Anda di halaman 1dari 31

BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019

DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Bab. 104
PROFIL KABUPATEN SIMALUNGUN

4.1. Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah


Karakteristik fisik dasar yang dimaksud adalah berupa gambaran fisik wilayah Kabupaten Simalungun,
terutama yang terjadi secara ilmiah dan telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Secara administrasi Kabupaten Simalungun terletak di Provinsi Sumatra Utara, yang tepatnya berada
di tengah provinsi. Secara geografis tertelak diantara koordinat 20 36’ – 30 18’ Lintang Utara dan 980
32’ - 990 35’ Bujur Timur. Secara administrasi Kabupaten Simalungun memiliki batas dengan:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Serdang Bedagai/Deli Serdang.


 Sebelah Barat berbatasan dengan Karo.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan/ Batu Bara.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir.
Luas kabupaten ini secara keseluruhan sekitar 4.386,60 Km 2 dengan rincian diuraikan pada Tabel 4.1
dan Gambar 4.1

TABEL 4.1. LUAS WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN

No. KECAMATAN LUAS (Km2) PERSENTASE (%)


1. Silimakuta 77,50 1,77
2. Pematang Silimahuta 68,20 1,55
3. Purba 172,00 3,92
4. Haranggaol Horison 34,50 0,79
5. Dolok Pardamean 99,45 2,27
6. Sidamanik 83,56 1,90
7. Pematang Sidamanik 125,19 2,85
8. Girsang Sipangan Bolon 123,00 2,80
9. Tanah Jawa 213,95 4,88
10. Hatonduhan 275,80 6,29
11. Dolok Panribuan 154,30 3,52
12. Jorlang Hataran 92,25 2,10
13. Panei 72,30 1,65
14. Panombeian Panei 82,20 1,87
15. Raya 335,60 7,65
16. Dolok Silau 288,45 6,58
17. Silau Kahean 220,50 5,03
18. Raya Kahean 226,25 5,16
19. Tapian Dolok 116,90 2,66
20. Dolok Batu Nanggar 126,10 2,87
21. Siantar 79,11 1,80
22. Gunung Malela 108,97 2,48

Profil Kabupaten Simalungun IV.1


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

23. Gunung Maligas 58,52 1,33


24. Hutabayu Raja 156,13 3,56
25. Jawa Maraja Bah Jambi 73,72 1,68
26. Pematang Bandar 95,00 2,17
27. Bandar Huluan 102,35 2,33
28. Bandar 109,18 2,49
29. Bandar Marsilam 97,92 2,23
30. Bosar Maligas 294,40 6,71
31. Ujung Padang 223,50 5,09
Kabupaten Simalungun 4.386,60 100,00
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka 2013

Dari tabel diatas kecamatan yang paling luas terdapat pada Kecamatan Raya dengan luas wilayah
335,60 Km2 sedang kecamatan yang paling kecil yaitu Kecamatan Haranggaol Horison dengan luas
34,50 Km2.

Profil Kabupaten Simalungun IV.2


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Gambar 4. 1. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Simalungun

Profil Kabupaten Simalungun IV.3


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4.2. Gambaran Demografi

4.2.1. Jumlah dan Sebaran Penduduk


Penduduk yang bermukim di kabupaten ini secara administratif termasuk bagian penduduk yang
menyebar di 345 desa dan kelurahan dari 22 wilayah kecamatan. Menurut statistik tahun 2011, jumlah
penduduk sebanyak 817.720 jiwa yang menempati areal seluas 4.386,60 Km² dengan angka kepadatan
penduduk sebesar 186 jiwa/km2.Jika melihat persebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap
kecamatan di Kabupaten Simalungun ini pada tahun 2011, maka Kecamatan Bandar menempati
peringkat pertama dalam hal jumlah penduduk, yaitu sebesar 63.584 jiwa (7,78% dari total penduduk
kabupaten), dan dengan kepadatan penduduk masing-masing 582 jiwa/km2, sedangkan untuk
persebaran jumlah penduduk terendah yakni terdapat pada Kecamatan Haranggaol Horison sebesar
4.994 jiwa (0,61% dari total jumlah penduduk kabupaten), dengan kepadatan 145 jiwa/km 2, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.

TABEL 4.2. JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK

Luas Kepadatan
Jumlah Penduduk
No. Kecamatan Wilayah Penduduk
(Jiwa)
(Km2) (Jiwa/Km2)
1. Silimakuta 77,50 13.611 176
2. Pematang Silimahuta 68,20 10.334 152
3. Purba 172,00 21.830 127
4. Haranggaol Horison 34,50 4.994 145
5. Dolok Pardamean 99,45 16.008 161
6. Sidamanik 83,56 27.053 324
7. Pematang Sidamanik 125,19 16.283 130
8. Girsang Sipangan Bolon 123,00 14.325 116
9. Tanah Jawa 213,95 46.458 218
10. Hatonduhan 275,80 21.140 77
11. Dolok Panribuan 154,30 17.947 116
12. Jorlang Hataran 92,25 21.425 296
13. Panei 72,39 21.425 296
14. Panombeian Panei 82,20 19.193 233
15. Raya 335,60 30.876 92
16. Dolok Silau 288,45 13.716 48
17. Silau Kahean 220,50 17.000 77
18. Raya Kahean 226,25 17.398 77
19. Tapian Dolok 116,90 38.034 325
20. Dolok Batu Nanggar 126,10 39.364 312
21. Siantar 79,11 62.916 795
22. Gunung Malela 108,97 32.676 300
23. Gunung Maligas 58,52 26.173 447
24. Hutabayu Raja 156,13 29.135 187
25. Jawa Maraja Bah Jambi 73,72 19.951 271
26. Pematang Bandar 95,00 31.324 330
27. Bandar Huluan 102,35 25.738 251
28. Bandar 109,18 63.584 582
29. Bandar Marsilam 97,72 24.316 249

Profil Kabupaten Simalungun IV.4


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

30. Bosar Maligas 294,40 38.970 132


31. Ujung Padang 223,50 40.522 181
Kabupaten Simalungun 4.368,60 098 247
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

4.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna
untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah dimasa yang akan datang. Dengan
diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini,
termasuk kebutuhan dalam bidang sosial dan ekonomi. Berdasarkan data statistik di tingkat
kabupaten diketahui bahwa pertumbuhan penduduk rata-rata dari tahun 2005–2010 adalah sebesar -
0,20% jiwa/tahun, seperti yang terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini.

TABEL 4.3. LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN SIMALUNGUN

JUMLAH PENAMBAHAN LAJU


No. TAHUN PENDUDUK JUMLAH PERTUMBUHAN
(jiwa) PENDUDUK (jiwa) PENDUDUK (%)

1. 2005 826.101 15.097 1,83

2. 2006 841.198 5.131 0,61

3. 2007 846.329 6.783 0,80

4. 2008 853.112 - -

5. 2009 - - -

6. 2010 817.720 - -

Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

4.2.3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur


Struktur umur penduduk Kabupaten Simalungun diidentifikasi dari data BPS yang menunjukkan
pembagian penduduk menurut kelompok umur. Data tersebut menunjukkan bahwa kelompok umur
terbesar adalah 10-14 tahun (10,97%), diikuti oleh kelompok umur 5-9 tahun (10,80%), dan kelompok
umur 0-4 tahun (10,54%), seperti terlihat pada Tabel 4.4.

TABEL 4.4. KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR

Total
Kel. Umur Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa)
(jiwa) Persentase (%)
0-4 44.073 42.090 86.163 10,54
5-9 45.668 42.673 88.341 10,80
10-14 46.113 43.614 89.727 10,97
15-19 38.289 35.990 74.279 9,08

Profil Kabupaten Simalungun IV.5


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

20-24 28.102 26.337 54.439 6,66


25-29 31.105 30.032 61.137 7,48
30-34 29.604 28.817 58.421 7,14
35-39 28.452 28.499 56.951 6,96
40-44 26.496 27.624 54.120 6,62
45-49 23.704 26.086 49.790 6,09
50-54 21.990 23.392 45.382 5,55
55-59 16.767 17.463 34.230 4,19
60-64 9.938 11.727 21.665 2,65
65-69 7.155 9.329 21.665 2,02
70-74 5.019 6.923 11.942 1,46
75+ 5.363 9.286 14.649 1,79
JUMLAH 407.838 409.882 817.720 100.00
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

Secara umum struktur umur penduduk Kabupaten Simalungun berbentuk piramid namun dengan
penonjolan pada kelompok umur 10-14 dan 5-9 tahun.

4.2.4. Jumlah Penduduk Menurut Agama


Kehidupan beragama penduduk di Kabupaten Simalungun sangat baik. Pemeluk Agama Islam
mendominasi jumlah penduduk Kabupaten Simalungun. Untuk lebih jelasnya mengenai data jumlah
penduduk berdasarkan jenis agama tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.

TABEL 4.5. JUMLAH PENDUDUK PEMELUK AGAMA

KRISTEN LAINNYA
No. Kecamatan ISLAM KATHOLIK
PROTESTAN
1. Silimakuta 924 10.551 2.102 34
2. Pematang Silimahuta 186 9.480 668 -
3. Purba 76 15.955 5.086 13
4. Haranggaol Horison 103 3.406 1.484 1
5. Dolok Pardamean 817 12.961 2.230 -
6. Sidamanik 13.052 12.730 1.260 11
7. Pematang Sidamanik 6.071 8.402 1.790 20
8. Girsang Sipangan Bolon 2.116 10.058 2.085 66
9. Tanah Jawa 27.745 17.520 933 370
10. Hatonduhan 8.951 10.356 1.826 7
11. Dolok Panribuan 948 12.735 4.229 35
12. Jorlang Hataran 4.755 9.742 696 123
13. Panei 5.406 13.589 2.425 5
14. Panombeian Panei 8.760 9.045 1.377 11
15. Raya 3.005 26.664 1.028 179
16. Dolok Silau 676 10.729 2.310 1
17. Silau Kahean 5.704 11.051 162 83
18. Raya Kahean 7.338 9.326 722 12
19. Tapian Dolok 33.437 3.164 662 771
20. Dolok Batu Nanggar 35.058 3.853 167 286
Profil Kabupaten Simalungun IV.6
BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

21. Siantar 36.091 22.202 3.820 803


22. Gunung Malela 29.963 2.326 302 85
23. Gunung Maligas 25.518 619 16 20
24. Hutabayu Raja 12.327 15.569 1.191 48
25. Jawa Maraja Bah Jambi 13.401 5.780 672 98
26. Pematang Bandar 21.666 8.810 707 141
27. Bandar Huluan 22.124 2.848 434 331
28. Bandar 48.516 12.613 1.288 1.167
29. Bandar Marsilam 22.314 1.822 43 137
30. Bosar Maligas 33.486 5.246 207 31
31. Ujung Padang 37.094 3.149 210 69
Kabupaten Simalungun 468.328 302.302 42.132 4.958
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

4.2.5. Jumlah Penduduk Menurut Matapencaharian

Gambar Aktivitas Pasar

Pada Tahun 2010, struktur mata pencaharian Kabupaten Simalungun dicirikan dengan dominannya
sektor pertanian dan bangunan sebagai sumber mata pencaharian penduduk, yaitu masing-masing
57,34% dan 13,80%. Sementara sektor lainnya masing-masing memiliki proporsi yang relatif rendah,
seperti perdagangan (8,49%), keuangan (6,86%), jasa (5,27%) industri (5,15%). Adapun sektor mata
pencaharian terendah adalah listrik, gas dan air (0,24%), lihat Tabel 4.6.

TABEL 4.6. PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA MENURUT PEKERJAAN UTAMA

No. LAPANGAN USAHA UTAMA JUMLAH (jiwa) PERSENTASE (%)

1 Pertanian 226.887 57,34

2 Pertambangan dan Penggalian 2.152 0.54

3 Industri 20.366 5,15

4 Listrik, Gas dan Air 963 0,24

5 Konstruksi 54.588 13,80

6 Perdagangan 33.610 8,49

7 Angkutan dan Komunikasi 9.081 2,30

8 Keuangan 27.159 6,86

9 Jasa 20.870 5,27

JUMLAH 395.676 100.00

Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

Profil Kabupaten Simalungun IV.7


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor-sektor primer masih menjadi mata pencaharian sebagian besar
penduduk Kabupaten Simalungun (lebih dari 50% penduduk). Sementara sektor sekunder dan tersier
bersama-sama hanya menyumbang 25% dari total lapangan kerja. Angka tersebut pertama-tama
mempertegas data PDRB dimana sektor primer merupakan sektor terbesar dalam perekonomian
kabupaten. Selanjutnya informasi ini juga menjadi pertimbangan dalam kebijakan pengembangan
kabupaten dimana penyediaan ruang bagi pengembangan sektor-sektor primer menjadi prioritas
pemerintah kabupaten.

4.3. Topografi
Berdasarkan analisa peta Topografi sekala 1:50.000 yang dikeluarkan oleh Bakosutanal, Tahun 1982,
bahwa kondisi tofografi Kabupaten Simalungun dominan bergerombang, dan sebagian kecil lahan
yang bergunung yang letaknya pada daerah pinggiran Danau Toba ini dominan pegunungan terjal,
kalaupun beberapa daerah permukiman yang relatif datar hingga bergelombang. Daerah yang terjal
(kemiringan lereng > 45 %) yaitu disepanjang pinggiran Danau Toba di mulai dari Prapat hingga ke
Haranggaol. Sedangkan yang datar hingga bergelombang (yang kemiringan lerengnya < 15%) yaitu
Danau Toba yang berbatasan dengan pinggiran Kota Parapat. Untuk lebih jelas mengenai kondisi
kemiringan lereng ini dapat dilihat Tabel 4.7.

TABEL 4.7. PENYEBARAN KEMIRINGAN KABUPATEN SIMALUNGUN

Kemiringan Lereng Penyebaran Luas


No.
(%) (Ha) (Km2)
1. 0-2 98.278 22,40
2. 2 – 15 179.613 40,94
3. 15 – 45 100.984 23,02
4. > 45 59.805 13,63

Kabupaten Simalungun 438.660 100,00


Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka 2013

4.4. Geohidrologi
Di Kabupaten Simalungun banyak terdapat sungai-sungai besar dan kecil yang mengalir dari daerah
perbukitan. Diantara sungai-sungai tersebut banyak yang dimanfaatkan sebagai irigasi baik teknis
maupun non teknis untuk menunjang lahan pertanian terutama tanaman pangan lahan basah. Selain
itu sebagian besar penduduk kabupaten ini masih menggunakan sungai sebagai sumber kebutuhan
air bersih sehari-hari seperti masak, mandi dan mencuci.
Berdasarkan Peraturan Menteri PU No. 11A/PRT/M/2006 telah ditetapkan peta wilayah sungai (WS) di
Provinsi Sumatera Utara, dimana pada kabupaten ini dilalui oleh:
 Toba Asahan
 Bah Bolon
 Belawan-Ular-Padang.
Kawasan ini menjadi DAS Hulu bagi Danau Toba, dimana dialiri oleh 9 (sembilan) Daerah Aliran
Sungai (DAS), seperti dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.2 berikut ini.

Profil Kabupaten Simalungun IV.8


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

GAMBAR 4.2. PEMBAGIAN WILAYAH SUNGAI (WS) DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TABEL 4.8 LUAS DAS DI KABUPATEN SIMALUNGUN


No. Nama DAS Luas (Ha)
1. DAS Silau 65,80
2. DAS Wampu 116,85
3. DAS Bedagai 133,34
4. DAS Asahan 237,21
5. DAS Padang 454,22
6. DAS Silou Tua 511,50
7. DAS Ular 594,01
8. DAS Bahapal 610,47
9. DAS Bah Bolon 1.662,91
JUMLAH 4.386,60
Sumber: RTRW Kabupaten Simalungun

Dari 9 (sembilan) DAS yang terdapat di kabupaten ini, maka ada 9 (sembilan) sungai besar yang
mengaliri kabupaten ini, seperti dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini.

TABEL 4.9. PANJANG SUNGAI PADA KABUPATEN SIMALUNGUN


No. Nama Sungai Panjang Sungai (Km2)
1. Hapal 58,50
2. Bah Karei 58,50
3. Bah Biak 61,00
4. Bah Lombut 64,70
5. Bah Kasindir 67,50
6. Aek Silou Tuh 85,50
7. Bah Boluk 89,50
8. Bah Tongguran 91,00
9. Bah Bolon/Bah Binoman 118,00
Sumber: RTRW Kabupaten Simalungun

Profil Kabupaten Simalungun IV.9


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4.5. Klimatologi
Suhu udara rata-rata di Kabupaten Simalungun ini adalah 25,5C dengan suhu terendah 21,1 C dan
suhu tertinggi 31,5C. Sementara itu berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan bahwa kelembaban
rata-rata berkisar antara 81% hingga 88%. Rata-rata curah hujan dalam 1 (satu) tahun yaitu 269 mm
dengan curah hujan tertinggi terdapat pada bulan November sebesar 477 mm. Sedangkan rata-rata
dalam 1 (satu) tahun terdapat 14 hari hujan per bulan dengan hari hujan tertinggi terdapat pada bulan
November sebesar 21 hari hujan. Untuk lebih jelasnya curah hujan dan hari hujan di kabupaten ini
dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini.

TABEL 4.10. DATA CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN DI KABUPATEN SIMALUNGUN

KELEMBABAN CURAH HUJAN HARI HUJAN


No. BULAN
UDARA (%) (mm) (hari)

1. Januari 85 144 12
2. Februari 82 56 4
3. Maret 83 197 13
4. April 84 139 11
5. Mei 84 96 9
6. Juni 86 372 16
7. Juli 86 355 20
8. Agustus 84 408 17
9. September 85 372 20
10. Oktober 81 243 13
11. November 87 477 21
12. Desember 87 370 17
Rata-rata 85 269 14
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka 2013

4.6. Sumber Daya Alam


Potensi sumber daya alam pada Kabupaten Simalungun ini dapat dilihat dari pola penggunaan lahan
dan matapencaharian penduduk/masyarakat. Pada kabupaten ini dapat dikatakan bahwa luas lahan
persawahan cukup besar serta sebagian besar masyarakat di kabupaten ini masih mengandalkan pada
sektor pertanian, termasuk kegiatan perikanan dan peternakan. Ditinjau dari karakteristik budidaya
pertanian yang dilakukan, umumnya dilakukan pada lahan basah (padi sawah), lahan kering (tanaman
pangan, tanaman perkebunan dan kehutanan). Sementara pengusahaan kegiatan pertanian pada
lahan basah hanya dilakukan untuk tanaman padi sawah.

4.6.1. Pertanian
Pengelolaan lahan pertanian di Kabupaten Simalungun meliputi lahan basah dan lahan kering yang
diusahakan dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Profil Kabupaten Simalungun IV.10


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Gambar: Kondisi Pertanian di Kabupaten


Simalungun

Sektor pertanian, bagi daerah Kabupaten Simalungun ini sampai saat ini masih merupakan tulang
punggung perekonomian daerah sebagai penghasil nilai tambah dan devisa maupun sumber
penghasilan atau penyedia lapangan pekerjaan sebagian besar penduduknya.

TABEL 4.11. LUAS PANEN TANAMAN PADI SAWAH


PRODUKSI PRODUKTIVITAS
No. Kecamatan LUAS PANEN (Ha)
(ton) (ton/Ha)
1. Silimakuta 98 373,30 3,81
2. Pematang Silimahuta 29 110,11 3,80
3. Purba - - -
4. Haranggaol Horison - - -
5. Dolok Pardamean - - -
6. Sidamanik 4.760 23.542,57 4,95
7. Pematang Sidamanik 973 4.788,73 4,92
8. Girsang Sipangan Bolon 815 4.092,69 5,02
9. Tanah Jawa 7.860 42.374,69 5,40
10. Hatonduhan 4.871 26.091,39 5,36
11. Dolok Panribuan 5.772 29.961,64 5,20
12. Jorlang Hataran 3.820 19.788,24 5,18
13. Panei 3.853 19.307,54 5,01
14. Panombeian Panei 4.152 20.547,56 4,95
15. Raya 1.514 6.509,51 4,30
16. Dolok Silau 414 1.785,57 4,31
17. Silau Kahean - - -
18. Raya Kahean 458 2.030,39 4,41
19. Tapian Dolok 320 1.667,30 5,21
20. Dolok Batu Nanggar 1.621 8.387,60 5,17
21. Siantar 4.374 23.678,98 5,41
22. Gunung Malela 5.261 28.586,84 5,43
23. Gunung Maligas 1.467 7.936,79 5,41
24. Hutabayu Raja 9.043 49.582,63 5,48
25. Jawa Maraja Bah Jambi 4.344 23.686,80 5,45
26. Pematang Bandar 6.550 36.360,94 5,55
27. Bandar Huluan 1.075 5.724,37 5,33
28. Bandar 2.059 11.224,93 5,45
29. Bandar Marsilam 544 2.875,12 5,29
Profil Kabupaten Simalungun IV.11
BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

30. Bosar Maligas - - -


31. Ujung Padang 2.948 15.242,48 5,17
Kabupaten Simalungun 78.995 416.248,70 5,27
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

Hal ini ditunjukkan dari kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB pada tahun 2010 masih
tetap dominan yakni mencapai 54,59% dari total PDRB yang dihasilkan.
Mengingat pentingnya sektor pertanian bagi daerah Kabupaten Simalungun yang mana memberikan
fasilitas dan dorongan yang lebih terarah bagi perkembangan pembangunan kerakyatan. Pemerintah
daerah Kabupaten Simalungun mempunyai visi yakni “Mewujudkan Kemakmuran Masyarakat Berbasis
Pertanian dan Agroindustri yang didukung oleh sektor Pariwisata“
Sektor pertanian, terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan
dan perikanan. Sub sektor pertanian yang paling dominan yang dibudidayakan masyarakat di
Kabupaten Simalungun. Dalam hal ini sub sektor tanaman bahan makanan mencakup tanaman padi,
palawija dan hortikultura. Untuk tanaman padi dan palawija, memiliki luas panen terbesar seluas
157.005,00 Ha. Sedangkan untuk tanaman sayuran, cabe memiliki luas panen terbesar yaitu sebesar
18.840 Ha.
Dari tabel diatas maka luas panen padi sawah yaitu seluas 78.995 Ha dengan produksi sebsar
416.248,70 ton, tingkat produktivitas lahan persawahan yaitu 5,27 ton/Ha. Sementara itu untuk lahan
padi lading luas panen 14.348 Ha dengan total produksi sebesar 45.045,38 ton, tingkat produktivitas
yaitu 3,14 ton/Ha, untuk lebih lelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.12.

TABEL 4.12. LUAS PANEN TANAMAN PADI LADANG


PRODUKSI PRODUKTIVITAS
No. Kecamatan LUAS PANEN (Ha)
(ton) (ton/Ha)
1. Silimakuta 1.308 4.130,47 3,15
2. Pematang Silimahuta 1.412 4.353,30 3,08
3. Purba 2.232 7.238,49 3,24
4. Haranggaol Horison - - -
5. Dolok Pardamean 1.180 3.712,93 3,15
6. Sidamanik - - -
7. Pematang Sidamanik 265 827,69 2,96
8. Girsang Sipangan Bolon - - -
9. Tanah Jawa - - -
10. Hatonduhan - - -
11. Dolok Panribuan - - -
12. Jorlang Hataran 100 302,33 3,03
13. Panei 85 256,39 3,02
14. Panombeian Panei 1.195 3.714,91 3,11
15. Raya 3.854 11.962,14 3,10
16. Dolok Silau 2.252 7.119,01 3,16
17. Silau Kahean 400 1.245,44 3,11
18. Raya Kahean - - -
19. Tapian Dolok - - -
20. Dolok Batu Nanggar - - -
21. Siantar - - -
22. Gunung Malela - - -

Profil Kabupaten Simalungun IV.12


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

23. Gunung Maligas - - -


24. Hutabayu Raja - - -
25. Jawa Maraja Bah Jambi - - -
26. Pematang Bandar - - -
27. Bandar Huluan - - -
28. Bandar - - -
29. Bandar Marsilam - - -
30. Bosar Maligas - - -
31. Ujung Padang - - -
Kabupaten Simalungun 14.348 45.045,38 3,14
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

Gambar: Komoditi Jagung

Selain tanaman padi, pada Kabupaten Simalungun juga dominan ditanami ketela rambat, seperti pada
Tabel 4.13 berikut ini. Untuk tanaman jagung tingkat produktivitas-nya sebesar 5,06 ton/Ha. Produksi
tertinggi terdapat pada Kecamatan Dolok Pardamean dan Purba dengan produksi masing-masing
sebesar 25.234 ton dan 20.708 ton.

TABEL 4.13. LUAS PANEN TANAMAN JAGUNG

Produktivitas
No. Komoditi Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
(Ton/Ha)

1. Jagung 63.712 322.280,58 5,06


2. Ubi Kayu 12.569 353.930,84 28,16
3. Ubi Jalar 4,189 50.736,63 12.11
4. Kedelai 401 494,26 1,23
5. Kacang Tanah 4.358 5.044,72 1,16
6. Kacang Hijau 367 398,36 1,09
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

Untuk tanaman hortikultura, beberapa sentra produksi hortikultura ini diantaranya terdapat di
Kabupaten Simalungun, berada di Kecamatan Pematang Bandar, Raya, Panombeian Panei, Purba dan
Silimakuta. Sedangkan untuk sentra produksi bawang merah di kabupaten ini terutama di daerah
pinggiran Danau Toba. Untuk lebih jelasnya mengenai komoditi sayuran dapat dilihat pada Tabel 4.14
berikut ini.

Profil Kabupaten Simalungun IV.13


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

TABEL 4.14. LUAS PANEN TANAMAN SAYURAN

Produktivitas
No Komoditi Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
(Ton/Ha)

1. Cabai 4.167 27.186,82 6,52


2. Kubis 5.470 142.541,71 26,06
3. Bawang Merah 437 6.118,92 14,00
4. Bawang Putih 29 249,66 8,61
5. Kentang 4.119 13.293,15 3,23
6. Terong 368 7.558,82 20,54
7. Tomat 924 18.811,31 20,36
8. Wortel 66 1.156,65 17,53
9. Petsai/Sawi 436 6.310,35 14,47
10. Buncis 527 9.044,00 17,16
11. Kacang Panjang 491 7.827,64 15,94
12. Ketimun 272 4.585,87 16,86
13. Kangkung 297 4.146,09 13,96
14. Kacang Merah 50 66,42 1,33
15. Bayam 554 7.742,33 13,98
16. Petai 633 4,70 0,08
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

4.6.2. Perkebunan

Gambar: Komoditi Perkebunan

Pada umumnya perkebunan di Kabupaten Simalungun adalah perkebunan swasta dan rakyat.
Walaupun demikian dimasa mendatang diharapkan perkebunan rakyat ini semakin berkembang.
Jenis komoditi unggulan yang dibudidayakan masyarakat kabupaten ini adalah tanaman kelapa sawit,
coklat, dan kopi. Hal ini terlihat dari besarnya luas tanaman kelapa sawit yaitu seluas 27.359,81 Ha dan
luas tanam terbesar ada di Kecamatan Hatonduhan seluas 11.944,78 Ha. Kemudian diikuti oleh
tanaman karet dengan luas tanam sebesar 11.073,18 Ha dengan luas tanam terbesar juga terdapat di
Kecamatan Raya Kahean yaitu seluas 8.584,98 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil produksi
perkebunan dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini.

Profil Kabupaten Simalungun IV.14


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

TABEL 4.15. KONDISI PENANAMAN TANAMAN PERKEBUNAN


Luas Areal (Ha) Jumlah
Produksi
No. Komoditi Petani
TBM TM TTM Jumlah (Ton)
(KK)
1. Kelapa Sawit 2.402,86 24.953,86 3,10 27.359,81 507.949,41 12.964
2. Karet 1.013,04 11.934,20 147,90 13.095,,14 11.073,18 8.192
3. Kopi Arabika 1.385,11 5.384,12 - 6.76,23 7.077,11 16.416
4. Kopi Robusta - 2.470,92 420,18 2.831,10 2.359,33 3.232
5. Kelapa 409,57 2.118,72 419,42 2.947,71 1.854,96 12.5288
6. Coklat 254,70 5.180,49 - 5.419,74 5.509,07 6,0884
7. Cengkeh 103,50 313,58 4,00 421,08 35,31 458
8. Kulit Manis 25,00 362,56 2,00 389,56 83,52 744
9. Kemiri - 444,63 14,00 458,63 788,47 1.154
10. Aren 6,00 669,57 22,60 698,17 632,03 2.986
11. Pinang 8,55 527,00 1,00 536,55 303,64 1.182
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 20113

4.6.3. Perikanan

Gambar: Kerambah Jaring Apung

Kawasan Perikanan pada daerah Kabupaten Simalungun ini selain memiliki Danau Toba juga terdapat
kolam, persawahan, rawa dan beberapa aliran sungai yang cukup panjang yang dapat dimanfaatkan
untuk pengembangan perikanan. Namun usaha perikanan pada umumnya adalah usaha rumah
tangga dalam skala kecil. Menurut sifat usahanya ada yang sudah dikelola secara budidaya dan
melalui penangkapan di perairan umum. Rumah tangga budidaya ikan lokasi usahanya ada di kolam
dan sawah sedangkan penangkapan ikan dilakukan di sungai, rawa dan danau.
Jumlah rumah tangga budidaya ikan pada tahun 2010 sebanyak 9.651 rumah tangga. Dan hasil
produksi sebanyak 12.983,2 ton. Jumlah rumah tangga dan hasil produksi ini menunjukkan kenaikan
dari tahun 2009. Dibanding sub sektor lainnya, sub sektor perikanan cukup memiliki potensi yang
besar di Kabupaten Simalungun ini. Akan tetapi walaupun demikian beberapa diantaranya masih
mengusahakan subsektor ini secara tradisional hanya untuk dikonsumsi sehari-hari maupun untuk
diperjual-belikan. Jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan nila dan ikan mas. Ikan ikan tersebut
pada umumnya dibudidayakan dari perairan umum, kolam, mina padi dan KJA (Keramba Jaring
Apung). Di sepanjang Danau Toba, petani memelihara ikan nila maupun ikan mas dengan
menggunakan keramba jaring apung. Penggunaan KJA ini sering menggunakan pro dan kontra
karena menimbulkan pencemaran (kekeruhan) sehingga mengurangi daya tarik kawasan danau dan
berdampak pada berkurangnya kunjungan wisatawan domestik maupun internasional.

Profil Kabupaten Simalungun IV.15


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini.
TABEL 4.16. POTENSI PERIKANAN DI KABUPATEN SIMALUNGUN
NILAI
JUMLAH PRODUKSI
No. JENIS SUMBER LUAS (Ha) PENJUALAN
RTP (ton)
(Rp 000)
I. Tangkapan 195 10.533 67,5 464.000
1. Danau 105 8.250 40 183.400
2. Rawa-rawa 10 60 0,5 2.800
3. Waduk 40 72 15 157.800
4. Sungai 40 2.151 12 120.000
II. Budidaya 9.651 7.586 12.983 198.873
1. Kolam Air Deras 60 4,1 3.124,6 49.994
2. Kolam Air Tenang 1.947 1.065,7 2.824,6 39.474
3. Sawah 7.186 6.506,36 1.471,5 20.602
4. KJA 458 10,3 5.562,5 88.803
KABUPATEN 9.846 18.119 13.051 662.873
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

4.6.4. Peternakan
Luasnya lahan pertanian di Kabupaten Simalungun, menjadi lahan yang potensial bagi
pengembangan peternakan. Dari data
BPS 2011, produksi daging yang terbesar merupakan daging babi sebesar 3.443.262 kg dan diikuti
oleh daging sapi sebesar 1.146.369 kg.

TABEL 4.17. PRODUKSI DAGING DI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2010


No. KECAMATAN SAPI KERBAU KAMBING DOMBA BABI
1 Silimakuta 6.450 8.920 612 378 121.660
2 Pematang Silimahuta 2.867 11.616 730 289 428.469
3 Purba 8.600 59.326 730 289 428.469
4 Haranggaol Horison 1.255 12.446 377 45 74.473
5 Dolok Pardamean 1.433 14.728 518 378 170.173
6 Sidamanik 5.913 16.802 753 490 217.201
7 Pematang Sidamanik 2.688 6.016 541 356 207.195
Girsang Sipangan 2.508 4.356 330 22 163.454
8 Bolon
9 Tanah Jawa 106.606 19.706 3.390 824 245.217
10 Hatonduhon 24.367 19.499 1.507 824 33.663
11 Dolok Panribuan 12.183 20.951 1.648 913 288.529
12 Jorlang Hataran 16.663 7.883 1.154 1.091 232.495
13 Panei 358 2.489 400 378 56.105
14 Panombeian Panei 3.583 14.728 306 289 101.274
15 Raya 1.613 12.446 447 423 498.296
16 Dolok Silau 16.483 102.633 1.224 556 121.787
17 Silau Kahean 8.780 18.669 2.166 1.358 115.569
18 Raya Kahean 18.275 19.706 1.601 646 84.693
19 Tapian Dolok 10.571 8.712 1.860 824 -
20 Dolok Batu Nanggar 210.523 9.335 17.275 9.883 6.218

Profil Kabupaten Simalungun IV.16


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

21 Siantar 63.426 11.616 7.039 5.565 10.006


22 Gunung Melela 57.334 8.090 8.922 6.255 4.860
23 Gunug Maligas 59.125 2.074 7.370 5.387 -
24 Hutabayu Raja 32.967 2.074 3.602 1.892 62.180
25 Jawa Mara Bah Jambi 19.172 207 1.860 935 8.434
26 Pematang Bandar 23.846 4.149 3.202 1.914 12.364
27 Bandar Huluan 122.969 1.660 14.996 8.570 6.218
28 Bandar 59.154 6.846 11.418 7.075 4.574
29 Bandar Masilam 46.248 4.771 6.121 4.341 17.653
30 Bosar Maligas 107.733 4.563 11.418 7,635 25.873
31 Ujung Padang 92.676 2.699 7.463 4.630 36.593
JUMLAH 1.146.369 439.716 120.721 74.589 3.443.262
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

4.6.5. Pertambangan
Pengembangan potensi dari sektor pertambangan dan energi dapat menjadi sektor pendukung
dalam pengembangan dan pembangunan daerah. Bahan tambang yang ditemukan di Kabupaten
Simalungun ini bervariasi jenisnya dan beberapa diantaranya mempunyai prospek yang cukup cerah
untuk dikembangkan, dimana bahan tambang tersebut merupakan komoditi mineral sebagai bahan
baku industri dan komoditi eksport. Sedangkan untuk potensi energi panas bumi merupakan energi
yang ramah lingkungan dan relatif murah untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik.
Jenis potensi bahan galian tambang logam dan non logam di kabupaten ini adalah berupah batu
gamping, granit, granodiorit, pasir kuarsa, marmer, zeolit, feldspar, tembaga, batu kapur, lembung
dan andesit.
Untuk lebih jelasnya jumlah perusahaan/usaha sektor pertambangan/penggalian golongan C dan
potensi bahan galian tambang logam dan non logam di kabupaten ini dapat dilihat pada Tabel 3.18
berikut ini.
TABEL 4.18. POTENSI BAHAN GALIAN TAMBANG LOGAM DAN NON LOGAM
No. LOKASI JENIS BAHAN GALIAN KETERANGAN
1. Prapat, tersingkap di sekitar Danau Toba, Batu Gamping Tebal ± 300 mtr, bagian atas
Kec. Raya Kahean, Kec. Haranggaol Horison mengandung urat kalsit, bagian
bawah diisi oleh rijang,
berumur permorkarbon
2. Prapat Granit dan Granodiorit Granit/Diorit sebagai intrusi
yang bersifat masif
3. Kec. Purba (Urung Pane), Negeri Dolok, Pasir Kuarsa Batu pasir kuarsa bercampur
Penahatan, Tanjung Dolok dengan konglamrat
4. Siwajan, Panahatan, Kec. Girsang Sipangan Marmer Berwarna, hitam, kompak
Bolon (Sibaganding, Tanjung Dolok)
5. Sati Borno, Urung Pane, Dolok Pardamean Zeolit -
6. Danau Toba, Girsang Sipangan Bolon Feldspar -
7. Dolok Pardamean Tembaga -
8. Negeri Dolok Tinggi Raja Batu Kapur -
9. Ujung Padang Lempung -
10. Se- Kecamatan Andesit -
Sumber: RTRW Kabupaten Simalungun

Profil Kabupaten Simalungun IV.17


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4.6.6. Pariwisata
Industri pariwisata memegang peranan penting dalam pembangunan kawasan ini baik bagi sektor
ekonomi maupun budayanya. Sejalan dengan rencana pembangunan bahwa pembangunan
pariwisata adalah sektor unggulan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi pariwisata di kawasan ini dibedakan atas: wisata alam, wisata budaya, wisata agro dan wisata
rekreasi. Kegiatan pariwisata yang paling mendominasi di kawasan ini adalah wisata alam sebanyak 31
objek wisata. Selengkapnya jenis dan jumlah obyek wisata menurut kecamatan di kawasan ini dapat
dilihat pada Tabel 3.19 dan Tabel 3.20.

TABEL 4.19.JENIS DAN JUMLAH OBJEK WISATA


JENIS WISATA
No. KECAMATAN CAMPING
ALAM BUDAYA AGRO REKREASI
GROUND
1. Silimakuta - - - - -
2. Pematang Silimahuta - - - - -
3. Purba - 1 - - -
4. Haranggaol Horison 5 - - - -
5. Dolok Pardamean 2 - - - -
6. Sidamanik - - - - -
7. Pematang Sidamanik 3 - 3 - -
8. Girsang Sipangan Bolon 11 - 1 - 1
9. Tanah Jawa 1 - 1 - -
10. Hatonduhan 1 - - - -
11. Dolok Panribuan - 1 1 1 -
12. Jorlang Hataran - 1 1 - -
13. Panei - - - - -
14. Panombeian Panei - - 1 - -
15. Raya 3 - - - -
16. Dolok Silau - - - - -
17. Silau Kahean 1 - - - -
18. Raya Kahean - - - - -
19. Tapian Dolok - - - 1 -
20. Dolok Batu Nanggar 2 - 3 1 -
21. Siantar - 1 1 1 -
22. Gunung Malela - - 1 - -
23. Gunung Maligas - - - 1 -
24. Hutabayu Raja - - 1 - -

Profil Kabupaten Simalungun IV.18


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Lanjutan table 4.19.


JENIS WISATA
No. KECAMATAN CAMPING
ALAM BUDAYA AGRO REKREASI
GROUND
25. Jawa Maraja Bah Jambi 1 - 1 -
26. Pematang Bandar 2 - - - -
27. Bandar Huluan - - - - -
28. Bandar - 1 - - -
29. Bandar Marsilam - - - - -
30. Bosar Maligas - - - 1 -
31. Ujung Padang - - - - -
Sumber: RTRW Kabupaten Simalungun

TABEL 4.20. OBJEK WISATA MENURUT KECAMATAN DAN LOKASINYA


No. KECAMATAN OBJEK WISATA JENIS WISATA

1. Purba a. Rumah Bolon Wisata Budaya


2. Haranggaol Horison a. Kohan Road Wisata Alam
b. Haranggaol Wisata Alam
c. Liang Atas Wisata Alam
d. Liang Nangka Wisata Alam
e. Pantai Silumbak Wisata Alam
3. Dolok Pardamean a. Simarjarunjung Wisata Alam
b. Tiga Ras Wisata Alam
4. Pematang Sidamanik a. Tanjung Unta Wisata Alam
b. Toba Sari Wisata Agro
c. Sidamanik Wisata Agro
d. Bah Butong Wisata Agro
e. Sipolha Wisata Alam
f. Air Terjun Nagori Sihilon Wisata Alam
5. Girsang Sipangan Bolon
a. Danau Toba Wisata Alam
b. Batu Gantung Wisata Alam
c. Camping Ground Wisata Remaja
d. Air Terjun Halimbingan Wisata Alam
e. Huta Sibatu Loting Parherekan Wisata Alam
f. Sibaganding/Batu Gorga Wisata Alam
g. Sip. Bolon/Tanaman Nenas Wisata Agro
h. Dolok Simarbalatuk Wisata Alam
i. Batu Lubang Wisata Alam
j. Dolok Sae-sae Wisata Alam
k. Liang Majontik Wisata Alam
l. Liang Bolon Wisata Alam
m. Mual Bolon Wisata Alam
6. Dolok Panribuan
a. Batu Gajah Wisata Budaya
b. Manigorn Wisata Rekreasi
c. Botanical Garden Marihat Huta Wisata Agro

Profil Kabupaten Simalungun IV.19


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Lanjutan Tabel 3.20.

No. KECAMATAN OBJEK WISATA JENIS WISATA

7. Jorlang Hataran
a. Batu Silaon Wissata Budaya
b. Kasinder Wisata Agro
8. Silau Kahean
a. Tinggi Raja Wisata Alam
9. Siantar
a. Museum Wisata Budaya
b. Perkebunan Marihat Wisata Agro
c. Permandian Bah Tio Wisata Rekreasi
10. Gunung Maligas
a. Karang Anyer Wisata Rekreasi
11. Gunung Malela
a. Perk. Karet Bangun Wisata Agro
12. Dolok Batu Nanggar
a. Dolok Ilir Wisata Rekreasi
b. Dolok Merangir Wisata Agro
c. Bah Bolon/Air Terjun Wisata Agro
d. Bah Bolon/Kolam Air Tawar Wisata Agro
e. Bah Tobu/Brombus Wisata Alam
f. Dolok Hataran Wisata Alam
13. Panaombeian Panei
a. Marjandi Wisata Agro
14. Bandar
a. Kramat Kubah Wisata Budaya
15. Hatonduhan
a. Air Terjun Bah Hapusuk Wisata Alam
16. Tanah Jawa
a. Air Terjun Turunan Bunhit Wisata Alam
b. Perk. Belimbingan Wisata Agro
17. Jawa Maraja Bah Jambi
a. Bah Jambi Wisata Agro
b. Moho Wisata Alam
18. Raya
a. Sampuran Bah Bala Wisata Alam
b. Pemandian Sampuran Tarak Ni Wisata Alam
Onggang
c. Panjat Tebing Panatapan Dolok Wisata Alam
Simarsola dan Simarsumpit
19. Pematang Bandar
a. Kerasan I Wisata Alam
b. Maeriah Bandar Wisata Alam
20. Bosar Maligas
a. Air terjun Turgit Sandi Wisata Rekreasi
21. Tapian Dolok
a. Pemandian Dolok Seribu Wisata Rekreasi

Profil Kabupaten Simalungun IV.20


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

22. Huta Bayu Raja


a. Perk. Dolok Sinumbah Wisata Agro
Sumber: RTRW Kabupaten Simalungun

Industri Pariwisata Kabupaten Simalungun sebagai salah satu sektor andalan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat hingga saat ini masih mengalami kelesuan, rendahnya tingkat penghunian
kamar Hotel (Hotel Occupancy Rate) untuk seluruh kelas hotel masih dibawah 30%.

4.7. Kondisi Sosial dan Ekonomi

4.7.1. Sarana Pendidikan


Pada tahun 2010, jumlah sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Simalungun sebanyak 1.034 unit
sekolah yang terdiri dari 59 unit TK, 842 unit SD, 142 unit SMP, dan 90 unit SMA/SMK. Data sarana
pendidikan ini diperoleh dari buku Kabupaten Dalam Angka, 2013, yang diterbitkan oleh BPS dan tidak
merinci penyebaran sarana pendidikan tingkat TK dan tidak mencantumkan jumlah dan penyebaran
fasilitas pendidikan tingkat perguruan tinggi dan akademi. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 4.21.

TABEL 4.21. JUMLAH SARANA PENDIDIKAN DI KABUPATEN SIMALUNGUN


No. TINGKAT PENDIDIKAN SEKOLAH GURU MURID
1. TK Negeri 2 4 57
2. TK Swasta 57 163 981
3. SD Negeri 789 7.632 101.764
4. SD Swasta 44 347 8.077
5. SLTP Negeri 51 1.882 38.799
6. SLTP Swasta 91 1.209 4.381
7. SMA/SMK Negeri 24 744 11.385
8. SMA Swasta 66 1.156 17.298
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

Untuk sarana pendidikan tingkat TK, kecamatan yang belum memiliki sarana pendidikan ini ada 10
kecamatan, yaitu Kecamatan Pematang Silimahuta, Purba, Dolok Pardamean, Dolok Panribuan,
Panombeian Panei, Dolok Silou, Silou Kahean, Raya Kahean, Tapian Dolok, dan Gunung Maligas.
Untuk sarana pendidikan tingkat SD dan SLTP pada tiap kecamatan telah memiliki fasilitas untuk
jenjang pendidikan ini.
Untuk sarana pendidikan tingkat SMA, kecamatan yang belum memiliki sarana pendidikan ini ada 3
kecamatan, yaitu Kecamatan Pematang Silimahuta, Haranggaol Horison, dan Hatonduhan.

4.7.2. Sarana Kesehatan


Jumlah seluruh sarana kesehatan di Kabupaten Simalungun sebanyak 1.535 unit yang terdiri 8 unit
Rumah Sakit, 34 unit Puskesmas, 169 unit Puskesmas Pembantu (Pustu), dan 1.324 unit Posyandu.
Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Simalungun terletak di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon,
Tanah Jawa, Raya, Tapian Dolok, Dolok Batu Nanggar, Bandar Huluan, dan Bandar. Sementara itu
untuk fasilitas kesehatan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu telah terdapat di seluruh kecamatan di
Kabupaten Simalungun.

Profil Kabupaten Simalungun IV.21


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

TABEL 4.22. JUMLAH SARANA KESEHATAN DI KABUPATEN SIMALUNGUN


FASILITAS KESEHATAN (unit)
No. KECAMATAN RUMAH PUSKESMAS
PUSKESMAS POSYANDU
SAKIT PEMBANTU
1. Silimakuta 1 1 2 19
2. Pematang Silimahuta - 1 2 17
3. Purba - 1 6 33
4. Haranggaol Horison - 1 1 16
5. Dolok Pardamean - 1 6 29
6. Sidamanik - 1 5 33
7. Pematang Sidamanik - 1 6 39
8. Girsang Sipangan Bolon 1 1 2 28
9. Tanah Jawa 1 1 7 73
10. Hatonduhan - 1 6 37
11. Dolok Panribuan - 1 8 42
12. Jorlang Hataran - 1 2 33
13. Panei - 1 4 56
14. Panombeian Panei - 1 4 35
15. Raya 1 1 11 67
16. Dolok Silau - 1 7 23
17. Silau Kahean - 1 6 33
18. Raya Kahean - 1 5 32
19. Tapian Dolok 1 1 5 47
20. Dolok Batu Nanggar 1 1 7 59
21. Siantar - 2 5 64
22. Gunung Malela - 1 5 41
23. Gunung Maligas - 1 5 28
24. Hutabayu Raja - 2 9 57
25. Jawa Maraja Bah Jambi - 1 3 29
26. Pematang Bandar - 2 8 58
27. Bandar Huluan 1 1 5 50
28. Bandar 1 1 9 82
29. Bandar Marsilam - 1 4 42
30. Bosar Maligas - 1 5 72
31. Ujung Padang - 1 9 50
KABUPATEN SIMALUNGUN 8 34 169 1.324
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka,, 2013

4.7.3. Sistem Transportasi


Sistem prasarana utama wilayah yang diuraikan dalam sub bab ini adalah: sistem
jaringan transportasi darat, transportasi air/danau, transportasi udara yang masing-
masing diuraikan berikut ini.

Profil Kabupaten Simalungun IV.22


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

A. Transportasi Darat
Sistem transportasi darat yang terdapat pada Kabupaten Simalungun mencakup jaringan jalan. Sistem
jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder, dimana
sistem jaringan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan distribusi barang dan jasa
untuk pengembangan semua kawasan, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang
berwujud pusat-pusat pelayanan.
Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi
barang dan untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan. Kabupaten Simalungun dilalui oleh jalan
arteri primer yang menghubungkan kota-kota di Sumatera Utara bagian timur dengan dataran tinggi
(bagian tengah Sumatera Utara).
Kondisi jalan di Kabupaten Simalungun tediri dari 1.205,86 Km dengan kondisi baik atau sebesar
41,23% dari seluruh panjang jalan di kabupaten ini, 742,17 Km dengan kondisi sedang atau 25,38%
dari seluruh panjang jalan di kabupaten ini, 730,50 Km dengan kondisi rusak atau 24,98% dari seluruh
panjang jalan di kabupaten ini, sedangkan panjang jalan dengan kondisi rusak berat 245,95 Km atau
8,41% dari total panjang jalan di Kabupaten Simalungun. Untuk melihat kondisi jaringan jalan di
Kabupaten Simalungun ini dapat dilihat pada Tabel 3.23 berikut ini.

TABEL 4.23. PANJANG JALAN MENURUT STATUS DAN JENIS PERMUKAAN


KONDISI JALAN (Km) JUMLAH
No. STATUS JALAN RUSAK (Km)
BAIK SEDANG RUSAK
BERAT
1. Jalan negara 77,98 10,68 1,43 - 90,08

2. Jalan Provinsi 104,09 74,42 27,89 33,26 239,66

3. Jalan Kabupaten 944,00 566,00 631,00 81,00 2.222,00

4. Jalan kecamatan 79,79 91,07 70,18 131,69 372,74

Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

Sedangkan kondisi jaringan jalan di kawasan ini menurut jenis permukaan dan keadaan jalan yaitu,
jalan yang sudah diaspal berdasarkan panjang jalan menurut status jalan berkisar 1.997,60 Km, jalan
kerikil berkisar 535,88 Km dan jalan tanah berkisar 361,00 Km. Untuk lebih jelasnya panjang jalan
menurut jenis permukaan dan keadaan jalan di kabupaten ini tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel
4.24 berikut ini.

TABEL 4.24. PANJANG JALAN MENURUT STATUS DAN KONDISI JALAN


KONDISI JALAN (Km) JUMLAH
No. STATUS JALAN (Km)
DIASPAL KERIKIL TANAH LAINNYA

1. Jalan negara 90,08 - - - 90,08

2. Jalan Provinsi 239,66 - - - 239,66

3. Jalan Kabupaten 1.497,00 409 316 - 2.222,00

4. Jalan kecamatan 170,86,00 126,88 45 30,00 372,74

Profil Kabupaten Simalungun IV.23


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

Pada kabupaten ini terdapat beberapa terminal, lokasi terminal ini terletak:
 Terminal Perdagangan, dengan luas 16.700 m 2 dan
 Terminal Sukadane, dengan luas 28.000 m 2.
Lokasi terminal ini sangat baik dan terletak tidak jauh dari pusat kota dengan sarana jalan yang
memadai dan memiliki jalan kolektor sebagai penghubung sehingga tingkat pencapaian
aksesibilitasnya mudah.

B. Transportasi Danau

Gambar: Transportasi Danau


Transportasi danau yang terdapat pada Kabupaten Simalungun ini merupakan penghubung antara
Kabupaten Sima-lungun dengan kabupaten yang ada di Kawasan Danau Toba. Lokasi
dermaga/pelabuhan di kabupaten ini berada di dermaga Prapat, Tiga Raja, Haranggaol dan Tigaras.
Kapasitas pelabuhan penyeberangan Tiga Raja yaitu sebesar 15 GRT, dengan luas dermaga 750 m m2.
Untuk lebih jelasnya jumlah angkutan kapal, penumpang dan barang pada pelabuhan angkutan
sungai, danau dan penyeberangan di kabupaten ini dapat dilihat pada Tabel 4.25. Kunjungan
penumpang pelayaran di kabupaten ini sebesar 562.106 jiwa, dengan kunjungan kapal pada tahun
2010 sebesar 43.969 unit.

TABEL 4.25. JUMLAH ANGKUTAN KAPAL, DAN PENUMPANG YANG MASUK DAN KELUAR
MENURUT DERMAGA PENYEBERANGAN
JUMLAH KUNJUNGAN PENUMPANG
No. BULAN
KAPAL/SHIP (BUAH/UNIT) (jiwa)

1. Prapat 8.827 211.604


2. Tigaraja 26.840 222.385
3. Haranggaol 4.812 8.143
4. Tigaras 3.490 119.974

JUMLAH 43.969 562.106


Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

4.7.4. Sistem Pengairan


Sistem jaringan irigasi yang ada di kawasan ini hanya terdapat di Kabupaten Simalungun. Pola
jaringan pengairan/irigasi di Kabupaten ini yaitu mengikuti bentuk areal persawahan, dengan tingkat
jaringan irigasi adalah tetap (T), semi tetap (ST), saluran drainase (SD) dan irigasi desa. Kondisi irigasi
di kawasan ini yaitu dengan kondisi sedang dan ada beberapa yang rusak berat (tanggul jebol),
sehingga areal beralih fungsi menjadi tanaman keras dan ada juga yang beralih fungsi menjadi

Profil Kabupaten Simalungun IV.24


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

pembangkit listrik. Untuk lebih jelasnya pola jaringan dan kondisi pengairian/irigasi di kabupaten
dapat dilihat pada Tabel 4.26.
Saluran irigasi di kabupaten ini dibedakan atas 2 (dua) yaitu: saluran pembawa induk & sekunder dan
saluran pembuangan drainase. Panjang saluran pembawa induk dan sekunder yaitu 5.270,90 meter,
sedangkan panjang saluran pembuang/drainase adalah 615,46 meter. Saluran pembawaan induk dan
sekunder berada di Kecamatan Tanah Jawa dengan panjang 147,24 meter.
Luas baku areal irigasi di kabupaten ini pada Tahun 2010 adalah sebesar 41.794 Ha. Luas baku areal
irigasi yang paling besar berada di Kecamatan Hutabayu Raja yaitu sebesar 5.031 Ha, sedangkan luas
baku areal irigasi yang paling kecil berada di Kecamatan Tapian Dolok yaitu sebesar 152 Ha.

TABEL 4.26. KONDISI LAHAN PERSAWAHAN IRIGASI DI KABUPATEN SIMALUNGUN


IRIGASI (Ha)
TADANG
No. KECAMATAN SEMI JUMLAH
TEKNIS SEDERHANA HUJAN
TEKNIS
1 Silimakuta - - - - -
2 Pematang Silimahuta - - - - -
3 Purba - - - - -
4 Haranggaol Horison - - - - -
5 Dolok Pardamean - - - - -
6 Sidamanik 2.240 - - - 2.240
7 Pematang Sidamanik - 287 - - 287
Girsang Sipangan - 130 91 - 221
8 Bolon
9 Tanah Jawa 4.356 - - - 4.356
10 Hatonduhon 2.754 - - - 2.754
11 Dolok Panribuan 2.912 240 - - 3.152
12 Jorlang Hataran 2.369 - - - 2.369
13 Panei 2.165 - - - 2.165
14 Panombeian Panei 1.937 93 - - 2.030
15 Raya - 465 125 185 775
16 Dolok Silau - - - - -
17 Silau Kahean - - - - -
18 Raya Kahean - - - - -
19 Tapian Dolok 132 - 20 - 152
20 Dolok Batu Nanggar 535 - - - 535
21 Siantar 2.058 - - - 2.058
22 Gunung Melela 3.890 - - - 3.890
23 Gunug Maligas 807 - - - 807
24 Hutabayu Raja 5.031 - - - 5.031
25 Jawa Mara Bah Jambi 2.426 - - - 2.426
26 Pematang Bandar 3.491 - - - 3.491
27 Bandar Huluan 660 100 - - 760
28 Bandar 940 - - - 940
29 Bandar Masilam - - - - -
30 Bosar Maligas - - - - -
31 Ujung Padang 690 238 420 7 1.355
JUMLAH 39.393 1.553 656 192 41.794

Profil Kabupaten Simalungun IV.25


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

Daerah irigasi di kabupaten ini berada di 21 (dua puluh satu) kecamatan. Sumber air yang digunakan
untuk irigasi pada kabupaten ini berasal dari sungai yang mengalir pada kabupaten ini. Untuk lebih
sumber air irigasi dapat dilihat pada Tabel 4.27.

TABEL 4.27. DAFTAR SUNGAI/SUMBER AIR DI KABUPATEN SIMALUNGUN


PENGGOLONGAN SUNGAI PANJANG ALIRAN
No. SUNGAI PELUAPAN
KECIL SEDANG BESAR
M.A BANJIR BESAR
A. 1. Bah Sibual-bual 1. Bah Issir 1. Bah Bolon/ 130,00
Bah
Binoman
2. Bah Kata 3,25
3. Bah Dalahi/ 2,50
Da Boru 8,20
B. 1. Bah Korah 4. Bah Biak 92,00
2. Bah Sikkam
3. Bah Motung
4. Bah Sawah 6,00
5. Bah Sitanggang 40,00
6. Bah Tabasan 7,00
7. Bah Silimbas/Simata Huting 5,50
8. Bah Butong 12,00
9. Bah Situnggaling 4,50
10. Bah Siboras 4,75
11. Bah Silopak 5,25
12. Bah Sagala 2,40
C. 1. Bah Kapuran 5. Bah Hilang
2. Bah Maningkring
3. Bah Bunian
4. Bah Birong
5. Bah Marung
6. Bah Garbus
7. Bah Sinuan
8. Bah Lisang
9. Bah Pelanduk
10. Bah Kurabi
11. Bah Mandohu
12. Bah Simata-mata
13. Bah Bintoran
14. Bah Damatok
15. Bah Bangun
Sumber: Dinas PU Pengairan Kabupaten Simalungun, 2013

4.7.5. Energi/Listrik

Profil Kabupaten Simalungun IV.26


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Jumlah pelanggan PLN di Kabupaten Simalungun sekitarnya pada tahun 2010 berjumlah 181.581
pelanggan, artinya hampir di setiap kecamatan di kabupaten ini sudah terlayani jaringan listrik.
Standar kebutuhan listrik untuk setiap rumah tangga adalah 90 VA/orang untuk domestik, 22,5
VA/jiwa untuk sarana umum/sosial, dan untuk komersial dan lain-lain yaitu 112,5 VA/jiwa. Pembangkit
listrik pada kawasan ini terdapat di Kecamatan Raya Kahean yaitu berupa PLTG, sedangkan untuk
jaringan listrik berupa gardu induk berada di Kota Pematangsiantar. Untuk lebih jelasnya jumlah
pelanggan listrik di Kabupaten Simalungun dapat dilihat Tabel 4.28 berikut ini.

TABEL 4.28. JUMLAH PELANGGAN LISTRIK MENURUT PELANGGAN DI KABUPATEN SIMALUNGUN


JUMLAH PELANGGAN
No. JENIS PELANGGAN
TAHUN 2009 TAHUN 2010
1. Rumah Tangga (KK) 168.499 173.943
2. Sosial 3.529 3.529
3. Pemerintahan 624 593
4. Bisnis 3.297 3.409
5. Industri 108 107
KABUPATEN SIMALUNGUN 176.057 181.581
Sumber: PLN Wilayah II Pematangsiantar, 2013

Kabupaten Simalungun ini juga memiliki potensi energi dari beberapa air terjun. Air terjun yang
digunakan untuk menghasilkan energi adalah Air terjun Karai 1-17 yang terdapat di Kecamatan Silau
Kahean, Air terjun Silau 1 dan 2 di Kecamatan Hatonduhan, Air terjun Siporkas di Kecamatan Raya dan
Air terjun Nionggang di Kecamatan Raya. Selain energi air terjun, juga terdapat potensi panas bumi
Dolok Merawan sebesar 225 Mwe yang terdapat di Kecamatan Silau Kahean. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 4.29 berikut ini.

TABEL 4.29. POTENSI ENERGI AIR TERJUN DI KABUPATEN SIMALUNGUN


No. AIR TERJUN POTENSI MW LOKASI
1. Air terjun Karai 1 4,2 Silau Kahean
2. Air terjun Karai 2 1,5 Silau Kahean
3. Air terjun Karai 3 2,7 Silau Kahean
4. Air terjun Karai 4 1,4 Silau Kahean
5. Air terjun Karai 5 0,2 Silau Kahean
6. Air terjun Karai 6 2,5 Silau Kahean
7. Air terjun Karai 7 5 Silau Kahean
8. Air terjun Karai 8 2,5 Silau Kahean
9. Air terjun Karai 9 3,5 Silau Kahean
10. Air terjun Karai 10 4,4 Silau Kahean
11. Air terjun Karai 11 4 Silau Kahean
12. Air terjun Karai 12 4,9 Silau Kahean
13. Air terjun Karai 13 12 Silau Kahean
14. Air terjun Karai 14 1 Silau Kahean
15. Air terjun Karai 15 1,2 Silau Kahean
16. Air terjun Karai 16 2,8 Silau Kahean
17. Air terjun Karai 17 0.7 Silau Kahean
18. Air terjun Silau 1 dan 2 15 Silau Kahean
19. Air terjun Sipitu Tika - Silau Kahean

Profil Kabupaten Simalungun IV.27


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

20. Air terjun Hatonduhan - Silau Kahean


21. Air terjun Siporkas - Silau Kahean
22. Air terjun Tarak Nionggang - Silau Kahean
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi, 2013

4.7.6. Telekomunikasi
Dalam menunjang kegiatan kawasan terutama kegiatan perdagangan dan perkantoran maka akan
semakin menuntut sarana jaringan komunikasi. Sarana telekomunikasi di kabupaten ini ini telah
dilayani oleh PT. Telkom, serta operator HP seluler.
Saat ini, pelayanan jaringan telekomunikasi hanya melayani sebagian kawasan yang letaknya dekat
dengan perkotaan (Kota Pematangsiantar dan ibukota kecamatan di Kabupaten Simalungun). Untuk
kawasan yang tidak terlayani oleh PT. Telkom, telah terjangkau jaringan telekomunikasi selular. Sarana
yang sangat membantu masyarakat perdesaan juga tersedia warung telepon (wartel) yang ada di
desa-desa yang belum terjangkau jaringan telepon selular.
Kapasitas sambungan telepon dan sistem jaringan distribusi telepon belum seluruhnya dapat melayani
kebutuhan masyarakat yang ada saat ini, walaupun ada, hanya untuk melayani kebutuhan yang vital,
seperti pada kantor pemerintahan, perdagangan dan sebagian perumahan.
Sistem distribusi jaringan telepon ini yang digunakan dengan jaringan primer dan jaringan sekunder.
Jaringan primer menghubungkan sentral dengan daerah-daerah lokasi, sedangkan jaringan sekunder
menghubungkan jaringan primer dengan rumah-rumah penduduk.

4.7.7. Pengelolaan Lingkungan (Sampah, Air Limbah dan Air Bersih)

A. Persampahan
Sistem pengelolaan persamahan di kabupaten ini sampai saat ini masih melayani masyarakat di
sepanjang jalan negara terutama di sekitar pasar dan terminal. Namun pada umumnya masyarakat di
kabupaten ini masih menggunakan pengelolaan sampah dengan sistem individual yaitu dengan cara
mengumpulkan sampah pada satu tempat dan kemudian sampah tersebut dibakar, ditimbun ataupun
dibuang ke hutan.
Wilayah yang dilayani masih terbatas pada pusat-pusat kota, pusat perdagangan, jalan-jalan protokol
dan kawasan permukiman yang padat penduduknya. Pada kawasan tersebut di atas terlihat cukup
bersih dengan tidak adanya tumpukan-tumpukan sampah pada jumlah yang relatif besar yang
terkesan tidak tertangani.
Pada kawasan yang tidak terlayani, masyarakat melakukan pengelolaan sampahnya secara swadaya
dengan cara ditimbun/dibakar yang masih dapat pada halaman rumah masing-masing.
Cara pelayanan sampah yang dilaksanakan saat ini untuk kawasan ini, dilakukan dengan siklus
operasional, sebagai berikut:
 Pasar
Timbulan sampah Container Baja Arm Roll Truck TPA (tempat pembuangan
akhir di Kecamatan Bandar)
 Permukiman
Timbulan sampah Perwadahan Drump Truck TPA (tempat pembuangan akhir
di Kecamatan Bandar)
Pengelolaan sampah dengan penggunaan dump truck langsung ke sumber sampah seperti yang
dikembangkan saat ini memiliki kendala sebagai berikut:

Profil Kabupaten Simalungun IV.28


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

 Sulit melayani permukiman padat pada jalan-jalan lingkungan yang relatif sempit untuk dilalui
truck sampah.
 Pengumpulan sampah menggunakan truck akan cenderung mengurangi efektifitas pengangkutan
sampah sehingga rotasi perhari ke TPA berkurang.
Pengembangan sistem sampah secara off site sistem kemungkinan akan lebih efisien dilakukan
dengan pengembangan sebagai berikut:
 Pengumpulan sampah menggunakan becak sampah atau gerobak sampah pada wilayah yang sulit
dilalui oleh truck sampah.
 Penyediaan lokasi transfer sampah dari becak/gerobak ke truck sampah untuk permukiman padat
yang tidak dapat dilalui truck sampah.

B. Air Limbah
Pada umumnya sistem air limbah di kabupaten ini adalah sistem pembuangan air limbah setempat
(on site system). Lumpur tinja diolah pada septic tank pribadi. Sedangkan air limbah rumah tangga
masih menyatu dengan saluran drainase.
Penduduk yang memiliki sarana sanitasi masih sangat kecil, dimana penduduk pada umumnya
membuang limbah tinja di sungai atau ruang-ruang terbuka lainnya.
Pengelolaan air limbah rumah tangga di kawasan ini dilakukan dengan cara:
 Membuang kotoran WC ke dalam spetic tank di kawasan perumahan, perkantoran, ruko dll.
 Membuang air limbah kamar mandi dan dapur ke saluran darinase, dengan memisahkan
saluran air limbah WC dan kamar mandi/dapur.
 Masyarakat yang tingal dipinggiran kota sebagian masih menggunakan cubluk, berupa galian
tanah sebagai sarana pembuangan kotoran WC.
Untuk industri diwajibkan membuat sarana pengolaan air limbah sebelum membuang air limbahnya
ke sungai, pengawasan pengelolaan air imbah industri ini berada pada Bappedalda (Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah).
Hitam dan berbaunya air parit/saluran drainase menjadi indikasi tercemarnya saluran drainase
tersebut dengan air limbah rumah tangga. Hal ini terjadi karena septic tank dibangun dengan outlet
langsung ke saluran drainase tanpa adanya bidang resapan. Kondisi ini dapat dilihat pada saluran
drainase di sepanjang jalan protokol dan jalan lingkungan permukiman. Padatnya permukiman akibat
terbatas dan sempitnya luas kavling di kawasan ini, akan berdampak pada menurunnya kualitas air
tanah dangkal seperti sumur gali karena jaraknya septic tank kurang dari 15 meter.
Tidak adanya sekat ruang pengendapan pada konstruksi septic tank mengakibatkan tinja dapat
mengalir ke saluran drainase dan tidak penuhnya septic tank, sehingga permintaan jasa pengurasan
truk tinja dikeluhkan sangat rendah oleh Dinas Pasar dan Kebersihan yang menyediakan sarana
tersebut.
Pengembangan pengendalian/pengelolaan air limbah rumah tangga secara umum, antara lain:
 Persyaratan pembuatan septic tank dengan konstruksi yang memenuhi syarat dikaitkan pada
pengeluaran izin SIMB (surat izin mendirikan bangunan).
 Pembangunan perumahan dilengkapi dengan prasarana saluran drainase yang terpadu
hingga saluran primer yang ada.
 Sebaiknya pembangunan perumahan dilengkapi dengan fasilitas air dari PDAM, meskipun air
tanah dangkal relatif mudah diproses.

Profil Kabupaten Simalungun IV.29


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

C. Air Bersih
Saat ini pelayanan air bersih di kabupaten ini hampir tersedia di setiap kecamatan, sedangkan
kecamatan yang belum terlayani jaringan air bersih terdapat di Kecamatan Pematang Silimahuta,
Pematang Sidamanik, Hatonduhan, Raya Kahean, Hutabayu Raja, Bandar Huluan, Bandar Marsilam,
Bosar Maligas dan Ujung Padang, dalam hal ini masyarakat umumnya masih menggunakan sumur,
mata air dan air sungai. Bagi daerah yang berada pada pinggiran Danau Toba masyarakat masih
menggunakan air danau tersebut sebagai pemenuhan akan kebutuhan air bersih sehari-hari.
Banyaknya pelanggan air bersih di Kabupaten Simalungun ini pada tahun 2011 didominasi oleh
penggunaan untuk rumah tangga yaitu sebesar 30.099 pelanggan untuk rumah tangga,
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.30.
Kapasitas pelanggan air bersih ini diperuntukan oleh: rumah tangga, hotel, badan sosial rumah sakit,
tempat ibadah, umum, toko, dan industri, instansi pemerintah dan penggunaan lain-lain.
Volume pelayanan air bersih di kawasan ini yang paling banyak digunakan untuk rumah tangga yaitu
sebesar 5.049.690 m3, sedangkan penggunaan air bersih yang paling sedikit adalah penggunaan
sarana hotel dengan 17.000 m3.

TABEL 4.30. JUMLAH PELANGGAN AIR MINUM


JUMLAH PELANGGAN (UNIT)
SARANA
No. KECAMATAN RUMAH INSTANSI
HOTEL SOSIAL &
TANGGA PEMERINTAHAN
PUBLIK
1. Silimakuta 336 - 9 4
2. Pematang Silimahuta - - - -
3. Purba 210 - 5 1
4. Haranggaol Horison 214 - 9 2
5. Dolok Pardamean 140 - 1 1
6. Sidamanik 779 - 24 6
7. Pematang Sidamanik - - 351 -
8. Girsang Sipangan Bolon 24.910 114 6.399 339
9. Tanah Jawa 3.660 - 179 22
10. Hatonduhan 619 - 9 4
11. Dolok Panribuan 802 - 21 2
12. Jorlang Hataran 817 - 18 5
13. Panei 1.783 - 51 12
14. Panombeian Panei - - - -
15. Raya 1.023 - 23 11
16. Dolok Silau - - - -
17. Silau Kahean 393 - 6 1
18. Raya Kahean 135 - 1 1
19. Tapian Dolok 2.076 - 42 6
20. Dolok Batu Nanggar 350 - 206 11
21. Siantar 8.240 - 125 76
22. Gunung Malela 995 - 23 2
22. Gunung Malela 995 - 23 2
23. Gunung Maligas 1.043 - 18 1
24. Hutabayu Raja 728 - 23 5
25. Jawa Maraja Bah Jambi - - - -

Profil Kabupaten Simalungun IV.30


BANTUAN TEKNIS RPI2JMKabupaten Simalungun2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

26. Pematang Bandar 1.468 - 58 9


27. Bandar Huluan - - - -
28. Bandar 760 - 203 21
29. Bandar Marsilam - - - -
30. Bosar Maligas - - - -
31. Ujung Padang 437 - 8 4
JUMLAH
Sumber: Kabupaten Simalungun Dalam Angka, 2013

Profil Kabupaten Simalungun IV.31

Anda mungkin juga menyukai