Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI PEMERINTAH

PADA PEMERINTAHAN DESA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN


AKUNTABILITAS PEMERINTAHAN DESA

Oleh
Nama : Abdul Rozak
NIM : 018108776

ABSTRAK

Pemerintahan Desa memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan


nasional di Indonesia. Namun, salah satu kendala utama yang dihadapi oleh pemerintah
desa adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah desa perlu menerapkan sistem akuntansi
yang baik dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis penerapan sistem
akuntansi pada instansi pemerintah di desa; (2) Menganalisis dampak penerapan sistem
akuntansi pada akuntabilitas pemerintah desa.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.


Data diperoleh melalui wawancara dengan kepala desa, bendahara dan staf keuangan di
tiga desa yang menjadi sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem
akuntansi di tiga desa yang menjadi sampel masih belum optimal. Tiga desa tersebut
belum menerapkan sistem akuntansi terkomputerisasi, sehingga pengelolaan anggaran
masih dilakukan secara manual, meskipun telah disediakan buku kas umum, buku besar,
dan laporan keuangan. Selain itu, terdapat kendala dalam hal keterampilan pengelola
keuangan desa dalam penggunaan sistem akuntansi terkomputerisasi.

Meskipun masih belum optimal, penerapan sistem akuntansi pada instansi


pemerintah di desa memberikan dampak positif pada akuntabilitas pemerintahan desa.
Penerapan sistem akuntansi menjadi sarana untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Sistem akuntansi juga membantu dalam
pencegahan kecurangan dan penyalahgunaan anggaran, serta memberikan informasi yang
akurat dan tepat waktu tentang penggunaan dana desa.
Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas pemerintahan desa, pengembangan
keterampilan pengelola keuangan desa dalam penggunaan sistem akuntansi
terkomputerisasi perlu ditingkatkan. Pemerintah desa harus mengambil inisiatif dan
dukungan dalam memberikan pelatihan serta bantuan dalam penggunaan sistem
akuntansi terkomputerisasi dan mengoptimalkan penggunaan sistem tersebut untuk
meningkatkan akuntabilitas pemerintahan desa.

Kata Kunci: Pemerintahan Desa, Sistem Akuntansi, Akuntabilitas, Keuangan Desa.

PENDAHULUAN

Pemerintahan Desa adalah pemerintahan yang memiliki otonomi dalam


pemerintahan dan keuangan yang menurut UU No. 6 Tahun 2014 yang menegaskan
bahwa desa adalah unit pemerintahan terendah di Indonesia. Pemerintahan desa
memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional di Indonesia.
Namun, salah satu kendala utama yang dihadapi oleh pemerintah desa adalah kurangnya
transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa. Akuntabilitas
pemerintahan desa adalah tanggung jawab untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan
keuangan desa yang dilakukan oleh aparatur pemerintah desa. Oleh karena itu, diperlukan
sistem akuntansi yang baik dan efektif untuk memastikan integritas dan akuntabilitas
pemerintahan desa.

Sistem akuntansi merupakan suatu proses penyusunan, pengelolaan, dan


pelaporan informasi keuangan yang bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan
yang akurat dan relevan bagi keputusan manajemen dan eksternal. Penerapan sistem
akuntansi yang baik pada instansi pemerintah desa memungkinkan efisiensi yang
diperlukan dalam pengelolaan keuangan desa, menghasilkan informasi keuangan yang
akurat dan relevan, dan memastikan kepatuhan dan akuntabilitas.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sistem akuntansi merupakan salah


satu faktor yang mempengaruhi akuntabilitas pemerintahan desa (Slamet, dkk., 2017;
Iswandono, dkk., 2019). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis
penerapan sistem akuntansi pada instansi pemerintah di desa; (2) Menganalisis dampak
penerapan sistem akuntansi pada akuntabilitas pemerintah desa.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.


Tiga desa di wilayah Kabupaten Jawa Timur dipilih sebagai sampel. Data dianalisis
melalui analisis isi dengan menggunakan model analisis sekuensial yang terdiri dari tiga
tahap, yaitu: (1) pengujian kredibilitas data, (2) analisis kualitatif data, dan (3)
pengawasan dan pengecekan hipotesis (Miles dan Huberman, 2014).

Data diperoleh melalui wawancara dengan kepala desa, bendahara dan staf
keuangan di tiga desa yang menjadi sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penerapan Sistem Akuntansi pada Instansi Pemerintah di Desa

Penerapan sistem akuntansi di tiga desa yang menjadi sampel masih belum
optimal. Tiga desa tersebut belum menerapkan sistem akuntansi terkomputerisasi,
sehingga pengelolaan anggaran masih dilakukan secara manual, meskipun telah
disediakan buku kas umum, buku besar, dan laporan keuangan. Selain itu, terdapat
kendala dalam hal keterampilan pengelola keuangan desa dalam penggunaan sistem
akuntansi terkomputerisasi.

Kepala desa dalam satu dari tiga desa mengakui bahwa kemampuan staf
keuangan dalam menggunakan sistem akuntansi terkomputerisasi masih perlu
ditingkatkan. Kepala desa tersebut mengakui bahwa staf keuangannya masih memiliki
kesulitan dalam memahami penggunaan sistem akuntansi terkomputerisasi, terutama
dalam penggunaan software pengelolaan keuangan.

Meskipun belum semua penerapan sistem akuntansi pada instansi pemerintah di


desa sudah maksimal, setiap desa sudah mempunyai standar keuangan. Seluruh transaksi
dalam penerimaan dan pengeluaran dana sudah tercatat dalam buku kas umum, buku
besar dan laporan keuangan. Sehingga pengumpulan data dan informasi dapat dilakukan
dengan mudah dan efisien.
B. Dampak Penerapan Sistem Akuntansi pada Akuntabilitas Pemerintah Desa

Meskipun masih belum optimal, penerapan sistem akuntansi pada instansi


pemerintah di desa memberikan dampak positif pada akuntabilitas pemerintahan desa.
Penerapan sistem akuntansi menjadi sarana untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.

Dengan sistem akuntansi, keputusan pengeluaran keuangan diambil berdasarkan


informasi yang akurat dan relevan, sehingga memberikan manfaat bagi desa. Dalam
bentuk pelaporan keuangan, informasi yang dikumpulkan secara teratur dapat digunakan
sebagai bahan penanggulangan bencana dan kebutuhan publik lainnya.

Sistem akuntansi juga membantu dalam pencegahan kecurangan dan


penyalahgunaan anggaran, serta memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu
tentang penggunaan dana desa. Sehingga pengelolaan keuangan desa menjadi lebih
transparan dan akuntabel.

KESIMPULAN

Penerapan sistem akuntansi masih belum optimal pada instansi pemerintah di


desa, dan masih banyak staf keuangan desa yang memiliki kesulitan dalam penggunaan
sistem akuntansi terkomputerisasi. Meski demikian, penerapan sistem akuntansi
memberikan dampak positif pada akuntabilitas pemerintahan desa karena sistem
akuntansi merupakan sarana untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan desa. Seiring perkembangan teknologi informasi, pengembangan
keterampilan pengelola keuangan desa dalam penggunaan sistem akuntansi
terkomputerisasi sangat diperlukan. Pemerintah desa harus mengambil inisiatif dan
dukungan dalam memberikan pelatihan serta bantuan dalam penggunaan sistem
akuntansi terkomputerisasi dan mengoptimalkan penggunaan sistem tersebut untuk
meningkatkan akuntabilitas pemerintahan desa.
DAFTAR PUSTAKA
Iswandono, A., Siregar, S., dan Aziz, A. (2019). "Akuntabilitas Pemerintahan Desa
Berbasis Aset Desa." Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi Asia, 14(2), 73-86.
Miles, M. B., dan Huberman, A. M. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods
Sourcebook. Sage Publications.
Slamet, T. S., Khafidhoh, N. A., dan Mubarok, Z. (2017). "Penerapan Sistem Akuntansi
Elektronik dan Kinerja Keuangan Desa." Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 5(2),
102-111.

Anda mungkin juga menyukai