Anda di halaman 1dari 32

BAB 3

GAMBARAN UMUM

3.1. GAMBARAN UMUM KOTA SERANG

3.1.1. Kondisi Geografis dan Administratif

Kota Serang secara geografis terletak antara 5º 99’ – 6º 22’ Lintang Selatan dan
106º 07’ – 106º 25’ Bujur Timur. Apabila memakai koordinat sistem UTM
(Universal Transfer Mercator) Zone 48E wilayah Kota Serang terletak pada
koordinat 618.000 m sampai dengan 638.600 m dari Barat ke Timur dan
9.337.725 m sampai dengan 9.312.475 m dari Utara ke Selatan. Jarak terpanjang
menurut garis lurus dari utara keselatan adalah sekitar 21,7 Km dan jarak
terpanjang dari Barat ke Timur adalah sekitar 20 km. Sebelah utara Kota Serang
berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Serang, begitu juga di sebelah selatan dan di sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Serang. Kota Serang terletak pada posisi yang strategis, yaitu pada
jalur utama Pulau Jawa (jalan arteri primer) dan pada jalur jalan tol Jakarta –
Merak.

Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Serang berbatasan dengan:


 Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa (Teluk Banten)
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Baros
 Sebelah Barat : berbatasan dengan Kramatwatu dan Gunungsari
 Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Ciruas

Kota Serang mempunyai kedudukan sebagai pusat pemerintahan Provinsi Banten,


juga sebagai daerah alternatif dan penyangga Ibukota Negara, karena hanya
berjarak sekitar 70 km dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ibukota dari Kota
Serang berada di Kecamatan Serang.

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 1


BAB 3. GAMBARAN UMUM

Gambar 3.1
Peta Administrasi Kota Serang

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 2


BAB 3. GAMBARAN UMUM

Sebagai Ibukota Provinsi Banten, Kota Serang memiliki posisi strategis untuk
menunjang pertumbuhan perekonomian yang didukung oleh infrastruktur
perhubungan darat yaitu terbentangnya Jalan Tol Jakarta-Merak dengan dua pintu
keluar di bagian Timur dan Barat Kota Serang

Secara umum, Kota Serang memiliki letak geografis yang strategis baik dari aspek
fixed resources maupun dari aspek fungsi administrasi. Namun secara teknis,
untuk menuju Kota Serang, harus melalui Kabupaten Serang sehingga menjadikan
Kabupaten Serang sebagai pintu gerbang Kota Serang. Artinya, gerbang kota
serang sebelah utara berdampingan dengan aktivitas industri kelautan dan
perikanan yang dioperasionalisasikan oleh PPN Karangantu, gerbang kota serang
selatan berdampingan dengan aktivititas sektor primer yang di statuskan kawasan
agropolitan di Kecamatan Baros Kabupaten Serang, gerbang Kota Serang sebelah
barat berdampingan dengan kawasan industri Kramatwatu Kabupaten Serang, dan
gerbang kota serang sebelah utara berdampingan dengan Kawasan industri dan
ibu kota Kabupaten Serang.

Kota Serang yang luasnya sebesar 266,18 km², sebagian besar wilayahnya terletak
di dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl. Luas wilayah
tersebut terbagi atas 67 kelurahan, yang termasuk dalam 6 (enam) Kecamatan,
yakni Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug,
Kecamatan Walantaka, Kecamatan Taktakan dan Kecamatan Kasemen.

Berdasarkan data dan informasi dari BPS Kota Serang Tahun 2022, dapat
diketahui bahwa Kasemen merupakan Kecamatan terluas dengan luas 68,85 km²,
diikuti oleh Kecamatan Curug dengan luas 38,96 km², Walantaka dengan luas
35,56 km², Taktakan dengan luas 61,16 km², Cipocok Jaya dengan luas 34,10
km²dan Kecamatan Serang dengan luas 26,55 km². Kecamatan Serang merupakan
kecamatan terkecil namun memiliki fungsi dan peran yang sangat vital di Kota

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 3


BAB 3. GAMBARAN UMUM

Serang, yaitu sebagai pusat pemerintah Kota Serang, Pusat Pemerintahan Provinsi
Banten, dan Pusat Perdagangan dan Jasa.

Gambar 3.2
Proporsi Luas Kecamatan Di Kota Serang Tahun 2021 (%)

Tabel 3.1
Luas Wilayah Kota Serang Menurut Kecamatan Tahun 2021

Luas
Kecamatan Ibu Kota Kelurahan
KM2 %
Curug 38,96 14,64 Curug 10
Walantaka 36,56 13,74 Pipitan 14
Cipocok Jaya 34,1 12,81 Cipocok Jaya 8
Serang 26,55 9,97 Kaligandu 12
Taktakan 61,16 22,98 Taktakan 13
Kasemen 68,85 25,87 Kasemen 10
Kota Serang 266,18 100,00 Serang 67
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2022, BPS Kota Serang

Kota Serang terdiri dari 6 kecamatan dan 67 kelurahan, yaitu:


1. Kecamatan Curug: Kamanisan, Pancalaksana, Tinggar, Cipete, Curugmanis,
Sukalaksana, Sukawana, Curug, Sukajaya, dan Cilaku.
2. Kecamatan Walantaka: Nyapah, Lebakwangi, Cigoong, Tegalsari, Pasuluhan,
Pabuaran, Walantaka, Pengampelan, Pipitan, Kiara, Pageragung, Kalodran,
Kepuren, dan Teritih.

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 4


BAB 3. GAMBARAN UMUM

3. Kecamatan Cipocok Jaya: Gelam, Dalung, Tembong, Karundang, Cipocok


Jaya, Banjarsari, Banjaragung, dan Panancangan.
4. Kecamatan Serang: Serang, Cipare, Sumurpecung, Cimuncang, Kotabaru,
Lontarbaru, Kagungan, Lopang, Unyur, Kaligandu, Terondol, dan Sukawana.
5. Kecamatan Taktakan: Cilowong, Sayar, Sepang, Pancur, Kalang Anyar,
Kuranji, Panggung Jati, Drangong, Taktakan, Umbul Tengah, Lialang, Taman
Baru, dan Cibendung.
6. Kecamatan Kasemen: Kasemen, Warung Jaud, Mesjid Priyayi, Bendung,
Terumbu, Sawah Luhur, Kilasah, Margaluyu, Kasunyatan, dan Banten.

Kecamatan Serang merupakan pusat pemerintah dan Ibu Kota Serang, dengan
posisi yang strategis di tengah-tengah sebaran kecamatan lainnya. Kecamatan
Walantaka adalah kecamatan yang terjauh dari Kecamatan Serang dengan kisaran
jarak 12 KM, Kecamatan Curug dengan 9 KM, Kecamatan Taktakan dengan 8
KM, Kecamatan Kasemen dengan 7 KM, dan Kecamatan Cipocok Jaya dengan 5
KM.

Tabel 3.2
Jarak Antar Kecamatan di Kota Serang dalam (KM) Tahun 2021

Jarak Antar Ibu Kecamatan (km)


Cipocok
Kecamatan Curug Walantaka Serang Taktakan Kasemen
Jaya
Curug   11 5 9 18 17
Walantaka 11   17 12 20 19
Cipocok Jaya 5 17   5 13 12
Serang 9 12 5   8 7
Taktakan 18 20 13 8   15
Kasemen 17 19 12 7 15  
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2022, BPS Kota Serang

Kota Serang memiliki kawasan pesisir yang membentang sepanjang batas Utara
Kota Serang di Teluk Banten Kecamatan Kasemen, yang terkoneksi langsung
dengan Laut Jawa. Kawasan pesisir ini merupakan kawasan yang memiliki nilai
strategis secara ekonomi sejak era Kesultanan Islam Banten pada abad ke-15
hingga saat ini. Dan karenanya, kawasan ini juga memiliki nilai historis yang
tinggi dengan eksistensi sejumlah situs cagar budaya yang banyak tersebar di

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 5


BAB 3. GAMBARAN UMUM

kawasan ini. Sedangkan kawasan pegunungan terbentang di batas sebelah Barat di


Kecamatan Taktakan, yang berbatasan dengan Kecamatan Pabuaran, Kecamatan
Waringin Kurung, Kecamatan Kramatwatu di Kabupaten Serang.

Sesuai dengan karakteristik kedua kawasan di atas maka wilayah Kota Serang
sebagian merupakan dataran rendah dengan bentangan pesawahan yang cukup
luas dan produktif serta kawasan budidaya perikanan yang potensial di sebelah
Utaranya. Sementara sebagian kawasan lainnya berkarakteristik sebagai daerah
perbukitan yang secara alamiah merupakan kawasan perkebunan dan kehutanan
yang juga masih memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan di masa depan.

3.1.2. Kondisi Topografi

Kondisi rona bentang alam Kota Serang menunjukkan permukaan tanah yang
relatif datar, kemiringan lahan di Kota Serang berkisar antara 0 – 40%. Di
samping itu, sebagian besar wilayah Kota Serang (99%) terdiri dari dataran
rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut
(dpl).

Kondisi zona bentang alam (topografi) Kota Serang menunjukkan permukaan


tanah yang relatif datar. Wilayah Kota Serang berada pada ketinggian 0 – 100
meter di atas permukaan laut, dengan rata-rata ketinggian sekitar 25 meter di atas
permukaan laut. Kemiringan Kota Serang berkisar antara 0 – 40%.

Berdasarkan elevasi (ketinggian dari permukaan laut), dataran di Kota Serang


terdiri dari:
1. 0 m - 3 mdpl = 17%
2. 3 m - 25 mdpl = 59,71%
3. 25-100 m = 15,04%
4. 100 m - 500 mdpl = 7,59%
5. 500 m – 1.000 mdpl = 0,67%

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 6


BAB 3. GAMBARAN UMUM

Tabel 3.3
Sebaran Topografi di Kota Serang Tahun 2021

Wilayah Ketinggian Dari Permukaan Laut (m)


Pembangunan 0–3 3 – 25 25 – 100 100 – 500 500 – 1.000 > 1.000
Serang Barat - - 3.004 1.051 133 -
Serang Selatan - 2.866 - - - -
Serang Timur - 2.958 - - - -
Serang Utara 3.396 2.940 - - - -
Serang Tengah - 3.164 - 465 - -
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2022, BPS Kota Serang

3.1.3. Jenis Tanah

Jenis tanah yang terdapat di Kota serang dibagi menjadi 3 jenis yaitu Alluvial,
Regosol dan Padsolik. Jenis tanah Alluvial merupakan jenis tanah yang terbentuk
karena endapan. Jenis tanah alluvial sering terdapat disungai,, danau yang berada
di dataran rendah ataupun cekungan yang memungkinkan terjadinya endapan.
Tanah alluvial memiliki manfaat untuk bidang pertanian salah satunya untuk
mempermudah proses irigasi pada lahan pertanian. Jenis tanah alluvial terbanyak
berada di wilayah Serang Utara.

Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api.
Tanah regosol berupa tanah alluvial yang baru diendapkan. Jenis tanah regosol
banyak tersebar di wilayah Serang Barat.

Tanah Padsolik adalah tanah yang terdiri dari batuan yang banyak mengandung
kuarsa. Tanah jenis ini banyak dijumpai di pegunungan tinggi. Tanah padsolik
merupakan tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan
yang tinggi dan bersuhu rendah. Tanah padsolik berada di seluruh wilayah Kota
Serang dengan mayoritas berada di Wilayah Serang Selatan.

Tabel 3.4
Jenis dan Sebaran Tanah Kota Serang

Jenis Tanah (Ha)


Wilayah
Alluvial Regosol Padsolik
Serang Barat 329 3.641 818
Serang Selatan 436 188 4.336

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 7


BAB 3. GAMBARAN UMUM

Jenis Tanah (Ha)


Wilayah
Alluvial Regosol Padsolik
Serang Timur 403 161 4.284
Serang Utara 3.802 270 2.264
Serang Tengah 634 942 4.166
Jumlah 5.604 5.202 15.868
Sumber : PUPR Kota Serang

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa 59,49% tanah di Kota Serang
merupakan tanah Padsolik, 21,01% tanah Alluvial, dan 19,20% tanah regosol,
dimana masing-masing jenis tanah terserang diseluruh kecamatan. Artinya
59,49% tanah di Kota Serang merupakan tanah yang terbentuk karena pengaruh
hujan yang tinggi dan suhu yang rendah, dimana tanah jenis ini memiliki ciri-ciri
tanah ini tidak mempunyai perkembangan profil, tekstur lempung hingga pasir,
kandungan pasir kuarsanya tinggi, kesuburannya rendah dan warnanya kuning dan
kuning kelabu, sifat tanah ini adalah basah dan mudah subur jika terkena air.
21,01% tanah Alluvial berarti tanah yang berasal dari endapan lumpur yang
dibawa melalui sungai-sungai, dimana secara umum, sifat jenis tanah ini mudah
digarap, dapat menyerap air, dan permeabel sehingga cocok untuk semua jenis
tanaman pertanian, sedangkan 19,20% regosol bermakna tanah yang terbentuk
akibat pelapukan batuan yang mengandung abu vulkanik, pasir pantai dan nafal,
merupakan hasil erupsi gunung berapi, Jenis tanah masih muda, belum mengalami
deferensiasi horison, bersifat subur, berbutir kasar, berwarna keabuan, kaya unsur
hara, pH 6–7, cenderung gembur, kemampuan menyerap air tinggi, dan mudah
tererosi.

Hampir seluruh daratan di Kota Serang merupakan daerah subur, karena tanahnya
sebagian besar tertutup oleh tanah endapan alluvial dan batu vulkanis kuarter,
serta terdapat sungai - sungai besar yaitu Cidurian, dan Cibanten

3.1.4. Kondisi Hidrologi dan Klimatologi

Potensi air permukaan di wilayah Kota Serang bersumber dari sungai yang
mengalir di wilayah Kota Serang seperti sungai Cibanten (5 km). Kondisi
Hidrologi di Kota Serang ditandai dengan terdapatnya Daerah Aliran Sungai

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 8


BAB 3. GAMBARAN UMUM

(DAS) yang dalam pengelolaan sungai dikenal sebagai bagian dari Satuan
Wilayah Sungai (SWS). Secara umum, baik SWS maupun DAS yang ada di Kota
Serang relatif tidak luas. Sungai-sungai yang terdapat di Kota Serang memiliki
lebar yang relatif kecil dan pendek. Salah satu DAS yang terdapat di Kota Serang
yaitu DAS Cibanten yang merupakan bagian dari SWS Ciujung-Ciliman.
Disamping keberadaan sungai, di Kota Serang terdapat pula jenis air permukaan
berupa rawa, situ dan waduk.

Potensi sumber daya air di Kota Serang antara lain meliputi sistem air tanah yang
dikelompokan berdasarkan kelompok aquifer sebagai berikut:
1. Kelompok aquifer air tanah tertekan yang terdapat pada Tufa Banten dimana
air mengalir melalui ruang antar butiran, lapisan ini dapat dijumpai pada
kedalaman sampai lebih dari 100 m. Air tanah dalam kelompok ini dapat
dijumpai sebagai air tanah bebas maupun tertekan.
2. Kelompok aquifer air tanah jarang yang terdapat pada lapisan-lapisan batuan
vulkanik tua seperti lava dan andesit. Lapisan aquifer ini terjadi karena
formasi struktur batuannya,seperti sesar atau kekar. Aquifer ini umumnya
kurang produktif dan berkelulusan rendah.
3. Kelompok aquifer produktif, dimana kelompok ini merupakan gabungan
antara sistem aquifer yang menerus dan tidak menerus. Kelompok ini terdapat
pada bidang kontak antara Tufa Banten dan kelompok batuan vulkanik.
Wilayah Kota Serang umumnya termasuk aquifer produktif dengan debit air
5-10 liter/detik.

Curah hujan di Kota Serang terbilang cukup tinggi dengan ukuran tertinggi dalam
sebulan di Tahun 2021 mencapai 283,2 mm pada bulan Februari, jika dirata-rata
curah hujan berkisar 152.8 mm, curah hujan terendah ada pada bulan Agustus
berada pada angka 31.3 mm yang merupakan puncak musim kemarau di Kota
Serang Tahun 2021.

Kondisi hidrologi di wilayah Kota Serang meliputi sistem air bawah tanah dan air
permukaan. Secara umum baik air bawah tanah maupun air permukaan tersedia

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 9


BAB 3. GAMBARAN UMUM

cukup memadai. Hal ini disebabkan oleh letak wilayah Kota Serang yang berada
di dataran rendah dan cukup berdekatan dengan pantai, serta memiliki curah hujan
yang cukup tinggi sepanjang tahunnya, yang berkisar antara 1.500 – 2.000 mm/
tahun.

Namun demikian pada beberapa lokasi di wilayah Kota Serang, kondisi air bawah
tanah kualitasnya kurang layak untuk dikonsumsi, sehingga untuk pemenuhan
kebutuhan air minum pada wilayah rawan air bersih tersebut telah dilakukan oleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Serang dan PT. Sauh Bahtera
Samudra meski pada skala yang belum mencukupi seluruh kebutuhan air bersih
bagi masyarakat di daerah tersebut.

Secara umum kondisi hidrologi khususnya air permukaan di wilayah Kota Serang
dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sungai Cibanten merupakan sungai lintas Kabupaten/Kota dengan hulu


berpangkal di Gunung Karang Kabupaten Pandeglang, melintasi Kabupaten
Serang dan Kota Serang dengan panjang sungai 35,89 km dan luas Daerah Aliran
Sungai (DAS) 194,10 km2. Pemanfaatan lahan DAS Cibanten adalah
diperuntukkan bagi lahan pertanian, permukiman, perkotaan dan perindustrian.

Sungai Cibanten yang bagian hulunya berasal dari puncak Gunung Karang pada
ketinggian + 1.772 m di atas permukaan laut berada di Kabupaten Pandeglang,
selanjutnya mengalir ke arah Utara masuk ke kota Serang di Kecamatan Cipocok
Jaya, terus masuk ke kecamatan Serang dan Kasemen kemudian bermuara di laut
di Teluk Banten. Muka air Sungai Cibanten di kota Serang, jauh lebih rendah dari
permukaan tanah pada umumnya, sehingga air sungai Cibanten hampir tidak
pernah meluap ke tanah di sekitar sungai.

Di sebelah Barat Sungai Cibanten mengalir sungai Cijerukan yang mengalir


bersama-sama dan bertemu di kecamatan Kasemen, catchment area sungai
Cibanten termasuk tipe sungai sejajar. Karakteristik Sungai Cibanten sebagai
berikut.

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 10


BAB 3. GAMBARAN UMUM

 Panjang : 43,88 km
 Luas Catchment Area : 200,65 km2
 Lebar Rata-rata : 12 m
 Tinggi : 5,5 m

Sungai Cibanten di Serang memiliki multi fungsi antara lain :


 sumber air untuk mengairi daerah irigasi seluas 1.813 Ha di Serang,
 sumber air bersih untuk keperluan air minum di kota Serang.
 sebagai badan air yang menerima air hujan dari saluran drainase.
 sebagai badan air yang menerima air limbah rumah tangga wilayah kota
Serang

Sungai Cibanten mempunyai banyak anak sungai yang masuk ke Kali Cibanten
mulai dari bagian hulu masuk beberapa anak sungai sampai di wilayah kota
Serang

DAS Cibanten di wilayah Kota Serang dibagi dalam 5 (lima) sub blok yaitu:
1. DAS Cibanten Utara yang terbagi dalam Sub Blok, yaitu: Unyur, Trondol dan
Banten Lama.
2. DAS Cibanten Selatan yang terbagi dalam Sub Blok, yaitu Cigeplak, Curug-
Ciwatek, Cilaku dan Kubang.
3. DAS Cibanten Tengah yang terbagi dalam Sub Blok, yaitu: Sumur Pecung,
Penancangan dan Kali Bedeng.
4. DAS Cibanten Timur yang terbagi dalam Sub Blok, yaitu: Ciwaka, Ciwatek,
Geplak, Cilaku dan Kubang.
5. DAS Cibanten Barat yang terbagi dalam Sub Blok, yaitu: Pelamunan,
Cikaduan, Cirengas,Ciwaktu, Cikentang dan Ciracas.

Debit Sungai Cibanten pada ruas wilayah perencanaan atau sepanjang + 14,1 km,
berdasarkan pendataan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan mulai
dari tahun (1951 – 1991) adalah sebagai berikut :
 Debit maksimum (Qmax) : 11,353 m3/detik

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 11


BAB 3. GAMBARAN UMUM

 Debit rata-rata (Qrata) : 2,007 m3/detik


 Debit minimum (Qmin) : 0,93 m3/detik

Sungai Ciwaka, yang awal alirannya juga dari Gunung Karang mempunyai
banyak anak sungai, mengalir ke arah Utara melewati Kecamatan Walantaka,
bermuara di Teluk Banten. Di sekitar desa Pipitan, sungai Ciwaka terdapat danau
Ciwaka, yang luasnya 2.6 km2.

Karakteristik sungai Ciwaka sebagai berikut :


 Panjang : 41,58 km
 Catchment Area : 150,336 km2
 Lebar Rata-rata : 8m
 Tinggi : 4m

Sungai Ciwaka yang mempunyai banyak anak sungai, bentuk daerah pengaliran
termasuk tipe cabang pohon.

Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang memiliki
ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim tropis dengan curah hujan yang
cukup tinggi dan hari hujan banyak dengan rata-rata 15,1 hari hujan di Tahun
2021, sebagaimana umumnya karakteristik daerah yang terletak di sekitar wilayah
pesisir Pantai Utara Laut Jawa

Tabel 3.5
Curah Hujan, Tekanan Udara, Kecepatan Angin dan Temperatur

Hujan
Tekanan Kecepatan
Bulan Curah Hujan Temperatur ºC
hari hujan Udara (mb) Angin (knot)
(mm)
Januari 198,7 21 1004,8 2,0 26,9
Februari 283,2 20 1005,4 2,1 27
Maret 120,4 17 1005,1 2,1 27,6
April 234,0 15 1005,9 1,8 27,7
Mei 49,9 13 1004,9 1,8 28,4
Juni 127,6 14 1006,5 1,2 27,2
Juli 45,3 7 1006,1 1,7 27,5
Agustus 31,3 7 1006,5 1,7 27,6
September 207,9 13 1006,0 2,0 27,9
Oktober 90,5 10 1005,5 1,5 28,1

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 12


BAB 3. GAMBARAN UMUM

Hujan
Tekanan Kecepatan
Bulan Curah Hujan Temperatur ºC
hari hujan Udara (mb) Angin (knot)
(mm)
Nopember 209,2 22 1004,5 2,3 27,4
Desember 235,7 22 1005,8 1,9 27,5
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2022, BPS Kota Serang

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 13


BAB 3. GAMBARAN UMUM

3.1.5. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan Kota Serang didominasi oleh penggunaan lahan untuk


pertanian dengan luas 18.452,28 Ha sedangkan untuk penggunaan lahan untuk
pertanian lahan kering adalah seluas 8.887,21 Ha. Ini didasari pada lahan eksisting
bahwa penduduk Kota Serang lebih banyak bermata pencaharian sebagai petani.
Sedangkan untuk penggunaan lahan permukiman atau perumahan seluas 1.193,13
Ha.

Tabel 3.6
Penggunaan Lahan Kota Serang Tahun 2021

Luas (Ha)
No Jenis Penggunaan Lahan
2020 2021
1 Hutan 177,32 177,32
2 Industri/Pergudangan 226,52 257,03
3 Perairan 946,79 946,79
4 Tanah Jasa 194,13 194,13
5 Tanah Perumahan 5265,84 5455,08
6 Tanah Perusahaan 1193,13 1193,13
7 Pertanian 18452,28 18452,28
Total 26.456,01 26.675,76
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2022, BPS Kota Serang

3.1.6. Kawasan Rawan Bencana

Di samping berbagai potensi pengembangan di masa depan, terdapat sejumlah


daerah yang diidentifikasi sebagai daerah rawan bencana, khususnya bencana
alam mengingat karakteristik wilayahnya yang rentan. Berdasarkan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Serang Tahun 2020-2040, wilayah rawan bencana di Kota
Serang diidentifikasi sebagai Kawasan Rawan Bencana Alam. Kawasan rawan
bencana alam sebagaimana dimaksud meliputi 3 (tiga) kategori kawasan rawan
bencana, yaitu:
1. kawasan rawan banjir dengan sebaran antara lain:
a. Kategori Rendah dengan sebaran:
1) Kecamatan Cipocok Jaya Luas rawan banjir sebesar 1.042,42 Ha. dengan
sebaran di:

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 14


BAB 3. GAMBARAN UMUM

a) Kelurahan Tembong dengan luas 487,30 Ha


b) Kelurahan Gelam dengan luas 555,12 Ha
2) Kecamatan Curug berada di Kelurahan Pancalaksana dengan Luas rawan
banjir sebesar 632,52 Ha.
3) Kecamatan Kasemen Luas rawan banjir sebesar 2.286,54 Ha. dengan
sebaran di:
a) Kelurahan Banten dengan luas 605,08 Ha.
b) Kelurahan Sawahluhur dengan luas 1.681,46 Ha.
4) Kecamatan Taktakan luas rawan banjir sebesar 3.255,17 Ha dengan
sebaran di:
a) Kelurahan Cilowong dengan luas 964,59 Ha
b) Kelurahan Kalanganyar dengan luas 275,07 Ha.
c) Kelurahan Cibendung dengan luas 313,16 Ha.
d) Kelurahan Sayar dengan luas 1.370,75 Ha.
b. Kategori Sedang dengan sebaran:
1) Kecamatan Cipocok Jaya luas rawan banjir sebesar 2.171,35 Ha dengan
sebaran di:
a) Kelurahan Gelam dengan luas 555,12 Ha
b) Kelurahan Banjarsari dengan luas 655,34 Ha
c) Kelurahan Tembong dengan luas 487,30 Ha.
d) Kelurahan Dalung dengan luas 199,49 Ha.
e) Kelurahan Karundang dengan luas 274,10 Ha.
2) Kecamatan Curug luas rawan banjir sebesar 3.896,01 Ha dengan sebaran
di:
a) Kelurahan Cipetedengan luas 325,95 Ha.
b) Kelurahan Pancalaksana dengan luas 632,52 Ha.
c) Kelurahan Tinggar dengan luas 473,81 Ha.
d) Kelurahan Sukalaksana dengan luas 373,11 Ha.
e) Kelurahan Kamanisan dengan luas 563,11 Ha.
f) Kelurahan Sukawana dengan luas 286,81 Ha.
g) Kelurahan Curug dengan luas 281,63 Ha.

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 15


BAB 3. GAMBARAN UMUM

h) Kelurahan Sukajaya dengan luas 257,17 Ha.


i) Kelurahan Curugmanis dengan luas 341,13 Ha.
j) Kelurahan Cilaku dengan luas 360,78 Ha.
3) Kecamatan Kasemen berada di Kelurahan Kasemen, luas rawan banjir
sebesar 871,65 Ha.
4) Kecamatan Serang berada di Kelurahan Serang, luas rawan banjir sebesar
391,24 Ha.
5) Kecamatan Taktakan luas rawan banjir sebesar 6.116,22 Ha. dengan
sebaran di:
a) Kelurahan Cibendung dengan luas 313,16 Ha.
b) Kelurahan Cilowong dengan luas 964,59 Ha.
c) Kelurahan Drangong dengan luas 565,51 Ha.
d) Kelurahan Kalanganyar dengan luas 275,07 Ha.
e) Kelurahan Kuranji dengan luas 206,00 Ha.
f) Kelurahan Lialang dengan luas 146,09 Ha.
g) Kelurahan Pancur dengan luas 486,00 Ha.
h) Kelurahan Panggungjati dengan luas 206,97 Ha.
i) Kelurahan Sayar dengan luas 1.370,75 Ha.
j) Kelurahan Sepang dengan luas 630,11 Ha.
k) Kelurahan Taktakan dengan luas 268,75 Ha.
l) Kelurahan Tamanbaru dengan luas 351,62 Ha.
m) Kelurahan Umbultengah dengan luas 331,61 Ha.
6) Kecamatan Walantaka luas rawan banjir sebesar 2.717,50 Ha dengan
sebaran di:
a) Kelurahan Cigoong dengan luas 252,12 Ha.
b) Kelurahan Kiara dengan luas 231,34 Ha.
c) Kelurahan Lebakwangi dengan luas 318,83 Ha.
d) Kelurahan Nyapah dengan luas 259,95 Ha.
e) Kelurahan Pabuaran dengan luas 313,50 Ha.
f) Kelurahan Pageragung dengan luas 384,27 Ha.
g) Kelurahan Pangampelan dengan luas 367,69 Ha.

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 16


BAB 3. GAMBARAN UMUM

h) Kelurahan Pasuluhan dengan luas 176,59 Ha.


i) Kelurahan Tegalsari dengan luas 199,39 Ha.
j) Kelurahan Walantaka dengan luas 213,82 Ha.
c. Kategori Tinggi dengan sebaran:
1) Kecamatan Cipocok Jaya luas rawan banjir sebesar 3.410,29 Ha. dengan
sebaran di:
a) Kelurahan Banjaragung dengan luas 512,91
b) Kelurahan Banjarsari dengan luas 655,34
c) Kelurahan Cipocokjaya dengan luas 295,77
d) Kelurahan Dalung dengan luas 199,49
e) Kelurahan Gelam dengan luas 555,12
f) Kelurahan Karundang dengan luas 274,10
g) Kelurahan Panancangan dengan luas 430,26
h) Kelurahan Tembong dengan luas 487,30
2) Kecamatan Curug luas rawan banjir sebesar 2.633,84 Ha. dengan sebaran
di:
a) Kelurahan Cilaku dengan luas 360,78 Ha.
b) Kelurahan Curug dengan luas 281,63 Ha.
c) Kelurahan Curugmanis dengan luas 341,13 Ha.
d) Kelurahan Pancalaksana dengan luas 632,52 Ha.
e) Kelurahan Sukajaya dengan luas 257,17 Ha.
f) Kelurahan Sukawana dengan luas 286,81 Ha.
g) Kelurahan Tinggar dengan luas 473,81 Ha.
3) Kecamatan Kasemen luas rawan banjir sebesar 6.885,71 Ha. dengan
sebaran di:
a) Kelurahan Banten dengan luas 605,08 Ha.
b) Kelurahan Bendung dengan luas 472,87 Ha.
c) Kelurahan Kasemen dengan luas 871,65 Ha.
d) Kelurahan Kasunyatan dengan luas 453,25 Ha.
e) Kelurahan Kilasah dengan luas 659,12 Ha.
f) Kelurahan Margaluyu dengan luas 663,52 Ha.

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 17


BAB 3. GAMBARAN UMUM

g) Kelurahan Mesjidpriyayi dengan luas 296,50 Ha.


h) Kelurahan Sawahluhur dengan luas 1.681,46 Ha.
i) Kelurahan Terumbu dengan luas 745,94 Ha.
j) Kelurahan Warungjaud dengan luas 436,32 Ha.
4) Kecamatan Serang luas rawan banjir sebesar 2.443,14 Ha. dengan
sebaran di:
a) Kelurahan Cimuncang dengan luas 147,64 Ha.
b) Kelurahan Ciparedengan luas 350,06 Ha.
c) Kelurahan Kagungan dengan luas 163,39 Ha.
d) Kelurahan Kaligandu dengan luas 246,05 Ha.
e) Kelurahan Kota dengan luas 74,21 Ha.
f) Kelurahan Lontarbaru dengan luas 122,84 Ha.
g) Kelurahan Lopang dengan luas 135,87 Ha.
h) Kelurahan Serang dengan luas 391,24 Ha.
i) Kelurahan Sumurpecung dengan luas 224,92 Ha.
j) Kelurahan Terondol dengan luas 164,60 Ha.
k) Kelurahan Unyur dengan luas 422,31 Ha.
5) Kecamatan Taktakan luas rawan banjir sebesar 6.116,22 Ha. dengan
sebaran di:
a) Kelurahan Cibendung dengan luas 313,16 Ha.
b) Kelurahan Cilowong dengan luas 964,59 Ha.
c) Kelurahan Drangong dengan luas 565,51 Ha.
d) Kelurahan Kalanganyar dengan luas 275,07 Ha.
e) Kelurahan Kuranji dengan luas 206,00 Ha.
f) Kelurahan Lia'lang dengan luas 146,09 Ha.
g) Kelurahan Pancur dengan luas 486,00 Ha.
h) Kelurahan Panggungjati dengan luas 206,97 Ha.
i) Kelurahan Sayar dengan luas 1.370,75 Ha.
j) Kelurahan Sepang dengan luas 630,11 Ha.
k) Kelurahan Taktakan dengan luas 268,75 Ha.
l) Kelurahan Tamanbaru dengan luas 351,62 Ha.

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 18


BAB 3. GAMBARAN UMUM

m) Kelurahan Umbultengah dengan luas 331,61 Ha.


6) Kecamatan Walantaka luas rawan banjir sebesar 3.655,72 Ha. dengan
sebaran di:
a) Kelurahan Cigoong dengan luas 252,12 Ha.
b) Kelurahan Kalodran dengan luas 262,46 Ha.
c) Kelurahan Kapuren dengan luas 190,69 Ha.
d) Kelurahan Kiara dengan luas 231,34 Ha.
e) Kelurahan Lebakwangi dengan luas 318,83 Ha.
f) Kelurahan Nyapah dengan luas 259,95 Ha.
g) Kelurahan Pabuaran dengan luas 313,50 Ha.
h) Kelurahan Pageragung dengan luas 384,27 Ha.
i) Kelurahan Pangampelan dengan luas 367,69 Ha.
j) Kelurahan Pasuluhan dengan luas 176,59 Ha.
k) Kelurahan Pipitan dengan luas 121,97 Ha.
l) Kelurahan Tegalsari dengan luas 199,39 Ha.
m) Kelurahan Teritih dengan luas 363,10 Ha.
n) Kelurahan Walantaka dengan luas 213,82 Ha.
2. kawasan rawan gempa, gerakan tanah, longsor, dan banjir bandang antara
lain:
a. Kategori Rendah dengan luas sebaran 139,61 Ha yang terdapat di
sebagian wilayah:
1) Kecamatan Taktakan dengan luas sebaran 129,57 Ha. terdapat di:
a) Kelurahan Cilowong dengan luas 71,85 Ha.
b) Kelurahan Pancur dengan luas 6,85 Ha.
c) Kelurahan Sayar dengan luas 47,61 Ha.
d) Kelurahan Sepang dengan luas 3,26 Ha.
2) Kecamatan Cipocok Jaya dengan luas sebaran 10,04 Ha. terdapat di
Kelurahan Gelam.
b. Kategori Sedang dengan luas sebaran 997,98 Ha yang terdapat di
sebagian wilayah:
1) Kecamatan Taktakan dengan luas sebaran 988,78 Ha. terdapat di:

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 19


BAB 3. GAMBARAN UMUM

a) Kelurahan Cilowong dengan luas 449,46 Ha.


b) Kelurahan Pancur dengan luas 160,26 Ha.
c) Kelurahan Sayar dengan luas 313,10 Ha.
2) Kecamatan Cipocok Jaya dengan luas sebaran 9,20 Ha. terdapat di
Kelurahan Gelam.
c. Kategori Tinggi dengan luas sebaran 294,39 Ha yang terdapat di
sebagian wilayah Kecamatan Taktakan terdapat di:
1) Kelurahan Cilowong dengan luas 49,91 Ha.
2) Kelurahan Pancur dengan luas 73,93 Ha.
3) Kelurahan Sayar dengan luas 158,61 Ha.
4) Kelurahan Sepang dengan luas 11,95 Ha.
3. kawasan rawan tsunami yang terdapat di sepanjang Pantai Utara Kota Serang
yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa dan Selat Sunda, luas sebaran
1.453,23 Ha dengan sebaran antara lain:
a. Kategori rendah luas 216,36 Ha dengan sebaran:
1) Kelurahan Banten dengan luas 27,70 Ha
2) Kelurahan Margaluyu dengan luas 75,04 Ha
3) Kelurahan Sawah luhur dengan luas 113,62 Ha.
b. Kategori sedang luas 227,51Ha dengan sebaran:
1) Kelurahan Banten dengan luas 60,92 Ha
2) Kelurahan Margaluyu dengan luas 52,93 Ha
3) Kelurahan Sawah luhur dengan luas 113,66 Ha.
c. Kategori tinggi luas 1.009,36 Ha dengan sebaran:
1) Kelurahan Banten dengan luas 416,28 Ha
2) Kelurahan Margaluyu dengan luas 5,01 Ha
3) Kelurahan Sawah luhur dengan luas 588,07 Ha.

Meski skala bencana yang terjadi masih dalam skala kecil dan bersifat lokal,
namun penanganan yang sistematis dan efektif tetap diperlukan guna mencegah
meluasnya cakupan dampak yang dihasilkan di masa mendatang. Termasuk upaya
mencegah terjadinya bencana akibat gerakan tanah yang labil, yang dapat

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 20


BAB 3. GAMBARAN UMUM

diantisipasi melalui implementasi rencana tata ruang yang relevan guna


mengantisipasi terjadinya bencana tersebut. Berdasarkan hasil inventarisasi
wilayah dan kerawanan bencana yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Serang, kondisi eksisting daerah rawan bencana di Kota
Serang dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.7
Jenis Kejadian Bencana Kota Serang Tahun 2021

Tanah
Kecamatan Banjir Kebakaran Angin Topan Lainnya
Longsor
Curug 0 62 4 0 1
Walantaka 1 36 17 0 2
Cipocok Jaya 3 16 4 0 6
Serang 14 17 7 3 17
Taktakan 4 9 12 2 2
Kasemen 11 14 48 0 12
Kota Serang 33 154 92 5 40
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2022, BPS Kota Serang

3.2. Sumber Daya Manusia

3.2.1. Kependudukan

Dalam konteks demografi, jumlah penduduk Kota Serang periode Tahun 2016-
2022 mengalami laju pertumbuhan yang tidak terlalu tinggi, yaitu rata-rata
pertahun mencapai sebesar 1,78% per tahun, bahkan dari tahun 2017 hingga tahun
2019 pergerakan laju pertumbuhan penduduk selalu melemah peningkatannya dari
1,77% di Tahun 2017 melemah peningkatannya di Tahun 2018 menjadi 1,68%
dan kembali melemah pada Tahun 2019 menjadi 1,49% hingga di Tahun 2020
kembali peningkatannya meningkat menjadi 1,76. Pelemahan pergerakan
peningkatan laju pertumbuhan penduduk tersebut dimungkinkan dengan
banyaknya perumahan-perumahan yang tumbuh di Kabupaten Serang di wilayah
buffer Kota Serang namun hal tersebut telah diantisipasi dengan program-program
Pemerintah Kota Serang untuk meningkatkan Investasi Pengembangan
Perumahan dengan upaya diawali adanya kajian Potensi Ketersediaan Lahan
Untuk Pengembangan Perumahan. Kecamatan yang laju pertumbuhan

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 21


BAB 3. GAMBARAN UMUM

penduduknya relatif tinggi adalah Kecamatan Cipocok Jaya yaitu sebesar rata-rata
3,34%.

Dengan luas wilayah yang hanya seluas 266,18 km2 maka kepadatan penduduk di
Kota Serang terbilang cukup tinggi, mencapai 2.647 jiwa per km2 pada tahun
2021. Kecamatan Serang merupakan tujuan utama penduduk untuk tinggal dan
berusaha (32,37%) dengan kepadatan mencapai 8.590 jiwa per km2 meski luas
wilayah Kecamatan Serang hanya sekitar (9,97%) dari luas wilayah Kota Serang.
Sementara Kecamatan Curug dan Kasemen merupakan kecamatan dengan
kepadatan penduduk paling rendah, yaitu masing-masing sekitar 1.500 dan 1.582
jiwa per km2 meski kedua kecamatan ini merupakan kecamatan dengan wilayah
paling luas di Kota Serang. Tabel berikut ini menggambarkan pertambahan dan
hal ihwal tentang kondisi makro kependudukan di Kota Serang sejak tahun 2016
hingga tahun 2021 yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi
penduduk sebagai berikut:
Tabel 3.8
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kota Serang Tahun 2016– 2021

LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK


Kecamatan
2016-2017 2017-2018 2018-2019 2019-2020 2020-2021
1 Curug 0,73 0,63 0,35 1,88 1,89
2 Walantaka 2,53 2,42 1,72 2,98 3,00
3 Cipocok Jaya 4,08 3,98 1,98 1,96 1,97
4 Serang 0,92 0,81 0,67 0,81 0,83
5 Taktakan 1,85 1,75 2,01 2,44 2,45
6 Kasemen 0,98 0,88 2,91 1,93 1,94
  Kota Serang 1,77 1,68 1,49 1,76 1,81
Sumber: Kota Serang Dalam Angka 2017-2022, BPS Kota Serang

Tabel 3.9
Tingkat Kepadatan Penduduk Kota Serang Tahun 2017 – 2021

KEPADATAN PENDUDUK
KECAMATAN
2017 2018 2019 2020 2021
1 Curug 1.026 1.032 1.376 1.472 1.500
2 Walantaka 1.903 1.949 2.523 2.805 2.889
3 Cipocok Jaya 3.481 3.620 2.698 2.900 2.958
4 Serang 8.760 8.832 8.457 8.520 8.590
5 Taktakan 1.900 1.933 1.510 1.640 1.680
6 Kasemen 1.515 1.528 1.415 1.551 1.582
  Kota Serang 2.499 2.541 2.450 2.600 2.647
Sumber: Kota Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kota Serang

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 22


BAB 3. GAMBARAN UMUM

Data pada tabel di atas juga menunjukkan sebaran penduduk di Kota Serang yang
kurang merata. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi
adalah Kecamatan Serang, yang pada tahun 2017 sebesar 8.760 jiwa/km2
sementara pada tahun 2021 telah mengalami penurunan kepadatan hingga
mencapai 8.590 jiwa/km2 hal ini disebabkan dengan konsentrasi pengembangan
perumahan di Kecamatan lainnya seperti Kecamatan Taktakan dan Kecamatan
Curug, sedangkan Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah
adalah Kecamatan Curug, yaitu pada tahun 2017 sebesar 1.026 jiwa/km2 dan pada
tahun 2021 meningkat menjadi sebesar 1.500 jiwa/km2.

Struktur Umur

Bila dilihat dari struktur usianya, penduduk Kota Serang didominasi oleh
penduduk usia produktif yakni usia 15 – 64 tahun sebagai mana terlihat pada
tahun 2021 sebanyak 485.531 jiwa atau sekitar 68,91%, usia nonproduktif yakni
usia 0 – 14 tahun dan usia diatas 65 tahun masing-masing sebesar 194.745 jiwa
(27,64%) dan 24.342 (3,45%). Gambaran tentang hal ini dapat dilihat dari tabel
komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur beserta
perkembangannya sepanjang tahun 2017-2021 sebagai berikut:

Tabel 3.10
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2017-2021

KELOMPOK
2017 2018 2019 2020 2021
UMUR
0-4 69.092 68.690 68.199 65.404 65.650
5-9 69.950 71.206 72.078 65.929 66.535
10-14 63.796 65.155 66.729 61.969 62.560
15-19 61.438 61.199 61.133 62.311 62.234
20-24 59.510 59.610 59.599 65.070 65.204
25-29 56.141 56.180 56.127 62.579 63.064
30-34 56.342 56.620 56.902 61.005 61.786
35-39 54.723 55.603 56.361 53.176 54.177
40-44 48.847 50.109 51.273 49.107 50.253
45-49 40.285 41.827 43.283 43.039 44.510
50-54 31.046 32.609 34.171 35.084 36.559
55-59 22.757 24.078 25.437 26.796 28.169
60-64 14.432 15.555 16.689 18.374 19.575
65-69 8.936 9.588 10.324 12.366 13.374
70-74 5.239 5.543 5.897 5.174 6.015

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 23


BAB 3. GAMBARAN UMUM

KELOMPOK
2017 2018 2019 2020 2021
UMUR
75+ 4.066 4.232 4.401 4.718 4.953
Jumlah 666.600 677.804 688.603 692.101 704.618
Sumber: Kota Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kota Serang

3.2.2. Ketenagakerjaan

Besarnya penduduk usia produktif Kota Serang mencapai 68,91%, angka ini
secara perlahan bergerak mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan
pergerakan dari tahun 2017 hingga Tahun 2021 selalu meningkat tiap tahunnya.

Permasalahan dari kondisi demografi ini adalah potensi meningkatnya angka


ketergantungan, namun disisi meningkatnya jumlah dan prosentase angkatan kerja
yang bekerja atau menurunnya angkatan kerja yang tidak bekerja.
Tabel 3.11
Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Serang Tahun 2021

NO URAIAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH


1 ANGKATAN KERJA 211.050 111.434 322.484
  a. Bekerja 190.933 101.705 292.638
  b.  Tidak Bekerja 20.117 9.729 29.846
2 BUKAN ANGKATAN 48.178 134.886 183.064
KERJA
  a. Sekolah 21.868 24.158 46.026
  b. mengurus RT 8.784 106.476 115.260
  b. Lainnya 17.526 4.252 21.778
3 Jumlah 259.228 246.320 505.548
4 TPAK (Tingkat Partisipasi 81,41 45,24 63,79
Angkatan Kerja)
5 TPT (Tingkat Pengangguran 9,53 8,73 9,26
Terbuka)
  Tingkat Pengangguran 10,54 9,57 10,20
Sumber: Kota Serang Dalam Angka 2022, BPS Kota Serang

Variabel lainnya mengindikasikan kinerja urusan ketenagakerjaan yang lebih baik,


hal ini ditunjukkan dengan menurunnya tingkat pengangguran terbuka dan
kecenderungan meningkatnya tingkat kesempatan kerja. Namun dengan
meningkatnya angka ketergantungan pada golongan usia sekolah memberikan
tekanan pada pasar tenaga kerja untuk menyediakan kesempatan kerja di setiap
tahunnya.

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 24


BAB 3. GAMBARAN UMUM

Berdasarkan tingkat pendidikannya, penduduk Kota Serang diatas 15 Tahun


sebagian besar didominasi dengan penduduk dengan latarbelakang pendidikan
tamat sekolah dasar (26,80%), diikuti penduduk dengan kelulusan SMP sebanyak
(20,55%), serta penduduk berpendidikan SMA/sederajat sebanyak (17,06%), dan
tamat SD sebanyak (26,80%). Gambaran tentang komposisi penduduk 15 Tahun
Ke Atas berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.12
Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2021

Pendidikan yang Ditamatkan Laki-laki Perempuan Jumlah


Tidak Tamat Sekolah SD - - -
Sekolah Dasar 29 51 80
Sekolah Menengah Pertama 168 432 600
Sekolah Menengah Atas - - -
Sekolah Menengah Atas Kejuruan 4.841 5.142 9.983
D1/D2/D3/S1/S2/S3 455 590 1.045
Kota Serang 5.493 6.215 11.708
Sumber: Kota Serang Dalam Angka 2022, BPS Kota Serang

3.3. Perekonomian

3.3.1. Keluarga dan Rumah Tangga

Berdasarkan kompilasi data dan informasi dari Kecamatan dalam Angka yang
diterbitkan BPS Kota Serang periode tahun 2022, dapat diketahui bahwa keluarga
di Kota Serang (46,83%) berada di kelompok Kesejahteraan-V, (24,93%) berada
di kelompok Kesejahteraan-IV, (13,06%), Kesejahteraan-III, (9,87%)
Kesejahteraan-II dan (5,31%) berada di Kesejahteraan I.

Tabel 3.13
Klasifikasi Tingkat Kesejahteraan di Kota Serang Tahun 2021

Tingkat Kesejahtraaan
Kecamatan
I II III IV V
1 Curug 249 348 497 1.024 2.317
2 Walantaka 161 408 649 1.148 2.280
3 Cipocok Jaya 130 363 533 1.239 2.116
4 Serang 413 589 779 1.588 3.548
5 Taktakan 270 451 533 943 1.553
6 Kasemen 729 1.473 1.812 3.231 5.414

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 25


BAB 3. GAMBARAN UMUM

Tingkat Kesejahtraaan
Kecamatan
I II III IV V
Kota Serang 1.952 3.632 4.803 9.173 17.228
Sumber: Kota Serang Dalam Angka 2022, BPS Kota Serang

Kesejahteraan keluarga di Kota Serang dengan perkembangannya secara langsung


dapat terlihat dari perkembangan Rumah Tidak Layak huni dan Penangananya.
Tabel 3.14
Perkembangan Rumah Tidak Layak Huni di Kota Serang
Tahun 2020-2021

Penerima Bantuan Rumah


Rumah Tidak Layak Huni
Kecamatan Tidak Layak Huni
2020 2021 2020 2021
1 Curug - 10 - 6
2 Walantaka 24 20 18 20
3 Cipocok Jaya 20 20 18 18
4 Serang 25 20 20 18
5 Taktakan 20 20 18 18
6 Kasemen 48 30 41 28
Kota Serang 137 120 115 108
Sumber: Kota Serang Dalam Angka 2021-2022, BPS Kota Serang

3.3.2. Perkembangan Ekonomi

Perekonomian Kota Serang hingga Tahun 2021 menunjukkan perkembangan yang


kembali baik setelah pada Tahun 2020 mengalami pertumbuhan anjlok hingga ke
angka minus disebabkan dengan adanya penanganan Covid-19 sehingga
pembatasan yang dialami mempengaruhi perkembangan ekonomi di Kota Serang.
disertai pola ekspansi yang semakin seimbang dan didukung oleh semakin
terjaganya kestabilan makro ekonomi melalui penerapan kebijakan yang
konsisten. Perkembangan perekonomian di Kota Serang tersebut diharapkan dapat
berdampak signifikan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat, yang
tercermin pada peningkatan pendapatan perkapita dan menurunnya tingkat
kemiskinan.

Secara umum, kinerja perekonomian Kota Serang dalam lima Tahun terakhir
tumbuh fluktuatif bahkan cenderung menurung. Namun demikian terjadi upaya
pemulihan Ekonomi pada Tahun 2021. pertumbuhan ekonomi dengan kinerja
pertumbuhannya meningkat positif setelah anjlok di Tahun 2020. Laju

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 26


BAB 3. GAMBARAN UMUM

pertumbuhan ekonomi Kota Serang (LPE/Laju pertumbuhan PDRB ADHK) pada


Tahun 2021 mencapai 3,80%. Kecenderungan perkembangan LPE yang positif di
Tahun 2021 tersebut menunjukan kinerja perekonomian Kota Serang mulai
menguat.

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 27


BAB 3. GAMBARAN UMUM

Tabel 3.15
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi
Kota Serang Tahun 2017-2021

LPE PDRB
PDRB KONSTAN
(PDRB BERLAKU PDRB
NO. TAHUN (PDRB ADHK)
ADHK) (PDRB ADHB) ADHB (%)
(miliar rupiah)
(%) (miliar rupiah)
1 2017 20.153,02 6,60 26.452,45 10,54
2 2018 21.482,09 6,59 28.980,87 9,56
3 2019 22.813,10 6,20 31.602,58 9,05
4 2020 22.517,97 (1,29) 31.586,33 (0,05)
5 2021 23.374,09 3,80 33.347,12 5,57
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kota Serang
Keterangan : Tahun 2020 : Angka Sementara
Tahun 2021 : Angka Sangat Sementara

Kinerja pertumbuhan ekonomi Kota Serang tersebut diatas tidak terlepas dari
adanya pertambahan nilai bruto produksi yang terjadi di Kota Serang pada periode
Tahun yang sama. Berdasarkan harga berlaku, nilai produksi bruto Kota Serang
pada Tahun 2021 mencapai Rp 33,35 Trilyun. atau meningkat sebesar Rp 1,76
trilyun dari Tahun sebelumnya. Adapun berdasarkan harga konstan (Tahun 2010),
PDRB Kota Serang pada Tahun 2021 mencapai Rp 23,37 Trilyun, atau terjadi
kenaikan sebesar Rp 0,86 Trilyun dari Tahun sebelumnya.

Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga
konstan selama 5 (lima) Tahun menunjukan perkembangan yang baik
sebagaimana terlihat pada tabel PDRB atas dasar harga berlaku dan tabel PDRB
atas dasar harga konstan dibawah ini.

Tabel 3.16
Produk Domestik Regional Bruto Kota Serang
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2017-2021 (Miliar Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021


1. Pertanian, Kehutanan, dan 1.542,04 1.624,15 1.681,05 1.722,13 1.745,47
Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian 1,73 1,93 1,99 1,95 1,91
3. Industri Pengolahan 1.266,37 1.321,54 1.394,82 1.415,29 1.482,24
4. Pengadaan Listrik dan Gas 47,93 51,74 55,30 52,00 54,98
5. Pengadaan Air, Pengelolaan 6,22 6,81 7,31 7,98 8,62
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
6. Konstruksi 4.935,43 5.533,56 6.116,46 5.901,56 6.653,30

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 28


BAB 3. GAMBARAN UMUM

LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021


7. Perdagangan Besar dan Eceran, 7.402,01 8.183,83 8.875,59 8.764,93 9.029,38
Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
8. Transportasi dan Pergudangan 1.268,50 1.385,90 1.531,93 1.480,45 1.593,68
9. Penyediaan Akomodasi dan 1.694,73 1.837,45 1.981,06 1.919,04 2.006,87
Makan Minum
10. Informasi dan Komunikasi 1.037,55 1.111,34 1.202,49 1.295,43 1.375,02
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 798,77 878,36 946,89 1.025,76 1.087,23
12. Real Estat 2.359,47 2.571,42 2.847,05 2.910,88 3.047,03
13. Jasa Perusahaan 245,08 266,42 298,87 288,48 284,93
14. Administrasi Pemerintahan, 1.646,64 1.758,51 1.940,10 1.995,33 2.061,70
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
15. Jasa Pendidikan 1.124,07 1.264,64 1.411,05 1.458,79 1.473,66
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan 543,08 600,39 668,98 718,42 797,74
Sosial
17. Jasa Lainnya 532,84 582,87 641,65 627,92 643,38
  PDRB ADHB 26.452,45 28.980,87 31.602,58 31.586,33 33.347,12
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kota Serang
Keterangan : Tahun 2020 : Angka Sementara
Tahun 2021 : Angka Sangat Sementara

Tabel 3.17
Produk Domestik Regional Bruto Kota Serang
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2017-2021 (miliar rupiah)

LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021


1. Pertanian, Kehutanan, dan 1.031,52 1.047,88 1.064,64 1.075,95 1.074,10
Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian 1,28 1,37 1,39 1,34 1,30
3. Industri Pengolahan 1.002,15 1.024,04 1.065,42 1.064,61 1.092,50
4. Pengadaan Listrik dan Gas 27,00 28,67 30,11 28,36 29,98
5. Pengadaan Air, Pengelolaan 5,57 5,95 6,34 6,88 7,35
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
6. Konstruksi 3.411,86 3.671,16 3.944,66 3.792,79 4.126,93
7. Perdagangan Besar dan Eceran, 5.980,95 6.423,15 6.738,75 6.531,14 6.657,91
Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
8. Transportasi dan Pergudangan 933,51 1.002,30 1.084,33 1.025,95 1.084,56
9. Penyediaan Akomodasi dan 1.262,90 1.352,30 1.444,10 1.387,76 1.438,75
Makan Minum
10. Informasi dan Komunikasi 1.161,62 1.260,24 1.358,03 1.479,71 1.572,63
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 592,47 630,00 661,03 701,21 732,88
12. Real Estat 2.029,55 2.165,73 2.330,97 2.351,49 2.428,45
13. Jasa Perusahaan 175,15 185,27 200,84 190,92 185,99
14. Administrasi Pemerintahan, 981,56 1.027,80 1.102,62 1.086,63 1.099,52
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
15. Jasa Pendidikan 764,31 814,37 872,19 880,82 880,12
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan 420,96 444,61 480,18 506,30 550,75
Sosial

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 29


BAB 3. GAMBARAN UMUM

LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021


17. Jasa Lainnya 370,68 397,26 427,49 406,12 410,37
  PDRB ADHK 20.153,02 21.482,09 22.813,10 22.517,97 23.374,09
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kota Serang
Keterangan : Tahun 2020 : Angka Sementara
Tahun 2021 : Angka Sangat Sementara

Gambar 3.3
Perkembangan PDRB dan LPE Kota Serang Tahun 2017-2021
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kota Serang
Keterangan : Tahun 2020 : Angka Sementara
Tahun 2021 : Angka Sangat Sementara

Perekonomian Kota Serang pada tahun 2021 tumbuh sebesar 3,80 persen. Terjadi
peningkatan yang menunjukan pemulihan ekonomi setelah pada Tahun 2020
mengalami pertumbuhan anjlok hingga -1,29%.

Pada tahun 2021 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Serang yang tumbuh paling
cepat adalah kategori lapangan usaha Kontruksi tumbuh sebesar 8,81 persen,
mengalami lonjakan percepatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami
penurunan sebesar -3,85 persen sehinga jika dilihat pertumbuhandi Tahun
sebelumnya, Tahun 2021 pertumbuhan lapangan usaha kontruksi naik 12,66%.
Laju pertumbuhan ekonomi pada sektor lapangan terbesar kedua adalah sektor
jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,78% mengalami peningkatan dari
Tahun sebelumnya adalah 3,34%.

Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang
merupakan sektor dengan share terbesar pada pertumbuhan PDRB Kota Serang

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 30


BAB 3. GAMBARAN UMUM

hanya tumbuh 1,94 persen, naik 5,02 persen dibanding tahun sebelumnya. Sektor
Real Estate merupakan sektor share terbesar ketiga tumbuh mencapai 3,27 persen,
mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu tahun 2020 yang
tumbuh 0,88 persen.

Tabel 3.18
Perkembangan Distribusi PDRB ADHB
Menurut Kelompok Sektor Lapangan Usaha
Kota Serang Tahun 2017-2021 (%)

DISTRUBISI
NO. KELOMPOK 2017 2018 2019 2020 2021 2017-2021
SEKTOR
1 SEKTOR PRIMER 5,84 5,61 5,33 5,46 5,24 5,49
2 SEKTOR 23,65 23,86 23,97 23,35 24,59 23,88
SEKUNDER
3 SEKTOR TERSIER 70,51 70,53 70,71 71,19 70,17 70,62
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kota Serang
Keterangan : Tahun 2020 : Angka Sementara
Tahun 2021 : Angka Sangat Sementara

Tabel 3.19
Perkembangan Distribusi PDRB ADHB Menurut Sektor Lapangan Usaha
Kota Serang Tahun 2017-2021 (%)

NO. LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021 2017-2021


1 Pertanian, Kehutanan, dan 5,83 5,60 5,32 5,45 5,23 5,49
Perikanan
  Pertambangan dan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Penggalian
  Industri Pengolahan 4,79 4,56 4,41 4,48 4,44 4,54
1 Pengadaan Listrik dan Gas 0,18 0,18 0,17 0,16 0,16 0,17
2 Pengadaan Air, Pengelolaan 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,02
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
3 Konstruksi 18,66 19,09 19,35 18,68 19,95 19,15
4 Perdagangan Besar dan 27,98 28,24 28,09 27,75 27,08 27,83
Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
5 Transportasi dan 4,80 4,78 4,85 4,69 4,78 4,78
Pergudangan
6 Penyediaan Akomodasi dan 6,41 6,34 6,27 6,08 6,02 6,22
Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 3,92 3,83 3,81 4,10 4,12 3,96
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 3,02 3,03 3,00 3,25 3,26 3,11
12 Real Estat 8,92 8,87 9,01 9,22 9,14 9,03
13 Jasa Perusahaan 0,93 0,92 0,95 0,91 0,85 0,91
14 Administrasi Pemerintahan, 6,22 6,07 6,14 6,32 6,18 6,19
Pertahanan dan Jaminan

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 31


BAB 3. GAMBARAN UMUM

NO. LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 2021 2017-2021


Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 4,25 4,36 4,46 4,62 4,42 4,42
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan 2,05 2,07 2,12 2,27 2,39 2,18
Sosial
17 Jasa Lainnya 2,01 2,01 2,03 1,99 1,93 1,99
  DISTRIBUSI PDRB ADHB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Kota Serang Dalam Angka 2018-2022, BPS Kota Serang
Keterangan : Tahun 2020 : Angka Sementara
Tahun 2021 : Angka Sangat Sementara

Kajian Pengendalian Izin Pemanfaatan Tanah Negara III - 32

Anda mungkin juga menyukai