Anda di halaman 1dari 16

METODE PENELITIAN

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KUALITAS SUMBER DAYA


MANUSIA , DAN PEMAHAMAN AKUNTANSI TERHADAP
PENGELOLAAN KEUANGAN DI BUMDES KECAMATAN ABANG

oleh :

Nama : Ni Luh Putu Martasari Dewi

Nim : 1917051236

Kelas : 6F

PRODI S1 AKUNTANSI

JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi akuntansi yang handal merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kinerja karyawan. karena suatu sistem informasi akuntansi dirancang
untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan para pemakainya dalam proses
pengambilan keputusan penting dalam suatu perusahaan atau organisasi Menurut
Romney dan Steinbart (2011:52), penerapan sistem informasi akuntansi diperusahaan
dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna dalam penyediaan berbagi informasi
keuangan untuk kegiatan perencanaan, pentgendalian, dan pengambilan keputusan
perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Kompleksnya proses sistem informasi akuntansi menuntut pengalaman
seorang manajer keuangan dalam sistem informasi akuntansi dalam pelatihan SIA, yang
keduanya merupakan kontruk yang menentukan keberhasilan penerapan siatem
informasi.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyatakan bahwa


desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah dan
berwenang untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahannya. Desa juga
diberikan wewenang dalam pembangunan untuk memprakarsai dan peran partisipasi
masyarakat untuk menggali potensi yang dimiliki desa dengan mendorong pemerintahan
desa yang efektif, efisien, profesional, terbuka, serta bertanggung jawab dalam seluruh
kegiatan yang dilaksanakan oleh desa dengan tujuan akhir yaitu memberikan
kesejahteraan dan menempatkan desa sebagai salah satu subjek dari pembangunan (Wara,
2019).

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, selanjutnya yang harus


diperhatikan adalah bagaimana pertanggungjawaban pemerintah desa dalam mengelola
seluruh program dan kegiatan desa yang sebagian besar dibiayai oleh APBN yang
dipisahkan. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi
desa yang diberikan secara bertahap melalui APBD kabupaten/kota yang digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, serta
pemberdayaan masyarakat (Miftahudin, 2018)

Adanya dana desa ini menimbulkan sesuatu yang baru bagi pengelolaan anggaran
desa yang transparan dan akuntabel. Dana desa yang diberikan kepada desa dapat
digunakan untuk program pengembangan masyarakat, dengan melihat berbagai potensi
ekonomi yang dapat dimaksimalkan sehingga akan memberikan tambahan pemasukan
bagi desa. Sarana yang dapat dilaksanakan untuk memanfaatkan potensi desa yang ada
adalah dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

BUMDes merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh pemerintah desa dan
masyarakat dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan
kebutuhan dan potensi desa. Semenjak dikeluarkannya Undang-Undang no 6 tentang
Desa tahun 2014, BUMDes menjadi salah satu alat pembangunan di desa untuk
meningkatkan perekonomian desa, peningkatan pendapatan desa, meningkatkan
pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta diharapkan dapat
menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa (Pratama &
Pambudi, 2017).

Pendirian BUMDes dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di


bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama
antar-Desa (Permendesa No.4 Tahun 2015). BUMDesa sebagai lembaga sosial berpihak
kepada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan
sosial. Dalam menjalankan usahanya prinsip efisiensi dan efektifitas harus selalu
ditekankan dengan tetap memegang teguh akuntabilitas BUMDesa (Pramita,2018).

Keberadaan BUMDes diharapkan dapat mendukung munculnya kembali


demokrasi sosial di desa melalui peningkatan kapasitas masyarakat desa tentang
pengelolaan BUMDes secara berkelanjutan serta partisipasi masyarakat terhadap
BUMDes. Di sisi lain, pemerintah desa juga mampu berpola kreatif dan inovatif dalam
mendominasi kegiatan ekonomi desa melalui kepemilikan BUMDes sehingga dapat
membangun perekonomian daerah yang dibutuhkan untuk menciptakan lapangan
pekerjaan baru (Irawati, 2017).
Setiap BUMDes diharapkan mempunyai laporan keuangan untuk menganalisis
kinerja keuangan sehingga dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja
serta arus kas BUMDes yang berguna bagi pihak-pihak pengguna laporan keuangan
untuk mengambil keputusan-keputusan ekonomi serta pertanggung jawaban manajemen
atas penggunaan sumber daya yang ada. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil
dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Hery,
2016).

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Bali BUMDes merupakan pilar kegiatan
ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan komersial
(commercial institution). BUMDes sebagai lembaga sosial berpihak kepada kepentingan
masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial. Tujuan pendirian
BUMDes antara lain dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) Bali,
perkembangan BUMDes di Bali sangat mengembirakan.

Tabel 1. BUMDes Kecamatan Abang

Nama Desa Kode Desa Kecamatan Nama BUMDes


ABANG 5107052005 ABANG ABANG
BUNUTAN 5107052003 ABANG Bunutan
CULIK 5107052008 ABANG Arta Guna
DATAH 5107052007 ABANG Swakarya Mukti Raharja
KERTHA 5107052010 ABANG Kertajati
KESIMPAR 5107052013 ABANG Pancadatu
LABA SARI 5107052012 ABANG Labasari
NAWA KERTI 5107052006 ABANG Nawakerti Mandiri
PIDPID 5107052009 ABANG Anugrah Amertha
PURWA 5107052004 ABANG Jagaditha
TISTA 5107052009 ABANG Widya Sejahtera
ABABI 5107052001 ABANG Ababi
TIYING TALI 5107052002 ABANG Dana Artha Mekar
TRIBUANA 5107052014 ABANG

Permasalahan yang sering muncul pada BUMDes adalah belum mampu


mengembangkan ekonomi lokal desa dikarenakan kualitas sumber daya manusia yang
belum maksimal seperti masalah dalam pendidikan maupun pelatihan dan
pemahamannya tentang akuntansi dan tata kelola keuangan. Minimnya pemahaman
tentang akuntansi, terkadang membuat karyawan tidak mampu bekerja secara maksimal
dan dapat membuat tidak terjadinya konsisten terhadap penerapan pengelolaan
keuangannya.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah – masalah

yang ada dalam penelitian ini yaitu :

1. Masih rendahnya akuntabilitas publik pada BUMDes di kecamatan Abang.

2. Rendahnya tingkat pemahaman karyawan akuntansi terhadap pengelolaan

laporan keuangan.

3. Kualitas sumber daya manusia yang masih minim karena kurangnya mendapat

pelatihan mengenai tata kelola keuangan dan pemahaman akuntansi.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian masalah terkait, peneliti membatasi masalah dengan

menentukan variabel penelitian yaitu : Akuntabilitas Publik, Kualitas Sumber Daya

Manusia, Pemahaman Akuntansi dan Tata Kelola Keuangan. Adapun responden itu

dipilih karena mereka merupakan pegawai yang bekerja pada BUMDes di Kecamatan

Abang, Karangasem.
1.4 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengaruh Akuntabilitas Publik Terhadap Pengelolaan Keuangan

BUMDes.

2. Bagaimana Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Pengelolaan

Keuangan BUMDes.

3. Bagaimana Pemahaman Akuntansi Pegawai BUMDes terhadap tata kelola

keuangannya.

1.5 Penelitian

Sehubungan dengan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui:

1. Untuk mengetahui Pengaruh Akuntabilitas Publik Terhadap Pengelolaan

Keuangan BUMDes Kecamatan Abang.

2. Untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap

Pengelolaan Keuangan BUMDes Kecamatan Abang.

3. Untuk mengetahui Pemahaman Akuntansi Pegawai di BUMDes terhadap

pengelolaan keuangan.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat positif bagi penelitian maupun pihak yang

berkepentingan. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini yaitu :

1. Manfaat Teoritis
a. Melalui penelitian ini, peneliti mencoba memberikan bukti empiris tentang

Pengaruh Akuntabilitas Publik, Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemahaman

Akuntansi terhadap Pengelolaan Keuangan BUMDes Kecamatan Abang.

b. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan refrensi dan ilmu pengetahuan

umum tentang Pengaruh Akuntabilitas Publik, Kualitas Sumber Daya

Manusia, Pemahaman Akuntansi terhadap Pengelolaan Keuangan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi BUMDes Kecamatan Abang, Karangasem

Sebagai bahan evaluasi tentang pengaruh akuntabilitas publik, kualitas

sumber daya manusia dan pemahaman akuntansi terhadap pentingnya

pengelolaan laporan keuangan.

b. Bagi Masyarakat Kec. Abang

Sebagai bahan refrensi ilmu dalam hal informasi tentang pengaruh utama

dalam merencanakan dan menjalankan BUMDes terhadap pengelolaan

keuangannya.
BAB II

KAJIAN TEORI

1. Desa

Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1 tentang Desa disebutkan bahwa Desa
merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintah, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indinesia.

2. Badan Usaha Milik Desa

Menurut Permendagri Nomor 39 Tahun 2010 Tentang BUMDes, BUMDes


merupakan usaha desa yang didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan
pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Badan Usaha Milik
Desa merupakan bentuk partispasi dari masyarakat secara menyeluruh yang didirikan
berdasarkan Peraturan Desa tentang pendirian BUMDesa. BUMDes didirikan atas
penyaluran inisiatif masyarakat desa, pengembangan potensi desa, pengelolaan,
pemanfaatan potensi desa, pembiayaan dan kekayaan pmerintah desa yang diserahkan
untuk dikelola oleh BUMDes (Agunggunanto & Wibowo, 2016). Dengan didirikannya
BUMDes ini diharapkan desa menjadi lebih mandiri dan kehidupan masyarakatnya
menjadi lebih sejahtera (Sari, 2014). Yang menjadi salah satu indikator dari suksesnya
pendirian BUMDes adalah terciptanya kesejahteraan masyarakat desa.

3. Pengurus dan Pengelolaan BUMDes

Organisasi pengelolaan BUMDes hendaklah dilakukan terpisah dari organisasi


Pemerintah Desa (Kamaroesid, 2016). Susunan kepengurusan organisasi pengelolah
BUMDES terdiri dari :
a. Penasehat.
b. Pelaksanaan operasional.
c. Pengawasan.

Susunan kepengurusan BUMDes dipilih oleh masyarakat desa melalui musyawarah desa
sesuai dengan ketentuan dalam peraturan mentri tentang pedoman tata tertib dan
mekanisme pengambilan keputusan musyawarah desa.

4. Modal BUMDes

BUMDes yang berasal dari pemerintah Desa adalah merupakan kekayaan Desa
yang dipisahkan. Dana bantuan yang diberikan oleh Pemerintah, Pemprov,
pemkab/pemkot dapat berupa dana untuk tugas pembantuan. Kerja sama usaha dapat
dilakukan BUMDes dengan pihak swasta dan masyarakat. BUMDes dapat melakukan
pinjaman keuangan kepada lembaga keuangan yang sah atau kepada Pemerintah Daerah.
Persentase pemodal Bumdes 51% adalah berasal dari Desa, sementara sisanya berasala
dari penyertaan modal dari pihak lain.

5. Sumber Daya Manusia

Menurut Hamali (2016:2) menyatakan bahwa sumber daya manusia merupakan


suatu pendekatan yang strategis terhadap keterampilan, motivasi, pengembangan dan
manajemen pengorganisasian sumber daya. Menurut Sunyoto (2015:1) menyatakan
bahwa surmber daya manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam suatu
organisasi atau perusahaan, disamping faktor lain seperti aktiva dan modal. Menurut
Sulistiyani dan Rosidah (2009:11) dalam Bintoro dan Daryanto (2017:15) menyatakan
bahwa sumber daya manusia merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material
/ non financial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata
(real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Oleh karena itu
sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektifitas dan
efisien organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan
manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan
yang harus dirawat, dijaga dan diberdayagunakan sebaik mungkin agar tujuan perusahaan
dapat tercapai. Manajemen harus lebih aktif dalam mengelola sumber daya manusia, agar
tercipta kinerja karyawan yang akan berdampak pada kinerja perusahaan.
6. Akuntabilitas

Untuk mewujudkan good governance, pemerintah harus menerapkan prinsip


akuntabilitas, prinsip ini berguna untuk proses pertanggungjawaban kepada masyarakat
agar dapat meningkatkan peran partisipatif masyarakat serta mendorong desentralisasi.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah,
akuntabilitas adalah bentuk dari pertanggungjawaban atas pengelolaan pelaksanaan
kebijakan serta sumber daya yang dipercayakan kepada entitas pelaporan untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan (Saputra, Utami, & Kristianti).

7. Tata Kelola

Tata kelola merupakan seperangkat proses yang diberlakukan didalam organisasi


yang kemudian hal tersebut dijadikan sebagai prinsip dalam pelaksanaan kegiatan
organisasi. Penerapan prinsip tata kelola yang baik dan sesuai aturan mampu
meningkatkan kinerja suatu organisasi dan membantu dalam pencapaian tujuan
organisasi (Yee, Sapiei, & Abdullah, 2018). Tata kelola terdiri dari lima prinsip yakni
transparansi, responsivitas, profesionalitas, rule of law dan strategy vision.

8. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah produk manajemen dalam mempertanggungjawabkan


penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepada entitas. Laporan
keuangan harus tersaji secara secara wajar, transparan, mudah dipahami, dan dapat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan keuangan harus mengungkapkan
secara transparan sehingga mampu menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan. Fungsi dari laporan keuangan adalah sebagai alat komunikasi informasi
keuangan kepada pemakai (Gede Edy Prasetya, 2005).

9. Hasil Kajian yang Relevan

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


Khairul Amri EVALUASI PROGRAM Evaluasi pelaksanaan program
BADAN USAHA MILIK BUMDes secara keseluruhan sudah
DESA (BUMDES) terlaksana dengan baik, namun
belum maksimal. Dampak yang
kurang baik dari program ini
adalah kepada biaya langsung.
Sementara pada indicator lain
seperti sasaran kebijakan, di luar
sasaran kebijakan, kondisi sekarang
dan akan datang dan biaya tidak
langsung sudah terlaksana dengan
baik. Dampak bagi masyarakat
sebagai sasaran kebijakan sudah
terlaksana dengan baik, namun
belum maksimal. Dampak bagi
masyarakat di luar sasaran
terlaksana dengan baik. Sebab
masyarakat di luar sasaran seperti
mitra-mitra BUMDes juga
merasakan dampak positif
dari program BUMDes.
Maslika1 AKUNTABILITAS Dari hasil penelitian yang sudah
, Ana Sopanah2
DAN TRANSPARANSI dilakukan, menunjukkan bahwa
, Hartini
LAPORAN BUMDes Tamanharjo Bersinar
Prasetyaning
KEUANGAN BADAN sudah melaksanakan prinsip
Prawestri3
USAHA MILIK DESA akuntabilitas dan transparansi
(BUMDes) TAMAN terhadap laporan keuangan
HARJO BERSINAR BUMDes. Laporan
KECAMATAN pertanggungjawaban BUMDes
SINGOSARI sudah rutin dilakukan setiap satu
KABUPATEN tahun sekali, serta prinsip
MALANG keterbukaan telah
dilakukan kepada kepala desa yang
selanjutnya kepala desa yang akan
menyamapaikan informasi laporan
pertanggungjawaban kepada forum
masyarakat desa.
Namun dalam proses pengelolaan
laporan keuangannya masih ada
beberapa kendala yang yang
dihadapi, seperti sumber daya
manusia yang kurang memadai,
tidak dilakukannya pembelajaran
terkait pengelolaan laporan
keuangan secara berkelanjutan,
serta tidak disediakannya aplikasi
keuangan yang dapat membantu
pengelolaan BUMDes. Namun
dengan kendala yang dihadapi,
pengelola BUMDes tetap
melakukan proses pengelolaan
laporan keuangan dengan alur dan
peraturan yang sudah ditentukan
meskipun dengan keterbatasan yang
ada.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dimana data dalam penelitian
ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang
diperoleh dengan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah terstruktur
dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi yang telah diperoleh dan sumber data
sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Penelitian ini dilakukan pada BUMDes
Kecamatan Abang, rancangan penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh
Akuntabilitas Publik, Kualitas Sumber Daya Manusia, Pemahaman Akuntansi terhadap
Pengelolaan Keuangan BUMDes.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di BUMDes Kecamatan Abang, Karangsem.

3.3 Sumber dan Jenis Data

3.3.1 Sumber data

1. Data Primer (primary data)

Data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau organisasi secara langsung dari
obyek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa
kuisioner, dokumentasi. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan berasal dari
responden yang merupakan pendiri, pegawai dan masyarakat BUMDes, yang tentunya
berkaitan dengan identitas responden seperti persepsi terhadap variable yang diteliti.

2. Data sekunder (secondary data)

Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan meliputi dokumen-dokumen


yang relevant seperti jurnal dan buku-buku penelitian yang akandigunakan sebagai data
pendukung penelitian dan disesuaikan dengan variabel yang akan diteliti.

3.3.2 Jenis Data


Data Kuantitatif

Data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif
dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.
Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran dari sebuah objek yang
akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat diterima oleh panca indra sehingga peneliti
harus benar-benar jeli dan teliti untuk mendapatkan keakuratan dari objek yang akan
diteliti.

3.4 Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data
penelitian. Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner,
dimana kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab
(Sugiyono, 2017).

3.4.2 Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner berisi


daftar pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada responden. Skala yang digunakan
dalam penyusunan kuesioner adalah skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2017). Pengukuran skala pada variabel yang diteliti dengan
menggunakan skala likert melalui lima alternatif jawaban yang memiliki skor 1-5 dari
proses pemberian skor ini akan menghasilkan lima kategori jawaban, yaitu :

1. Sangat Tidak Setuju (STS)


2. Tidak Setuju (TS)
3. Netral (N)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)

3.5 Variabel Penelitian


Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang sejak awal telah ditetapkan oleh

peneliti kemudian dimengerti dan dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).

Variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini antara lain :

1) Terikat (dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dapat dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017). Variabel ini dilambangkan

dengan huruf Y. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Y = Pengelolaan Keuangan

2) Variabel Bebas (independent variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang terjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Jadi variabel ini sifatnya

menerangkan dan mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Variabel ini

dilambangkan dengan huruf X. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

X1 = Akuntabilitas Publik

X2 = Kualitas Sumber Daya Manusia

X3 = Pemahaman Akuntansi
Daftar Pustaka

Ana, A. T. R., & Ga, L. L. (n.d.). Analisis Akuntabilitas Dan Transparansi Pelaporan
Keuangan Bumdes (Studi Kasus Bumdes Ina Huk). JURNAL AKUNTANSI :
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS. Retrieved June 28, 2022, from
http://ejurnal.undana.ac.id/JAK/article/view/3991

Analisis Kinerja Keuangan Bumdes di Kota Banda aceh. (n.d.). Retrieved June 28,
2022, from
https://www.researchgate.net/publication/360289012_Analisis_Kinerja_Keuangan
_BUMdes_Di_Kota_Banda_Aceh

Bare, Y. A., Mangindaan, J. V., & Punuindoong, A. Y. (n.d.). Pengaruh implementasi


good corporate governance Terhadap Pengelolaan Keuangan Bumdes di Desa
Bawo kecamatan tagulandang utara. Productivity. Retrieved June 28, 2022, from
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/productivity/article/view/34578

Irawati, D., & Martanti, D. E. (n.d.). Transparansi Pengelolaan laporan Keuangan


Bumdes terhadap pelaporan Aset Desa (studi Fenomenologi Pada bumdes desa
Karangbendo Kec Ponggok Kab Blitar). UNEJ e-Proceeding. Retrieved June 28,
2022, from https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/view/6665

Nurjanah, S., Mukhzarudfa, & Yudi. (n.d.). Penerapan tata Kelola Dan Kinerja
Keuangan Pada Badan usaha milik desa (BUMDESA) di Kabupaten Merangin.
Jurnal Akuntansi & Keuangan Unja. Retrieved June 28, 2022, from https://online-
journal.unja.ac.id/jaku/article/view/12233

Pengaruh Badan usaha milik desa (BUMDES) Dan profesionalisme ... - unismuh.
(n.d.). Retrieved June 28, 2022, from
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/invoice/article/download/6042/pdf

Saputra, R. A. (1970, January 1). Analisis Penerapan standar Akuntansi Keuangan


entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) Pada Badan Usaha milik desa
(bumdes) Cibodas Desa Cibodas Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi
(2019). Repository FEB UNPAK. Retrieved June 28, 2022, from
https://repository-feb.unpak.ac.id/home/handle/123456789/282

Sofyani, H., Ali, U. N. N. A., & Septiari, D. (n.d.). Implementasi Prinsip-Prinsip tata
Kelola Yang Baik Dan perannya terhadap kinerja di Badan Usaha milik desa
(bumdes). JIA (Jurnal Ilmiah Akuntansi). Retrieved June 28, 2022, from
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIA/article/view/29053

Anda mungkin juga menyukai