Oleh :
DWI SYAHPUTRI
155310722
The problem in this research is that the current capacity of the Suka
Maju Village Government Apparatus is still inadequate and the low understanding
of human resources towards accounting is the main problem. The purpose of this
study is to find out how the implementation of village financial accounting in
Suka Maju Village, Bagan Sinembah District. The data used in this study are
Primary Data and Secondary Data. Data collection techniques using interview and
document techniques. While the data analysis technique used is descriptive. The
results showed that the village apparatus had low knowledge regarding the use of
the (Siskeudes) Village Financial System Application and the accounting applied
was not in accordance with Generally Accepted Accounting Principles and did not
make adjustments to inventory and did not depreciate Fixed Assets on the Village
Owned Wealth Report.
PENDAHULUAN
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sangat jelas megatur tentang Pemerintahan
Desa, yang menyatakan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hokum yang
setempat yang diakui dalam system pemerintahan nasional dan berada sidaerah
mengalami perubahan. Pada orde baru, wewenang pusat untuk mengelola desa
Desa yaitu dengan mengeluarkan dana desa sebagai salah satu sumber pendapatan
desa. Dana Desa di harapkan dapat memberi tambahan energy bagi desa dalam
melakukan pembangunan dan pemberdayaan desa, menuju desa yang kuat, maju
dan mandiri. Oleh karena itu, diperlukan penatausahaan keuangan desa. Karena
pencatatan keuangan dan pelaporan keuangan merupakan hal krusial yang harus
Dengan adanya Program Dana Desa, maka pemerintah desa dituntut untuk
mengelola dana desa dengan efektif dan akuntabel. Efektif yang dimaksud adalah
sejauh mana target (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai oleh
dimaksud adalah tingkat transparansi dari keberhasilan atau kegagalan yang telah
perlu lebih focus dalam akuntabel terhadap dana desa yang diterima, karena setiap
tentang Desa, Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan
(2015).
Akuntansi desa adalah pencatatan dari proses traSnsaksi yang terjadi di
sebagai ruang lingkup terkecil dari struktur pemerintahan menjadi salah satu focus
bebas dari kemiskinan. Hal tersebut dapat dicapai salaj satunya dengan adanya
pengelolaan keuangan yang baik. Sesuai Peraturan Mentri Dalam Negeri No. 113
Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa “Keuangan desa dikelola berdasarkan asas
desa, semua lapisan mulai dari aparat berwenang hingga masyarakat yang harus
mengetahui konsep dasar akuntabilitas dan transparansi agar tidak adanya sikap
apatis dalam proses pengelolaan keuangan desa. Badan Pengawa Keuangan dan
dilakukan BPKP bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dan Ikatan
SISKEUDES, BPKP bersama The World Bank (Bank Dunia) telah memberikan
Microsoft excel. Dikarenakan kondisi desa bervariasi mulai dari pemerintah desa
yang minim sarana prasarana karena kendala kualitas sumber daya manusia rata-
merupakan pemekaran dari sebuah dusun yang bernama Dusun Suka Maju
menjadi Kepenghuluan Persiapan Suka Maju. Dana desa yang ada di Desa Suka
rekening giro yang diminta kepada pihak bank yang bersangkutan dan kemudian
disusun berdasarkan system akuntansi berbasis kas (Cash Basis) yaitu system
akuntansi yang hanya mengakuin arus kas masuk dan kas keluar (Bastian, 2006:
110).
bukti tansaksi, kemudian bukti transaksi dicatat pada buku kas umum. Buku kas
umum merupakan buku yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan dan
pengeluaran kas (Lampiran 1). Buku bank Desa digunakan hanya untuk transaksi
yang berkaitan dan mempengaruhi saldo pada bank. Pencatatan dalam Buku Bank
juga dilakukan secara kronologis, tidak ada Kode Rekening dalam Buku Bank
sebagaimana Buku Kas Umum (Lampiran 2). Sementara Buku Pembantu Pajak
digunakan untuk mencatat penerimaan atas uang pajak dan juga digunakan untuk
mencatat pengeluaran atas pajak yang diterima dan akan disetorkan oleh
untuk mencatat penerimaan yang diperoleh dari bendahara desa (panjar) atau dari
kegiatan atas belanja-belanja yang telah dilakukan baik berupa belanja barang/jasa
Peraturan Menteri Dalam Negfri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
dengan Peraturan Desa dengan dilampiri antara lain Laporan Kekayaan Milik
Desa per 31 Desember Tahun Anggaran. Laporan kekayaan milik desa merupakan
laporan posisi kekayaan (dan hutang) milik Pemerintah Desa per tanggal akhir
tahun anggaran/pelaporan. Asset desa ada 2 yang pertama Aset Lancar (Kas dan
bank, piutang serta persediaan), yang kedua Aset Tetap adalah barang milik desa
yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban APBDesa
atau perolehan lainnya yang sah. Cara menyajikannya berupa tanah, peralatan dan
mesin, gedung dan bangunan, serta jalan, jaringan dan instalasi). Dalam Laporan
Kekayaan Milik Desa, Desa Suka Maju tidak membuat perhitungan atas
Maju Kecamatan Bagan Sinembah tidak membuat Buku Besar, Buku Besa
persediaan pada akhir periode tahun 2018. Belanja persediaan seperti Benda Pos
dan Bahan Kebersihan sebesar Rp 5.940.000, dan lainnya. Sehingga saldo pada
Bagan Sinembah”.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi
Keuangan Desa yang diterapkan di desa Suka Maju Kecamatan Bagan Sinembah?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penullis
b. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat member tambahan pengetahuan bagi
kemajuan akademis dan dapat dijadikan acuan atau referensi bagi penelitian
selanjutnya.
D. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
mengenai arti penting dari penelitian, apa yang diteliti, dan untuk
sistematika penulis.
penyusunan penelitian.
BAB V : PENUTUP
akan datang.
BAB II
A. TELAAH PUSTAKA
1. Pengertian Akuntansi
tersebut untuk segala jenis kegiatan dan juga untuk menentukan keputusan.
informasi keuangan.
Menurut Sujarweni (2015 :1) Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang
keputusan.
berupa informasi keuangan kuantitatif dan suatu unit organisasi dan cara
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi
tersebut.
2. Sistem Akuntansi
sebagai kumpulan dari sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain
dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi
pengelolaan perusahaan.
suatu kumpulan sub sistem yang saling berhubungan dengan struktur atau susunan
sedemikian rupa.
diproses. Dalam hal ini, terkait dengan apa dan siapa yang memproses serta
perangkat dan tata cara pemrosesan data-data agar dapat menghasilkan informasi
3. Siklus Akuntansi
keuangan.
Sedangkan menurut Abdul Halim (2013:43) bahwa : Siklus akuntansi
Pada tahap ini setiap transaksi keuangan dicatat secara kronologis dan
dalam buku jurnal (journal entry) dan pencatatan ayat jurnal ke buku
2. Pengelompokkan (classification)
Pada tahp ini dilakukan aktivitas penyusunan nilai untuk setiap akun
kredit, bahkan hanya berupa saldo saja. Berarti bahwa secara berkala
balance).
4. Pelaporan (reporting)
neraca (balance sheet), laporan arus kas (cash flow statement), dan
5. Penafsiran (analizing)
Tahap ini merupakan lanjutan dari proses akuntansi secara teknis, yaitu
organisasi.
Berikut bentuk siklus akuntansi menurut Ryan Ariefiansyah dan Miyosi Margi
Utami (2013:22)
Gambar 2.1
Siklsus Akuntansi
Laporan
Keuangan
Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban desa.Hak dan kewajiban itu menimbulkan pendapatan, belanja,
pembiayaan yang perlu diatur di dalam pengelolaan keuangan desa yang baik.
a. Perencanaa
untuk memperkirakan pendapatan dan belanja kurun waktu tertentu dimasa yang
Desa dan RKP Desa yang menjadi dasar menyusun APBDesa yang merupakan
desa, adalah pemusatan tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut dengan
Desa yang disusun secara berjangka dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) untuk jangka waktu 1 tahun. RKP
anggaran berjalan.
b. Pelaksanaan
diantaranya adalah proses pengadaan barang dan jasa serta proses pembayaran.
harus ditaati yang mencakup penerimaan dan pengeluaran. Prinsip itu diantaranya
Kas Desa. Pencairan dana dalam Rekening Kas Desa ditandatangi oleh Kepala
Desa dan Bendahara Des. Namun khusus bagi desa yang belum memiliki
rekening bank pihak ketiga. Semua penerimaan dan pengeluaran desa didukung
oleh bukti yang lengkap dan sah serta ditandatangani oleh Kepala Desa dan
Bendahara Desa.
Pendapatan Asli Desa berasal dari masyarakat dan lingkungan desa. Pihak yang
c. Penatausahaan
melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib. Bendahara Desa wajib
d. Pelaporann
yang telah dilakukan selama satu periode tertentu sebagai bentuk pelaksanaan
Laporan merupakan suatu bentuk penyajian data dan informasi mengenai sesuatu
yang ditugaskan.
dan informasi mengenai suatu kegiatan dalam periode tertentu. Bentuk pelaporan
semester pertama dailaporkan paling lambat akhir bulan Juli dan pelaporan
e. Pertanggungjawaban
keuangan desa dilakukan setiap akhir tahun anggaran yang disampaikan kepada
desa yaitu Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Penglolaan Keuangan
baik. Pengelolaan keuangan desa dikelola dalam masa 1 tahun anggaran yakni
a. Transparan
prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui
dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentnag keuangan desa.
Dengan adanya transparansi menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang
untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yajni
informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai. Transparansi yakni adanya kebijakan terbuka bagi
pengawas.
b. Akuntabel
Menurut Wahyu (2018) yaitu pertanggungjawaban oleh lembaga yang
diberi wewenang dalam mengelola sumber daya public. Sedangkan menurut
Aditya (2018) akuntabilitas memebutuhkan pemerintah yang dapat menjawab
pertanyaan masyarakat mengenai untuk apakah sumber daya yang ada
digunakan dan apa tujuannya.
Dapat disimpulkan bahwa akuntabel merupakan indicator penting dalam
pengelolaan sumber dayaa untuk dipertanggungjawabkan kepada masyarakayt
desa.
c. Partisipatif
Dalam pengelolaan keuangan desa, partisipatif masyarakat desa sangat
diperlukan untuk ikut serta peran aktif dalam pengelolaan dan pengawasan
anggaran. Pengelolaan keuangan desa, masyarakat diwakili oleh Badan
Permusyawaratan Desa sebagai lembaga yang menyalurkan aspirasi
masyarakat.
Partisipatif adalah Penyelenggaraan pemerintah desa yang
mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsure masyarakatt desa. Menurut
Fadil (2017) partisipasi adalah persoalan relasi kekuasaan, atau relasi ekonomi
politik yang dianjurkan oleh demokrasi.
d. Tertib dan disiplin anggaran
Tertib dan disiplin anggaran yaitu pengelolaan keuangan harus mengacu
pada aturan atau pedoman yang melandasinya. Menurut Permendagri No. 20
Tahun 2018, pengelolaan keuangan desa dikelola dalam masa 1 tahun
anggaran yakni 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
Adapun penyusunan anggaran desa menurut Yuliansyah dan Rusminto
(2015) yaitu :
1) Sebelum disampaikan dalam rapat BPD, naskah anggaran desa harus
sudah diterima oleh anggota BPD dan pemerintah desa selambat-
lambatnya 7x24 jam sebelumnya.
2) Anggaran desa usulan kepala desa disampaikan kepada pimpinan BPD
dengan surat pengantar dari kepala desa. Anngaran desa usulan
anggota BPD disampaikan secara tertulis dari pengusul kepada
pimpinan BPD;
3) Anggaran desa yang telah disampaikan kepada pimpinan BPD,
selanjutnya didisposisikan kepada sekretaris BPD untuk diberi nomor;
4) Anggaran desa yang telah dapat diumumkan dalam Rapat Parupurna
bahwa anggaran desa telah diperbanyak dan dibagikan kepada semua
anggota BPD/Komisi;
5) Penjelasan anggaran desa dari pihak pengusul (Pemdes atau para
pengusul dari anggota BPD;
6) Pemandangan umum dari anggota BPD dan pemerintah desa;
7) Pembahasan dalam komisi bersama pemerintah desa atau pengusul;
8) Pendapat komisi sebagai tahapan menuju pengambilan keputusan.
6. Akuntansi Desa
yang memiliki peran strategis untuk mengatur masyarakat yang ada dipedesaan
sebagai sebuah reformasi dibidang keuangan, akibat dari adanya paradigm system
Oleh Karena itu, hal inipun nyatanya memberikan dampak terhadap adanya
mengarah pada desa, untuk dapat secara mandiri mengelola ini menyebabkan
Akuntansi keuangan Desa ini dapat di artikan sebagai suatu kegiatan dari
2015. System aplikasi Siskeudes dari pemerintah yang digunakan desa yang
mulai dari pemerintah desa yang minim sarana prasarana karena kendala supply
listrik, hingga pemerintah desa yang sudah maju karena telah berbasis teknologi
a. Kepala Desa
Desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Kepala Desa memegang
jabatan selama 6 tahun terhitung sejak tanggal pelantikannya. Kepala Desa
berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang memimpin Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa. Kepala Desa bertugas : Menyelenggarakan Pemerintahan
Desa, Melaksanakan Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan, dan
Pemberdayaan Masyarakat. Untuk melaksanakan tugas, Kepala Desa memiliki
fungsi sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti : tata praja pemerintahan,
penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah pertahanan, pembinaan
ketentraman dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat,
kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah.
2) Melaksanakan Pembangunan, seperti : pembangunan sarana prasarana
perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan.
3) Pembinaan Kemasyarakatan, seperti : pelaksanaan hak dan kewajiban
masyarakat, partisipasi masyarakat, social budaya masyarakat, keagamaan,
dan ketenagakerjaan.
4) Pemberdayaan Kemasyarakat, seperti : tugas sosialisasi dan motivasi
masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga , pemuda, olahraga, dan karang taruna.
5) Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga
lainnya.
b. Sekretaris Desa
Sekretaris desa bertugas untuk membantu Kepala Desa dalam bidang administarsi
tugas operasional. Pelaksana Teknis paling banyak terdiri atas 3 seksi yaitu Seksi
Adapun tugas dan fungsi Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Tata
usaha dan Umum, serta Kepala Urusan Perencanaan. Kepala urusan berkedudukan
sebagai unsur star secretariat. Kepala urusan bertugas membantu Sekretaris desa
pemerintahan.
d. Bendahara Desa
anggaran, saldo anggaran lebih arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas
suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan
dan pagu anggarannya yang telah ditetapkan pada awal tahun . Pendapatan desa
disajikan menurut klasifikasi kelompok dan jenis pendapatan yang terdiri dari
pendapatan asli daerah transfer, pendapatan lain-lain desa. Transfer terdiri dari :
1) Dana Desa
2) Bagian dari hasil pajak daerah Kabupaten/Kota dan retribusi daerah
3) Alokasi Dana Desa
4) Bantuan keuangan dari APBDesa Provinsi dan Kabupaten/Kota pendapatan
lain-lain dapat berupa hibah dan sumbangan dari pihak ketiga dan tidak
berikat.
Belanja desa meliputi semua pengeluaran dan rekening desa yang
merupakan kewajiban desa dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
penyelenggaraan kewenangan desa. Belanja desa diakui pada saat dikeluarkan dan
kemudian dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
Pembiayaan desa diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dan di dukung
dan asset tetap. Kekayaan Milik Desa yaitu kekayaan milik pemerintah daerah
berskala local desa yang ada di desa, dapat dihibahkan kepemiliknya yaitu kepada
desa.
B. HIPOTESIS
Berdasarkan latar belakang masalah dan telaah pustaka yang telah diuraikan
Penerapan Akuntansi Keuangan Desa yang diterapkan pada Desa Suka Maju
Umum.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Jenis data yang penulis amati mengenai masalah yang diteliti yang terjadi
dilapangan dengan sumber data yang diperoleh dari dua jenis yaitu data primer
a. Data Primer
Menurut Sanusi (2014) merupakan data yang pertama kali dicatat dan
tersebut, dapat mengatasi kesenjangan waktu antara saat dibutuhkan data itu
dengan yang tersedia, dan peneliti lebih leluasa dalam menghubungkan masalah
penelitian ini data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan Kepala
b. Data Sekunder
lain:
1. Wawancara
suka maju).
2. Dokumentasi
dimiliki desa suka maju kecamatan bagan sinembah berupa data yang sudah
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
tentunya dapat diinformasikan kepada orang lain. Metode yang digunakan dalam
Desa Suka Maju mulai berdiri pada Tanggal 24 Februari 2007 yang
Desa Suka Maju adalah sebuah desa yang merupakan pemekaran dari
Dusun Suka Maju menjadi Kepenghuluan Persiapan Suka Maju. Desa Suka Maju
merupakan daerah eks transmigrasi tahun 1987 yang lebih dikenal dengam nama
Paket A yang sebagian besar penduduknya berasal dari Pulau Jawa dan mayoritas
Suku Jawa dan beragama Islam. Dengan luas wilayah desa suka maju 611 Ha dan
jumlah penduduk desa yang ada di suka maju 1043 jiwa. Setelah di mekarkan
desa Suka Maju memiliki 4 RW dan 8 RT. Batas wilayah Desa Suka Maju yaitu:
Sebalah Utara : Berbatasan dengan Kep. Bahtera Makmur dan Kep. Pelita
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Jadi Makmur
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Meranti Makmur
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kepenghuluan Jaya Agung.
B. Struktur Organisasi
Gambar IV.1
Struktur Organisasi Desa Suka Maju
Kecamatan Bagan Sinembah
1. VISI
Visi adalah pandangan atau gambaran ideal yang ingin dicapai pada masa
depan untuk diwujudkan. Visi dapat juga dikatakan sebagai mimpi seorang
merasa memiliki.
D. Dasar Pencatatan
System pencatatan yang digunakan desa suka maju yaitu berdasarkan basis
kas yakni sebuah metode pencatatan di dalam akuntansi, yang hanya mencatat
pendapatan yang diterima desa suka maju berasal dari pendapatan asli yang
E. Proses Akuntansi
Setiap transaksi harus memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya. Transaksi
yang berdasarkan data atau bukti kemudian di input ke proses pengelolahan data
sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan. Akuntansi
dimulai dari transaksi sampai tahap pelaporan. Akuntansi merupakan teknik yang
Proses akuntasi yang dilakukan desa suka maju masih secara manual atau
yang belum bias menggunakan aplikasi system keuangan desa, dimana kondisi
desa yang bervariasi mulai dari pemerintah desa yang minim sarana prasarana
karena kendala supply listrik, hingga pemerintah desa yang sudah maju karena
1. Tahap Pencatatan
setiap transaksi keuangan yang terjadi. Pencatatan yang detail akan sangat
memudahkan melakukan analisa terhadap arus kas (cash flow). Adapun buku-
perbankan atau kesalahan dalam pembukuan. Buku Kas Umum Desa Suka Maju
Tabel V.1
Jml
No Tgl Kod Uraian Penerimaan Pengeluara No Pengel Saldo
e n Buk uaran
Rek ti Komul
atif
1 2 3 4 5 6 7 8 9
17/0 Diterima DK 272.646.800 359.458.909
9/18 Tahap II
19/0 Diterima ADK 437.608.909
9/18 2018
19/0 Dibayar 31.950.000
9/18 penghasilan
tetap penghulu
dan perangkat
(Maret-Mei
2018)
19/0 Dibayar 9.900.000 382.558.909
9/18 tunjangan BPK
(Maret-Mei
2018)
Sumber: Desa Suka Maju.
b. Buku Bank Desa
Buku Bank Desa dugunakan hanya untuk transaksi yang berkaitan dengan
uang bank dan mempengaruhi saldo pada bank. Buku Bank Desa Suka Maju
Pedoman Asistensi Akuntansi Keuangan Desa, dapat dilihat pada table V.2.
Tabel V.2
By.
N Tgl Uraian Bukt Pemasukan Pengeluaran Adm Saldo
o Transak i
si Tran Setoran Bu Penarika Paj
saksi nga n ak
Ba
nk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
19/0 Diterima 78.150.000 422.738.843
9/18 DD
19/0 Tarik 78.150.000 344.588.843
9/18 tunai
operasion
al
20/0 Tarik 139.477.50 205.111.343
9/18 tunai 0
Sumber: Desa Suka Maju
c. Buku Kas Pembantu Pajak
Kas Umum dalam penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pajak.
Dalam buku kas pembantu pajak mencatat biaya pajak yaitu potongan PPn pusat,
PPh pasal 21. PPh pasal 22 dan PPn pasal 23 dan PPh lainnya. Buku Kas
Pembantu Pajak Desa Suka Maju sudah sesuai dengan IAI-KASP 2015 tentang
Tabel V.3
bendahara desa (panjar) atau dari masyarakat (swadaya) yang telah dirupiahkan.
Pengeluaran dicatat oleh pelaksana kegiatan atas belanja yang telah dilakukan
baik berupa belanja barang atau jasa maupun belanja modal. Buku Pembantu
Kegiatan Desa Suka Maju Kecamatan Bagan Sinembah sesuai dengan Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan
akun yang terlibat dalam transaksi dan mencatat tanggal, keterangan, dan nilai
rupiah pada akun buku besar. Desa Suka Maju tidak membuat buku besar dan
transaksi tersebut dicatat pada buku kas umum sebesar Rp 136.323.400 pada
kolom penerimaan. Selanjutnya atas transaksi tersebut akan dicatat pada Buku
Besar “Pendapatan Transfer” dan Buku Besar Pembantu “Dana Desa”. Dapat
Tabel V.5
Buku Besar
Nama Akun : Pendapatan Transfer No. Akun : 4200
Tabel V.6
saldo.
a. Neraca Saldo
Neraca saldo berisikan daftar saldo masing-masing rekening pada buku besar pada
periode tertentu. Dalam menuliskan neraca saldo, saldo yang terdapat dalam buku
besar disatukan dan harus dalam kondisi sama jumlahnya. Tetapi Desa Suka Maju
tidak membuat Neraca Saldo sesuai dengan IAI-KASP (2015) dalam Pedoman
penyesuaiannya :
Bahan habis pakai (Supplies) merupakan barang atau benda kantor yang
penggunaannya hanya satu atau beberapa kali pakai atau tidak tahan lama. Pada
Dari yang dibelanjakan tersebut tidak semua habis sampai akhir periode.
Seharusnya Desa Suka Maju harus menghitung berapa Benda Pos dan Materai,
ATK, Alat dan Bahan Kebersihan dan lainnya yang tersisa pada akhir periode
2) Aset Tetap
Aset tetap adalah asset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu
(Soemarso, 2005;20) . Asset tetap tertera di dalam laporan keuangan Desa Suka
Maju seperti (Tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,
jaringan dan instalasi) disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva. Aset desa
yang berupa tanah dan bangunan merupakan salah satu titik krusial dalam asset
2016 diantaranya bahwa asset desa yang berupa tanah disertifikasikan atas
nama pemerintah desa. Sementara asset desa berupa bangunan harus dilengkapi
dengan bukti status kepemilikan dan tatausahakan secara tertib. Asset tetap
desa dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai pembayaran atas
tagihan kepada pemerintah desa. Asset desa dilarang digadaikan atau dijadikan
Penyesuaian, yang dibuat dengan berdasarkan pada buku Neraca Saldo yang
penyesuaian.
c. Jurnal Penutup
penutup. Jurnal penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara
menutup rekening nominal dengan cara membuat nihil nilai rekening tersebut.
d. Kertas Kerja
Langkah berikutnya membuat Kertas Kerja. Kertas kerja adalah alat atau
periode. Kertas kerja juga membantu dalam penutupan buku besar. Kertas kerja
menyajikan data akuntansi suatu perusahaan selama periode berjalan dan berguna
Laporan Kekayaan Milik Desa. Namun, Desa Suka Maju tidak membuat kertas
kerja yang seharusnya sesuai dengan IAI-KASP (2015) berdasarkan siklus
5. Tahap Pelaporan
atau APBDesa Perubahan untuk suatu tahun anggaran tertentu. Desa Suka Maju
Realisasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sesuai dengan IAI-
Kekayaan (aset) desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan
asli milik desa, dibeli atau diperoleh dari beban Anggaran Pendapatan Belanja
Desa (APBDesa) atau perolehan lainnya yang sah. Desa Suka Maju sudah
kekayaan milik desa masih belum sesuai, dikarenakan tidak menghitung kekayaan
milik desa dan akumulasi penyusutan. Format Laporan kekayaan milik desa pada
table V.9.
Tabel V.9
Laporan Kekayaan Milik Desa
TAHUN 2018 TAHUN 2017
URAIAN TAHUN PERIODE TAHUN SEBELUMNYA
PELAPORAN
1. ASET KEPENGHULUAN
A. ASET LANCAR
1. Kas Kepenghuluan
a. Uang Kas di Bendahara
Kepenghuluan
b. Rekening Kas
292.272.643 363,625,143.00
Kepenghuluan
2. Piutang
a. Piutang Sewa Tanah
b. Piutang Sewa Gedung
3. Persediaan
a. Kertas Segel
b. Materai
PENUTUP
A. KESIMPULAN
yang diawali dengan Buku Kas Umum-Tunai, Buku Bank Desa, Buku Pembantu
sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum, dan dalam proses akuntansi
pada Desa Suka Maju Kecamatan Bagan Sinembah belum membuat Buku Besar,
Microsoft excel. Dikarenakan aparat Desa Suka Maju atau kualitas SDM rata-rata
bervariasi.
B. SARAN
Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan judul yang sama
yang baik karena permasalahan yang muncul akan dapat berbeda sesuai dengan
perkembangan yang ada disetiap desa, selain itu peneliti juga dapat menambahkan