u

Ar n
tu ng
en i
Gi ron o

G u an g

B a ra
so G g

M nga sa
m

pe s
lig g g

M su
G en
Pa uk din

Sa a
r

ke
aa

Ko Ka ang
Sa ut

ng pu
S u ng

ya
ng ul

ba
en

ta

no
Am ong

as y
ng ng
nt

Ka ja

em
Ra
B a ndi
pu
nt
t
ag

D
Pr

Ba

Sumber: Kabupaten Sumenep Dalam Angka Tahun 2021

Halaman III - 82

Anda mungkin juga menyukai