Anda di halaman 1dari 11

DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.

SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

BAB II
GAMBARAN UMUM
Survey, Investigasi dan Desain
Penyediaan Air Baku Untuk
Kawasan Ujung Kulon

2.1. KONDISI LOKASI PEKERJAAN


2.1.1. KONDISI GEOGRAFI
Kabupaten Pandeglang secara geografis berada di ujung barat Provinsi
Banten dan terletak antara 6°21’ -7°10’ Lintang Selatan dan 104°48’ -106°11’
Bujur Timur. Pada bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Serang,
bagian timur dengan Kabupaten Lebak, bagian selatan dengan Samudra
Hindia dan bagian barat dengan Selat Sunda. Dengan wilayah seluas 2
746,89 km2 atau sebesar 28,43 persen dari luas wilayah Provinsi Banten.
Pandeglang merupakan kabupaten terluas kedua di Provinsi Banten
setelah Kabupaten Lebak (35,46 persen).
Tabel 2.1 Data Geografis Kabupaten Pandeglang

Sumber : Kab. Pandeglang Dalam Angka 2016

II-1
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.
SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

Kabupaten yang berada di Ujung Barat dari Provinsi Banten ini mempunyai
batas admin istrasi sebagai berikut :
­ Utara : Kabupaten Serang
­ Selatan : Samudera Indonesia
­ Timur : Selat Sunda
­ Barat : Kabupaten Lebak
Sejak bulan Desember 2011 Kabupaten Pandeglang dibagi menjadi 35
kecamatan dan 399 desa/kelurahan dengan 4 (empat) tambahan desa, yaitu
Bojenwetan, Gnggaeng, Simpangtiga dan Ramaya. Luas wilayah administrasi
kecamatan dan ketinggian ibukota kecamatan di atas permukaan laut
disajikan pada table 2.1Cikeusik merupakan kecamatan terluas di Kabupaten
Pandeglang dengan luas 322,76 km2 sedangkan Labuan merupan kecamatan
terkecil dengan luas 15,66 km2.

Lokasi Study

Gambar 2.1. Lokasi Pekerjaan

Jarak antara ibukota Pandeglang ke masing-masing kecamatan disajikan pada


Tabel 2.1 Secara Geografis, merupakan kecamatan berjarak paling jauh dari
Ibukota Pandeglang, yaitu sekitar 106 km.

II-2
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.
SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

Tabel 2.2 Jarak Dari Kecamatan Ke Ibukota Kabupaten PandeglangTahun 2015


Kecamatan Jarak Kecamatan Jarak
District Distance District Distance
(km) (km)
(1) (2) (3) (4)
01. Sumur 106,00 19. Labuan 41,00

02. Cimanggu 100,00 20. Carita 51,00

03. Cibaliung 86,50 21. Jiput 27,50

04. Cibitung 96,50 22. Cikedal 35,00

05. Cikeusik 72,00 23. Menes 29,00

06. Cigeulis 68,00 24 Pulosari 34,00

07. Panimbang 53,00 25. Mandalawangi 15,50

08. Sobang 63,00 26. Cimanuk 10,00

09. Munjul 54,00 27. Cipeucang 15,00

10. Angsana 61,00 28. Banjar 7,50

11. Sindangresmi 51,00 29. Kaduhejo 7,00

12. Picung 36,00 30. Mekarjaya 17,00

13. Bojong 30,00 31. Pandeglang 1,00

14. Saketi 19,00 32. Majasari 3,50

15. Cisata 27,00 33. Cadasari 7,00

16. Pagelaran 39,50 34. Karangtanjung 4,00

17. Patia 45,00 35. Koroncong 8,00

18. Sukaresmi 60,00

Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang


Source: BPS- Statistics of Pandeglang Regency

2.3. KONDISI TOPOGRAFI


Dataran di Kabupaten Pandeglang sebagian besar merupakan dataran rendah
yakni di daerah bagian tengah dan selatan, dengan variasi ketinggian antara 0
– 1.778 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan luas sekitar 85,07% dari
luas wilayah Kabupaten. Secara umum perbedaan ketinggian di Kabupaten
Pandeglang cukup tajam, dengan titik tertinggi 1.778 m diatas permukaan laut
(dpl) yang terdapat di Puncak Gunung Karang pada daerah bagian utara dan
titik terendah terletak didaerah pantai dengan ketinggian 0 m dpl.
Daerah pegunungan pada umumnya mempunyai ketinggian ± 400 m dpl,
dataran rendah bukan pantai pada umumnya memiliki ketinggian rata-rata 30
m dpl dan daerah dataran rendah pantai pada umumnya mempunyai
ketinggian rata-rata 3 m dpl.

II-3
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.
SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

Kemiringan tanah di Kabupaten Pandeglang bervariasi antara 0 – 45 %;


dengan alokasi 0- 15 % areal pedataran sekitar Pantai Selatan dan pantai
Selat Sunda; alokasi 15 – 25 % areal berbukit lokasi tersebar; dan alokasi 25 –
45 % areal bergunung pada bagian Tengah dan Utara.

Gambar 2.2. Peta DEM Kabupaten Pandeglang

2.4. DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN


Berdasarkan hasil estimasi Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang pada
tahun 2015 mencapai 1.194.911 dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar
610 412 atau 51.08 persen dan penduduk perempuan sebesar 584 499 atau
48.92 persen. Bila di bandingkan dengan Kabupaten/Kota yang lainnya
seProvinsi Banten Pandeglang ada-lah kabupaten dengan populasi terkecil

II-4
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.
SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

keti-ga (9.99 persen) setelah Kota Cilegon (3.45 persen) dan Kota Serang
(5.38 persen).
Selama tahun 2013-2015 laju pertum-buhan penduduk Pandeglang
mengalami percepatan pertumbuhan, dimana pada ta-hun 2015 laju
pertumbuhan penduduknya mencapai 0.55 persen.
Tingkat kepadatan penduduk men-capai 435 penduduk per kilometer persegi.
Dengan kata lain, untuk setiap satu kilometer persegi wilayah Kabupaten
Pandeglang dihu-ni sekitar 435 penduduk. Sementara itu sex ratio-nya
sebesar 104.43 yang menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih besar da-
ripada penduduk perempuan. Jumlah rumah tangga mencapai 281.359
dimana rata-rata setiap rumah tangga beranggotakan sebanyak 4 orang.
Penduduk usia produktif di Kabupaten Pandeglang sebesar 63.11 persen,
sementara itu penduduk usia muda sebesar 32.11 per-sen dan penduduk usia
tua sebesar 4.78 persen. Dependency ratio sebesar 58.46 yang berarti secara
rata-rata 100 penduduk usia produktif akan menanggung beban sebanyak 58
penduduk usia produktif.
Tabel 2.3 Indikator Kependudukan Kab Pandeglang 2013-2015

Sumber : Kab. Pandeglang Dalam Angka 2016


Dilihat berdasarkan distribusi penduduk, Kecamatan Labuhan merupakan
kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Pandeglang,
yaitu mencapai 56 455 jiwa, padahal kecamatan tersebut memiliki luas terkecil
yaitu sebesar 15.66 km² . Sebaliknya Kecamatan Koroncong dengan total
penduduk 18 547 jiwa menjadi kecamatan yang paling sedikit penduduknya.
Sedangkan Pandeglang yang merupakan Ibukota kabupaten total
penduduknya mencapai 42 896 berada di posisi ke enam.

II-5
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.
SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

Dilihat keterbandingan antara total penduduk dengan luas wilayahnya, daerah


yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Labuhan dengan tingkat
kepadatan penduduk 3.605,04 penduduk per kilometer persegi. Sebaliknya
Kecama-tan Sumur merupakan daerah yang paling jarang penduduknya, yakni
92 penduduk per-kilometer persegi. Kecamatan Sumur adalah kecamatan
yang terletak di paling ujung, paling jauh dengan jarak kecamatan ke ibukota
mencapai 102 km.
Berdasarkan rasio jenis kelamin, han-ya Kecamatan Mekarjaya yang memiliki
nilai sex ratio dibawah 100 yaitu 99.99 yang berarti terdapat 99 penduduk laki-
laki untuk setiap 100 penduduk perempuan. Jumlah penduduk laki-laki dan
perempuannya hampir sama. Sedangkan kecamatan Lainnya memiliki sex
ratio di atas 100, dengan terbesar di Kecamatan Cadasari yai-tu 111.86
Tabel 2.4 Indikator Kependudukan KabPandeglang Menurut Kecamatan 2015

Sumber : Kab. Pandeglang Dalam Angka 2016

II-6
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.
SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

2.5. KONDISI GEOLOGI


Kabupaten Pandeglang ditinjau dari segi geologi memiliki beberapa jenis
batuan yang meliputi : Alluvium terdapat di daerah gunung dan pinggiran
pantai;
• Undiefierentiated (bahan erupsi gunung berapi), terdapat di daerah bagian
utara tepatnya di daerah Kecamatan Labuan, Jiput, Cikedal, Cisata, Saketi,
Mandalawangi, Cimanuk, Cipeucang, Menes, Banjar , Kaduhejo,
Pandeglang, Karang Tanjung dan Cadasari;
• Diocena, terdapat di daerah bagian barat, yaitu di Kecamatan Cimanggu
dan Cigeulis;
• Piocena sedimen, di bagian selatan di daerah Kecamatan Bojong, Munjul,
Cikeusik, Cigeulis, Cibaliung, dan Cimanggu;
• Miocene Lemistone, disekitar Kecamatan Cimanggu bagian utara; \
• Mineral deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yakni :
­ Belerang dan sumber air panas di Kecamatan Banjar;
­ Kapur/karang darat dan laut di Kecamatan Labuan, Cigeulis,
Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik, dan Cadasari;
­ Serat batu gift, terdapat di Kecamatan Cigeulis. Jenis tanah di
Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh lima faktor pembentuk tanah,
yaitu batuan induk, topografi, umur tanah, iklim, vegetasi/biologis serta
pengaruh faktor lainnya..
Dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah.

II-7
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.
SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

Gambar 2.4 Peta Geologi Kabupaten Pandeglang

2.6. KONDISI IKLIM


Berdasarkan pos pengamatan statsiun pandeglang pada tahun 2015 keadaan
cuaca di pandeglang tidak sesejuk seperti pada tahun 2014, hal ini dilihat
indikator jumlah hari hujan dan curah hujan. Pada tahun 2015 jumlah hari
hujan sebanyak 134 hari, sedangkan pada tahun 2014 total hari hujan 160
hari. Curah hujan selama tahun 2015 sebesar 2589 mm, sedangkan
tahun 2014 sebesar 2772 mm.

II-8
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.
SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

Tabel 2.5 Data Iklim Kabupaten Pandeglang 2013

Sumber : Kab. Pandeglang Dalam Angka 2014

2.7. KONDISI HIDROLOGI DAN SUMBER AIR


Wilayah Sungai merupakan kesatuan wilayah pengelolaan sumberdaya air
dalam 1 (satu) atau lebih Daerah Aliran Sungai dan/atau pulau-pulau kecil
yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 kilometer persegi.
Sedangkan Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang
berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan
Wilayah Kabupaten Pandeglang mengalir 14 sungai yang berukuran sedang
sampai besar. Sungai-sungai tersebut adalah Sungai Cidano, Sungai
Cibungur, Sungai Cisanggona, Sungai Ciliman, Sungai Cihonje, Sungai
Cipunagara, Sungi Cisumur, Sungai Ciseureuhan, Sungai Cijaralang, Sungai
Cikadongdong, Sungai Ciseukeut, Sungai Cimara, Sungai Cibaliung, dan
Sungai Cicanta.
Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang total 835
km. Sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 3 (tiga) Satuan Wilayah
Sungai (SWS) yang mencakup seluruh wilayah kabupaten ini, yaitu :

II-9
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.
SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

 Bagian utara berada di dalam SWS hulu Sungai Ciujung, CIbanten dan
Cidanau.
 Bagian tengah berada di dalam SWS Ciliman - Cibungur
 Bagian selatan berada di dalam SWS Ciliman Cibungur

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,
keadaan gorografi dan pertemuan arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah
hujan beragam menurut bulan . Dibawah ini table 2.6 Curah Hujan Per Bulan
di Kabupaten Pandeglang tahun 2013-2015.

II-10
DRAFT LAPORAN PENDAHULUAN.
SID Penyediaan Air Baku untuk Kawasan Ujung Kulon

Tabel 2.6 Curah Hujan Per Bulan di Kabupaten Pandeglang tahun


2013-2015
Curah Hujan Per Bulan di
Bulan Kabupaten Pandeglang (mm)
2013 2014 2015
Januari 662 493 324
Februari 232 354 313
Maret 208 229 193
April 181 195 311
Mei 293 341 184
Juni 157 97 229
Juli 359 169 35
Agustus 132 163 47
September 201 58 38
Oktober 108 247 154
November 164 261 240

Sumber air bersih yang banyak digunakan masyarakat Pandeglang adalah


selain air tanah, air sungai juga air hujan. Sarana air bersih yang ada di kota
disediakan oleh PDAM dengan kapasitas infrastruktur terpasang 178 m3/hari
dan kapasitas produksi 151 m3/hari (PERPAMSI Direktori 2006).

II-11

Anda mungkin juga menyukai