Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian dan
Kabupaten terluas kedua di Provinsi Banten setelah Kabupaten Lebak. Dengan luas
berdiri disana, akan tetapi Kabupaten Pandeglang memiliki hutan lindung, hutan
produksi, ladang, perkebunan dan fasilitas umum lainnya. Jarak yang di tempuh
dari Jakarta menuju Kabupaten Pandeglang sekitar 123 Km atau memakan waktu
sekitar 5 jam untuk sampai disana. Secara letak geografis, Kabupaten Pandeglang
berada diantara 6’21 – 7’10 Lintang Selatan (LS) dan 104’8 – 106’11 Bujur Timur
gunung yang relatif cukup rendah dengan ketinggian antara 320 meter sampai
daerah dataran tinggi yang terdiri dari beberapa gunung, yaitu Gunung Karang
dengan ketinggian 1.778 meter, Gunung Pulosari yang memiliki ketinggian 1.346
meter dan Gunung Aseupan dengan tinggi 1.174 meter. Cuaca di Kabupaten
dapat terlihat dari jumlah curah hujan yang turun selama tahun 2015 sebesar 2.589
mm, sedangkan ditahun 2014 sebesar 2.772 mm. Selain itu, hari hujan di
sebanyak 160 hari, menjadi hanya 134 hari di tahun selanjutnya. Berikut adalah
Gambar 4.1
.com
35 Kecamatan serta 339 Desa/Kelurahan. Hal tersebut telah ditetapkan sejak bulan
mencapai 15,66 Km. Selain itu, Kecamatan Sumur merupakan kecamatan yang
jaraknya paling jauh dengan Ibukota Pandeglang. Jarak yang harus ditempuh
menuju Kecamatan Sumur yaitu sekitar 106 Km dari Ibukota Pandeglang. Berikut
Tabel 4.1
1 Sumur 258,54
2 Cimanggu 259,73
3 Cibaliung 221,88
4 Cibitung 180,72
5 Cikeusik 322,76
6 Cigeulis 176,21
7 Panimbang 132,84
8 Sobang 138,80
9 Munjul 75,25
10 Angsana 64,84
11 Sindangresmi 65,20
12 Picung 56,74
13 Bojong 50,72
14 Seketi 54,13
15 Cisata 32,65
16 Pagelaran 42,76
17 Patia 45,48
18 Sukaresmi 57,30
19 Labuan 15,66
20 Carita 41,87
21 Liput 53,04
22 Cikedal 26,00
23 Menes 22,41
24 Pulosari 31,33
25 Mandalawangi 80,19
26 Cimanuk 23,64
27 Cipeucang 21,16
28 Banjar 30,50
29 Kaduhejo 33,57
30 Mekerjaya 31,34
31 Pandeglang 16,85
32 Majasari 19,57
33 Cadasari 26,20
34 Karangtanjung 19,07
35 Koroncong 17,86
1.194.911 jiwa yang terdiri dari laki-laki 610.412 jiwa dan perempuan
Tabel 4.3
Lapangan Pekerjaan
Perikanana
2 Industri 32.666 7,41%
dan Perorangan
kerja yang hanya sebesar 89,78% dan tidak sebesar di tahun 2014 yaitu
sebesar 92,97%.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan atau buruh pabrik membuat
masyarakat Kabupaten Pandeglang mencoba untuk membuka lapangan
4.2.3 Pendidikan
2014-2015 :
Tabel 4.4
sekolah (Tahun)
ke atas (%)
tentang sarana prasarana yang ada sebagai faktor yang mendukung dalam
saja. Akan tetapi ketersediaan sumber daya pengajarnya pun salah satu
Hal tersebut dapat dilihat pada saat proses belajar mengajar yang
berlangsung secara optimal karena rasio antara guru dan murid masih
dibawah angka 25. Jadi hal tersebut dapat membuat pengajar pun dapat
sekolah.
agama. Selain itu perbedaan kontur tanah dan sumber daya alam pun
memiliki perbedaan di setiap daerah. Akan tetapi, tidak ada satupun daerah
alam itu sendiri terjadi karena adanya beberapa faktor. Pertama, ancaman
bencana terjadi karena bencana tersebut berasal dari alam itu sendiri.
alam yang diakibatkan oleh tingkah manusia yang tidak bisa menjaga
kelestarian alam. Contoh bencana alam yang timbul akibat ulah manusia
bencana dari total 14 jenis bencana yang ada di Indonesia. Hal tersebut
dapat terlihat dari adanya bencana alam yang terjadi di Kabupaten
Pandeglang :
1. Banjir
setiap tahunnya.
yang ada dilaut menjadi dua faktor yang membuat bencana banjir
2. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah salah satu potensi bencana yang dapat
ketika musim hujan tiba. Hujan yang terus menerus turun dapat
untuk menangani bencana yang terjadi di Indonesia tidak bisa bekerja sendirian.
Diperlukannya bantuan atau kerja sama dari instansi atau lembaga-lembaga yang
tugasnya. Akan tetapi dibentuknya BPBD tidak bisa dilakukan secara bersamaan.
Pembentukan BPBD sendiri tidak dilakukan sendiri, perlu adanya koordinasi juga
dengan pihak BNPB selaku lembaga pusat dalam penanggulangan bencana. Hal
Bencana Daerah sejak tahun 2012. BPBD Kabupaten Pandeglang sendiri terbentuk
terdiri dari :
2. Esselon IV : 4 Orang
4. TKK : 2 Orang
Visi tersebut tidak hanya dibuat sebagai formalitas saja, akan tetapi memiliki
• Tanggap
bencana tentunya setiap unsur baik unsur Pemerintah dan stakeholder harus
kebencanaan.
• Tangkas
tangkas secara cepat dan tepat. Pemerintah Daerah dan unsur-unsur lain
jatuhnya korban jiwa. Hal tersebut harus dilakukan karena banyaknya titik-
• Tangguh
tidak akan tercapai jika tidak adanya partisipasi dari masyarakat yang
sebagian besar berada di daerah yang rawan bencana. Maka dari itu, BPBD
akan berfokus dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam rangka
Selain Visi, BPBD Kabupaten Pandeglang juga memiliki Misi yang harus
dilaksanakan sebagai penjabaran dari Visi yang telah dibuat. Misi dari BPBD
rekonstruksi. Tiap-tiap bidang yang ada di struktur organisasi diisi oleh 5 anggota
dari pejabat SKPD dan 4 anggota dari pakar profesional dan tokoh masyarakat.
Bagan 3.2
tingkat daerah, sudah tentu BPBD Kabupaten Pandeglang menjadi garda terdepan
BPBD sendiri sangat diperlukan. Tidak hanya pada saat bencana datang saja, akan
diperlukan.
Bencana sendiri merupakan sebuah program yang digagas oleh Badan Nasional
Pandeglang. Hal itu dilakukan sebanyak sebulan sekali ketika situasi normal. Akan
tetapi, ketika situasi sedang tidak kondusif, BPBD Kabupaten Pandeglang wajib
melapor setiap saat. Proses komunikasi tersebut melalu website BPNB yaitu Pusat
tersebut dilakukan agar pihak pusat selalu mengetahui perkembangan dari tiap-tiap
harus dilewati oleh BPBD ketika ingin meminta bantuan kepada BNPB :
1. Mengirim pesan lewat email melalui PUSDALOPS tingkat Kota untuk dibuatkan
laporan.
4. Pihak BNPB mendiskusikan apakah bencana tersebut perlu bantuan dari pusat
atau tidak.
Alur permintaan bantuan yang telah dijelaskan di atas cukup memakan
waktu yang lama. Akan tetapi, peraturan harus di taati oleh setiap elemen yang