Anda di halaman 1dari 16

KOGASRATGAB JAWA BARAT

SATGASRAT PR-17/SBB/K

Geografi.

Wilayah Kab. Subang secara Geografis terletak dibagian utara


Propinsi Jawa Barat , dengan batas Koordinat yaitu antara 107 31
107 54 Bujur Timur dan 6 11; - 6 49 lintang selatan. Adapun batas
batas wilayah dengan Kab/Kota yang berdekatan letaknya secara
geografis adalah sbb :

a) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Bandung.


b) Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Purwakarta dan
Karawang
c) Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.
d) Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Indramayu dan
Sumedang.

Luas wilayah Kab. Subang adalah 205.176,95 hektar atau


sekitar 6,34 % dari luas Propinsi Jawa Barat, dengan luas tiap
kecamatan sebagai berikut :

KECAMATAN LUAS (KM) PERSENTASI


1 2 3
01. SAGALAHERANG 45,22 2,20
02. SERANGPANJANG 54,03 2,63
03. JALANCAGAK 36,64 1,79
04. CIATER 57,23 2,79
05. CISALAK 83,28 4,06
06. KASOMALANG 39,68 1,93
07. TANJUNGSIANG 67,16 3,27
08. CIJAMBE 101,31 4,94
09. CIBOGO 61,36 2,99
10. SUBANG 44,23 2,16
11. KALIJATI 97,48 4,75
12. DAWUAN 88,19 4,30
13. CIPEUNDEUY 94,21 4,59
14. PABUARAN 60,95 2,97
15. PATOKBEUSI 80,62 3,93
16. PURWADADI 86,3 4,21
17. CIKAUM 92,8 4,52
18. PAGADEN 44,81 2,18
19. PAGADEN BARAT 49,1 2,39
20. CIPUNAGARA 100,78 4,91
21. COMPRENG 65,67 3,20
22. BINONG 47,41 2,31
23. TAMBAKDAHAN 58,62 2,86
24. CIASEM 110,04 5,36
25. PAMANUKAN 35,38 1,72
26. SUKASARI 64,23 3,13
2

27. PUSAKANAGARA 54,71 2,67


28. PUSAKAJAYA 60,94 2,97
29. LEGONKULON 72,23 3,52
30. BLANAKAN 97,15 4,73

Sedangkan rangkaian ketinggian tempat antara 0 1500 meter


dpl (diatas permukaan laut). dengan ketinggian DPL tiap kecamatan
sebagai berikut :

KECAMATAN TINGGI DPL (M)


(1) (2)
01. SAGALAHERANG 556
02. SERANGPANJANG 634
03. JALANCAGAK 541
04. CIATER 818
05. CISALAK 371
06. KASOMALANG 458
07. TANJUNGSIANG 403
08. CIJAMBE 365
09. CIBOGO 66
10. SUBANG 88
11. KALIJATI 108
12. DAWUAN 107
13. CIPEUNDEUY 71
14. PABUARAN 31
15. PATOKBEUSI 26
16. PURWADADI 135
17. CIKAUM 29
18. PAGADEN 34
19. PAGADEN BARAT 58
20. CIPUNAGARA 39
21. COMPRENG 21
22. BINONG 25
23. TAMBAKDAHAN 18
24. CIASEM 13
25. PAMANUKAN 11
26. SUKASARI 2
27. PUSAKANAGARA 9
28. PUSAKAJAYA 8
29. LEGONKULON 3
30. BLANAKAN 5
3

Jika dilihat dari tofografinya Kab. Subang dapat dibagi menjadi 3


zona / Klasifikasi daerah yaitu daerah pegunungan, daerah
bergelombang/ berbukit dan daerah dataran rendah. Apa bila dilihat
dari tingkat kemiringan lahan maka tercatat bahwa 80.80% wilayah
Kab. Subang memiliki tingkat kemiringan 0-17, 10,64 % dengan
tingkat kemiringan 18 45, sedangkan sisanya (8,56 %) memiliki
kemiringan diatas 45.

2) Demografi.

Daerah Kab. Subang terdiri dari 8 (Delapan ) Kelurahan 245


Desa. dan 30 (Tiga Puluh) Kecamatan diantaranya : Kecamatan
Subang, Kecamatan Cibogo, Kecamatan Pagaden, Pagaden Barat,
Kecamatan Cipunagara, Kecamatan Kalijati, Kecamatan
Dawuan,Kecamatan Cipeundeuy, Kecamatan Sagalaherang,
Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Serang panjang, Kecamatan
Ciater, Kecamatan Cisalak , Kecamatan Tanjungsiang, Kecamatan
Ciasem, Kecamatan Blanakan, Kecamatan Pabuaran. Kecamatan
Patokbeusi, Kecamatan Purwadadi, Kecamatan Cikaum, Kecamatan
Pamanukan,Kecamatan Sukasari, Kecamatan Legonkulon, Kecamatan
Binong, Kecamatan Tambakdahan Kecamatan Pusakanagara,
Kecamatan Pusakajaya,Kecamatan Compreng, Kecamatan Cijambe
dan Kecamatan Kasomalang.

a) Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan, Dusun, Rukun


Warga/Rukun Kampung, Dan Rukun Tetangga Menurut
Kecamatan Di Kabupaten Subang, adalah sebagai berikut :

KECAMATAN DESA KELURAHAN RW/RK RT


1 2 3 4 5
01. SAGALAHERANG 7 34 157
02. SERANGPANJANG 6 32 140
03. JALANCAGAK 7 44 190
04. CIATER 7 46 166
05. CISALAK 9 52 193
06. KASOMALANG 8 47 175
07. TANJUNGSIANG 10 66 254
08. CIJAMBE 8 68 213
09. CIBOGO 9 61 188
10. SUBANG 8 141 453
11. KALIJATI 10 72 248
12. DAWUAN 10 59 199
13. CIPEUNDEUY 7 53 170
14. PABUARAN 8 88 261
15. PATOKBEUSI 10 94 249
16. PURWADADI 10 86 278
17. CIKAUM 9 47 185
18. PAGADEN 10 84 260
19. PAGADEN BARAT 9 63 188
20. CIPUNAGARA 10 80 255
21. COMPRENG 8 48 157
4

22. BINONG 9 33 144


23. TAMBAKDAHAN 9 34 135
24. CIASEM 9 91 280
25. PAMANUKAN 8 51 171
26. SUKASARI 7 34 128
27. PUSAKANAGARA 7 34 151
28. PUSAKAJAYA 8 36 163
29. LEGONKULON 7 36 94
30. BLANAKAN 9 49 176

b) Luas Wilayah Dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di


Kabupaten Subang Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

LUAS PENDUDUK KEPDATAN


KECAMATAN PENDUDUK
KM % % JUMLAH %
(ORANG/KM)
1 2 3 4 5 6
01. SAGALAHERANG 45,22 2,20 29.557 1,94 653,63
02. 54,03 2,63 25.098 1,65 464,52
SERANGPANJANG
03. JALANCAGAK 36,64 1,79 45.466 2,98 1240,88
04. CIATER 57,23 2,79 28.974 1,90 506,27
05. CISALAK 83,28 4,06 40.259 2,64 483,42
06. KASOMALANG 39,68 1,93 41.931 2,75 1056,73
07. TANJUNGSIANG 67,16 3,27 43.985 2,88 654,93
08. CIJAMBE 101,31 4,94 39.236 2,57 387,29
09. CIBOGO 61,36 2,99 44.729 2,93 728,96
10. SUBANG 44,23 2,16 128.096 8,40 2896,13
11. KALIJATI 97,48 4,75 63.402 4,16 650,41
12. DAWUAN 88,19 4,30 39.434 2,59 447,15
13. CIPEUNDEUY 94,21 4,59 47.730 3,13 506,63
14. PABUARAN 60,95 2,97 61.054 4,00 1001,71
15. PATOKBEUSI 80,62 3,93 79.782 5,23 989,61
16. PURWADADI 86,3 4,21 61.708 4,05 715,04
17. CIKAUM 92,8 4,52 47.704 3,13 514,05
18. PAGADEN 44,81 2,18 61.188 4,01 1365,50
19. PAGADEN BARAT 49,1 2,39 33.949 2,23 691,43
20. CIPUNAGARA 100,78 4,91 60.623 3,98 601,54
21. COMPRENG 65,67 3,20 44.501 2,92 677,65
22. BINONG 47,41 2,31 43.499 2,85 917,51
23. TAMBAKDAHAN 58,62 2,86 40.937 2,68 698,35
24. CIASEM 110,04 5,36 105.322 6,91 957,12
25. PAMANUKAN 35,38 1,72 56.964 3,74 1610,06
26. SUKASARI 64,23 3,13 40.535 2,66 631,09
27. PUSAKANAGARA 54,71 2,67 38.951 2,55 711,95
28. PUSAKAJAYA 60,94 2,97 45.373 2,98 744,55
29. LEGONKULON 72,23 3,52 22.002 1,44 304,61
30. BLANAKAN 97,15 4,73 62.681 4,11 645,20
KAB. SUBANG 2.051,76 100,00 1.524.670 100,00 743,10
5

c) Suku bangsa.

Daerah Kab. Subang pada umumnya mayoritas suku


sunda, selain itu banyak juga suku-suku lainnya sebagai
pendatang, antara lain : Suku Jawa Cirebonan, Batak, Minang,
Makasar, Manado, dan sebagainya serta pertentangan antara
suku pada umumnya tidak ada namun Perbedaan sifat yang
sudah dikenal / terlihat antara lain : Seni Budaya, Tingkah laku,
Sikap/ Pergaulan secara induvidu dan masyarakat serta bahasa
daerah.

d) Agama yang dianut dan adat istiadat.

(1) Agama yang dianut di Kab. Subang sbb :

(a) Agama Islam = 1.671.463 orang


(b) Agama Katholik = 5.148 orang
(c) Agama Protestan = 2.082 orang
(d) Agama Hindu = 77 orang
(e) Agama Budha = 437 orang
(f) Lainnya = 29 orang

(2) Keadaan adat istiadat penduduk Desa dan Kota pada


umumnya masih sama selalu terpengaruh oleh
kebudayaan dari luar, dan adat istiadatnya dapat dibagi
dalam 3 (tiga) katagori yaitu :

(a) Adat Istiadat masyarakat pegunungan.

i. Masih tetap melakukan pewarisan


dari nenek moyang seperti membakar
kemenyan ditempat penyimpanan
beras/padaringan tiap malam selasa kliwon
dan jumat.

ii. Membuat Rujak manik/sasajen


setiap akan musim potong padi/panen.

(b) Adat istiadat masyarakat dataran rendah .

i. Bila akan datang musim panen,


sebelum dan sesudahnya sibuk dengan
keramaian yang istilahnya mapag Sri.

ii. Masih terdapat adanya masyarakat


yang sering memuja dengan menyediakan
sasajen di tempat yang dianggap keramat.
6

(c) Adat istiadat masyarakat pantai .

i. Masih percaya terhadap tahayul


seperti tidak boleh masuk tempat yang
dianggap keramat sembarang hari, tidak
boleh memotong/menumbuk padi pada hari
senin.

ii. Dalam satu tahun sekali


mengadakan pesta laut/nadran pada saat
akan datangnya ikan dengan melempar
sasajen kelaut.

iii. Panggilan kepada orang tua sering


menggunakan nama dari anaknya.

e) Tingkat Pendidikan. Data penduduk menurut tingkat


pendidikan.

(1) SD : 225.609 Orang


(2) SLTP : 113.209 Orang
(3) SLTA : 74.342 Orang
(4) Perguruan tinggi : 32.438 Orang
(5) Tidak Sekolah : 200.830 Orang

f) Mata Pencaharian.

(1) Kota, Pada umumnya sebagai pegawai, pedagang, buruh


dan TNI/Polri.

(2) Desa di dataran rendah dan pegunungan pada umumnya


bertani, berburuh tani/buruh perkebunan/PTP dan
merantau di luar Kab. Subang Kerja sebagai buruh.

(3) Pantai, pada umumnya sebagai nelayan, pedagang ikan,


petani tambak dan buruh nelayan.

(4) Kebutuhan tenaga kerja

(a) Tenaga Kerja Kasar cukup tersedia karena


kurangnya lapangan kerja.

(b) Tenaga ahli sering mendatangkan dari luar Kab.


Subang.

(c) Tenaga Kerja pengajar STK, SD, SLTP dan SLTA


dapat dikatakan cukup , hanya tenaga pengajar
kejuruan / perguruan tinggi masih mandatangkan
dari luar Kab. Subang.
7

(5) Jumlah penduduk berdasarkan Mata pencaharian :

(a) Pegawai Negeri Sipil = 13.911


orang.
(b) TNI/Polri = 3.088
orang.
(c) Swasta/pengusaha = 139.302
orang.
(d) Petani = 233.322
orang.
(e) Buruh = 90.678
orang.
(f) Nelayan = 504
orang.
(g) Jasa = 11.657
orang.

g) Kesehatan.

(1) Jumlah Sarana kesehatan yang ada di Kab.


Subang :

(a) Rumah Sakit 7 buah


(b) Jumlah Puskesmas sebanyak 40 buah .
(d) Jumlah Polik klinik sebanyak 67 buah.
(f) Jumlah Pos yandu sebanyak 1834 Buah.
(g) Jumlah Polides sebanyak 253 buah
(h) Jumlah balai pengobatan sebanyak 67
buah
(i) Jumlah Rumah bersalin sebanyak 1 buah.
(j) Jumlah Apotik /Toko obat sebanyak 94
buah.

(2) Usaha peningkatan giji keluarga, setiap Desa


tersedia Pos yandu walaupun income perkapita masih
rendah dan tingkat pendidikan penduduk belum tinggi
serta biaya pengobatan cukup besar.

(3) Usaha pemerintah daerah / aparat kesehatan


setempat untuk merangsang dan memelihara kebersihan
/kesehatan lingkungan masyarakat terus diupayakan
dengan cara:
(a) Mengadakan penerangan/penyuluhan oleh
penggerak PKK dibantu oleh tenaga
kesehatan/Dinas Kesehatan.

(b) Mendirikan pasilitas, bimbingan dan sarana


kesehatan secara kwantitatif.
8

(c) Mendatangkan tenaga medis / paramedis


secara kwantitatif.

3) Kondisi Sosial.

Secara umum wilayah Kab. Subang aman dan terkendali,


permasalahan situasi politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam
pada saat ini telihat adanya aksi-aksi dibeberapa tempat, aksi
penyerobotan tanah, tawuran antara kampung, bencana banjir dan
bencana longsor sehingga pengaruhnya dapat dirasakan langsung
pada jalannya roda pemerintahan.

a) Bidang Idiologi.

Masalah Pancasila sebagai satu-satunya Azas bagi


Ormas dan Orpol serta elemen masyarakat lainnya secara
formal masih disetujui, walaupun secara penghayatan maupun
pengamalannya sudah berkurang akibat perkembangan politik.
Golongan Raka, Raki maupun Rala masih tetap merupakan
ancaman yang potensial karena mereka berusaha terus
melakukan kegiatan untuk merubah Idiologi Pancasila menjadi
Idiologi lainnya sehingga merupakan ancaman, gangguan,
hambatan yang perlu di waspadai.

(1) Radikal Kanan (RAKA). Kegiatan radikal kanan


di wilayah Kodim 0605/Subang relatif kecil
kemungkinannya karena basis-basis radikal kanan relatif
sempit hanya terbatas pada wilayah yang ada pondok
pesantrennya yaitu : diwilayah selatan Kab. Subang,
pantura dan wilayah tengah yang berbatasan dengan
pondok pesantren Al Zaetun di Haurgeulis Kab.
Indramayu.

(2) Radikal Kiri (RAKI). Wilayah Kodim


0605/Subang dilihat dari latar belakangnya merupakan
basis radikal kiri sehingga memungkinkan timbulnya
kembali kegitan para Eks / mantan tahanan politik dan
narapidana yang telah diberikan ampunan oleh
pemerintah, oleh karena itu sangat memungkinkan
mereka menyusup ke partai-partai politik yang
kegiatannya secara tertutup dan cenderung mengarah
pada paham komunis dimana masyarakatnya banyak
yang menjadi petani maupun buruh, sehingga rawan
terhadap timbulnya kembali paham komunis khususnya
di wilayah Koramil 0501/Subang, 0502/Pagaden dan
Koramil 0503/Kalijati walaupun sampai saat ini belum
didapatkan kegiatan yang menonjol baik masyarakat
perorangan maupun organisasi.
9

Secara historis pernah timbul gerakan-gerakan


yang ada hubungannya dengan pemberontakan DI/TII di
Jawa Barat, dimana mereka berusaha
merubah/mengganti Idiologi Negara Pancasila dengan
idiologi lain sebagai dasar terbentuknya NII. Telah
tertangkap pengikut Raka/NII sejumlah 123 orang terdiri
dari PNS, Pelajar dan Masyarakat, yang sudah diperoses
82 orang dan sisanya 41 orang meninggalkan tempat/lari.

Demikian pula di Kab. Subang pernah subur orpol


PKI, sehinga Kab. Subang dijuluki sebagai daerah Basis
Komunis (Baskom), maka perlu pengawasan
kewaspadaan terhadap timbulnya bahaya laten Komunis.
Eks Tapol G.30.S/PKI di daerah Kab. Subang tercatat :
Golongan B 58 orang dan golongan C Walap 8.936
orang, tanpa keterangan / lari 27 orang.

Tempattempat yang mempunyai nilai strategis


dan politis : Eks Basis PKI. Kecamatan Subang,
Kecamatan Purwadadi, Kecamatan Pagaden, Kecamatan
Sagalaherang, Kecamatan Pusakanagara, Kecamatan
Ciasem, Kecamatan Kalijati dan Eks Basis DI/TII,
Merupakan daerah lalulintas dan peristirahatannya.

(a) Kecamatan Cisalak sebelah timur dan


selatan.
(b) Kecamatan Sagalaherang sebelah timur
dan selatan.
(c) Kecamatan Ciasem sebelah timur dan
selatan.
(d) Kecamatan Kalijati sebelah timur dan
selatan.

Masih terdapat pula golongangolongan tertentu di


kalangan masyarakat yang meskipun telah dapat
menerima Pancasila sebagai palsapah Idiologi negara
tetapi dengan menambahkan ciri-ciri tersendiri bahkan
secara ekstrim ingin merubah/mengganti Idiologi
Pancasila dengan idiologi lain.

(3) Radikal lainnya (RALA). Kegiatan kelompok


prustasi radikal lainnya timbul diwilayah pantura dan
biasanya kelompok ini beraksi dalam bentuk unjuk rasa
pada pemerintah daerah atau DPRD.

b) Bidang Politik.
10

Kehidupan politik mungkin akan tetap diwarnai oleh


perpecahan dalam tubuh parpol yang dipengaruhi baik dari
tingkat nasional maupun regional. Kegiatan masyarkat dan
mahasiswa yang menentang kepada pemeritahan saat ini cukup
meramaikan arena politik sejalan dengan dugaan-dugaan
meraka tentang reformasi yang belum terpenuhi, Namun
demikian berkat kerjasama dengan semua unsur organisasi
politik yang ada di Kab. Subang, maka kesadaran politik
masyarakat pada umumnya cukup baik dalam kehidupan
berpolitik .

a. Pilkada. Kabupaten Subang dipimpin oleh seorang


Bupati atas hasil pemilihan tanggal 8 September 2013
berdasarkan undang-undang pokok pemerintahan. Bupati
Kab. Subang berkedudukan di Kec. Subang sebagai Ibu
Kota Kabupaten

Pemilihan Umum legiselatif dan Pilpres di Kab.


Subang masih relaitf aman dan terkendali. Baik di
tingkat DPRD Kabupaten, Propinsi maupun DPR RI Pusat
periode thn 2014 2019.

b. Kegiatan Parpol. Kegiatan partai politik saat ini di


wilayah Kab. Subang sedang melaksanakan konsolidasi
dalam partainya masing-masing.

Partai Politik yang ada di Kab. Subang. (Berbadan


Hukum)

(a) Partai NASDEM (Nasional Demokrat).


(b) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
(c) Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
(d) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP).
(e) Partai Golongan Karya (Golkar).
(f) Partai Gerakan Indonesia Raya
(GERINDRA).
(g) Partai Demokrat.
(h) Partai Amanat Nasional (PAN).
(i) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
(j) Partai HANURA (Hati Nurani Rakyat).
(k) Partai Bulan Bintang (PBB).
(l) Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia
(PKPI).
(m) Partai Persatuan Indonesia ( Perindo )
11

Kursi Partai Politik di DPRD Kab. Subang adalah


sebagai berikut :

PARTAI LAKI-LAKI PEREMPUA JUMLAH


N TOTAL
PDI PERJUANGAN 9 1 10
PARTAI GOLKAR 5 2 7
PPP 2 2
PKB 4 1 5
PAN 3 3
PARTAI DEMOKRAT 5 5
PKS 5 2 7
NASDEM 3 3
PARTAI HANURA 3 3
PARTAI GELINDRA 4 1 5
JUMLAH 43 7 50

(3) Dampak Undang-Undang No. 12 tahun 2003


tentang pemilu.

Dampak dari undang undang No. 12 tahun 2003


tentang pemilu yang demokratis di Kab. Subang relatif
aman dan masyarakat mengerti tentang politik praktis
yang mana pemilu yang lalu memilih langsung, tidak
seperti tahun- tahun sebelumnya memilih Presiden
dengan cara mewakilkan lewat DPR dan yang memilih
MPR tetapi dengan UU No. 12 Thn 2003 tahu berapa
calon,siapa nama dan karakternya bagimana masyarakat
tahu, dan sedikit kemungkinan untuk melakukan
kecurangan-kecurangan.

c) Bidang Ekonomi.

(1) Tingkat Pertumbuhan/perkembangan ekonomi.

Di daerah Kab. Subang cukup baik, sehingga


kehidupan masyarakatnya cukup memadai serta Peranan
Ekonomi dari Nonpribumi dan Investasi Asing dapat
mendesak Usahawan pribumi.

(2) Bahan pangan.

(a) Keadaan Pesawahan didaerah pedataran


utara sebagai penghasil beras terbesar, maka
12

daerah ini merupakan lumbung padi Jawa Barat,


sedangkan daerah lainnya tidak sebanyak daerah
tersebut.

(b) Panen padi sekarang sudah dapat


dilaksanakan 2 s/d 3 kali setahun, karena
mendapat irigasi dari saluran irigasi sungai
Citarum timur. Penghasilan pada tahun 2006
dapat memenuhi target kebutuhan Kab.Subang.
Bagi yang tidak mendapat saluran irigasi dapat di
tanami palawija dan sayur-sayuran.

(c) Daerah penghasil perikanan laut di


Kab.Subang terletak di Kecamatan Pusakanagara,
Legonkulon dan Blanakan.

(d) Daerah penghasil Ikan empang terdapat di daerah


pantai yang dibangun berupa tambak, sedangkan
daerah pedataran dan pegunungan di bangun
kolam/ balong/ Rening ( Kolam Deras).

(e) Peternakan yang terdapat di daerah Kabupaten


Subang adalah :

i. Ternak Sapi selain digunakan untuk


menarik Gerobag/Roda juga dijual belikan
untuk di potong.

ii. Ternak kerbau merupakan jumlah


terbanyak dan masih ada yang
mempergunakan untuk mengerjakan
menggarap sawah.

iii. Ternak Domba/Biri-biri hanya untuk


dijual belikan dan dipotong.

iv. Ternak unggas hanya dapat


menghasilkan daging dan telurnya.

(f) Bahan Sandang. Kebutuhan bahan


sandang untuk daerah Kab. Subang, masih
mendatangkan dari luar daerah.

(g) Perdagangan. Barang yang di


perdagangkan di daerah di Kab. Subang berupa
hasil bumi dan kerajinan rakyat antara lain : Teh,
Cengkeh, Karet, Kelapa, Coklat, Kopi, Buah-
buahan, Nanas, Rambutan, Padi, Palawija/Sayur
sayuran dan kerajinan tangan.
13

(2) Masalah pemberlakuan UMK (Upah Minimum


Kota/Kab)

Masalah pemberlakuan UMK di Kab. Subang


sudah sesuai dengan peraturan daerah dan cukup
dimengerti oleh para pekerja / Karyawan namun demikian
masih ada perusahaan-perusahan yang nakal. Terlihat
dengan adanya karyawan/pekerja yang melakukan unjuk
rasa menuntut realisasi kenaikan gaji yang sudah
ditetapkan oleh Gubernur Jawa Barat.

(3) Masalah Kenaikan BBM.

Dengan keputusan pemerintah untuk menaikan


harga bahan bakar minyak (BBM), maka masyarakat di
wilayah Kab. Subang sangat terasa terbebani dan sangat
mempengaruhi roda perekonomian masyarakat terutama
masyarakat menengah kebawah, sehingga muncul
kelompok-kelompok masyarakat yang melakukan unjuk
rasa untuk menentang pemerintah tentang keputusan
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

d) Bidang Sosial Budaya.

(1) Konflik SARA.

Kemungkinan timbulnya potensi SARA di wilayah


Kodim 0605/Subang cukup besar karena banyaknya
suku bangsa yang berdomisili di Kab. Subang. Disamping
itu, yang lebih potensi banyaknya WNI keturunan Cina
yang sebagian besar menguasai perekonomian, serta
suku sunda dan suku jawa (Indramayu dan Cirebon)
karena berbatasan dengan wilayah Subang.

(2) Gejolak Sosial.

Kesenjangan Sosial akibat krisis Moneter yang


berkepanjangan merupakan hal yang rawan terjadinya
gejolak sosial seperti tawuran antar desa, pembunuhan,
unjuk rasa, penjarahan dan perusakan lahan perhutani.
Kejadian-kejadian tersebut berawal dari permasalaha
tanah, PKL, buruh dan angkutan kota.

(3) Pemberitaan media tentang jaringan teroris.


diwilayah Kab. Subang belum ditemukan dan tanggapan
dari masyarakat kurang menerima dengan adanya
pemberitaan kelompok jaringan teroris sehingga tidak
mendapat simpati dari masyarakat di wilayah Kab.
Subang.
14

(4) Masalah lingkungan.

(a) Panatisme Agama terutama agama Islam


hanya terjadi antara Golongan tua dengan
Golongan Muda dan terdapat di daerah
Perkampungan yang merupakan sebagian kecil
saja serta di sebut Golongan Ortodok.

(b) Pada golongan muda dan tua terdapat


pengikut Jemaat Ahmadiyah,Persis /Muhamadiah
dan golongan inilah selalu membuat keresahan.

(c) Masih terdapat adanya kelompok


/Golongan Ekstrim Inkonstitusionil yang
menghendaki terbentuknya negara Islam
Indonesia (NII).

(d) Kerukunan hidup beragama di daerah Kab.


Subang cukup mantap, sehingga tidak pernah
terjadi bentrokan antara Agama dengan Agama
lainnya.

(5) P3N (Perjudian, Prostitusi, Pornografi dan


Narkoba)

Masalah P3N. (Penjudian, Prostitusi, Pornografi


dan Narkoba). Masalah tersebut ditanggapi oleh
kelompok santri pesantren yang ada diwilayah Kab.
Subang dengan cara mendatangi tempat-tempat
prostitusi agar dihentikan kegiatannya. Di satu sisi
berhasil menghapuskan P3N diberbagai wilayah Kab.
Subang, akan tetapi disisi lain telah memunculkan
penomena baru berupa hilangnya lapangan kerja dan
memperbesar pengangguran sehingga sangat sulit untuk
mencari solusi terbaik menangani masalah tersebut
walaupun sudah diupayakan disalurkan kerehabilitasi,
yang berlokasi di luar wilayah kota Subang

e) Hankam.

Kondisi TNI dan Polri. TNI dan Polri dimata masyarakat


Kab. Subang masih dapat diterima dan masih dipercaya
keberadaannya, hal tersebut dapat dilihat dan dirasakan,
masyarakat masih simpati terhadap TNI dan Polri khususnya
yang berada diwilayah Kab. Subang.

Keberadaan Satuan pengamanan yang berada di


perusahaan-perusahaan dapat digunakan sebagai tenaga ratih,
perlu dikordinir secara terpadu dan dibina agar dalam
melaksanakan pertahanan wilayah berjalan dengan baik.
15

Kemungkinan gangguan keamanan dalam bentuk


Subversi, Sabotase dan teror yang berasal dari golongan raka
dan raki, kemungkinan timbulnya kerusuhan masa akibat
kesenjangan dan kecemburuan sosial serta kemungkinan
meningkatnya krimilitas baik kwantitatif maupun kwalitatif,
pencurian kekayaan alam dan sebagainya.

(1) Dislokasi Satuan Militer.

(a) Kodim 0605/Subang Co. 0270 5875


(b) Polres Subang Co. 0260 5760
(c) Subdenzibang Co. 0275 5990
(d) Minvetcad Co. 0275 5985
(e) Subdenpom III/3-2 Sbg Co. 0305 5960
(f) Yonif 312/KH Co. 9970 5895
(g) Koramil 0501/Sbg Co. 0285 5880
(h) Polsek Subang Co. 0279 5853
(i) Koramil 0502/Pagaden Co. 0695 7026
(j) Polsek Pagaden Co. 0790 6985
(k) Koramil 0503/Kalijati Co. 9285 6212
(l) Polsek Kalijati Co. 9415 6215
(m) Polsek Cipeundeuy Co. 8154 6475
(n) Lanud Suryadarma Kalijati Co. 9150 6235
(o) Koramil 0504 Sagalaherang Co. 9020
4585
(p) Posek Sagalaherang Co. 9095 4587
(q) Polsek Jalancagak Co. 9440 4540
(r) Koramil 0505 Tanjungsiang Co. 0634
3865
(s) Posek Cisalak Co. 0310 4084
(t) Koramil 0506 Ciasem Co. 9195 8334
(u) Polsek Sukamandi Co. 9034 8241
(v) Polsek Blanakan Co. 9223 8985
(w) Koramil 0507 Pabuaran Co. 8300 7495
(x) Polsek Pabuaran Co. 8280 7475
(y) Koramil 0508 Purwadadi Co. 9415 7130
(z) Polsek Purwadadi Co. 9425 7265
(aa) Koramil 0509 Pamanukan Co. 0790 8887
(bb) Polsek Pamanukan Co. 0907 9813
(cc) Koramil 0510 Binong Co. 0586 7599
(dd) Polsek Binong Co. 0616 7775
(ee) Koramil 0511/Pusakanagara Co. 1338
9850
(ff) Polsek Pusakanagara Co. 1528 8891
(gg) Koramil 0512 Cijambe Co. 0265 4690
(hh) Polsek Cijambe Co. 0310 4690
(ii) Polsek Cibogo
(jj) Polsek Cipunagara
(kk) Pos AL Blanakan
16

(2) Situasi Kamtibmas.

Situasi Kabtibmas diwilayah Kab. Subang saat ini


relatif kondusif namun kerusuhan biasanya dilakukan oleh
masyarakat dimana modus operandinya dari salah
pengertian antar warga desa dengan warga desa lainnya.
Sebagai pemicu kasus tersebut pada umumnya
pertengkaran individu yang dimulai dari tempat hiburan
masyarakat (hajatan, masalah muda-mudi, kecemburuan
sosial dan ketidak puasan). Disamping itu berawal dari
kasus kecelakaan Lalin (tabrak lari/dengan korban tewas)
yang diakhiri dengan pembakaran dengan perusakan
bus, biasanya terjadi diwilayah Pantura.

Penyalahgunaan obat-obat terlarang khususnya


narkoba tidak menonjol, walaupun adanya masyarakat
yang tertangkap oleh aparat Kepolisian hanya sebatas
pengguna saja dan belum dikatakan sebagai agen seperti
penggunaan Pil BK, Sabu-sabu dan sebagainya.
Kegiatan tersebut biasanya bermula dari tempat hiburan
malam.

Bandung, April 2017

Kasi-5/Ter

Wasisto
Mayor Inf NRP 11010038850279

Anda mungkin juga menyukai