Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI 5 PRINSIP GOOD GOVERNANCE

DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI PELAYANAN PUBLIK DINAS


KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MALANG

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas kuliah Sistem Informasi Manajemen Sektor Publik yang
diampu oleh Suhartono Winoto, S.AP., M.AP

Disusun Oleh :

Azizah Faizatul Munawaroh 175030101111071

KELAS A

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
A. Definisi Good Governance
Menurut Sedarmayanti (2003),
“ Good dalam good governance mengandung dua pengertian yaitu: Pertama, nilai
yang menjunjung tinggi keinginan atau kehendak rakyat dan nilai yang dapat
meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan (nasional), kemandirian,
pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial. Kedua, aspek fungsional dari
pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai
tujuan tersebut “.

Menurut Bevir (2009),


“ Good governance, didefinisikan pada menekankan politik, institusionalisasi
hukum, partisipasi, akuntabilitas, penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia
“.
Menurut UNDP,
“ Menurut UNDP dalam buku yang berjudul “ Teori governance “ yang ditulis
oleh DR. IR. Fadel Muhammad, mengatakan bahwa mendefinisikan good governance
sebagai proses penyelenggaraan pemerintah yang dicirikan dengan rendahnya liberalisasi
ekonomi, dan lebih memfokuskan pada kondisi sosial ekonomi “.

Maka dapat disimpulkan bahwa dari ketiga definisi good governance tersebut,
good governance dapat didefinisikan sebagai adanya proses penyelenggaraan pemerintah
yang menekankan pada politik, institusionalisasi hukum, partisipasi, akuntabilitas,
penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia serta menjunjung tinggi keinginan
atau kehendak rakyat dengan pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan
tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut

B. Prinsip – prinsip Good Governance


1. Profesionalitas yaitu adanya kemampuan, keahlian serta moral pemerintah dalam
memberikan pelayanan.
2. Akuntabilitas yaitu adanya tanggungjawab pemerintah terhadap tugas yang diberikan
serta kebijakan atau keputusan yang diambil.
3. Transparansi yaitu keterbukaan pemerintah, penyediaan informasi, kemudahan
memperoleh informasi.
4. Pelayanan prima yaitu adanya prosedur pelayanan, kejelasan tarif, kepastian waktu,
kemudahan akses, kelengkapan sarana dan prasarana serta etika pelayanan.
5. Demokrasi dan Partisipasi yaitu adanya kebebasan masyarakat dalam menyampaikan
pendapat, keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan kesamaan hak
dalam memperoleh pelayanan.

C. Implementasi Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Meningkatkan Kinerja


Organisasi Pelayanan Publik Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Malang

1. Implementasi Prinsip Profesionalitas kinerja organisasi pelayanan publik dinas


kependudukan dan pencatatan sipil kota malang, sudah sangat efektif. Hal ini dikarenakan
kemampuan para pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sudah
dinilai sangat optimal. Karena adanya pembagian tugas serta penempatan para
pegawai sudah sesuai dengan kemampuan, keahlian dan latar belakang pendidikan
para pegawai, dan didukung pula dengan peningkatan kemampuan serta
pengembangan keahlian para pegawai melalui pelatihan-pelatihan.
2. Implementasi Prinsip Akuntabilitas kinerja organisasi pelayanan publik dinas
kependudukan dan pencatatan sipil kota malang, sudah sangat efektif atau sudah berjalan
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan aparatur
pemerintah selalu konsisten terhadap tugas dan bertanggungjawabnya.
3. Implementasi Prinsip Transparansi kinerja organisasi pelayanan publik dinas
kependudukan dan pencatatan sipil kota malang, dinilai sudah sangat efektif. Hal ini
dapat dilhat dari bentuk informasi yang disampaikan dapat diakses oleh seluruh
lapisan masyarakat Kota Malang.
4. Implementasi Prinsip Pelayanan Prima kinerja organisasi pelayanan publik dinas
kependudukan dan pencatatan sipil kota malang, dinilai sudah optimal. Hal ini dilihat
dari segi pelayanan yang diberikan, sudah terpadu, terarah, terprogram, dan konsisten,
sesuai dengan standar pelayanan yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden
Nomor 112 tahun 2013, dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan yaitu
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013, sehingga pelayanan yang diterima oleh
masyarakat mudah, cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau.
5. Implementasi Prinsip Demokrasi dan Partisipasi kinerja organisasi pelayanan publik
dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota malang, dinilai sudah sangat efektif. Hal ini
dikarenakan selalu menjunjung tinggi nilai keinginan dan kehendak rakyat.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Prinsip-Prinsip Good Governance

1. Kemampuan sumber daya manusia aparatur pemerintah yang sangat profesional.


2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.
3. Tanggungjawab aparatur pemerintah sangat tinggi.
4. Ketersediaan informasi publik yang sangat memadai.
5. Aturan diberlakukan secara adil dan merata.

D. Dampak dari Implementasi Prinsip-Prinsip Good Governance sebagai berikut.


1. Kemampuan para pegawai semakin meningkat.
2. Kesadaran para pegawai terhadap tugas dan tanggungjawabnya semakin tinggi.
3. Mayarakat mengetahui dan memahami prosedur pelayanan serta kebijakan- kebijakan
yang ditetapkan.
4. Masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diterima karena hak dan kewajiban
masyarakat dapat terpenuhi.
5. Aspirasi masyarakat dapat disalurkan dengan baik.
6. Keberhasilan kinerja sesuai dengan yang diharapkan.
7. Keadilan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Referensi :

Mohammad. 2003. “Kualitas Pelayanan Masyarakat; Konsep dan Implementasinya”, Jurnal


Administrasi Negara, Vol.5 No:1.
Suprijadi. 2004. “Etika Birokrasi Dalam Mewujudkan Good Governance”, Jurnal Good
Governance, STIA-LAN, Jakarta, Vol.3, No :1.
Muhammad, Dr. Ir. Fadel. 2010. “ Teori Governance (Transparansi, Akuntabilitas dan
Pencegahan Korupsi) “, Penerbit Selaras: Malang.

Anda mungkin juga menyukai