Tabel 4.1 Luas Wilayah Per Kecamatan Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Presentase (%)
1 Ciemas 304,57 7,32
2 Ciracap 148,62 3,57
3 Waluran 98,91 2,38
4 Surade 119,43 2,87
5 Cibitung 88,93 2,14
6 Jampang Kulon 62,68 1,51
7 Cimanggu 62,67 1,51
8 Kalibunder 86,17 2,07
9 Tegalbuleud 255,63 6,14
10 Cidolog 95,82 2,30
11 Sagaranten 113,11 2,72
12 Cidadap 85,9 2,06
13 Curug Kembar 55,96 1,34
14 Pabuaran 115,79 2,78
15 Lengkong 146,6 3,52
16 Pelabuhanratu 91,86 2,21
17 Simpenan 168,02 4,04
18 Warungkiara 95,06 2,28
19 Bantargadung 76,1 1,83
20 Jampangtengah 198,58 4,77
21 Purabaya 116,11 2,79
22 Cikembar 83,93 2,02
23 Nyalindung 104,47 2,51
24 Gegerbitung 67,74 1,63
25 Sukaraja 42,09 1,01
26 Kebonpedes 10,92 0,26
27 Cireunghas 30,81 0,74
28 Sukalarang 30,99 0,74
29 Sukabumi 30 0,72
30 Kadudampit 70,08 1,68
31 Cisaat 21,58 0,52
32 Gunung guruh 26,4 0,63
33 Cibadak 63,15 1,52
34 Cicantayan 34,99 0,84
35 Caringin 36,63 0,88
36 Nagrak 71,28 1,71
37 Ciambar 53,55 1,29
38 Cicurug 52,25 1,26
39 Cidahu 35,39 0,85
40 Parakansalak 36,97 0,89
41 Parungkuda 24,1 0,58
42 Bojonggenteng 20,46 0,49
43 Kalapanunggal 49,46 1,19
44 Cikidang 155,1 3,73
45 Cisolok 173,56 4,17
46 Cikakak 113,23 2,72
47 Kabandungan 136,76 3,29
Jumlah 4162,41 100
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2017
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi permukaan yang
bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah utara dan tengah. Dengan
ketinggian berkisar 0–2.960 m. (dengan puncak tertinggi terdapat di Gunung Salak 2.211 m
dan Gunung Gede 2.958 m). Sementara kemiringan antara [13 0 - 350] meliputi 37 persen
dan kemiringan antara [20 -130] meliputi 21 persen dari luas kabupaten. Sisanya daerah
datar meliputi 13 persen dari luas kabupaten. Keadaan topografi yang demikian
menyebabkan wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi rawan terhadap longsor, erosi tanah
dan lain-lain.
Daerah pesisir pantai dengan ketinggian 0-25 m seluas 10.455,45 ha meliputi 10 kecamatan
di Sukabumi Selatan yaitu : Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, Tegalbuleud, Cidolog,
Palabuhanratu, Simpenan, Cisolok, dan Cikakak. Daerah pegunungan dengan ketinggian >
1000 m umumnya terletak di bagian utara dengan luas 27.568,49 ha. Luas wilayah
Kabupaten Sukabumi berdasar kemampuan tanah (ketinggian) selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Luas Wilayah Kabupaten Sukabumi Menurut Kemampuan Tanah
(Ketinggian)
Ketinggian (Meter dpl)
No Kecamatan
0-25 25-100 100-500 500-1000 > 1000
1 Ciemas 3,98 95,05 134,39 71,15 0
2 Ciracap 32,19 85,76 22,55 8,12 0
3 Waluran 0 19,58 48,55 30,78 0
4 Surade 3,15 63,35 61,39 0 0
5 Cibitung 20,86 30,34 37,73 0 0
6 Jampang Kulon 0 24,45 38,23 0 0
7 Cimanggu 0 0 62,67 0 0
8 Kalibunder 0 1,72 68,75 15,69 0
9 Tegalbuleud 19,18 35,01 193,24 8,2 0
10 Cidolog 7,18 13,13 72,44 3,07 0
Bila diamati dari sumber air, ternyata sumber daya air cukup banyak, hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya aliran sungai seperti Sungai Cimandiri dan anak-anak sungainya,
Cipelang, Citatih, Citarik, Cibodas dan Cidadap. Selain itu terdapat juga Sungai Ciletuh,
Cikarang, Cikaso dan Cibuni yang merupakan batas dengan daerah Kabupaten Cianjur di
sebelah Timur. Sumber-sumber air tersebut banyak digunakan masyarakat untuk mengairi
lahan pertaniannya.
Kondisi hidrologi dan hidrogeologi wilayah Kabupaten Sukabumi meliputi air tanah
terutama berupa mata air, dan air permukaan berupa sungai dan anak-anak sungainya. Di
wilayah Kabupaten Sukabumi banyak dijumpai mata air, biasanya tempat pemunculan
mata air ini berasal dari dasar lembah atau kaki perbukitan. Munculnya mata air dari
tempat-tempat tersebut disebabkan adanya lapisan batuan kedap air di bawahnya,
sehingga peresapan tidak terus ke dalam melainkan ke arah lateral dan muncul di kaki-kaki
tebing/lembah atau kaki perbukitan. Sementara air permukaan yang sebagian besar terdiri
atas sungai-sungai dan anak-anak sungainya membentuk daerah aliran sungai (DAS) yang
mengaliri luas areal persawahan, meliputi DAS Cikaranggeusan (4.038 ha), DAS
Ciletuh(6.248 ha), DAS Cisalada (632 ha), DAS Cimandiri (700 ha), DAS Ciseureuh Cibeureum
(1.303 ha), DAS Cikarangnguluwung (1.874 ha), DAS Cikarang Cigangsa (1.025 ha), DAS
Cigangsa (1.514 ha), dan 19 DAS kecil lainnya (8.909 ha).
Tabel 4.4 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota
No Nama DAS Luas (Ha)
1 DAS Cikaso 86,340.09
2 DAS Cibareno 7,965.10
3 DAS Cibangbang 747.59
4 DAS Cibunaga 672.61
5 DAS Cikadul 4,205.78
6 DAS Cikondanghilir 919.06
7 DAS Cipamenang 6,605.74
8 DAS Cimaja 950.30
9 DAS Cikoneng 3,891.35
10 DAS Citepus 4,567.58
11 DAS Cipatuguran 526.46
12 DAS Cipalabuan 2,061.81
13 DAS Citarik 177,653.69
14 DAS Cibuni 39,529.16
15 DAS Cicurug 2,378.82
16 DAS Ciparanje 2,378.24
17 DAS Ciparigi 2,150.60
18 DAS Cipanas 704.83
19 DAS Cikalap 2,023.87
20 DAS Ciboreang 3,230.47
21 DAS Cikarang 20,332.39
22 DAS Cikodehel 3,592.61
23 DAS Ciburial 3,534.10
4.1.1.3 Klimatologi
Kabupaten Sukabumi seperti juga daerah lainnya di Indonesia termasuk yang beriklim
tropis. Udara yang cukup hangat tersaji hampir setiap tahunnya. Pada Tahun 2012 curah
hujan tertinggi yang tercatat di pusat pemantauan Goalpara terjadi pada bulan Februari
dengan curah hujan 640mm dan terjadi selama 25 hari. Sedangkan curah hujan terkecil
terjadi di bulan Agustus sebesar 1 mm.
Gambar 4.5 Rata-rata Curah Hujan Per Bulan di Kabupaten Sukabumi Tahun 2013-2015
Dari aspek sumber daya alam, potensi yang dimiliki Kabupaten Sukabumi meliputi:
• Potensi sumber daya pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Pertanian di Kabupaten
Sukabumi terutama tersebar di bagian Utara aliran Sungai Cimandiri. Kondisi ini tidak
bisa terlepas dari keberadaan Gunung Gede
• Pangrango di sebelah Utara dan Gunung Salak di sebelah Barat. Selain karena didukung
kondisi lembah dan lereng di kedua gunung tersebut yang melandai ke arah Selatan
juga karena kondisi hutannya yang memberi daya dukung iklim dan tata air yang baik
sehingga daerah pertanian relatif lebih subur dibandingkan daerah pertanian bagian
selatan aliran sungai Cimandiri.
Eksodan sebanyak 61 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 254 orang. Adapun jumlah
Transmigran asal Kabupaten Sukabumi yang di tempatkan di Unit Pemukiman Transmigran
keluar pulau jawa yaitu sebanyak 10 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 42 orang, dengan
lokasi penempatan di provinsi Maluku.
Tabel 4.6 Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Di
Kabupaten Penduduk Tahun 2011-2015
Jumlah Penduduk
Tahun Jumlah Kepadatan Penduduk (Km2)
Laki-laki Perempuan
2011 1.207.781 1.168.714 2.376.495 571
2012 1.215.693 1.177.498 2.393.191 575
2013 1.222.814 1.185.603 2.408.417 579
2014 1.229.168 1.192.945 2.422.113 582
2015 1.278.161 1.225.514 2.503.675 585
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016
memiliki data Sex Ratio Lebih kepada Penduduk Laki – laki di bandingkan dengan Penduduk
Perempuan.
Selama tahun 2015, jumlah penduduk yang lahir di wilayah Kecamatan Cibadak Laki
– laki sebanyak 473 orang dan perempuan sebanyak 486 orang, sedangkan yang meninggal
( mati ) Laki – laki sebanyak 152 orang dan perempuan sebanyak 154 orang. Selain
dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian perkembangan penduduk juga dipengaruhi oleh
kedatangan dan kepindahan. Penduduk yang datang ke wilayah Kecamatan Cibadak selama
tahun 2015 sebanyak 1.140 orang, sedangkan yang keluar dari wilayah Kecamatan Cibadak
selama tahun 2015 sebanyak 1.342 orang.
Distribusi penduduk Kecamatan Cibadak berdasarkan agama yang dianut
menunjukkan bahwa pada tahun 2015 penduduk yang memeluk agama Islam merupakan
mayoritas dengan jumlah sebanyak 106.594 orang dari jumlah total 106.791 orang di
Kecamatan Cibadak.
Informasi tentang jumlah penduduk untuk kelompok usia tertentu penting
diketahui agar pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan penduduk sebagai pelaku
pembangunan. Keterangan atau informasi tentang penduduk menurut umur yang terbagi
dalam kelompok umur lima tahunan, sangat penting dan dibutuhkan berkaitan dengan
pengembangan kebijakan kependudukan terutama berkaitan dengan pengembangan
sumber daya manusia. Jumlah penduduk yang besar dapat dipandang sebagai beban
sekaligus juga modal dalam pembangunan.
Dengan mengetahui jumlah dan persentase penduduk di tiap kelompok umur,
dapat diketahui berapa besar penduduk yang berpotensi sebagai beban yaitu penduduk
yang belum produktif (usia 0- 14 tahun) termasuk bayi dan anak (usia 0-4 tahun) dan
penduduk yang dianggap kurang produktif (65 tahun ke atas). Juga dapat dilihat berapa
persentase penduduk yang berpotensi sebagai modal dalam pembangunan yaitu penduduk
usia produktif atau yang berusia 15-64 tahun. Selain itu, dalam pembangunan berwawasan
jender, penting juga mengetahui informasi tentang berapa jumlah penduduk perempuan
terutama yang termasuk dalam kelompok usia reproduksi (usia 15-49 tahun), partisipasi
penduduk perempuan menurut umur dalam pendidikan, dalam pekerjaan dll.
Di Kecamatan Cibadak jumlah penduduk laki-laki terbanyak terdapat pada rentang
usia 05 – 09 tahun yaitu sebanyak 2.960 jiwa, sedangkan untuk rentang penduduk
perempuan terbanyak pada rentang usia 05 - 09 tahun memiliki jumlah terbanyak yaitu
2.770 jiwa. Penduduk usia di bawah 15 tahun mencapai 31,01 persen dari jumlah seluruh
penduduk, sedangkan penduduk yang berusia 65 tahun ke atas mencapai 5,27 persen dari
jumlah seluruh penduduk kecamatan Cibadak.
Tabel 4.8 Kondisi Kependudukan Kecamatan Cibadak
Jumlah Penduduk Kepadatan
Desa Sex Rasio
Laki-laki Perempuan Total Penduduk
Neglasari 3.199 2.858 6.057 111,93 5,55
Tenjolaya 2.840 2.726 5.566 104,18 6,06
Sekarwangi 5.911 5.607 11.518 105,42 20,46
Batununggal 3.708 3.514 7.222 105,52 38,62
Karangtengah 7.331 7.510 14.841 97,62 39,37
Cibadak 13.336 13.854 28.190 103,48 69,26
Warnajati 3.485 3.296 6.781 105,73 11,98
Sukasirna 5.913 4.982 10.895 118,69 8,11
Pamuruyan 3.578 3.445 7.023 103,86 11,94
Ciheulang Tonggoh 4.320 4.378 8.698 98,68 23,09
Jumlah 54.621 52.170 106.791 1,055,11 16,59
Sumber: Kecamatan Cibadak Dalam Angka 2016