Anda di halaman 1dari 12

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

PERANAN SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES) TERHADAP


KINERJA PEMERINTAH DESA
(Studi Kasus di Desa Kaba-kaba, Kecamatan Kediri, Kabupaten
Tabanan)

1I Gusti Ayu Trisha Sulina, 1Made Arie Wahyuni, 2Putu Sukma Kurniawan
Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {1gungsulina@gmail.com, 1wahyuni_arie@yahoo.com,


2putusukma1989@gmail.com}@Undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran sistem keuangan desa
(Siskeudes) terhadap kinerja pemerintah desa di Desa Kaba-kaba, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Data yang digunakan adalah data primer berupa hasil observasi dan wawancara dan
data sekunder. Informan yang digunakan adalah Kepala Desa, Operator sistem
keuangan desa (Siskeudes), Sekretaris desa, Bendahara Desa, Kaur serta Kasi Desa.
Metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tahapan sebagai
berikut: (1) pengumpulan data; (2) analisis data; (3) penyajian data; (4) penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penginputan data pada sistem
keuangan desa (Siskeudes) harus sesuai dengan yang tertera dalam sistem; (2)
Cara untuk mengintegrasikan sumber daya manusia (SDM) yang rendah yaitu
melalui pendampingan dan pelatihan; (3) Penerapan sistem keuangan desa
(Siskeudes) memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai. Dari hal tersebut
maka penerapan sistem keuangan desa (Siskeudes) memilliki peran yang penting
terhadap kinerja pemerintah desa yang dirasakan langsung oleh para pegawai desa
di Desa Kaba-kaba. Hal ini sesuai dengan tujuan dari diterapkannya sistem
keuangan desa (Siskeudes) yaitu untuk membantu kerja pegawai desa.

Kata kunci: Siskeudes, Kinerja Pemerintah Desa, Sumber Daya Manusia (SDM)

Abstract
This research was conducted to find out the role of village financial system
(Siskeudes) on the performance of village administration in Kaba-kaba Village, Kediri
Sub-district, Tabanan Regency. This research employed qualitative research
approach. The data used were primary data, which were in the form of observation
and interview and secondary data. The informants used were the village head, the
village financial system operators (Siskeudes), the village secretaries, the village
treasurer, village Kaur ‘village administration coordinator’ and Kasi ‘section head’. The
analytical method used was qualitative method including the following stages: (1) data
collection; (2) data analysis; (3) data presentation; (4) conclusions drawing.
The results showed that: (1) Inputting data on village financial system
(Siskeudes) had to be in accordance with those listed in the system; (2) The ways to
integrate low human resources (HR) were through mentoring and training; (3) The
implementation of the village financial system (Siskeudes) had a positive impact on
the performance of employees. From this, the implementation of the village financial
system (Siskeudes) had an important role on the village administration, which was
directly perceived by the village officials of Kaba-kaba Village. This was in
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

accordance with the purpose of applying the village financial system (Siskeudes), that
is, to assist the work of village officials.

Keywords: Siskeudes, Village Goverment Perfomance, Human Resources (HR)

PENDAHULUAN Anggaran desa yang


Pada sistem pemerintahan yang didistribusikan dari pusat akhir-akhir ini
ada dan berlaku saat ini, desa mempunyai banyak diselewengkan karena kurangnya
peran yang strategis dan penting dalam pemahaman aparat desa dalam
membantu pemerintah daerah dalam mengelola anggaran. Sehingga anggaran
proses penyelenggaraan pemerintahan, yang selama ini diharapkan dapat
termasuk pembangunan. Undang-Undang digunakan untuk memajukan desa
Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 1 disalahgunakan oleh oknum-oknum
menegaskan bahwa desa adalah tertentu. Hal demikian tentunya sudah
kesatuan masyarakat hukum yang lazim di negeri ini, sehingga tindakan-
memiliki batas wilayah yang berwenang tindakan yang menyimpang tersebut perlu
untuk mengatur dan mengurus urusan diwaspadai dan diantisipasi. Sebab
pemerintahan, kepentingan masyarakat perbuatan ini akan merugikan dan juga
setempat berdasarkan prakarsa menghambat kemajuan dan juga berefek
masyarakat, hak asal usul, dan hak pada desa itu sendiri. Bentuk
tradisional yang diakui dan dihormati penyelewengan ini sangat bertolak
dalam sistem pemerintahan NKRI. UU belakang dari tujuan alokasi dana desa itu
desa juga memberi jaminan yang lebih sendiri sehingga dengan adanya
pasti bahwa setiap desa akan menerima penyimpangan ini tentunya akan diberikan
dana dari pemerintah melalui anggaran sanksi dan hukuman sesuai dengan
Negara dan daerah yang jumlahnya Undang-undang yang berlaku kepada
berlipat, jauh diatas jumlah yang selama para oknum penyalahgunaan anggaran
ini tersedia dalam anggaran desa. tersebut, sebab hal ini merupakan praktik
Kebijakan ini memiliki konsekuensi korupsi dalam sekup kecil yang akan
terhadap proses pengelolaannya yang berimbas pada masa depan bangsa.
seharusnya dilaksanakan secara Salah satu sekup kecil yang mendapat
profesional, efektif dan efisien, serta imbas dengan adanya praktik-praktik
akuntabel yang didasarkan pada prinsip- korupsi yaitu desa.
prinsip manajemen publik yang baik agar Sistem informasi akuntansi sangat
terhindar dari resiko terjadinya dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut.
penyimpangan, penyelewengan dan Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian
korupsi. yang bergabung untuk suatu tujuan
Pelaksanaan APBDesa memiliki tertentu. Menurut Romney (2014: 10)
peran penting dalam mensukseskan sistem informasi akuntansi merupakan
pembangunan daerah. Anggaran suatu sistem yang mengumpulkan,
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) mencatat, menyimpan, dan mengolah data
dapat menjadi cerminan kinerja dan untuk mengahasilkan informasi bagi
kemampuan pemerintah desa dalam pengambil keputusan. Sistem ini meliputi
membiayai dan mengelola orang, prosedur dan intruksi, data,
penyelenggaraan pemerintah dan perangkat lunak, infrastruktur teknologi
pelaksaan pembangunan di desa. Pada informasi, serta pengendalian internal dan
kenyataannya banyak ditemukan keluhan ukuran keamanan. Adapun fungsi dari
masyarakat yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi yaitu: (1)
pengalokasian anggaran yang tidak sesuai memberikan sistem informasi akuntansi
dengan kebutuhan skala prioritas, serta yang tepat waktu, (2) memberikan sistem
kurang mencerminkan aspek ekonomi, informasi akuntansi yang relevan; (3)
efisiensi, dan efektivitas (Mardiasmo, memberikan sistem informasi akuntansi
2009). yang dapat dipercaya (Susanto, 2011: 41)
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

Pemerintah bersama Kementerian daerah merupakan hasil kerja pemerintah


Dalam Negeri dan BPKP telah mendorong daerah tersebut dengan
akuntabilitas pengelolaan keuangan desa mengkombinasikan kemampuan, usaha
dengan mengembangkan aplikasi tata dan kesempatan dalam melaksanakan
kelola keuangan desa melalui sistem tugasnya. Individu yang memiliki kinerja
keuangan desa (Siskeudes). Hingga saat yang tinggi akan selalu berorientasi pada
ini, tingkat implementasi Siskeudes sudah prestasi, memiliki percaya diri,
mencapai 33,17% atau 24.863 dari 74.954 berpengendalian diri, dan memiliki
desa di seluruh Indonesia hingga kompetensi. Penilaian kinerja bermanfaat
diharapkan Tahun 2019 seluruh desa bagi organisasi untuk mengukur
sudah menggunakan aplikasi tersebut keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan
(tersedia di https://jpp.go.id diakses pada karena pengukuran kinerja organisasi
tanggal 12 september 2017). Aplikasi secara tidak langsung ditunjukkan oleh
sistem keuangan desa (Siskeudes) tingkat pencapaian kinerja pemerintah
merupakan aplikasi yang dikembangkan daerah.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pengembangan aplikasi sistem
Pembangunan (BPKP) dalam rangka keuangan desa (Siskeudes)
meningkatkan kualitas tata kelola mengharapkan desa-desa di seluruh
keuangan desa. Tujuan dari diterapkannya Indonesia untuk dapat menerapkan
sistem keuangan desa (Siskeudes) adalah aplikasi sistem keuangan desa
untuk memudahkan dalam pelaporan (Siskeudes) guna mencegah terjadinya
keuangan. Selain itu juga untuk menata kecurangan-kecurangan yang tidak
kelola keuangan desa secara optimal diinginkan. Desa Kaba-kaba yang terletak
serta sebagai alat kendali/tolak ukur di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan
pengelolaan keuangan desa sehingga ini merupakan salah satu desa yang telah
tidak keluar dari koridor peraturan undang- mampu menerapkan sistem keuangan
undang. desa (Siskeudes) dengan lancar selama 9
Fitur-fitur yang ada dalam aplikasi bulan terakhir. Perbedaaan yang
Pengelolaan Keuangan Desa dibuat mendasar antara sistem lama/manual
sederhana dan user friendly sehingga dengan sistem keuangan desa
memudahkan pengguna dalam (Siskeudes) yaitu jika pada sistem manual
mengoperasikan aplikasi sistem keuangan masih terpisah-pisah dalam pelaporannya.
desa (Siskeudes). Dengan diterapkannya Sedangkan untuk sistem yang baru
sistem keuangan desa (Siskeudes) (Siskeudes) dapat dilakukan dengan
diharapkan nantinya dapat membantu sekali kerja sudah banyak laporan yang
kerja dari aparat desa itu sendiri, sehingga muncul, tetapi tetap dalam
kinerja dari aparat desa semakin membaik penginputannya juga dilakukan beberapa
dan penggunaan dari sistem tersebut kali. Walaupun Desa Kaba-kaba, sudah
dapat lebih efektif. Penggunaan sistem menerapkan sistem yang baru, sistem
informasi yang kurang efektif akan lama/manual masih tetap digunakan.
berdampak negatif pada kinerja dan mutu Karena dasar-dasar dalam memasukan
pelayanan orgasnisasi sektor publik pada data ke sistem perlu menggunakan
masyarakat. Mutu pelayanan bagi secara manual, untuk menanggulangi
masyarakat perlu ditingkatkan karena hal kesalahan yang akan terjadi. Data-data
ini akan mempengaruhi kepercayaan yang diinput dalam Siskeudes yaitu: (1)
masyarakat kepada pemerintah sebagai Profil Desa, (2) Penganggaran , (3)
organisasi sektor publik. Sistem informasi Penatausahaan, (4) Laporan Keuangan
diharapkan dapat meningkatkan kinerja Desa.
dan mutu pelayanan organisasi sektor Penerapan sistem keuangan desa
publik pada masyarakat, semakin tinggi (Siskeudes) ini tentu memiliki kelebihan
mutu pelayanan bagi masyarakat maka dan kelemahan. Adapun kelebihan dari
semakin tinggi kepercayaan masyarakat sistem keuangan desa (Siskeudes) ini
kepada pemerintah. Menurut yaitu (1) sesuai peraturan, (2)
(Wuryaningrum, 2007) kinerja pemerintah memudahkan tata kelola keuangan desa,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

(3) kemudahan penggunaan aplikasi, (4) Kediri, Kabupaten Tabanan. Alasan


dilengkapi dengan sistem pengendalian memilih lokasi ini karena di Desa Kaba-
intern (Built-in Internal Control), (5) kaba telah menerapkan sistem keuangan
didukung dengan petunjuk pelaksanaan desa (Siskeudes) selama 9 bulan dengan
implementasi dan manual aplikasi. lancar. Selain itu dengan adanya
Disamping kelebihan tersebut, kelemahan penerapan sistem keuangan desa
dari sistem keuangan desa (Siskeudes) ini (Siskeudes) di Desa Kaba-kaba telah
yaitu sulitnya memahami penggunaan memberikan manfaat bagi kinerja dan
aplikasi ini karena aplikasi yang masih pegawai di Desa Kaba-kaba yang khusus
baru diterapkan sehingga para pegawai mengaplikasikan sistem keuangan desa
sulit untuk mengaplikasikannya. Selain itu (Siskeudes) mampu menerapkan sistem
kuranganya pelatihan penggunaan sistem keuangan desa (Siskeudes) tersebut
keuangan desa (Siskeudes) yang diberikan dengan baik dan lancar meskipun memiliki
bagi para pegawai. pendidikan yang tergolong rendah.
Berdasarkan hal tersebut, Informan dalam penelitian ini, peneliti
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: tentukan dengan metode purposive
1) Prosedur penggunaan sistem keuangan sampling. Purposive sampling adalah
desa (Siskeudes) di Desa Kaba-kaba. 2) teknik pengambilan sampel dengan
Cara mengintegrasikan sumber daya pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:
manusia (SDM) terhadap penerapan 216). Informan yang ditunjuk kriterianya,
sistem keuangan desa (Siskeudes) di yaitu pegawai desa yang memahami
Desa Kaba-kaba. 3) Dampak dari sistem keuangan desa (Siskeudes) serta
kegunaan sistem keuangan desa merasakan manfaat dari diterapkannya
(Siskeudes) di Desa Kaba-kaba. sistem keuangan desa (Siskeudes).
Mengingat begitu pentingnya peranan Adapun informan yang ditunjuk yaitu :
sistem keuangan desa (Siskeudes) di Kepala Desa, Operator Siskeudes,
desa untuk kedepannya, maka peneliti Sekretaris Desa, Bendahara Desa, Kasi
tertarik untuk melakukan penelitian desa serta Kaur Desa.
mengenai “Peranan Sistem Keuangan Pengumpulan data dilakukan dengan
Desa (Siskeudes) terhadap Kinerja melakukan wawancara terhadap pihak-
Pemerintah Desa (Studi Kasus di Desa pihak terkait. Informan yang telah ditunjuk
Kaba-kaba, Kecamatan Kediri, diwawancarai dengan memakai teknik
Kabupaten Tabanan)”. wawancara mendalam. Agar wawancara
mendalam bisa berlangsung secara
terarah, disusun pedoman wawancara
METODE
yang memuat pokok-pokok pikiran yang
Penelitian ini berupa penelitian
terkait dengan masalah yang diteliti. Data
deskriptif kualitatif dimana didalamnya
hasil wawancara direkam memakai alat
memberikan penjelasan atau gambaran
perekam serta ditulis menggunakan alat
mengenai analisa peranan sistem
tulis.
keuangan desa (Siskeudes) terhadap
Observasi didefinisikan sebagai suatu
kinerja pemerintah desa. Menurut
proses melihat, mengamati, dan
Gunawan (2013: 80-81) penelitian
mencermati serta merekam perilaku
kualitatif merupakan sebuah metode
secara sistematis untuk suatu tujuan
penelitian yang digunakan dalam
tertentu (Herdiansyah, 2015: 131). Pada
mengungkapkan permasalahan dalam
jenis observasi ini, penelitian melakukan
kehidupan kerja organisasi pemerintah,
pengamatan yang dilakukan tanpa
swasta, kemasyarakatan, kepemudaan,
menggunakan pedoman observasi,
perempuan, olah raga, seni dan budaya,
sehingga peneliti mengembangakan
sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan
pengamatannya berdasarkan
untuk dilaksanakan demi kesejahteraan
perkembangan yang terjadi di lapangan.
bersama.
Keabsahan data adalah untuk
Penelitian ini akan dilaksanakan di
melihat derajat kebenaran atau
Kantor Desa Kaba-kaba, Kecamatan
kepercayaan terhadap hasil penelitian
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

dengan mempergunakan standarisasi berorientasi kepada kebutuhan


tertentu. Menurut Patton dan Moleong masyarakat dengan menempatkan
(2012) mengatakan bahwa dalam rangka sumber daya manusia yang profesional,
menjaga keabsahan data digunakan peduli, responsive dan berintegritas; serta
empat kriteria, yaitu: Kepercayaan (5) meningkatkan sarana dan prasarana
(Credibility / Validitas Internal), Keteralihan umum sesuai dengan aspirasi masyarakat
(Transferability / Validitas Eksternal), yang dituangkan dalam dokumen
Ketergantungan (Dependability / Rencana Pembangunan Jangka
Reliabilitas), Kepastian (Confirmability / Menengah Desa (RPJM Desa).
Objektivitas).
Prosedur Penggunaan Sistem
HASIL DAN PEMBAHASAN Keuangan Desa (Siskeudes) di Desa
Gambaran Umum Desa Kaba-kaba Kaba-kaba
Desa Kaba-Kaba, berada dalam Proses penginputan dalam sistem
lingkungan Kecamatan Kediri, Kabupaten keuangan desa (Siskeudes) dilakukan
Tabanan, dengan jarak tempuh ke sekali sesuai dengan transaksi yang ada
Kecamatan selama 10 menit berjarak 8 dan dapat menghasilkan output berupa
km, begitu pula ke Kabupaten dengan dokumen penatausahaan dan laporan-
jarak tempuh selama 15 menit berjarak 13 laporan yang sesuai dengan ketentuan
km. dan ke Provinsi dengan jarak tempuh perundang-undangan. Dalam proses
selama 30 menit berjarak 18 km. pelaksanaannya, sebelum menginput data
Visi-Misi Perbekel Kaba-kaba ke dalam aplikasi siskeudes, desa harus
disamping merupakan Visi-Misi Perbekel menetapkan RAB (Rancangan Anggaran
terpilih juga diintegrasikan dengan Biaya) yang telah diseseuaikan
keinginan bersama masyarakat desa sebelumnya dengan yang tertera dalam
untuk mengatasi permasalahan yang ada sistem. RAB (Rancangan Anggaran Biaya)
dan pengembangan desa ke depan, yang akan diinput tersebut merupakan
dimana proses penyusunannya dilakukan rancangan yang akan digunakan untuk
secara partisipatif mulai dari tingkat tahun berikutnya.
Dusun/ Banjar sampai tingka Desa. Seperti pendapat dari Ibu Ni Luh
Adapun Visi Perbekel Kaba-kaba Sutariasih selaku Kaur Tata Usaha Umum
sebagai berikut : yang mengatakan bahwa:
“Terwujudnya Pemerintah Desa “…kalau adanya siskeudes ini
yang bersih, berwibawa, dengan pekerjaan itu harus ada rencana
pelayanan prima yang didukung oleh sebelumnya, RABnya nikeharus ada
Sumber Daya Manusia yang handal perencanaannya sebelum masuk ke
menuju Masyarakat Sejahtera siskeudes”.
berdasarkan tri Hita Karana”
Agar Visi sebagaimana tersebut Pendapat tersebut juga diperkuat
dapat tercapai maka diterapkan Misi dengan pendapat dari Bapak I Ketut
sebagai berikut: (1) menata aparatur Sutaniya selaku Kasi Pemerintahan yang
Pemerintahan Desa Kaba-kaba sehingga mengatakan bahwa:
dapat melaksanakan tugas sesuai dengan “…Kalau di siskeudes kan sudah
tugas pokoknya masing-masing; (2) diatur, sudah ada ketentuannya
menciptakan keseimbangan antara Desa masing-masing. Saat kita buat RAB
Pakraman dan Desa Dinas demi menjaga trus dimasukkan ke siskeudes,
kesatuan dan persatuan Desa; (3) kalau di siskeudes itu memang tidak
mewujudkan kestabilan pemerintahan ada seperti RAB kita yaa tidak bisa
desa lewat pemerataan pembangunan, masuk, lagi kita buat yang sesuai”.
serta terwujudnya keadilan bagi seluruh
masyarakat Desa; (4) meningkatkan Kesimpulan dari kedua pendapat
komunikasi yang berkesinambungan antar informan tersebut bahwa dalam proses
kompunen masyarakat demi memberikan pelaksanaan dari aplikasi sistem
pelayanan yang berkualitas dan keuangan desa (Siskeudes) ini harus
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

disesuaikan dulu dengan apa yang ada Berikut tampilan program sistem
pada sistem. Jika RAB tersebut tidak keuangan desa (Siskeudes):
sesuai dengan apa yang ada dalam
sistem, maka sistem tidak dapat
menginput data. Tentunya hal ini juga
dapat membantu para pegawai dalam
bekerja, dimana pegawai akan dituntut
untuk bekerja dengan aturan yang telah
ditentukan sehingga hasil kerjanya juga
akan semakin baik. Selain RAB terdapat
beberapa dokumen yang diinput dalam
sistem keuangan desa (Siskeudes) yaitu
dokumen penatausahaan, bukti 3. Menu Perencanaan. Perencanaan
penerimaan, Surat Permintaan Siskeudes digunakan untuk
Pembayaran (SPP), Surat Setoran Pajak mengentri data perencanaan desa
(SSP), laporan penganggaran (Perdes mulai dari Renstra Desa,
APBDesa, APBDesa per sumber dana), RPJMDesa dan RKPDesa.
serta laporan penatausahaan (Buku kas Perencanaan Siskeudes diakses
umum, Buku bank, Buku pajak, Buku dari menu Data Entri –
Pembantu, dan Register). Laporan- Perencanaan – Renstra Desa/
laporan yang akan diinput ke sistem, RPJMDesa seperti tampak sebagai
sebelumnya akan dibuat oleh pegawai berikut:
yang bertugas yang telah dibagi ke bidang
masing-masing. Setelah pegawai desa
membuat rancangan laporan yang sesuai
dan telah mendapat persetujuan
selanjutnya akan diberikan kepada
operator untuk diinput ke sistem.
Pernyataan diatas dapat diperkuat juga
dari hasil observasi yang diperoleh di
lokasi penelitian. a. Menu Renstra Desa digunakan
Adapun prosedur penggunaan dari untuk memasukkan Visi, Misi,
aplikasi sistem keuangan desa Tujuan dan Sasaran
(Siskeudes) yaitu sebagai berikut: Pemerintah Desa yang telah
1. Log in ke sistem menggunakan dituangkan dalam dokumen
user ID dan password yang dimiliki RPJMDesa.
Desa Kaba-kaba. b. Menu RPJM Desa digunakan
untuk memasukkan data RPJM
dan RKP Pemerintah Desa.
Termasuk dalam data yang
dientri adalah pagu indikatif
setiap kegiatan pada setiap
tahun RKPDesa.
4. Menu Penganggaran.
Penganggaran digunakan untuk
melakukan proses entri data dalam
2. Setelah berhasil masuk ke sistem, rangka penyusunan Anggaran
lalu untuk memasukan data pilih Pendapatan dan Belanja Desa
Data Entri, kemudian pilih menu (APBDesa). Penginputan data agar
yang tertera. Dalam data entri dimulai secara berturut sesuai
terdapat 4 menu yang terdiri dari menu yang tersedia dalam aplikasi.
perencanaan, penganggaran, Dalam menu penganggaran
penatausahaan, serta pembukuan. terdapat 2 pilihan yaitu Isian Data
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

Anggaran dan Posting APBDesa Cara Mengintegrasikan Sumber Daya


seperti tampak sebagai berikut: Manusia (SDM) yang Rendah terhadap
Penggunaan Sistem Keuangan Desa
(Siskeudes) di Desa Kaba-kaba
Manajemen sumber daya manusia
adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan,
pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktivitas
organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
a. Isian Data Anggaran terdiri dari Pengadaan tenaga kerja merupakan
menu data umum desa, menu langkah pertama dan yang mencerminkan
kegiatan, menu pendapatan, berhasil tidaknya suatu perusahaan
menu belanja, menu mencapai tujuannya. Menurut Hasibuan
pembiayaan, dan menu (2007: 27) menyatakan bahwa pengadaan
pembiayaan 2. adalah proses penarikan, seleksi,
a. Posting APBDesa. Apabila penempatan, orientasi, dan induksi untuk
proses input data anggaran mendapatkan karyawan yang efektif dan
telah selesai dan APBDes telah efisien untuk membantu tercapainya
selesai dievaluasi maka posting tujuan perusahaan.
APBDes dapat dilakukan. Secara umum dapat dikatakan
Posting ini dilakukan oleh bahwa tingkat pendidikan seorang
admin Kabupaten/Kota atau pegawai dapat mencerminkan
admin di Kecamatan. kemampuan intelektual dan jenis
keterampilan yang dimiliki oleh pegawai
Menu Penatausahaan. Menu tersebut. Memang sudah menjadi
penatausahaan digunakan untuk kebiasaan dan hal yang umum bahwa
melakukan proses entri data dalam rangka jenis dan tingkat pendidikan seorang
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan pegawai yang digunakan untuk mengukur
Belanja Desa (APBDes). Penginputan dan menilai seorang pegawai. Selain itu
data agar dimulai secara berturut-turut juga terdapat banyak hal yang
sesuai dengan tanggal transaksi yang berpengaruh atau mempengaruhi
ada. Selain itu penatausahaan digunakan kemampuan seorang pegawai selain
untuk mencatat transaksi penerimaan tingkat pendidikan. Penggunaan sistem
desa, transaksi pengeluaran desa baik keuangan desa (Siskeudes) di Desa
panjar maupun definitif, transaksi mutasi Kaba-kaba tidak terlalu berpengaruh
kas dan transaksi penyetoran pajak. terhadap tingkat SDM. Walaupun pegawai
Sedangkan menu ekspor dan impor data di Desa Kaba-kaba yang memang masih
digunakan untuk memindahkan data dari terbilang memiliki SDM yang rendah,
satu komputer ke komputer yang lain. namun dalam setiap kegiatan yang
Menu penatausahaan dapat dilakukan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik
dengan cara yaitu: Data Entri – serta mencapai tujuan yang diinginkan.
Penatausahaan seperti tampak sebagai Menurut Bapak Ir. Anak Agung
berikut: Ngurah Anom Widhiadnya selaku Kepala
Desa Kaba-kaba, mengatakan bahwa cara
yang dilakukan untuk mengintegrasikan
SDM yang rendah terhadap penggunaan
siskeudes di Desa Kaba-kaba yaitu:
“...ya kita tetap berkoordinasi
dengan pendamping, itu pertama.
Walaupun terkategori intelektualnya
masih dibawah nggih, namun tetep
tiang memperjuangkan rekrutmen
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

yang baru tanpa menghilangkan aplikasi Siskeudes dapat dilakukan


yang lama dengan cara memperkuat beberapa cara yaitu:
yang lama lewat pelatihan dengan 1. Memberikan pendidikan dan
pendampingan. Pendamping desa pelatihan secara teratur.
nike kan tetep dia. Kalau ada hal-hal 2. Melakukan koordinasi dengan
yang menyangkut di masing-masing para pendamping dan pelatih
bidang yang menangani masing- dari pusat.
masing bidang ada permasalahan 3. Memberikan dukungan dan
atau kekurang pahaman nanti motivasi bagi para staf/pegawai
dengan pendamping desa kita minta dalam proses pembelajaran.
untuk dibina.” 4. Menyediakan sarana dan
Ibu Ni Putu Wahyu Darmawati prasarana yang akan
selaku operator di Desa Kaba-kaba juga digunakan guna meningkatkan
mengungkapkan hal serupa yaitu: sumber daya manusia (SDM).
“Kalau untuk itu, tentunya ya
pemberian pendidikan dan pelatihan Manfaat Penerapan Sistem Keuangan
secara teratur, selain itu juga di sisi Desa (Siskeudes) di Desa Kaba-kaba
kitanya juga harus mau belajar. Kita Penerapan dari sistem keuanagn
harus mengikuti dan mencermati desa (Siskeudes) mengarahkan para
semua prosesnya. Karna ini juga pegawai agar dapat bekerja dengan lebih
sistem yang baru dan banyak maksimal serta dapat menghasilkan
prosesnya, jadi kita juga harus lebih sebuah laporan yang dapat memberikan
aktif belajarnya. Kita harus aktif informasi yang tepat. Adanya sistem
bertanya apabila kita ada kendala, keuangan desa (Siskeudes) tersebut
kalau tidak aktif kita tidak akan bisa. tentunya diharapkan dapat memberikan
Selain itu juga diberikan bantuan manfaat yang baik bagi setiap pegawai
dari pendamping dan admin pusat/ desa. Meskipun sistem keuangan desa
kabupaten. Adanya pendamping kan (Siskeudes) merupakan sistem yang baru
untuk mendampingi desa arahnya diterapkan di Desa Kaba-kaba, namun
kemana, dana desa digunakan untuk para pegawai telah merasakan manfaat
apa saja. Untuk admin itu yang bisa dari adanya sistem keuangan desa
membantu kita, apabila ada hal-hal (Siskeudes) ini. Hal ini sesuai dengan
yang belum kita pahami, kita bisa pendapat dari Bapak Ir. Anak Agung
bertanya sama admin”. Ngurah Anom Widhiadnya selaku Kepala
Desa Kaba-kaba yang mengatakan
Selain itu Bapak I Wayan Windiyasa bahwa:
selaku sekretaris desa juga “Bagi tiang manfaatnya luar biasa
mengungkapkan pendapat yang serupa dengan kita sudah ada sistem
yaitu: keuangan di desa niki lebih tertata
“Untuk nike, selama ini kan yang secara administratif untuk
diberikan pelatihan itu 1 orang yaitu mendukung kegiatan operasional.
operator. Jadi kita dari desa niki Dulu kalau ada keluar dari ketentuan
mengharapkan untuk mengadakan nike kan kita tidak tau. Sedangkan
pelatihan mandiri untuk lebih pada siskeudes sekarang niki kan
memantapkan penguasaan ilmu mapingnya sudah ada. Sudah diatur,
nike. Dan dari desa juga merespon termasuk bahasa-bahasanya. Tidak
untuk mengadakan bimtek, artinya bisa kita mengada-ada sekarang,
kita minta pelatih untuk misalkan kalau transport tidak ada
mendampingi”. ya kita tidak bisa mengeluarkannya,
itu bagusnya”.
Sesuai dengan pendapat dari para
informan, dapat disimpulkan bahwa untuk Penjelasan dari informan tersebut
mengintegrasikan sumber daya manusia menyatakan bahwa adanya sistem
(SDM) yang rendah terhadap penggunaan keuangan desa (Siskeudes) telah
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

memberikan manfaat yang cukup besar desa (Siskeudes) yaitu dapat menciptakan
bagi para pegawai Desa Kaba-kaba. laporan keuangan yang lebih akurat, hal
Sebelum menggunakan sistem keuangan ini karena dalam sistem dapat mendeteksi
desa (Siskeudes) ini, pegawai masih jika terjadi suatu kesalahan. Sehingga
menggunakan cara manual dalam para pegawai tentu dapat menciptakan
pelaporan keuangan desa . Dalam hal ini suatu laporan keuangan yang tepat dan
para pegawai merasa kesulitan dalam akurat.
bekerja karena belum mengetahui arah Selain kelebihan dari sistem
yang benar dari pekerjaan mereka. keuangan desa (Siskeudes), terdapat pula
Dengan diterapkannya sistem keuangan kelemahan dari sistem keuangan desa
desa (Siskeudes) tersebut telah (Siskeudes) tersebut. Kelemahan sistem
membantu kerja para pegawai, dimana keuangan desa (Siskeudes) yaitu sulitnya
pekerjaan yang dilakukan dapat lebih memahami penggunaan aplikasi ini
terencana dan terarah sesuai dengan karena aplikasi yang masih baru
ketentuan yang telah ditetapkan. Selain diterapkan sehingga para pegawai sulit
itu, dengan adanya sistem keuangan desa untuk mengaplikasikannya. Selain itu
(Siskeudes) ini, para pegawai semakin kuranganya pelatihan penggunaan sistem
termotivasi untuk bekerja dengan baik dan keuangan desa (Siskeudes) yang
benar karena dalam sistem tersebut diberikan bagi para pegawai. Pelatihan
mampu mendeteksi jika terjadi suatu aplikasi sistem keuangan desa
kesalahan baik disengaja maupun tidak (Siskeudes) hanya diberikan bagi operator
disengaja. Hal tersebut akan mampu yang bertugas sehingga para pegawai
membantu desa dalam menciptakan lainnya tidak memahami aplikasi tersebut
pegawai desa yang lebih kompeten lagi. dengan baik.
Disamping kelebihan dan kelemahan
Kendala Penerapan Sistem Keuangan tersebut, adanya sistem yang baru
Desa (Siskeudes) di Desa Kaba-kaba diterapkan dalam suatu organisasi tentu
Aplikasi sistem keuangan desa menimbulkan kendala yang akan dihadapi
merupakan salah satu bentuk inovasi oleh pegawai desa. Kendala tersebut
sistem pelaporan keuangan desa yang antara lain: sistem keuangan desa
mengedepankan aksesibilitas, serta efektif (Siskeudes) masih terbilang rumit bagi
dan efisien waktu. Aplikasi ini sebagian pegawai, kurangnya pelatihan
dikembangkan oleh BPKP agar desa-desa dan terjadinya eror pada sistem. Kendala
di seluruh Indonesia mampu menciptakan yang dialami tersebut sesuai dengan
laporan keuangan yang akuntabel dan pendapat yang disampaikan oleh informan
mengurangi terjadinya korupsi yang kerap yaitu Bapak Ir. Anak Agung Ngurah Anom
dilakukan oleh aparat desa karena Widhiadnya selaku Kepala Desa di Desa
kurangnya kontrol dari pusat, Adanya Kaba-kaba yang menyatakan bahwa:
penerapan sistem keuangan desa “Untuk hambatannya nike belum
(Siskeudes) tersebut tentunya sinkronnya di pemerintah daerah,
memberikan kelebihan maupun pendamping desa sehingga bahasa
kelemahan bagi penggunanya. yang satu bisa yang lain belum tentu
Kelebihan dari sistem keuangan bisa. Karena niki aplikasinya juga
desa (Siskeudes) yaitu: (1) sesuai masih baru, jadi staf nike masih
peraturan, (2) memudahkan tata kelola agak bingung dalam
keuangan desa, (3) kemudahan penggunaannya. Nah apalagi
penggunaan aplikasi, (4) dilengkapi tuntutan untuk dapat menggunakan
dengan sistem pengendalian intern (Built- aplikasi niki dengan benar”.
in Internal Control), (5) didukung dengan
petunjuk pelaksanaan implementasi dan Dari kendala-kendala tersebut tentu
manual aplikasi (bpkp.go.id). Berdasarkan akan menghambat kerja dari para pegawai
teori diatas hal tersebut sejalan dengan desa. Agar dapat mengatasi masalah
keadaan di Desa Kaba-kaba, dimana tersebut, para pegawai berusaha untuk
kelebihan dari adanya sistem keuangan melakukan koordinasi antar pegawai untuk
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

dapat memaksimalkan pekerjaan membantu kita dalam kerja. Kita jadi


sehingga mampu mengatasi masalah bisa belajar untuk kerja yang lebih
yang terjadi. baik, yang lebih tepat juga. Jadi
dibikin gampang dengan sistemnya
Dampak Kegunaan Sistem Keuangan itu”.
Desa (Siskeudes) di Desa Kaba-kaba
Sistem keuangan desa (Siskeudes) Dari pendapat informan tersebut,
adalah aplikasi yang memiliki berbagai dapat disimpulkan dampak dari kegunaan
kelebihan bagi para penggunannya. Siskeudes di Desa Kaba-kaba yaitu :
Penerapan sistem keuangan desa 1. Memberikan motivasi bagi para
(Siskeudes) di Desa Kaba-kaba telah pegawai untuk bekerja dengan
memberikan perubahan dalam kinerja dari baik dan benar.
para pegawai. Dengan banyaknya 2. Kegiatan operasional yang
kelebihan serta manfaat yang dirasakan, lebih tertata secara
tentu aplikasi sistem keuangan desa administratif.
(Siskeudes) ini juga akan memberikan 3. Mengurangi adanya
dampak terhadap kinerja. Dampak dari kecurangan baik yang
adanya sistem keuangan desa dilakukan secara sengaja
(Siskeudes) ini langsung dirasakan bagi maupun tidak sengaja.
para pegawai. Menurut Ibu Ni Putu Wahyu 4. Meningkatkan kinerja para
Darmawati selaku operator di Desa Kaba- pegawai.
kaba menyatakan sebagai berikut: 5. Dapat menggunakan dana
“Sebenarnya dengan adanya Desa yang diberikan sesuai
siskeudes ini dapat membantu dan dengan kebutuhan Desa.
memudahkan kita dalam kerja, jadi 6. Dapat menciptakan laporan
kita bisa terfokus dalam bekerja. keuangan yang akuntabel.
Misalnya kita input satu, sudah dia
muncul laporannya seperti buku Pernyataan diatas dapat juga
bank sudah muncul, buku pajak diperkuat melalui hasil observasi dan hasil
sudah muncul. Jadi kita cuma input analisis dokumen yang dilakukan di Desa
saja, misalkan di penatausahaan, Kaba-kaba. Dengan demikian penerapan
ada untuk biaya gaji, disitu kan sistem keuangan desa (Siskeudes) di
sudah ada pajaknya terpotong Desa Kaba-kaba telah berpengaruh
berapa, sudah muncul semua terhadap kinerja dari pegawai. Hal ini juga
laporannya. Dengan adanya dapat diperkuat oleh pendapat dari Bapak
siskeudes ini sangat membantu kita Ir. Anak Agung Ngurah Anom Widhiadnya
disini, kinerja dari kita juga semakin selaku Kepala Desa di Desa Kaba-kaba
baik, selain itu laporannya juga yang menyatakan bahwa:
semakin akurat. Tujuan dari aplikasi “ya jelas ada, karena sebagai kontrol
ini kan juga untuk mengatasi juga. Di siskeudes nike kan sudah
kecurangan, apabila ada kegiatan dituntun dengan maping yang boleh
yang curang itu tidak akan bisa. dimasukkan, nike terkait dengan
Dana desa yang diberikan itu sudah kegiatan apapun harus disesuaikan,
jelas tertera digunakan untuk apa tidak boleh keluar karena akan
saja, tersisa berapa, jadi susah ditolak oleh sistem. Jadi dengan
untuk melakukan kecurangan”. adanya siskeudes niki sangat
berpengaruh sama kinerja dari
Hal serupa juga disampaikan oleh pegawai driki. Ya bisa dibilang nike
Ibu I Gst Ayu Parwathi selaku Kaur kinerja dari pegawai ya semakin
Keuangan yang merangkap sebagai meningkat, semakin baik hasilnya”.
Bendahara desa menyatakan bahwa:
“Kalau bisa dibilang sih dampaknya Penerapan sistem informasi dalam
itu dampak yang sangat baik yaa. organisasi akan mempermudah dan
Dari adanya siskeudes ini jadi bisa mempercepat penyelesaian tugas oleh
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

setiap individu. Dengan kondisi tersebut masih terbilang rendah. Meskipun


diharapkan akan dapat meningkatkan pendidikan dari pegawai Desa Kaba-kaba
kinerja individu dalam organsiasi. Dari hal kurang sempurna tetapi dalam penarapan
tersebut dapat dikatakan bahwa tujuan sistem keuangan desa (Siskeudes) di
adanya sistem keuangan desa Desa Kaba-kaba telah berjalan dengan
(Siskeudes) di Desa Kaba-kaba mampu lancar. Cara yang dilakukan untuk
meningkatkan kinerja dari pegawai desa. mengintegrasikan sumber daya manusia
Keberhasilan sistem tergantung pada (SDM) yang rendah terhadap penerapan
bagaimana sistem itu dijalankan, sistem keuangan desa (Siskeudes) yaitu
kemudahan sistem bagi para pemakainya, memberikan pendidikan dan pelatihan
serta sikap dan kepercayaan pemakai secara teratur, melakukan koordinasi
sistem terhadap sistem informasi, yang dengan para pendamping dan pelatih dari
tidak hanya dipengaruhi oleh karakteristik pusat, memberikan dukungan dan motivasi
sistem yang melekat, tetapi lebih kepada bagi para staf/pegawai dalam proses
sejauh mana sistem tersebut dipercaya pembelajaran, menyediakan sarana dan
dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka prasarana yang akan digunakan guna
dan sesuai dengan kebutuhan tugas meningkatkan sumber daya manusia
mereka. (SDM).
Manfaat dari adanya sistem
SIMPULAN DAN SARAN keuangan desa (Siskeudes) cukup
Simpulan signifikan dirasakan bagi para pegawai
Berdasarkan hasil penelitian yang desa di Desa Kaba-kaba. Dengan
dilakukan mengenai peranan sistem diterapkannya sistem keuangan desa
keuangan desa (Siskeudes) terhadap (Siskeudes) tersebut telah membantu kerja
kinerja pemerintah desa di Desa Kaba- para pegawai, dimana pekerjaan yang
kaba , Kecamatan Kediri, Kabupaten dilakukan dapat lebih terencana dan
Tabanan, maka penulis dapat menarik terarah sesuai dengan ketentuan yang
kesimpulan sebagai berikut: telah ditetapkan. Selain itu para pegawai
Penerapan sistem keuangan desa dapat mengetahui kesalahan yang mereka
(Siskeudes) di Desa Kaba-kaba lakukan dalam pelaporan keuangan.
memberikan kemudahan bagi para Kelebihan dari sistem keuangan
pegawai. Hal ini karena dalam sistem desa (Siskeudes) yaitu: (1) sesuai
keuangan desa (Siskeudes) Dengan peraturan, (2) memudahkan tata kelola
proses penginputan sekali sesuai dengan keuangan desa, (3) kemudahan
transaksi yang ada, dapat menghasilkan penggunaan aplikasi, (4) dilengkapi
output berupa dokumen penatausahaan dengan sistem pengendalian intern (Built-
dan laporan-laporan yang sesuai dengan in Internal Control), (5) didukung dengan
ketentuan perundang-undangan. Untuk petunjuk pelaksanaan implementasi dan
penggunaan aplikasi sistem keuangan manual aplikasi. Selain kelebihan dari
desa (Siskeudes), desa akan memiliki sistem keuangan desa (Siskeudes),
username dan password yang digunakan terdapat pula kelemahannya yaitu sulitnya
untuk log in/masuk ke dalam sistem. Ketika memahami penggunaan aplikasi ini karena
sudah masuk dalam sistem, akan terdapat aplikasi yang masih baru diterapkan
beberapa menu pilihan. Untuk melakukan sehingga para pegawai sulit untuk
input, menu yang diakses atau dipilih yaitu mengaplikasikannya. Selain itu
menu data entri yang terdiri dari kuranganya pelatihan penggunaan sistem
perencanaan, penganggaran, keuangan desa (Siskeudes) yang diberikan
penatausahaan serta pembukuan. Untuk bagi para pegawai. Dari kelemahan
penginputan data pada menu tersebut akan menimbulkan kendala dalam
penganggaran dan penatausahaan harus penerapan sistem keuangan desa
disesuaikam dengan yang tertera pada (Siskeudes), yaitu: sistem keuangan desa
sistem. (Siskeudes) masih terbilang rumit bagi
Tingkat sumber daya manusia sebagian pegawai, kurangnya pelatihan
(SDM) yang dimiliki Desa Kaba-kaba dan terjadinya eror pada sistem
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol:8 No:2 Tahun 2017)

Adanya Siskeudes memberiakan DAFTAR PUSTAKA


dampak pada para pegawai yaitu: (1) Akbar, Norfan. 2017. BPKP Kawal
memberikan motivasi bagi para pegawai Keuangan Desa Lewat
untuk bekerja dengan baik dan benar; (2) SISKEUDES dan SIA BUM Desa.
kegiatan operasional yang lebih tertata [Online]. Tersedia di
secara administratif; (3) mengurangi https://jpp.go.id/nasional/pembang
adanya kecurangan baik yang dilakukan unan-desa/306394-bpkp-kawal-
secara sengaja maupun tidak sengaja; (4) keuangan-desa-lewat-siskeudes-
meningkatkan kinerja para pegawai; (5) dan-sia-bum-desa [Diakses pada
dapat menggunakan dana desa yang 12 September 2017].
diberikan sesuai dengan kebutuhan desa;
(6) dapat menciptakan laporan keuangan Gunawan, Iman. 2013. Metode Penelitian
yang akuntabel. Kualitatif: Teori dan Pratilik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Saran
Adapun saran yang dapat Hasibuan, Malayu. S.P. 2007. Manajemen
diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil Sumber Daya Manusia. Jakarta:
penelitian yaitu yang pertama bagi Desa PT Bumi Aksara.
Kaba-kaba yaitu sistem keuangan desa
(Siskeudes) telah memberikan manfaat Herdiansyah, Haris. 2015. Wawancara,
serta dampak yang positif bagi para Observasi, dan Focus Groups:
pegawai desa di Desa Kaba-kaba. Maka Sebagai Instrumen Penggalian
dari itu, para pegawai desa harus Data Kualitatif. Jakarta: Rajawali
mempertahankan dan meningkatkan Pers.
kemampuan dari penggunaan sistem
tersebut sehingga pegawai desa dapat Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor
lebih mudah saat bekerja. Serta Publik. Edisi IV. Yogyakarta:
memberikan pelatihan tambahan bagi BPFE.
para pegawai yang tidak mengikuti
pelatihan agar semua pegawai Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi
mengetahui sistem keuangan desa Penelitian Kualitatif. Bandung:
(Siskeudes) lebih banyak sehingga Remaja Rosdakarya.
mampu menggunakan aplikasi tersebut
dengan baik serta mencapai tujuan desa. Republik Indonesia. 2014. Undang-
Kedua bagi peneliti selanjutnya yaitu undang No. 6 Tahun 2014 tentang
hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Desa
penerapan sistem keuangan desa
(Siskeudes) telah berpengaruh terhadap Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
kinerja pemerintah desa, maka penulis Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
menyarankan bagi pihak-pihak yang Bandung: CV Alfabeta.
tertarik untuk meneliti topik seperti ini
secara mendalam untuk menambahkan Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi
variabel lain selain kinerja pemerintah Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
desa. Seperti meneliti mengenai peranan
sistem keuangan desa (Siskeudes)
Wuryaningrum, Ambar. 2007. Pengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan desa.
Teknologi Informasi Terhadap
Hal ini karena dilihat dari salah satu tujuan
Kinerja Individu dengan
penerapan sistem keuangan desa
Kepercayaan dan Kompleksitas
(Siskeudes) yaitu untuk menciptakan
Sistem Sebagai Moderating
laporan keuangan yang akuntabel,
Variabel. Skripsi. Malang:
sehingga dengan adanya sistem
Universitas Brawijaya.
keuangan desa (Siskeudes) ini juga
diharapkan akan berpengaruh terhadap
kualitas dari laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai